Share

Dimana

Author: Mentari
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kamu siapa?" suara Mona terdengar, pada orang yang menghadang jalannya. Sosok seorang pria yang memakai topeng.

Lantas sosok Pria itu langsung membekap mulut Mona menggunakan sapu tangan dan menyeretnya pergi dari situ.

Kedua mata Mona melotot, tangannya memegangi tangan pria itu, berusaha melepaskan bekapannya. Tetapi, Mona tidak berdaya.

Mona tersadar setelah dia berada di sebuah tempat yang begitu asing baginya.

"Aku di mana ini? Ya Tuhan, aku di mana?" suaranya Mona serak. Dia baru saja tersadar dari pingsannya.

Mona berusaha beranjak berdiri dari tempat tidur dan mendekati pintu. Suasana di ruangan itu begitu remang-remang. Saat mencoba membuka pintu, ternyata dikunci. Dia berusaha memutar-mutar handle dan juga menggedor daun pintu tersebut.

"Halo, siapa di luar? Apakah ada yang mendengar suara aku? Tolong bukakan pintu, aku ingin keluar, aku mau pulang!" teriak Mona sembari menggedor pintu terus menerus sampai telapak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Kabur

    Mona merasakan kegelapan yang mengelilinginya, air mata membasahi pipinya yang pucat. Rasa takut dan kekalutan memenuhi hatinya, tangisannya terdengar seperti suara yang hilang di tengah keheningan."Tolong ..." bisiknya lemah, namun tidak ada yang mendengar. ..Di sisi lain, Leo merasa kalut dan frustasi. Dia mencari Mona ke sana kemari, namun tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Dengan nada tinggi dan penuh amarah, dia menyerbu bodyguardnya."Apa tugas mu? sampai Mona hilang!" Teriak Leo pada sang bodyguard yang jelas-jelas tadi sama-sama makan. Bodyguard itu terkejut. "Tapi, Tuan Leo, tadi nyonya muda mau ke toilet. Masa harus saya ikuti!" "Itu bukan alasan!" Leo berharap bodyguardnya selalu menjaga Mona setiap saat. Sementara itu, di meja makan. Ibu dan Laksmi tampak gelisah. Mereka berdua bertukar pandang, khawatir dan penasaran."Mona kemana ya?" tanya Ibu dengan nada heran. Laksmi

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Bertemu

    Mona yang bergelantungan dengan kain gorden, tidak peduli dengan teriakan orang yang berada di atasnya. Dia merasa semakin terdesak dan bertekad untuk kabur dari situ.Sang penjahat berteriak-teriak, memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Mona yang sedang bergelantungan. "Sialan! Jangan biarkan dia kabur! Tangkap dia sekarang!" teriak sang kepala penjahat dengan marah. Anak buah penjahat bergerak cepat, berusaha menjangkau Mona yang bergelantungan di kain gorden. Mona merasa detik-detiknya semakin terbatas dan dia semakin panik. Dia harus segera keluar dari situ.Mona berusaha keras membuka gembok pintu gerbang, namun gembok itu terlihat sudah lama tidak terpakai dan sulit untuk dibuka. Dia merasa semakin putus asa, tetapi dia tidak akan menyerah begitu saja. "Diam kau, Mona! Kau tidak akan pernah bisa kabur dari sini!" teriak sang penjahat dengan sinis dari atas gedung. Mona mengabaikan teriakan sang penjahat dan terus b

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Teman lama

    "Suara apa itu?" tanya Leo, setelah mendengar suara yang keluar dari perut Mona."Hehehe, aku lapar dan juga haus. Selama aku disekap, nggak ada minuman, nggak ada makanan. Tega banget kan, tuh orang?" ujar Mona."Kalau baik, bukan penjahat," jawab Leo, lalu memberikan sebotol air mineral pada Mona. Karena untuk makanan tidak ada di mobil dan waktu pun sudah terlalu dini hari, mereka memutuskan untuk pulang saja dan makan di rumah."Aku nggak tahu maksudnya apa sehingga aku diculik dan aku juga tidak kenal sama dia," ucap Mona setelah meneguk habis air minum yang sampai tandas dan membuat Leo bengong. Satu botol ukuran 1 liter habis dalam satu teguk."Sudahlah, nanti diselidiki di polisi," kata Leo seraya merangkul bahu sang istri. Setibanya di rumah, Leo langsung memerintahkan asisten untuk menyiapkan makanan, sementara Mona membersihkan diri."Ketemu dari mana, Pah?" tanya Marfin, langsung menginterogasi ayahnya yang menundukkan diri di ruang tengah lantai 3. "Dan bagaimana keadaann

