Share

Kekecewaan Misella

Penulis: El GeiysyaTin
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-21 16:56:45

Kekecewaan Misella

Sementara itu di tempat yang berbeda, Misella tampak begitu geram pada dua pria yang ada di hadapannya.

Barakk!

Suara pukulan keras di meja ruang tamu rumahnya. Dia terlihat mengepalkan kedua tangannya dan melemparkan vas bunga di atasnya. Bukan hanya dua pria suruhannya itu yang terkejut, tapi dua bayi yang tengah bermain dengan pengasuhnya di ruang sebelah pun terkejut dan menangis.

Mereka tidak menyangka apabila gadis dan model yang sangat cantik serta anggun itu bisa bersikap demikian.

Dua pengasuh bayi, Soyu dan temannya, segera menenangkan bayi kembar itu dan menggendongnya keluar rumah agar kembali tenang.

“Kenapa kalian baru mengatakannya padaku sekarang? Hah!” katanya kesal, menatap dua pria yang berdiri di depannya dengan tatapan membara.

“Maafkan kami, Nyonya! Kamu sama sekali tidak menyangka bila kepergian Tuan Jayid adalah untuk menemui Rasyid!” kata salah satu pria itu dengan wajah yang ketakutan dan pias.

“Dasar bodoh! Pergi kalian sekarang j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Suami Bohongan   Mimpi Buruk Rasyid

    Mimpi Buruk Rasyid Rasyid memijit pelipis sambil merebahkan tubuhnya di pembaringan lalu, memejamkan mata. Berulang kali dia menarik napas panjang memikirkan masalah adik perempuannya dan Jayid. Dia pikir laki-laki itu berbeda dengan anggota keluarga Solomon lainnya. Jayid memang memberi Rasyid sebuah janji untuk menunjukkan bukti jika keluarganya tidak terlibat dalam kecelakaan. Ada orang lain yang melakukan adu domba selama ini, agar mereka yang seharusnya saling bersahabat itu justru bermusuhan.Apalagi Jayid juga berkata kepadanya secara jujur tentang, apa yang disumpahkan oleh Solomon kepada cucu laki-lakinya itu. Bahkan membuat Rasyid begitu merinding, mengetahuinya. Nagaimana mungkin seorang kakek tega memberi sumpah yang begitu menyakitkan bagi cucunya sendiri.“Aahk!” tiba-tiba Rasyid berteriak sambil mengepalkan kedua tangannya dan meninju ke udara. Dia kesal dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, sedangkan dendam itu masih benar-benar nyata bercokol di dadanya.Rasy

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Terjebak Suami Bohongan   Ungkapan Yang Jujur

    Ungkapan Yang Jujur“Ya aku menyukainya tapi, sepertinya tidak mungkin dia akan menjadi milikku bukan? Ah, itu cita-cita yang terlalu tinggi, aku bukanlah apa-apa sedangkan dia bagaikan pangeran di singgasana,” kata Neti sambil tertawa kecil, dari sorot matanya menyiratkan keputusasaan.Nawa termenung dia tidak mungkin mengakui jika orang yang ada dalam foto itu adalah Jayid, laki-laki yang sudah menjadi gigolo yang salah, saat rencana mereka menghancurkan pesta pernikahan Aida dan Marhan.Bahkan Jayid sudah beberapa kali mencium bibir, memeluk dan, menyatakan cinta padanya. Bahkan, pria itu ingin menjadikan dirinya sebagai pendamping hidup. Seandainya dia mengatakan secara jujur saat ini, mungkin saja Neti tidak akan semangat bekerja lagi.“Apa yang membuatmu menyukai laki-laki itu?” tanya Nawa setelah menelan ludahnya kasar.“Dia sepertinya laki-laki yang luar biasa dan tampan, bayangkan kalau aku jadi menikah dengannya bukankah aku seperti Cinderella yang mendapatkan pangeran b

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Terjebak Suami Bohongan   Dokumen Rahasia

    Dokumen RahasiaSementara itu di ruang kerjanya, Jayid dan Rizal masih menyibukkan diri dengan dokumen yang, mereka kumpulkan beberapa bulan lalu tentang kejadian kecelakaan maut, hingga menewaskan kedua orang tua Nawa. “Tuan, bagaimana dengan file rekaman cctv-nya?” tanya Rizal sambil merapikan beberapa dokumen hasil copywriting dari dokumen aslinya.“Ya. Kenapa tidak, tapi selain file yang menunjukkan adanya Misella di sana!”“Baiklah!” Rizal meletakkan dokumen dan kembali sibuk dengan laptopnya kemudian membuat salinan beberapa file, melalui mesin printer. Setelah selesai dia menumpuknya dalam sebuah map, lalu, diberikan kembali kepada Jayid yang masih sibuk menandatangani beberapa berkas di meja kerjanya.Jayid meletakkan pena lalu, membaca ulang berkas yang diberikan Rizal itu dari awal hingga akhir. Setelah membaca hampir satu jam dia menutup map, karena sudah selesai meneliti isinya, sampai dua kali, hanya untuk memastikan jika dalam dokumen itu, tidak menyebutkan sala

