Share

16. Perhatian Lay Ka

Author: Roesaline
last update Last Updated: 2022-03-14 22:26:46

"Alien, bobo menelepon aku katanya kamu belum sampai di rumah. Emangnya kamu mampir kemana sih? Lihat sekarang pukul berapa! Kamu tidak sedang tersesat kan?" ketus Lay Ka dengan memberondong pertanyaan.

"Aku sekarang berada di Chai Wan, Koko! Aku ... aku salah jalur naik kereta," ujarku terbata-bata menahan malu dan sedih.

"Kok bisa? Dasar bodoh ...  bebal!" umpatnya spontan.

"Ya maki terus! Aku bodoh, emang kenapa? Merugikan kamu ya?" jawabku ketus kerena kesal.

"Ya iyalah merugikan aku, kalau ada apa-apa dengan kamu polisi pasti mencari aku dan bobo," ketusnya. "Tunggu saja di situ, carilah tempat yang ramai!" pesan Lay Ka. "Aku akan segera datang! Jangan matikan teleponnya, kamu dengar?" lanjutnya berpesan.

"Ada apalagi?" tanya suara lelaki dewasa, sepertinya itu suara papanya Diana.

Lay Ka melarang menutup teleponnya sehingga aku dengan jelas bisa mendengar apa yang terjadi di sana.

"Berulah apalagi dia, dasar licik!"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   17. Pelarian yang Manis

    Aku pasrah saat Lay Ka menarik tanganku dan mengajak berlari dan terus berlari. Aku menengok belakang masih ada beberapa wartawan yang nekat mengejar kami. "Koko, aku tidak kuat," ujarku disela-sela napasku yang ngos-ngosan. "Kita ke toilet," ujarnya dengan kuat menarik tanganku masuk ke toilet. Dia menarik ke dalam bilik dengan napas yang tersengal-sengal dan menatap wajahku. Aku salah tingkah menatap tanganku yang masih digenggamnya. Dengan menundukkan kepala karena canggung sambil perlahan menarik tanganku. Sontak Lay Ka melepas genggamannya, dia mengambil sapu tangan dari sakunya untuk menutupi wajahku. Dia melipat menjadi segitiga dan membantu menutupi mukaku dengan mengikatkan di bekalang kepalaku. Matanya tajam menatap bola mataku, sesaat kami bertatapan mata begitu dalam. Dia melepas topinya untuk kupakai. Rambutku yang tergerai digelung dan dimasukkan ke dalam topi. Selain itu Lay Ka juga melepas mantelnya dan dipakaikan di tubuhku. Kebetulan a

    Last Updated : 2022-03-17
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   18. Siap Cerai

    Kenapa aku menanggapi kata-kata Lay Ka dengan serius? Ada rasa sakit dan dongkol serasa tak henti-hentinya dia selalu merendahkan aku. "Kamu tahu kenapa lelaki muslim harus dikhitan? Selain untuk kesehatan juga untuk kenikmatan sex," kataku asal nyeplos. "Alah itu karangan kamu saja. Aku tersinggung kalau kamu bilang orang kulit putih tidak sekuat orang berkulit hitam, itu diskriminasi ras tahu? Hati-hati kamu bicara!" hardik Lay Ka. "Di kampungku banyak yang sudah membuktikan sih," sahutku ngeyel. "Itu kata-kata orang tidak berpendidikan, primitif. Kuat tidaknya seseorang tergantung makanan dan fisik tubuhnya! Dasar bodoh, banyak bicara! Tong kosong bunyinya nyaring," ketus Lay Ka mengolok. "Ih kasar sekali sih kamu! Lagian bukankah itu peribahasa Indonesia?" sahutku. "Benarkah? Bahkan itu cocok buat kamu," oloknya. "Aku tersinggung sekali, aku bisa bermain bukan dua kali kayak suamimu bahkan aku bisa tiga empat kali dalam sehari, tah

    Last Updated : 2022-03-17
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   19. Kabar Mamaku

    Napasku sontak sesak, dadaku naik turun menahan emosi. "Kendalikan dirimu, Alien!" hibur Devis sambil menggenggam tanganku. "Siapa kamu berani-beraninya menyentuh Alien!" tanya Rendy geram. "Aku kekasihnya, aku akan menikahinya setelah cerai dari kamu. Aku akan membawa Berlian ke Hong Kong!" ancam Devis. "Coba saja kalau berani? Kupenggal kepalamu, kamu belum mengenal aku kan? Tanyakan sama Alien!" tantang Rendy. "Devis, apa katanya?" sela Lay Ka. "Mas Rendy, kamu ... kamu kejam!" kataku terbata-bata sambil menahan dadaku yang benar-benar sakit. "Mana!" Lay Ka merebut ponselku. "Dasar laki-laki brengsek!" hardik Lay Ka sambil mematikan teleponnya. "Devis, dimana aku harus mencari mamaku?" tanyaku di sela-sela tangisku. "Bagaimana kalau Ika memperlakukan Berlian dengan kasar dan kejam?" monologku. "Alien, besuk pagi kamu cari tahu lewat teman-teman maupun tetangga kamu. Sekarang masih terlalu pagi di Indonesia pu