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Mencari

    Leo dan Mona terkejut oleh suara ketukan pintu yang keras. Mereka berdua terjaga, mengumpulkan kesadaran yang masih tercecer, dan memandang ke arah pintu yang kembali terdengar digedor dari luar."Siapa sih yang masih ngantuk, capek. Lelah, masih pengen tidur," gumam Mona dengan suara parau, sambil memeluk tubuh Leo.Begitupun dengan Leo. Dia masih terasa capek, dan hari ini dia libur dari kantor."Entah, aku nggak tahu," suaranya yang serak lalu mengecup kening Mona.Namun, gedoran pintu terdengar lagi. Sehingga Mona bersiap membuka suara tanpa beranjak dari tempatnya."Ehem. Siapa?" suara Mona terdengar begitu serak-serak basah."Saya, nyonya muda. Markonah, eh Wati, mau mengatakan sarapan pagi," suara Wati terdengar dari balik pintu.Mona mendongak pada Leo. "Sejak kapan kita minta sarapan diantar ke kamar?" tanya Mona.Leo menggelengkan kepalanya seraya berkata tidak tahu."Terus kenapa dia datang membawakan sarapan buat kita?" tanya Mona.Saat Leo mengarahkan wajah Mona pada jam

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Meleleh

    Melihat reaksi Suster yang tetap membisu. Membuat Leo Mengeluarkan kembali ultimatum."Kalau tidak mau jujur ..." ancam Leo kembali seraya mengarahkan pandangan setajam benda tajam yang ingin menancap ke jantung.Suster itu tampak ragu, tetapi pada akhirnya mengungkapkan sesuatu dengan suara yang bergetar."Baiklah, sebenarnya ... ada sesuatu yang saya tahu. Saya melihat ada seseorang yang mencurigakan di sekitar ruangan pasien, beberapa saat sebelum kematiannya. Tapi saya tidak tahu siapa orang itu atau apa yang sebenarnya terjadi."Mona dan Leo saling pandang, merasa mendapat angin segar dalam pencarian mereka. Untuk menggali info yang lebih banyak."Suster, bisakah Anda memberikan deskripsi orang tersebut atau memberi tahu kami apa yang terjadi?" tanya Mona dengan penuh rasa penasaran.Suster itu menggigit bibirnya, tampak ragu untuk mengungkapkan lebih lanjut. Namun, tidak ada alasan lagi untuk bicara jujur, akhirnya memberanikan diri."Orang itu ... dia terlihat mencurigakan, ber

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Menyesal

    Mona tampak segar saat menghirup udara pagi di balkon. Rambutnya yang masih basah dari mandi pagi berkilauan di bawah sinar matahari pagi, dan wajahnya tampak begitu tenang dan damai.Leo mendekati Mona, memeluknya dari belakang. Kedua tangannya melingkar di pinggang Mona, memberikan rasa hangat dan keintiman."Selamat pagi, Sayang," bisik Leo lembut di telinga Mona.Mona tersenyum, merasakan kehangatan dan kasih sayang dari suaminya. "Selamat pagi, om suami," balasnya dengan suara lembut.Leo memberikan kecupan lembut di pipi Mona, membuatnya merasa dicintai dan dihargai. "Terima kasih," ucap Leo dengan suara penuh rasa syukur.Mona mengerutkan keningnya. Mendengar ucapan terima kasih dari suaminya."Terima kasih atas semalam." Ujar Leo pada sang istri yang sudah membuatnya merasa sangat puas dan bahagia.Mona merasa pipinya memanas mendengar ucapan dari suaminya. "Sama-sama, Om suami. Aku juga merasa bahagia," balasnya dengan suara yang malu-malu."Semalam ... kau begitu semangat!" G

