Seberapa kuat seseorang menahan sakit jiwa dan raganya sekaligus? Kebanyakan orang tidak kuat. Mereka akan takluk dalam genggaman rasa sakit. Berakhir meninggalkan dunia atau di rumah sakit jiwa. Beberapa orang yang sedikit jumlahnya menjadi pemenang dari rasa sakit itu. Mereka bertahan dan melewati semuanya meskipun saat tiba digaris terakhir perjuangan mereka dalam kondisi berdarah-darah.Belinda mungkin menjadi satu dari sedikitnya orang yang bertahan digempur rasa sakit jiwa dan raga. Dari tiga pengguna IWS, Belinda adalah seseorang yang sudah memiliki IWS di tubuhnya sejak dari ia bayi. Mengapa bisa demikian?Itu karena Belinda memiliki tubuh yang luar biasa hebat. Belinda adalah satu dari ratusan bayi yang menjadi objek uji coba penanaman IWS secara rahasia oleh salah satu rumah sakit kecil di pinggiran pulau pertama. Ia melewati serangkaian rasa sakit di tubuhnya. Bayi yang masih merah dan tak berdaya itu menangis bukan karena lapar, menangis bukan karena haus, ia menangis kare
Blam!Galaksi membanting pintu. Ia melangkah keluar rumah."Gala!" Aurora mengejar. Seketika Galaksi berhenti."Gala, gue mau ngom-ehhh???"Galaksi main tarik tangan Aurora. Ia mengajak gadis itu masuk mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah Amung."Kita mau kemana?" Tanya Aurora."Kemana aja asal nggak di rumah. Bosen diajak bertengkar Belinda terus.""Cciieee... Yang lagi kesel. Ati-ati loh Gal. Kesel-kesel nanti jodoh." Aurora meledek."Kenapa aku harus berjodoh dengan Belinda jika ada kau dihidupku?""Ahaha... Ya, kan jodoh siapa tahu.""Kau rela aku berjodoh dengan Belinda?""Ehhh??? Kok..." Aurora gelagapan. "Hmmm... Nggak juga sih."Diam-diam Galaksi menyunggingkan senyuman tipis."Gal, gue mau ngomong sama lo.""Apa? Soal perasaanmu? Aku sudah tahu."Aurora mencubit bahu Galaksi."Ouch! Kalo bercanda jangan main tangan kenapa sih Ra? Remuk tubuhku lama-lama kalo sama kamu.""Lagian lo ngapain pake ngomong kayak gitu sih?""Ya, kenapa?""Serius dulu napa?""Iya, deh. Serius nih.
"Ra, kamu pakai saja bajuku untuk ganti. Kau bisa kedinginan jika basah kuyup seperti itu." Galaksi memberikan koas kering miliknya yang tersedia di dalam mobil."Lo sendiri gimana? Luka di pinggang lo bisa ikutan basah loh.""Lukaku sudah sembuh." Galaksi memang tidak berbohong. Seperti kata Bu Sukma bahwa pengguna IWS bisa beregenerasi dengan cepat karena tubuh mereka bukan lagi manusia sepenuhnya tapi setengah robot."Lo yakin?"Galaksi mengangguk."Tutup pintu mobilnya jika ganti baju. Aku tinggal dulu."Galaksi sudah pergi sebelum Aurora sempat bertanya hendak kemana. Rupanya tepat di seberang taman ada sebuah kedai ayam goreng. Kesanalah Galaksi menuju. Galaksi berinisiatif membeli makanan untuk dibawa pulang. Biar bagaimanapun ia tadi pergi setelah mengacaukan acara makan bersama yang belum selesai. Semoga yang dilakukan sekarang bisa menebus perbuatannya tadi."Mau pesan apa Dek?" Tanya penjual ramah."Paket ayam goreng komplit untuk lima porsi.""Baik, silahkan ditunggu ya. P
