Share

Adit - 5

Penulis: Zenkodok
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 19:03:07

Bab 5

Bermodalkan keberanian dan tekat aku pergi ke rumah pak Supri. Waktu baru saja menunjukkan pukul 8 malam. Aku sengaja mengulur waktu karena bagiku. Waktu seperti sekarang orang lebih banyak beristirahat dari pada sore hari.

Jadi dengan membawa map perjanjian itu. Aku berjalan menyusuri lorong. Beberapa kali aku berpapasan dengan para pekerja ku yang menyapa dan hanya ku jawab dengan anggukan dan senyum.

Rumah pak Supri terletak di lorong nomor tiga paling ujung dan dekat dengan toilet umum. Sedikit jauh dari rumah dinasku, tapi aku memilih berjalan kaki karena sekalian olahraga.

Setelah sampai di ujung. Aku bisa melihat rumah pak Supri yang terletak di paling pinggir. Total rumah di lorong ini ada lima dengan model memanjang, dan rumah satu dengan yang lain saling menyatu, hanya ada pembatas papan untuk menyekat setiap rumah.

Mirip seperti mes di pabrik pada umumnya, hanya saja yang membedakan, rumah di sini tidak terbuat dari baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pesona Bos   Adit - 6

    Bab 6Pagi itu aku di sambut dengan payudara gondal gandul milik bik Sri yang bergerak ke sana kemari seiring pergerakan pemiliknya.Pagi ini saat aku bangun, Beliau tengah mengepel lantai ruangan tamu dan ruang makan yang membuatku langsung memilih duduk di meja makan sembari menonton suguhan indah itu lagi.Pagi ini Bu Sri hanya mengenakan daster pendek sebatas paha tanpa bra hingga puting besarnya itu tercetak jelas. Aku disuguhkan kopi dan satintoples cemilan, sembari menikmati pemandangan itu. Aku membakar satu batang rokok. Bik Sri tanpa risih melakukan kegiatannya. Pergerakan tangan yang tengah mengepel lantai itu membuat payudara tanpa bh bergerak gondal gandul. Santapan nikmat sembari menyesap kopi."Aden mau sarapan dulu apa nanti saja?" Tanya bik Sri tanpa menatapku."Nanti aja bi, lagian hari ini nggak banyak kegiatan." Jawabku.Ini hari ketiga aku di rumah dinas ini, dan aku sudah mulai terbiasa dengan apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Terjebak Pesona Bos   Adit - 7

    Bab 7 "tapi ini beneran kan pak? Bapak nggak lagi bercandain saya kan?" Aku masih tidak percaya. Karena kawin kontrak yang ku tahu itu hanya ada di cerita novel atau film saja. Dan sekarang aku sendiri malah mengalami hal ini. "Bener den. Kan di situ udah jelas semua, bahkan saya tanda tangan diatas materai." Ujar pak Supri. Aku tertegun, perutku terasa mulas seketika, seolah ada sesuatu yang berterbangan di sana. Kembali ku tatap map itu lamat-lamat. Bahkan sampai bik Sri datang membawa nampan aku tidak sadar. Saat dia meletakkan gelas kopi di hadapanku barulah aku sadar dan mengangkat kepalaku. Ku tatap bik Sri yang belum mengenakan pakaian. Masih telanjang dengan tubuh bohai yang melambai seolah minta dijilati setiap incinya "Silahkan den. Maaf nggak ada cemilan jadi cuma kopi saja." Ujarnya sembari terkekeh lalu duduk di sebelah pak Supri. Aku fokus memperhatikan bagaimana besarnya payudara

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Terjebak Pesona Bos   Adit - 8

    Bab 9Napasku masih tersengal. Penisku masih tegang dan masih menancap dengan sempurna di vagina bik Sri. Sedangkan bik Sri berusaha membangkitkan gairahku dengan memijat otot vaginanya yang membuat rasa ngilu kian ku rasakan.Aku segera melahap bibir bik Sri untuk mengurangi rasa ngilu itu, mengeksplor mulutnya dengan ganas, begitupun bik Sri. Dia yang belum mendapatkan orgasmenya dengan cepat mengimbangi permainan lidahku. Kami bercumbu untuk ke sekian kalinya, bertukar ludah sembari merasakan sensasi pijatan otot vagina bik Sri yang membuat penisku terasa begitu nikmat dan ngilu.Biasanya aku perlu waktu 10 menit untuk kembali mendapatkan gairahku, tapi sekarang, aku merasa komandan sudah siap bertempur.Gila! Benar kata pak Supri, bik Sri memiliki libido yang sangat tinggi. Pantas saja pak Supri sulit mengimbanginya.Aku meringis kecil dikala rasa ngilu bercampur nikmat itu kembali ku rasakan saat bik Sri mulai aktif menail turunkan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Terjebak Pesona Bos   Adit - 9