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sedikit-sedikit

    Mona sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Dia mengusap wajahnya yang basah kuyup dengan air jus, mencoba menenangkan diri.Meskipun dia ingin membalas, dia tahu bahwa Laksmi adalah ibu sambungnya saat menjadi istri ayah alm, dan sekarang istri Marfin. Dia merasa terjebak dalam situasi yang rumit.Marfin, yang melihat kejadian tersebut, merasa marah pada Laksmi. Dia tidak suka melihat ibu sambungnya diperlakukan dengan tidak hormat. Marfin berjalan mendekati Laksmi dengan langkah tegas, ekspresi wajahnya penuh kemarahan."Kenapa kamu berani melakukan hal seperti itu pada Mona?" tanya Marfin dengan suara yang penuh emosi."Marfin. Aku--" suara Laksmi tersendat di tenggorokan."Laksmi, kamu harus menghormati Mona. Dia tidak pantas diperlakukan seperti itu!" Suara Marfin yang sangat geram.Laksmi, yang merasa terpojok oleh kemarahan Marfin, mencoba menjelaskan dirinya. "Marfin, aku tidak bermaksud," ucap Laksmi dengan nada rendah."Sudahlah, aku tidak apa-apa kok!" Mona memb

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Meleleh

    Leo tiba di tempat acara dan disambut oleh rekan sejawatnya dengan hangat. Mereka bertukar sapaan dan berbincang sejenak sebelum acara dimulai. Leo terlihat percaya diri dengan penampilannya yang rapi dan elegan."Selamat malam?" Sapa rekan-rekannya menyambut pria tampan berwajah kuat."Selamat malam!" Balas Leo seraya menyambut tangan mereka.Sementara itu, Mona memasuki ruangan dengan langkah anggun. Penampilannya yang memukau dengan gaun navy yang dipilihkan Leo. Gaun panjang namun bahunya terbuka mengekspos kulitnya yang putih mulus.Membuat semua mata khususnya kaum Adam tertuju padanya. Beberapa tamu pria bahkan tidak bisa menahan diri untuk memberikan pujian pada penampilannya."Wow, keren ... wanita terlihat luar biasa," ujar salah satu tamu pria dengan kagum."Dia benar-benar mempesona dengan gaun itu." Timpal lainnya.Tidak hanya penampilannya yang menarik perhatian, Mona juga memiliki bakat musik yang luar biasa. Dan mulai ia tunjukan pada semua orang. Ketika dia diminta un

Latest chapter

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Bahagia

    Laksmi menatap dengan rasa tidak percaya bahwa malam ini dia harus keluar dari rumah impian itu, bahkan tanpa mendapatkan penghormatan dan mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa. "Marfin, aku tidak selingkuh dan di mana buktinya aku selingkuh? Aku hanya ngobrol saja dengan dia. Dari mana buktinya aku selingkuh?" Laksmi berusaha membela diri. "Jangan banyak bicara! Bawa bajumu keluar dari sini! Semua barang-barang mu, get out!" ucap Marfin sambil menunjuk ke arah pintu yang terbuka lebar. "Tapi kan tidak ada buktinya bahwa saya selingkuh. Jadi tidak ada alasan bagimu untuk menceraikan saya!" teriak Laksmi dengan nada putus asa. "Sekarang, aku minta kamu segera merapikan semua barang-barang dan keluar dari rumah ini!" sergah Marfin sambil melempar semua barang Laksmi keluar kamar. Bahkan bukan hanya barang-barangnya yang dilempar keluar kamar, Laksmi pun ditarik keluar kamar. Padahal, ia baru saja ingin menggendong Mandala yang terdiam, melihat kedua orang tuanya dengan kebingu

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Seyakin-yakinnya

    Brak!Marfin mengejutkan mereka dengan menggebrak meja mereka, tatapan tajam diarahkan langsung pada Laksmi dan prianya. "Oh, ini yang namanya males keluar, pengen barengan di rumah, secrol medsos. Rupanya di sini ya. Saya tidak menyangka, ternyata kamu seorang ibu yang jahat, seorang istri yang penghianat!"Laksmi, terkesiap, melonjak naik berdiri, tidak percaya dengan kedatangan Marfin di hadapannya yang tadi katanya bermain di taman dan membawa anak tiba-tiba berada di depannya."Mar-Marfin, kamu ngapain di-di di sini?" suara Laksmi belibet, saking kagetnya."Kenapa, Mama Laksmi kaget? Karena suami yang lebih muda ini berada di sini? Kamu ternyata wanita murahan! Dulu kamu menggodaku, sampai hancurnya hubunganku dengan Mona. Dan sekarang kamu telah menghancurkan hubungan kita," suara Marfin dengan tegas."Ini tidak ... Ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku ... aku bisa jelaskan," sahut Laksmi dengan suara yang terbata-bata.Marfin mengangkat tangan memberi kode agar Laksmi tid

