Share

Bab 189

Author: Helena Ayu
'Semua gara-gara Miana jalang ini!' umpat Celine di dalam hatinya.

Jefry dan Yunita menyaksikan semua itu dalam diam, tetapi kesan mereka terhadap Celine makin buruk.

Memiliki menantu seperti Celine di keluarga mereka benar-benar sebuah bencana!

....

Di ujung koridor, Giyan mengisap kuat rokoknya, dan asap yang keluar dari mulutnya berputar-putar dalam kegelapan malam. Perasaannya saat ini sangat bercampur aduk.

Setelah memadamkan puntung rokoknya, dia kembali ke ruang VIP restoran. Begitu masuk, matanya terus menyapu orang-orang di meja makan hingga terhenti pada Miana. Detik itu juga, rasa cintanya bagaikan gelombang besar menerpa hatinya, membuat setiap sel di tubuhnya berteriak bahwa dia menginginkan Miana. Sorot matanya menyala-nyala penuh hasrat, seakan-akan ingin mengisap Miana ke dalam dirinya. Cinta yang tidak bisa dia sembunyikan bagaikan kilau bintang paling terang di langit malam.

Miana merasakan tatapan membara itu, lalu mendongak, dan pandangannya bertemu dengan pandangan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 190

    "Pelan sedikit, kamu membuatku sakit!" Miana mengernyit dan mendorong Henry.'Dia sungguh nggak tahu bagaimana memperlakukan wanita dengan lembut!'Pergelangan tangannya terasa seperti akan patah karena dicengkeram begitu kuat.Wajahnya juga terasa sangat sakit setelah terbentur dada Henry tadi."Jangan melihat dia lagi!" Henry menunduk dan berbisik di telinga Miana, nada suaranya mengancam.Miana menarik napas, mengulurkan tangan untuk mengambil cangkir teh, berusaha menyembunyikan kecanggungannya.Giyan mendahuluinya, mengangkat cangkir teh, menyerahkannya padanya sambil berkata, "Aku ingat kamu nggak suka minum teh karena nggak suka rasanya, jangan paksakan diri kalau nggak suka."Kalimatnya bermakna ganda.Cangkir teh ada di depannya, Miana merasa serbasalah, tidak tahu harus menerimanya atau tidak.Sejak kecil dia memang tidak suka minum teh.Karena tidak suka rasanya.Bertahun-tahun berlalu, dia tidak menyangka Giyan masih mengingatnya.Wajah Henry seketika menjadi masam.Dia ada

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 191

    Henry berbicara dengan sangat lambat dan suara yang berat, bukan seperti terima kasih, melainkan seperti menyindir mereka berdua.Tangan Pram yang memegang gelas bergetar hebat dan keningnya berkeringat. Dia terbata-bata saat berkata, "Sebagai orang tua, sudah seharusnya kami memperlakukan Mia dengan baik. Pak Henry sudah terlalu sungkan!"Sekujur tubuh Evina gemetar, dia juga ketakutan sehingga bicara pun tidak lancar, "Mia, sering-seringlah pulang ke rumah, kami sangat merindukanmu!"Dia mengerti maksud di balik ucapan Henry dan itu membuat jantungnya berdetak kencang.'Bukankah Henry punya selingkuhan di luar? Kenapa masih peduli pada Miana?''Kelihatannya harus mulai bersikap baik pada Miana, kalau nggak, bisa-bisa Henry tidak nggak berinvestasi di perusahaan lagi!''Bagaimana kalau besok aku ajak Miana pergi belanja beberapa baju, untuk menyenangkannya sedikit.'Menyaksikan semua itu, Celine sangat marah hingga tangannya gemetar, bahkan muncul niat ingin membunuh Miana.Henry meng

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 192

    Evina ingin membentak Miana, tetapi dia tidak bisa melakukannya karena ada banyak orang di tempat, hanya bisa menegurnya, "Mengurus suami adalah kewajiban seorang istri, kenapa kamu masih mengeluh!"Miana melihat ekspresi Evina yang menahan amarah sambil menegurnya, dan merasa sulit untuk mengungkapkan perasaannya yang kompleks.Padahal Henry baru saja menyindir mereka, tetapi Evina tidak menahan diri sama sekali.Terkadang, Miana sangat meragukan apakah dia benar-benar anak kandungnya atau bukan.Setelah mengandung selama sepuluh bulan, melewati pintu kematian saat melahirkan, anak adalah orang yang terpenting dalam hidup seorang ibu.Namun ibunya lebih menyayangi Celine dan selalu memenuhi semua keinginan Celine.Sebaliknya, ibunya sangat membencinya dan selalu kejam padanya.Miana selalu tidak mengerti di mana dia telah menyinggung ibunya.Henry hanya bersandar di kursi, mata hitamnya tertuju pada wajah Miana.Baru saja dia membantu Miana, tetapi Miana malah tidak tahu berterima kas