"Galaksi tunggu dulu. Jangan gegabah. Belum tentu juga kan Bu Sukma ikut terlibat dalam rencana ini!"BBBRAAAKKKK!!!Galaksi mendendang daun pintu hingga terjeblak terbuka. Semua orang yang ada di dalam rumah menoleh dengan terkejut. Galaksi melangkah masuk. Matanya sudah berubah biru. Ia mengacungkan tangan kanannya ke arah Bu Sukma."Galaksi tunggu!!!"Aurora berusaha meraih tangan Galaksi tapi laki-laki itu menepis dengan kasar."Minggir!!!""Galaksi berpikirlah jernih!!!""Dari awal aku sudah curiga jika klan Demario dalang di balik konspirasi negara Erenda Raya. Sekarang apa yang menjadi kecurigaanku benar-benar terbukti. Kau benar-benar tidak bisa dipercaya."Bu Sukma dan semua orang hanya bisa mengerutkan keningnya. Galaksi yang datang dengan marah-marah. Mereka benar-benar tidak paham apa yang sedang terjadi pada Galaksi."Galaksi...""Minggir Ra!!!"Galaksi benar-benar tidak dapat dihentikan lagi. Ia marah besar. Masalahnya kekuatan IWS akan meningkat berkali-kali lipat keti
Esok harinya Galaksi masih bergelung di dalam selimut meskipun hari sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Tak ada yang berani untuk membangunkan mengingat bagaimana temperamentalnya Galaksi. Bisa-bisa hanya jadi penyakit jika Galaksi tidak berkenan."Hoaammm..." Galaksi mengeliat sambil merubah posisi tidurnya menjadi miring. Ia membuka kelopak matanya yang terpejam. Seketika..."WASTAGA!!!" Galaksi melompat dari posisi tidurnya. Ia langsung berdiri tegak di atas ranjang. Siapa yang tak kaget ketika tidur sendirian tapi bangun-bangun ada wajah nyengir tepat di depan matamu. Dan itu posisinya masih belum bangun sepenuhnya."Yo! Selamat pagi Galak!" Aurora melambaikan tangannya."Aduh..." Galaksi memegangi kepalanya. Rasanya langsung pusing ketika bangun dalam keadaan kaget."Aurora?" Tanya Galaksi tak percaya. Apa mungkin dia masih bermimpi?Galaksi duduk bersender pada kepala ranjang dengan lesu. Berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih kocar-kacir karena kaget. Kemudian ketika kesad
"Apapun yang terjadi kita harus melindungi Galaksi. Dia benar-benar tidak boleh jatuh ke tangan Resna. Galaksi adalah bocah yang mampu menerima injeksi IWS seratus persen. Ia mampu mentransformasi tubuhnya hingga ke bagian mata tanpa efek samping apapun. Kekuatan Galaksi dalam mode penuh tidak bisa ditandingi siapapun. Galaksi seorang saja mampu menghancurkan seluruh negara. Sebab itu Galaksi dihargai sangat-sangat mahal."Bu Sukma sedang mengobrol serius di dalam ruang utama bungker bersama Aurora dan Belinda."Keberadaan Galaksi di sini cepat atau lambat pasti akan diketahui oleh Resna. Saat hari itu tiba aku harap kalian berdua bisa menjadi pelindung bagi Galaksi."Aurora mengangguk."Belinda, Ibu mohon padamu bersikaplah lebih lembut lagi pada Galaksi. Aku tahu tidak mudah bagimu melihat Galaksi. Dendam dan rasa bencimu selalu membara ketika melihatnya. Tapi toh Galaksi bukan Alvar. Kau harus bisa mengontrol dirimu sendiri. Jika kau bersikap kasar terus menerus yang ada persatuan t
Lautan menggelora. Para nelayan di sekitar lautan pulau kedua dikejutkan dengan kemunculan monster raksasa yang menghancurkan kapal-kapal mereka. Monster itu menyerang kala malam hari dan muncul begitu saja dari dalam laut.Puluhan kapal hancur terbalik. Ratusan nyawa melayang. Sudah sepekan tak ada orang yang berani melaut. Penduduk di pulau ketiga mulai merasakan peliknya ekonomi akibat tak bisa melaut. Mereka berganti mencari kerang-kerangan di tepi laut untuk menyambung hidup. Tapi hal itu itu mungkin bisa berlangsung lama. Karena kerang juga jumlahnya terbatas. Apabila bencana ini terus berlanjut ancaman kelaparan benar-benar anak terjadi."Benda yang disebut-sebut sebagai monster itu hanya muncul saat malam hari. Kita akan bermalam di lautan untuk menunggu kemunculannya," kata Bu Sukma.Galaksi diam saja. Ia memejamkan matanya. Tampak tengah berpikir."Woe mikir apa lo Galak?" Aurora mengageti."Perjalanan menuju pulau kedua. Kalian ingat tidak saat kapal kita di serang di tenga