    Bab 10Aku terbangun saat aroma wangi masakan menyusup ke hidungku. Mataku mengerjap pelan melihat pandangan yang sedikit asing di mataku.Lalu setelahnya aku terduduk. Melihat kondisiku yang masih telanjang bulat dan Joni tergeletak di sebelahku membuat ingatanku kembali ke malam tadi.Aku tersenyum kecil setelahnya.Siapa sangka, wanita yang sudah membuatku terangsang begitu aku sampai bisa ku nikmati sesuka hatiku.Sepertinya aku harus berterimakasih pada pak Roni karena hadiah yang luar biasa ini."Sudah bangun den?" Sapa pak Supri yang baru keluar dari dapur. Dia hanya mengenakan kolor bola yang sangat pendek tanpa selesai baju pun di atasnya. Di tangannya membawa secangkir kopi.Aku tersenyum, mengingat kejadian semalam sungguh luar biasa. Apalagi pak Supri dan Joni yang luar biasa gila. Wajar aku benar-benar menikmatinya."Sudah pak. Jam berapa yah pak?" Tanyaku lagi sembari melihat jam di dinding.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Terjebak Pesona Bos   bab 10

    Bab 11Setelah kejadian tadi pagi di dapur, kini kami melanjutkan aktivitas sarapan yang sudah di siapkan bik Sri sebelumnya.Aku terdiam menatap masakan bik Sri yang cukup banyak, ada beberapa yang di sajikan, tidak seperti yang bik Sri katakan tadi. Nyatanya yang katanya bik Sri tidak memiliki sayuran banyak, malah ini lebih banyak dari bayangan ku.Ada sambal dencis, tumis buncis, ikan asin goreng dan ikan bakar. Ini sih sudah seperti menu restoran saja."Ayo den di makan!" Kata pak Supri sembari meraih piring dan mengisinya dengan nasi, lalu di susul Joni yang duduk tepat di sebelahku. Kami makan dengan posisi lesehan, dan kami melingkari makanan yang di sajikan.Pagi itu Joni hanya mengenakan boxer saja. Sedangkan pak Supri sudah lengkap dengan baju basahan. Sepertinya pak Supri sudah siap akan pergi ke lahan.Bik Sri masih di dapur, menyiapkan minum untuk kami.Aku segera mengambil nasi setelah Joni mengambil nasin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Terjebak Pesona Bos   adit 11

    Bab 12Pagi itu setelah sarapan dan olahraga pagi. Aku memilih duduk di teras depan rumah pak Supri. Duduk di temani secangkir kopi dan pisang goreng sembari melihat para pekerja pergi ke area. Walau hari Minggu, aktifitas panen masih berjalan, dan para mandor pun masih bekerja di akhir pekan. Berbeda dengan aku yang bisa duduk santai sembari menikmati pagi cerah yang walau sudah pukul 8 pagi tadi cuaca sudah membuat tubuhku gerah.Aku hanya duduk mengenakan celana boxer pendek milik Joni. Membiarkan badan polos ku terekspos."Pagi pak. Wah pagi-pagi udah makan pisang goreng aja nih." Sapa seorang pekerja sembari memikul egrek, alat panen berupa arit besar dan galah yang memiliki panjang 4 meter."Pagi pak, iya nih lagi nyantai aja." Jawabku sembari terkekeh kecil."Wih enak yah jadi bos, hari Minggu bisa libur." Gurau sang bapak.Aku segera mengangkat piring berisi pisang goreng. "Pisang pak." Kataku."Wah makasih pak,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Terjebak Pesona Bos   Adit 12