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • Terjebak Suami Bohongan   Meyakinkan Diri

    Meyakinkan DiriSetibanya di kantor Rasyid, hari sudah sore sebab Jayid dan Rizal sekaligus menjalankan beberapa agenda termasuk makan siang dan meninjau beberapa tempat. Mereka dipersilakan masuk begitu sampai di perusahaan kecil itu.“Ada apa lagi kau kemari?” tanya Rasyid Begitu dua tamunya muncul di depan pintu, tanpa mempersilakan duduk, hingga jayid tetap berdiri.“Aku hanya akan memberikan ini!” Jayid berkata sambil melangkah ke depan meja dan meletakkan dokumen itu di atasnya.“Apa ini?” tanya Rasyid sambil membuka dokumen itu.“Dokumen yang kau minta, sebagai bukti bahwa keluargaku tidak bersalah,” sahut Jayid.“Kau sudah mendapatkannya secepat ini?” tanya Rasyid.“Sebenarnya sudah cukup lama, tapi baru kali ini aku memberikannya pada orang lain. Aku tidak berpikir kalau kau membutuhkannya,” kata Jayid sambil menyelipkan dua telapak tangannya ke saku celana.“Aku meminta datanya hanya sebagai bukti jika ucapanmu benar,” sahut Rasyid datar.“Silahkan, Tuan!” Tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Terjebak Suami Bohongan   Pergi Seorang Diri

    Pergi Seorang Diri Beberapa hari setelah mengunjungi Rasyid, Jayid tidak menghubungi atau menemui Nawa. Keberadaannya bagai hilang di telan bumi. Pria itu tidak muncul di mana pun, baik di rumah keluarga besarnya ataupun di kantor.Urusan perusahaan semua dikerjakan oleh Jonu dan juga Rizal seperti biasanya, sedangkan Jayid tidak menampakkan batang hidungnya. Bahkan, Misella pun tak tahu keberadaannya. Meskipun begitu, nomor ponselnya masih bisa dihubungi.Sementara Nawa mengharapkan kehadirannya, dan memikirkan pria itu dengan perasaan kesal, karena tidak ada kabar apa pun. Kalau memang tidak bisa bertemu, seharusnya bisa menghubungi ataupun mengirim pesan, karena tiba-tiba saja dia rindu.Nawa jadi mempertanyakan apakah Jayid serius dengan tawarannya atau tidak. Dia sudah menerima untuk jadi istrinya tapi sekarang justru menghilang entah ke mana.Gadis itu sudah mendengar semuanya dari kakaknya bahwa, Jayid menunjukkan beberapa bukti jika keluarganya tidak bersalah. Semua hasil pen

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30
  • Terjebak Suami Bohongan   Menolak Kebaikan

    Menolak KebaikanJayid yang semula bersandar di mobil, pun menegakkan punggungnya lalu mendekati Nawa, sambil menyimpan kedua telapak tangannya di saku celana.“Aku cuma ingin menjemputmu ... apa itu salah? itu pun kalau kau mau, tapi kalau tidak mau ya sudah aku pergi,” kata Jayid tanpa melepaskan tatapan matanya dari wajah gadis yang sangat dirindukannya. Susah payah dia menahan gejolak kerinduan itu dan ingin memeluk Nawa sekarang juga, tapi ia berhasil mengendalikan diri dan tidak meluapkannya.Nawa diam hingga Jayid melanjutkan bicara.“Kau pergi dengan orang lain naik kendaraan juga ... Kalau kau pergi denganku pun sama, jadi apa masalahnya? Kenapa kau selalu menolak?”“Aku hanya tidak ingin merepotkan orang lain saja, termasuk Kakakku!”“Aku akui keinginanmu itu bagus, tapi kalau orang lain ingin melakukan sesuatu untukmu dan dia tidak merasa direpotkan, apa kau juga akan menolaknya?”Nawa tetap diam, tatapannya tidak lepas dari wajah Jayid yang terlihat begitu teduh dan nyaman

