Share

Konsultasi Psikologis

last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-28 09:13:10

Sashi bekerja di klinik seperti biasa di hari berikutnya. Dia berada di ruangan yang dijadikan klinik sementara waktu sampai klinik selesai direnovasi.

Saat sedang mengecek ketersediaan obat, terdengar suara ketukan pintu yang membuat Sashi menoleh. Hingga dia terkejut melihat Clara di sana.

“Kenapa kamu di sini?” tanya Sashi keheranan.

Clara masuk ruangan itu, lantas melirik Lani sebelum kembali memandang Sashi.

“Aku butuh konsultasi psikologis.” Clara menjawab sambil berjalan ke ranjang pesakitan, lantas naik ke sana tanpa diperintah.

Sashi melongo mendengar ucapan Clara, hingga kemudian berkata, “Kalau mau konsultasi psikologis ya ke psikolog atau psikiater, kenapa kemari?” tanya Sashi keheranan dengan adik iparnya itu.

Clara sudah berbaring di ranjang pesakitan, lantas menoleh ke Sashi yang memandangnya.

“Aku butuh kamu, mau tidak bantu?” Clara bicara dengan nada sedikit memaksa.

Sashi menghela napas kasar. dia berjalan ke ranjang pesakitan sambil mengambil kursi untuk digunakan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
yuhuuuuuuuuuuu
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
hadirrrrrrrrr
goodnovel comment avatar
Adeena
pelan2 Clara mungkin Zidan shock dengan keagresifanmu....mungkinkah Zidan yg nyari Clara.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kiriman Makanan

    Clara melipat bibir sambil meremas jemari. Dia sungguh tak tahu harus bicara apa dan bagaimana menghadapi situasi sekarang.“Kenapa tidak menghubungiku dulu? Bagaimana kalau aku tidak ada di kampus?” tanya Clara membuka perbincangan karena sejak tadi begitu canggung. Dia hanya tak ingin terlihat salah tingkah.Zidan menoleh Clara sambil mengulas senyum, lantas membalas, “Aku beruntung karena kamu di kampus.”Ucapan Zidan semakin membuat Clara salah tingkah, tapi gadis itu sebisa mungkin bersikap biasa.“Iya sangat kebetulan karena aku datang ke kampus sebab ada urusan,” balas Clara.Zidan menatap Clara yang tak mau memandang ke arahnya, bola mata gadis itu berkeliaran memandang sembarang arah.“Seminggu ini aku jatah shift malam, jadi pagi ini aku berpikir datang kemari untuk menemuimu. Kemarin full masuk shift jadi sedikit sibuk,” ujar Zidan seolah berusaha menjelaskan sesuatu ke Clara.Clara langsung memandang Zidan setelah mendengar apa yang diucapkan pria itu. Dia pun melihat Zida

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-28
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penggemar Lani

    “Apa yang beracun, kenapa kalian diam?” tanya Nanda menatap Sashi dan Lani bergantian.Lani hendak menjawab, tapi diserobot oleh Sashi lebih dulu.“Ini makanan dari penggemar Lani, tapi dia takut apa makanannya beracun atau tidak,” jawab Sashi langsung membuat alasan.Jangan sampai ada drama merajuk seperti sebelumnya, jika Nanda tahu itu dari Owen.Lani kebingungan, kenapa Sashi malah mengatakan seperti itu. Dia ingin membantah, tapi Sashi langsung memberikan isyarat dengan kedipan mata.Nanda merasa aneh dengan tingkah keduanya, hingga tatapannya tertuju ke Lani.“Apa itu benar?” tanya Nanda yang penasaran.Lani melirik Sashi saat sedang memandang Nanda, hingga kemudian menganggukkan kepala.“Iy-iya, Pak.” Lani terpaksa berbohong karena kode dari Sashi.Sashi tersenyum dengan napas lega, setidaknya dia sedikit menghindari masalah.Nanda pun percaya begitu saja, hingga tatapannya tertuju ke Sashi.“Nana bilang kepalanya sangat pusing, apa kamu bisa mengeceknya? Dia ingin ke sini, tap

