Share

Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan
Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan
Author: Aspasya

Aku Akan Menunggumu

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2023-06-16 19:03:40

Madrid, Mei 2003

"Hei haruskah kita melakukan ini?" Ale melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Diamlah! Ini demi masa depan dan karirmu di lapangan hijau!" Pria setengah baya di sebelahnya mengedipkan mata.

"Aku sudah bahagia di sini Al," gumamnya lirih.

"Ale, janganlah menjadi katak dalam tempurung. Kau memiliki bakat yang luar biasa dan biarkanlah dunia mengetahuinya. Kau harus mengawalinya dengan menemui orang ini." Alfredo, pria yang merupakan manager sekaligus agennya menjelaskan dengan lugas.

Ale menatap pria yang terlihat begitu bersemangat dan penuh antusias dengan pertemuan mereka dengan salah satu staf manajerial sebuah klub sepakbola dari negeri pizza.

Dia kembali mendesah pelan hingga tatapannya tertumbuk pada sosok yang baru saja memasuki salah satu restauran mewah di ibukota negeri matador itu. Sosok itu mendekati meja mereka diiringi seorang pria.

"Halo, selamat malam Senor Castillo dan Senor Alfredo," sapa wanita cantik itu begitu tiba di meja mereka.

"Selamat malam Senorita Sasmaya dan Senor Vialli," sahut Alfredo dengan ramah dan mempersilakan mereka untuk duduk.

Ale tertegun, terpesona menatap wanita cantik yang kini duduk di hadapannya. Tidak pernah ada yang memberitahunya staf talent dari klub ternama negeri pizza itu ternyata seorang wanita yang cantik.

"Saya memperhatikan beberapa pertandingan anda Senor Ale dan klub kami sangat tertarik dengan bakat anda." Wanita itu tersenyum dan berbicara dengan tegas.

Ale tersenyum canggung. Dia merasa sedikit gugup saat harus berhadapan dengan wanita seperti Sasmaya. Sesosok wanita yang bisa meruntuhkan rasa percaya dirinya.

"Terimakasih Senorita, saya tidak sehebat yang anda sanjungkan." Ale berbasa-basi dengan merendahkan diri.

"Bagaimana dengan tawaran kami?" Pria yang bersama wanita itu menatap Alfredo dengan serius.

"Kami akan memikirkannya. Saya rasa ini memerlukan waktu dan pembicaraan yang lebih serius." Alfredo menjawab diplomatis pertanyaan itu.

"Saya mengerti Senor Alfredo, tetapi pemilik klub menginginkan jawaban secepatnya. Bursa transfer akan dimulai bulan depan dan akan lebih baik jika kita mencapai kata sepakat lebih cepat." Wanita cantik itu kembali berbicara.

Ale menatapnya dan tanpa sadar terus menatapnya. Dia menyukai nada tegas dan berwibawanya. Begitupun dengan penampilannya yang menawan. Selintas dia dapat menerka Sasmaya bukanlah wanita eropa murni.

"Ale bagaimana?" Alfredo menegurnya pelan.

Ale mengerjapkan mata sejenak, terkejut mendengar pertanyaan manajernya. Dia kehilangan konsentrasi sejak wanita cantik itu muncul di pintu restauran.

"Saya memerlukan waktu untuk memikirkannya, Senorita," sahut Ale berusaha untuk bersikap santai.

"Tentu saja, saya mengerti. Percayalah anda akan mendapatkan yang terbaik dari kami. Bakat anda tidak akan tersia-siakan begitu saja." Sasmaya tersenyum dan kembali meyakinkannya.

Ale dan Alfredo hanya tersenyum. Mereka berempat kembali berbincang sembari menikmati hidangan makan malam yang baru saja disajikan para pramusaji di meja mereka.

Sesekali Ale melirik Sasmaya yang mengobrol akrab dengan Alfredo dan Vialli. Sepertinya wanita itu sangat memahami seluk beluk dunia olahraga terutama sepakbola.

