Pacuan itu semakin menjadi. Cukup kencang dan tak terkendali. Pekikan dan desahan dari bibir Nora bergemuruh di dalam kamar nan luas itu.Tangannya mengepal lengan Allard karena sudah tidak tahan lagi menopang gairah gila lelaki itu.“Aku sudah mau sampai, Sayang. Bertahanlah!” rintih Allard dengan suara beratnya.Kemudian meledak lah peluh itu di bawah sana. Tubuhnya lunglai dan langsung menubruk Nora yang sudah lemas tak berdaya.“Terima kasih, untuk malam ini, Nora. Kau benar-benar membuatku semakin gila,” bisik Allard dengan napas yang terengah-engah.Nora tersenyum hangat dan mengusapi sisian wajah Allard. “Apakah benar, kau sangat menyukaiku, Allard?” tanyanya dengan suara pelan.Allard menatap wajah Nora. “Kau meragukan cintaku, hum?”Nora menggeleng pelan. “Tidak. Aku tidak ragu sama sekali. Aku hanya bertanya, Allard.”Lelaki itu kemudian mengusapi sisian wajah Nora yang penuh oleh keringat. “Ya. Aku sangat mencintaimu, Nora. Aku tak pernah segila ini pada wanita. Apalagi dia
Menyimpan sendiri rasa bingungnya terhadap John yang sudah membohonginya. Maksud dari kebohongan itu benar-benar tidak dimengerti oleh Nora.“Nora? Ada apa? Mengapa raut wajahmu menjadi masam seperti itu?” tanya Allard begitu melihat ekspresi wajah Nora.Perempuan itu menghela napasnya dengan panjang dan menatap wajah Allard.“Aku pernah bertanya mengenai hubunganmu dengan ibumu. Namun, John mengatakan hal yang sebaliknya. Sebenarnya, siapa yang harus aku percaya, Allard? Kau, atau John? Mengapa jawaban kalian tidak sama?” Allard mengerutkan keningnya karena bingung dengan ucapan Nora tadi yang mengatakan bahwa John pernah memberi kesan jika hubungan Allard dengan ibunya tidak baik. Ia memandang Nora dengan ekspresi campur aduk antara keheranan dan kebingungan."Nora, apa yang kau maksud tadi? John mengatakan apa tentang hubunganku dengan ibuku?" tanya Allard dengan nada bingung.Nora tertegun kemudian menatap Allard. "Well, dia pernah mengatakan bahwa hubunganmu dengan ibumu tidak ba
Allard dan Nora tetap berpelukan, merasakan kehangatan satu sama lain, sambil berjanji untuk menghadapi segala rintangan yang mungkin muncul dalam hubungan mereka.Dalam kegelapan malam yang sepi, cinta mereka menjadi sumber kekuatan yang mengatasi ketakutan dan kecemasan.“Kau tak perlu cemas, Nora. Meskipun John sangat berbahaya, bukan berarti aku akan menyerah begitu saja. Hal pertama yang harus aku lakukan saat ini adalah melepaskanmu dari John.”Nora menatap wajah Allard dengan mata sayunya. “Rencana apa yang kau punya, untuk membuatku dan John berpisah? Karena membayar kembali uang yang telah John berikan pada Miss Addams bukanlah jalan yang bisa membuatku dan John pisah.”Allard menghela napasnya dengan panjang. “Itu akan menjadi urusanku. Kau tak perlu memikirkannya, Nora.”Nora mengangguk pelan. “Baiklah. Aku minta maaf, Allard. Aku tidak memberi tahu dirimu lebih awal mengapa aku dan John berakhir di pernikahan. Karena saat itu, aku pikir kau sudah melupakanku.“Aku pikir, k
