Share

61. Get Over It (+)

Penulis: Estaruby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-15 14:02:56

Its all about Samuel, iya kan?

Secara sederhana Natalia dapat artikan bahwa brondongnya ini tengah cemburu pada Smauel. Pria bule yang cukup menggegerkan kantor dan apalagi secara terang-terangan duduk bersamanya di kantin. Jadi rupanya Sagara merisaukan hal ini?

Pantas saja sikapnya agak sedikit berbeda hari ini.

Katakanlah dia egois, tapi entah mengapa ada perasaan senang yang membuncah ketika mendengar secara langsung bahwa brondong kesayangannya itu tengah cemburu. Dia suka melihat Sagara cemburu. Padahal dia sendiri juga sebenarnya sangat terganggu dan mudah cemburu terhadap kehadiran gadis lain yang hinggap dekat dengan Sagara.

Sayangnya dia tidak bisa mengatakannya segamblang Sagara. Natalia tidak mau menyakiti pria muda dihadapannya itu lebih jauh dari ini.

"Kamu bahkan pulang bersamanya tadi," tambah Sagara lagi.

Natalia kembali pada senyuman miring kecilnya, ternyata Sagara bahkan melihatnya tadi? Padahal mereka sudah memastikan untuk keluar kantor dengan aman sepulang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   62. Upaya Perjodohan

    Kalau semalam Sagara menuduhnya dijodohkan dengan Samuel, kali ini Natalia harus menelan kembali pahitnya hidup sebagai putri konglomerat. Kenyataannya, upaya perjodohan di kalangan mereka memang hal biasa. Natalia setengah cemberut saat turun dari mobilnya. Mengenakan dress warna hitam kiriman sang nenek yang membalutnya sempurna, Natalia terpaksa menjejakkan kaki di sebuah hotel bintang lima. Bagaimana tidak? Neneknya sudah mirip pegawai penagih pinjol yang tidak henti-hentinya meneror Natalia melalui panggilan telepon sejak pagi tadi. Telinganya panas mendengarkan ocehan neneknya yang begitu gencar memintanya untuk datang pada acara pertemuan malam ini. Seluruh pakaian Natalia malam ini adalah pilihan neneknya. Natalia juga dijemput mobil dan supir keluarga untuk berangkat malam ini. Pokoknya tidak ada celah baginya untuk kabur. Heels tingginya berjalan memasuki lobby, menunjukkan kartu tanda pengenal serta kartu nama yang semalam diberikan. Begitu melihatnya, sang karyawan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   63. Calon Sepupu

    Sagara memutar pen miliknya agak rusuh. Dia sebenarnya sudah menyelesaikan beberapa penyesuaian warna termasuk melakukan grading dan segala macam perintilannya, tapi jujur saja dia merasa masih harus tetap pura-pura sibuk. Berada di depan layar tab membongkar pasang kembali editan hanya untuk membuatnya tampak tak dapat diajak bicara.Bukan perangai Sagara biasanya, tapi tak ada yang bisa dia lakukan selain melakukan itu untuk menghindari suasana awkward yang tercipta sejak lima belas menit yang lalu ketika pria bule yang diketahuinya sebagai saudara rahasianya Natalia itu duduk tepat berhadapan dengannya.Dari sekian banyak kursi kosong di working space disini—mengapa harus satu meja berhadapan dengannya, sih?Sagara sempat memberikan sapaan hormat, sekedar senyum kecil dan anggukan kala pria itu minta izin untuk duduk dengannya. Sejujurnya Sagara tak punya hak menolak. Meskipun lelaki dihadapannya adalah karyawan baru, tetap saja status jabatannya lebih pasti dan tinggi darinya. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   64. Agen

    Berdecak malas untuk kesekian kalinya. Panggilan dan pesannya satupun tidak ada yang terbalas atau bahkan terhubung. Sosok cantik yang sejak siang tadi tak nampak batang hidungnya jelas membuat Sagara cemas. Kemana Natalia? Dia bahkan tak mengatakan apapun semalam.Terang saja resah. Begitu bangun pagi ini, Natalia sudah tak ada di ranjang. Pikirnya wanita itu sudah lebih dulu berangkat ke kantor seperti biasanya. Namun sampai kantor, Sagara sama sekali tak menemukan presensinya. Lagi-lagi dia mencoba berpikiran positif, mungkin saja Natalia pergi meeting atau bertemu client sehingga tidak muncul di kantor. Tapi ternyata, bahkan hingga pukul delapan malam ini pun Natalia masih tidak menghubungi atau bahkan dapat dihubungi. Mencoba memastikan ke rumah pukul enam sore tadi, Ibu Widya mengatakan bahwa Natalia belum pulang ke rumah. Bukan masalah Natalia pulang larut atau apa. Sagara hanya mendadak khawatir. Tidak biasanya dia lepas kontak seharian ini. Tanpa tahu kemana dan dimana Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   65. No Matter