Hingga perbincangan santai mereka berakhir, Ale tak lepas memandangi Sasmaya. Wanita itu sama sekali tidak bereaksi terhadap sikapnya yang jelas tersirat dari semua gerak-geriknya selama makan malam tadi.

"Senor Alfredo dan Senor Castillo, kami menunggu kabar baik dari kalian. Saya harap kita dapat bekerja sama secepatnya." Sasmaya dan Vialli bangkit dari kursinya dan berpamitan pada mereka berdua.

Setelah berbasa-basi sejenak, keduanya meninggalkan meja, di bawah tatapan Ale yang tak lepas dari Sasmaya. Alfredo mendesah kasar dan menepuk bahunya. Ale terkejut dan hanya meringis mendapat tatapan tajam sang agen.

"Ale ada apa denganmu? Sedari tadi kau menatap Sasmaya tidak berkedip." Tegurnya pada pesepakbola muda itu dengan kesal.

"Dia cantik," sahut Ale dengan santai.

"Kau tahu siapa dia?" Alfredo bertanya padanya.

"Tidak. Sepertinya aku harus mengejarnya!" Ale berdiri dan tanpa berpikir panjang bergegas setengah berlari menuju ke arah di mana Sasmaya dan Vialli menghilang tadi.

"Ale! Kau!" Alfredo hampir saja berteriak keras.

Dia melemparkan napkin ke atas meja, menyugar rambutnya dengan kasar. Alejandro Castillo, salah satu pesepakbola yang berbakat di bawah agensinya, sepertinya akan membuat ulah lagi.

Sementara itu Ale berlari mencari kemana Sasmaya menghilang. Wanita itu cukup cepat berjalan sehingga dia hilang dalam sekejap. Ale menendang pembatas jalan di depan restauran dan berkacak pinggang dengan kesal.

Hampir saja dia kembali ke restauran saat tanpa sengaja dia melihat sosok Sasmaya yang muncul dari sebuah gerai anjungan tunai mandiri yang ada di dekat restauran. Dia seorang diri tanpa pria yang tadi bersamanya.

Ale tersenyum gembira, segera berlari menghampirinya. Tepat saat sebuah mobil dari arah jalan hendak memasuki area parkir restauran, hampir menyerempet wanita yang masih berkonsentrasi dengan isi tasnya.

"Sasmaya!" Ale berteriak dan menyambar tubuh mungilnya membawanya menjauhi mobil yang melaju kencang.

"Astaga!" Sasmaya berseru kaget.

"Kau tidak apa-apa?" Ale menatap wanita di pelukannya dengan cemas.

"Iya, terima kasih Senor," sahutnya dengan canggung.

Mereka saling bertatapan sejenak, merasa canggung dengan situasi mereka saat ini. Sasmaya yang pertama kali menyadari dan melepaskan diri dari pelukannya.

"Soal yang tadi aku akan mempertimbangkannya asalkan kau bersedia berkencan denganku!" Entah dari mana datangnya keberanian Ale, dia mengucapkan itu dengan penuh rasa percaya diri.

Sasmaya membelalakkan matanya dan menatapnya dengan bingung. Sepertinya dia cukup kaget dengan ucapan Ale barusan.

"Maksudmu?" Sasmaya tersenyum tipis, sembari menyibakkan rambutnya yang tergerai di punggungnya.

"Aku ingin berkencan denganmu. Eh tidak, aku ingin kau menjadi ibu dari anak-anakku kelak." Ale berbicara dengan nada dan sikap yang serius.

Kembali Sasmaya menatapnya. Kali ini sepertinya dia syok mendengar ucapan Ale yang terakhir. Namun hanya sekejap saja, beberapa saat kemudian dia sudah dapat menguasai diri dan kembali bersikap seperti sebelumnya.

