Share

143. Guru Palsu

Penulis: Kirana Quinn
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-26 21:16:45

Suasana terasa hening, baik paman Badar maupun Kyai Lukman saling memandang satu sama lain. Rafik dan Linda berhenti membaca Alqur'an.

"Kenapa berhent ? Baca terus!"

Suara Nela begitu tegas bagai mengandung magnet sehingga kedua temannya itu kembali melanjutkan bacaannya.

Kyai Lukman meraih pergelangan kaki Nathan namun Nela mendorongnya.

"Jangan mendekat!" ancam Nela.

Dia berbisik ke telinga Nathan.

"Kakak bangunlah! jangan tidur, bantu aku!"

Paman Badar kebingungan, dia meminta maaf pada Kyai Lukman atas perlakuan buruk Nela. Nathan mendengar apa yang di katakan Nela namun dia sulit bergerak, tubuhnya seakan terkunci bahkan matanya sulit untuk di buka.

Ketika Kyai Lukman hendak menyentuh kaki Nathan lagi, Nela bereaksi dengan keras. Dia menunjuk sang Kyai lalu mengayunkan tasbihnya, yang membuat Badar tersadar gurunya itu terpental ke belakang, padahal Nela hanya mengayunkan tasbihnya.

Badar mulai merinding, dia terus berzikir di dalam hati lalu sebisa mungkin mengambil ponsel di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
itamawar21
lanjutkan, ttp semangat thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak di Dunia Lain   144. Dua Pilihan

    Nathan terus berkilah ketika Kyai Lukman terus mencercanya dengan berbagai macam pertanyaan. Dia yang nyaris meregang nyawa karena di serang dari berbagai arah berusaha menunjukkan jika dia dalam keadaan baik-baik saja.Nathan sendiri merasa jika sakit yang dia derita raib entah kemana. Begitulah sakit non medis, saat sembuh sulit melukiskan bagaimana sakitnya. Hanya Nela yang memaklumi kondisi kakaknya."Apakah sekarang kakak sudah merasa baikan ?" tanya Nela dengan penuh perhatian."Aku baik-baik saja dek, sepertinya aku butuh vitamin untuk menambah daya tahan tubuh," jawab Nathan sambil merebahkan tubuhnya di atas pembaringan."Ceritakan pada kami yang sebenarnya kau alami, agar mudah bagi kami untuk mengobatimu secara tuntas. Kedatangan mahluk yang menyerupai aku sudah menunjukkan banyak hal yang kau sembunyikan dari kami. Tak ada manusia yang bisa berubah wujud seperti tadi, yang bisa melakukannya hanyalah mahluk astral," bujuk Kyai Lukman.Nathan terdiam, dia tengah menimbang-ni

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Terjebak di Dunia Lain   145. Jangan mencampuri urusanku

    Baru sekarang Kyai Lukman sangat sulit menahan kantuknya, dia berusaha terus berdoa di dalam hati agar tak sampai tertidur. Dia merasakan keanehan yang menyelimuti ruangan dimana Nathan di rawat. Angin terus berhembus menerpa wajahnya, dilihatnya sekeliling, baik Nathan dan semua yang menjaganya nampak tertidur pulas. Kyai Lukman segera bangkit berdiri, dia melafalkan ayat-ayat suci dengan suara keras lalu meniupkannya depan pintu kamar dan di semua sudut ruangan. Tiba-tiba Nathan terbangun dan segera duduk di pembaringan, , dia menerima telepati dari Lady Sina yang mengatakan hendak menemuinya atas perintah Raja tetapi dia tak bisa masuk ke dalam ruangan karena Kyai Lukman terus melafalkan ayat-ayat suci. Nathan tahu jika Kyai membaca ayat-ayat itu untuk melindunginya, namun di sisi lain Lady Sina adalah orang kepercayaan kakeknya. Jika ayat-ayat itu terus di baca sudah di pastikan sang Lady sulit untuk masuk ke dalam ruangan."Kyai bisakah anda membantuku ?" pinta Nathan.Kyai Luk

