Share

Bab 203

Author: Lucy
last update Last Updated: 2023-12-30 18:00:00
"Kenapa kamu datang ke perusahaan kami?" tanya Dimas dengan ragu.

"Karena penampilanku yang luar biasa, aku datang sebagai perwakilan untuk mengikuti kompetisi desain teknik yang diadakan oleh Grup Angkasa," jawab Andi dengan bangga.

"Aku benar-benar nggak menyangka kamu memiliki kemampuan seperti itu," jawab Dimas ringan.

Andi mengerutkan bibirnya dengan dingin, tidak ingin mengatakan apa-apa lagi.

"Tempat dudukmu ada di sana. Cepat duduk." Dimas mengetahui bahwa tempat duduk Andi tidak jauh dari sana.

Setelah mengetahui bahwa perwakilan dari kantor pusat sudah tiba, Dimas segera pergi menyambut mereka bersama yang lain.

Orang yang datang kali ini adalah Omar, seorang lelaki tua dari Grup Angkasa. Dia berusia lebih dari 50 tahun dan sudah bekerja di Grup Angkasa selama 20 sampai 30 tahun.

"Pak Omar, kami menyambut kedatanganmu dengan hangat." Soni mendekati Omar dengan sikap menyanjung.

"Halo," jawab Omar dengan sopan. Dia belum pernah bertemu dengan Soni, jadi dia tidak tahu siapa or
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 204

    "Baiklah. Kak Dimas, jangan khawatir. Aku nggak akan memberi tahu kakakku tentang hal ini," setuju Andi.Andi tanpa sadar jadi mengagumi Dimas. Tampaknya pria ini sudah melakukan banyak upaya di belakang untuk memastikan agar kakaknya bisa menjalani kehidupan yang lebih berada. Fakta bahwa Dimas bisa menjadi konsultan teknik di Grup Angkasa menunjukkan bahwa pria ini punya kemampuan."Kompetisi akan segera dimulai. Ayo kita pergi ke sana." Dimas mengingatkan, lalu kembali ke lokasi kompetisi bersama Andi.Menjelang Tahun Baru, toko makanan penutup Amel juga cukup sibuk karena ada makin banyak pesanan dari pelanggan."Bos, bisakah kalian membuat kue seperti ini?" tanya seorang wanita muda. Dia mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan sebuah foto pada Amel.Amel melihat foto itu. Dia menemukan bahwa kue itu tidak sulit untuk dibuat, hanya saja dekorasinya sedikit rumit."Bisa, tapi dekorasinya agak rumit. Jadi, akan memakan waktu sekitar dua jam.""Kalau begitu, aku mau pesan kue ini. Be

    Last Updated : 2023-12-31
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 205

    "Jangan khawatir, aku akan memperhatikan istirahatku. Kamu cepat kembalilah ke lokasi konstruksi." Dimas dan Amel berpisah dengan enggan, seolah-olah mereka tidak akan pernah bertemu lagi setelah mereka berpisah.Dimas berbalik, berjalan ke pintu selangkah demi selangkah, lalu berkata, "Sayang, aku benar-benar harus pergi. Jangan lupa untuk merindukanku sore ini.""Cepat pergi." Amel tersenyum tak berdaya sambil menggelengkan kepalanya. Terkadang dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menghadapi pria ini.Ketika dirinya menghadapi kesulitan, Dimas bisa mengendalikannya dengan memberikannya rasa aman. Namun, Dimas biasanya juga bertingkah seperti anak kecil di depannya.Tidak lama setelah Dimas pergi, Amel mengunggah lowongan pekerjaan untuk merekrut seorang koki di sebuah website rekrutmen. Selain itu, dia juga menggantungkan pengumuman lowongan pekerjaan di pintu toko.Kemudian, Amel kembali lagi ke dapur. Setelah menyelesaikan dan mengemas kuenya, Amel mulai menyiapkan pesanan st

    Last Updated : 2023-12-31
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 206

    "Nyonya, aku mengemas stroberi mousse ini untukmu segera setelah siap. Karena alasan pribadimu, semua jadi seperti ini. Aku ...." Amel disela oleh wanita itu sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya."Apa maksudmu? Siapa suruh kamu mengemasnya seperti ini? Kalau kamu mengemasnya dengan lebih sederhana, aku bisa membukanya dengan mudah, kuenya juga nggak akan jadi seperti ini. Sudahlah, aku juga nggak mau membuang waktu di sini lagi. Aku akan membawa kue ini, tapi aku nggak akan membayar untuk stroberi mousse ini." Wanita itu langsung memindai kode QR untuk membayar harga sepotong kue."Nyonya, kamu sendiri yang merusak kue stroberi mousse ini. Kami juga punya kamera pengawas di toko. Kalau rusak seperti ini, kami nggak bisa menjualnya lagi. Begini saja, aku akan memberikan harga yang lebih murah untukmu. Kamu bisa membayar 300 ribu saja untuk kue ini, oke?" Amel berharap dalam hatinya bahwa dia bisa menyelesaikan masalah dengan cara ini. Jadi, dia pun mengusulkan ide ini."Kenapa ka