"Anda sungguh pandai bercanda Senor." Sasmaya terkekeh dan menepuk bahunya, kemudian melangkah hendak meninggalkan Ale.

Ale menyambar lengannya, menghentikannya. Menariknya agar lebih dekat padanya. Ditatapnya Sasmaya lekat-lekat.

"Aku serius, meski terdengar seperti sebuah rayuan, tetapi aku berbicara dengan sungguh-sungguh." Ale masih menatap Sasmaya.

"Senor Castillo, sayang kita terlambat berjumpa. Seandainya saya belum menikah, mungkin saya tidak akan keberatan dengan tawaran anda barusan." Sasmaya tersenyum dan menyingkirkan tangan Ale dari lengannya.

"Kau sudah menikah?" Ale memicingkan mata menatapnya seakan-akan tidak percaya.

Sasmaya tersenyum dan mengangkat tangannya menunjukkan cincin di jemari manisnya di depan Ale. Sebuah cincin yang cantik dengan sebuah berlian yang berkilau menghiasinya.

"Kalau begitu aku akan menunggumu melepaskan cincin itu." Ale tersenyum dan meraih tangan Sasmaya, mengecup jari jemarinya dengan lembut.

"Baiklah! Tunggulah aku hingga suatu saat nanti aku sendiri lagi."Sasmaya menarik tangannya.

"Alejandro Castillo, kau sangat berbakat dan aku yakin kelak kau akan menjadi superstar lapangan hijau di era mendatang. Di saat itu, percayalah, kau pasti akan melupakan aku," lanjutnya lagi, sembari tersenyum tipis.

Menatapnya sebentar dan melambaikan tangannya sebelum berlari meninggalkannya menuju sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berbincang tadi.

"Aku akan menunggumu bahkan sekalipun kelak aku menjadi seorang bintang aku akan tetap menunggumu," gumam Ale sembari tersenyum menatap kepergian Sasmaya.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rai Seika
Oh, Senorita Sasmaya 。◕‿◕。
goodnovel comment avatar
Anindya Alfarizi
Yeayy, udah baru lagiii .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Kapan Kau Akan Menikahiku?

    Madrid, 2023"Feliz cumpleaños! Feliz cumpleaños!" Ucapan dan nyanyian selamat ulang tahun terdengar begitu meriah.Hari ini ulang tahun Alicia Dominguez, seorang model cantik asal Spanyol, yang juga kekasih Alejandro Castillo, pesepakbola terkenal dari negara yang sama."Selamat ulang tahun, mi amor," bisik Ale, panggilan akrab sang pesepakbola, dengan penuh kasih sayang."Gracias mi amor," sahut Alicia penuh kebahagiaan.Mereka berpelukan dan kemudian sorak sorai sahabat, kerabat dan putra-putri mereka mengiringi kemesraan keduanya. Sebuah perayaan ulang tahun yang meriah dilengkapi hadiah yang mewah, seperti biasanya.Siapapun akan mengira Alicia Dominguez dan Alejandro Castillo adalah pasangan yang sempurna dan bahagia. Tetapi benarkah itu?"Ale kapan kau akan menikahiku?" Alicia memeluk sang kekasih dari belakang.Mereka tengah berduaan di balkon kamar mereka setelah perayaan ulang tahun yang meriah itu selesai. Kini tinggal mereka berdua, menikmati malam di kota Madrid."Kenapa?

