Beberapa hari pun berlalu dengan cepat, saat ini keluarga besar Edric merasakan kebahagiaan besar atas pernikahan Alvian dan Alisya. Kedua nya mengenakan gaun mewah, dilengkapi pernak-pernik yang sangat megah. Alvian mengenakan jas formal berwarna biru sedangkan Alisya mengenakan gaun panjang berwarna biru. Alvian sangat bahagia, berbeda halnya dengan Alisya yang tampak sedikit muram. Saat Alisya sedang asik melamun, tiba-tiba saja datang seorang wanita paruh baya. Siapa lagi kalau bukan Carlina Sofea Edric, wanita yang sangat awet muda karena cinta dari suaminya. Alisya merasa nyaman dengan pelukan hangat pada tubuhnya, dia seperti memiliki kekuatan besar untuk menghadapi hari-hari pernikahan dirinya selanjutnya."Kamu sangat cantik sekali hari ini nak," ujar Carlina."Mommy bisa saja. Mommy lebih cantik dari aku," ujar Alisya."Kamu bisa saja nak. Aku sudah tua," ujar Carlina ramah.Tak lama kemudian Allard mendatangi kedua wanita dihadapannya."Selamat atas pernikahan kalian. Daddy
Tak terasa dua Minggu pun berlalu, saat ini Alland dan Vindy telah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah. Keduanya mengenakan pakaian formal, Alland dengan setelan jas formal berwarna putih dan Vindy memakai gaun pengantin panjang yang warnanya sama seperti pakaian sang suami. Allard beserta keluarganya sangat bahagia, sementara di pihak Vindy, hanya sang kakak saja beserta neneknya yang hadir. Arfan Daffano, dialah kakak satu-satunya yang dimiliki oleh Vindy. Arfan Daffano mendekati sang adik, Alland memberikan isyarat kepada Arfan agar dia berbicara dengan adiknya. Alland tahu hari ini Vindy dengan kakaknya akan berpisah, Arfan akan pergi ke Rusia untuk menemui kliennya. "Vindy. Hari ini kakak sangat bahagia kamu menikah dengan pria yang tepat, dia sangat mencintai kamu sayang," ujar Arfan. Arfan menatap Alland, Alland mengangguk dan tersenyum. "Dia pria yang sangat baik, sekarang Alland adalah suamimu. Vindy, berjanjilah padaku, kamu akan selalu hormat dan patuh padanya. Ak
Mereka melewati malam pernikahan dengan tertidur nyenyak, keduanya terlihat sangat lelah karena ramainya para tamu undangan yang berdatangan. Malam pertama mereka sepertinya harus tertunda dahulu, karena keduanya sama-sama lelah dan merasa sangat mengantuk. Tak terasa hari sudah pagi, pagi ini Nyonya Carlina dan Alisya sedang asik memasak untuk sarapan bersama. Keduanya tampak sangat kompak dalam hal memasak, hingga tak lama kemudian Alvian dan Allard datang. Allard langsung duduk di meja makan, lalu fokus dengan ponselnya karena dia harus mengerjakan banyak sekali pekerjaan kantor. Melihat sang suami sedang sibuk, Carlina mendekati Allard dengan membawa secangkir teh hangat manis lalu memberikannya dengan lembut. "Pagi sayang. Kau harum sekali," puji Carlina. Allard tersenyum tipis, lalu mengecup bibir Carlina dengan penuh cinta. "Aku memang harum sayang, istriku juga sangat wangi. Diriku jadi ingin menerkam dirimu!" Carlina tersenyum hangat dan berjalan mendekati Alvian, Alvian se
Tak terasa sudah hampir seminggu Alland dan Vindy menikah serta tinggal di kediaman keluarga Allard Edbert Edric. Hari ini keduanya akan pergi ke Rusia untuk berbulan madu, sekaligus menemui klien pribadi Alland untuk membicarakan bisnis penting yang sangat rahasia dan tertutup. Saat ini Alland dan Vindy sedang sarapan bersama dengan keluarga besar Edric, tampak sangat indah sekali momen di pagi hari yang cerah itu. Alland dengan balutan setelan jas formal berwarna biru, Vindy dengan setelan blazer formal berwarna putih semakin membuat mereka terlihat sangat gagah dan anggun. Allard dan Carlina tersenyum hangat melihat penampilan putra dan putrinya, jelas terlihat bahwa mereka bangga dengan kekompakan Alland dan Vindy. Alvian dan Alisya juga merasa takjub dengan penampilan adik mereka, hingga berfikir untuk pergi berbulan madu ke tempat yang berbeda. "Kalian akan pergi kapan?" tanya Allard singkat, jelas, dan padat. "Nanti siang, Daddy. Jam setengah dua belas kami sudah harus sampai
