Share

Bab 39. Mulai Rindu

Author: Diary94
last update Last Updated: 2024-07-02 14:54:42

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, mereka akhirnya sampai di depan butik milik maminya Sylvia. Saat melihat Sylvia sudah bersiap-siap untuk turun dari mobil, Edgar langsung mengulurkan tangannya. Melihat hal itu Sylvia pun bingung.

Sambil melirik ke arah Edgar, Sylvia pun berkata. “Apa nih maksudnya?”

“Salim, aku ini kan suami kamu. Jadi, kamu harus pamit dengan cara cium tangan aku terlebih dahulu,” ucap Edgar.

Tak lama kemudian Sylvia mencium tangan Edgar. “Masih ada lagi gak ritual yang lain? Aku mau turun nih.”

“Gak ada. Udah sana masuk,” ucap Edgar.

Mendengar ucapan Edgar, Sylvia langsung turun dari mobil. Edgar pun terus mengamati Sylvia sampai Sylvia benar-benar masuk ke dalam butik dengan aman. Tak lama kemudian ia pun memerintahkan supir untuk menjalankan mobil menuju ke kantor.

Sesampainya di depan lobby kantor, Edgar langsung turun dari mobil. Lalu, dengan postur tubuh yang tegap dan gagah, Edgar melenggang masuk kedalam kantor. Jika hari pertama Edgar datang ke k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 40. Diculik

    Edgar yang kesal karena Sylvia terus saja membayangi hidupnya, ia pun memutuskan untuk pergi menemui Sylvia di butik. Setelah menyimpan kembali ponsel di saku jasnya, Edgar langsung keluar dari ruangan CEO. Sebelum pergi, ia terlebih dahulu menitip pesan kepada sang sekretaris. Ceklek! Sekretaris tersebut langsung beranjak dari kursi ketika Edgar menghampirinya. “Ada yang bisa dibantu pak?” “Saya mau keluar sebentar. Kalau ada berkas yang harus saya tandatangani lagi, kamu taruh aja berkasnya diatas meja saya,” ucap Edgar.“Baik pak.” Sekretaris tersebut langsung menganggukkan kepalanya sebagai respon atas perintah yang diucapkan oleh Edgar.Lalu Edgar pun mulai berjalan meninggalkan meja sekretaris tersebut. Beberapa saat kemudian Edgar sampai di depan lobby. Melihat Edgar keluar, supir yang bertugas mengantar dan menjemput Edgar langsung keluar dari mobil untuk membukakan pintu untuk Edgar.Setelah pintu mobil dibuka, Edgar langsung duduk dikursi belakang. Tak lama kemudian supir

    Last Updated : 2024-07-03
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 41. Usaha Menyelamatkan Sylvia

    Edgar dan supir pribadinya terus mengejar mobil SUV hitam itu melewati berbagai belokan tajam dan jalan-jalan sempit. Melihat rute yang dilalui oleh mobil tersebut, Edgar bertambah panik. Namun semangatnya untuk menyelamatkan Sylvia tidak pernah surut. Beberapa kali dia melihat sekilas ke belakang, memastikan apakah teman-temannya sudah menyusul atau belum. Setelah hampir satu jam pengejaran, mobil SUV hitam itu berhenti di sebuah gudang tua yang terletak di pinggir kota. Edgar memberikan memberikan perintah kepada supirnya untuk memarkir mobil sedikit jauh dari gudang tersebut agar tidak menimbulkan kecurigaan. “Parkir disana aja pak, biar gak ketahuan sama para penculik itu.”“Baik tuan muda.” Supir pun menganggukkan kepalanya untuk merespon ucapan Edgar.Lalu, supir memarkirkan mobil di dekat semak-semak supaya tidak terlihat oleh para penculik tersebut. Tidak lama kemudian ke-tiga temannya Edgar pun datang. Melihat mobil Edgar terparkir di dekat semak-semak, mereka langsung memar

    Last Updated : 2024-07-04
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 42. Pertarungan Sengit

