Share

Bab 44

Samira mengambil handphone-nya mendengar nada pesan handphone-nya. Seketika matanya menjadi panas membaca pesan Bram yang mengatakan suaminya membawa Diva masuk ke mobilnya. Diremas handphone-nya geram lalu dilempar ke dalam tas berwarna merahnya. Bayang-bayang Liam dan Diva bermesraan menari-nari dalam pikirannya.  Liam sungguh kurang ajar... wah... wah ... berani sekali dia menemui Diva lagi dibelakangnya.

"Kalian pikir aku bodoh ya," gumamnya.

Samira menatap Renata yang sedang menikmati pizza sambil berbincang dengan Susi teman satunya lagi. "Re?" panggil Samira dingin, "Diva itu sepupu kandung kamu?" Dia menatap Renata yang sudah berubah ekpresi, "Dimana rumah keluarganya?"

Renata menelan ludahnya.

Seketika itu suasana di meja mereka menjadi canggung. Mereka sedang berkumpul karena jadwal arisan squad mereka, bukan karena arisan saja mereka dekat tapi mereka juga teman nongkrong.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status