Share

BAB 63: Makan Malam

Author: Asayake
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pintu ruangan terapi terbuka, seorang pria berpakaian casual berwarna hitam berjalan dengan tegas mendekati Marius, di tangannya terdapat setumpuk document yang dia bawa untuk di berikan kepada Marius.

“Felix,” panggil Marius dengan nada dingin.

Felix, pria itu adalah mentor Marius di masa lalu yang sampai sekarang masih sering menemui Marius dan memantau keadaannya Marius meski kontrak kerjasamanya dengan Marius sudah berakhir.

Felix tidak pernah menghapus harapan di hatinya akan kesembuhan Marius, meski kesembuhan Marius terasa mustahil.

Felix hanya menunggu keajaiban.

Keajaiban yang tumbuh di hati dan pikiran Marius untuk memiliki keinginan yang benar-benar ingin sembuh sebelum semuanya benar-benar terlambat. Sampai kapanpun Marius tidak akan pernah bisa berjalan, atau mungkin lumpuh selamanya jika pria itu tetap menjalani harinya tanpa semangat hidup.

Marius menjalani terapinya setengah hati, tidak ada semangat dan optimisme di dalam hatinya untuk bisa kembali sembuh seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Reen Zureen
Cerita yang bagus..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 64: Rindu dan Perdebatan

    “Pecundang,” maki Winter dengan tajam, tepat di hadapan Marius yang langsung di buat terkejut atas ucapan yang keluar dari mulut Winter. Rahang Marius mengeras kian marah. “Kau tidak berhak mengatakan itu jika tidak tahu perasaanku.” “Kata-kata seperti itu semakin membuatmu menjadi terlihat semakin seperti pecundang,” jawab Winter lagi masih dengan komentar jahat dan cukup kasar. Winter menyeringai, melihat Marius mencengkram kuat sisi kursi roda karena tengah menahan kemarahan di dalam hatinya atas ucapan jahat Winter yang berkata seenaknya tanpa beban. Winter membalas tatapan dingin Marius dengan serius, gadis itu tidak memiliki penyesalan sedikitpun di dalam hatinya atas ucapannya kepada Marius. “Atas dasar apa kau berani berkata seperti padaku?” Geram Marius penuh penekanan. “Hidupmu adalah aturanmu. Kau berhak memilih kehidupanmu akan seperti apa. Kau berhak memilih ingin kembali sembuh atau tetap lumpuh seperti itu. Namun, jika kau tidak memiliki niatan untuk sembuh dan k

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 65: Pencuri Ciuman

    Winter langsung bersedekap dan sedikit mengangkat dagunya. “Aku akan ikut audisi ratu sekolah,” jawab Witer dengan percaya diri. Tidak ada reaksi berlebihan yang Marius tampilkan, pria itu hanya tersenyum miring begitu mendengarnya. Marius merasa terhibur karena kepercayaan diri Winter begitu kuat menunjukan sisi ambisius dirinya yang membuat Marius harus kembali teringat dengan Kimberly. “Kenapa kau tersenyum?” tanya Winter. “Aku tidak pernah melihat seorang wanita yang sangat percaya selain Kimberly. Ternyata kau juga memiliki sisi kepercayaan diri yang kuat seperti dia.” Saat Marius kembali menyebutkan nama Kimberly, Winter terdiam hanya bisa menatap kedalaman mata pria itu. Mata pria itu menunjukan cinta yang besar saat menyebutkan nama Kimberly. Winter mengalihkan pandangannya dengan cepat, Winter tidak ingin lagi melihat mata Marius ketika pria itu membicarakan Kimberly. Sikapnya Marius saat membicarakan Kimberly membuat Winter merasa sangat terganggu. Winter segera beranj

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 66: Ruang Rahasia

    Winter berjalan dengan cepat menyusuri jalan, gadis itu menyentuh bibirnya beberapa kali begitu kesadarannya telah kembali. “Apa yang barusan aku lakukan?” Bisik Winter baru tersadar dengan apa yang sudah dia lakukan pada Marius beberapa saat yang lalu. Wajah Winter tiba-tiba memerah malu teringat bagaimana dia sudah dengan beraninya mencium bibir Marius di depan umum. Plak Winter menampar mulutnya sendiri dengan keras karena dia sudah kehilangan kendali hingga dengan kurang ajarnya Winter mencium bibir Marius tanpa tahu malu. Jiwa Kimberly yang sudah dewasa terus berkobar sampai-sampai dia lupa bahwa saat ini dia harus bersikap seperti gadis berusia delapan belas tahun yang lugu dan polos. “Ini bukan salahku. Ini salah Marius, siapa suruh dia sangat tampan.” *** Winter berdiri di depan pintu walk in closet, tangannya memegang sebuah kunci yang baru saja dia temukan di kamar mandi. Akhirnya, Winter menemukan kunci walk in closet yang beberapa hari ini dia cari. Sangat mudah