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 193

    Pram tidak hanya memiliki satu selingkuhan.Jika tadi Evina tidak mengulurkan tangan untuk menyerangnya, Miana pasti tidak akan mengungkapkan hal ini.Dia benar-benar tidak ingin mencari masalah dengan Pram dan Evina."Miana, kamu serius?" Evina menatap Miana dengan penuh kemarahan, seolah-olah ingin mengulitinya hidup-hidup.Tahu bahwa ayahnya memiliki selingkuhan, tetapi tidak memberi tahu secara diam-diam, malah mengungkapkannya pada hari seperti ini! Evina langsung menyimpulkan Miana sengaja ingin membuatnya malu!'Gadis sialan ini sungguh licik.'"Kalau kamu nggak percaya, apa yang bisa kulakukan? Aku nggak bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur, bukan?" Miana tersenyum, lalu mengambil botol anggur dan menuangkannya ke tiga gelas.Henry mengangkat alis.'Apa yang ingin dilakukannya!'Miana menyerahkan dua gelas anggur itu kepada Evina dan Pram.Kemudian, mengangkat gelasnya sendiri dan berkata, "Segelas anggur ini untuk menghormati kalian, terima kasih telah melahirkan dan m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 194

    Miana mendongak, melihat Evina dengan wajah garang berlari ke arahnya. Detik itu juga, dia secara naluriah melindungi perutnya.Pada saat yang sama, Henry menariknya ke belakang, ekspresinya sangat dingin, dan dia menendang Evina yang berlari ke mendekat. "Dari mana kamu mendapatkan keberanian untuk menyerangnya!"Dia bersikap hormat pada Evina hanya karena Miana.Evina tidak berterima kasih kepada Miana, tetapi malah ingin menyakitinya. Menurut Henry, orang seperti ini tidak pantas dia hormati.Evina ditendang hingga jatuh ke lantai dan dia berteriak kesakitan.Pram segera maju untuk membantunya bangkit.Celine menatap Miana dengan marah.'Pasti wanita jalang ini yang sengaja menghasut Henry.'Miana berdiri di belakang Henry, hatinya penuh dengan kesedihan.Dia telah memutuskan hubungan dengan mereka, jadi mulai sekarang, mereka tidak akan bisa menyakitinya lagi!Hal ini juga merupakan pembebasan baginya.Henry berbalik, menarik tangan Miana dan berkata, "Ayo, kita pulang!"Tanggal pe

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 195

    Giyan berdiri dan berjalan menuju Miana, ekspresinya sedikit tegang.Dia tadi melihat dengan sangat jelas bahwa Evina menggigit Miana.Pada saat itu, rasa kebencian terpampang jelas di wajahnya.Hanya karena ketika Miana berusia enam tahun tidak sengaja meninggalkan adiknya, mereka membenci Miana sampai ke tulang-tulang.Sejak kecil hingga dewasa, mereka tidak pernah memperlakukan Miana dengan baik.Bahkan, setelah Celine ditemukan kembali, mereka tetap membenci Miana.Giyan tidak pernah bisa mengerti mengapa mereka bersikap seperti itu.Setelah tiba di hadapan Miana, dia berkata dengan nada serius, "Kamu terluka, aku akan mengantarmu ke rumah sakit sekarang!"Dia yakin luka itu tidak sesederhana seperti yang Miana katakan.Miana pasti terluka sangat parah.Henry menoleh, menatap Giyan dan berkata, "Kamu urus keluargamu sendiri, nggak perlu mengurus istriku!"Suara Henry begitu dingin dan menusuk.Rasa sakit di kaki terasa sangat hebat.Miana diam-diam menarik napas panjang, berusaha m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 196

