Share

7. Kau Milikku

Penulis: Nita Zuningsih
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 19:09:15

Seorang pria berjas rapi masuk ke kamar Kanaya, Kanaya tersenyum senang.

"Samuel sudah berangkat bekerja?"

"Iya, kenapa baru datang? Aku merindukanmu, Daniel."

Daniel mengecup bibir Kanaya.

Cup!

"Ceraikan Samuel! Aku akan menikahimu apapun kondisimu saat ini."

Kanaya menggeleng, dia tidak bisa menceraikan Samuel begitu saja karena pria itu adalah prioritas utamanya.

Daniel nampaknya sangat kecewa tak dapat dipungkiri lagi mereka sama-sama saling merindukan.

Tangan Daniel mengelus kepala Kanaya lalu menyusup ke baju wanita itu.

Kanaya berusaha untuk duduk, dia mengecup leher Daniel begitu dalam.

Sesapan demi sesapan hingga menimbulkan bercak merah pada leher pria tampan itu.

De_sahan mulai terdengar satu sama lain, Daniel melancarkan ciumannya secara bergantian dari atas sampai bawah.

"Kanaya, love you," ucap Daniel.

"Uh... love you too," jawab Kanaya.

Di sisi lain.

Samuel tak menurunkan Alessia, mobilnya terus melaju membelah kota metropolitan ini.

Alessia tentunya semakin panik karena takut Kanaya atau Bibi Lashira mencarinya.

Alessia menulis sesuatu di ponselnya: Pak Samuel, saya harus kembali ke rumah.

"Hari ini aku harus mengantarmu ke Dokter Viktor. Kamu akan terapi di sana dan aku ingin melihatnya langsung."

Alessia menggeleng, dia tetap beralasan takut dengan Kanaya dan dirinya bisa meminta Dokter Viktor untuk datang saja ke rumah.

Alessia terus memaksa Samuel, kali ini Samuel membiarkannya dan dilain hari dia tidak ingin ada penolakan seperti ini.

Samuel menyuruh Richard untuk berputar balik ke rumahnya, Richard paham dan melajukan mobil mewah keluaran Eropa tersebut kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah.

Alessia lekas turun tetapi Samuel mencegahnya.

"Please, give me a kiss or huge?"

Alessia hanya diam saja, dia tidak paham ucapan dari Samuel. Richard menahan tawanya, dia berpikir jika Alessia adalah bule KW.

"Kamu tidak bisa berbahasa Inggris? Why? Mata kamu seperti orang bule, warna rambutmu juga coklat tua serta berkulit putih. Oke, tak masalah. Selain butuh dokter untuk melakukan terapi kamu juga butuh guru bahasa Inggris. Aku akan mencarikannya. Wanitaku harus sempurna," ucap Samuel.

Pria gila! Batin Alessia kesal.

Alessia turun dari mobil, dia tidak menghiraukan Samuel dan berlari masuk ke dalam rumah.

Samuel tersenyum, Richard pun melajukan mobil untuk segera ke kantor.

Richard mengecek ponselnya yang berbunyi yang ternyata pemberitahuan dari rekaman CCTV.

"Pak Samuel, Daniel sudah kembali. Dia ada di rumah anda."

"Daniel?" Senyuman maut langsung terjiplak di bibir Samuel, dia menaikan satu kakinya dan hanya terus tersenyum.

"Apa kita harus kembali ke rumah lagi?"

Samuel menggeleng. "Tidak perlu. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka mau."

Richard mengangguk paham, entah apa yang dipikirkan sang tuan tapi dia ikut heran.

Sudah sekali Samuel memergoki Daniel dan Kanaya pergi bersama tapi entah mengapa Samuel masih diam saja. Apa yang pria itu rencanakan?

Alessia masuk ke dalam rumah, dia naik ke lantai atas tapi saat sudah ada di depan pintu kamar sang nyonya dia kaget dengan seorang pria berjas keluar dari kamar majikannya. Pria itu melewati Alessia begitu saja tanpa memperhatikannya. Para pembantu yang lain nampaknya diam saja seolah tidak memperdulikan pria asing itu.

Alessia masuk ke dalam kamar walau masih ada banyak pertanyaan mengenai pria tersebut. Kanaya masih berbaring di sana dengan keringat yang membasahi dahinya.

"Alessia, bisa ambilkan air putih?"

