Share

Bab 69

Author: Dita SY
last update Last Updated: 2024-02-13 20:01:00

Besoknya pagi-pagi sekali, Bella benar-benar sudah diizinkan pulang oleh dokter. Sepanjang malam berada di rumah sakit, Edgar selalu setia menemani dan memberikan apapun yang ia butuhkan. Sementara Andrew sudah pulang lebih dulu sejak malam tadi.

“Sayang, kamu benar-benar siap untuk pulang hari ini?” tanya Edgar ketika ia sedang membantu Bella dari kamar mandi.

“Iya, Edgar. Aku tidak betah jika lama-lama berada di rumah sakit. Aku ingin pulang sekarang,” keluh Bella sembari memeluk tubuh kekar kekasihnya itu.

“Baiklah. Sebentar lagi kita pulang ya.”

“Tapi, Edgar ….”

“Kenapa?” Edgar memicingkan matanya, saat tiba-tiba Bella menggantung ucapannya.

Kini tatapan Bella mengarah pada kekasihnya itu. Ada rasa cemas yang tersirat di sana, dan Edgar bisa melihatnya dengan jelas.

“Ada apa, Sayang?”

“Edgar, kalau kita pulang ke rumah itu, bagaimana jika Naomi atau Regan datang kembali? Atau mungkin Naomi akan mengajak papamu kesana,” cemas Bella dengan suara lirih.

Seolah tak memiliki beban piki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 70

    Wajah Naomi mendadak terlihat sangat pucat. Kedua bibirnya bahkan sudah setengah terbuka dengan bergetar dan tampak memutih. Sekujur tubuhnya kini terasa sangat gemetar, ketika berhadapan dengan Barta saat ini.“Tu … Tuan, aku tidak mengerti maksudmu,” kilah Naomi seraya menggeleng cepat, meskipun ia tahu benar apa maksud dari pertanyaan Barta.“Jangan coba-coba membohongiku, Naomi!” Suara Barta mulai terdengar meninggi, melengking hingga membuat telinga Naomi terasa sakit mendengarnya.Tubuh wanita itu semakin gemetar ketakutan. Kepalanya segera tertunduk, tanpa berani menatap pada Barta sedikit pun. Ia sama sekali tak menyangka bahwa Barta akan mendengar ucapannya tadi.“Sialan! Bisa mampus aku kalau begini!” cemas Naomi dalam hatinya.Ia masih tampak menundukkan wajahnya, saat tiba-tiba sebuah cengkeraman kasar terasa sangat perih di pipinya.“Jangan diam saja! Katakan apa yang terjadi sebenarnya! Apa selama kau tahu dimana Bella, hah?” bentak Barta dengan sangat marah.Pria itu ba

    Last Updated : 2024-02-13
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 71

    “Papa,” lirih Edgar tertahan, kala sepasang matanya menangkap keberadaan Barta dan Naomi di luar pintu rumahnya.“Dasar anak bangsat!”Bugh! Bugh! Bugh!Bogem mentah Barta bersarang di wajah Edgar bertubi-tubi. Anaknya itu sedang berada dalam posisi yang tak siap, sehingga dengan mudah Barta bisa memukulinya habis-habisan.Tubuh Edgar langsung tersungkur, dan Barta kembali menghajar putranya itu dengan menendang tubuhnya. Edgar hendak bangkit dan melawan, tapi tiba-tiba saja beberapa anak buah Barta muncul dengan memasang wajah garang mereka.“Cepat bangun! Kau harus benar-benar diberi pelajaran agar bisa jera!” geram Barta murka.“Apa mau papa, hah?” sentak Edgar yang masih bisa mengumpulkan kekuatannya untuk bangkit.Namun, baru saja dia hendak bangkit, Barta sudah kembali menendang tubuhnya dengan sangat keras. “Kau masih bertanya apa mauku, hah? Tentu saja aku mau memberimu pelajaran, karena kau sudah berani menculik Bella dan membawanya tinggal bersama di rumah ini. Apa menurutm

    Last Updated : 2024-02-16
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 72