    Bab 13Cukup lama Jumirah berpikir. Dengan menimbang-nimbang segala kemungkinan yang terjadi. Lalu setelahnya dia menatapku."300rb tapi kasih saya uang mingguan ya pak, itung-itung uang sayuran saya, gimana?""Hem..." Aku berpikir, sebenernya untuk uang segitu tidak menjadi masalah untukku, jika di total, mungkin aku mengeluarkan uang 500 ribu dengan uang belanja mingguan Jumirah."Saya cuma bisa kasih 50 perminggu." Putuskan kemudian."Tapi bener kasih saya 10 juta ya pak?""Gampang, 10 juta langsung kalo ibu mau.""Ya udah deh saya setuju pak." Jawab Jumirah."Jadi udah ada kesepakatan nih?" Tanya bik Sri."Iya sri, dari pada aku di siksa, mending aku ambil deh.""Waduh. Kami jadi madu ku dong Jum?""Iya sri, kita kontrak sama bapak yang sama, kaya sebelumnya juga gitu kan?""Hihi nggak papa sih Jum. Asal jangan embat jatahku.""Heleh! Kamu tuh yang embat jatahku."

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Terjebak Pesona Bos   Adit 13

    Bab 14Siang itu setelah kejadian pagi tadi, aku akhirnya kembali ke rumah dengan tubuh yang benar-benar letih.Bayangkan saja dalam waktu 24 jam aku sudah mengeluarkan sperma sebanyak itu. Bahkan untuk berdiri saja rasanya sungguh melelahkan.Jujur saja, aku masih tidak percaya bahwa aku sudah mendapatkan dua wanita di desa ini, walau harus merogoh dompet yang lumayan setidaknya itu tidak membuatku rugi.Aku masih berbaring di atas tempat tidur sembari menatap langit-langit. Mengingat kejadian tadi setelah bertemu dengan pak Hartono. Tepat setelah aku bermain di teras bersama dengan bik Sri dan Jumirah. Pak Hartono datang dalam kondisi mabuk, dia marah saat melihat istrinya ku tunggangi. Namun suasana hatinya berubah seketika saat aku menjanjikan yang sebesar 10juta untuk kontrak satu tahun. Dan juga aku memberikan uang 100rb cash sebagai jaminan.Bukan memberikan sih. Tepatnya dia meminta untuk tambah uang mabuk siang itu. Setelah mendapat a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16

Bab terbaru

  • Terjebak Pesona Bos   bab 43

    Pagi pagi sekali aku dibangunkan oleh bik Sri. Mataku perlahan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Ku lihat bikbsri yang tersenyum di hadapanku dengan wajah berbinar."Bangun den, udah pagi." Katanya lagi.Ku lihat sebentar penampilan bik Sri yang masih seperti malam tadi. Tanpa busana dan masih sedikit bekas seperma dari beberapa pria yang menjamah dirinya malam tadi.Melihat itu tentu saja nafsuku langsung bangkit, hingga aku lupa jika pagi itu aku juga sama seperti mereka, telanjang tanpa busana yang membuat penisku jelas terlihat menegang.Bik Sri yang menyadari hal itu langsung tersenyum manis. "Masih bisa bangun toh den. Kirain udah loyo setelah di kuras habis isinya tadi malam." Ujar bik Sri.Aku tak bisa menjawab, selain karena baru bangun tidur, aku juga masih belum bisa mengontrol diriku sendiri.Melihat aku diam saja, tangan bik Sri dengan jahil merambat ke arah penisku. Di usap pelan kepala penisku yang su

  • Terjebak Pesona Bos   bab 42

    Setelah giliran ku selesaikan, kini tiga orang pria naik ke atas panggung, tidak seperti aku yang langsung mendapat pelayanan dari tiga wanita itu sekaligus, mereka hanya bisa mendapat satu wanita yang bisa mereka gilir bergantian, yah bisa dibilang mereka mendapat 3 wanita itu juga, tapi secara bergantian, tidak secara langsung seperti aku tadi.Dan dari posisi aku duduk inilah aku bisa melihat semua hal yang ada di sana.Mulai dari pak Supri yang tengah asik menggenjot seorang wanita paruh baya. Lalu Joni yang menggenjot wanita tanggung, dan juga bapak Dinda yang jugaemberikan pelayan pada wanita paruh baya lainnya.Abaikan mereka, karena jujur saja aku melihat mereka bertiga ada rasa iri di dalam hati, terlebih melihat penis mereka yang ukurannya bisa dibilang besar, yah walau milikku lebih besar dari pada milik mereka, tapi tetap saja melihat seorang pria bermain rasanya agak aneh. Terlebih tidak ada yang menarik dari pasangan tiga orang itu. Wanita ya