John menghela napas dalam-dalam, tampak ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ya, Mark, sejujurnya aku menyesal. Aku merasa dia menjadi anak yang tidak tahu diri. Dia telah menjadi pengusaha besar dan terkenal, sedangkan aku merasa seperti bagian yang terbuang!” John mendengkus kasar sembari mengepalkan tangannya.Mark mengangguk paham. “Tapi mengapa kau melakukannya, John? Apa yang membuatmu memberikan modal usaha padanya?” tanyanya ingin tahu kembali.John menghela napas kasar. “Aku melakukan itu karena tidak punya pilihan. Itu adalah uang tabungan Allard. Ibunya menabung dengan baik, lebih baik dari aku. Saat itu, aku berada dalam masalah keuangan besar, dan dia menawarkan bantuan. Dengan tabungan Allard.”Mark sontak terkejut mendengar penuturan dari John. “Tunggu sebentar, kau bilang itu adalah uang tabungan Allard? Dan dia tidak mengetahuinya? Hanya Melany, mantan istrimu yang mengetahui hal ini?”John mengangguk pelan. Ada rasa kesal dalam dirinya jika mengingat hal itu.“Ya
John lantas menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak ada yang salah. Aku hanya ingin tahu, apakah kau mencintaiku. Mengingat hubungan kita berlanjut karena adanya transaksi jual beli dengan Kimmy Addams.”“Eum! Maafkan aku, John. Aku masih belajar untuk mencintai dan dicintai. Itu bukanlah sesuatu yang bisa aku jawab dengan cepat."John merasa sedikit kecewa mendengar jawaban Nora, tetapi dia mencoba untuk tidak menunjukkan perasaannya yang terlalu banyak.John berusaha tersenyum saat hendak menjawabnya. "Sangatlah wajar, Nora. Aku hanya ingin tahu.”"Aku menghargaimu, John, dan apa yang telah kau lakukan untukku. Tapi aku perlu waktu untuk memahami perasaanku dengan lebih baik."John tersenyum kepada Nora, meskipun ada ketidakpastian di dalam hatinya. Dia tahu bahwa hubungan mereka bukanlah hal yang biasa, tetapi dia berharap bahwa suatu hari nanti, Nora akan merasakan hal yang sama seperti yang dia rasakan terhadapnya.Mereka berdua masih memiliki banyak hal untuk belajar satu sama la
Nora merasa sedikit lega mendengar janji Allard, meskipun situasinya masih sangat genting. Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak bijaksana dan sangat hati-hati agar rahasia mereka tidak terungkap.Hidup mereka akan berubah secara drastis jika John mengetahui kebenaran, dan mereka berdua siap melakukan apa saja untuk menghindari itu.“Sebaiknya kau istirahat dulu, Nora. Jangan memikirkan hal itu. Dalam waktu yang cepat, aku akan segera menemukan solusinya. Tidurlah. Jangan sampai John semakin curiga padamu. Hapus riwayat panggilan ini.”Nora mengangguk patuh lalu menutup panggilan tersebut.Allard mengusap wajahnya dengan pelan kemudian menghela napasnya. Merenung sejenak mengingat ucapan Nora tadi. Juga ketakutan yang Nora hadapi saat ini."Aku benar-benar telah membawa Nora ke dalam masalah yang sangat besar,” gumamnya menyesali perbuatannya yang telah membawa Nora dalam masalah yang cukup rumit itu.Sementara Allard merenung dalam, Jemmy melihat bosnya yang tengah cemas dan terdi
Dia dengan cepat mencari melalui daftar panggilan dan menemukan nomor telepon yang mencurigakan.Setelah melakukan pengecekan lebih lanjut, dia mengetahui bahwa nomor itu adalah milik seseorang yang mungkin berhubungan dengan investigasi John terhadap mereka."Jemmy, aku butuh kau sekarang juga. Temui lelaki ini dan bawa padaku. Aku harus bernegoisasi dengan lelaki ini.”Jemmy adalah orang yang sangat dipercayai Allard dan selalu siap untuk melakukan tugas apa pun yang diberikan oleh bosnya.Dia mengangguk dan segera bersiap untuk bertemu dengan lelaki yang mungkin memiliki informasi penting tentang apa yang sedang dilakukan John.“Baik, Tuan. Saya akan segera membawa orang ini ke hadapan Anda!” ucapnya dengan tegas.Allard tahu bahwa mereka harus bergerak cepat dan mengambil langkah-langkah bijak untuk melindungi rahasia mereka. Kehancuran dan konsekuensi dari rahasia ini sangat besar, dan mereka tidak bisa mengabaikannya.Mereka harus waspada dan berusaha keras untuk menjaga rahasia