    Last Updated : 2023-06-17
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Pertengkaran

    "Selamat pagi Senor!" Pilot dan co-pilot serta para kru pesawat menyapa Ale dengan ramah."Selamat pagi!" Ale pun tersenyum dengan ramah dan mengajak mereka berbincang sebentar, sebelum duduk di kursinya.Satu hal yang menjadikannya sebagai kesayangan publik adalah sikapnya yang ramah dan perhatian pada orang-orang di sekelilingnya. Ale duduk seorang diri menatap pemandangan dari balik jendela jet pribadinya.Menatap kesibukan di luar sana. Lebih tepatnya dia melamun, membayangkan sesuatu yang tidak pernah bisa diungkapkannya dengan gamblang."Selamat pagi Senora!" Terdengar sapaan ramah para awak jet pribadi nya.Semestinya Alicia-lah yang mereka sapa. Ale menoleh, dan dapat melihat wanita itu diam membisu, mengabaikan sapaan ramah dari para awak pesawat. Dia berjalan dengan mengangkat dagu. Angkuh, itulah kesan yang tertangkap dari gerak-geriknya.Ale menghela napas kasar. Mengusap wajahnya dan akhirnya mengambil kacamata hitamnya dan mengenakannya. Bersedekap tangan dan memasang ea

    Last Updated : 2023-06-18
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Bertemu Kembali Setelah Dua Puluh Tahun

    "Senor, silakan!" Antonio mempersilakan Alejandro Castillo untuk memasuki lift yang akan membawa mereka menuju tempat gala dinner diadakan."Tunggu!" Tiba-tiba seorang wanita berteriak, menahan pintu lift yang hampir tertutup rapat.Antonio segera menyentuh tombol untuk kembali membuka pintu lift lebih lebar."Terima kasih!" Wanita itu mengucapkan terima kasih dalam bahasa inggris yang lancar dan menganggukkan kepalanya dengan sopan padanya setelah masuk ke dalam lift.Antonio hanya mengangguk dan menatapnya datar. Mengawasi gerak-geriknya dari balik kacamata hitamnya. Wanita itu berdiri di sebelah Ale, tanpa memperhatikannya.Bahkan sepertinya dia tidak menyadari siapa pria yang berdiri di sebelahnya. Dia sama sekali tidak tertarik untuk sekadar menoleh apalagi berbasa-basi menyapanya."Dia?" Ale bergumam dalam hati saat menatap wanita yang berdiri di sebelahnya.Rasanya dia tidak asing dengannya. Meski sudah hampir dua puluh tahun lalu, tetapi dia tidak akan pernah lupa pada wanita

    Last Updated : 2023-06-19
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Aku Masih Menunggumu

    "Apa kabarmu, mi amor?" Ale menatap Sasmaya lekat-lekat."Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Aku rasa kau pun baik-baik saja bukan?" Sasmaya tersenyum dan menarik tangannya dari genggaman Ale."Yah, bisa dikatakan aku memang baik-baik saja." Ale mengerjapkan matanya."Kemana kau pergi selama ini? Saat aku pergi ke klub aku tidak menemukan dirimu," lanjutnya."Aku sudah meninggalkan klub setelah bertemu denganmu waktu itu. Aku pikir mereka akan tetap berusaha untuk mendapatkanmu, rupanya itu tidak pernah terjadi bukan?" Sasmaya tersenyum sembari menyibakkan rambutnya yang berkibar tertiup angin malam.Ale menatapnya lagi. Sasmaya masih seperti dalam ingatannya. Sasmaya merupakan gambaran khas wanita asia tenggara. Dengan kulit tidak seputih wanita asia timur, dan postur tubuh tidak seperti wanita Eropa, ditambah dengan rambut keunguannya, dia terlihat mungil seperti boneka."Aku menolak untuk melanjutkan negosiasi jika tidak denganmu. Waktu itu pihak klub beralasan kau tengah

    Last Updated : 2023-06-19
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Sendiri Dulu