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Tidak Hamil Dulu

    “Mau ke mana?” tanya Bintang saat melihat Aruna berpakaian rapi.Aruna baru saja menuruni anak tangga. Dia berhenti melangkah lantas menghampiri sang mommy yang duduk di ruang keluarga.“Keluar bentar, Ma. Aku janji tidak akan pulang malam,” jawab Aruna manja sambil merangkul pundak Bintang dengan kedua tangan.Bintang memperhatikan putrinya yang berpenampilan berbeda, bahkan sangat wangi dari biasanya.“Mau kencan?” tanya Bintang langsung menebak.Aruna sangat terkejut mendengar pertanyaan Bintang. Dia sampai gelagapan dan salah tingkah.“Kencan apa sih, Ma. Masa senin-senin kencan,” elak Aruna.“Terus mau ke mana? Kalau pergi sama pacarmu, namanya kencan, kan?” Bintang terus memancing Aruna untuk jujur soal Ansel.Aruna semakin salah tingkah karena ucapan Bintang, bahkan kedua pipinya memerah antara malu dan takut.“Pacar apaan sih, Ma? Ish … Mama mengada-ada,” balas Aruna tetap saja mengelak.“Itu yang kemarin. Cowok itu, tampan juga. Kelihatannya sopan juga,” ujar Bintang lagi men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Berita Beredar

    Nanda baru saja mengakhiri panggilan dari Lukas, hingga kembali ada panggilan masuk.Nanda pun melihat nama yang terpampang di layar, lantas menjawab panggilan itu.“Halo, Pa.” Nanda menjawab sambil menjauh dari ranjang. Dia kini berdiri di dekat jendela.“Kamu sudah lihat beritanya?” tanya Langit dari seberang panggilan.“Sudah, Pa. Asistenku baru saja menghubungiku,” jawab Nanda sambil mengusap tengkuk.“Apa Sashi sudah tahu?” tanya Langit lagi.“Belum, dia masih tidur,” jawab Nanda.“Baguslah kalau belum, jika bisa jangan sampai dia tahu. Papa yakin dia akan cemas dan panik meski diam seolah tak peduli,” ujar Langit dari seberang panggilan.Nanda mengangguk mendengar ucapan Langit, hingga kini menatap Sashi yang masih tertidur pulas.“Apa Mama juga tahu?” tanya Nanda balik.“Belum. Dia masih sibuk di dapur, semoga dia tidak melihat berita ini,” jawab Langit, “papa sudah minta orang untuk mencari tahu dan menekan berita ini.”“Aku juga, Pa. Semoga berita ini segera menghilang,” ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Dijadikan Senjata

    “Jadi memang ibu kandung Sashi hamil saat masih muda. Ibunya pun tak memberitahu ayah Sashi soal kehamilan itu, hingga saat Sashi berumur 4 tahun, barulah ayahnya tahu kalau ternyata ada Sashi karena hubungan di luar nikah.”Nanda menemui Melvin, lantas menjelaskan apa yang terjadi soal status Sashi.Melvin pun mengembuskan napas kasar, hingga kemudian bertanya, “Apa Sashi tahu soal berita itu? Apa dia baik-baik saja? Mamamu mencemaskannya.”“Dia belum tahu, Pa. Dia sekarang berada di klinik, dan aku sudah meminta Lukas untuk memperingatkan semua orang agar tak ada satu pun yang membahas soal berita itu jika tak ingin dapat sanksi dariku,” jawab Nanda.“Mungkin aku egois dan menggunakan kuasa untuk membuat semua orang diam, tapi ini cara terbaik untuk menjaga perasaan Sashi. Dia sudah terlalu banyak memendam masalah sendirian, jadi aku berharap dia tak lagi memikirkan masalah ini,” ujar Nanda lagi menjelaskan.Melvin mengangguk-angguk, hingga kemudian membalas, “Ya, tidak apa sekali-k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Perkelahian di Lobi

    Sashi berada di klinik seperti biasa. Tidak ada yang banyak dilakukan karena di sana akan melayani jika memang ada karyawan yang sakit, selama tak ada yang datang, Sashi hanya akan berdiam diri atau mengajak Lani mengobrol.Sashi menatap Lani yang terlihat sibuk, padahal apa yang dikerjakan tampak berulang dan terus diulang, membuat Sashi keheranan dengan apa yang dilakukan oleh asistennya itu.“Lani.” Sashi memanggil Lani yang sedang sibuk sendiri.Lani terkejut mendengar panggilan Sashi, hingga langsung menatap dokter muda itu sambil tersenyum canggung.“Iya, Dok. Ada apa?” tanya Lani mencoba menutupi keterkejutannya.“Kenapa kamu terkejut seperti itu?” tanya Sashi keheranan.Lani mengulum bibir karena panik mendengar pertanyaan Sashi. Sejak tadi dia berusaha menyembunyikan masalah berita yang dilihatnya di sosial media dan juga di web. Apalagi grup khusus karyawan di sana sudah mengumumkan jika tak ada satu pun staff yang boleh membahas berita itu di perusahaan.“Tidak, Dok. Saya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Kenapa Disembunyikan

