“Kau kenapa? Kau yakin kemejaku bermasalah?” Tanya Lucas tak yakin saat mereka sudah berada di kamar pria itu. Alexa tertawa lalu menggelengkan kepalanya.
“Tak ada masalah dengan kemejamu, tapi kau harus mengganti kemejamu agar mereka tak curiga.” Alexa berjalan membuka lemari baju milik Lucas. Pria itu mendekati Alexa dan berdiri tepat di belakang wanita itu dan berbisik di telinga Alexa.
“Apa kau cemburu?” Tanya Lucas sambil menjilat daun telinga Alexa membuat wanita itu mengulum bibirnya menahan diri. Ia juga menghentikan aktivitasnya yang hendak mengambil kemeja baru untuk Lucas.
“Kau bercanda?” Alexa membalikkan tubuhnya yang kini menatap Lucas yang tak jauh darinya. Lucas tersenyum penuh arti lalu melangkah membuat Alexa harus mundur dan berakhir wanita itu bersandar pada lemari yang ada di b
Kini keluarga Lucas dan keluarga Yaraline sudah duduk di ruang tamu beserta dengan pria itu. Alexa kembali ke belakang menyiapkan beberapa cemilan untuk di bawa pada tamu. Sedangkan Lucas mau tidak mau harus duduk di samping Yaraline, pria itu berusaha menjaga sikapnya agar tidak kelepasan marah saat wanita itu hendak mendekatinya. Sudah pasti Lucas tak suka dengan sikap wanita itu yang terang-terangan menunjukkan ketertarikannya.“Bagaimana Yaraline? Apakah anakku masuk ke dalam kriteriamu?” Tanya Calisto pada calon menantunya itu. Wanita itu jelas tersenyum lalu melirik kearah Lucas sejenak.“Sudah pasti, Lucas sangat tampan. Aku menyukainya, dia juga pekerja yang keras. Aku suka dengan pria seperti Lucas. Ku harap kita bisa cocok dan segera bertunangan lalu menikah.” Lucas langsung saja menatap Yaraline dengan tatapan tak suka.
“Hai James, kau baru pulang.” Sapa Alexa saat melihat James yang baru saja datang.“Iya, pekerjaanku sangat banyak akhir-akhir ini membuatku sakit kepala.”“Kau membutuhkan sesuatu? Teh hangat mungkin? Itu bisa membuatmu sedikit rileks atau kau butuh berendam di air hangat? Aku bisa menyiapkannya untukmu.” James tersenyum lalu memegang bahu Alexa.“Aku bisa melakukannya, tapi karena kau menawarkannya bagaimana dengan teh hangat?” Alexa tertawa lalu menganggukkan kepalanya.“Duduklah, aku akan menyiapkannya untukmu.” Alexa berlalu ke dapur dan James memilih duduk di kursi bar sambil menunggu Alexa menyiapkan minuman tersebut untuknya.“Ini untukmu.” Alexa segera datang begitu selesai menyiapkannya.
“Aku sudah mengatakan padamu jangan terlalu dekat dengan James, aku tak suka kau dekat dengannya. Apa kau masih belum paham dengan permintaanku?” Tanya Lucas saat mereka baru saja menghabiskan malam yang menggilakan. Alexa berada di atas dadanya membenamkan diri.“Kenapa aku tak bisa dekat dengannya? Jelas aku tak bisa menghindar darinya. Tugasku melayanimu dan James, jadi aku sudah pasti terus berhubungan dengannya.”“Kau bisa menjaga jarak dengannya bukan? Aku tak suka kau terlalu dekat dengannya!” Jawab Lucas dengan ketus.“Terserahmu saja, aku capek.” Alexa tak mau ribut dengan Lucas. Ia tahu dirinya akan kalah jika sudah berhadapan dengan Lucas.“Aku peringatkan sekali lagi, jangan terlalu dekat dengan James. Aku tak suka, kau harus menjaga jarak deng
Suara musik keras langsung saja menghiasi pendengaran Alexa dan James. Pria itu langsung saja memesan meja dan memesan beberapa minuman untuk mereka. James membiarkan Alexa melihat keadaan sekitar, ia tersenyum melihat Alexa mulai nyaman. Terlihat dengan gerakan tangan dan kakinya yang mulai bergerak karena music yang terputar.“Silahkan di minum, kau bebas mau pesan apa saja.” Kata James mempersilahkan.“Terima kasih James.” Wanita itu mulai meminum beberapa gelas dan James hanya memperhatikannya saja.“Kau bisa menari?” Tanya James.“Tidak begitu.” Jawab Alexa, James menghabiskan minumannya yang ada di dalam gelas lalu menarik Alexa untuk turun ke lantai dasar agar keduanya bisa menari. “Apa yang kau inginkan James?” Tanya Alexa dengan berteriak, k
“Di mana Alexa?” Tanya Lucas pada Ester yang membukakan pintu untuknya. Baru saja tiba, tetapi Lucas sudah menanyakan keberadaan Alexa.“Ada di belakang Tuan.” Jawab Ester.“Minta dia datang ke kamarku, aku membutuhkan bantuannya.” Setelah mengatakan itu Lucas langsung naik ke atas menuju kamarnya, sedangkan Ester segera ke belakang memanggil Alexa.“Alexa, naiklah ke atas Tuan Lucas memintamu untuk datang ke kamarnya.” Alexa mengernyitkan keningnya bingung.“Lucas? Dia sudah pulang?” Tanya Alexa kaget.“Sudah, pergilah jangan biarkan Tuan Lucas lama menunggumu.”“Baiklah.” Alexa langsung saja bangkit berdiri guna naik ke atas.