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Berbalik arah

    Setelah beberapa saat muter-muter membawa Mandala jalan-jalan akhirnya Martin hendak menuju pulang namun sebelum masuk ke area perumahannya melihat mobil sang istri keluar membuat dia tertarik untuk mengikutinya dan mencoba untuk menanyakan keberadaannya sekarang di mana.(Kamu di mana? bisa datangin aku nggak, di taman sedang mengajak Mandala bermain) kirim.Beberapa saat kemudian terdengar notif masuk. Ting ....(Aku sedang berada di rumah lah. Malas untuk keluar!) jawab Laksmi.Kemarin merasa kebingungan apa ya di rumah tapi yakin kok itu mobilnya. Sehingga Ia terus mengikuti mobil tersebut memperhatikannya dari kejauhan."Aku jadi penasaran, aku yakin kok mobilnya istriku, apa mobilnya dipinjamkan sama orang lain? Tapi sama siapa? Nggak mungkin juga," gumam Marfin sambil terus mengawasi mobil yang berjarak beberapa meter di depannya.Sementara itu, Mandala tertidur di jok samping, sesekali Marfin memperhatikan anaknya dan jalan bergantian. "Rasanya sangat tidak mungkin mobilnya d

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sibuk sendiri

    Marfin melanjutkan perjalanannya, mengendarai mobil kesayangannya menuju pulang ke rumah. Saat tiba di rumah, ia disambut oleh putranya, Mandala, yang berusia kurang lebih satu tahun. Mandala sudah mulai bisa bicara dan bertanya kepada Marfin tentang oleh-oleh yang terlupa Marfin beli."Aduh lupa! Ayah lupa sayang!" Kata Marfin dengan senyuman."Mmm, Ayah! Kok lupa sih ... beli oleh-oleh buat Mandala?" tanya Mandala dengan suara polos dan penuh harap.Marfin merasa bersalah karena lupa membawa oleh-oleh untuk Mandala. "Maaf, Sayang. Ayah lupa membawa oleh-oleh untuk Mandala. Tapi Ayah akan memberikannya nanti, ya."Mandala mengangguk dengan wajah kecewa yang segera berubah menjadi ceria. "Baik, Ayah. Mandala tunggu. Jangan lupa lagi ya! Janji"Marfin merasa berat hati karena lupa membawa oleh-oleh, namun janji lain kali akan membawanya. Sesuatu yang spesial untuk Mandala. Dia menuntun Mandala masuk ke dalam rumah.Namun, saat mereka masuk, Marfin mendapati istrinya, Laksmi, sedang asi

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Sejahat itu

    Suasana rumah begitu ramai menyambut kedatangan baby kembar Arda dan Ardi. sekian waktu kemarin menghilang. Kini datang kembali Mambawa kebahagiaan untuk Leo dan keluarga.Saat itu datang dua orang polisi dengan tegaknya dan begitu hormat kepada Leo. "Silakan duduk!" Leo menyilakan duduk kepada tamunya."Terima kasih!" Keduanya duduk di sofa berhadapan dengan tuan rumah.Polisi memberikan laporan yang mengungkapkan bahwa dalang di balik penculikan anaknya adalah Alexa, dan bahkan terbukti bahwa Alexa juga terlibat dalam penggelapan uang perusahaan Leo. Leo sangat terkejut dan jatuh dalam rasa nyesek yang mendalam, bertanya-tanya apa maksud dari semua ini."Apa? Alexa? Apa maksud dari semua ini?" Leo tidak habis pikir. Bagaimana bisa dia melakukan penculikan dan menggelapkan uang perusahaannya."Iya, Pak Leo. Setelah melakukan penyelidikan yang mendalam, kami menemukan bukti yang mengarah kepada Alexa. Dia memiliki motif di sebalik ini, melakukan penculikan demi satu tujuan dan mengge

