Home / Romansa / Terjerat Cinta Om Om / 53. Sudah rindu

Share

53. Sudah rindu

Author: Liazta
last update Last Updated: 2021-10-15 00:31:44

“Tumben pakai jas," uca Farhan yang duduk di depan Attar.

Attar memandang sahabatnya,  yang juga merangkap sebagai asisten pribadinya. Pria itu kembali fokus dengan layar komputer.

“Tumben dasinya gak rapi." Farhan yang kembali mengkritik penampilan bosnya.

“Alisa yang pasangkan." Attar sedikit tersenyum dan memegang dasinya.

"Lupa aku kalau pak bos sekarang sudah jadi pengantin baru," ucapnya dengan senyum mengembang di bibirnya. “Pantas betah pakai setelan jas dan dasi." Farhan yang masih terus berkomentar. Ia kenal benar sifat sahabatnya yang tidak pernah betah  memakai setelan jas dan dasi.  "Penampilan pengantin baru itu selalu segar ya,” ucapnya yang mengangkat alisnya. Farhan tidak ada henti-hentinya berkomentar meskipun orang yang duduk di depannya tidak menghiraukan ucapnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Cinta Om Om   54. Menurut

    "Sakit sayang." Attar memegang tangan istrinya."Kenapa hubby nggak kasi tahu Isa kalau ada orang," kesalnya. Wajah Alisa begitu sangat memerah saat ini. Alisa menyembunyikan wajahnya di dada suaminya.Attar tersenyum dan memeluk istrinya.“Hubby sudah ditunggu sayang.”Alisa menganggukkan kepalanya. Dirinya begitu sangat kesal saat mengetahui ada orang di dalam ruangan itu, namun suaminya tidak memberitahunya. Alisa memandang suaminya yang pergi meninggalkan ruangan.Alisa menutup wajahnya dengan telapak tangannya, seakan ia berusaha menyembunyikan rasa malu yang saat ini dirasakannya. "Bodo amat, anggap aja orang tadi nggak lihat,” ucapnya yang kembali menempelkan henspri di telinganya dan melanjutkan menonton film drakornya.Alisa begit

    Last Updated : 2021-10-16
  • Terjerat Cinta Om Om   55. Jalan ketaman

    Menantunya terlihat begitu sangat gagah dengan memakai setelan jas seperti saat ini."Hubby, Isa mau bawa Mama jalan-jalan ke taman,” ucapnya.Attar tersenyum memandang mertuanya. “Mama sudah bosan ya di dalam kamar,” ucapnya."Iya Mama pengen lihat yang hijau-hijau,” ucap Nur.“Tunggu sebentar ya ma,” ucapnya yang membuka jasnya.Attar mengambil kursi roda yang ada di dalam kamar tersebut. Pria itu menggendong mertuanya dan letakkan mertuanya di atas kursi roda itu dengan sangat berhati-hati.Alisa diam saat melihat suaminya yang menggendong mamanya. Alisa tidak menyangka suaminya akan melakukan hal tersebut. Awalnya ia mengira suaminya akan memanggil perawat untuk membantu mengindahkan Mamanya ke atas kursi roda. 

    Last Updated : 2021-10-16
  • Terjerat Cinta Om Om   56. Ke sekolah

    "By dua hari lagi Mama akan keluar dari rumah sakit,” ucap Alisa yang berbaring di atas tempat tidur. Tangannya melingkar di pinggang suaminya.“Iya,” jawab Attar.“By apa boleh Mama tinggal sama Isa,” pintanya.Attar memandang istrinya, keningnya sedikit berkerut saat mendengar pertanyaan dari istrinya."Bila Mama nggak tinggal sama Isa, Mama tinggal sama siapa,” tanyanya.Alisa menggelengkan kepalanya. “Cuma Isa yang mama punya,” ucapnya lirih.Attar memandang Istrinya. Diciumnya punggung tangan istrinya. "Cinta anaknya sayangi mamanya," ucapnya sambil tersenyum memandang istrinya.Alisa memandang suaminya. Matanya menatap suaminya cukup lama.

