Share

21. Light Kiss?

Light Kiss after a Coffee?

Adam POV

.

.

.

Beberapa hari setelah kesepakatan yang terjadi di café itu, suasana di antara aku dan Maharani berangsur-angsur tenang. Aku tidak perlu marah-marah karena Maharani selalu menolak Raka yang mulai datang terus ke kantorku untuk mendekatinya. Dan Maharani juga tidak perlu marah, karena aku juga sudah membatasi kedekatanku dengan Sandra.

Suasana tenang seperti ini, sebenarnya sudah sangat lama aku rindukan. Tetapi, herannya, baru sekarang aku mendapatkannya, batinku sedikit merutuki kebodohanku yang tidak pernah mengajaknya berdiskusi bersama. Andai kata, sejak pertama aku mendiskusikan ketidak-sukaanku terhadap sikapnya, apakah mungkin kami berdua tidak akan sampai pada tahap perceraian? Batinku di dalam hati sebelum suara Maharani mengejutkanku.

“Mas, ini kopinya,” katanya sambil membawa secangkir kopi hangat ditangannya.

Seperti hari-hari sebelumnya semenjak perjanjian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status