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Ditemukan

    Mona kembali melihat ke arah sang suami yang menikmati makan bakso nya dengan sangat lahap. "Sebaiknya kita pulang," ajak Leo setelah menghabiskan makannya, berdiri dan menyimpan lembaran uang di bawah mangkok. Mona, menganggukkan kepala, lalu berdiri hendak meninggalkan tempat itu. "Saya sudah melihat kedua baby yang sekarang dirawat oleh Abang tukang bakso, wah lucu-lucu kembar lagi," suara pria yang berada di belakang Mona menarik perhatian mereka berdua. "Apa Pak, Abang tukang bakso merawat kedua baby kembar? Dan baby siapa itu?" Mona menjadi penasaran. "Entah, yang jelas di bawa sama orang gila dan sekarang dirawat sama istrinya tukang bakso," kata si bapak tadi. Leo segera merogoh sakunya, mengambil ponsel lalu dia menunjukkan foto baby Arda dan baby Ardi. "Apakah kedua baby ini?" tanya Leo penasaran, kepalanya menoleh banyak orang-orang yang berada di sana. Orang yang tadi mengobrol sama bapak yang barusan saling pandang, entah apa yang berada dalam pikiran mereka. "Kam

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Anak titipan

    Mona akhirnya mau makan, setelah Marfin berhasil membujuknya dan memberinya makan dari tangannya. Leo merasa cemburu dan mengambil alih posisi Marfin."Sini, biar Papa saja," kata Leo sambil menyuapi Mona. "Sayang, makan yang banyak," ucap Leo pada Mona yang membuka mulutnya."Aku ingin bertemu bayi. Aku takut dia-" Mona terhenti saat Leo menempelkan jari di bibirnya.Marfin menatap Mona dan Leo yang terlihat mesra. Hati Marfin juga merasa cemburu melihat Mona yang begitu dekat dengan Leo. *****Hati Mona penuh kekhawatiran dan kegelisahan. Dia tidak dapat membayangkan apa yang mungkin terjadi pada kedua putrinya yang hilang. Berbagai pertanyaan bergejolak di dalam pikiran mereka."Di mana bayi-bayi kita? Kapan kita akan menemukan mereka?" Kata Mona sambil menatap keluar jendela."Aku tidak tahu. Kita akan terus mencarinya," balas Leo sambil memandang ke jalan yang terlewati saat ia mengemudi.Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan, mencari tanda-tanda keberadaan mereka. Mona berharap

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Membisu

    Sementara itu, polisi sedang mengintai tempat yang dicurigai sebagai tempat bersembunyinya orang yang membawa bayi kembar, Arda dan Ardi.Dengan tegas, suara polisi memperingatkan. "Jangan bergerak! Serahkan dirimu, kalau tidak mau terjadi sesuatu padamu!" Polisi menodongkan senjata api ke arah wanita yang sedang memunggungi, sementara beberapa polisi lain berada di sekitar.Wanita itu, dengan rasa kaget, masih menghubungi pihak polisi dan perlahan-lahan mengangkat kedua tangannya. Kemudian, polisi segera meringkusnya, mengamankan tangannya ke belakang.Tanpa ada perlawanan, wanita tersebut digelandang ke kantor polisi. Selama di perjalanan, polisi terus menanyai di mana bayi kembar tersebut, namun wanita itu masih bungkam. Saat digeledah, tempat itu tidak ditemukan bayinya, hanya ada barang bukti berupa pakaian bayi.Berita mengenai kejadian ini langsung sampai ke telinga Leo dan Mona. Keduanya mendatangi polisi segera setelah mendengar kabar tersebut.Plak.Tidak dapat mengendalikan

  • Terjerat Cinta Calon Mertua   Hilang

    Mona masuk ke kamar bayinya dengan hati yang panik dan terpukul. Dia melihat tempat tidur kosong dan bayinya sudah tidak ada di situ. Keadaan ini membuatnya kehilangan kendali dan dia langsung berteriak."Arda. Ardi, tolong ... bayiku hilang! Dia tidak ada di sini!" seru Mona dengan suara lantang.Mendengar teriakan Mona, semua orang di rumah berhamburan menuju kamarnya. Mereka melihat wajahnya yang panik dan hancur, dan situasi menjadi semakin kacau."Apa yang terjadi? Dimana bayimu?" tanya Wati yang lebih dulu sampai di lokasi dengan wajah yang penuh kekhawatiran."Baby aku hilang, Wati! Dia tidak ada di tempat tidurnya," kata Mona dengan suara yang penuh keputusasaan, sementara susternya pun yang baru selesai makan datang ke sana.Mona mencari ke kolong tempat tidur. Ke balik gorden. Balik sofa ... Dan asisten lain pun ikut mencari. suster pengasuh baby Arda dan Ardi pun kebingungan tadi kan waktu dia tinggalkan bersama Mona, terus kenapa sekarang tidak ada."Sabar, sayang," kata L

DMCA.com Protection Status