    "Aku turun di sini." Sasmaya menyentuh tombol lif bersiap untuk keluar."Tunggu!" Ale menahannya dengan menghadangnya menggunakan lengannya."Ale, biarkan aku pergi," pinta Sasmaya dengan sungguh-sungguh."Aku ikut denganmu," sahut Ale dengan santai.Sasmaya mendesah pelan. Sepertinya kali ini dia tidak dapat melarikan diri dari Alejandro Castillo seperti dua puluh tahun lalu."Baiklah!" Sasmaya mengangguk setuju dengan setengah terpaksa.Ale tersenyum simpul dan memberi isyarat Antonio untuk keluar lebih dahulu. Memastikan tidak ada seseorang yang mengenalinya."Tenang saja, tempat ini aman kok. Tidak akan ada orang-orang yang akan mengganggumu sekalipun mereka mengenalimu." Sasmaya tertawa pelan.Ale turut tertawa dan mengikutinya keluar dari lift. Sasmaya mengeluarkan sebuah kunci elektronik dari tasnya dan menuju ke salah satu jajaran lift yang ada di hadapan mereka.Ale tertegun, saat melihat wanit

    Last Updated : 2023-07-21
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Keep Silent

    "Astaga kemana dia?" Ale terbangun keesokan harinya, dan tak menemukan Sasmaya di sampingnya.Terlintas dalam pikirannya, ini akan menjadi sebuah kisah seperti dalam film atau cerita online. Dia akan kehilangan Sasmaya lagi dan menghabiskan hari-hari selanjutnya untuk mencari keberadaan wanita itu."Sialan!" teriaknya sembari melemparkan bantal ke lantai."Astaga Ale! Ada apa denganmu?" Sasmaya menegurnya.Sasmaya keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan bathrobe dan tengah mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk."Aku kira kau sudah pergi." Ale mendesah lega, rupanya wanita itu tengah menyegarkan diri di kamar mandi tadi.Ale beranjak dari tempat tidur dan mendekati kemudian memeluknya dari belakang."Bukankah sudah kukatakan one night stand bukanlah gayaku. Lagipula ini penthouse-ku, untuk apa aku melarikan diri?" Sasmaya tersenyum geli melihat kepanikan yang tersisa di ekspresi pria Spanyol itu."Ma

    Last Updated : 2023-07-22
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Jalan Kaki

    "Jalan kaki?" Ale menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Kenapa? Lelah?" Sasmaya menatapnya, mengerjapkan mata, menggodanya."Lelah? Hei, berlari keliling lapangan selama 90 menit pun biasa saja bagiku apalagi sekadar berjalan kaki. Kau meremehkanku mi amor!" Ale tertawa dan mengacak-acak rambut Sasmaya."Lantas apa yang membuatmu keberatan?" Sasmaya berkacak pinggang di depannya."Aku tidak keberatan tetapi aku rasa dirimu yang akan mengalami masalah." Ale tersenyum tipis."Aku? Bukan masalah bagiku untuk berjalan kaki ke Chinatown. Hanya sekitar 15 menit saja dan tidak melelahkan," sahut Sasmaya masih setengah mendongkol dengan penolakan Ale untuk berjalan kaki menuju Chinatown."Oh, dan keesokan harinya akan muncul foto di halaman terdepan portal berita, Alejandro Castillo menghabiskan harinya di Chinatown dengan seorang wanita yang bukan kekasihnya." Ale menyahut dengan santai sembari terkekeh.Sasmaya membelalakkan

    Last Updated : 2023-07-22
  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Chinatown

    "Kita mampir ke kedai itu!" Sasmaya mengajak Ale memasuki sebuah kedai kopi yang sudah buka.Sebuah kedai kopi khas Singapura. Mereka duduk di sudut dekat jendela agar bisa menikmati pemandangan jalanan di sekitar kedai yang mulai ramai.Sasmaya memesan Kaya Toast, telur rebus dan teh tarik. Menu sarapan khas warga Singapura."Enak, rotinya tipis dan crispy." Ale berkomentar sambil menatap roti bakar berlapis kaya, selai khas negeri singa yang terbuat dari telur, santan, gula dan daun pandan."Ini sarapan yang penuh gizi," sahut Sasmaya, meraih cangkir teh tariknya."Untukmu! Untukku ini hanya cemilan saja," keluh Ale dengan nada memelas.Sasmaya tertawa dan hampir saja tersedak. Kebutuhan nutrisi mereka berdua memang jauh berbeda. Sebagai seorang atlet, aktivitas Ale jauh lebih bervariasi daripada orang biasa."Nanti kita makan siang di Ann Siang Hill. Di sana lebih banyak pilihannya." Sasmaya tersenyum dan meletakkan k