“Dekati dia, dan cari tahu tentang produk yang akan diluncurkan dalam beberapa hari ini. Berpura-puralah menjadi buyer dan gali informasi apa saja yang tengah dia lakukan.”James mengangguk patuh. "Tentu, tuan. Saya akan mencarinya, Tuan. Itu sangat mudah bagiku,” ucapnya lalu tersenyum. Meyakinkan John jika dirinya akan melakukan apa yang diminta oleh lelaki itu.James meninggalkan ruangan John dengan hati-hati, berusaha merapalkan setiap kata yang telah diucapkan oleh John agar ia bisa melaporkan semuanya kepada Allard.Tugasnya yang sebenarnya adalah melindungi Allard, dan sekarang, ia harus berada di tengah-tengah intrik dan permainan kekuasaan yang semakin rumit.**Sudah lewat tengah malam ketika Allard menghampiri James di kediaman lelaki itu dengan ekspresi serius di wajahnya.Allard ingin tahu apa yang sedang direncanakan oleh John, apa rencana jahat yang mungkin tengah dipikirkannya.“James, apa yang sedang dilakukan oleh John? Aku ingin tahu setiap rencana yang sedang dia l
Allard menjawab pertanyaan ibunya dengan serius, mengungkapkan ketakutannya dan pertimbangannya dalam situasi yang rumit ini.Allard menghela napasnya dengan panjang. “Mom, sebenarnya aku sangat ingin membawa Nora ke sini, tapi aku tidak bisa. Aku tahu bahwa Daddy masih sangat marah padaku, dan dia mungkin akan mencari setiap kesempatan untuk merusak reputasiku. Dia mungkin akan melihat kehadiran Nora sebagai peluang untuk menyerangku.”Melinda mulai memahami kekhawatiran Allard. Dia tahu bahwa hubungan antara Allard dan John telah sangat tegang sejak insiden tersebut terjadi. Melinda juga tahu betapa pentingnya reputasi dan karier Allard sebagai seorang pebisnis sukses.“Aku paham sekarang. Kau benar, Allard. John akan melakukan apa pun untuk merusakmu, terutama jika ia mengetahui bahwa Nora ada di sini. Kau harus berhati-hati.”Melinda memberikan dukungan kembali kepada sang anak.Allard merasa lega karena ibunya memahami situasi yang rumit ini. Dia tahu bahwa menghadapi John adalah
“Tentu saja tidak, Mark. Tapi Jemmy bersikeras, dan aku tidak bisa mengabaikan hal ini. Jemmy begitu meyakinkan diriku jika yang kau lihat itu adalah salah besar. Dan aku pun tahu, jika Jemmy telah memiliki seorang istri.”Mark tampak berpikir sejenak. “Mungkin Jemmy hanya mencoba menutupi sesuatu darimu, John. Kita tahu bahwa ini adalah situasi yang rumit, dan mungkin mereka takut hal ini akan merusak hubunganmu dengan Allard. Yang akan semakin tegang dan berisiko.”John menganggukkan kepalanya. “Kamu mungkin benar. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di balik semua ini? Aku merasa perlu tahu kebenaran.”“Ya. Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kita harus mencari tahu ini. Mereka mungkin akan berusaha menyembunyikannya darimu.”“Ya, kau benar. Aku harus mencari tahu sendiri. Kita akan tetap berkomunikasi dan berusaha memecahkan teka-teki ini.”Setelah percakapan itu, John merasa lebih yakin dengan rencananya untuk mencari tahu kebenaran di balik semua ini.Dia tahu bahw