    Miana menatap Pram sejenak, lalu tersenyum dan bertanya pada Henry, "Kalau aku memohon padamu, bisakah kamu mengurangi sedikit bunganya?"Selama beberapa tahun ini, orang tuanya telah mengambil puluhan miliar dari Henry, tetapi tidak ada yang peduli dengan neneknya di rumah sakit, mereka bahkan tidak membayar sepeser pun biaya pengobatannya.Orang tua yang begitu tidak berperasaan, bagaimana mungkin Miana bersedia membantu mereka!Apakah ayahnya menganggapnya bodoh!Henry mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berkata, "Kamu sudah memohon, tentu saja bunganya harus dikurangi sedikit!"Melihat mereka bekerja sama, Pram hampir pingsan karena sangat marah.'Miana, gadis sialan ini! Ya sudah kalau nggak mau membantuku, tapi kenapa dia malah membantu Henry dan menambah penderitaanku!'Amarah Pram sudah sampai ke ubun-ubunnya!"Ayah, dengar itu? Bunganya sudah dikurangi sedikit, aku sudah sangat baik padamu, bukan?" Ekspresi Miana seketika berubah dari tersenyum menjadi serius. "Kita sudah memu

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 197

    Miana mencari alasan agar tidak pergi ke rumah sakit karena tidak berani membiarkan Henry tahu tentang kehamilannya."Dasar manja!" seru Henry dengan nada dingin.Akan tetapi, Henry tetap mengeluarkan ponselnya untuk memanggil dokter keluarga.Setelah menelepon, dia langsung mengangkat ujung celana Miana.Segera, terlihat sepotong kulit serta sedikit daging hampir lepas dari kakinya. Meskipun darah di sekitarnya sudah mengering, lukanya tetap terlihat sangat mengerikan.Api amarah seketika tersulut di dalam hati Henry.Henry mengeluarkan ponsel untuk menelepon Wiley."Kirim orang untuk memberi pelajaran pada orang tua Miana!"Dia menutup telepon setelah mengatakan hal itu dengan penuh emosi.Dua orang itu tidak layak menjadi orang tua!Mereka bagaikan iblis!Bisa-bisanya ada seorang ibu sekejam ini, menggigit putri kandung sendiri hingga kulit dan dagingnya terkelupas!Miana terkejut mendengar apa yang dikatakan Henry.Sebenarnya, dia sudah berencana memberi perhitungan dengan ibunya s

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 484

    "Baiklah, nanti kalau ada waktu aku akan menemuimu untuk makan bersama," ujar Miana. Dia benar-benar sibuk dengan beberapa kasus akhir-akhir ini."Baik, Kakek nggak akan mengganggumu lagi." Walaupun merasa sedih, Eddy tetap menahan perasaannya dan tidak menunjukkannya.Dia mengerti bahwa Miana sibuk dengan pekerjaannya sendiri, jadi tidak punya waktu untuk bertemu dengannya juga wajar.Dia hanya perlu menunggu sampai Miana selesai dengan pekerjaannya.Miana mengiakan dan menutup telepon."Ibu, siapa yang menelepon?" tanya Nevan dengan suara pelan, matanya yang besar berkilauan.Miana berpikir sejenak dan berkata, "Nanti Ibu akan memberitahumu."Mengenai Henry dan keluarga Jirgan, dia akan menceritakannya perlahan-lahan saat ada waktu."Apa yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali!" Giyan bertanya penasaran setelah masuk dan mengganti sepatu, melihat mereka berdiri di sana."Kami sedang menunggumu pulang," jawab Miana sambil tersenyum, mata indahnya yang melengkung membuat orang mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 483

    Di dalam histori percakapan, si pria dan selingkuhannya sedang merencanakan bagaimana cara membunuh istri sah.Yang lebih mengerikan adalah pria dan selingkuhannya bahkan membeli racun paraquat dan racun tikus secara daring, tetapi keduanya tidak ada yang berani menggunakannya.Miana menekan amarahnya dan terus membaca.Saat ini, memang banyak selingkuhan yang tidak tahu malu.Mereka akan melakukan apa saja untuk mengubah status mereka.Ketika Giyan menelepon, Miana baru memutuskan untuk mematikan laptopnya.Meskipun belum melihat semua bukti yang dikumpulkan oleh Amanda, hanya berdasarkan histori percakapan dan pembelian paraquat dan racun tikus secara daring, sudah sangat jelas bahwa keduanya berencana membunuh istri sah.Hanya saja, bukti tersebut masih belum cukup.Miana harus membuat kedua orang itu mengakui rencana mereka untuk membunuh istri sah!Sebelum persidangan, dia harus mendapatkan rekaman pengakuan mereka.Setelah membereskan barang-barang, dia turun ke bawah dan melihat