Alessia mengangguk. Dia mengambilkan di dispenser yang sudah tersedia di dalam kamar.

"Ale, pria tadi adalah temanku. Mas Samuel juga mengenalnya tapi kamu tidak boleh memberitahu suamiku jika dia ke sini. Mas Samuel dan dia tidak akur."

Alessia mengangguk lalu menyerahkan air putih itu pada Kanaya. Kanaya menenggaknya seolah sangat kehausan.

"Ale, hari ini tugasmu memantau Mas Samuel lagi."

Alessia menggeleng tapi Kanaya malah menjambak rambutnya. Alessia sangat kesakitan dan memohon ampun.

"Jangan buat aku emosi! Cepat pantau Mas Samuel sampai pulang!"

Kanaya melepaskan rambut Alessia dengan cara mendorongnya. Alessia terjatuh ke lantai sembari memegangi rambutnya yang kesakitan.

"Pergi!" bentak Kanaya.

Alessia bangun, dia berlari keluar dari kamar. Para pembantu melihatnya dengan sinis, Alessia menghampiri bibinya. Dia menangis sedih karena tidak betah bekerja di sini.

Alessia menulis sesuatu di ponselnya: Bi, aku ingin pulang saja. Aku tidak betah bekerja di sini.

"Ale, tidak bisa seperti itu. Bibi yang tidak enak dengan Nyonya Kanaya karena untuk bekerja di sini sangat sulit. Apapun tekanan di sini lewati saja dengan sabar, pekerjaan baru memang tak selamanya indah tapi lambat laun kamu akan terbiasa. Sudahlah, Bibi mau menyetrika baju dulu."

Alessia pun kecewa dengan ucapan bibinya, air matanya terus saja tumpah karena saking tertekannya.

Alessia pun segera keluar meminta sopir mengantarnya ke kantor dan sesampainya di sana, Alessia hanya bisa memandangi gedung perkantoran yang menjulang tinggi. Dia tidak bisa menjadi mata-mata seperti ini tapi dia harus mempunyai bukti berupa foto dan jika tidak maka Kanaya akan memarahinya.

Satu jam..

Dua jam..

Tiga jam..

Alessia menunggu sendirian di depan kantor setelah sopir memutuskan untuk pulang. Perutnya pun keroncongan serta matahari yang menyorot panas di kulit putihnya.

"Alessia?"

Alessia menoleh tatkala seorang pria memanggil namanya. Ya, dia Samuel dengan Richard di belakangnya.

"Kenapa kamu di sini? Disuruh Kanaya lagi?" tanya Samuel.

Alessia hanya diam, Samuel menariknya untuk masuk ke dalam mobil. Samuel membawanya ke sebuah hotel tak jauh dari kantornya. Sesampainya di sana, Samuel langsung menuju ke kamar yang sudah dia pesan dan tidak lupa membawa Alessia. Mereka kini hanya berdua di dalam kamar hotel, wajah Alessia memelas seolah meminta pengampunan.

Samuel mendekatinya lalu mem_agut bibir manis wanita itu, mereka berciuman dengan panas sambil lidah mereka saling bergumul. Entah mengapa kali ini Alessia mengikuti arah permainan Samuel, otak liarnya mulai berpikir apakah dia harus merebut Samuel dari Kanaya yang semena-mena kepadanya? Baru bekerja beberapa hari saja dengan Kanaya dirinya sudah memiliki banyak lebam.

"Mmmhh..."

Hanya kata itulah yang bisa diucapkan Alessia saat berciuman. Samuel pun merasakan jika Alessia semakin jinak kepadanya. Lidah mereka saling beradu dalam kenikmatan tiada tara, tangan Samuel mulai merambat menyentuh bagian-bagian sensitif dari wanita itu.

"Pp--pak S---mu--el," ucap Alessia terbata-bata.

Samuel mengernyitkan dahinya.

"Kamu menyebut namaku? Coba bilang sekali lagi!"

Alessia mencobanya tapi dia sangat kesusahan, Samuel menuntunnya untuk perlahan saja.

"Pak Samuel." Alessia langsung menutup mulutnya, dia kaget bisa mengatakan dua patah kata setelah sekian lama pita suaranya seolah hilang.

Samuel tersenyum senang, nama yang disebut Alessia pertama kali adalah namanya. Samuel mencium bibirnya sekali lagi serta tangannya menyusuri lekuk tubuh wanita muda itu.