    Malam terasa kian larut, dengan suasana tegang yang dirasakan oleh sebagian orang. Seperti halnya yang dialami oleh Edgar dan Bella saat ini.Dengan terpaksa, kini mereka harus pergi meninggalkan rumah mendiang ibunya Edgar. Sepanjang berada di perjalanan, Edgar dan Bella terus saja terdiam dalam mobil yang berbeda.Bella berada di mobil yang sama dengan Naomi dan Barta. Sedangkan Edgar bersama dengan para anak buah Barta. Kini mobil pun terus melaju dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya tiba di halaman rumah Barta yang mewah.“Cepat turun!” paksa Naomi yang lekas menarik tangan Bella dengan kasar.“Lepaskan, Naomi! Ini sakit,” rintih Bella, merasakan perih di pergelangan tangannya.“Aku tidak peduli. Sekarang cepat turun dan jangan membuat pekerjaanku semakin bertambah berat!” dengus Naomi kesal.“Naomi, jaga sikapmu!” sentak Barta yang seketika menatap tajam pada kedua istrinya itu.Mendapat bentakan dari Barta, sontak membuat Naomi terdiam. Lalu dengan kesal, ia melangkah keluar

    Last Updated : 2024-02-17
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 73

    “Jadi malam ini Tuan tidak tidur di sini?” sungut Naomi kesal, sembari berdiri membelakangi Barta.Sejak pulang beberapa waktu lalu, wanita itu memang langsung memilih pergi ke kamarnya. Ia masih dilanda perasaan kesal dan cemburu, karena Barta lebih memilih bersama Bella daripada dirinya.Seperti saat ini, dimana terang-terangan pria tua itu mengatakan bahwa dia hendak tidur di kamar Bella, bukan di kamar Naomi.“Naomi, jangan marah seperti itu dong, Sayang. Aku kan hanya malam ini saja bersama dengan Bella,” ujar Barta yang segera berjalan menghampiri Naomi, lalu memeluk tubuh istrinya itu dari belakang.“Lalu setelah malam ini berlalu, pasti Tuan juga akan lebih memilih menghabiskan waktu bersama Bella daripada bersamaku,” dengus Naomi yang masih kesal, lalu cepat-cepat melepaskan lengan Barta yang melingkar di perutnya.Hentakan kakinya melangkah kesal ke arah tempat tidur, lalu merebahkan tubuhnya begitu saja.Barta hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Naomi. Tapi ia juga

    Last Updated : 2024-02-19
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 74

    “Aaaaa! Tidak!”Suara Barta terdengar memekik dengan sangat kencang dari arah kamar mandi. Suara kencangnya itu bahkan membuat Bella sampai tersentak kaget dan refleks berdiri dari tempat duduknya.“Astaga! Apa yang terjadi?” Bella berucap dalam hatinya dengan perasaan cemas.Ia khawatir jika Barta akan menaruh kecurigaan terhadapnya. Namun, Bella memutuskan untuk tetap tenang dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa.Brakk!Bella terlonjak kaget saat mendengar suara yang sangat keras, bersamaan dengan itu Barta terlihat keluar dari kamar mandi dengan wajah merah padam. Sontak Bella pun langsung berdiri, kemudian menatap Barta dengan takut-takut.“Tu … Tuan.” Bella tergagap.Barta segera menghampiri Bella dengan tatapan tajamnya. Pria tua itu bahkan langsung mendekatinya dan memegang kedua bahu Bella dengan kasar.“Sialan kamu! Apa yang sudah kamu lakukan padaku, hah?” Barta membentak marah, bahkan sampai mencengkeram kedua bahu Bella dengan kuatnya.“Ampun, Tuan. Saya tidak mengerti m

    Last Updated : 2024-02-20
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 75

    Ceklek!“Tuan, apa anda baik-baik saja?” tanya Naomi yang tiba-tiba menerobos masuk begitu saja ke dalam kamar.Ia sudah tak peduli jika tadi Barta sedang asyik bersama Bella. Sebab suara teriakan suaminya itu terdengar cukup mengganggu di telinga Naomi, hingga membuatnya memutuskan untuk datang kemari.Barta terlonjak kaget saat melihat Naomi yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Dengan cepat, ia lekas menutupi tubuhnya di atas ranjang. Wajahnya kikuk, panik, dan cemas. Namun, sebisa mungkin ia berusaha menyembunyikan kegelisahan itu dari Naomi.“Naomi, kenapa kamu main masuk begitu saja, hah?” sentak Barta kesal, tapi hal itu sengaja ia lakukan untuk menyembunyikan rasa gelisahnya.“Maaf, Tuan. Tadi aku mendengar suara Tuan Barta berteriak, dan aku khawatir kalau sampai terjadi apa-apa pada Tuan. Jadi aku kemari untuk memastikan bahwa Tuan baik-baik saja,” jawab Naomi dengan suaranya yang dibuat sesedih mungkin, supaya Barta merasa bersimpati terhadapnya.Barta mendengus kesal, ta

    Last Updated : 2024-02-21
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 76