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 67: Diarie Winter

    Malam ini, malam terakhirku bersama Ayah berada di Berlin. Tidak sengaja aku bertemu dengan Kimberly Feodora, seseorang yang akhir-akhir menjadi buah bibir banyak orang. Aku melihatnya dari kejauhan, dia tengah berdiri di depan sebuah restaurant mengenakan baju berwarna hitam terlihat seperti sedang menunggu seseorang. Dia mematung di bawah salju yang membuat beberapa orang melihat ke arahnya. Ku kira dia mannequin. Aku tidak begitu mengenalnya dan hanya beberapa kali melihatnya di iklan. Meski aku tidak begitu mengenalnya, aku ingin meminta tanda tangannya karena dia cantik. Aku ragu dan sangat takut untuk mendekat, aku takut dia memakiku seperti dia memaki orang-orang yang mengganggunya di televisi. Wajahku terlihat jelek, aku takut dia terganggu dengan wajah dan tubuhku. Meski takut, namun kakiku tetap bergerak mendekat karena dia terlalu cantik. Semakin aku mendekat, semakin aku melihat kecantikannya yang tidak masuk akal hingga aku harus mencubit tanganku jika dia memang

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 68: Marius dan Kenangan

    Malam yang gelap, lampu-lampu di lintasan sirkuit menyala menyinari bangku-bangku penonton dan jalanan. Derung keras dan cepatnya bayangan mobil yang lewat tidak ada dalam perhatian. Marius, pria itu duduk sendirian di bangku penonton yang kosong, pria itu termenung, terus terbayang kenangan tindakan konyol yang di lakukan gadis gemuk yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang begitu tinggi hingga berani menciumnya di depan umum. Ciuman yang hanya sebatas kecupan di bibir itu berhasil membuat Marius terus teringat Winter hingga membuat Marius merasa cukup gila karena tidak mengerti dengan apa yang dia rasakan sekarang. Berciuman, bercumbu, bahkan setelah tidak bisa berjalan, Marius masih sering tidur dengan beberapa wanita. Namun mengapa? Kecupan sederhana di bibirnya yang di lakukan oleh gadis bertubuh gemuk, bermulut tajam dan satu persenpun bukan tipe Marius. Namun mengapa kejadian kemarin terus menghantui pikiran Marius seakan itu adalah sesuatu yang berkesan. “Marius.” M

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 69: Lenyapnya Cinta dan Mimpi

    Segala persiapan telah di lakukan, Marius segera masuk ke dalam mobilnya dan sedikit berbicara dengan Felix sebelum memutuskan pergi. Tribun penonton terlihat penuh, mereka berdiri untuk melihat idola mereka yang melintas. Langit yang baru malam terlihat masih menyisakan warna biru cerah, beberapa mobil yang sudah melakukan pemanasan, kini sudah diam di garis start. Marius terlihat tenang dan siap untuk kembali memulai balapan, seorang pembawa acara yang menyiarkan berbicara beberapa patah kata mengenai persiapan para pembalap malam ini. Derung suara mesin terdengar keras, para pembalap mulai memacu kendaraan mereka dengan cepat begitu bendera di kibarkan. Marius, pria yang baru menjadi bintang dan mendapatkan banyak sorotan membuat para penonton tersenyum bangga karena pria itu mengambil posisi paling depan dan memacu mobilnya dengan sangat cepat seperti balapan-balapan yang terjadi sebelumnya. Putaran demi putaran Marius lewati dengan sempurna, komentator balapan berbicara den