    “Nanti berkas ini ajukan dulu ke Pak Nanda,” ucap Bastian sambil berjalan masuk lobi. Dia baru saja bertemu klien membahas proyek pembangunan sebuah gedung.Hingga saat baru saja menginjakkan kaki di lobi, Bastian sangat terkejut melihat Lani dan dua staff lain berkelahi. Dia pun membentak dengan suara lantang, sampai semua orang yang ada di sana terkejut dan langsung diam sambil menunduk.Bastian menatap satu persatu yang terlibat dalam perkelahian itu, hingga dia mengajak ketiganya untuk bicara di ruangan khusus.“Jelaskan, apa yang terjadi?” Bastian duduk memandang Lani dan dua staff yang berdiri di depannya.Dua staff itu hanya menunduk takut, sedangkan Lani melirik dengan rasa kesal yang bercokol di dada.“Ada apa, Lani? Katakan jika ada masalah, bukan malah berkelahi di lobi hingga menjadi tontonan staff lain!” Suara Bastian agak tinggi karena tak habis pikir dengan tingkah ketiganya.“Saya yang mulai perkelahian, Pak. Saya tidak terima mereka menjelek-jelekkan Dokter Sashi,” uj

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bukan Narasi Hoaks

    “Ini semua data yang Anda minta, Pak.” Asisten Owen memberikan tablet pintar ke Owen.Owen menerima tablet pintar itu, lantas membaca artikel yang tertulis di sana.“Apa perusahaan kita juga menyebar berita ini?” tanya Owen saat melihat berita tentang Sashi.“Sepertinya ada, Pak,” jawab asisten sedikit ragu.“Suruh take down, larang jurnalis kita mengeluarkan berita apa pun soal Sashi dan keluarganya!” perintah Owen sambil memberikan tablet pintar itu ke asistennya.“Baik, Pak. Saya akan segera laksanakan,” balas asisten, “apa ada yang lain lagi, Pak?”“Tidak, itu saja. Peringatkan semua staff untuk tidak menayangkan berita soal Sashi, lalu carikan berita dari artis papan atas atau pengusaha yang sedang naik daun, atau skandal yang belum pernah ditayangkan!” perintah Owen begitu tegas.“Baik, saya mengerti.” Asisten Owen pun undur diri dari ruangan pria itu.Owen berpikir sejenak, berita sejak pagi yang beredar membuatnya sedikit cemas. Dia mengambil ponsel lantas menghubungi Sashi, t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Akhir

    “Dia tampan sekali. Pipinya juga menggemaskan.” Rihana langsung menggendong cucu keduanya itu. Rihana, Bintang, dan para suami datang ke sana setelah satu minggu Sashi melahirkan. Mereka begitu bahagia mengetahui Sashi melahirkan dengan lancar. “Aku mau menggendongnya,” kata Bintang mengambil Archie dari gendongan Rihana. Sashi dan Nanda menatap para orang tua yang sangat bahagia. Mereka begitu bahagia melihat semuanya berkumpul di sana. “Siapa namanya?” tanya Bintang sambil menimang bayi Archie. “Archie Abimand Mahendra. Nanda ingin nama keluarga tersemat di namanya,” jawab Sashi. “Nama yang bagus,” puji Rihana sambil mengelus pipi Archie menggunakan telunjuk, membuat bayi mungil itu menggeliat geli. Bintang menatap cucu pertamanya itu. Melihat Archie yang sangat menggemaskan, membuat Bintang malah sedih. “Apa kamu akan balik ke Indonesia?” tanya Bintang sambil menatap Sashi. Semua orang pun terkejut hingga menatap Bintang, kemudian ke Sashi secara bergantian. Sashi bingung

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bayi Tampan

    Sashi baru saja keluar dari kamar mandi. Dia tiba-tiba merasakan perutnya sakit, membuat Sashi langsung berpegangan pada kusen pintu. “Agh, kenapa sakit?” Sashi memegangi perutnya yang besar. Kehamilan Sashi baru memasuki usia sembilan bulan. Dia menjalani hari dalam masa kehamilan dengan baik meski Nanda tak selalu ada di sampingnya. Pagi itu dia baru saja mencuci wajah, tapi perutnya tiba-tiba terasa mulas bahkan panas juga pinggangnya pegal. “Apa kamu mau keluar sekarang?” Sashi menahan sakit sambil mengusap perutnya. Sashi mengalami kontraksi, membuatnya tak sanggup berjalan hingga memilih langsung duduk di ranjang. Dia berulang kali mengatur napas karena kontraksi yang terjadi. “Anda sudah bangun?” Suara perawat pribadi yang selama beberapa bulan ini merawat dan menjaga Sashi masuk kamar. Dia terkejut karena melihat Sashi kesakitan. “Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu langsung berlari menghampiri Sashi. “Sepertinya bayinya mau lahir,” jawab Sashi sambil menahan sakit