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 482

    "Oke, aku akan telepon Ibu nanti," ujar Giyan dengan senyuman yang makin lebar.Miana bersedia bertemu dengan orang tuanya, dan hal itu tentu membuat Giyan senang, meskipun mereka sudah sering bertemu dalam dua puluh tahun terakhir.Namun, hubungannya dengan Miana kini berbeda dari yang dulu."Pergilah ke kantor sekarang. Setelah urusanmu selesai, kita bisa pulang lebih cepat," ujar Miana sambil mendorong Giyan keluar.Miana merasa sangat santai ketika bersama Giyan, karena dia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa perlu berusaha terlalu keras.Ketika mereka turun ke bawah, Nevan sedang duduk di atas matras bermain, dengan serius menyusun Lego.Giyan menunduk dan mencium kening Miana, lalu berkata lembut, "Aku pergi ke kantor dulu, nanti setelah pulang kerja aku akan menjemput kalian."Miana mengangguk, tersenyum sambil berkata, "Ya, kami tunggu kamu pulang!"Giyan berdeham sebelum memanggil, "Nevan, Ayah pergi kerja dulu, kamu bermainlah dengan baik bersama Ibu di rumah!"Nevan segera me

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 481

    "Mia, apa yang terjadi?" tanya Giyan, mempercepat langkahnya ke arah Miana, lalu duduk di sampingnya.Miana menoleh, mendesah panjang sebelum berkata, "Rekening luar negeri Nevan tiba-tiba bertambah empat ratus miliar. Setelah aku cek, ternyata uang itu berasal dari perusahaan Grup Eskaria!"Anak nakal itu benar-benar hebat!Setelah mendengar itu, Giyan langsung mengerti apa yang telah terjadi.Giyan menutup laptop Miana, tersenyum, dan berkata, "Dulu ada kamu yang bekerja gratis untuk memperkuat firewall perusahaan. Sekarang, tanpa kamu, keamanan sibernya bahkan bisa diserang oleh anak tiga tahun seperti Nevan. Ini hanya menunjukkan betapa tidak bergunanya Departemen TI Grup Eskaria!"Miana tertawa dan merespons, " Nevan yang menyuruhmu datang untuk menghiburku? Anak nakal itu benar-benar pintar!""Dia khawatir kamu marah dan sakit, tapi nggak tahu bagaimana cara menghiburmu, jadi aku yang menawarkan diri untuk melakukannya!" Giyan baru merasa tenang setelah melihat senyum di wajah Mi

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 480

    "Baik, baik, segera kirimkan nomornya padaku!" Eddy menutup telepon dengan sangat bersemangat.Henry mengirimkan nomor ponsel Miana yang baru ditemukan oleh Wiley kepada Eddy.Sesaat setelah mengirim nomor tersebut, sudut bibirnya menyunggingkan senyuman tipis.'Miana, aku nggak percaya kamu akan tega mengabaikan Kakek.'Pada saat ini, panggilan Rumordi datang."Henry, ada kabar baik dan kabar buruk, mau dengar yang mana dulu?" Suara Rumordi terdengar sangat bersemangat, seolah-olah menemukan sesuatu yang luar biasa."Kabar baik," jawab Henry tanpa berpikir panjang."Kabar baiknya, aku menemukan kalau CEO Grup Arca adalah Miana!" Ketika Rumordi menyebut nama Miana, wajah dingin Miana dengan aura kuat langsung terbayang dalam pikirannya."Apa?" Henry mengernyit.'Perusahaan yang selama dua tahun ini bersaing dengan Grup Eskaria dan merebut bisnis ternyata milik Miana?''Wanita ini, selama beberapa tahun, apa saja yang telah dia lakukan di belakangku?'"Sedangkan kabar buruknya adalah pr