“Bersembunyilah dan bawa pakaianmu, aku akan membuka pintu.” Lucas masih menggunakan kaos dalaman dan masih memakai celana. Tadi ia hanya membuka kemeja saja, maka itu dengan kesal Lucas membuka pintunya dan ada Ester di sana.“Ada apa? Kau tahu aku paling tak suka di ganggu dan kau sudah menggangguku Ester!” Desis Lucas membuat Ester sangat ketakutan.“Maafkan aku Tuan, aku diminta untuk nyonya memanggil Tuan. Calon tunangan Tuan beserta dengan keluarganya datang, jadi Tuan diminta untuk segera turun ke bawah karena mereka menunggu untuk makan malam bersama.” Lucas memukul pintu cukup keras.“Aku baru saja pulang, buat apa mereka datang?” Ester menundukkan kepalanya.“Tidak tahu Tuan, aku hanya di minta untuk memanggil Tuan saja.” Lucas menghela nap
Lucas melangkahkan kakinya menuju tempat kemana Alexa pergi. Ia tahu kemana Alexa pergi, ia sempat melihat arah wanita itu pergi. Satu-satunya tempat yang aman adalah kamar mandi yang ada di dalam ruangan olahraga. Tempat tersebut cukup jauh dari ruang utama terutama dapur. Maka Alexa memilih tempat itu dan Lucas suka dengan pilihan tempat tersebut.Namun keduanya tak bisa berada di dalam ruangan olahraga karena lampu belakang mampu membuat ruangan kaca tersebut terlihat. Pria itu tahu bahwa Alexa membutuhkannya saat ini. Maka itu ia langsung paham akan kode yang diberikan wanita itu padanya. Sambil tersenyum mesum Lucas membuka pintu kamar mandi dan menemukan Alexa wanita yang sudah menggodanya tadi.Lucas tahu bahwa Alexa memang penggoda yang sangat handal. Wanita itu sedang berdiri dihadapannya hanya dengan memakai bra dan g-string sexy warna merah menyala dan tersenyum nakal ke arahnya. Dengan cepat Lucas masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya, lalu menguncinya.“Kau san
Wanita itu sudah duduk kembali di pangkuan Lucas sedangkan Lucas masih mengelus-elus kepemilikan wanita itu. Alexa dapat merasakan tonjolan keras di pantatnya, tanda pria itu terangsang tetapi betapa hebatnya Lucas masih biasa saja dan masih bisa mengobrol santai dengan Alexa. “Lakukan saja kali ini dengan cepat, untuk selanjutnya nanti kita pikirkan bersama.” Rengek Alexa.“Baiklah, sepertinya kau tidak sabar merasakan milikku sehingga kau menggodaku dari tadi dan meremasnya.” Alexa tersenyum menggoda mendengar hal itu.Lucas langsung mendirikan Alexa membuka g-string wanita itu dan membuka celananya dan celana dalamnya sebatas betis saja. Alexa langsung kembali duduk di atas pangkuan Lucas dan memasukkan kepunyaan Lucas yang sangat besar itu ke dalam miliknya. Milik Lucas yang besar akhirnya kembali membelahnya. Milik Lucas mampu membuat Alexa merasakan nikmat yang luar biasa dan merasakan gairah.Alexa menggerakkan pinggulnya dengan cepat, Lucas juga sama ikut membantu dengan mengg
"Alexa sudah?" tanya Lucas dengan suara beratnya dari balik tirai ruangan ganti yang berwarna hitam pekat membuat Alexa tersentak. Alexa segera membuka sedikit tirainya dan hanya menyembulkan kepalanya."Sebentar." jawab Alexa sambil tersenyum malu, hal ini tak seperti Alexa biasanya.Selama ini Alexa bersikap percaya diri bahkan menantang, tapi entah kenapa kini wanita itu bersikap malu. Hal itu membuat Lucas jadi penasaran dengan sikap Alexa. Apalagi wanita itu berusaha menutupi tubuhnya yang kini hanya terbalut lingerie."Kamu udah coba berapa lingerie?" tanya Lucas.“Tiga.” jawab Alexa membuat Lucas tertawa mendengar jawaban Alexa. Lucas langsung membuka tirai lebih lebar, lalu melangkah masuk kedalam ruang ganti dengan cepat dan menutup tirainya lagi.