    Last Updated : 2023-12-31
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 207

    Sekarang Amel sudah mengerti bahwa ini adalah masalah persaingan jahat antar pebisnis. Mereka pasti melihat bahwa bisnis toko makanan penutup miliknya sedikit lebih baik, jadi mereka iri. Kemudian, mereka sengaja datang ke sini untuk membuat masalah.Setelah identitas pria itu terungkap, semua keberanian yang dimilikinya sebelumnya hilang seketika, seolah-olah situasi tegang sebelumnya tidak pernah ada."Memang kenapa kalau aku dari Toko Makanan Penutup Siana? Bahan-bahan di tokomu nggak segar, kenapa aku nggak boleh mengkritikmu?" sangga pria itu yang terdengar kurang percaya diri."Katakan padaku apa yang sebenarnya ingin kalian lakukan. Kalau kamu nggak mengatakan yang sebenarnya, aku nggak keberatan memukulmu lagi," kata Dimas sambil kembali mengangkat tinjunya."Kamu ... kamu masih ingin memukulku? Aku akan melaporkanmu pada polisi." Pria itu mundur dua langkah karena ketakutan."Kenapa kalian nggak menjalankan toko makanan penutup saja dengan baik? Kenapa malah datang ke tempatku

    Last Updated : 2023-12-31
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 208

    Yonas langsung merasa canggung dan berkata, "Maaf, kami akan memberikan kompensasi pada kalian atas kerugian yang kami timbulkan.""Nggak perlu, urus saja karyawanmu dengan baik. Kalau sampai terjadi hal seperti ini lagi, kami nggak akan melupakannya begitu saja," ancam Dimas dengan suara keras.Tak mudah bagi Yonas untuk akhirnya bisa berbicara dengan Dimas, dia ingin meninggalkan kesan yang baik di depan Dimas. Lagi pula, jika mereka bisa berhubungan dengan Grup Angkasa, perusahaan mereka juga akan mendapat banyak keuntungan. Namun, saat ini Dimas sedang dalam suasana hati yang tidak baik, jadi Yonas hanya bisa pergi bersama karyawannya.Setelah insiden Kelvin yang salah mengenali orang terakhir kalinya, Amel tidak banyak bertanya lagi."Seberapa mirip sebenarnya kamu dengan bos besar Grup Angkasa? Seseorang salah mengenalimu lagi," tanya Amel sambil terkekeh.Mendengar itu, Dimas akhirnya merasa tenang. Dia baru saja memikirkan alasan apa yang harus dia gunakan untuk menjelaskan sem

    Last Updated : 2024-01-01
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 209

    "Kamu benar-benar sangat berbakti." Amel merasa tersentuh oleh pemikiran gadis itu.Tanpa diketahui Amel, gadis tersebut sebenarnya adalah koki dari Keluarga Cahyadi. Untuk membantu Amel, Dimas langsung memanggil gadis itu dari Kota Riwana."Sayang, tolong bantu aku mengatur bahan-bahan produksi. Aku bicara dengan Nona Clara dulu di sini."Dimas mengangguk, lalu masuk ke dapur dengan sangat patuh. Clara Amerta tercengang saat melihat semua ini."Nona Clara, toko makanan penutupku baru saja dibuka. Saat ini, kami hanya fokus melakukan bisnis di toko. Ketika bisnis di toko sudah lebih stabil, kita akan memulai bisnis online. Jam kerjanya adalah jam delapan sampai setengah dua belas siang, lalu jang setengah dua siang sampai jam enam sore. Tapi kita perlu menjaga toko secara bergantian sampai pukul 8 malam. Kalau ada kerja lembur, kamu akan mendapat upah lembur. Gaji pokoknya 6 juta. Apakah kamu bisa menerimanya?" tanya Amel dengan cemas. Bagaimanapun juga, Clara bisa mencari pekerjaan di

    Last Updated : 2024-01-01
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 210