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bumi & Winnie

    “Kenapa kamu ke sini lagi?” Bumi melotot ke Winnie yang kembali datang ke kafenya. Dia sepertinya sedikit tak senang dengan Winnie yang sangat cerewet. “Apa? Aku mau jajan, kenapa kamu galak sekali? Ingat, Om. Tidak boleh galak-galak, nanti cepat tua,” balas Winnie tak takut sama sekali meski Bumi memasang wajah garang. “Kalau mau beli makanan atau minuman di sini, take away jangan makan di sini,” ucap Bumi karena sebelumnya Winnie begitu cerewet bertanya soal seseorang yang menemuinya waktu itu. Padahal jika dipikir, Winnie tak ada hubungan dengan Bumi, tapi kenapa gadis itu bertanya seolah sedang menginterogasi. Selama beberapa bulan ini, Winnie memang sering datang ke kafe Bumi meski tidak tiap hari. Bukannya senang mendapat pelanggan tetap, Bumi malah kesal karena sikap Winnie cerewet dan penasaran dengan apa pun yang dilihat di kafe itu.Baru saja Winnie ingin membalas ucapan Bumi. Tiba-tiba beberapa anak berseragam masuk ke kafe dan langsung menatap Winnie. “Eh, kamu di sin

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia itu Sederhana

    “Kamu benar-benar tidak apa-apa jika aku balik ke indo?” tanya Nanda sambil membelai rambut Sashi dengan lembut. Nanda sudah beberapa hari di sana. Dia harus kembali ke Indonesia untuk mengurus pekerjaan, tapi Nanda juga masih berat jika harus meninggalkan Sashi. “Iya, tidak apa-apa. Lagian aku juga baik-baik saja, bahkan tidak mengalami morning sickness. Jadi kamu jangan cemas,” jawab Sashi. Sebenarnya bukan masalah takut Sashi sakit atau mengalami kendala saat menjaga kesehatan. Dia hanya tak bisa jauh dari istrinya yang sedang hamil, Nanda seperti perlu terus berada di sisi istrinya itu. Saat keduanya masih berbincang, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Nanda pun memilih membuka pintu, hingga melihat pelayan rumah berdiri di hadapannya. “Ada apa?” tanya Nanda. “Nyonya besar datang bersama yang lain, Tuan.” Pelayan itu menyampaikan kedatangan Rihana. “Mama datang? Baiklah, aku akan segera turun,” kata Nanda lantas kembali masuk menghampiri Sashi. “Ada apa?” t

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sama Saja

    “Kamu benar-benar tidak apa?” tanya Sashi saat melihat Nanda sedang berganti pakaian.Nanda menoleh saat mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mendekat ke Sashi yang duduk di ranjang.“Apanya tidak apa, hm?” tanya balik Nanda lantas duduk di samping Sashi.Sashi sepertinya masih takut jika Nanda belum bisa menerima jika dirinya hamil, meski tadi sudah berkata tidak apa-apa.“Kamu tidak apa-apa kalai aku hamil?” tanya Sashi memastikan.Nanda memulas senyum mendengar pertanyaan Sashi. Dia lantas mengusap lembut rambut istrinya itu.“Tentu saja tidak apa-apa. Aku malah bahagia karena akhirnya kamu bisa hamil. Mungkin dulu aku belum siap karena takut kamu sakit, tapi sekarang berbeda karena yang terpenting bagiku sekarang kamu bahagia,” jawab Nanda sambil tersenyum begitu tulus dan penuh kasih sayang.Sashi menautkan jemari mereka, lantas menyandarkan kepala di pundak Nanda.“Aku janji akan selalu sehat dan menjaga bayi kita dengan baik,” ucap Sashi agar Nanda tak perlu cemas.Nanda ters