    Last Updated : 2022-03-19
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   20. Bukti Cinta Devis

    "Ada kabar apalagi, Alien?" tanya Lay Ka."Mamaku sekarang berada di rumah temanku sekolah," jawabku."Ya berita baik, berarti kamu tidak perlu khawatir lagi. Carikan rumah yang nyaman buat mamamu!" pesan Lay Ka."Apa yang terjadi, Zhee?" sahut bobo."Mama diusir Mas Rendy dari rumahnya, Bobo," jawabku pelan."Brengsek lelaki itu, tahu kalau itu adalah rumah orang tuamu kan? Bagaimana dia berani mengusir pemilik rumah dari rumahnya sendiri," runtuk bobo."Bobo setuju kata Lay Ka, carikan rumah buat mamamu, tidak perlu besar yang penting bersih dan nyaman untuk ditempati," usul bobo."Kalau kamu masih butuh uang lagi jangan khawatir, aku bersedia meminjami kamu lagi, Alien," tawar Lay Ka."Terima kasih, Koko!" ucapku sedih.Aku membereskan meja makan sambil melirik Lay Ka yang sedang bermain ponsel."Kamu sudah melihat media sosial? Berita hari ini heboh lagi tentang kita. Usahakan bobo tidak menonton televisi, aku

    Last Updated : 2022-03-23
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   21. Makan Malam Romantis

    Aku tidak menyangka Devis mengajak aku ke butik dan salon hanya untuk acara makan malam. Dia membelikan gaun indah untukku, selain itu dia membawa aku ke salon untuk mendapatkan riasan yang sempurna. Devis menggandeng tanganku dengan erat dan mesra. Kami memasuki restoran terkenal di Mong Kok. Ternyata Devis juga memanggil beberapa awak media yang di kenalnya saat mengorek berita tentang Lay Ka. Beberapa kilatan lampu kamera serta sorot lampu shooting mengintari kami. "Kita melakukan ini demi nama baik majikan kita, Alien. Ini cara untuk membantah dan mengklarifikasi isu itu, kita harus membantu mereka, kamu mengerti kan?" bisik Devis lirih. "Iya aku mengerti, Devis. Tapi jangan sampai aku yang berbicara, aku tidak percaya diri di depan kamera," jawabku. "Iya, tidak apa-apa, Alien," jawab Devis. Kami duduk di ruang VVIP, Devis mengenakan setelan jas warna hitam sangat tampan. "Alien, maukah kau menjadi istriku?" kata Devi

    Last Updated : 2022-03-26
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   22.Ciuman yang Salah

    Berita aku dan Devis sontak meledak hebat di seluruh media massa. Beberapa telepon dari Indonesia aku abaikan termasuk dari Rendy. "Alien, lihat berita di televisi, apa yang kamu lakukan?" teriak bobo dari ruang santai. "Bobo, aku hanya ingin membantu koko agar Nona Hanna tidak cemburu. Selain itu agar fans koko tidak kecewa. Ketua agensi marah besar pada koko, aku tidak sampai hati, Bobo," ujarku pelan. "Tapi yang kamu lakukan berlebihan, Alien. Resiko dunia artis ya seperti itu. Ada yang suka ada juga yang membenci. Harusnya kamu tidak melakukan itu, Lay Ka bisa menyelesaikannya sendiri," ujar bobo sedih. "Kamu hari ini pergi ke rumah Lay Ka kan?" tanya bobo. "Iya, Bobo. Semua keperluan bobo sudah saya siapkan. Semua ada di meja makan bobo," kataku masih gelisah. "Masalahmu sendiri sudah banyak, Alien. Jangan buat dirimu lelah berpikir," pesan bobo. "Iya, Bobo. Terima kasih bobo sudah perhatian kepadaku," ucapku. Akhi

    Last Updated : 2022-03-29
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   23. Alihkan Trauma Hujan dengan Ciuman