    Last Updated : 2021-10-17
  • Terjerat Cinta Om Om   57. Tidak menduga

    "Alisa masuk," ucap Dian yang tersenyum. "Ibu Dian apa kabar?" ucap Alisa menyalami tangan Dian. “Alhamdulillah baik,” jawab Dian. Ibu Dian tambah cantik aja," ucap Alisa memuji. "Alisa yang tambah cantik, cantik banget, penampilannya juga jauh berbeda,” ucap Dian yang memandangnya. Alisa sedikit tersenyum saat mendengar ucapannya. “Isa kesini ngapain,” tanya Dian. “Isa mau bayar hutang,” ucapnya. “Hutang apa,” tanya Dian. “Hutang sekolah Isa bu,” jawabnya. “Hutang sekolah Isa sudah lunas,” jawab Dian. “Belum,” jawab Alisa. “Kalau hutangnya belum lunas, ijazahnya nggak bakalan dikasih,” jawab Dian. “Hutang Isa masih banyak dan Isa belum ada melunasi dan membayar,” jawab Alis

    Last Updated : 2021-10-17
  • Terjerat Cinta Om Om   58. Salah paham

    "Hubby, apa kita masih lama ke rumah sakitnya,” tanya Alisa.Attar menggelengkan kepalanya. “Tunggu sebentar ya, ini pekerjaan tinggal dikit lagi.” pria itu sedang menyelesaikan pemeriksa berkas penekanan kontrak terhadap kliennya.“By, Isa duduk di sofa ya.".“Iya sayang,” jawab Attar yang tidak terlalu memandang ke arah istrinya. Attar sangat fokus memeriksa berkas-berkas di atas mejanya.Attar menutup map yang sudah selesai di tanda tanganinya. Matanya mulai memandang ke arah istrinya. Keningnya berkerut saat memandang istrinya yang terlihat hanya diam melamun.Attar berjalan mendekati istrinya. Pria itu duduk di samping istrinya dan melingkarkan tangannya di pinggang istrinya. "Kenapa diam aja,” tanyanya sambil memandang wajah istrinya.&n

    Last Updated : 2021-10-18
  • Terjerat Cinta Om Om   59. Jemput mama

    "Mama hari ini kita pulang,” ucap Alisa saat sudah berada di dalam kamar mamanya.“Alhamdulillah akhirnya Mama pulang juga,” ucap Nur yang tersenyum."Pak Maman juga pulang Ma hari ini,” ucap Alisa yang memberitahukan mamanya.“Iya Mama mau ke kamar Pak Maman, ngasi tahu sama Ibu Aminah kalau mama akan pulang,” ucapnya.Attar yang berdiri di samping istrinya tersenyum memandang mertuanya.“Ya sudah, ayo ma kita ke kamar depan,” ucapnya.Nur tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Attar menggendong mertuanya saat memindahkan mertuanya ke atas kursi roda.“Mama sekarang sudah mulai berat,” ucap Attar.&nbs

    Last Updated : 2021-10-18
  • Terjerat Cinta Om Om   60. Makan malam bersama

    Pak Maman dan Ibu Aminah menangis saat mereka melihat rumah yang akan mereka tempati. Semua ini seperti mimpi bagi mereka. Mereka berbuat baik menolong tetangganya tanpa berniat mendapatkan balasan. Namun ternyata apa yang mereka lakukan mendapat balasan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya."Bapak Ibu ini rumah barunya dan ini tokonya, saya berharap bapak dan ibu bisa mengembangkan usaha dengan baik, dan Ella bisa membantu di sini,” ucap Attar.Ibu Aminah menganggukkan kepalanya. “Terima kasih nak Attar,” ucapnya.“Iya buk, kami Permisi pulang,” pamit Attar.Aminah sudah tidak sanggup membendung air matanya. “Terima kasih ya nak Alisa, nak Attar, bila kalian tidak sibuk lihat-lihatlah Ibu di sini,” pintanya.“Tentu,&rdqu

    Last Updated : 2021-10-19
  • Terjerat Cinta Om Om   61. Ada perawat

    Alisa memeluk tubuh suaminya dari belakang. Ia menyandarkan wajahnya di punggung lebar suami."Ada apa Sayang?" Attar yang memegang tangan istrinya yang berada di atas perutnya."Isa cuma ingin memeluk hubby seperti ini," ungkap Alisa."Apa nggak pengen memeluknya dari depan," ucapnya yang sengaja menggoda istrinya.Alisan yang berada di belakang punggung suaminya tersenyum saat mendengar ucapan suaminya. "Kalau dari depan hubby jahil,"ucapnya.“Jahil apanya?" Tanya Attar."Gak mau, Isa lagi pengen seperti ini.” Alisa semakin mempererat pelukannya di perut suaminya."Ini mau berapa lama seperti ini?” Attar bertanya ketika istrinya hanya diam memeluknya dari belakang.“Sampai Isa puas,” jawabnya.“Dari depan lebih puas lagi sayang, pindah ke depan,&rdqu