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 70: Masa Lalu Paula

    Akhir pekan yang mendung, Winter sudah berdiri di depan panthouse Marvelo pagi-pagi sekali. Mata Winter masih terlihat sembap setelah sepanjang malam menangis karena membaca tulisan pemilik tubuh Winter yang asli. Ada banyak tulisan yang tertuang dalam beberapa buku, semua keresahan dan kesedihan Winter yang asli sangat menguras emosi dan hatinya. Jiwa Kimberly sangat frustasi di sulut banyak rasa marah dan kesedihan yang kuat. Tidak hanya Paula, ada banyak anak yang membully Winter di masa lalu. Usai membaca semuanya, sepanjang malam Winter mencari siapa-siapa saja yang sudah pernah membully Winter di masa lalu. Kini, dia akan membalas mereka satu persatu secara langsung. Winter berjinjit dan menekan bel beberapa kali menunggu Marvelo membukakan pintu. Marvelo membuka pintu dengan cepat, pria itu berdiri di hadapan Winter dan terlihat sudah rapi hanya mengenakan pakaian biasa. Kedatangan Winter sudah Marvelo ketahui karena sebelumnya Winter sudah memberitahu bahwa dia akan dat

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 71: Ayah Paula

    Maxim membuang napasnya semakin berat. Maxim membenarkan tas di gendongannya, pria itu berjalan dengan kaki yang sedikit terpincang-pincang, Maxim memutuskan untuk duduk di bangku kosong sekadar meredakan rasa lelahnya. Maxim terpaku melihat keindahan dan keramaian di depannya dengan perasaan berkecamuk. Sudah dua minggu dia keluar dari penjara. Selama dua minggu itu dia berusaha mencari Paula karena merindukannya, namun ini yang dia dapatkan setelah Sembilan tahun lamanya dia di penjara demi berkorban untuk anak dan isterinya. Selama Maxim berada di penjara, Paula tidak pernah sekalipun menampakan dirinya apalagi menjenguknya setelah pengorbanan yang Maxim lakukan untuk menggantikan Paula sebagai tersangka. Namun ini balasan puterinya. Tidak hanya Paula, Lana pun begitu. Usai Maxim di penjara, tidak pernah sekalipun Lana menemuinya, yang datang hanyalah sepucuk surat perceraian yang di ajukan Lana. Suara helaan napas kasar terdengar dari mulut Maxim, pria itu tertunduk sedih

Latest chapter

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 230: END

    Dua tahun kemudian.. Kota Den Haag Sebuah gedung hotel tampak sibuk dan ramai malam ini karena ada pesta besar yang sedang merayakan ulang tahun hotel Lessy yang berpusat di kota Neydish. Di dalam sebuah ruangan besar orang-orang berkumpul, mereka terlihat anggun dan tenang, saling berbicara satu sama lainnya menikmati pesta yang sedang berlangsung. Seorang wanita bergaun putih memainkan cello opera di tengah pesta, wanita itu memainkan musik Romeo & Julliet Love Theme. Para tamu undangan yang berdiri dan sibuk bicara di buat terkesima mendengarkan alunan musik yang begitu dalam menghiasi malam pesta. Mereka berbalik melihat sepenuhnya ke arah orang-orang yang bermain musik dan sejenak menghentikan pembicaraan mereka. Di antara banyak orang yang melihat musik, seorang pria berdiri di depan jendela, pria itu sibuk dengan kesendiriannya, memandangi langit malam yang begitu gelap. Alunan musik dalam pendengarannya membawa dia dalam sebuah ingatan indah ketika dia belajar menari di

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 229: Harapan Baru

    Sebuah photo terbingkai di pajangkan di atas meja belajar, Winter menopang dagunya melihat photo dirinya saat pelulusan sekolah di hadiri Benjamin dan Vincent. Tidak terasa, tiga bulan telah berlalu sejak kematian Marius dan kepergian Marvelo, kini Winter bisa duduk santai di meja belajarnya, tidak tahu apa yan harus dia lakukan karena semua tujuan hidupnya yang dia cari sudah berada dalam genggaman, yaitu kebahagiaan dan balas dendamnya yang sudah di tuntaskan. Setiap akhir pekan Winter akan mengunjungi makam Kimberly dan Marius, sudah dua kali juga Winter bertemu Jenita akhir-akhir ini. Keadaan Jenita terlihat lebih baik dari sebelumnya, Jenita bersama Levon membangun lebih luas panti asuhan tempat tumbuhnya Kimberly. Keduanya tampak mulai menikmati masa-masa tua mereka, Felix menjaga mereka dengan baik sebagaimana keinginan Marius. Sejak hukuman Paula di tetapkan, kini Winter tidak lagi bertemu dengannya. Untuk Marvelo, sejak kepergiannya ke Belanda, dia tidak memberikan kabar