"Samuel, hhhhhh..." ucap Alessia sembari terengah-engah.

"Ucapkan namaku dalam setiap permainan kita. Nikmatilah dosa terbesar ini denganku! Kamu milikku, Alessia."

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   8. Kita Sudahi Saja!

    "Istirahat 15 menit setelah itu ronde kedua."Alessia menggeleng, dia sudah cukup lelah bercinta. Tenaga Samuel sangat besar bahkan rasanya bagian tersempit milik Alessia terluka akibat gesekan yang brutal.Samuel mengenakan handuk kimono, dia membuka pesan dari bawahannya.Pesuruh: Bos, kapal hari ini akan datang jam 12 malam.Samuel tersenyum menyeringai.Samuel: Baiklah. Pastikan semuanya aman!Samuel menyimpan ponselnya dan menatap Alessia yang sudah mengenakan pakaiannya. Dia sangat senang sugar baby-nya sudah patuh dan tidak banyak memberontak.Samuel menarik kepala Alessia lalu mencium bibirnya dengan lembut. Sekali lagi, mereka menuntaskan ciuman yang sempat terputus-putus. Alessia memegang punggung Samuel tetapi seketika dia mendorongnya.Alessia menggelengkan kepalanya, dia memeluk dadanya dengan erat karena merasa ini salah.Alessia menulis sesuatu pada ponselnya: Sebelum terlambat kita sudahi saja!"Kenapa? Bukannya kita sudah terlanjur seperti ini?"Alessia: Aku tidak ing

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   9. Tak Paham

    "Kanaya masih membawa pria itu datang ke rumah? Biarkan saja! Aku ingin tahu seberapa mereka menantangku."Alessia masih tak paham apa yang dipikirkan oleh Samuel. Kenapa membiarkan Kanaya seperti itu?"Aku sudah berusaha setia selama 8 tahun tapi dia tak kunjung berubah. Bukan salahku jika aku juga selingkuh."Samuel menggigit liar dada Alessia sampai menimbulkan tanda merah yang banyak. Alessia yang merasa Samuel bisa melindunginya hanya mengikuti permainan ini walau dia tahu kematian ada di depan mata jika Kanaya sampai tahu."S-samuel tahu, kenapa d-diam?" tanya Alessia."Karena aku masih membutuhkannya," jawab Samuel."A-aku h-hanya pelampiasan?" tanya Alessia.Samuel hanya diam saja, Alessia langsung turun dari pangkuannya.Samuel sadar jika Alessia marah kepadanya."Alessia, sepertinya kamu sudah cinta padaku?"Alessia menoleh padanya. "S-saya h-hanya menikmati dosa terindah ini karena s-sejak k-kecil saya tidak pernah merasakan k-kebahagiaan. S-saya benci dengan o--orang s-sek

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   10. Kamu Milikku

    "Alessia, apapun yang membuat kamu nyaman belum tentu bisa kamu dapatkan apalagi itu milik orang lain," ucap Dokter Viktor."A-apa m-maksud dokter?"Alessia hanya terdiam, ia sadar bahwa mengharapkan Samuel adalah suatu hal yang salah. Akan tetapi Alessia merasa aman karena Samuel baik untuknya dan selalu berpihak padanya.Dokter Viktor memandang Alessia yang termenung sembari tanganya bergetar ketika memegang bolpoin."Alessia, ayo kita ke rumah sakit! Kamu harus diperiksa oleh dokter THT dulu."Alessia mengangguk, dia izin untuk mandi sebentar dan Dokter Viktor menemui Samuel yang sedang berbincang dengan Kanaya di ruang keluarga.Dokter Viktor dan Kanaya sudah kenal sejak lama maka dari itu Dokter Viktor sangat santai ketika berbicara dengan Samuel."Sudah selesaikah?" tanya Kanaya."Belum, Alessia harus aku bawa ke rumah sakit sebentar. Aku akan membawanya pulang lagi," jawab Dokter Viktor.Alessia mandi secepat kilat tapi wajahnya yang cantik tanpa berdandan membuat kedua pria it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   11. Mengakulah!