Hari itu, John merenung dengan penuh ketidakpastian, mencoba memahami bagaimana hal ini bisa terjadi.Pikirannya mulai terjerat dalam pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya. Bagaimana bisa Nora hamil? Siapa yang menjadi ayah dari anak yang dikandungnya? Dan yang paling membingungkan adalah mengapa Allard, tiba-tiba mengaku sebagai ayah dari anak yang dikandung Nora?Semua ini benar-benar membuatnya memanas. John merasa semakin yakin bahwa Nora dan Allard pasti sudah lama saling kenal.“Aku yakin, Allard dan Nora memang menyembunyikan hubungan rahasia mereka selama ini. Bahkan Allard begitu yakin, bahwa anak yang sedang dikandung Nora adalah anaknya.”Setelah begadang semalaman dalam perenungan dan ketidakpastian, John merasa bahwa dia harus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya.Keesokan harinya, dia memutuskan untuk pergi ke kantor Allard, yang bekerja sebagai seorang pengacara terkemuka di kota tersebut.John ingin memastikan kebenaran dari pengakuan Allard,
"Tentu, Nak. Tapi bukankah kau sedang sibuk dengan produk barumu? Aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu." Melinda masih ingat jika anaknya baru saja meluncurkan produk barunya."Aku bisa mengatasi pekerjaan itu dalam waktu yang singkat, Mom. Yang paling penting saat ini adalah membantu Nora. Aku merasa bertanggung jawab atas situasi ini dan aku ingin membuatnya merasa aman."Melinda tersenyum bangga pada keputusan anaknya untuk memprioritaskan kepentingan Nora."Aku bangga padamu, Nak. Kau memang memiliki hati yang baik. Mari bertemu dan temui solusi bersama-sama."Mereka pun sepakat untuk bertemu di kedai kopi favorit mereka sampai Melinda tiba di Texas.“Ada yang ingin kau sampaikan lagi padaku, Nak? Aku akan selalu ada untukmu, ingat itu, Allard. Kau adalah anakku. Yang sangat aku sayangi.”Allard menghela napasnya dengan panjang sebelum mengatakan hal yang ingin ia katakan pada sang mama."Aku pikir langkah pertama adalah membantu Nora untuk bersembunyi dari John. Sebisa mungkin
Nora mengangkat kepalanya dari tumpukan pakaian yang tengah dia lipat dan tersenyum saat melihat Allard."Apa itu, Allard?" tanya Nora dengan suara lembutnya.“Seperti yang telah aku prediksi. John datang ke rumahku yang lama tadi pagi.”Nora tampak terkejut mendengar penuturan Allard tadi. Yang memberi tahu jika John telah tiba di rumahnya."John? Apa yang dia lakukan di sana? Apakah dia sudah tahu, jika aku ada di sana?” tanya Nora sedikit cemas.Allard mengangguk. "Ya. Dia mencarimu, Nora. Sejak dulu pun dia sudah curiga padaku. Tentu saja dia akan mencarimu ke rumahku.”Nora menghentikan pekerjaannya sejenak dan menatap Allard dengan tatapan campuran antara kebingungan dan kekhawatiran.“Ya. Kau benar, Allard. Mungkin John sudah mengetahuinya. Namun, ia tak memiliki bukti untuk membuktikannya.”Allard melangkah mendekati Nora dan meraih tangan gadis itu dengan lembut.“Kau tak perlu khawatir, Nora. John mungkin sudah mencurigai kita. Namun, aku tidak akan membiarkan dia datang unt
Malam harinya, keduanya tengah makan malam bersama. Sembari berbincang hal random yang keluar dari mulut mereka."Kau tahu, Nora. Aku sudah tidak sabar menunggu momen di mana aku akan menggendong bayi kita."Nora terkekeh mendengarnya. "Kau bercanda, Allard? Bahkan kandunganku saja baru tujuh Minggu." Nora geleng-geleng kepala mendengarnya.Allard menyunggingkan senyumnya. "Aku serius, Nora. Karena setelah aku berhasil membuat John melepaskan dirimu, kita akan bersama selamanya tanpa ada yang mengganggu."Nora menatap wajah Allard yang berbicara begitu serius. "Apa kau yakin, Allard? John akan mengalah tanpa melibatkan perusahaanmu?"Allard menghela napasnya dengan panjang. "Nora. Apakah kau sangat mencemaskan hal itu? Bukankah aku sudah bilang padamu, jangan pernah memikirkan apa pun. Aku tak ingin kau dan calon bayi kita stress karena hal ini. Aku sendiri yang akan memikirkan semuanya."Kau tak perlu cemas, Nora. Meski itu tidak mudah. Namun, aku akan melakukan yang terbaik untuk hu