    Plakk!“Naomi, apa-apaan kamu?” pekik Bella sembari memegangi pipinya, tak terima karena Naomi menamparnya tanpa alasan seperti itu.“Kenapa, hah? Apa kamu tidak terima? Mau marah? Marah saja!” Naomi dengan marahnya langsung menabrak tubuh Bella, hingga membuat gadis itu terdorong mundur ke belakang.“Naomi!”“Apa, hah?” Dengan wajah berang, Naomi langsung saja meraih rambut Bella dan menjambaknya dengan sangat marah.“Naomi, ini sakit. Lepaskan!” Bella merintih, seraya memegangi rambutnya yang sedang dijambak oleh Naomi.“Ini hukuman untuk kamu, dasar wanita jalang! Sudah mendapatkan anaknya, dan sekarang kamu juga mengincar papanya! Bitch!” Naomi terus mengumpat Bella, membuat gadis itu semakin tak mengerti dengan ucapan mantan sahabatnya tersebut.“Maksud kamu apa, Naomi? Aku sama sekali tidak mengerti.”“Tidak usah pura-pura! Sekarang katakan padaku, apa yang sudah kamu lakukan pada Tuan Barta tadi malam, hah? Apa kamu sebegitu membuat dia puas, sampai-sampai dia tidak mau menyent

    Last Updated : 2024-02-22
  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 77

    Bella masih berada di depan gudang tempat Edgar disekap. Namun, wajah gadis itu tak bisa menyembunyikan kegelisahannya, karena sejak tadi ia sudah sering mengetuk pintu gudang. Akan tetapi, sama sekali tak ada sahutan dari Edgar di dalam sana.Tok! Tok! Tok!“Edgar, tolong jawab aku! Apa kamu baik-baik saja di dalam sana?” Bella kembali bertanya seraya mengetuk pintu dengan panik.“Aku baik-baik saja, Sayang. Jangan khawatir seperti itu.”Terdengar suara yang tiba-tiba datang dari belakang tubuh Bella, hingga membuat gadis itu tersentak dan refleks berbalik badan. “Edgar!” pekik Bella kaget, karena tiba-tiba saja Edgar sudah muncul di hadapannya.“Ssttt! Jangan berisik, Sayang!” bisik Edgar yang dengan cepat segera membungkam mulut Bella dengan telapak tangannya.Edgar terpaksa membungkam mulut kekasihnya itu agar Bella tak lagi berteriak. Sebab hal itu akan berakibat fatal, jika sampai ada salah satu anak buah yang melihat keberadaan Bella di sana.Masih dengan posisi tangannya yang

    Last Updated : 2024-02-22

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 111

    Satu tahun kemudian, memasuki usia Bryan dan Nancy yang ke 6. Tepat hari itu pula, sebuah acara besar-besaran digelar dengan sangat meriah.Hari ini adalah hari dimana Naomi akan melangsungkan pernikahan dengan Galih. Setelah sebelumnya Edgar dan Bella berusaha untuk menjodohkan mereka, akhirnya keduanya kembali dekat dan saling mengungkapkan perasaan.Hingga akhirnya setelah satu tahun menjalin hubungan, kini Naomi dan Galih pun memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.“Sayang, aku sangat bahagia karena akhirnya Naomi dan Galih benar-benar akan menikah,” kata Bella pada Edgar, sesaat setelah mereka tiba di aula pernikahan tersebut.“Aku juga sangat bahagia, Sayang. Tidak sia-sia kita membuat kedekatan di antara mereka lagi.” Edgar mengangguk setuju.Bella hanya terkekeh mendengar perkataan sang suami. Kini mereka melanjutkan langkah mereka, menjadi saksi pernikahan antara Naomi dan Galih.Tepat di atas pelaminan, keduanya tampak bersanding dengan senyum yan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 110

    “Rencana kita pagi ini mau kemana?” tanya Edgar pada anak-anak dan istrinya.Mereka telah menyelesaikan acara sarapannya dan kini tengah bersiap untuk berangkat menuju tempat liburan.“Bagaimana kalau ke water park atau ke pantai saja, Pa?” Nancy menawarkan.“Hmm, sepertinya bagus juga. Ya sudah, kalau begitu kita pergi ke water park dulu, setelah itu baru kita pergi ke pantai.” Edgar mengangguk setuju.“Yeeii.” Bryan dan Nancy bersorak kegirangan.Kedua anak kecil itu dengan antusias segera masuk ke dalam mobil, hendak disusul oleh Bella dan Edgar. Namun sebelum mereka masuk mobil, tiba-tiba saja datang sebuah taksi yang berhenti tepat di depan rumah mereka.Tak lama setelah itu, terlihat seorang wanita yang melangkah masuk ke halaman dan berhenti di hadapan Bella.“Bella,” ucapnya menyapa wanita itu.Mendengar suara itu, sontak membuat Bella terkejut dan segera mengangkat wajahnya. Seketika ia tercengang, saat melihat sosok Naomi sedang berdiri di hadapannya.“Naomi!” pekik Bella kag