    Viona menggemakan suaranya beberapa kali, menunggangi pria botak yang masih mengenakan kemeja serta jas berantakan tanpa bawahan. Mengambil kesempatan berbuat maksiat di salah satu ruangan belakang yang terdapat di perusahaan milik mendiang suaminya. Nafasnya terengah saat berusaha turun dan membenahi pakaiannya yang sudah berantakan. Wanita yang sebenarnya sudah tak lagi muda itu juga memperbaiki lipstiknya yang ikut tersapu oleh tingkah bejat keduanya. Melampirkan sebuah senyum miring kearah pria buncit dihadapannya yang nampak terpuaskan."Ini hanya pembayaran awalnya, kamu tahu itu, kan?"Segera setelah mengucapkan itu, Viona bergegas keluar ruangan. Meninggalkan pria yang diketahui sebagai kepala keuangan perusahaan. Tentu saja membuat perjanjian-perjanjian dibelakang layar untuk memuluskan rencana kotornya. Wanita itu sampai di mobil dengan cepat. Air matanya menetes beberapa kali sebelum akhirnya dia hempaskan paksa. Tidak, dia tidak boleh lemah sekarang.Viona telah mengguna

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   66. Viona dan Dosanya

    "Sialan!"Beragam benda dalam kamar dengan cepat berubah menjadi puing-puing tak berarti. Ruangan tersebut dalam sekejap seakan berubah menjadi kapal pecah akibat begitu ringannya Viona melayangkan tangannya untuk menghempas semuanya. Acak-acakan. Bukan hanya tempat ini, namun juga jelas rencananya turut berantakan. Jauh-jauh terbang ke Singapura hanya untuk menjadi badut seperti ini? Setelah semua yang dia lakukan, benarkah dia tak akan bisa mendapatkan apapun sama sekali?Viona awalnya melangkah dengan percaya diri seolah berada diatas angin. Memasuki lokasi tempat penyimpanan dana gelap yang disembunyikan di negara ini berbekal panduan dan berkas yang telah diberikan sebelumnya. Namun semua itu tinggal angan-angan, Viona tak berhasil mendapatkan apapun. Dia tidak tahu ada perjanjian rahasia dibaliknya dan seluruh dana tersebut sudah tidak lagi berada disini.Dia tidak bisa mengambilnya karena dalam wasiat tertera bahwa pengambil tidak bisa diwakili dan orang itu jelas bukan Vion

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   67. Kembali Pulang

    Sagara menyingkap gorden jendela kamarnya kala deru mobil samar-samar menyapa rungunya. Lelaki itu mengusap wajahnya pelan, berupaya menajamkan penglihatannya yang sedikit buram setelah hampir enam jam berada di depan layar laptop. Membunuh waktu dan bahkan mungkin nyaris membunuh dirinya sendiri karena hampir lupa waktu dan tidak tidur semalaman. Tidak berniat untuk terjaga sebenarnya. Hanya saja, Natalia yang tak kunjung memberinya kabar membuat Sagara jadi tidak tenang. Meskipun sebenarnya kemarin Samuel telah secara eksplisit mengatakan padanya bahwa wanita itu sekarang ini tengah berada di Singapura untuk mengurus pekerjaan.Netra Sagara memicing kala dua orang di kursi belakang keluar dari mobil. Pakaian masih super rapi meskipun ini pukul tiga pagi. Sagara mengenali dengan jelas salah satunya adalah Natalia, sementara lelaki yang bersamanya? Entah siapa. Rahangnya mengeras, lelaki klimis dibawah sana nampak dengan ringan memeluk pinggang Natalianya. Meskipun dari jauh, Sagara