    “Edgar Alexandro Wijaya. Itu kan nama mu?” tanya Thomas.Lalu ia pun berjalan ke arah Sylvia. “Awalnya aku berpikir bahwa kamu selamat dari kecelakaan waktu itu, tapi ternyata kalian adalah 2 orang yang berbeda.” “Kecelakaan? Apa maksud anda?!” tanya Edgar.“Saudara kembar mu itu sudah merendahkan harga diri dan juga perusahaan ku!” teriak Thomas. Lalu ia pun memegang sandaran kursi yang sedang di duduki oleh Sylvia dengan sangat erat. “Dia begitu sombong sampai menolak tawaran kerjasama dengan perusahaan ku! Melihat kesombongan pria itu justru membuat ku semakin tertantang untuk melenyapkannya dengan perusahaannya itu, tapi sayangnya pria materialistis itu tidak mengatakan hal apapun kalau pria sombong itu memiliki saudara kembar.” “Pria sombong? Materialistis? Siapa yang anda bicarakan? Bicara yang jelas?” tanya Edgar.Thomas langsung menyunggingkan senyumnya. “Sepertinya kamu tidak sepintar saudara kembar mu itu. Sudahlah, aku lelah untuk menjelaskan semuanya kepada mu. Lebih bai

    Last Updated : 2024-07-09
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 43. Mulai Memperketat Keamanan Dirumah

    Saat Edgar dan Sylvia keluar dari gudang tersebut, Edgar heran karena ia tidak melihat satu pun mobil polisi diluar gudang. Tak lama kemudian Edgar pun mendengar suara supirnya yang memanggil namanya. Lalu, ia pun bergegas membawa istrinya untuk menghampiri supir tersebut. “Apa kamu melihat ada mobil polisi yang melintas di area gudang ini?” tanya Edgar kepada supirnya.“Suara sirine polisi tadi, sebenarnya berasal dari ponsel saya, tuan muda,” ucap supir.Edgar pun mengerutkan keningnya. “Ponsel mu? Maksudnya?”“Iya tuan muda, tadi kata den Andre, kalau tuan muda dan yang lainnya belum keluar dari gudang itu dalam waktu 20 menit, saya harus mencari suara sirine polisi dan menghidupkannya,” ucap supir.“Kerja bagus, kalau begitu ayo kita pulang sekarang,” sahut Edgar.Supir tersebut langsung menganggukkan kepalanya. Kemudian ia langsung membuka pintu mobil untuk Edgar dan Sylvia. Setelah Edgar dan Sylvia duduk di dalam mobil, supir tersebut langsung masuk dan mulai menyalakan mesin mo

    Last Updated : 2024-07-14
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 44. Mulai Menyelidiki Dengan Serius

    Sesampainya di dalam kamar, Edgar langsung membuka selimut. Lalu, ia pun meminta Sylvia untuk berbaring diatas tempat tidur. “Istirahatlah.”Sylvia yang khawatir karena pak Thomas belum ditangkap oleh pihak yang berwajib, tentu saja hal itu membuat ia tidak ingin tidur. Ia takut jika sewaktu-waktu pak Thomas akan datang ke kamarnya untuk menghabisi nyawanya. Sambil memegang tangannya Edgar, Sylvia pun berkata. “Aku gak mau tidur, Edgar. Aku takut kalau pak Thomas masuk ke kamar ini untuk menghabisi aku ataupun kamu.”Lalu Edgar pun mengusap pipinya Sylvia. “Selama aku masih hidup, gak akan aku biarkan siapapun menyakiti mu. Sekarang tidurlah. Biar aku yang akan menjaga kamu.”Meskipun Sylvia masih khawatir, namun ia mencoba untuk mempercayai Edgar. Lalu ia pun menaikan kedua kakinya dan mulai membaringkan tubuhnya. Setelah Sylvia berbaring, Edgar langsung menyelimuti Sylvia. Tidak lupa juga ia memberikan kecupan singkat di kening Sylvia untuk menenangkannya. Namun, saat Edgar mulai