    Sejak insiden ciuman itu aku malu sekali untuk menampakkan batang hidungnya di depan Lay Ka. Tapi apa boleh buat Lay Ka sedang sakit bahkan bobo meminta aku menemani Lay Ka selama dia belum sehat. Sedang bobo ditemani adiknya yang kebetulan tepat tinggalnya tidak jauh. Aku datang dengan makanan dan susu di nampan. Lay Ka tampak bermain ponsel dan cuek dengan kehadiranku. ""Koko, aku buatkan bubur ayam, makanlah dulu," ujarku menahan kikuk karena malu. "Tadi bobo telepon, sementara kamu disuruh merawat aku dulu sampai sembuh, dia sudah ditemani adiknya," ujar Lay Ka datar. "Iya, bobo juga sudah bicara kepadaku," sahutku. "Makanlah, Koko, keburu dingin!" perintahku lagi. "Nanti saja belum selera," jawabnya. Kalau udah dingin aku yang repot lagi. Saat aku istirahat dia malah ngrepoti dengan permintaan ini itu. Akhirnya aku duduk di bibir ranjang dan menyuapinya. "Koko, aku suapi, aku tidak mau kamu ngerepoti aku saat kerja n

    Last Updated : 2022-03-31
  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   24. Pamit Cuti Pulang

    Lay Ka mulai kewalahan mengendalikan gejolak nafsunya sendiri. Kini dia bisa mengalihkan konsentrasinya untuk lebih fokus menikmati gelora birahinya. Aku pun menikmatinya sekalipun terkadang sadar bahwa apa yang aku lakukan ini tidak benar dan harus segera dihentikan. Hujan berhentilah, aku mohon! "Aku mulai merasakan ada benda yang mengeras diantara pahaku. Aku terbelalak takut, bukan ini yang aku harapkan. Perlahan hujan mulai berhenti, tidak ada lagi kilat maupun petir. Sontak aku mendorong tubuh Lay Ka sehingga Lay Ka tersentak. "Alien!" pekiknya. Dia semakin ganas, dengan matanya yang menyala penuh nafsu dia kembali menubruk tubuhku dan menindihnya. Kembali ciumannya mendarat di bibirku lebih ganas, kemudian lidahnya yang basah dan hangat turun ke leherku yang jenjang. "Jangan, Lay Ka!" bisikku sambil kembali mendorong tubuhnya lebih kuat. Begitu aku bisa terlepas dari pelukan Lay Ka, bergegas aku lari keluar kamar.

    Last Updated : 2022-04-03

Latest chapter

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   31. Tersangka utama diracun

    Aku harus bisa menepis keinginanku yang melambung tinggi. Jangankan untuk memiliki, mendekati saja resikonya seperti ini. Aku berani bersu'udzon ini pasti ulah dari keluarga besar Hanna tunangan Lay Ka Shing. Tidak habis pikir bagaimana hanya demi menghancurkan aku yang hanya seorang babu dari Indonesia mereka melakukan pengorbanan yang begitu besar. Narkoba sebagai barang bukti itu bernilai milyaran harus hilang di sita pemerintah Hong Kong hanya untuk menjebakku. "Alien, aku berjanji akan membantumu, ini hanya jebakan belaka untuk menjauhkan kamu dari Bos Lay Ka," janji Devis. "Terima kasih, Devis, kamu melakukan banyak pengorbanan buat aku juga mama dan anakku. Bagaimana cara aku membalasmu, Devis?" gumamku pelan. "Jangan bilang kamu menerima cintaku karena ingin membalas budi, Zhee? Andai memang demikian tak apalah, aku akan membuatmu benar-benar mencintaiku tanpa syarat," kata Devis yakin. "Beri aku kesempatan untuk jatuh cinta lagi, aku butuh waktu, Devis. Apalagi mengingat a

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   30. Menerima Cinta Devis

    Sudah dua hari wanita penyebab aku mendekam di terali besi itu bungkam tanpa mengungkap pernyataan apapun. Ini membuat aku masih terkatung-katung di tahanan. Geram rasanya, ingin menghampiri nya dan menjambak rambutnya. "Kenapa sih sulit mengakuinya, takut hukuman mati menantimu ya? Tapi kenapa harus aku, coba? Apa salahku padamu?" monologku dengan geram. "Ada apa?" tanya polisi penjaga kepadaku. Aku mengoceh sendiri dalam bahasa Indonesia kayak orang gila. Sehingga membuat polisi Hong Kong merasa terganggu. "Pengacaramu ingin bertemu," kata seorang polisi yang lain yang tiba-tiba muncul. Apakah dia bersama Lay Ka? Kenapa aku merindukannya? Harusnya Devis yang kuharapkan, karena selain Lay Ka dia banyak membantuku juga. Bahkan dia dengan terus terang sudah menyampaikan perasaannya kepadaku. Polisi membuka gembok terali dan mengikutiku saat aku melangkah ke suatu ruangan. Telah duduk pengacara ku Andy Cheong sambil membuka-buka berlembar-lembar kertas fail. "Selamat siang, Tua