    Last Updated : 2023-07-22

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Memulai Kisah Baru

    "Buenos días!" Sasmaya menyapa Ale begitu memasuki kamar. Dia membawa nampan berisi sarapan untuk mereka berdua, sedangkan Paloma di belakangnya menggendong Isabella."Buenos días, mi amor!" Ale menegakkan tubuhnya dan mengulurkan tangannya meraih Isabella ke pelukannya.Paloma menyerahkan bocah perempuan itu pada Ayahnya. " Pergilah, sarapan dahulu bersama yang lain." Sasmaya tersenyum padanya dan memintanya untuk meninggalkan mereka.Paloma mengangguk dan melambaikan tangan pada Isabella. Bocah itu menjerit, tertawa memamerkan giginya yang belum lengkap."Sarapan dulu!" Sasmaya meletakkan nampan di atas tempat tidur.Seperti kebiasaan orang Spanyol pada umumnya, tapaz selalu tersedia sebagai menu sarapan mereka. Kali ini Bibi Martha menyiapkan bocadillode huevos, sandwich ala Spanyol yang terbuat dari roti khas Spanyol yang mirip baguette dan bertekstur lembut, berisi scrambled egg.Selain itu ada bocadillo de queso, sandwich berisi keju dan bocadillo de calamares yang berisi cumi g

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Hiduplah Bersamaku

    [Alejandro Castillo dan Alicia Dominguez mengumumkan perpisahan mereka secara resmi melalui juru bicara mereka masing-masing]Mikaila menatap smartphone-nya dan melirik Sasmaya yang tengah sibuk dengan laptopnya. Sementara Isabella bermain-main dengan Paloma."Apakah benar dia tidak mengetahui berita yang tengah hangat dan memenuhi hampir seluruh tajuk utama media hiburan dan olahraga?" Mikaila bertanya-tanya dalam hati.Berita mengenai perpisahan Alejandro Castillo dan Alicia Dominguez memang tengah menjadi bahan pembicaraan netizen dan media. Berbagai spekulasi mengenai penyebab perpisahan mereka bergulir liar tetapi sayangnya baik Ale maupun Alicia tidak mengeluarkan pernyataan selain sudah tidak ada lagi kecocokan di antara mereka berdua."Ada apa?" Sasmaya tiba-tiba saja menegurnya. Mikaila tergagap dan menjadi salah tingkah.Sasmaya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah asisten pribadinya itu. Mikaila terkadang

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Bagaimana Kalau Kita Berpisah?

    "Kita perlu bicara!" Ale menatap Alicia yang tengah duduk memunggunginya, menghadap kaca rias. Dia hanya mendesah pelan dan menatap bayang Ale yang terpantul di cermin.Wajah tampan, tubuh kokoh dan atletis, dua hal yang membuatnya menggandrungi pria yang waktu itu masih berjaya di lapangan hijau. Pria yang juga menghujaninya dengan cinta dan tentu saja kemewahan yang kemudian membuatnya jatuh cinta dalam arti sebenarnya."Ada apa?" Alicia bertanya tanpa menoleh. Enggan untuk saling bersitatap dengan tatapan Ale yang terkadang membuatnya gugup, seperti saat pertama mereka bertemu.Gugup, canggung, tidak percaya diri sekaligus ragu saat dia menyadari Alejandro Castillo, sang bintang lapangan hijau, menatapnya tak berkedip. Waktu itu mereka menghadiri sebuah acara di kota Madrid."Apakah kau begitu sibuk hingga tidak memiliki waktu lagi untuk menemani Maria dan Julio?" Ale masih berdiri kaku di belakangnya.Tanpa berniat untuk mendekatinya, kemudian memegang bahunya dan menghujaninya de