    Last Updated : 2024-07-16
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 45. Mulai Merasa Kesepian

    Sejak kejadian penculikan yang di alami oleh Sylvia, Edgar selalu sibuk untuk mencari tau informasi mengenai pak Thomas, mata-mata pak Thomas, dan juga mencari keberadaan Edward, Edgar jadi jarang punya waktu bersama Sylvia. Bahkan Edgar juga melarang Sylvia untuk keluar dari rumah demi keselamatannya. Selama pak Thomas belum tertangkap, Edgar selalu merasa khawatir jika Sylvi keluar dari rumah.Namun, kekhawatiran Edgar tersebut justru membuat Sylvia merasa terkekang dan tidak bisa bebas. Tok! Tok! Tok!“Masuk,” ucap Sylvia dari dalam kamar.Setelah diperintahkan masuk, pelayan pun membuka pintu kamar Edgar. Kemudian pelayan tersebut menghampiri Sylvia yang sedang berbaring diatas tempat tidur.“Nyonya muda, ini saya bawakan makan siang untuk anda,” ucap pelayan.“Bawa aja makanan itu, aku sedang tidak nafsu makan,” sahut Sylvia.“Anda harus tetap makan, nyonya muda. Sejak semalam anda belum makan. Bahkan sarapan pagi pun tidak anda sentuh sedikitpun. Kalau begini terus, anda akan j

    Last Updated : 2024-07-18
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 46. Dilarikan Ke Rumah Sakit

    Sore harinya. Melihat jam dinding dikamarnya sudah menunjukkan pukul 5 kurang, Sylvia pun keluar dari kamar untuk menyambut Edgar yang sebentar lagi akan pulang dari kantor. Namun, ketika Sylvia baru melangkahkan kakinya beberapa langkah, ia merasa kepalanya sangat pusing. Namun, ia tetap memaksakan diri untuk turun ke lantai bawah. Sambil berjalan ke arah tangga, Sylvia berusaha menguatkan dirinya. “Ayo Sylvia, sedikit lagi. Kamu pasti bisa.”Ia pun terus melangkah sedikit demi sedikit. Saat ia hampir sampai di lantai bawah, pandangannya justru mendadak buram. Alhasil ia pun terjatuh saat di tiga anak tangga terakhir. “Kenapa penglihatan ku semakin memudar?” Sylvia berucap sambil mengusap matanya.Bruukk! “Astaghfirullah, nyonya muda!” teriak Sekar.Sekar yang sedang merapikan ruang keluarga, ia langsung terkejut saat melihat Sylvia terjatuh dari tangga. Lalu, ia pun menghampiri Sylvia untuk mengecek kondisi Sylvia. Melihat Sylvia dalam keadaan tidak sadarkan diri serta kening ya

    Last Updated : 2024-07-20
  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 47. Diizinkan Pulang

    Edgar pun masuk kedalam ruang UGD. Setelah berada didalam, Edgar melihat Sylvia sedang berbaring dengan infus yang terpasang di tangannya. Lalu, ia pun mulai berjalan menghampiri Sylvia. Setelah berada didekat Sylvia, Edgar langsung mengusap kepala Sylvia. “Seandainya aku bisa pulang lebih awal, semua ini pasti gak akan terjadi padamu.”Sementara itu Sylvia yang merasakan sentuhan tangan seseorang, ia pun mulai membuka matanya. Ia sangat senang karena bisa melihat Edgar kembali setelah beberapa hari tidak bertemu dengan Edgar.“Edgar,” lirih Sylvia.“Iya, ini aku,” ucap Edgar. Lalu, Edgar pun mengusap pipinya Sylvia. “Bagaimana keadaan mu sekarang? Apa kamu merasa pusing?” “Sedikit,” ucap Sylvia. “Aku dengar dari pelayan, kamu belum makan dari pagi. Kenapa kamu melakukan semua itu?” tanya Edgar.“Aku ini manusia, Edgar. Aku bukan seekor domba yang dikurung didalam kandang dan selalu dikasih rumput setiap saat. Aku butuh menghirup udara segar, aku juga butuh berbicara dan bertemu de