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Terjebak di Dunia Lain   146. Genting

    Lady Sina tersenyum penuh kemenangan, dia bergegas keluar dengan hati yang berbunga-bunga. Senjata mematikan yang dia lepaskan tepat mengenai jantung Nathan. Siapapun tak akan bisa menolong Nathan. Nela segera bangun dan berlari menghampiri Nathan, tak lupa pula dia membangunkan paman Badar."Paman bangun, kak Nathan dalam bahaya," Nela mengguncang tubuh paman Badar.Seketika itu paman Badar terbangun, dia sangat terkejut. Angin berhembus dengan kencang dari pentilasi. Kelelawar hendak masuk ke dalam ruangan tetapi matanya silau saat melihat sesuatu yang berayun-ayun di tangan Nela."Apa yang terjadi ? Dimana Guru ?" tanya paman Badar gelagapan.Nela tak menjawab, dia sibuk memeriksa denyut nadi Nàthan. Nela memejamkan matanya, denyut Nadi Nathan sangat lemah."Hubungi dokter !" ucap paman Badar saat melihat kondisi Nathan yang sudah mulai memucat."Paman, ini bukan sakit medis, aku akan berusaha mencari tahu senjata yang dilepaskan wanita jahat itu mengenai tubuh yang mana, bantu ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Terjebak di Dunia Lain   147. Genting 1

    Sebelum Lady Sina datang ke lokasi pertempuran, burung Rajawali berkata kepada kelelawar."Kau sangat tidak tahu berterima kasih, selama ini Raja yang telah membantu dirimu dan keluargamu tapi kau malah berusaha membunuh cucu Raja.""Itu tidak benar, Lady Sinalah yang telah membantuku. Raja bahkan tak perduli dengan kondisi kami sekeluarga. Padahal aku dan keluarga bahkan sudah mengorbankan semua yang kami miliki untuk mempertahankan kerajaan, tapi apa yang telah di lakukan Raja Goro ?" Kelelawar membantah semua yang di katakan burung Rajawali. Dia menyerang burung Rajawali dengan membabi buta.Burung Rajawali menghindari serangan namun dia terus berkata. "Dasar bodoh ! Rajalah yang telah memerintahkan Lady Sina untuk membantu semua keluarga para pejuang. Apa aku harus menunjukkan padamu buktinya ? Sekarang menyerahlah!"Sementara itu Lady Sina menggunakan ilmu menghilang agar tidak di kenali Rajawali. Burung Rajawali itu adalah panglima kerajaan, bagaimana mungkin panglima sampai tu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Terjebak di Dunia Lain   148. Tanaman Kematian

    Suasana kerajaan Goro nampak sangat lengang, maklumlah karena hari sudah menjelang malam. Panglima kerajaan bergegas menemui permaisuri di kediamannya."Panglima hendak menghadap paduka Ratu," lapor seorang dayang pada permaisuri."Suruh dia masuk !" titah sang ratu.Dayang bergegas keluar dan memanggil panglima.Sesama besan itu kini saling berhadapan, walau Ratu adalah ibu dari menantunya tetapi dia tetap menghargai besannya itu."Maafkan hamba sedikit terlambat melapor pada Ratu," Panglima kerajaan menunduk memberi hormat."Jangan berlebihan panglima, kau adalah besanku. Tak perlu se formal itu ketika menemuiku," ucap permaisuri tersenyum hangat.Dayang istana datang menyuguhkan teh dan kudapan dari dapur istana.Panglima memperbaiki duduknya dan menatap sekeliling."Hamba ingin melaporkan sesuatu, kondisi pangeran Nathan sangat kritis. Dia kena senjata beracun yang mematikan. Hamba tak bisa menolongnya karena hamba tahu penawar racun itu hanya dimiliki Raja. Hamba membawa contoh r