    "Nggak perlu, kamu istirahat saja di sini. Biarkan mereka berdua melatih kemampuan memasak mereka." Amel berpikir bahwa dua orang itu sudah dewasa, sudah waktunya mereka melatih keterampilan memasak mereka.Saat jam sudah mendekati angka sembilan malam, perut Amel keroncongan. Dia melihat ke arah dapur, tapi tampaknya Lidya dan Andi masih belum selesai memasak.Amel tidak punya pilihan selain membuka pintu dapur untuk memeriksa. Dia berkata, "Aku ingin tahu apakah kalian berdua benar-benar tulus mengundang kami makan? Ini sudah hampir jam 9 malam, aku sangat kelaparan."Amel menyentuh perutnya. Dia merasa kelaparan setengah mati."Kak, tunggu sebentar, sebentar lagi selesai. Kamu tunggu saja di luar, terlalu banyak asap di sini," kata Andi sambil mendorong Amel keluar dari dapur.Amel mengangkat bahu ke arah Dimas dengan tak berdaya, lalu bertanya, "Apa kamu lapar?"Dimas menganggukkan kepalanya."Bagaimana kalau kita makan kue dulu untuk menunda lapar? Kita sepertinya nggak akan bisa

    Last Updated : 2024-01-01
  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 211

    Jantung Lidya berdetak makin cepat karena gugup. Sejak Andi pindah ke rumahnya, mereka berdua secara resmi mulai hidup bersama. Piama serta pakaian dalam Andi yang baru dicuci masih ada di tempat tidurnya. Jika Amel melihat semua ini, dia tidak akan bisa memberikan penjelasan yang baik!"Nggak perlu, nggak perlu. Kamarku agak berantakan, aku cari sendiri saja." Begitu Lidya selesai mengatakan itu, Dimas langsung menanggapi terlebih dahulu sebelum Amel bisa mengatakan apa-apa."Akan lebih cepat kalau yang mencari dua orang. Biarkan saja Amel membantumu." Setelah selesai berbicara, Dimas tersenyum penuh arti. Maksud senyuman dan kata-katanya sangatlah jelas.Lidya memelototi Dimas dengan galak. Tidak bisakah pria ini menutup mulutnya saja?"Lidya, aku sudah mengenalmu begitu lama. Apa lagi yang nggak aku ketahui tentangmu? Tapi aku merasa kamu agak aneh hari ini," kata Amel dengan bingung sambil mengerutkan keningnya. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tingkah Lidya hari ini.

    Last Updated : 2024-01-01

Latest chapter

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 541

    Lidya sudah terbiasa bebas dan tidak ingin terlalu cepat terikat oleh pernikahan."Baiklah, kita berdua nggak perlu terburu-buru. Orang tuamu dan orang tuaku mungkin sudah nggak sabar untuk menyuruh kita menikah karena ingin segera punya cucu," kata Andi dengan nada bercanda."Kalau Amel nggak menceraikan Dimas, dia mungkin harus mengikuti Dimas kembali ke Kota Ambara. Akan sulit untuk bertemu dengannya lagi di masa depan," sahut Lidya dengan sedih ketika memikirkan hal ini.Andi memeluk bahu Lidya dengan hangat sambil berkata, "Nggak apa-apa. Kalau kamu merindukan kakakku, kita bisa mengunjunginya kapan saja. Lagi pula, sekarang masih ada aku yang menemanimu, 'kan?"Lidya menghela napas, lalu menjawab, "Bagaimana kamu bisa dibandingkan dengan kakakmu."Di sisi lain, Dimas mengambil sup penghilang rasa mabuk yang sudah dimasak, lalu dengan hati-hati menyuapkannya kepada Amel. Setelah sibuk selama setengah malam, dia baru tertidur di samping Amel dengan mengantuk.Sinar matahari pagi me

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 540

    Pada saat ini, Amel sudah tersungkur di atas meja, sementara Lidya terbelalak saat melihat Dimas melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah ke arah mereka. Lidya pun mengguncang bahu Amel dengan lembut sambil berkata, "Amel, Dimas ada di sini.""Dimas? Dia itu penipu besar. Aku nggak akan pernah peduli lagi padanya," ucap Amel dengan tidak jelas sambil memeluk botol bir.Dimas mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Amel. Melihat Amel dalam keadaan mabuk seperti itu, Dimas merasakan sakit di dalam hatinya."Amel, aku akan mengantarmu pulang," kata Dimas dengan lembut. Amel memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya, lalu menatap Dimas yang ada di depannya. Dimas tampak tersenyum kepadanya."Aku nggak akan pulang." Amel menegaskan setiap kata yang diucapkannya. Dia masih marah karena Dimas sudah menipunya."Ka ... kalau begitu, aku serahkan Amel kepadamu. Aku pergi dulu." Melihat suasananya tidak terlalu bagus, Lidya pun bersiap untuk menyelinap pergi. Identitas Dimas sebagai dir