    "Akh!" pekik Alessia."Kamu mencuri kalung milik Nyonya Kanaya, kan?"Alessia menggelengkan kepala."Cepat mengakulah!"Bibi Lashira melerai mereka lalu menatap wajah Alessia yang kebingungan. Bibi Lashira bertanya pada Alessia mengenai hal itu tetapi Alessia tidak tahu ара-ара."Anak Bibi mencuri kalung Nyonya Kanaya."Kanaya datang di dorong oleh Samuel menggunakan kursi roda. Dia sebenarnya tidak ingin memfitnah Alessia langsung tapi hanya Alessia yang sering masuk ke dalam kamarnya."Alessia, aku tanya apa kamu mengambil kalung putih milikku?" tanya Kanaya. Alessia menggelengkan kepalanya. Dia merasa tak mengambil apapun ketika berada di dalam kamar Kanaya. Samuel hanya menatap Alessia datar, Alessia pun merasa ketakutan karena mereka memandang seolah mengintimidasi. "Nyonya, periksa saja kamarnya terutama tasnya!"Kanaya setuju, pembantu yang lain membantu menggeledah kamar dan tas milik Alessia sampai suatu ketika mereka menemukan sebuah kalung putih di dalam tas yang sudah ro

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   12. Lagi-lagi Kecewa

    "Bagaimana beralasan dengan orang rumah?"Alessia terdiam, dia pun bingung. Haruskah dia berpisah dengan Samuel lagi? Alessia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jauh dari Samuel."Lain kali aku akan mengajakmu tapi kali ini tidak bisa. Aku harus menemui orang tuaku dan untuk saat ini aku tidak bisa mengajakmu," jelas Samuel.Lagi-lagi Alessia kecewa dengan Samuel. Dia lalu terdiam sembari memalingkan wajah. Samuel menarik kepala gadis itu lalu melihat wajahnya yang marah. Samuel senang jika Alessia sudah mau menerimanya, selangkah lagi pasti Alessia akan menjadi miliknya.Untuk membuat sugar baby-nya senang dan tidak marah, Samuel mengajaknya pergi ke mansion. Lama dirinya tidak bertemu Coco, macan peliharaannya.Alessia memeluk Samuel lalu menghirup aroma Samuel yang memikat hati. Beginikah rasanya aroma suami orang? Haha... otak Alessia mungkin sudah gila. Biarlah! Alessia selama ini juga tak merasakan kebahagiaan."Jika orang-orang rumah kasar padamu maka lapor saja padaku. A

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   13. Hampir Ketahuan

    Alessia tentu saja menjadi panik, dia ingin mencari tempat sembunyi yang aman tetapi tidak ada dan tidak mungkin juga dirinya bersembunyi di dalam kamar mandi. Alessia langsung tertuju ke jendela, dia membuka jendela yang langsung mengarah ke hutan lebat. Di bawah sana ternyata ada Richard yang membawa mobil. Richard menyuruhnya untuk lompat, Alessia tidak berani karena terlalu tinggi. Bisa-bisa kakinya patah jika salah ambil posisi terjatuh."Turun!"Alessia mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Alessia semakin panik dan terlihat handel pintu mulai bergerak. Detak jantungnya semakin kencang, inikah akhirnya? Alessia kembali melihat ke arah bawah. Richard mengkodenya untuk segera melompat. Tak ada pilihan lain, Alessia segera melompat dan Richard yang ada di atas mobil menangkapnya. Hal itu tentu saja menimbulkan bunyi yang cukup keras."Suara apa itu?" tanya Kanaya yang sudah ada di kamar.Samuel menggendongnya ala bridal style dan lagi-lagi pria itu mudah sekali tenang ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   14. Aku Gak Hamil

    Alessia langsung bersimpuh di depan bibinya, dia meminta maaf sebesar-besarnya. Dia juga tak menyangka akan terjadi seperti ini. Bibi Lashira duduk di ranjang sembari mengusap wajahnya kasar. Beliau seolah menyesal karena sudah membesarkan Alessia."Jika sudah seperti ini bagaimana? Apa kamu hamil?" tanya Bibi Lashira.Alessia menggeleng. "A-aku g-gak hamil."Bibi Lashira tentu saja menangis pilu, anak yang dia besarkan padahal bukan anak kandungnya malah seperti itu. Alessia hanya bisa menunduk malu, dia menyesal sudah membuat bibinya sedih."Selama kamu tidak hamil lebih baik kamu pergi saja dari sini. Pak Samuel sudah mempunyai istri. Sebelum melakukannya harusnya kamu harus bisa berpikir jernih.""M-maaf."Bibi Lashira menampar wajah Alessia. Dia sangat kesal sekali dengan gadis dungu tersebut. Apapun yang terjadi perbuatan putrinya sangat memalukan."Sudahi semua ini dan bersikaplah tidak terjadi apa-apa! Jika Nyonya Kanaya tahu bukan hanya kamu saja yang mendapatkan masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   15. Sangat Khawatir