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Terjebak di Dunia Lain   149. Tangisan Ratu

    Air mata sang Ratu jatuh berderai, baginda Raja tak tega melihatnya. Dia berusaha membujuk ratunya ini agar berhenti menangis. "Jangan menangis sayang, kita pasti akan menemukan jalan keluarnya," bujuk sang Raja. "Jalan keluar apa ? Bukankah penawar racunnya hanya di miliki oleh kalian berdua, apa sampai saat ini kau masih mempercayai dayangmu itu ? Mengapa kau tidak sekalian menikahinya saja atau jika dia tak bersedia jadi selir aku akan mengundurkan diri menjadi permaisuri," Ratu yang sangat cantik jelita ini tak bisa lagi mengontrol dirinya. Dalam situasi seperti ini, bahasa formal tak layak lagi dikedepankan, dia telah kehilangan Puteri Sahara, lalu apakah dia harus kehilangan anak Sahara ? Cukuplah Nathan hidup walau tak bersamanya sudah membuat hatinya lega, tapi kini mengetahui kondisi Nathan yang sedang kritis membuatnya tak bisa tinggal diam. "Tenanglah Ratuku, aku tak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Putera Sahara," Raja berusaha menenangkan Permaisuri. "Oh ya ? Ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • Terjebak di Dunia Lain   150. Eksperimen

    Nela pamit sebentar ke rumah, tujuannya untuk meracik tanaman yang di temukannya. Dia akan mencoba meminumkannya pada kelinci piaraannya. Dia takut jangan sampai obatnya malah bisa menghilangkan nyawa Nathan. Nela membawa darah yang membiru yang di sembunyikannya di dalam lemari. Dia bertujuan untuk menyuntikkan darah itu ke tubuh hewan peliharaannya. Tetapi dia ragu, bagaimana jika kelincinya mati ? Akhirnya Nela menangkap tikus yang melintas di belakang rumahnya. Ditangkapnya tikus besar itu dan di masukkannya ke dalam kandang kecil yang ada di dapur. Nela terpaksa harus melakukan eksperimen demi untuk menolong kakaknya. Hasil lab menunjukkan tak ada apa-apa di tubuh Nathan. Ini benar-benar gila. Atau pengaruh tidak di temukannya racun dalam tubuh Nathan karena Nela sudah rnengeluarkannya. Tapi ini tidak mungkin, dia sendiri tidak yakin dengan obat racikan itu bisa membersihkan racun secepat itu. Pasti masih terdapat sisa-sisa racun di tubuh Nathan. Pikir Nela.Nela tak menyia-nyia

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • Terjebak di Dunia Lain   151. Obat Penawar

    Petugas pantri datang membawakan makan malam pasien, setelah menaruh makanan itu di meja petugas pantri segera meninggalkan ruangan. Nela membangunkan Nathan untuk makan malam. "Kak bangun, ayo di makan buburnya mumpung masih panas," Nela membangunkan Nathan dengan menepuk-nepuk pundak Nathan pelan. Nathan menggeliat, dia membuka matanya. Tangan kanannya terasa sakit. "Kakak jangan bangun, aku akan memposisikan ranjang ini sedikit ke atas agar kau bisa bersandar dengan nyaman," cegah Nela saat melihat Nathan berusaha untuk bangun. Nela menarik pengait ranjang dan mulai memutarnya sehingga posisi ranjang di bagian kepala perlahan naik ke atas. "Jangan terlalu tinggi dek," pinta Nathan. Setelah memastikan posisi Nathan bersandar dengan nyaman, Nela segera menarik meja makan dorong dan mulai menyuapi Nathan pelan-pelan. Linda mengambilkan air hangat untuk Nathan sedangkan yang lainnya terlihat sedang menikmati makanan yang dibelikan Rafik di warung depan Rumah Sakit. "Sepertinya ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06