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 539

    Amel ragu-ragu untuk beberapa saat, sebelumnya akhirnya perlahan-lahan berkata, "Sejujurnya, aku benar-benar nggak rela berpisah dari Dimas. Sejak kami menikah sampai sekarang, dia selalu memperlakukanku dengan sangat baik. Dimas adalah contoh sempurna dari suami yang baik."Semalam saat berbaring di tempat tidur, yang terlintas di benak Amel hanyalah kebaikan Dimas kepada dirinya. Amel pun menjadi tidak begitu marah lagi."Hatiku masih sangat kacau sekarang." Amel menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal."Jangan khawatir. Semua pasti akan ada jalan keluarnya," bujuk Lidya sambil menepuk bahu Amel dengan lembut."Bagaimana kalau kita minum bersama malam ini, untuk menenangkan suasana hati?" usul Lidya saat melihat Amel tampak bingung dan gelisah.Sebelumnya, Amel pasti akan menolaknya. Namun, sekarang Amel langsung menyetujuinya tanpa ragu. "Oke."Dimas menghabiskan sepanjang pagi di rumah sakit. Kondisi Nenek Salma juga sudah stabil. "Ayah, Ibu, Nenek, masih ada beberapa hal yang harus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 538

    "Tentu saja, Kak Amel. Aku benar-benar ingin terus bekerja di sini," kata Clara dengan tegas. Dia sudah memantapkan hati untuk tetap bekerja pada Amel."Oke." Raut wajah Amel langsung menunjukkan perasaan lega.Dimas memesan penerbangan paling awal dan bergegas pulang malam itu juga. Sesampainya di rumah sakit, Salma sudah beristirahat di bangsal."Ayah, Ibu, aku datang.""Akhirnya kamu datang juga. Nenekmu terus menyebut-nyebut namamu sepanjang malam tadi," tegur Bela.Dimas berjalan menghampiri ranjang Salma dengan perasaan bersalah. Tiba-tiba saja Dimas menyadari jika neneknya benar-benar sudah sangat tua. Entah sejak kapan, rambut neneknya sudah memutih semua.Untuk sementara waktu ini, Dimas tidak memenuhi kewajibannya sebagai cucu. Dimas juga gagal membina hubungan asmaranya. Tiba-tiba saja, Dimas merasa agak sedih dan kecewa karenanya.Salma perlahan-lahan membuka matanya. Melihat Dimas, raut wajahnya tampak agak emosional."Aku sudah pulang, Nek." Dimas menggenggam erat tangan

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 537

    Amel memandangi punggung kepergian Dimas. Dia merasa agak kehilangan di dalam hati. Namun, melihat Dimas yang tampak begitu cemas, Amel merasa pasti ada suatu masalah yang sangat penting.Lantaran suasana hatinya sedang buruk, Amel tidak punya keinginan untuk mengurus toko makanan penutup miliknya. Dia memutuskan untuk sementara waktu membiarkan Clara membantunya mengawasi toko. Keesokan harinya, Amel bangun pagi-pagi sekali, lalu pergi ke toko untuk memberi penjelasan pada Clara."Tenang saja, Pak Irfan. Aku pasti akan membantu Bu Amel menjaga toko dengan baik. Aku yakin Pak Dimas dan Bu Amel pasti akan baikan nanti."Begitu memasuki pintu, Amel mendengar suara Clara. Amel pun mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya kenapa Clara berkata seperti itu.Memikirkan kembali sikap Clara terhadap Dimas dan fakta bahwa Clara yang merupakan seorang ahli pembuat makanan penutup top, tapi bersedia merendahkan diri untuk bekerja di toko makanan penutup kecil miliknya ini, Amel pun sepertinya sudah