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   68. Tamu Pagi Hari

    Peluh yang mengalir meskipun pendingin ruangan berfungsi sebagaimana mestinya sudah jelas mengindikasikan sesuatu. Beberapa kali merapal kata-kata tak jelas yang setengah tertahan dalam tidurnya. Bergerak kecil seolah dikurung dalam area terbatas yang membelenggunya. Semakin berusaha untuk bangun, semakin berisik juga bisikan-bisikan acak yang memenuhi gendang telinganya. "Jangan loncat!""Kalau aku mati, kamu adalah pembunuhku!"Hentakan nafasnya tertahan beberapa kali, seolah ada yang mencengkram dan mencegah ranah geraknya. Tubuh itu terasa kaku dan berat hingga hampir tak bisa bergerak. Lelah. Ingin rasanya segera terbangun. Selanjutnya, dengan upaya yang cukup keras, pada akhirnya raga itu dapat bangkit meskipun tersengal, telinga mendengung dan tubuh terasa pegal seluruhnya. Like a nightmare.Menyeka keringatnya yang berucuran dengan punggung tangan. Netranya yang masih buram perlahan mulai menyesuaikan dengan cahaya dan apa yang ada dihadapannya perlahan makin terlihat jelas

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Terjerat Hasrat Anak Magang   69. Private Bodyguard

    Sagara mungkin satu-satunya manusia yang duduk dengan canggung di ruangan ini. Lelaki itu dengan berat hati harus keluar dari persembunyiannya karena rupanya Samuel sudah mengetahui lebih dulu mengenai keberadaanya. "Keluar aja, Gar! You don't need to hide anymore!"Hampir saja melupakan fakta bahwa sebelum-sebelumnya pun Samuel sudah menunjukkan tanda-tanda padanya bahwa ia mengetahui hubungan antara Sagara dan Natalia. Hanya saja, Sagara memang belum sempat memastikan itu pada Natalia.Melirik Natalia yang nampak makan dengan tenang. Sepertinya wanita itu pun tidak kaget lagi. Atau mungkin justru dia yang memberitahu Samuel?Bagaimanapun caranya, yang jelas sekarang ini Samuel mengetahui bahwa Natalia dan Sagara tinggal bersama. Jadi, setidaknya Sagara tidak perlu terlalu bersembunyi kalau hanya dari Samuel. Samuel ikut sarapan bersama pagi ini. Wajahnya nampak serius awalnya, namun lama kelamaan lelaki itu justru mulai menampakkan tampang jahil. Paham sekali bahwa Samuel tengah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   122. Satu Hari Penuh Kejutan

    Natalia melongo saat menemukan sang kekasih sudah berdiri di depan lobby kantornya dengan santai. Dia memeriksa kembali penanda waktu yang melingkar di tangannya, benar kok ini jam 5 sore waktu setempat. Wanita itu berjalan pelan mendekati pria yang sibuk dengan ponselnya itu, bersandar di tembok pilar. Memastikan lebih dekat bahwa benar dia tidak salah lihat si tampan yang berada dihadapannya itu. “Kenapa kamu disini?” Pertanyaan Natalia membuyarkan kegabutan Sagara. Laki-laki itu tersenyum dengan sumringah saat menemukan Natalia sudah berada dihadapannya dengan tampang kebingungan.Alih-alih langsung menjawab, Sagara lebih memilih untuk langsung merebut tas file yg Natalia bawa. Juga mengamit lengan wanita itu untuk membawanya ke parkiran. Tentu saja pemandangan manis itu tidak luput dari perhatian pegawai lainnya yang juga berada di lobby.Natalia menahan Sagara dengan menarik sisi belakang jasnya.“Tunggu! Kamu belum menjawab pertanyaanku!”Tentu saja, siapa yang mau mengekor b

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   121. Memberi Pelajaran Penguntit

    Kendaraan roda empat berwarna hitam semi glossy itu berhenti tepat di depan pintu masuk utama Xavier Group. Sagara yang berada di kursi kemudi menghentikannya dengan stabil. Menoleh kearah kekasihnya yang kini duduk disampingnya sudah lengkap dengan tampilan kerjanya yang menawan.Natalia meliriknya dengan senyum masam, "Kamu tidak perlu repot-repot mengantarku begini padahal," ujarnya sebal setelah kalah adu argumen saat di parkiran rumah tadi. Sagara ngotot minta mengantarnya ke kantor sebelum dia kembali ke kotanya. Suatu tindakan yang menurut Natalia sangat buang-buang waktu mengingat arah kantor dan juga arah bandara sangat berbanding terbalik. Jelas Sagara harus putar arah lagi nantinya.Mendengar keluhan dari sang kekasih, Sagara hanya bisa tersenyum tipis. Dia mendaratkan tangan lebarnya untuk menyentuh puncak kepala Natalia, memberinya sebuah belaian sayang penuh perhatian."Kamu yakin bisa bekerja hari ini?"Pertanyaan yang sia-sia karena mereka sudah berada di depan pintu