Sore itu, Allard menemui Nora di taman belakang rumah.Nora duduk di bangku sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Allard duduk di sampingnya dan menggenggam tangan Nora dengan erat."Nora, aku baru saja mengetahui sesuatu yang sangat penting," bisik Allard dengan serius.Nora menatap Allard dengan kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Allard? Kau sangat terlihat sangat cemas." Nora tampak cemas dengan raut wajah Allard.Allard menghela napas, ragu untuk mengungkapkan kebenaran. "John semakin curiga tentang hubungan kita, dan dia merencanakan sesuatu untuk menghancurkan diriku. Dan benar. Dia memang memanfaatkan dirimu untuk menghancurkan apa yang kumiliki, Nora!"Nora terkejut mendengar pengakuan Allard. Ia merasa takut dan bingung. "Allard, apa yang akan kita lakukan? Aku tidak ingin kau terluka karena aku."Allard merapatkan pelukannya pada Nora. "Kita harus berpikir jernih dan menemukan cara untuk menghadapi John. Aku tidak akan membiarkan dia menghancurkan segalanya. Ki
Setelah John menghubungi James untuk mencari tahu keberadaan Nora, James segera menghubungi Allard untuk memberi tahu tentang situasinya."Tuan Allard, aku perlu memberi tahu kau sesuatu yang penting. John baru saja kembali ke apartemennya dan sedang mencari Nora.""Lalu, apa yang kau katakan padanya?" tanya Allard ingin tahu."Dia ingin tahu di mana Nora berada, dan aku rasa dia akan sangat marah jika tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan.""Katakan saja, jika aku sedang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan Nora. Bahkan tak peduli dia ada di mana. Sampaikan hal itu pada John, James!""Baiklah! Aku akan menyampaikan sesuai dengan perintahmu. Bagaimana jika aku langsung saja pergi ke apartemen John?""Itu jauh lebih baik, James. Agar dia lebih percaya padamu.""Baik! Aku akan segera memberi tahu apa yang dia sampaikan padaku."James menutup panggilan tersebut dan bersiap-siap untuk pergi ke apartemen John dan mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allard padanya ta
Malam hari telah tiba, dan suasana tenang merayapi rumah Allard dan Nora. Mereka duduk di sofa ruang tengah setelah makan malam bersama, di mana Allard memasak hidangan lezat untuk mereka berdua.Lampu redup dan musik lembut di latar belakang menciptakan suasana yang nyaman.Nora menoleh ke arah Allard. "Allard, bagaimana dengan peluncuran produk terbarumu? Aku sangat penasaran!"Allard mengulas senyumnya. "Tentu saja semuanya berjalan dengan lancar. Kami berhasil menarik perhatian banyak orang selama acara peluncuran. Kini, tim pemesanan kami sedang bekerja keras merekap pesanan-pesanan yang telah masuk.""Itu sangat menggembirakan, Allard. Kau pasti sudah menanti hari ini dengan penuh semangat."Allard mengangguk kembali. "Iya, aku benar-benar tidak sabar untuk membagikan produk ini kepada dunia. Ini adalah proyek yang telah aku kerjakan dengan begitu keras.""Apa yang akan kau lakukan setelah semua pesanan tersebut ditutup?" tanya Nora ingin tahu."Setelah Pemesan closing, aku akan