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   29. Menginap di Hotel Prodeo

    Aku berusaha menghubungi Lay Ka. Sepertinya dia masih di lokasi syuting karena saat dia mengangkat teleponnya suaranya sangat ramai. Lay Ka kesulitan mendengarkan suaraku. "Lay Ka, tolong aku ... sekarang aku di kantor polisi Central, aku tidak bersalah!" itu yang aku katakan. Tapi kiranya Lay Ka tidak mendengarnya. Dia berusaha untuk bertanya berkali-kali memperjelas, tapi tetap saja tidak bisa mendengar. "Alien ...halo?" Tidak jelas, Alien!" kata Lay Ka berteriak. "Kirimlah pesan!" lanjut Lay Ka meminta. Padahal aku bisa mendengar dengan jelas suara Lay Ka meskipun berisik. Akhirnya aku menulis pesan dalam bahasa Inggris. Karena aku tidak bisa menulis bahasa kantonis. Padahal aku juga tidak pandai berbahasa Inggris. "Help me, please!, I"m in trouble! Now, I am in police office in Central," itu yang aku tulis entah itu benar atau salah, aku yakin ini cukup dimengerti Lay Ka. Polisi Hongkong mempersilahkan aku duduk di suatu ruangan dan ponselku disita untuk diperiksa juga. Mer

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   28. Korban Skenario

    Setelah mendengar ungkapan Lay Ka aku tidak tahu harus senang ataukah bersedih. Sejenak aku tersanjung mendengar pengakuan Lay Ka tentang perasaannya. Apalagi di depan publik, juga di depan Hanna yang selama ini selalu merendahkanku. Tapi juga sedih karena aku terjebak dengan sandiwaraku sendiri. Lay Ka dan publik menganggap aku dan Devis benar-benar pacaran. Tapi Devis benar-benar mencintaiku, haruskah aku menyakitinya? Dia orang yang selama ini tulus mencintai dan begitu baik kepadaku dan mamaku. "Sejak kapan perasaan itu datang, Lay Ka?" tanya salah satu fansnya. "Saya tidak sadar kapan datangnya, yang jelas kebersamaan kami selama ini menumbuhkan perasaan itu yang aku sendiri tidak menyadarinya," ungkap Lay Ka. Aku melambankan langkahku demi mendengar lagi pengakuan Lay Ka. "Terus bagaimana dengan Nona Hanna? Kapan dia hadir dalam hidup anda, Lay Ka?" tanya yang lain. "Mereka hadir di waktu yang berbeda, juga di tempat yang berbeda di hatiku," jawab Lay Ka mengambang. "Alien

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   27. Talk show di Jourdan

    Rendy mengirim pesan yang intinya dia minta ganti rugi uang untuk biaya pengobatan Berlian. Seluruh biaya selama dia di rumah sakit dan biaya ini itu aku harus menggantinya. "Aku sudah mentransfernya sesuai dengan permintaanmu," kataku lewat telepon pagi harinya. "Benarkah? Oke nanti aku cek!" jawab Rendy singkat. "Ya sudah aku tutup dulu, satu pesanku, "jangan sia-siakan anakku Berlian!" "Ya tidak mungkinlah, dia adalah kartu As ku. Oh ya, kamu nggak jadi pulang ke Indonesia? Tidak ingin nih ketemu Berlian? Kayaknya dia sedang menahan rindu padamu, Alien," ujarnya sedikit merendah. "Kamu akan sangat menyesal bila pulang nanti dia tidak mengenali kamu sebagai ibunya," bisiknya mengancam dan mengolok. Aku jadi berpikir, aku sendiri juga sedang menahan rindu. Benar apa kata Rendy bagaimana kalau Berlian lebih mengenal Ika daripada aku? Betapa hancurnya hatiku. Apalagi Rendy tidak pernah memberi kesempatan kepadaku untuk video call.