    Alessia menggelengkan kepalanya."Tapi kenapa Samuel tadi sangat khawatir padamu? Aku sudah kenal dia sejak lama dan selalu dingin dengan wanita selain istrinya."Alessia menggeleng lagi bahkan tidak berani menatap Dokter Viktor. Dokter Viktor meminta maaf karena sudah lancang ikut campur urusan pribadinya. Mereka kini terdiam dan fokus pada pikiran masing-masing.Sesampainya di rumah sakit, Alessia di periksa dan ternyata hanya lebam dan akan sembuh kemudian hari. Kaki Alessia diperban dan dia diberikan resep untuk ditebus ke apotek.Dokter Viktor menahan Alessia, tetapi Alessia meminta untuk pulang saja. Untung hanya luka ringan sehingga dirinya tidak perlu dirawat inap. "Mau pulang? Di sini sebentar, ya? Ada hal yang ingin saya tanyakan pada kamu."Alessia memandang dokter tampan itu, sudah tiga bulan mereka kenal dan setiap kelas selalu berjumpa."Apa di rumah itu kamu diperlakukan dengan baik?" tanya Dokter Viktor."A-apa maksud dokter? Mereka b-baik padaku," jawab Alessia."

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   18. Gadis Unik

    Samuel masuk ke mobil lain lalu menuju ke mansion. Setelah sampai di mansion, Samuel mencari keberadaan Alessia yang ternyata sedang di kandang Coco. Alessia memberikan makanan berupa daging ayam yang sudah disiapkan oleh para penjaga."Alessia, bisa-bisanya kamu berlari meninggalkanku," ucap Samuel."Aku benci Samuel," jawab Alessia sambil memberikan daging pada Coco.Samuel mengelus kepala macannya, hanya Alessia yang mampu membuat Coco jinak. Biasanya Coco menyerang jika bertemu orang baru.Alessia mengelap tangannya pada kain setelah memberi makan. Tangannya melambai pada Coco lalu keluar dari kandangnya."Kamu belum menjawab lamaranku tadi," ucap Samuel."Aku belum menerimamu. Lamaran macam apa itu? Aku hampir mati ketakutan," jawab Alessia.Samuel yang gemas menggendongnya lalu menaiki tangga. Alessia malah mengingat saat dirinya terjun dari jendela kamar karena ada Kanaya. Kakinya saja belum sembuh, apakah dirinya disuruh melompat lagi dari jendela setinggi itu? Samuel sa

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   17. Lelucon Samuel Ga Lucu

    Alessia mengelap air matanya, dia sudah terlalu jauh melangkah bersama Samuel. Dia sudah nyaman dan ingin memiliki Samuel seutuhnya tapi dia harus sadar diri jika Samuel tak akan bisa dia miliki seutuhnya.Dokter Viktor hanya kasian dengan Alessia karena diperalat oleh Samuel dan lagi-lagi pasti ujungnya hanya sebagai pelampiasan seks."Kata Dokter Viktor saat itu aku harus kuat, bangkit dan membalas masa lalu dengan cara menjadi sosok yang cerdas dan berguna lalu kuasai keadaan," jawab Alessia menatap pria yang 12 tahun lebih tua darinya."Apa gara-gara perkataanku itu kamu malah menjadi seperti ini? Kamu salah tangkap, Alessia. Bukankah Kanaya baik padamu? Kenapa kamu malah membalas kebaikannya seperti itu?"Alessia menyadari jika Dokter Viktor menyalahkannya. Dokter Viktor masih tak paham jika Alessia selama ini tersiksa di rumah itu apalagi Kanaya sering memukulnya."Jadi aku yang s-salah?" tanya Alessia."Harusnya kamu bisa berpikir apakah itu salah atau tidak? Umur kamu sudah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   16. Siapa Kamu?