  • Terjebak Pesona Bos   bab 41

    Sabtu pagi tepat pukul 7 aku dan kedua temanku sudah berkumpul di meja makan dan tengah menikmati sarapan, hanya aku dan rudi. Karena Adi masih sibuk dengan laptop.Pagi itu kami dibuatkan sarapan oleh Jumirah. Karena bik Sri tidak bisa hadir lantaran malam nanti Joni akan lamaran dengan gadis desa sebelah. Dan sepetinya akan ada pesta nanti malam. Jika infomasi dari Jumirah benar, maka akan ada acara suku yang dinamakan lelang, bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk membantu pihak mempelai.Jujur aku baru mendengar acara seperti itu di tempat ini, ya maklum aku belum lama tinggal di tempat ini jadi belum terlalu paham dengan banyaknya adat di ini."Jadi sistem acara nanti malam itu gimana Jum?" Tanya Rudi yang tengah asik menyantap ikan gabus goreng.Jumirah yang masih sibuk mengulum penisku mendongak dan menjawab. "Sistemnya ya gitu pak. Nanti pihak mempelai bakal kasih sajian yang bakal di lelang. Dan undangan khusus akan menawar harga untuk m

  • Terjebak Pesona Bos   bab 40

    Cukup lama nur memainkan kedua penis itu dengan tangan dan juga mulutnya, jilatan serta hisapan dia kerahkan untuk memberikan kenikmatan bagi dia batang yang sebentar lagi akan mengobok-obok lubang peranakannya itu.Dan benar saja, Rudi yang saat itu tengah mendapat kocokan dari tangan lembut nur langsung menjauh. Rudi yang mulai bosan dan sudah tidak sabar untuk mengobok-obok vagina nur langsung menarik diri dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh nur. Segera dia tarik tubuh nur dan dia tuntun agar naik ke atas tubuhnya.Kini Rudi telentang sedangkan nur masih sibuk mengulum penis joko.Rudi dengan santainya menggerakkan penisnya, mencari-cari lubang vagina nur. Namun dengan ukuran penis yang besar membuat dia sedikit kesulitan untuk memasukkan penisnya ke dalam sana.Merasa Rudi kesulitan, nur mencoba membimbing penis Rudi dengan tangannya. Hingga saat dirasa pas pada posisi nur mulai menurunkan tubuhnya.Tepat saat itu. Mata nur langs

  • Terjebak Pesona Bos   bab 39

    Siang hari dipertengahan perkebunan sawit itu terlihat ada beberapa orang yang tengah berkumpul dan beradu peluh satu sama lain. Mereka terlihat asik menikmati suasana dan alur dari permainan yang diciptakan oleh Adit.Adit yang baru saja mencapai puncak orgasmenya kini tengah terlentang bersamaan dengan Pariyem yang tergeletak di atas dadanya. Tubuh mereka menempel bagaiman cicak. Peluh membasahi tubuh keduanya. kelamin keduanya masih menyatu satu sama lain, menyusahkan lendir putih yang keluar dari kemaluan Pariyem. Dia baru saja selesai untuk satu wanita.Di sisi lain pak Supri tengah asik mendoggy seorang ibu dengan tubuh paling gempal bernama Suryati, atau kerap di sapa Yati. Di hadapan Yati satu batang penis tengah asik keluar masuk di dalam mulutnya."Shhhh ohhh yatii sepongan mu memang luar biasa!" Lenguh pria itu saat penisnya dengan asik di hisap oleh Yati. Namanya Badarudin atau sering di sapa Udin. Matanya merem melek menikmati sepongan Yati. T