~ Moskow, Rusia ~ Arkady Sachar Vasily, pria berusia 27 tahun. Pemilik Kerajaan bisnis Vasily Corporation dan ASV Corporation, yang terkenal di Rusia hingga seluruh dunia. Dia adalah pewaris Kerajaan Vasily yang terkenal dengan peraturan dan kebijakan yang ketat, putra pertama dari Erik Sachar Vasily dan A Sachar Vasily. Arkady terlihat sangat tampan dan berwibawa, dengan balutan setelan jas formal berwarna hitam pekat. Arkady dikenal sebagai sosok yang tenang, tegas, dan berwibawa terlihat dari caranya berbicara dengan banyak orang. Arkady juga terkenal akan kekejaman dan tidak memiliki rasa kasihan sedikitpun terhadap musuh, baik itu laki-laki ataupun perempuan. Baginya musuh tetaplah musuh dan pengkhianat sama dengan mati. "Anda ingin makan sesuatu?" "Ya. Aku hanya ingin makan Pelmeni dan Borsch," balas Arkady dengan nada dingin. "Bagaimana dengan minuman?" "Air putih dan susu saja. Aku tidak suka Vodka," balas Arkady dengan nada tenang. Pria yang berstatus sebagai sekretaris
~ Vasily Corporation ~Mobil yang dikendarai oleh Alland telah sampai di Perusahaan keluarga Vasily, Vasily Corporation adalah salah satu kerajaan bisnis terkuat di seluruh dunia yang memiliki beberapa cabang di berbagai negara contohnya Indonesia. Alland kagum dengan keindahan dan kemegahan bagaikan istana, bangunan mewah dihadapannya. Dia melirik kearah istrinya, ya Vindy ikut dengan Alland dalam hal perjalanan bisnis sekaligus bulan madu mereka. Para pengawal dan penjaga yang berjaga-jaga, bersiap sedia menyambut kedatangan Alland serta Vindy. Wajah mereka terlihat datar tanpa ekspresi, tidak ada dari mereka yang mengeluarkan suara sedikitpun. Arkady sendirilah yang memberikan peraturan tersebut pada semua pekerja di Vasily Corporation, ia tidak ingin bawahannya menyatakan ramah pada siapa pu
Erik memeluk pinggang istrinya, dan memeluk tubuh mungil itu dengan sangat erat. Erik membawa sang istri ke kamar mereka, para pengawal yang melihat hanya tersenyum melihat tingkah kedua junjungannya. Di sisi lain Alland tampak terlihat kusut, karena habis bangun tidur. Alland menatap Vindy yang tertidur di pangkuannya.Alland mengusap lembut rambut panjang milik istrinya, lalu membawanya lebih dekat pada pelukannya. Vindy mulai bereaksi dengan gerakan tiba-tiba pada tubuhnya, Alland menenangkan istrinya agar Vindy terlelap kembali dengan nyaman.Alland tersenyum hangat saat wanita yang dia cintai kembali tertidur, ia mendekatkan wajahnya ke bibir istrinya dan menciumnya dengan penuh cinta dan kelembutan."Aku akan selalu mencintaimu," ujar Alland. Alland tersenyum hangat dan kembali terlelap, karena ia masih sangat mengantuk.Di sisi lain...Erik dan sang istri sedang asik berlatih pedang bersama-sama, tiba-tiba kegiatan mereka terhenti saat ponsel sang suami berdering kencang."Sebe
Alland sudah terbangun lebih dulu sebelum istrinya, dia melakukan hal tersebut untuk memandang wajah cantik istrinya. Alland mengingat kenangan semalam, di mana dia dan istrinya sepenuhnya bersatu. Kini ia hanya tinggal menunggu benih-benih lucu itu tumbuh dan berkembang, di dalam rahim wanita yang sangat dia cintai serta sayangi. Semakin lama memandangi istrinya, sang istri terlihat semakin cantik apalagi dengan tubuh polos yang sangat indah. Tangan kekar Alland mengusap lembut wajah istrinya, hingga semakin turun ke bibir, leher, dan bagian indah yang istrinya miliki. Tak lama kemudian sang istri mulai terbangun, Alland menantikan mata indah terbuka dan memandangnya dengan penuh cinta.Vindy yang sudah membuka matanya tersenyum malu, saat ditatap sedemikian dalamnya oleh sang suami. Alland tersenyum hangat, saat melihat rona merah indah di pipi istrinya.Alland yang gemas mulai menciumi pipi istrinya. "Selamat pagi istriku sayang? Apa semalam tidur kamu nyenyak?"Vindy tersenyum han