    Terdengar suara bel rumah berbunyi, salah satu pembantu membukakan pintu dan dia terkejut saat Kakek dari Kanaya datang.Beliau masuk bersama istrinya, istrinya sendiri pun sudah sangat kesusahan untuk berjalan.Para pembantu kelabakan untuk membuat perjamuan dadakan. Samuel mendorong Kanaya menggunakan kursi roda untuk menemui kedua mertuanya."Kakek kenapa datang ke sini?" tanya Kanaya."Apa tidak boleh menemui cucu sendiri?""Biasanya mengabari."Kakek melihat ke penjuru ruangan, dia adalah orang yang perfeksionis bahkan dengan benda miring pun membuatnya kesal. Sampai suatu ketika dia melihat Alessia membawa sebaki minuman. Alessia mencoba tersenyum pada beliau tapi beliau menatapnya sinis."Siapa kamu?""Kakek, dia pengasuh baruku. Namanya Alessia. Dia lebih baik dari pengasuh-pengasuhku sebelumnya," jelas Kanaya.Kakek berdiri lalu memutari Alessia sembari menatap penampilannya dari atas sampai bawah. Alessia merasa sangat risih, dia hanya menunduk saja."Baguslah, semoga betah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   15. Sangat Khawatir

    Alessia menggelengkan kepalanya."Tapi kenapa Samuel tadi sangat khawatir padamu? Aku sudah kenal dia sejak lama dan selalu dingin dengan wanita selain istrinya."Alessia menggeleng lagi bahkan tidak berani menatap Dokter Viktor. Dokter Viktor meminta maaf karena sudah lancang ikut campur urusan pribadinya. Mereka kini terdiam dan fokus pada pikiran masing-masing.Sesampainya di rumah sakit, Alessia di periksa dan ternyata hanya lebam dan akan sembuh kemudian hari. Kaki Alessia diperban dan dia diberikan resep untuk ditebus ke apotek.Dokter Viktor menahan Alessia, tetapi Alessia meminta untuk pulang saja. Untung hanya luka ringan sehingga dirinya tidak perlu dirawat inap. "Mau pulang? Di sini sebentar, ya? Ada hal yang ingin saya tanyakan pada kamu."Alessia memandang dokter tampan itu, sudah tiga bulan mereka kenal dan setiap kelas selalu berjumpa."Apa di rumah itu kamu diperlakukan dengan baik?" tanya Dokter Viktor."A-apa maksud dokter? Mereka b-baik padaku," jawab Alessia."

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   14. Aku Gak Hamil

    Alessia langsung bersimpuh di depan bibinya, dia meminta maaf sebesar-besarnya. Dia juga tak menyangka akan terjadi seperti ini. Bibi Lashira duduk di ranjang sembari mengusap wajahnya kasar. Beliau seolah menyesal karena sudah membesarkan Alessia."Jika sudah seperti ini bagaimana? Apa kamu hamil?" tanya Bibi Lashira.Alessia menggeleng. "A-aku g-gak hamil."Bibi Lashira tentu saja menangis pilu, anak yang dia besarkan padahal bukan anak kandungnya malah seperti itu. Alessia hanya bisa menunduk malu, dia menyesal sudah membuat bibinya sedih."Selama kamu tidak hamil lebih baik kamu pergi saja dari sini. Pak Samuel sudah mempunyai istri. Sebelum melakukannya harusnya kamu harus bisa berpikir jernih.""M-maaf."Bibi Lashira menampar wajah Alessia. Dia sangat kesal sekali dengan gadis dungu tersebut. Apapun yang terjadi perbuatan putrinya sangat memalukan."Sudahi semua ini dan bersikaplah tidak terjadi apa-apa! Jika Nyonya Kanaya tahu bukan hanya kamu saja yang mendapatkan masalah

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   13. Hampir Ketahuan

    Alessia tentu saja menjadi panik, dia ingin mencari tempat sembunyi yang aman tetapi tidak ada dan tidak mungkin juga dirinya bersembunyi di dalam kamar mandi. Alessia langsung tertuju ke jendela, dia membuka jendela yang langsung mengarah ke hutan lebat. Di bawah sana ternyata ada Richard yang membawa mobil. Richard menyuruhnya untuk lompat, Alessia tidak berani karena terlalu tinggi. Bisa-bisa kakinya patah jika salah ambil posisi terjatuh."Turun!"Alessia mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Alessia semakin panik dan terlihat handel pintu mulai bergerak. Detak jantungnya semakin kencang, inikah akhirnya? Alessia kembali melihat ke arah bawah. Richard mengkodenya untuk segera melompat. Tak ada pilihan lain, Alessia segera melompat dan Richard yang ada di atas mobil menangkapnya. Hal itu tentu saja menimbulkan bunyi yang cukup keras."Suara apa itu?" tanya Kanaya yang sudah ada di kamar.Samuel menggendongnya ala bridal style dan lagi-lagi pria itu mudah sekali tenang ta