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 228: Lembaran Baru

    Satu bulan setelah kepergian Marius, kini Winter kembali harus melanjutkan kehidupannya seperti biasa, sedikit demi sedikit gadis itu berusaha menyembuhkan hatinya dan kembali menemukan kekuatannya lagi. Winter harus berjuang lebih kuat karena Marvelo juga sudah menghilang dari sisinya, tidak ada lagi seseorang yang bisa menjadi teman penghapus kesedihannya. Jiwa Kimberly sempat berpikir, melepaskan Marvelo akan membuat perasaan dia lebih baik karena tidak lagi membuat Marvelo tersiksa karena memendam perasaannya. Rupanya tidak semudah itu, karena jiwa Kimberly merasakan kekosongan besar di dalam hatinya. Ternyata, Marvelo memiliki tempat yang begitu spesial dia dalam hati Winter Benjamin. Meski kini mereka berpisah jauh, kini Winter hanya bisa mendo’akan yang terbaik untuk Marvelo. Hari ini adalah hari persidangan pertama Paula, persidangan akan di adakan secara terbuka sehingga siapapun dapat menyaksikannya. Winter sudah siap untuk menghadirinya. Winter berdiri di depan jende

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 227: Vincent Tahu

    Marvelo menarik kopernya melewati beberapa orang yang ada di depannya, sekilas pria itu melihat ke belakang, Marvelo tersenyum hangat melihat Charlie dan Lessy melambaikan tangan mereka mengantar kepergian Marvelo. Marvelo kembali melangkah, pria itu tetap tersenyum menyembunyikan suatu perasaan yang mengganjal di hatinya. Kepergian Marvelo terasa tidak begitu menyenangkan karena dia meninggalkan Winter dalam keadaan sedang terluka. Tidak ada maksud untuk dia meninggalkan Winter sendirian, namun keadaan yang memaksa Marvelo harus mengambil keputusan ini. Meski Marvelo ingin menemaninya dan membantu gadis itu bangkit dari kesedihannya, namun Marvelo juga tidak berani terus mendekat karena dia harus segera melenyapkan perasaannya. Marvelo tidak ingin menjadi pria lemah yang hidup tanpa tujuan dan tidak berani mengambil keputusan karena sebuah keraguan. Marvelo harus melangkah ke depan. Andaipun suatu hari nanti dia masih tidak bisa melupakan Winter dan masih memiliki kesempatan un

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 226: Kepergian Marvelo

    Payung yang meneduhi Winter menghilang, Nai pergi ke belakang dan berdiri dengan para pengawal lainnya. Sementara Winter, gadis itu masih tetap berdiri di tempatnya melihat makam dirinya dan Marius yang berdampingan berada di tempat yang jauh dari pemakaman yang lainnya. “Aku akan merindukanmu Marius, sama seperti saat kau merindukanku ketika aku hilang. Namun aku juga akan bangkit Marius, seperti apa yang kau inginkan, aku akan bahagia dan menjalani kehidupanku dengan baik. Terima kasih telah menjadikanku cinta pertama dan terakhirmu, aku merasa begitu terhormat.” Winter membungkuk,meletakan bunga yang sejak tadi tidak lepas dari pelukannya. “Aku tidak akan melupakanmu Marius, aku mencintaimu.” Matahari yang turun mulai kehilangan cahayanya, pohon-pohon besar yang berdiri menjulang mengelilingi area pemakaman mulai menghalangi sore terakhir hari ini. Angin berhembus lebih kuat menggerakan rumput-rumput dan bunga liar di sekitarnya. Winter tercekat kaget, samar dia melihat bayang