    Last Updated : 2024-07-23

Latest chapter

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 64. Sikap Yang Berubah

    Edgar pun mengambil jasnya. Setelah jas nya dipakai, Edgar dan Sylvia langsung keluar dari kamar. Tak lama ia pun sampai di meja makan. Melihat ibu mertuanya belum berada di meja makan, hal itu pun membuat Sylvia heran."Ibu kemana? Tumben belum ada di meja makan? Biasanya, ibu yang lebih awal, hadir di meja makan," tanya Sylvia."Mungkin, ibu masih ada dikamar. Tungguin aja, paling sebentar lagi juga dateng." Edgar menyahut sambil mengambil roti tawar yang ada dihadapannya.Persis seperti yang Edgar ucapkan, selang 5 menit kemudian, Catherine datang ke meja makan."Selamat pagi." Catherine menyapa sambil berjalan ke meja makan."Pagi juga, bu," sahut Sylvia."Ibu mau pergi kemana?" Edgar bertanya saat melihat ibunya berpakaian rapih."Pagi ini ibu mau ke rumah sakit yang ada di Bandung," ucap Catherine."Rumah sakit? Bandung? Apa, udah ada kabar mengenai Edward, bu?" tanya Edgar."Ibu juga belum tau pasti. Ibu cuma diminta datang ke rumah sakit yang ada di Bandung oleh pihak kepolisi

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 63. Gombalan Edgar

    Beberapa menit kemudian.Setelah makan malam yang dibuat oleh Wira sudah siap, ia langsung membawa makanan tersebut ke dalam rumahnya. Tak lama kakek Teguh pun duduk di tikar plastik untuk menyantap makan malam bersama cucunya. Berhubung pria yang mereka selamatkan dipinggir sungai sudah siuman, kakek Teguh memberikan sebagian makanan yang ia punya kepada pria tersebut."Kami hanya punya ikan bakar dan juga ubi rebus. Kamu duduk dulu ya, makan makanan ini supaya kamu memiliki sedikit energi," ucap kakek Teguh.Pria tersebut menganggukkan kepalanya. Lalu, ia pun berusaha bangkit untuk duduk. Namun, dikarenakan tenaganya sangat lemah, ditambah lagi kepalanya juga masih pusing, pria itu pun kesulitan untuk duduk. Seketika Wira langsung menghampiri pria tersebut untuk membantunya sebelum kakeknya yang turun tangan membantu."Sini aku bantu," ucap Wira."Terimakasih," ucap Wisnu setelah berhasil duduk."Kamu bisa makan sendiri? Atau mau aku suapin?" tanya Wira."Tidak usah, saya masih bisa

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 62. Hilang Ingatan

    Sylvia pun bergegas duduk disamping suaminya. Tak lama ia pun mulai mengambil makanan yang ada diatas meja. Selama mereka makan, tidak ada obrolan apapun yang terjadi. Masing-masing, hanya fokus dengan makanannya sendiri. Beberapa menit kemudian, Catherine yang sudah lebih dulu menyelesaikan santap malamnya, ia pun beranjak dari kursi."Kalian lanjutkan aja ya makan malamnya. Ibu ke kamar dulu," ucap Catherine."Iya, bu," sahut Edgar dan Sylvia.Setelah melihat bahwa ibunya sudah naik ke lantai atas, Edgar pun berbisik ditelinga istrinya. "Memangnya gak panas memakai syal dan sweater seperti itu?" bisik Edgar.Kesal dengan pertanyaan suaminya, seketika Sylvia langsung menancapkan garpu nya di paha ayam goreng miliknya. Lalu, ia pun melirik tajam ke arah suaminya. "Gak usah ngeledek deh! Ini semua gara-gara kamu tau!" ucap Sylvia.Seketika Edgar pun tertawa saat mendengar ucapan istrinya."Tapi kamu suka kan?" bisik Edgar."Hhmmm," sahut Sylvia.Lagi-lagi Edgar pun tertawa karena res