Bab terbaru

  • Terjebak di Dunia Lain   227. Kelahiran bayi (END)

    Abilon sedang duduk berbincang dengan Nathan di teras rumah, tak lain yang mereka bicarakan pastilah Nela dan ibu mertuanya."Kapan lagi ibu mertua Nela menjalani terapi, kalau menurutku sih bawa saja ibunya itu ke rumah sakit jiwa biar dia tahu rasa!" ucap Abilon."Hahahaha...kau ada-ada saja, oh ya Dewi kapan kembali ke kerajaan, kita sebentar lagi akan masuk kuliah, jika kelak setelah wisuda apakah kau akan melanjutkan terus untuk menggapai profesi dokterku?" tanya Nathan.'Sepertinya tidak lagi, aku sudah cukup tau banyak hal tentang medis dari kampus, mungkin setelah wisuda aku akan kembali ke kerajaan Goro, mengingat ayahanda sudah sangat tua jadi aku harus sudah bersiap-siap menggantikan posisinya sewaktu-waktu, dan Dewi besok sudah harus kembali ke kerajaan Goro," jawab Abilon.Sementara itu di rumah keluarga tuan Budi, ibu Astrid sudah bangun dari tidurnya, sesuai petunjuk ustad saat bangun ibu Astrid diminumkan air ruqyah dan setelah itu di mandikan di halam belakang rumah.

  • Terjebak di Dunia Lain   226. Memulai kehidupan baru

    Melati yang saat itu sedang duduk di pendopo bersama beberapa ustazah dikejutkan dengan mobil paman Badar yang berhenti tepat di depan pendopo. Dan yang lebih membuatnya terkejut lagi saat melihat paman Badar turun bersama Rendy dari mobil. Seketika wajah Melati menjadi pias, dadanya bergemuruh. Dia berusaha menyembunyikan kegelisahannya agar para ustazah yang lain tidak mengetahuinya."Assalamu alaikum!" ucap paman Badar dan Rendy bersamaan."Waalaikum salam!" jawab para ustazah bersamaan.Tak sengaja mata Rendy bertatapan dengan Melati, ada getaran aneh yang menjalar di dada kedua insan ini, namun Melati berusaha memalingkan wajahnya. Rendy semakin penasaran, wajah Melati terlihat bersinar dan sangat cantik. Dia terbayang wajah permaisuri yang berada di kerajaan Bilu, keningnya berkerut mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi.Untunglah dalam situasi itu Kyai Lukman segera datang bersama isterinya."Selamat datang tuan Badar, ini siapa? Adiknya atau ponakan? Mari silakan masuk!

  • Terjebak di Dunia Lain   225. Rendy Bertaubat

    Proses Ruqyah berjalan dengan lancar, tak terdengar lagi teriakan ibu Astrid. Nampak ustad Thohir keluar dari kamar di susul tuan Budi dan Nauval."Untuk proses terapinya tidak hanya sekali, kita akan mencoba meruqyahnya besok, sekalian disiapkan beberapa media seperti daun Bidara dan beberapa obat herbal lainnya. Besok kita akan memandikan ibu Astrid dengan daun Bidara," kata ustad Thohir."Baiklah, kami akan menyiapkannya. Terima kasih!" kata tuan Budi dengan penuh rasa terima kasih.Sementara itu di sudut hutan nampak berjalan terseok-seok seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat lusuh. Tubuhnya lemas tak bertenaga, dia melihat ke kiri dan kanan berharap menemukan air untuk melepas dahaganya.Ustad Thohir setelah melakukan. proses ruqyah di antar oleh Nathan menuju ke desanya, mereka melewati jalan belakang, tak sengaja Nathan melihat sosok pria yang berjalan sempoyongan di balik pohon."Sepertinya ada orang yang membutuhkan pertolongan," kata Nathan sambil menepikan mobilnya