    Last Updated : 2021-10-19

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Om Om   137. Ulang Tahun

    "Mau gendong depan atau belakang?" Ferdi tersenyum memandang gadis kecil nan cantik tersebut."Depan," ucap Azahra.Ferdi menjongkok di depan Azahra dan mengembangkan tangannya.Azahra tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher Ferdi. Gadis kecil itu begitu sangat senang ketika tubuhnya yang bulat terangkat oleh pria yang berubah tinggi tersebut."Rara gak sangka kalau Abang akan pulang," Azahra berkata dengan memandang wajah tampan pria tersebut.“Abang udah janji akan pulang ulang tahun adik. Jadi Abang harus tepati janji," Ferdi berucap dengan tersenyum.“Rara senang Abang pulang. Rara rindu Abang. Rindu rindu rindu serindu-rindunya." Azahra berkata dengan tersenyum lebar.“Mana bukti rindunya,” tanya Ferdi yang menarik hidung milik Azahra.Azahra memeluk Ferdi dengan sangat erat,

  • Terjerat Cinta Om Om   136. 10 Tahun Berlalu

    "Assalamu'alaikum," ucap Attar saat ia masuk ke dalam kamar."Wa’alaikumsalam." Alisa tersenyum saat melihat suaminya yang baru pulang dari kantor. "Tasnya hubby Isa bawain," ucap Alisa yang ingin mengambil tas milik suaminya."Gak usah sayang, hubby aja yang bawain. Baru lepas melahirkan, tuh gak boleh angkat yang berat-berat," ucapnya sambil mengusap pipi istrinya, dan meletakkan tas tersebut ke tempatnya."Kalau cuma tas Isa bisa, Isa kuat kok angkat tas," ucap Alisa yang memegang manja lengan suaminya."Jangan dulu sayang.""Hubby tangannya di cuci dulu," Alisa berucap saat melihat suaminya yang ingin mengambil putrinya.Attar membatalkan niatnya, pria itu menganggukkan kepalanya."Bajunya wajib ganti dulu, nggak boleh pakai baju yang dari luar langsung megang anak," ucap Alisa itu yang sudah mulai cerewet.

  • Terjerat Cinta Om Om   135 Calon Istri

    Alisa sudah berada di dalam kamarnya. Alisa tidak ada henti-hentinya menatap wajah bayi mungilnya. Wajah yang begitu sangat cantik dan juga imut imut.Attar duduk di samping bayinya itu, menatap wajah putrinya, dan kemudian berpindah ke wajah istrinya.“Dari tadi lihatin Isa, terus lihatin anak,” ucap Alisa.“Sama,” ucap Attar.“Hidungnya punya hubby,” ucap Alisa yang memandang hidung putrinya.Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pria itu mencium kening putrinya, kemudian pipi putrinya kiri dan kanan. "Pipinya lembut sekali.” Attar merasakan betapa lembutnya pipi putrinya. Attar kemudian memandang istrinya, mencium kening istrinya, pipi istrinya kiri dan juga kanan, Ia juga mencium bibir istrinya.“Isa udah lupa by gimana rasa sakitnya melahirkan, rasa sakitnya hamil karena udah lihat muka

  • Terjerat Cinta Om Om   134. Panik

    “Melahirkan normal memang seperti ini Pak Attar, jadi walaupun sakit tetap harus dibawa berjalan,” ucap dokter Sari berusaha menjelaskan.“Lakukan sesuatu," pria itu sangat marah ketika Dokter spesialis kandungan istrinya tidak melakukan apa-apa. "Istri saya sedang sakit dan saya disuruh melihat saja," Attar sangat marah terhadap dokter yang menangani istrinya. Attar memilih dokter Sari untuk menangani persalinan istrinya karena dokter Sari merupakan dokter spesialis kandungan terbaik di rumah sakitnya.Dokter Sari terlihat begitu sangat bingung untuk berkata. Gimana caranya dia menjelaskan kepada pria yang menjadi pemilik Rumah Sakit tempat dirinya bekerja. Berulang kali dokter Sari menarik nafasnya dan kemudian menghembuskannya. “Kenapa kemarin tidak sarankan cara lain saja,” pikirnya.“Saya belum bisa memberikan bantuan apa-apa karena saat ini masih bukaan dua, d

  • Terjerat Cinta Om Om   133. Banyak Berjalan

    “Assalamu’alaikum,” ucap Attar yang berdiri di pintu kamarnya. Pria itu tersenyum memandang istrinya yang sedang duduk ditemani dengan Ibu Aminah.“Wa’alaikumsalam,” jawab Alisa dan Aminah."Hubby sudah pulang?" tanya Alisa yang tersenyum.“Baru saja sampai. Ibu," Pria itu menyalami tangan Aminah dan menempelkan punggung tangan wanita itu di keningnya. Attar duduk di tepi tempat tidur di samping istrinya. Attar tersenyum ketika istrinya mencium punggung tangannya. Pria itu mencium kening istrinya. "Gimana apa sakit,” tanya Attar.“Iya by sakit, tapi kata Ibu enggak apa-apa, soalnya itu tanda bayinya lagi cari jalan,” Alisa berucap dengan tersenyum. Sudah beberapa hari ini Ibu Aminah selalu menemani Alisa. Wanita Itu merawat Alisa seperti merawat putrinya sendiri. Saat Alisa mengatakan perutnya sakit, Ibu Aminah mengusap-usap pe