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 109

    “Papa, ayo kita main!” Suara seorang anak laki-laki memecahkan kesunyian di pagi hari yang cerah.Bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras dari arah luar kamar.Tak terasa lima tahun kemudian berlalu dengan sangat cepat. Kehidupan Edgar dan Bella semakin bahagia sekarang. Mereka tinggal di rumah utama milik Barta, bersama dengan kedua anaknya dan ditemani oleh kedua asisten rumah tangga yang setia, Bi Marni dan Bi Imah yang merupakan mantan asisten rumah tangga Barta dulu.Tok! Tok! Tok!“Papa, bangun!”Edgar membuka selimutnya dengan cepat. Pria itu tampak menghembuskan nafasnya kasar. Ia memutar bola matanya malas, seraya melirik pada Bella yang sedang tertawa kecil sambil menyandarkan kepala di dadanya.“Astaga, Sayang! Kenapa sepagi ini Bryan sudah mengganggu momen kebersamaan kita?” dengus Edgar pelan.“Karena dia tahu kalau hari ini kamu tidak masuk kantor, Sayang. Jadi dia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk bermain denganmu,” jawab Bella sembari

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 108

    Edgar menajamkan pandangannya, untuk memastikan jika pria pengemis yang dilihatnya itu memang benar-benar adalah Barta.“Iya, tidak salah lagi. Itu memang papa.” Ia mengangguk cepat.Setelah memastikan bahwa pria pengemis itu adalah Barta, maka Edgar pun lekas turun dari mobilnya. Ia berniat untuk menemui papanya itu. Dari kejauhan, Edgar sudah mengamati setiap detail penampilan papanya. Barta tampak mengenakan pakaian dan topi compang camping yang seolah menyembunyikan jati dirinya.Tak akan ada satu orang pun yang mengira jika pria itu adalah Barta Wijaya, sosok rentenir kaya raya yang terkenal kejam.Tak butuh waktu lama, kini akhirnya langkah Edgar pun tiba juga di hadapan Barta. Ia melihat pria itu terus saja membungkukkan kepalanya.Namun satu hal yang membuat Edgar merasa kebingungan, karena sejak tadi papanya itu tampak sembunyi-sembunyi memainkan sebuah ponsel mewah dari balik bajunya.“Papa,” panggil Edgar dengan keheranan.Suara panggilan dari Edgar itu pun sontak membuat

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 107

    “Sudah apa, Bi?” desak Edgar merasa penasaran, karena ia merasa jika ART nya itu terlalu berbelit-belit untuk bicara padanya.“Begini, Den. Setahu bibi, Tuan Barta pernah mempunyai seorang nasabah yang tidak sanggup membayar hutangnya. Dia juga tidak punya apa-apa untuk bisa dijadikan sebagai jaminan atau penebus hutang. Jadi Tuan Barta mengirim para debt colector untuk menagih hutang nasabahnya itu. Tapi rupanya tak hanya sekedar menagih hutang saja, para debt colector itu bahkan sampai mencelakai nasabah itu dan membuatnya meninggal dunia,” terang wanita paruh baya itu dengan sedikit takut-takut.“Astaga!” Edgar membeliak, sebab rupanya pernyataan dari asisten rumah tangga di rumah papanya itu cukup membuatnya terkejut bukan main.Edgar meraup wajahnya kasar, merasa frustasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh papanya. Pria itu bahkan tampak menghembuskan nafasnya yang terasa berat, seolah menyimpan sebuah beban besar di dadanya.“Bibi serius? Orang itu sampai meninggal dunia?” tan