Kapal berhenti. Galaksi dan yang lainnya keluar dari kapal. Mereka berdiri dengan IWS yang sudah aktif. Siap menyongsong lawan.Dari dalam permukaan laut muncul suatu benda besar dan hitam. Matanya hijau menyala dalam gelap. Lalu tiba-tiba...Cllettaaarrr!!!Ekor dari benda itu menyabet keras ke badan kapal."Bentuknya apa? Cumi? Apa gurita?" Tanya Aurora penasaran."Bukan cumi, bukan gurita," kata Davin."Cakepp..." Sahut Aurora."Aku bukan lagi ngepantun Ra.""Eh, kirain wkwk...""Itu ikan pari," Galaksi memberitahu. Sehendaknya hanya dia yang memiliki pengelihatan bagus saat malam hari seperti ini."Hati-hati semuanya. Ekor ikan pari itu mampu mengeluarkan kejutan listrik!"Clleetaaarrrr!!!!Baru juga Galaksi memberitahu ikan pari itu sudah menyabetkan ekornya lagi. Listrik bermuatan ratusan volt menyambar. Jika kapal mereka terbuat dari besi maka sudah pasti mereka tersetrum, beruntungnya kapalnya dari kayu. Itu merupakan keberuntungan."Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan!"BBBU
Liburan semester hampir usai. Entah kenapa malam ini Edo tiba-tiba saja mengajak Gara bertemu di sebuah cafe."Kenapa Do muda dilipet begitu?" Tanya Gara begitu melihat wajah sahabatnya begitu lecek seperti uang tertinggal di dalam kantong terus kecuci sampai kering."Aduh Ra aku harus gimana?" Edo meletakkan kepalanya di atas meja."Maksudnya apa do? Ngomong yang jelas dong."Edo kemudian menegakkan kepalanya lagi."Ra, Sabia hamil tau."Gara sih sebenarnya tidak terkejut. Tapi dia tidak enak jika ketahuan pernah menguping pembicaraan pribadi Edo dan Sabia.Tapi Gara salut juga dengan kejujuran Edo. Di saat ada masalah seperti ini Edo masih mencari Gara dan menceritakan semuanya pada Gara. Sementara Gara justru membohongi Edo tentang pernikahannya dengan Bella."Hamil?" Tanya Gara pura-pura tidak tahu."Ah, iya." Edo mengusak kepalanya dengan gusar."Yang waktu di pesta dia mabuk dengan Bella. Inget kan?"Gara mengangguk."Gimana ceritanya sih Do?""Ya gitu deh Ra," jawab Edo lesu."
Ketua klan menoleh pada Galaksi."King Arsen, aku akan membantumu membantai klan Demario. Aku yang akan melakukannya.""Tapi kenapa?""Karena ini yang dikehendaki kerajaan." Ketua klan memandang lurus ke depan."Kau naif atau bagaimana? Sepatuh itu dengan kerajaan yang membuat klanmu menderita?""Itu sama saja King Arsen. Kau bilang tubuh bocah yang kau tempati adalah keturunan tidak murni klan Demario. Artinya kau saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari klan Demario itu sendiri. Jika aku tidak membantai klan ini kau juga yang akan membantainya. Pada akhirnya kerajaan tetap menyudutkan kita. Membuat kita tak punya pilihan selain membantai klan kita sendiri.""Menumpahkan darah. Daripada kami melawan kerajaan dan menumpahkan darah rakyat maka lebih baik kami saja yang berkorban. Biar darah kami sendiri yang tertumpah."Galaksi berdecih."Cih, situasi ini memuakkan.""Dibandingkan dirimu yang kami alami tentu tidak seberapa. Kami akan mati dan meninggalkan kepedihan ini denga