  • Terjerat Cinta Om Om   132. Jangan Berubah

    Attar tersenyum memandang istrinya yang duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur.“Baju hubby ini," Alisa menunjukkan pakaian suaminya yang sudah disiapkannya.Attar tersenyum ketika melihat setelan jas, baju kemeja, dasi, dan pakaian dalam, yang sudah disiapkan Istrinya. Istrinya tetap menyiapkan semua perlengkapannya sebelum berangkat ke kantor seperti ini.Attar memakai pakaiannya duduk di atas tempat tidur, dengan menurunkan kakinya di lantai. Sedangkan istrinya akan duduk di atas pangkuannya, memasangkan dasi di lehernya. Melihat wajah istrinya yang sudah tampak menahan rasa sakit, membuat pria itu merasa sangat tidak tega. Namun Attar memang tidak mengerti apa-apa mengenai persalinan. Berulang kali dirinya meminta penjelasan dari dokter, namun terkadang apa yang diucapkan oleh dokter itu hanya memberikan rasa tenang sementara untuknya. Bila melihat istrinya mengatakan sakit, Attar sungguh

  • Terjerat Cinta Om Om   131. Bulan ke Sembilan

    “Apa mau jalan pagi,” tanya Attar ketika ia selesai sholat subuh bersama dengan istrinya.Alisa menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya Isa malas by jalan pagi,” ucap Alisa.“Kenapa,” tanya Attar.“Isa lebih suka tidur baring-baring,” ucap Alisa.“Mau melahirkan normal apa nggak,” tanya Attar yang mengusap perut besar milik istrinya.“Kata orang sebaiknya normal by. Kemarin Ibu Aminah juga bilang, kalau Isa melahirkan lebih bagus normal, terkecuali mamang saran dokter. Kak Indah, Kak Yanti, Kak Fitri, juga bilang gitu,” ucap Alisa yang memilih proses persalinan secara normal.“Kata Dokter kemarin apa?" tanya Attar.“Isa disuruh jalan pagi.”“Jadi sekarang mau jalan pagi atau enggak?" Attar bertanya dengan menarik hidung istrin

  • Terjerat Cinta Om Om   130 Menganggu

    Attar merasakan tubuhnya yang digoyang goyang oleh istrinya. "Ada apa sayang?" pria itu bertanya dengan membuka matanya.“By, Isa nggak bisa tidur sejak tadi,” ucap Alisa kepada suaminya.Attar merubah posisi tidurnya dan memandang wajah istrinya. “Matanya di pejamkan sayang," Attar memeluk tubuh istrinya dan kembali memejamkan matanya.“By bangun, jangan tidur, temani Isa," pinta Alisa yang kembali menggoyang-goyang tubuh suaminya, Alisa narik-narik jenggot tipis di dagu suaminya.“Hubby ngantuk sayang,” ucap pria itu ketika istrinya membuka kelopak matanya dengan jarinya.“Hubby jangan tidur, Isa nggak bisa tidur,” Alisa tersenyum manja melihatkan deretan gigi putihnya."Kenapa nggak tidur?" tanya Attar.“Sejak tadi anak gerak terus, perut Isa sampai sakit,"

  • Terjerat Cinta Om Om   129. Melepas rindu

    “Nanti pulang dari kantor kita ke coffee shop Lyra ya by," pinta Alisa yang duduk di atas pangkuan suaminya. Perutnya yang sudah besar membuat posisi duduknya menyamping, dan melingkarkan tangannya di leher suaminya.“Ngapain,” tanya Attar yang tersenyum memandang sikap istrinya yang begitu sangat manja. Istrinya melingkarkan tangan di lehernya dan menenggelamkan hidungnya ke lehernya.“Isa pengen duduk nyantai di coffee shop Lira," Alisa berucap dengan mengangkat kepalanya dan memandang wajah suaminya.“Rayu dulu Sayang," Attar berbisik di telinga istrinya.Alisa tersenyum dan mencium bibir suaminya dengan sangat lembut, namun balasan yang diberikan oleh suaminya membuat ciuman itu semakin memanas.Mereka seakan sama-sama ingin melepaskan hasratnya masing-masing.“Sayang, hubby ada rapat jam 3, dan sekarang e

DMCA.com Protection Status