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 61. Cap Yang Cukup Banyak

    Melihat tingkah Sylvia yang malu karena Edgar memandangi lekuk tubuhnya, Edgar seketika langsung tersenyum. Kemudian ia pun melepaskan celananya. Seketika Sylvia langsung menutup matanya menggunakan kedua tangannya saat bagian intimnya Edgar."Aaaaaaa!! Edgar! Pakai lagi celana mu itu!" ucap Sylvia.Edgar pun hanya tersenyum. Kemudian ia kembali mencumbu setiap inci bagian tubuh istrinya. Setelah dirasa pemanasannya sudah cukup, Edgar pun fokus pada tujuannya. Saat pertahanan Sylvia sudah berhasil ditebus oleh Edgar, seketika Sylvia langsung meringis kesakitan sambil mencengkram seprai nya. "Aakkhh... Sakit Edgar, pelan-pelan," ringis Sylvia "Tenang sayang, sakitnya cuma diawal aja kok," sahut Edgar. Kamar yang awalnya dingin, seketika merubah menjadi panas. Bahkan saking panasnya, Edgar dan Sylvia sampai berkeringat. Bahkan deru nafasnya Edgar semakin cepat, seiring dengan aktivitas yang saat ini sedang ia lakukan. Setelah cairan istimewa tersebut membasahi area intim Sylvia, Edg

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 60. Waktunya Bermain

    Disaat Frans dan Thomas sedang bersiap untuk melarikan diri keluar negeri. Disisi lain, polisi yang sudah memproses laporan yang dibuat oleh Catherine dan Edgar, mereka langsung bergegas pergi mencari keberadaan Frans. Sementara itu, Catherine, Edgar dan Sylvia yang merasa urusannya dikantor polisi sudah selesai, mereka memutuskan untuk pulang."Terimakasih ya pak, atas bantuannya." Catherine berucap sambil mengulurkan tangannya."Sama-sama bu." Martin menyahut sambil menjabat tangan Catherine."Pantau terus setiap perkembangan kasus ini ya, pak," ucap Edgar."Tentu saja, saya akan kabari kalian jika pihak kepolisian sudah berhasil menangkap pak Frans dan pak Thomas." Martin menyahut sambil melepaskan jabatan tangannya."Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu ya pak Martin," pamit Catherine."Iya, bu Catherine. Silahkan," sahut Martin. Catherine, Edgar dan Sylvia langsung bergegas pergi meninggalkan kantor kepolisian. 1 jam kemudian mereka pun sampai kembali dirumah. Setelah turun d

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 59. Membuat Laporan Ke Pihak Berwajib

    Saat mendengar suara tembakan, Catherine dan Sylvia langsung bergegas pergi keluar. Sementara itu, Edgar yang berhasil menghentikan langkah om nya, ia kembali menyimpan pistolnya dibalik punggungnya. Kemudian ia pun bergegas menghampiri om nya. "Maaf om, aku terpaksa menembak kaki om," ucap Edgar."Dasar keponakan tidak tau diri!! Selama ini aku yang selalu ada untuk membela kamu!! Kenapa sekarang kamu malah memperlakukan seperti ini!! Aku ini paman mu, Edgar!" teriak Frans."Aku berterimakasih karena om sudah memperlakukan aku dengan baik dari kecil. Namun, bukan berarti aku akan menutup mata atas kejahatan yang sudah om lakukan. Terlebih lagi karena rencana jahat om, saudara kembar ku yang jadi korbannya. Dari pada om terlalu banyak bergerak dan bicara, lebih baik om diam dan tenangkan diri om jika gak mau kehabisan banyak darah," ucap Edgar."Aaarrrgghh!" Frans menggeram sambil memukul aspal jalan.Tak lama Catherine dan Sylvia pun muncul. Melihat adiknya tersungkur di dekat mobil