“Ada apa dengan tanganmu? Apa ada yang menyakitimu? James yang melakukannya?” tanya Lucas dengan khawatir, Alexa menggelengkan kepalanya sambil merintih kesakitan. “Maafkan aku Alexa, aku tidak tahu tanganmu sakit.” Alexa menatap Lucas dengan sendu.“Kenapa kau tak pernah percaya padaku? Kenapa kau selalu saja bersikap kasar padaku? Apa kau tak bisa sedikit saja percaya padaku? Apa kau juga tak bisa bersikap lembut padaku sedikit saja? Apa kau benar-benar hanya ingin bercinta saja denganku? Kau bilang kau menyukaiku, apa begini caranya bersikap dengan seseorang yang kau sukai?” tanya Alexa dengan serius dan itu membuat Lucas jelas kaget. Karena tak biasanya Alexa bertanya seperti itu padanya.“Bukan seperti itu Alexa, kau jelas tahu aku benar-benar menyukaimu bukan hanya karena ingin bercinta denganmu. Aku tulus padamu, hanya saja aku tak s
Alexa yang sedang membuang sampah keluar itu, langsung saja ditarik dengan seorang pria dengan cara paksa. Wanita itu memberontak dan meminta untuk dilepaskan. Namun pria yang sedang menariknya itu tak mendengarkan permintaan Alexa dan terus saja menarik Alexa agar menjauh dari pintu gerbang utama.“Apa yang kau lakukan di sini? Aku sudah mengatakan padamu, jangan pernah datang ke sini! Lebih baik kau pergi sekarang!” Desis Alexa saat keduanya sudah saling berhadapan.“Kau yang menghindar, kau tak membalas pesanku bahkan tak mengangkat panggilanku. Apakah kau sudah melupakanku? Kau sudah nyaman berada di sini? Kau ingin meninggalkanku begitu saja?” Tanya pria itu sama marahnya.“Aku sibuk! Kau tau pekerjaanku juga tak mudah! Lagi pula aku sudah bilang jangan pernah menemuiku lagi! Aku tak mau bertemu denganmu! Jadi
Maka Alexa tak lagi bisa menolak, wanita itu duduk dan bersandar di kepala ranjang. Calisto langsung saja meletakkan kepalanya di atas paha Alexa. Pria itu bisa merasakan lembutnya paha Alexa karena rok yang dipakai Alexa sedikit tersingkap membuat Calisto bisa merasakan kulit halus tersebut. Calisto tersenyum dan menarik tangan Alexa dan diletakkan di kepalanya.“Lakukanlah.” Pinta Calisto, maka Alexa mulai memijat. “Kau bisa menambah kekuatannya,” Pinta paruh baya itu lagi dan Alexa melakukannya. Alexa berusaha melakukan tugasnya dengan sangat hati-hati.“Berapa umurmu?” Tanya Calisto.“Dua puluh tiga tahun Tuan.” Jawab Alexa.“Masih sangat muda, kau juga cantik dan berbakat. Kenapa kau mau jadi pelayan?” Tanya Calisto yang ingin tahu tentang Alexa
“Apa yang harus saya lakukan Tuan?” Tanya Alexa pada Calisto.“Aku ingin kau membantuku untuk membersihkan daguku.” Pinta Calisto dan masuk ke dalam kamar mandi. “Ayo masuk.” Ajak Calisto, Alexa akhirnya ikut masuk ke dalam kamar mandi dan melihat Calisto sudah duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar mandi tersebut.“Orang yang biasanya melakukannya sedang tak bisa datang, biasanya Ester atau Olivia yang melakukannya. Tapi mereka sedang tidak ada, jadi tolong lakukan.” Alexa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Ia mengambil handuk yang sudah tersedia dan membuatnya di leher pria paruh baya tersebut.“Maaf Tuan, apakah Tuan bisa bersandar saja dan mendongakkan kepala ke atas?” Tanya Alexa dengan hati-hati.“Oke.” Calisto melakukan a