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   12. Lagi-lagi Kecewa

    "Bagaimana beralasan dengan orang rumah?"Alessia terdiam, dia pun bingung. Haruskah dia berpisah dengan Samuel lagi? Alessia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya jauh dari Samuel."Lain kali aku akan mengajakmu tapi kali ini tidak bisa. Aku harus menemui orang tuaku dan untuk saat ini aku tidak bisa mengajakmu," jelas Samuel.Lagi-lagi Alessia kecewa dengan Samuel. Dia lalu terdiam sembari memalingkan wajah. Samuel menarik kepala gadis itu lalu melihat wajahnya yang marah. Samuel senang jika Alessia sudah mau menerimanya, selangkah lagi pasti Alessia akan menjadi miliknya.Untuk membuat sugar baby-nya senang dan tidak marah, Samuel mengajaknya pergi ke mansion. Lama dirinya tidak bertemu Coco, macan peliharaannya.Alessia memeluk Samuel lalu menghirup aroma Samuel yang memikat hati. Beginikah rasanya aroma suami orang? Haha... otak Alessia mungkin sudah gila. Biarlah! Alessia selama ini juga tak merasakan kebahagiaan."Jika orang-orang rumah kasar padamu maka lapor saja padaku. A

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   11. Mengakulah!

    "Akh!" pekik Alessia."Kamu mencuri kalung milik Nyonya Kanaya, kan?"Alessia menggelengkan kepala."Cepat mengakulah!"Bibi Lashira melerai mereka lalu menatap wajah Alessia yang kebingungan. Bibi Lashira bertanya pada Alessia mengenai hal itu tetapi Alessia tidak tahu ара-ара."Anak Bibi mencuri kalung Nyonya Kanaya."Kanaya datang di dorong oleh Samuel menggunakan kursi roda. Dia sebenarnya tidak ingin memfitnah Alessia langsung tapi hanya Alessia yang sering masuk ke dalam kamarnya."Alessia, aku tanya apa kamu mengambil kalung putih milikku?" tanya Kanaya. Alessia menggelengkan kepalanya. Dia merasa tak mengambil apapun ketika berada di dalam kamar Kanaya. Samuel hanya menatap Alessia datar, Alessia pun merasa ketakutan karena mereka memandang seolah mengintimidasi. "Nyonya, periksa saja kamarnya terutama tasnya!"Kanaya setuju, pembantu yang lain membantu menggeledah kamar dan tas milik Alessia sampai suatu ketika mereka menemukan sebuah kalung putih di dalam tas yang sudah ro

  • Terjerat Gairah Suami sang Nyonya   10. Kamu Milikku

    "Alessia, apapun yang membuat kamu nyaman belum tentu bisa kamu dapatkan apalagi itu milik orang lain," ucap Dokter Viktor."A-apa m-maksud dokter?"Alessia hanya terdiam, ia sadar bahwa mengharapkan Samuel adalah suatu hal yang salah. Akan tetapi Alessia merasa aman karena Samuel baik untuknya dan selalu berpihak padanya.Dokter Viktor memandang Alessia yang termenung sembari tanganya bergetar ketika memegang bolpoin."Alessia, ayo kita ke rumah sakit! Kamu harus diperiksa oleh dokter THT dulu."Alessia mengangguk, dia izin untuk mandi sebentar dan Dokter Viktor menemui Samuel yang sedang berbincang dengan Kanaya di ruang keluarga.Dokter Viktor dan Kanaya sudah kenal sejak lama maka dari itu Dokter Viktor sangat santai ketika berbicara dengan Samuel."Sudah selesaikah?" tanya Kanaya."Belum, Alessia harus aku bawa ke rumah sakit sebentar. Aku akan membawanya pulang lagi," jawab Dokter Viktor.Alessia mandi secepat kilat tapi wajahnya yang cantik tanpa berdandan membuat kedua pria it

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status