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 58. Berusaha Kabur Lagi

    Setelah hampir setengah jam berkendara, Edgar dan Sylvia akhirnya sampai di parkiran apartemen Frans. Tak lama mereka pun keluar dari mobil. Dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi mereka pun berjalan memasuki apartemen. Kali ini mereka yakin 100% bahwa Catherine pasti akan mempercayai ucapan mereka."Mudah-mudahan aja ibu percaya dengan bukti yang kita berikan ya." Sylvia berucap sambil berjalan menuju ke kamar apartemen Frans."Harus percaya lah, masa bukti udah sejelas ini, ibu masih gak percaya sih. Gak mungkin banget," sahut Edgar.Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di depan kamar apartemen Frans. Edgar pun mengetuk pintu tersebut. Mendengar suara ketukan pintu, Frans langsung beranjak dari sofa untuk membuka pintu kamar apartemennya.Tok! Tok! Tok! "Sebentar ya, kak. Aku buka pintunya dulu," ucap Frans."Hhmmm," sahut Catherine.Frans pun bergegas membuka pintu apartemennya. Namun, saat pintunya terbuka seketika Frans langsung menutup pintunya kembali kala melihat Ed

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 57. Menuju Ke Apartemen Frans

    Sesampainya didepan ruangan Larissa, Sylvia langsung membuka pintu ruangan tersebut. Saat melihat kedatangan Sylvia, Elis yang sedang merapikan beberapa dokumen, ia langsung beranjak dari kursinya. Lalu, ia pun bergegas menghampiri Sylvia.Ceklek!"Bu Sylvia." Elis berucap saat melihat kedatangan Sylvia."Selamat datang, bu. Silahkan duduk," ucap Elis."Iya," sahut Sylvia.Sylvia dan Edgar bergegas duduk di sofa yang ada didalam ruangan Larissa. Setelah duduk, Sylvia pun mulai mengutamakan maksud kedatangannya."Begini Elis, sebenarnya kedatangan saya kesini ini menanyakan sesuatu ke kamu," ucap Sylvia."Mau menanyakan apa ya, bu?" tanya Elis."Belum lama ini saya sempat mengirimkan sebuah rekaman video ke email kamu. Apa kamu udah memeriksa email kamu? Saya khawatir rekaman video itu gak sempat terkirim," tanya Sylvia."Tunggu sebentar ya, bu. Saya ambil iPad saya dulu," ucap Elis.Elis pun beranjak dari sofa. Lalu, ia pun mengambil iPad miliknya yang ia letakkan di meja kerja Lariss

  • Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta    Bab 56. Menemui Elis

    Melihat istrinya panik, Edgar bukannya melepaskan pelukannya ia justru semakin menggoda Sylvia. Sedangkan Sylvia sendiri terus berontak agar bisa melepaskan diri dari pelukan Edgar. "Edgar!! Lepasin aku!" Sylvia berucap sambil mendorong dada Edgar."Tidak mau! Aku tidak akan membiarkan kamu kabur. Hari ini juga kamu akan menjadi milikku seutuhnya. Muaacchh." Edgar menyahut dengan mencium bibir istrinya diakhir ucapannya.Sylvia yang sudah kesal, ia langsung mencubit lengannya Edgar. Sontak, hal itu membuat Edgar melepaskan pelukannya. "Aaaaaaa!!" jerit Edgar."Syukurin emangnya enak! Genit sih jadi cowok," ucap Sylvia."Kamu kenapa cubit tangan aku sih? Aku kan cuma pengen mesra-mesraan sama kamu." Edgar bertanya sambil mengusap tangannya yang bekas dicubit Sylvia."Aku kan udah pernah bilang sama kamu, aku belum mau melakukan hal itu sama kamu sebelum semua masalah ini selesai dan status pernikahan kita jelas," ucap Sylvia."Masih lama dong kalau begitu." Edgar menyahut sambil meng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status