  • Terjebak di Dunia Lain   224. Badai telah berlalu

    Di kediaman tuan Budi nampak kesibukan yang cukup ramai, betapa tidak, semua keluarga datang berkumpul karena ibu Astrid mengalami kesurupan yang parah. Bahkan Zaskia juga terlihat di tengah banyaknya keluarga yang datang membesuk."Aku harus bicara dengan Zaskia!" kata Nauval."Untuk apa? Jangan menambah beban keluarga kita. Kurasa dia tidaklah penting, yang penting saat ini adalah ibumu!" cegah Nela."Setidaknya dia harus tau jika kondisi mama seperti ini karena ulahnya, aku akan memberi peringatan padanya untuk berhenti mengganggu kita, aku sangat muak melihatnya," Nauval tetap bersikukuh ingin mendekati Zaskia.Nela hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, menurutnya semua ini tak akan ada gunanya. Tapi karena melihat Nauval yang tetap ngotot akhirnya dia hanya mengangkat bahunya tanda pasrah.Nauval menghampiri Zaskia, wanita cantik itu sudah menyadari keberadaan Nauval yang mendekatinya. Hatinya berbunga-bunga, dia menunjukkan rasa simpatiknya pada Ibu Astrid yang tertidur pulas di

  • Terjebak di Dunia Lain   223. Eksekusi

    Di kerajaan Bilu masyarakat berbondong-bondong menyaksikan tertangkapnya tabib Jorgi yang saat itu juga di arak keliling kampung. Ada yang tak pernah tahu alasan penangkapan merasa iba saat melihat tabib Jorgi terkurung di dalam kerangkeng yang terbuat dari kayu jati yang sangat kuat. "Kasihan tabib itu ya? Apa salahnya dia? Bukankah dia yang telah menyelamatkan Raja dan nenek Kolona?" ucap salah seorang warga."Dia merencanakan pemberontakan!" kata salah seorang lagi."Oh benarkah? Aku tak percaya ini!" gumam seorang wanita muda. Dia sangat kasihan melihat wajah tabib Jorgi yang memar dan bengkak akibat di pukul oleh para pengawal kerajaan.Putri Balqis mendengar tertangkapnya tabib Jorgi merasa tidak tenang, dia bahkan mengurung dirinya di dalam kamar dan tak berani keluar."Akhirnya tabib itu tertangkap juga, apakah kau tak ingin melihatnya?" tanya Rendi yang melihat isterinya hanya berbaring saja di tempat tidur."Untuk apa? Biarkan Raja yang mengambil keputusan tepat untuk mengh

  • Terjebak di Dunia Lain   222. Ibu Astrid mengamuk

    Tak ada penyesalan sedikitpun di wajah Suhu, dia malah tersenyum mengejek saat melihat Nauval yang menatapnya dengan marah. "Kita apakan dukun ini?" tanya Nauval pada ayahnya."Papa ingin menyerahkannya pada polisi, tadi papa sudah mengirim pesan pada teman papa," jawab tuan Budi pelan.Dia tak gentar dengan gertakan Suhu yang hendak menyeret isterinya. Iya sudah memikirkannya dengan baik, makanya dia menghubungi temannya di kepolisian. Kalau memang istrinya tetap terseret ke ranah itu, dia harus menerimanya dengan legowo. Siapa tau dengan begitu istrinya akan sadar dengan apa yang telah di lakukannya.Nathan tak berkata apapun dia hanya memejamkan matanya mencoba menerka apa yang sedang di pikirkan oleh pria yang terikat di depannya ini. Suhu terlihat tenang-tenang saja, merasa dirinya tidak bersalah sama sekali.Tak lama kemudian, sebuah mobil polisi berhenti depan rumah. Dua orang petugas dengan berseragam lengkap mendatangi rumah tuan Budi. Setelah memberi salam keduanya masuk ke