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Terjebak Suami Bohongan   Harga Yang Tidak Sebanding

    Harga Yang Tidak Sebanding Gaun pengantin yang dipesan Jayid, semua bermodel klasik dan tertutup, tapi memiliki tampilan yang mewah dengan taburan berlian di bagian bawahnya. Pakaian itu mewakili ungkapan kecintaan dirinya kepada Nawa.Saat melihatnya, Nawa begitu terpesona, dan bingung harus memilih yang mana, karena dari keempat gaun pengantin itu, semuanya indah. Baik model dan hiasannya hampir sama, hanya beda warnanya saja.“Kau bebas memilih yang paling kau suka!” kata Jayid saat sudah tiba di butik tempat langganan keluarganya biasa memesan pakaian. Begitu pula dengan Misella yang sering datang ke sana, saat membutuhkan gaun malam atau pesta.Dua orang itu sedang berdiri di depan etalase yang memajang pakaian pengantin pesanan Jayid. Desainer sudah menyiapkan empat gaun dan Nawa yang akan menentukan, pakaian yang akan dikenakannya nanti saat resepsi.“Berapa harga yang harus kau keluarkan demi pakaian ini?” tanya Nawa sambil memegang salah satu gaun berwarna peach.Jayid

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Terjebak Suami Bohongan   Sumpah Sang Kakek

    “Tidak ada. Percayalah, hanya kau yang bisa membangkitkannya.”“Benarkah tidak ada wanita lain yang pernah kau pacari dan kemudian membangkitkan minatmu juga?”“Tidak. Mungkin karena sumpah Kakek sebelum dia tiada!” Jayid berkata sambil menerawang jauh ke depan. “Apa maksudmu?” tanya Nawa penasaran sambil menatap Jayid lekat-lekat.Sementara mobil masih diam di tempat walaupun mesinnya sudah menyala. Jayid melanjutkan percakapan dengan menceritakan pada Nawa, tentang dirinya dan sumpah sang kakek sebelum tiada. Hal itulah yang menyebabkan Jayid tidak bisa mengendalikan diri, saat bertemu Nawa untuk pertama kali dan tanpa permisi mencium bibirnya dengan rakus.Cerita Jayid itu membuat Nawa tercengang karena dia pun merasakan hal yang sama sehingga selalu menurut pada pria yang baru dikenalnya itu tanpa bisa menolak saat dicium begitu saja.“Aku saat itu belum mengenalmu, tapi aku tidak mampu menolak dan seperti terhipnotis, apa kau menghipnotis ku?”Jayid langsung memang dagu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04

Bab terbaru

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 20

    Extra Part 20Di negara Singare, Jayid dan Nawa duduk di tepi pantai yang indah, mereka sudah cukup jauh berjalan. Dua orang itu duduk tanpa alas di atas pasir dan memanjangkan kaki, menghadap ke arah laut dengan ombak yang kecil. Sementara Rasyid dan Latisha masih meneruskan langkah mereka sambil bergandengan tangan. Tidak ada beban bagi keduanya karena seolah-olah dunia adalah milik mereka berdua. Saat berencana untuk pergi berbulan madu, sebenarnya Tina ingin ikut juga tetapi dengan keras Latisa menolaknya. Ia tahu adik kembarnya itu akan sangat mengganggu. Lalu, yang ia lakukan hanya meminta Tina untuk menghabiskan waktu bersama dengan Edo. Latisa tidak menampik jika kehadiran laki-laki itu, sangat membantu dalam mengatasi sikap Tina yang kadang-kadang sulit ditebak. Walaupun, baru saja bertemu, Tina sudah merasa cocok dengan Edo, begitu pula sebaliknya. Baik Latisa maupun Rasyid, hanya berharap kelak mereka bisa menjadi pasangan, yang saling mengasihi satu sama lain.Angin

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 19

    Extra Part 19“Ya, tentu, ceritakan pada kami!” sahut Rasyid, tanpa mengalihkan tatapannya pada Edo.Edo jadi salah tingkah, ia melihat pada tiga orang itu yang juga melihatnya seperti dirinya adalah hantu yang baru keluar dari dalam kubur.“Sebenarnya, apa kalian punya masalah denganku, atau kita pernah bertemu sebelumnya?” tiba-tiba Edo bertanya, sambil melepas topi dan menyimpannya di atas meja. Ia punya perasaan tidak enak terhadap ketiga orang itu. “Bukan! Kita belum pernah bertemu, tapi ada orang yang mirip sekali denganmu dan dia sudah mati!” kata Nawa terus terang dengan Edo. Ia merasa tidak perlu lama-lama berbicara dengan pria seperti itu karena cukup menyebalkan, dan khawatir bayinya akan mirip.Edo tiba-tiba tertawa, dan ia berkata, “Wah! Benarkah? Aku akan tersanjung karena itu berarti ada orang yang sama tampannya denganku, begitu?”Nawa memalingkan pandangan mendengar ucapan Edo itu, sedangkan Jay justru melotot padanya.“Siapa orang yang kau maksud itu?” Tina be