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Maria Castillo

    "Di mana Alicia?" Ale bertanya pada gadis pengasuh yang kewalahan menenangkan tangisan Maria.Putri bungsunya dengan Alicia sedari tadi menangis dan rewel. Membuatnya khawatir sekaligus marah. Karena tidak biasanya anak-anak rewel dan mudah marah."Saya tidak tahu Senor." Gadis itu menjawab dengan takut-takut.Dia pengasuh baru yang dipekerjakan setelah kesibukan Alicia semakin tak terkendali. Biasanya cukup Bibi Luisa dan semua kerewelan anak-anak akan tertangani."Maria sayang." Ale yang telah berpakaian rapi dan bersiap hendak ke kantornya terpaksa turun tangan membujuk sang putri."Papa!" Gadis kecil berusia dua setengah tahun itu berlari menghambur ke pelukannya."Ada apa?" Dengan lembut Ale bertanya kemudian menggendongnya. Membawanya ke ruang makan mencari Alicia."Mau Mama." Gadis kecil itu menyahut di sela tangisnya dengan ucapan yang masih kurang jelas."Ah baiklah! Ayo kita cari Mama." Ale tersenyum dan mengecup pipi gembulnya.Sementara sang pengasuh mengikuti mereka berdu

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   To Much Love Will Kill You

    [Film perdana Alicia Dominguez menjadi Box office dalam beberapa pekan ini di berbagai negara]Tajuk berita di salah satu media sosial menarik perhatian Sasmaya. Perlahan jarinya menyentuh layar smartphone-nya dan bergerak turun untuk membuka berita selengkapnya."Wah filmnya sukses," gumamnya pelan.Selama ini Sasmaya hampir tidak pernah mengikuti perkembangan berita mengenai Alicia Dominguez. Dia memiliki alasan tersendiri atas sikapnya itu."Semakin kau tahu mengenai dirinya itu akan semakin membuatmu sakit hati." Itu salah satu nasehat dari Tante Clarissa saat dia selalu memantau media sosial sang kakak yang tak hentinya mengumbar kedekatannya dengan suaminya waktu itu.Menuruti nasehat wanita yang telah melahirkan sosok pengusaha ternama di negeri Singa, Andrew Kim itu, Sasmaya semenjak awal menjalin kedekatan dengan Ale hampir tidak pernah mengikuti berita mengenai Alicia Dominguez."Hebat! Dia wanita pekerja keras," gumamnya lagi seraya menatap foto-foto Alicia yang kini terpamp

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Impian

    "Wah selamat ya!" Chloe tertawa dan memeluk Alicia. Kedua model cantik itu saling berpelukan dan tertawa riang."Aku tak mengira akhirnya mimpiku menjadi nyata!" Alicia tersenyum semringah, setelah duduk bersama Chloe."Kau sungguh beruntung. Banyak artis menginginkan peran itu dan kaulah yang mendapatkannya." Chloe mengacungkan jempolnya."Iya, ini loncatan besar dalam karirku." Alicia terlihat begitu bahagia. Senyum tak lepas dari bibir seksinya."Bagaimana dengan Ale?" Tiba-tiba Chloe teringat akan kekasih Alicia. Mantan pesepakbola yang kini menjadi pemilik klub yang juga tengah naik daun itu bisa saja keberatan jika sang kekasih terlalu sibuk dengan karirnya di dunia hiburan."Aku rasa dia akan mengerti selama aku masih memiliki waktu untuk keluarga." Alicia terlihat begitu percaya diri saat berkata demikian."Semoga saja begitu. Ini adalah sebuah kesempatan yang bagus dan akan sangat berpengaruh untuk kelanjutan karirmu di masa depan." Chloe kembali tersenyum cerah.Dia turut ba