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 479

    "Bawa Nevan ke sini!"Kepala sekolah terkejut hingga tubuhnya gemetar sejenak.'Bagaimana Nevan bisa membuat marah pria kejam ini?''Ada dendam?'"Bu kepala sekolah, ... Pak Henry ingin bertemu dengan Nevan, apa yang harus kita lakukan?"Kepala sekolah tersadar, melihat ke arah guru yang berdiri di depannya, lalu menenangkan diri dan berkata, "Pergi lihat apakah Nevan sudah dibawa pulang oleh orang tuanya atau belum." Pada saat yang sama, dia mengedipkan mata kepada guru tersebut.Dia memutuskan untuk menyelesaikan masalah di depan mata terlebih dahulu."Oh, baik, aku akan segera melihatnya!" Guru itu mengusap keringat dingin dan buru-buru pergi.Kepala sekolah merapikan pakaiannya sebelum melangkah masuk."Pak Henry, sore, saya adalah ...."Kepala sekolah ingin memperkenalkan diri, tetapi terhenti karena tatapan dingin yang dia rasakan membuat punggungnya seketika merinding.'Tekanan yang dipancarkan pria ini sangat kuat.''Pantas saja orang-orang di Kota Jirya secara diam-diam menjul

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 478

    Kekhawatiran Miana seketika lenyap, digantikan dengan perasaan campur aduk. Dia perlahan berjongkok, dengan lembut mengelus rambut lembut putranya.Saat menyaksikan itu, tatapan Giyan penuh dengan kelembutan dan kelegaan.Detik ini, semua kekacauan dan kekhawatiran berubah menjadi pemandangan yang penuh kehangatan dan ketenangan.Nevan terbangun dari mimpi indahnya ketika merasakan bayangan di depannya. Dia membuka mata dan melihat wajah ibunya yang akrab tetapi sedikit tegas. Saat itu juga, dia teringat apa yang telah dia lakukan. Jantungnya berdebar kencang, dan dengan suara pelan dia memanggil, "Ibu ...."Suaranya mengandung sedikit kebingungan dan ketergantungan.Mendengar panggilan Nevan, mata Miana seketika memerah, seolah-olah emosi yang terpendam lama mencari jalan keluar. Namun, dia dengan cepat menahannya dan menggantinya dengan teguran rendah dan tegas, "Nevan! Siapa yang menyuruhmu berkeliaran sendirian? Apakah kamu tahu, tindakanmu ini membuat seluruh orang di sekolah meni

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 477

    Sherry segera mengangguk dan berkata, "Kamu cepat cari Nevan! Jangan khawatirkan aku, aku nggak akan melakukan hal bodoh!"Saat menyadari kaki kanannya tidak ada, dia merasa seperti hidupnya telah hancur.Ketakutan menghadapi pandangan aneh orang lain dan mendengar orang memanggilnya cacat membuatnya kehilangan keberanian untuk hidup.Namun, Miana meyakinkannya untuk tidak peduli dengan pandangan orang lain dan hidup sesuai keinginannya sendiri.Sepertinya, nasihat itu benar!Dia memutuskan untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginannya sendiri."Ya, aku pergi dulu!" Miana khawatir tentang putranya, tanpa banyak bicara lagi, dia bergegas pergi.Saat menuju lobi rumah sakit, dia menelepon Giyan dan menceritakan situasi hilangnya Nevan dengan suara yang terdengar sedikit tersedak.Giyan mencoba menenangkannya dengan suara pelan, "Jangan khawatir, Nevan pasti akan baik-baik saja! Dia sangat pintar, nggak ada yang bisa menipunya! Kamu sekarang di mana? Aku akan menjemputmu, kita pergi ke

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 476

    'Apakah orang itu musuh bebuyutan Pak Henry?'Wiley tidak berani menyampaikan pemikirannya karena Henry pasti akan marah besar.Saat ini, informasi terbaru terus berdatangan dari perusahaan, memperlihatkan kerugian yang kian membengkak.Henry menggenggam erat kedua tangannya, tatapannya tajam. Dia mondar-mandir di dalam kantor sebelum akhirnya berhenti di dekat jendela, memandang hiruk-pikuk kota di luar, dan mengingat serangan siber yang terakhir kali terjadi. Serangan itu otomatis teratasi dan perusahaan hampir tidak mengalami kerugian.Kali ini, serangan siber begitu hebatnya, sehingga kerugian perusahaan telah mencapai ratusan miliar.Henry tahu, waktu adalah segalanya, setiap detik keraguannya dalam mengambil keputusan bisa membuat perusahaan terjerumus ke dalam kehancuran."Segera cari peretas dan selesaikan semua masalah dalam setengah jam! Bayar seberapa pun yang dia mau!" perintah Henry dengan suara rendah namun tegas, menunjukkan determinasi yang tak tergoyahkan.Setelah mere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status