  • Terjebak Pesona Bos   bab 38.2

    Hingga menampakkan paha montok yang terlihat kenyal dan bergelambir itu.Aku mengintip dari belakang pundaknya. Menantikan apa yang akan lakukan selanjutnya. Dan siapa sangka, sifat binal Pariyem sungguh diluar prediksi ku. Dengan sengaja dia mengarahkan batang penisku dan dia gesekkan pelan di belahan vaginanya, perlahan tapi pasti aku merasakan kepala penisku menembus daging sempit itu, daging yang seolah memijat kepala penisku dengan ramah dan lembut.Tak sampai 10 detik penisku luruh sepenuhnya. Pariyem sengaja mendiamkan penisku untuk beberapa saat. Lalu di menoleh ke arahku dan berbisik. "Kontol pak Adit besar banget! Memek aku penuhhh!" Lenguhnya sembari tersenyum puas.Mendapatkan pujian seperti itu membuatku seakan terbang, aku segera mengecup lehernya meremas kedua payudaranya sembari sesekali ku pelintir putingnya."Shhhh.... Ennakkkkk pakk...."Dalam posisi duduk ini. Pariyem mulai memaju mundurkan pinggulnya. Maju mundur yang

  • Terjebak Pesona Bos   bab 38

    Setelah kembali dari kota, aku segera kembali ke rumah sedangkan Bu Isti yang kelelahan karena sepanjang jalan melayani kami berdua secara bergantian langsung diantar oleh pak Supri ke rumahnya.Sedangkan aku langsung disambut oleh bik Sri yang saat itu hanya mengenakan apron tipis tanpa selembar kain lagi di baliknya, aku tersenyum lantas mendekatinya dan segera ku peluk tubuhnya. Ku tarik tubuh itu agar lebih merapat ke tubuhku dan segera ku kecup bibirnya."Kangen bibik!" Kataku lembut.!Halah! Padahal di sana asik-asik sama Bu Isti, sok-sokan kangen sama bibik!" Ujar bibik sembari menyubit pinggang ku."Hehe ya gimana ya bik, punya Bu isti nggak sebesar punya bibik. Jadi nggak enak!""Jadi punya bibik masih yang paling enak dong!""Iya jelas dong, punya bibi tuh paling juara!" Jawabku lagi sembari meremas gundukan payudara besar itu.Bi Sri langsung terkekeh kecil seraya mendesah tatkala remasan ku semakin brutal.

  • Terjebak Pesona Bos   bab 37

    Di tengah cahaya remang dan juga suara bising dari film yang di putar, Bu Isti tengah asik menggoyangkan pinggulnya dengan posisi sedikit membungkuk. Dia berusaha memberikan kenikmatan yang aku cari sedari tadi, otot vaginanya mencengkram penisku sesekali. Lalu pantatnya bergoyang dengan indah bak di dalam film porno yang dulu sering aku tonton. Goyangan indah yang membuat gairahku semakin membumbung tinggi. Membuat kebahagiaan dalam diri seolah membuncah. Aku tidak pernah berpikir akan melakukan hubungan intim di tengah keramaian seperti ini. Apalagi di dalam bioskop yang katanya kursi paling pojok adalah tempat orang sering berbuat mesum. Yah... Karena itulah aku memilih tempat paling pojok agar mengikuti tradisi yang ada. Aku melirik ke kiri di mana seorang bapak duduk sembari kepalanya fokus ke arah layar. Tapi aku yakin sesekali dia melirik ke arah kami. Apalagi dengan posisi yang begitu dekat itu dia pasti sadar dan mendengar apa yang kami lakukan

  • Terjebak Pesona Bos   bab 36

    "pak! Apa ini nggak terlalu ketat, saya malu kalo harus pake pakaian ini untuk pergi!" Ujar Bu Isti yang tengah protes karena aku menyuruhnya memakai legging panjang yang sangat ketat hingga pres bodi. Yang membuat pantat bulatnya itu terbentuk dengan sempurna, belum lagi bagian atas yang hanya mengenakan kaos lengan panjang yang begitu ketat dengan atasan hijab.Dia terlihat tidak nyaman dan berusaha menutupi bagian intim seperti selangkangan dan juga buah dadanya.Aku terkekeh pelan lalu berjalan menghampirinya. "Nggak papa Bu! Ibu cantik pake baju kayak gini.""Tapi ini terlalu ketat! Saya malu pak!""Kenapa harus malu Bu? Badan ibu bagus. Wajah ibu cantik. Pasti orang akan suka melihat kecantikan ibu, apalagi ibu sangat cantik ketika mengenakan pakaian ini."Dia memandangi wajahku lekat lalu berkata lirih. "Baju ini sama sekali nggak menutupi tubuhku pak, malah terlihat seperti telanjang!"Aku terkekeh pelan. "Nggak papa Bu.

DMCA.com Protection Status