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 225: Merelakan Marius

    Marvelo terduduk di kursinya melihat keluar jendela, memperhatikan Irina yang kini tengah makan siang bersama Lessy dan juga Charlie. Marvelo menghela napasnya dengan berat, dua hari ini terakhir ini dia sempat di buat galau karena mendengar pengakuan Winter, rupanya gadis itu sudah tahu mengenai perasaannya, sayangnya Winter tidak ingin mendengarkan pengakuan cinta Marvelo. Marvelo sedikit marah dan kecewa, jika saja Winter tidak terlalu menggodanya dan menunjukan sikap seperti seseorang yang suka kepadanya, mungkin Marvelo tidak akan menaruh harapan yang banyak dan berpikir bahwa gadis itu memiliki perasaan juga kepadanya. Marvelo malu karena ternyata dia terlalu terbawa perasaan dengan kebaikan yang Winter berikan kepadanya. Ini sangat menyakitkan, mengecewakan dan membuat Marvelo beberapa kali harus duduk termenung memikirkan bagaimana cara mengatasi patah hatinya. Kini, tidak ada lagi alasan yang bisa menahan Marvelo berlama-lama di Neydish, Marvelo akan segera pergi. Di am

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 224: Kepergian

    Winter tertunduk mengenggam tangan Marius, gadis itu bernapas dengan tersenggal tidak mampu menutupi apapun lagi yang selama ini dia rahasiakan. Winter meletakan bunga itu tangan Marius agar pria itu menggenggamnya. Rahasia yang begitu sulit untuk Winter beritahu mengenai siapa dia sebenarnya kini akhirnya meledak mendorong Winter lebih berani berkata jujur. “Dulu, saat masih kecil, tepat di hari kasih sayang, kita menjual bunga mawar di jalanan hingga malam hari agar aku kita bisa membeli sepatu baru karena sepatu lamaku harus di pakai adik-adikku. Aku masih ingat, saat itu tiba-tiba saja kau berlari pergi mengambil sebuah simpul kain berwarna biru yang mengikat beberapa cangkang kado, kau menutup mataku dan memaksaku untuk pergi dari tempat itu. Kau bilang kau akan memberiku kejutan. Sebenarnya aku tahu, alasan kenapa saat itu kau terburu-buru membawaku. Di dekat toko kita berjualan, ada ayahku yang tengah makan malam bersama isteri dan anaknya, mereka terlihat bahagia, kau membaw

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 223: Hari yang Kelabu

    Levon dan Jenita yang tertidur di sofa langsung di buat terbangun begitu merasakan pergerakan orang yang lewat. Mereka melihat ke penjuru ruangan, memperhatikan kedatangan dua dokter dan satu perawat memasuki ruangan tempat Marius berada, para ahli medis itu mereka langsung menuju ranjang dan melakukan suatu tindakan yang terlihat darurat karena Marius semakin kesulitan bernapas. Perlahan Levon bangkit, dari balik kaca Levon melihat para pekerja medis yang terlihat sangat berusaha membantu Marius agar kembali stabil. Wajah Levon tampak pucat di penuhi oleh kekhawatiran, padahal dua jam yang lalu keadaan Marius terlihat membaik bahkan Marius sempat berbicara dengan akrab bersamanya dan juga Jenita, namun ternyata kini keadaan dia kembali memburuk. Jenita meminta Levon terduduk lemah, rapalan do’a dan harapan tidak pernah putus, namun suara kesakitan Marius yang teramat dalam begitu menyiksa pendengaran Jenita dan Levon. “Masa depanku sudah gelap semenjak melihat Marius kembali ter

  • Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter   BAB 222: Berdamai dalam Luka

    Levon duduk dengan tegak di samping Marius, pria itu kembali datang dengan cepat dan memilih mengesampingkan semua pekerjaannya yang selama ini selalu menjadi prioritasnya. Sejak Marius terbangun kembali, tidak ada pembicaraan yang berarti terjadi di antara mereka. Levon sendiri sadar, terlalu banyak kesalahan yang telah dia buat hingga tidak dapat lagi di jabarkan dengan kata-kata. Kini Levon sedang berusaha membuka kasus di balik penyerangan yang di alami puteranya, namun yang menjadi masalahnya adalah Shanom dan Sean tiba-tiba menghilang sejak beberapa hari yang lalu. Perginya mereka secara bersamaan semakin menguatkan kecurigaan Levon jika keduanya memang dalang dari semua masalah yang terjadi. Jika Marius semakin tidak berdaya dengan keadaan tubuhnya, hal ini akan menciptakan guncangan hebat untuk perusahaan dan Sean akan terpilih sebagai peminpin selanjutkan ketika Levon pensiun di karenakan Sean lebih berpengalaman. Hak Marius tidak mungkin juga di ambil Jenita begitu saja

DMCA.com Protection Status