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   26. Keputusan Lay Ka Berkencan

    Lay Ka tiba-tiba merasa canggung, dia belum siap dengan jawaban tanpa konsep. "Bukan begitu Om, ini terlalu tergesa-gesa. Saya masih ingin menikmati kebersamaan ini, toh usia kita juga masih muda," jawab Lay Ka sekenanya. "Jawab saya dengan jujur, Lay Ka! Apakah kamu mencintai anakku?" tanya papanya Hanna tegas. "Sebenarnya yang kita lakukan selama ini adalah tuntutan peran, Om. Kalau ada chemistry diantara kita itu karena profesional kita berdua. Untuk ke jenjang yang lebih serius saya belum kepikiran kesana sama sekali." "Oke, om mengerti apa maksud jawaban kamu. Maksudmu kamu menolak Hanna kan? Apa itu karena ada wanita lain?" tanya papanya Hanna dengan tegas karena kecewa. "Usia kita masih sama-sama muda, Om. Masih banyak yang bisa kita lakukan. Kemungkinan Hanna bisa menemukan pria yang jauh lebih baik dari saya" kata Lay Ka pelan. "Kamu sedang menolak saya, Lay Ka? Jangan bilang kamu sedang jatuh cinta pada pembantumu itu,"

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   25. Membatalkan Rencana Cuti

    Akhirnya aku menunjukkan foto-foto anakku yang sedang terbaring tidak berdaya di bed rumah sakit. Dengan berat hati baik bobo maupun Lay Ka akhirnya mengijinkan. Aku menghubungi mama yang sekarang tinggal di rumah yang dibeli Devis. Mama menjelaskan kalau Berlian sedang terkena campak. Dan pagi ini dia sudah tidak demam. "Kalau kamu memang belum ada tabungan untuk dibawa pulang, kamu tangguhkan dulu tidak apa-apa, Alien," mama menasehatiku. "Yakin tidak apa-apa, Ma?" tanyaku menyakinkan. "Iya Alien, atau begini saja kita tunggu satu sampai dua hari kalau semakin baik berarti kamu tunda saja dulu kepulanganmu. Mama kasihan kamu, takut kamu berkecil hati karena kehidupan di Indonesia tidak mudah, Alien," mama masih menasehatiku. Akhirnya aku mengerti tujuan mama, aku tahun ini harus bisa menabung. Dua tahun yang berlalu gajiku habis kukirimkan ke suamiku yang ternyata habis untuk bersenang-senang. "Koko, malam ini aku pulang ke rum

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   24. Pamit Cuti Pulang

    Lay Ka mulai kewalahan mengendalikan gejolak nafsunya sendiri. Kini dia bisa mengalihkan konsentrasinya untuk lebih fokus menikmati gelora birahinya. Aku pun menikmatinya sekalipun terkadang sadar bahwa apa yang aku lakukan ini tidak benar dan harus segera dihentikan. Hujan berhentilah, aku mohon! "Aku mulai merasakan ada benda yang mengeras diantara pahaku. Aku terbelalak takut, bukan ini yang aku harapkan. Perlahan hujan mulai berhenti, tidak ada lagi kilat maupun petir. Sontak aku mendorong tubuh Lay Ka sehingga Lay Ka tersentak. "Alien!" pekiknya. Dia semakin ganas, dengan matanya yang menyala penuh nafsu dia kembali menubruk tubuhku dan menindihnya. Kembali ciumannya mendarat di bibirku lebih ganas, kemudian lidahnya yang basah dan hangat turun ke leherku yang jenjang. "Jangan, Lay Ka!" bisikku sambil kembali mendorong tubuhnya lebih kuat. Begitu aku bisa terlepas dari pelukan Lay Ka, bergegas aku lari keluar kamar.

  • Terjerat Cinta TKW Indonesia   23. Alihkan Trauma Hujan dengan Ciuman

    Sejak insiden ciuman itu aku malu sekali untuk menampakkan batang hidungnya di depan Lay Ka. Tapi apa boleh buat Lay Ka sedang sakit bahkan bobo meminta aku menemani Lay Ka selama dia belum sehat. Sedang bobo ditemani adiknya yang kebetulan tepat tinggalnya tidak jauh. Aku datang dengan makanan dan susu di nampan. Lay Ka tampak bermain ponsel dan cuek dengan kehadiranku. ""Koko, aku buatkan bubur ayam, makanlah dulu," ujarku menahan kikuk karena malu. "Tadi bobo telepon, sementara kamu disuruh merawat aku dulu sampai sembuh, dia sudah ditemani adiknya," ujar Lay Ka datar. "Iya, bobo juga sudah bicara kepadaku," sahutku. "Makanlah, Koko, keburu dingin!" perintahku lagi. "Nanti saja belum selera," jawabnya. Kalau udah dingin aku yang repot lagi. Saat aku istirahat dia malah ngrepoti dengan permintaan ini itu. Akhirnya aku duduk di bibir ranjang dan menyuapinya. "Koko, aku suapi, aku tidak mau kamu ngerepoti aku saat kerja n

DMCA.com Protection Status