“Hai Lucas, bagaimana liburanmu?” Tanya Calisto saat melihat anak sulungnya sudah pulang.“Aku lelah.” Lucas langsung saja memilih naik menuju kamarnya dari pada harus mengatakan banyak hal pada Daddynya itu. Alexa masuk ke dalam dan bertemu dengan kedua orang tua Lucas.“Alexa bagaimana liburannya di sana? Apakah semua berjalan dengan baik?” Tanya Olivia.“Baik Nyonya.” Jawab Alexa seadanya, wanita paruh baya itu tersenyum.“Baiklah, terima kasih Alexa.” Wanita itu memlih ke atas membawa barang milik Lucas. Setelah itu ia ke dapur untuk bertemu dengan Ester dan melakukan beberapa hal.***Alexa baru saja selesai mandi, namun wanita i
“Menikmatinya hmm?” Tanya Lucas pada Alexa yang sedang menikmati udara pagi di belakang villa yang mereka tempat itu.“Astaga Lucas! Kau membuatku kaget!” Pekik Alexa membuat Lucas tertawa dan memeluk Alexa dari belakang.Wanita itu menoleh ke belakang dan Lucas langsung saja mencium Alexa. Wanita itu jelas kaget, bukan Lucas namanya jika tidak melakukan itu dan melumat bibir Alexa dengan menuntut. Alexa terbuai, namun akhirnya ia sadar dan mendorong dada pria itu.“Kenapa?” Protes Lucas.“Ada Yaraline, bahaya.” Lucas berdecak.“Sekarang dia tak ada.” Lucas ingin kembali memeluk, namun Alexa langsung saja menghindar membuat pria itu menghela napasnya. Lucas memilih mengalah dan berdiri di samping wanita itu. &ldqu
Tangan Alexa menekan kepala Lucas lebih dekat lagi dengan miliknya, cairan cinta Alexa semakin banyak keluar membasahi wajah Lucas. Pria itu semakin bergairah, suara jilatan dan isapan Lucas memenuhi ruang makan itu. Alexa merasakan gelombang kenikmatan mengalir, pelepasannya datang membuat wanita itu membusungkan tubuhnya hingga bukit kembar Alexa mencuat ke atas.“Aaahhhh." Desah Alexa tubuhnya tersentak, pinggulnya naik ke atas sementara tangannya mencengkram rambut Lucas dengan kuatnya.Semprotan cairan cinta Alexa langsung di minum dengan rakusnya oleh Lucas, pria itu terus menjilati milik Alexa sampai cairan cinta wanita itu bersih tak tersisa. Alexa tergeletak di atas meja lemas akibat pelepasannya yang luar biasa. Sementara Lucas segera melepaskan pakaiannya, kini pria itu berdiri telanjang di hadapan Alexa dengan kepunyaannya yang besar dan yang telah mengeras.
“Dia tak sempat menyentuhmu bukan?” Alexa menggelengkan kepalanya.“Aku akan membereskan kekacauan yang dilakukannya.” Alexa bangkit berdiri hendak ke dapur namun Lucas menahannya.“Tak perlu, aku akan menyuruh orang untuk membersihkannya. Aku ingin kau bebas dan tidak melakukan apapun saat bersamaku. Aku sengaja membawamu pergi supaya kau tak melakukan hal itu, aku ingin kau menemaniku saja seperti ini.” Alexa tersenyum.“Tapi bagaimana jika dia mengatakan pa—”“Kau tenang saja, kau tak perlu memikirkan hal itu. Biarkan itu menjadi urusanku nanti.” Alexa menganggukkan kepalanya paham. Tak lama Yaraline kembali keluar dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.“Pergilah, aku ingin makan.&rdqu