"Ada sekitar tiga ratus kepala keluarga yang merupakan keturunan klan Demario. Dan pemimpin dari klan ini adalah aku. Kau bisa memanggilku dengan sebutan Puan." Terang ketua klan tersebut."Dengar Puan, kerajaan mengirimku untuk membantai klan Demario karena mereka mendapatkan informasi bahwa klan ini mampu menciptakan mesin penjelajah waktu. Mereka menganggap mesin itu berbahaya karena siapapun dapat dengan mudah dari dan pergi ke dimensi waktu yang berbeda. Mereka takut klan Demario melakukan pemberontakan." Galaksi menjelaskan duduk perkaranya."Lalu sebenarnya siapa dirimu bocah? Kenapa kau yang dikirim oleh kerajaan untuk membantai kami?"Galaksi diam terlebih dahulu."Aku berasal dari masa depan. Tubuh bocah ini masih keturunan tidak murni klan Demario. Dia dari keluarga Alterio yang tersisa dari pembantaian. Namanya Galaksi. Sedangkan jiwaku, aku sebenarnya King Arsen Daneswara yang terjebak di tubuh Galaksi karena teknologi klan Demario yang bernama soul changer."Ketua klan i
Galaksi keluar menuju wilayah ujung paling ujung timur perdesaan. Wilayah ini di kelilingi dengan pagar tinggi mirip seperti benteng. Pintu gerbangnya di jaga dengan ketat. Akses keluar masuk sangat diperhatikan."Tunggu bocah, kau mau kemana?" Tanya penjaga. Ia mendorong tubuh Galaksi menjauh dari sekitar gerbang."Aku mendapatkan misi khusus dari perdana menteri." Galaksi memberikan gulungan perkamen yang terdapat cap tanda kerajaan. Penjaga pun memeriksa keaslian cap itu. Tak diragukan lagi itu memang asli. Tapi melihat penampilan Galaksi yang lain daripada yang lain itu membuat penjaga gerbang sedikit mengernyitkan dahinya."Kau boleh masuk," katanya setelah mengembalikan gulungan perkamen itu.Pintu gerbang pun di buka. Galaksi masuk ke pemukiman klan Demario yang dikucilkan dan dipenjara dengan tembok-tembok pagar yang tinggi.Galaksi berjalan sambil melihat kanan dan kiri. Penampilan klan Demario tidak seperti kebanyakan penduduk. Mereka tampak bersih dan berpenampilan rapi mes
BBUUUUUMMMMMMM!!!Tembok di belakang perdana menteri jebol. Semua orang melongo tidak percaya."Kau lihat apa yang ada ditubuhku? Kau lihat kekuatan penghancur dari senjata yang kutembakkan. Ini semua hasil buah kecerdasan klan Demario. Kau bilang klan Demario bisa dimusnahkan hingga habis tuntas? Kalian benar-benar salah!"Perdana menteri yang licik itu memandang Galaksi dengan pikiran yang sibuk."Klan Demario memang klan yang cerdas. Ia bisa saja merusak usahaku untuk mengendalikan ratu. Jika klan ini dibiarkan begitu saja maka yang terjadi adalah aku yang disingkirkan dari istana ini. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Jika aku tersingkir dari istana aku tidak bisa lagi menikmati kehidupan layaknya di surga. Apapun yang terjadi maka klan Demario tetap harus disingkirkan," batin perdana menteri."Baginda Ratu, bocah itu terlalu lancang. Ia bahkan tidak memiliki sopan santun sedikitpun. Bagaimana jika Baginda Ratu mengeksekusi dia sekarang saja.""Tap-tapi bagaimana dengan ucapan bocah
"Apa yang terjadi jika aku tidak mengakui diriku sebagai penyusup?"Ratu memperhatikan Galaksi."Kau cukup bernyanli juga rupanya bocah. Tentu saja kau akan dihukum. Aku akan memberikan hukuman cambukan yang tiada henti hingga kau mengungkapkan semua informasi kerajaanmu."Galaksi diam sambil menyeringai.Saat itulah seseorang datang dengan tergopoh-gopoh. Ia langsung memberikan hormat pada ratu."Baginda Ratu. Hamba datang membawa informasi mengenai klan Demario."Galaksi langsung melebarkan matanya. Inilah yang ia cari-cari. Kira-kira informasi apa yang orang itu bawa?"Singkirkan bocah bodoh itu dari hadapan Baginda Ratu. Informasi klan Demario lebih penting daripada mengurusi bocah tidak penting itu!" Perintah perdana menteri pada dua prajurit.Galaksi segera ditarik paksa untuk menyingkir. Tapi karena Galaksi ingin mencuri dengar informasi yang barus saja dibawa oleh seorang prajurit maka Galaksi berhenti berjalan."Hormat Baginda Ratu. Ijin melaporkan informasi dari klan Demario