  • Terjebak di Dunia Lain   221. Kemarahan tuan Budi

    Nathan dan Nela saling berpandangan, ada sedikit kelegaan di hati kedua kakak beradik itu, lalu seakan teringat sesuatu Nathan segera menarik tangan Nela masuk ke dalam.Nampak Nauval sedang duduk berjongkok di depan ibunya yang terus meringkuk gemetar, air yang di berikan Kyai Lukman hanya di taruhnya di atas meja. Di samping kanan Nauval nampak Suhu terikat dengan tak sadarkan diri.Nauval menghampiri Suhu dan berusaha menepuk-nepuk bahunya agar sadar. Nela menghampiri suaminya dengan membawa botol air yang terletak di meja."Kak, mengapa tak memberikan air ini pada mama. Kasihan mama sedang shock, kita perlu menghubungi dokter," ucap Nela lalu ikut duduk di samping suaminya.Nauval bukannya tak mendengar perkataan Nela tetapi di hatinya sangat menyesali tindakan ibunya. Nela begitu sangat perduli pada ibunya walau dia tahu ibunya bermaksud mencelakainya.Mobil berhenti di depan rumah, rupanya tuan Budi yang sejak tadi di hubungi Nauval telah tiba dari luar kota. Para maid segera be

  • Terjebak di Dunia Lain   220. Tabib Jorgi Tertangkap

    Di dalam rumah pertarungan terus berlanjut, Kyai Lukman merasa seakan ada yang membantunya, Nathan berhasil melumpuhkan Suhu. Seisi rumah menjadi berantakan, para maid bersembunyi di dapur, ada yang nyalinya cukup kuat berusaha mengintip dari balik pintu."Jika tuan Budi kembali melihat rumah bagaikan kapal pecah seperti ini kira-kira apa yang akan terjadi?" kata Maid Wati."Hush diam, ini bukan menjadi urusan kita. Kita hanya akan membantu membereskan rumah!" tegur Maid kepala pada bawahannya.Di sudut rumah nampak ibu Astrid meringkuk ketakutan, dia tak menyangka akan terjadi seperti ini, entah apa yang akan dia sampaikan pada suaminya apalagi Nauval kini membencinya.Di dalam kamar Nauval tak sekalipun meninggalkan Nela, di elusnya kepala istrinya itu dengan lembut "Tenanglah! Tidak akan terjadi apapun padamu," hiburnya.Nela mendengar pertarungan di luar walau suaminya berusaha menutup telinganya dengan headset, Nela mendengar suara kakek Sutan dan beberapa suara pasukan yang men

  • Terjebak di Dunia Lain   219. Pertarungan Sengit

    "Hentikan!" teriakan Ibu Astrid dari ujung tangga cukup membuat Nauval dan Nathan terkejut."Apa-apaan ini ma, mereka membaca ayat-ayat suci, kok mama menyuruh berhenti, ada apa ini ma?" protes Nauval.Ibu Astrid terkejut dengan protes anaknya, dia yang tak berpikir panjang dengan teriakannya sendiri kelabakan menghadapi protes Nauval. Dia terdiam beberapa saat, Nauval ada benarnya, mengapa dia menghentikan bacaan ayat-ayat itu? Kyai Lukman tak terpengaruh dengan itu semua, dia tetap meneruskan bacaannya dan malah lebih di keraskan. Abilon dan Dewi tertawa melihat tingkah ibu Astrid."Pasti tabib Jorgi yang menyuruh ibu Astrid sehingga bertingkah konyol begitu!' ucap Abilon."Mereka sepertinya nya kepanasan, aku merasakan hawa panas dari ruang studio!" kata Dewi.Belum selesai obrolan mereka berdua tiba-tiba dari lantai dua terdengar teriakan yang menggema."Aku tak suka ini, hentikan!"Abilon dan Dewi waspada, begitupula Nathan, Kyai Lukman tak terpengaruh sama sekali, dia terus mela

DMCA.com Protection Status