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Bahagia

    Nanda masuk ke ruang USG, hingga melihat Sashi yang berbaring dan kini sedang diperiksa.“Bagaimana kondisi istri saya?” tanya Nanda saat sudah masuk ke ruangan itu.Sashi terkejut hingga tatapannya tertuju ke Nanda yang baru saja datang.“Kamu datang.” Sashi terlihat senang melihat Nanda di sana.Nanda mendekat dengan ekspresi wajah cemas, lantas memandang ke monitor yang baru saja diperhatikan oleh dokter.“Sebenarnya istri saya kenapa, Dok?” tanya Nanda.Dokter itu tersenyum sambil meletakkan alat USG, hingga kemudian menjawab, “Selamat, istri Anda hamil.”Nanda tertegun tak percaya mendengar ucapan selamat dari dokter itu. Dia sampai memandang Sashi dengan rasa tak percaya.Sashi sendiri hanya tersenyum karena tadi sudah memberitahu kalau dirinya hamil, kini usia kandungan Sashi pun baru enam minggu.“Hamil? Serius hamil? Bukan penyakit?” tanya Nanda memastikan dengan sedikit rasa tidak percaya.Sashi meraih tangan Nanda yang dekat dengannya, lantas menautkan jemari mereka.“Iya,

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Sakit Lagi

    Satu tahun berlalu. Sashi masih setia menemani Aruna di luar negeri, Nanda sendiri datang setiap seminggu sekali, lantas tinggal beberapa hari sebelum kembali ke Indonesia.Sashi sendiri mulai lega karena akhirnya Aruna bisa menyesuaikan diri dan kini sudah memiliki beberapa teman di kampus barunya.“Bagaimana kuliahmu hari ini?” tanya Sashi saat melihat Aruna baru saja pulang.“Menyenangkan,” jawab Aruna sambil melebarkan senyum.“Mommy tadi telepon, tanya apa kamu masih suka murung-murungan, kujawab tidak karena kamu sudah baik-baik saja,” ucap Sashi.Aruna tersenyum tipis mendengar ucapan Sashi. Meski dia terlihat baik-baik saja, tapi tetap saja sudah satu tahun belum bisa melupakan Ansel.“Jika nanti sudah lulus, aku ingin kerja di sini saja. Di sini lebih enak, meski pergaulan di sini berbeda dengan di Indonesia, tapi aku sudah berusaha menjaga batasan,” ujar Aruna.Sashi sangat terkejut mendengar ucapan Aruna. Dia lantas membalas, “Apa kamu tidak ingin meneruskan perusahaan Dadd

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Meringankan Beban

    “Bagaimana dengan Runa?” tanya Nanda saat menemui Sashi di kamar. Mereka sudah ada di sana sebulan. Aruna sendiri belum keluar dari rumah sama sekali sejak sebulan ini. “Masih sama. Hanya di kamar, duduk di teras, atau jalan-jalan,” jawab Sashi yang sedih mengetahui Aruna tak seperti dulu dan lebih banyak murungnya. Nanda menghela napas, mereka sudah berusaha membuat Aruna bersemangat, soal Aruna mau bangkit atau tidak, semua harus dari diri sendirinya. “Kalian tidak apa-apa jika aku tinggal? Aku tidak tega melihatmu sedih melihat Aruna seperti itu,” ucap Nanda sambil mengusap rambut Sashi. Nanda masih harus bolak-balik mengurus pekerjaan, sehingga dia pun tidak bisa setiap saat ada di sana. “Kamu tenang saja, aku baik-baik saja di sini. Soal Runa, aku akan berusaha mengajaknya jalan-jalan mencari suasana baru. Dia juga seharusnya sudah mulai mengurus perpindahan kuliahnya, tapi dia belum bersemangat,” balas Sashi. Sashi mencoba memahami posisi suaminya yang tak bisa terus berad

  • Terjebak Pernikahan Dadakan dengan Presdir Tampan    Penyebab Aruna Pergi

    Aruna memandangi kamar yang akan ditinggalkannya. Dia sudah memantapkan hati untuk pergi karena benar-benar tak bisa melupakan Ansel begitu saja jika masih di kota itu. Baginya Ansel adalah cinta pertama yang tak bisa dilupakan. Meski dulu awalnya dia menyukai Bumi, tapi kenyataannya Ansellah yang menduduki hatinya pertama kali. “Kamu sudah siap?” tanya Sashi yang menghampiri Aruna di kamar. Aruna menatap Sashi, lantas menganggukkan kepala. Dia mengambil tas dan jaketnya, lantas menarik koper yang ada di dekat ranjang. Setelah mengurus visa tinggal terbatas dan pasport, akhirnya Aruna akan pergi ke Amerika untuk belajar sekalian menenangkan diri. Namun, tentunya Aruna akan pergi bersama keluarga, lalu nantinya akan tinggal bersama Sashi dan Nanda sesuai kesepakatan, meski Nanda akan bolak-balik karena urusan pekerjaan. Bintang menatap Aruna yang baru saja menuruni anak tangga bersama Sashi. Bintang tak kuasa melihat kedua putrinya akan pergi dan tinggal jauh darinya. Sopir yang

DMCA.com Protection Status