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 18

    Extra Part 18“Ayo nanti temui dia sama-sama!” bunyi pesan Rasyid pada ponsel milik Jayyid.“Baiklah!” Makan malam telah selesai. Rasyid meminta izin untuk tetap berada di ruang perjamuan dan menyuruh istrinya, untuk beristirahat dan menunggunya di kamar pengantin mereka. Beberapa saudara dan kerabat yang rumahnya jauh, sudah lebih dulu pergi meninggalkan gedung itu. Namun, masih ada yang bertahan karena mereka ingin menghabiskan malam dengan makan dan minum. Ada juga yang ingin bernyanyi dengan grup idola mereka. Suasana gedung sudah sedikit lengang, hanya ada beberapa kerabat yang duduk di meja-meja bundar dengan pasangan dan teman mereka masing-masing.Latisha kembali ke kamar hotel, tempat di mana ia dirias dan bergantian pakaian. Di kamar itu pula ia akan bermalam dengan sang suami sebagai pengantin baru.Rasyid masih ingin memastikan sesuatu dan ia tidak ingin Latisha tahu masalah itu. Ia ingin istrinya tetap konsentrasi pada malam pertamanya nanti.Saat itu, Nawa Jayid

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 17

    Extra Part 17Tina menatap Jayid dengan tatapan mata tidak percaya.“Jadi, kalau kau tidak ingin celaka, maka menjauhlah dariku!” kata Jayid sambil menyeringai. Ia melihat perubahan pada raut wajah Tina dan merasa puas, karena tipuannya berhasil untuk mengelabuhi gadis itu agar menjauh darinya. Ia benar-benar tidak tahan dengan sikap vulgar yang ditunjukkan Tina tentang perasaannya.Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang begitu membuka diri, dan tidak tahu malu mengakui perasaannya dengan cara yang aneh seperti Tina.Tina membuang pandangan, lalu pergi meninggalkan Jayid yang sudah selesai mengambil buah segar. Gadis itu menemui Misella yang sekarang menjadi sangat dekat dengannya. Hasil latihan yang dilakukan kakak ipar Nawa itu mulai terlihat, dari cara Tina membawa diri dan berkata-kata. Gadis itu sedikit lebih tenang. Hanya masalah perasaannya pada Jayid yang masih sama.Namun, masih panjang perjalanan Tina untuk menjadi seorang model. Misella baru mengajarkan bagaimana g

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 16

    Extra Part 16“Jadi, kapan aku bisa mulai jadi model?” tanya Tina antusias, “apa aku bisa mendapatkan uang banyak kalau aku berhasil?”“Tentu saja, tapi bukan hari ini ... kau akan siap kapan? Bagaimana kalau kau besok? Aku akan menjemputmu!” sahut Mishella tak kalah antusiasnya.“Besok?” tanya latisha dan ibunya secara bersamaan.Baik Nawa, Mishella dan Tina, sama-sama menoleh ke arah dua orang yang duduk berseberangan itu.“Oh, ya! Maafkan aku, seharusnya aku membicarakan hal ini dengan kalian lebih dulu ... bagaimana kalau besok, apa kalian mengizinkan aku membawa Tina ke sekolah itu?” tanya Mishella, dua wanita yang menjadi ibu dan anak itu pun mengangguk setuju.Mereka akhirnya mempunyai kesepakatan dan pembicaraan serta pertemuan itu pun berakhir. Misela akan menjemput Tina keesokan harinya di rumah itu.Misella dan Nawa akhirnya berpamitan dan pulang, setelah merasa cukup puas untuk membuat kesepakatan.Setelah berada di dalam mobil yang dikendarai oleh sopir dengan kece