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 536

    Amel sangat sadar diri dan tahu bahwa dia tidak layak untuk pria di depannya ini. Mungkin sekarang Dimas memiliki perasaan padanya, tetapi jika kesenjangan antara keduanya mulai ditemukan di masa depan, kemungkinan besar cinta mereka akan perlahan-lahan kandas.Dimas cukup baik, orang-orang di sekitar Dimas juga sangat baik. Amel hanya seorang wanita biasa, benar-benar tidak bisa berjalan berdampingan dengan pria itu.Saat mendengar kata cerai, Dimas langsung terbelalak kaget, lalu berkata, "Aku nggak bisa. Amel, jangan cerai, ya? Nggak peduli siapa aku, cintaku padamu nggak akan pernah berubah."Dimas menjelaskan dengan tegas kepada Amel alasan kenapa dia menyembunyikan identitasnya, tetapi Amel tampaknya tetap bertekad untuk menceraikannya."Dimas, beri aku waktu untuk menenangkan diri dulu," jawab Amel, lalu menutup pintunya lagi.Lili menepuk bahu Dimas sambil berkata, "Beri dia waktu. Bagaimanapun, ini bukan masalah sepele. Dia perlu waktu untuk menerimanya."Dimas mengangguk frus

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 535

    "Kami nggak bisa menerima permintaan maaf dari seorang direktur," sahut Gibran dengan kesal.Dimas mengerutkan keningnya dan kembali menjelaskan "Ayah, Ibu, aku benar-benar nggak bermaksud menyembunyikan identitasku.""Kalau begitu, beri tahu aku kenapa kamu menyembunyikan identitasmu?" sahut Lili dengan nada dingin.Saat menghadapi Dimas, Lili masih mengalah dan ingin memberi Dimas kesempatan untuk menjelaskan. Bagaimanapun, dia masih bisa memercayai karakter Dimas.Mereka juga dapat melihat bahwa Dimas tidak memperlakukan putri mereka hanya untuk bermain-main saja."Orang yang bertanggung jawab atas cabang Grup Angkasa adalah kerabat jauh Keluarga Cahyadi. Ketika aku meninjau dana pada akhir tahun lalu, aku menemukan ada celah keuangan yang besar. Aku menyelidikinya secara pribadi dan menemukan kalau dia telah menggelapkan dana publik. Dia sering mengabaikan tugasnya dan membeli properti dalam jumlah besar. Tapi karena kurangnya bukti, aku dan asistenku menyembunyikan identitas kami

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 534

    Sebagai seorang profesor, Gibran tidak pernah memperhatikan ketenaran dan kekayaan selama bertahun-tahun. Meskipun identitas asli Dimas adalah direktur Grup Angkasa, menurutnya juga tidak ada yang istimewa dengan itu."Kenapa Dimas menyembunyikan identitasnya? Mungkinkah dia sengaja melakukannya pada kita karena takut kita menginginkan uangnya?" sahut Lili dengan nada kecewa.Lili selalu merasa bahwa Dimas lumayan baik. Dia bahkan menganggap Dimas seperti putranya sendiri."Amel, karena kamu sudah memikirkannya dan memutuskan untuk menceraikannya, Ayah akan mendukung keputusanmu. Keluarga Santoso nggak peduli apakah dia direktur atau bukan," ucap Gibran. Pria itu adalah orang pertama yang mengungkapkan sikapnya."Ibu juga mendukungmu. Hal yang paling penting bagi pasangan untuk hidup bersama adalah kejujuran. Dia bahkan nggak bisa melakukan integritas paling dasar. Meskipun Keluarga Cahyadi kaya, Amel juga nggak bisa menikmatinya. Jadi, lebih baik lupakan saja," ujar Lili dengan nada k

  • Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder   Bab 533

    "Aku ingin menceraikannya. Dia adalah seorang direktur Grup Angkasa, sementara aku cuma gadis biasa. Kami nggak berasal dari dunia yang sama dan nggak akan mendapatkan hasil apa pun di masa depan," tukas Amel. Ketika mengatakan itu, Amel merasa sakit yang menyesakkan datang dari hatinya.Ketika mendengar itu, Lidya langsung mengerutkan dahinya. Dia bisa melihat betapa Amel sangat mencintai Dimas."Huh ...." Lidya menghela napas panjang."Aku nggak pernah mengira bahwa hal dramatis yang ditampilkan di TV akan terjadi padaku," ujar Amel. Dia merasa sangat kecewa dengan Dimas ketika mengingat kembali berapa banyak kebohongan yang sudah dibuat pria ini untuk menipunya sejak mereka menikah."Ya, ini sudah keterlaluan. Kupikir hal semacam ini hanya ada di TV, tapi nggak disangka hal ini benar-benar terjadi di kehidupan nyata," sahut Lidya dengan emosi.Setelah suasana hati Amel sedikit stabil, Lidya mengantarnya pulang ke rumah Keluarga Santoso.Saat ini, Mirna sedang berbicara dengan Lili,

DMCA.com Protection Status