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   120. Selamat Pagi (+)

    Suara ketik yang mengalun lembut merayap memasuki pendengaran Natalia. Wanita itu perlahan membuka matanya—rasa kantuk sudah mulai sirna berkat cahaya tipis yang turut menembus jendela. Natalia melirik bagian sisi kanannya, menemukan lelaki dengan kaos polos bersandar sembari serius memandangi laptop di pangkuannya. Jari jemari laki-laki itu menari lincah diatas keyboard. Rambut acak-acakan dan tampilan paginya yang super fokus itu nampak sangat seksi di mata Natalia sekarang.Semalam saat Natalia menyarankan sebuah tidur yang berkualitas, wanita itu benar-benar berupaya mewujudkannya dengan serius. Benar-benar tidur yang nyaman dengan sebuah pelukan sepanjang malam yang dia harap bisa merecharge kembali energi mereka berdua setelah bekerja keras seharian.Natalia melirik jam dinding, pukul enam lebih tiga puluh menit di pagi hari. Sebenarnya sudah cukup siang namun mereka masih punya cukup waktu untuk tidur sebelum mulai bersiap beraktivitas hari ini. Tapi lihat? Bahkan sepagi ini sa

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   119. Istirahat Berkualitas

    Saat cincin itu melingkar di jari manisnya, Natalia merasakan sensasi hangat yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Matanya membelalak sejenak, tercengang oleh kejutan yang tak terduga. Dalam keheningan penuh emosi itu, Sagara menatapnya dalam-dalam, bibirnya tersenyum penuh arti."Aku tahu orang tua kita bahkan sudah curi start lebih dulu. Tapi tentu tidak adil jika kita yang katanya sudah terlalu matang ini hanya mengikuti arahan. Aku rasa aku tetap perlu melamarmu secara langsung," bubuh Sagara sembari menatapnya lembut. Tubuh Natalia kaku di pangkuan Sagara. Wanita itu masih menatap cincin dan Sagara secara bergantian. Apalagi sentuhan lembut Sagara pada jemarinya turut membuat wanita itu menghangat dalam hati. “Natalia,” kata Sagara dengan suara lembut namun penuh keyakinan, “aku sudah memikirkan ini sejak lama. Kamu adalah segalanya bagiku, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Maukah kamu menikah denganku?”Natalia dipenuhi oleh campur aduk perasaan—kebah

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   118. Melingkari Jari Manis

    Natalia membuka matanya dengan paksa saat mendengar nada dering yang mengganggu pertapaannya di bath tub. Wanita itu hanya bisa melirik ponsel yang teronggok di meja wastafel tersebut tanpa berniat mengambilnya. Dia menghela nafasnya malas. Daripada harus buru-buru mengangkat panggilan, Natalia lebih memilih untuk menghentikan aktivitas berendamnya yang sudah berjalan selama kurang lebih lima belas menit.Sebenarnya, dia pun merutuk pada diri sendiri. Kalau tahu tak akan menerima panggilan atau memegang ponsel, kenapa juga dia harus membawanya ke kamar mandi?Secara bertahap dan perlahan, Natalia menarik handuk mandinya lalu keluar dari bath tub. Aroma flowery menyeruak sebab malam ini dia memilih wewangian itu untuk menenangkan pikirannya setelah lelah bergelut dengan pekerjaan.Usai memanjakan diri, barulah Natalia mengambil ponselnya. Sedikit terkejut dengan mata setengah melotot saat melihat nama pemanggil dan membaca pesan yang pemilik nomor itu kirimkan padanya. 'Aku ada di dep