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 15

    Extra Part 15“Tina! Apa kau mendengar semuanya?” tanya Latisa, wajahnya terlihat khawatir pada saudara perempuannya itu. Ia pikir Tina belum pulang dari rumah jompo untuk merawat ayah angkatnya.“Ya!”Tina mendekat sambil menganggukkan kepala, ia sudah pulang dari rumah jompo beberapa saat yang lalu. Namun, ia langsung menuju dapur saat turun dari mobil yang mengantar ke mana pun ia pergi, sejak secara resmi menempati rumah keluarga aslinya. Gadis itu membawa ikan besar yang ia beli saat lewat di pasar tadi. Ia jarang bepegian dan melihat sesuatu yang menarik, hingga saat melihat ikan besar dijual di pasar, ia langsung membelinya. Ketika pulang tadi, kebetulan mobil melintas di jalanan yang macet karena ada keramaian rakyat menengah ke bawah di pasar, keramaian kota yang jarang ia lihat sebelumnya.“Apa yang kau lakukan tadi, kenapa bajumu basah?” tanya Latisha, dia sungguh tidak terbiasa melihat orang-orang di sekitarnya, dalam keadaan kotor atau tidak rapi seperti Tina. Padaha

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 14

    Extra Part 14 Beberapa hari kemudian, Misella mengajak Nawa untuk pergi bersamanya ke rumah Latisa. Kakak perempuan Jayid itu membawa sebuah bingkisan untuk diberikan pada keluarga saudara kembar yang kelak akan diajak kerja sama olehnya. Nawa yang menyerahkan bingkisan itu, ketika sudah berada di rumah Latisha dan keluarganya, sebagai hadiah dari calon saudara iparnya. Walaupun, bingkisan itu dibeli oleh Misella, tapi ia dengan senang hati jika mengatasnamakan sebagai pemberian dari Nawa. Selain itu sebagai salah satu cara untuk mendekati Latisha dan Tina. Itu adalah, alasan yang paling tepat untuk penarik hati keluarga Latisha. Daripada Mishella yang langsung memberikannya atas nama dirinya sendiri. Kalau itu ia lakukan, maka terlihat sekali sebagai hadiah sogokan Dua wanita itu disambut dengan hangat oleh Latisa dan ibunya, dan dipersilakan duduk di ruang tamu yang nyaman. Michella sebagai orang yang profesional, ia berpengalaman dan terbiasa berbicara dengan banyak orang, ata

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 13

    Extra Part 13“Dia blak-blakan sekali,” pikir Nawa sambil tersenyum kecut. Ia memalingkan muka ke arah pintu dan berharap Jayid ada di sana, memberikan senyuman terindah, lalu memanggil namanya. Tiba-tiba saja ia ingin pulang dan bermesraan dengan suaminya itu.Laki-laki yang diharapkan Nawa muncul di kejauhan. Setelah memarkirkan mobil, Jayid menghampirinya. Ia datang menjemput istri tercinta, sesuai permintaan dan lokasi yang telah ia bagikan beberapa saat yang lalu.Sekarang Jayid lebih sering mengemudikan mobilnya sendiri. Sejak kejadian kecelakaan itu dan Rizal harus menggantikan dirinya di perusahaan. Apalagi berduaan dengan Nawa di dalam mobil ternyata lebih menyenangkan.Sementara itu, panggilan video dari Tina kepada Latisha, masih berlangsung, otomatis bayangan tubuh Jayid yang melintas di belakang para wanita, pun terlihat olehnya.“Hai! Bukankah itu laki-laki yang baru saja aku bicarakan?” tanya Tina, antusias pada Latisha. Sementara Latisha justru menjadi tidak enak d

  • Terjebak Suami Bohongan   Extra Part 12

    Extra Part 12“Apa yang terjadi padamu, apa kau baik-baik saja?” tanya Rasyid sambil melepaskan pelukannya, lalu ia melihat dengan sekasmu wajah kekasihnya yang tampak tidak biasa.Nawa yang melihatnya pun turut prihatin, sampai-sampai Ia berpikir buruk jika telah terjadi sesuatu pada calon kakak iparnya itu.“Tidak ada masalah, aku baik-baik saja,” jawab Latisa tenang. Rasyid menarik satu kursi untuk Latisha yang berada di hadapan Nawa, sedangkan ia sendiri duduk di sampingnya. Setelah itu ia memanggil pelayan untuk memesan minuman ringan.Mendapati kedua orang kakak beradik yang menatapnya penuh curiga, Latisha tersenyum manis dan kemudian menyalahkan ponsel untuk bercermin.“Apa kalian curiga dengan wajahku? aku baik-baik saja, percayalah!” katanya.“Tapi kau terlihat seperti orang yang habis menangis semalaman!” sahut Nawa.“Dari mana kau tahu, apa kau juga pengalaman, pernah menangis semalaman dan matamu bengkak?” Latisa tertawa saat berkata.Nawa tersipu malu, ia pernah

DMCA.com Protection Status