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 106

    Edgar merasa sangat terkejut saat melihat ada foto Brata yang terpampang di dalam sebuah artikel berita. Namun yang lebih membuatnya terkejut, yakni karena artikel itu memuat berita jika Barta masuk dalam DPO atau Daftar Pencarian Orang, alias buronan.“Ini benar papa kan? Lalu kenapa papa bisa jadi DPO?” Edgar bertanya pada dirinya sendiri, dengan kedua mata yang membelalak kaget.Pria itu terus menatap lekat ke arah foto pria yang terpampang di ponselnya tersebut. Ia ingin memastikan sekali lagi, bahwa pria di foto itu bukanlah Barta.Namun, mau sekeras apapun Edgar berusaha untuk meyakinkan dirinya, tetap saja tak bisa memungkiri bahwa pria di berita itu memanglah papanya.“Astaga! Ini memang benar-benar papa. Sebaiknya nanti aku cari dia dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” angguk Edgar pada dirinya sendiri.Jam sudah menunjuk ke angka setengah tujuh, membuat Edgar tak punya banyak waktu lagi untuk lebih berlama-lama berada di tempat perbelanjaan tersebut.Pria itu pun denga

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 105

    “Aku sama sekali tidak tahu dimana Tuan Barta, Pa. Sejak semua permainan licikku terbongkar dan para polisi menangkapku, dia marah dan pergi begitu saja meninggalkan aku. Aku tahu kalau dia pasti marah dan kecewa, apalagi setelah tahu bahwa anak kami bukanlah anak laki-laki seperti yang dia harapkan,” jawab Naomi dengan suaranya yang serak menahan isak tangis.“Tapi kenapa kamu sampai nekat melakukan itu, Naomi? Sedangkan kamu tahu sendiri, seperti apa Tuan Barta itu.” Mamanya Naomi ikut menimpali.Naomi kembali mengangkat wajahnya, menatap pada kedua orang tuanya itu secara bergantian. Gadis itu pun juga lekas menyeka air matanya dengan kasar.“Karena Tuan Barta berjanji untuk memberikan hartanya pada anakku, jika aku berhasil melahirkan anak laki-laki, Ma. Kalau sampai aku melahirkan anak perempuan, maka dia pasti tidak akan mau memberikan hartanya pada kami.” Naomi masih saja menangis tanpa bisa ia bendung lagi.Kedua orang tuanya pun kini nampak saling berpandangan. Rasa iba mulai

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 104

    “Bagaimana, Sayang? Apa kamu setuju?” tanya Edgar, membuat Bella segera tersadar atas pertanyaan suaminya barusan.“Tentu saja aku sangat setuju, Edgar. Lagipula aku juga sudah mulai menyayangi bayi ini, sama seperti aku menyayangi Bryan.” Bella mengangguk, setuju dengan apa yang disarankan oleh Edgar, jika mereka akan mengasuh bayi itu.“Syukurlah kalau kamu setuju. Sekarang kita harus memberi nama pada bayi ini.”“Kalau begitu, biar aku saja yang memberi nama pada bayi ini,” sahut Bella tiba-tiba.“Silahkan, Sayang.”Bella segera tersenyum manis, sembari menatap bayi mungil dalam gendongannya itu. Dibelainya pipi sang bayi yang masih merah itu, lalu dikecupnya kening bayi tersebut dengan sangat lembut.“Aku akan memberinya nama Nancy. Ya, Nancy Wijaya,” ucap Bella dengan wajah yang sangat bahagia.“Wah, nama yang sangat indah, Sayang. Mulai sekarang, kita punya sepasang bayi yang tampan dan cantik. Bryan dan Nancy.” Edgar pun turut merasa bahagia.“Iya, dan mereka adalah anak kita.

  • Terjerat Hasrat Anak Suamiku   Bab 103

    “Syukurlah karena sekarang kamu sudah kembali ke pelukan papa, sayang,” ucap Edgar sambil terus menciumi wajah baby Bryan berulang kali.Pria itu tak hentinya menitikkan air mata, tapi buru-buru menyekanya karena perasaan haru kini sudah mulai menguasainya. Edgar mengangkat wajah, menatap pada para polisi yang membawa Naomi ke mobil mereka. Lalu pandangannya kembali tertuju pada Baby Bryan yang kini nampak tertawa-tawa di pelukan Edgar.“Semuanya sudah berakhir, Sayang. Sekarang kita pulang dan temui mama kamu. Oke?”Edgar tersenyum dan menciumi wajah putranya sekali lagi. Dengan langkah tergesa, pria itu pun lekas menuju ke mobilnya yang terparkir di basement hotel tersebut.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, kini ia pun lekas mengemudikan mobilnya menuju ke rumahnya, dimana saat ini Bella pasti sedang menunggu kedatangannya.***Di rumahnya, sejak tadi Bella terus saja mondar-mandir dengan perasaan panik. Ia terus berdecak cemas, memikirkan nasib Edgar yang kini entah berada dim

DMCA.com Protection Status