Di dalam istana sang ratu bukan saja Galaksi yang dibawa untuk menghadap ke Ratu. Ada lima orang lainnya dengan tangan terborgol yang menunggu untuk menghadap ratu."Baginda Ratu, orang ini terbukti mencuri sekarung beras dari gudang istana." Seorang prajurit melaporkan. Sementara orang tua berbaju lusuh yang dilaporkan langsung merunduk dalam ketakutan."Baginda Ratu, tolong ampuni hamba, hamba mencuri karena terpaksa. Sudah satu minggu pengawal perdana menteri menyuruh hamba untuk membuat taman istana tapi sepeserpun hamba tidak diupah. Anak istri hamba menderita kelaparan. Hamba hanya mencuri untuk makan, bukan untuk memperkaya diri. Percayalah pada hamba. Mohon ampuni hamba baginda Ratu." Laki-laki tua itu menghiba dengan air mata bercucuran."Bahkan Erenda Raya sudah sebusuk ini sejak seratus lima puluh tahun yang lalu?" Batin Galaksi."Wae, wae, baginda Ratu yang agung apakah ucapan dari mulut rakyat jelata yang kotor itu dapat dipercaya?" Seorang dengan perawatan tinggi besar m
"Klan Demario adalah klan dengan kecerdasan yang luar biasa. Karena itu klan Demario menjadi ancaman besar bagi sebuah negara. Mereka ditakuti oleh elit Kerajaan Erenda Raya. Akhirnya mereka di singkirkan ke pinggir kota. Mereka difitnah akan melakukan kudeta pada ratu yang saat itu berkuasa. Pada akhirnya klan Demario dibantai habis-habisan." Terang Bu Sukma.Galaksi menatap Bu Sukma tidak percaya. Sementara Resna mulai mengeluarkan benda berbentuk heksagonal mengkilap dari dalam saku bajunya. Resna tersenyum licik. Ia menyembunyikan sebuah rencana."King Arsen. Bagaimana jika kau melihat sendiri sejarah leluhur tubuh yang kau tempati? Bukankah akan menarik jika kau melihat nasib dari leluhurmu terdahulu?""Maksudmu apa Resna?"Resna melemparkan sebuah benda heksagonal kecil itu ke depan Galaksi. Saat itu juga benda itu aktif. Benda itu mengeluarkan sebuah cahaya kebiruan yang terang. Lalu di dalam cahaya terang itu muncul semacam terowongan hitam yang terus membesar."Galaksi menyin
"Tidak! Tidak! Jangan kesana!!!"Semuanya terlambat. Tembakan telah dilepaskan.BBBBBUUUUUUUMMMMMM!!!DDDDDUUUUUUAAAAAARRRRRRRR!!!"Mengaktifkan dome!!!"Sebuah dome muncul dengan diameter yang sangat besar. Dome berhasil mengurung semua orang tanpa terkecuali. Sehingga ledakan itu tidak mengenai siapapun.Gavin mendongak. Galaksi berdiri di atas dome dengan kedua tangan terlipat di depan dada."Whoooaaaa... Galaksi!" Seru Gavin senang sekali.Bu Sukma terdiam. Ia merasakan tubuhnya mendadak lemas."Hampir saja... Hampir saja nyawa semua orang melayang.""Apa aku datang tepat waktu?" Tanya Galaksi."Ya, kau tepat waktu Tuan Muda Alterio."Galaksi merasa sedikit tersentuh dengan panggilan Bu Sukma barusan."Musuh baru terdeteksi. Hancurkan!""Tunggu!" Teriakan lantang itu mengudara. Semua pasukan manusia robot langsung menurunkan senjatanya. Bahkan robot yang besar juga berhenti bergerak. Mereka seperti takluk di bawah perintah Resna."Gawat! Resna?" Wajah Bu Sukma menjadi pusat.Resna