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   117. Perjodohan Ulang

    Sagara mengusap sudut bibirnya yang belepotan bekas pewarna merah milik Natalia. Tersenyum miring saat mengingat memori singkat keduanya yang baru saja terjadi lagi. Dia bersandar pada tembok di rooftop, entah apakah kejadian tadi diantara mereka bisa membuka jenis hubungan baru buat keduanya.Satu kali lagi Sagara membenahi tatanan dasinya yang sedikit berantakan sebab diacak Natalia tadi. Lelaki itu juga memasang kembali jasnya yang sudah dikembalikan oleh wanita yang dengan wajah memerah buru-buru turun meninggalkannya sendirian disini. Pada akhirnya, Sagara turun dengan perasaan yang lebih lega daripada sebelumnya. Bibirnya terus mengulas senyuman tipis sepanjang perjalanannya menuju ballroom pesta. Pesta yang mendadak dan secara terpaksa dia hindari ternyata memberinya sebuah kesempatan luar biasa. Seperti yang Natalia katakan tadi padanya, sangat tidak sopan kalau Sagara meninggalkan pesta tanpa memberikan selamat kepada sepasang mempelai yang menghelat acara ini. Maka Sagara

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   116. Make Up?

    "Mbak Lia dimana?" Gisela menggendong sang putri yang mulai mengantuk setelah hampir dua jam berada di pesta pernikahan. Putri kecil itu menggeliat hampir tantrum dan mulai merengek sehingga dia dan Samuel siaga untuk segera meninggalkan kursi mereka. Samuel menggeleng, laki-laki itu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan berusaha menemukan keberadaan sang kakak yang tiba-tiba saja menghilang setelah tadi mengucapkan selamat pada mempelai. "Sam, udah mau balik?" Tanya Darius yang menyambanginya setelah tamu-tamu mulai sibuk sendiri. Samuel mengangguk, "Iya nih, Kasihan Cia udah mulai ngantuk. Saya pamit ya Pak Darius, sekali lagi semoga pernikahannya langgeng dan bahagia," ucap Samuel dengan hormat.Laki-laki itu mengangguk dengan sedikit senyumannya. Melihat Samuel yang nampak kebingungan, Samuel kembali menerbitkan senyuman tipisnya."Natalia? Dia bawa mobil sendiri, kan?" Terka Darius yang sepertinya langsung paham kekhawatiran Samuel.Mendengar nama kakaknya disebu

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   115. An Apology

    Cengkraman pada pinggang ramping Natalia mengerat. Wanita itu berkedip dua kali dalam paniknya. Tatapan laki-laki dihadapannya itu masih sama tajamnya seperti dahulu. Hanya saja, Natalia dapat merasakan aura yang lebih dingin meradiasi darinya. Sesuatu yang jarang sekali Sagara Adinata kuarkan dahulu.Dengan kesadaran penuh, Natalia kembali pada posisinya. Berdiri tegap membenahi helaian gaunnya yang sudah sedikit berubah tatanannya. Debaran jantungnya menggila entah karena hampir mencederai kepalanya sendiri atau karena bertemu lagi dengan laki-laki masa lalunya. Presensi yang sebenarnya tak pernah absen dari pikirannya."Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya Natalia dingin. Wanita itu membuang tatapannya kearah lain. Dua tangannya secara refleks memeluk lengannya yang terekspos akibat potongan off shoulder tersebut.Sagara tak melepaskan pandangannya dari detail gesture kecil seperti itu. Tangannya secara otomatis membuka kancing jasnya dan melepas kain tebal tersebut."Mengha

  • Terjerat Hasrat Anak Magang   114. Slow It Down

    Sagara berdiri di depan pintu megah yang dihiasi lampu-lampu berkilauan dan bunga-bunga segar. Lelaki dengan setelan rapi dan rambut ditata sedemikian rupa itu berjalan tegap memasuki area pesta sendirian setelah memarkirkan kendaraannya. Ia datang bersama kedua orang tuanya dan telah lebih dahulu dia turunkan di lobi utama. Lelaki itu seperti biasa memasang wajah dingin tak tersentuh miliknya. Mencoba mendeteksi keberadaan orang tuanya yang pasti sudah lebih dulu tenggelam dalam pesta. Pernikahan ini katanya adalah pesta pernikahan sepupu jauhnya. Saking jauhnya, Sagara sampai tidak benar-benar kenal siapa sepupunya ini. Namun dilihat dari skala pesta yang diadakan, Sagara rasa sepupunya menikahi pria yang benar-benar kaya. Area pesta memancarkan aura glamor dan kemewahan. Di dalam, suasana pesta ala konglomerat sangat terasa. Sempat dia dengar beberapa bisikan bahwa pernikahan kali ini memang merupakan pernikahan seorang konglomerat penting.Saking cueknya, Sagara bahkan tidak mem

DMCA.com Protection Status