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Ale dan Isabella

    "Bagaimana liburanmu di Maldives?" Ale menatap Sasmaya yang tengah membujuk Isabella agar mau membuka mulutnya."Menyenangkan. Gracias Ale untuk liburan yang tenang dan tentu saja lebih hangat." Sasmaya tersenyum seraya menyuapkan pure labu ke mulut mungil putrinya."Aku senang jika kau dan Isabella senang." Ale membelai kepala sang putri yang kini mengambil sendok dan mengacungkannya padanya."Ini untuk Papa?" Ale mengalihkan perhatiannya pada sang buah hati dan mengajaknya berbicara."Kyaaa!" Hanya serentetan ucapan tak bermakna yang diserukan dengan kegirangan oleh bayi cantik itu seakan-akan membalas ucapan sang ayah."Ah, baiklah!" Ale tertawa dan membuka mulutnya membiarkan Isabella menyuapkan sendoknya ke mulut ayahnya.Sasmaya tertawa tergelak melihat tingkah ayah dan anak itu. Kini Ale yang menyuapi Isabella dan kali ini bayi mungil itu tidak menolaknya."Oh, Isabella ternyata mau disuapi Papa ya." Sasmaya meletakkan mangkok berisi pure labu di meja dan membiarkan Ale mengamb

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Puzzle

    "Apa? Kau tidak berada di Maldives sekarang?" Chloe berteriak kesal dan hampir saja melemparkan smartphone miliknya."Bukankah kau dan anak-anak berlibur di Maldives?" Chloe kembali bertanya, mempertegas pernyataan Alicia, lawan bicaranya di telepon."Ah baiklah," sahutnya dengan lemah setelah cukup lama mendengarkan dengan serius penjelasan Alicia."Ah ada-ada saja," keluh wanita cantik berambut gelap itu seraya meletakkan smartphone mahal miliknya ke atas meja dan meraih gelas coktail-nya."Tetapi aku juga salah. Seharusnya aku bertanya lagi padanya sebelum memutuskan untuk berlibur di sini." Chloe melanjutkan keluh kesahnya di dalam hati.Sebelumnya dia dan Alicia telah sepakat untuk menghabiskan liburan tahun baru mereka bersama-sama di Maldives seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tidak seperti biasanya, kali ini terjadi kesalahpahaman yang cukup fatal dan membuat berantakan rencana liburan mereka."Ah sudahlah! Maldives juga tempat yang indah untuk berlibur dan menenangkan diri

  • Terjerat Cinta Pesepakbola Tampan   Ada Apa di Barcelona?

    "Ke Barcelona lagi?" Alicia mendongakkan kepalanya, menatap Calista. Gadis itu mengangguk dan kembali menundukkan kepalanya.Alicia mendesah pelan. Akhir-akhir ini dia sering mendapatkan laporan dari asistennya jika Ale lebih sering mengunjungi Barcelona dan tinggal di sana lebih lama."Ada apa di Barcelona?" gumamnya pelan seraya menggigit kukunya. Hatinya kembali dirambati rasa gelisah sekaligus khawatir."Apa ada yang kau ketahui selain itu?" tanyanya pada Calista. Gadis itu menggelengkan kepalanya."Saya hanya tahu Senor Ale kerap berkunjung ke Barcelona. Saya tidak dapat mencari informasi aktivitas beliau di sana." Calista menjelaskan dengan hati-hati.Alicia kembali mendesah. Perlahan dipalingkannya tatapannya ke pemandangan di luar jendela kamarnya. Salju memutih di mana-mana, musim dingin kali ini terasa lebih dingin baginya."Sebentar lagi natal dan tahun baru. Apakah kau sudah mendengar sesuatu hal tentang itu?" Alicia kembali bertanya pada asisten pribadinya."Menurut Senor

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status