Share

Semakin Dekat

Author: Iyan wiyanti
last update Last Updated: 2021-06-08 16:51:57

***

Setelah pertemuan pertama mereka di toko buku favorit, Diandra jadi makin getol berkunjung dan berlama-lama di toko buku itu.

Entah apa yang Diandra lakukan di dalam sana, yang jelas dia sengaja berlama-lama baca diruangan khusus pembaca di gedung itu.

Harapannya cuma satu, dia berharap bisa bertemu lagi dan lagi dengan manager cool tapi manis kaya gulali itu.

Dan harapannya selalu terwujud.

Manajer itu selalu menemuinya dikala waktu senggangnya.

"Ehem ... kamu lagi apa? serius amat?" Celetuk Reggie dari arah sebrang meja yang Diandra duduki.

"Hah...? eh... anu pak.. eh bang, aku lagi belajar nulis nih, hehe...." jawab Diandra yang terkejut.

Dia lagi serius mengerjakan sesuatu di laptop kesayangannya yang menjadi hobi barunya itu.

"Belajar nulis? maksudnya kamu lagi belajar nulis tentang apa?" Tanya Reggie penasaran dan dia langsung duduk dihadapan Diandra yang hanya dibatasi meja kecil.

"Ini," jawab Diandra singkat sambil mengeser laptop berlogo gambar apel bekas gigitan separo itu.

Dengan penasaran Reggie pun segera meraih laptop tersebut dan membaca apa yang Diandra tulis disana.

"Waaahh... ini keren, kamu ada bakat menulis, kembangkan bakatmu agar kamu menjadi penulis terkenal!" Seru Reggie sangat berbinar ketika membaca hasil karya Diandra yang baru seperempat jadi itu.

"Ah ... abang terlalu memuji, aku baru belajar ko bang, masih banyak yang harus aku pelajari," jawab Diandra tersipu malu. 

Tanpa ia sadari, diam-diam Reggie memperhatikan tingkah Diandra yang membuatnya salah tingkah tersebut.

Senyum Reggie pun mengembang, tatkala dia melihat ada semburat merah merona di pipi Diandra.

Reggie terus memperhatikan Dindra yang berusaha membuang senyumannya, dengan pipi yang masih memerah, Reggie sangat menyukai semburat itu yang terlihat jelas di wajah Diandra.

Dalam benak Reggie terbersit rasa ingin menggoda Diandra.

"Kamu belum makan ya? sepertinya kamu laper tuh," tanya Reggie tiba-tiba.

"Hah? ngga ko, aku sudah makan bang," jawab Diandra apa adanya.

Ada rasa malu dalam dirinya, takut perutnya bunyi keroncongan tanpa dia sadari, padahal beneran dia sudah makan.

"Lalu... kenapa gambar apel yang ada di laptop kamu digigitin separo? Pasti karna kamu kelaperan kan?" Goda Reggie lagi sambil menggigit bibir bawahnya menahan tawa.

"Eh...?"

Dengan segera Diandra membalikan laptopnya.

Disana dia baru menyadari bahwa Reggie hanya mengerjainnya.

"Ih...abang mah, gitu," rengut Diandra pura-pura marah padahal menahan malu.

Semburat dipipi Diandra semakin memerah hampir semua diseluruh wajahnya, dan mulai berubah merah semua.

Sementara Reggie semakin gemas saja melihatnya.

"Perasaan ruangan ini memakai AC, hawanya pun dingin, tapi kenapa wajah kamu mateng sekali ya?" lanjut Reggie semakin gencar menggoda Diandra yang sedang kepayahan mengontrol emosi dalam permainan yang Reaggie ciptakan. 

"Aaaabaang... ih, udah dong ledekin akunya," seru Diandra merasa gemas dengan sikap Reggie yang hampir merobohkan pertahanannya yang sedang mencoba menjadi wanita yang kemayu di depan Reggie.

"Hehe ... maaf, aku suka melihat semburat wajahmu yang memerah seperti senja yang berubah menjadi jingga saat akan terbenam," ucap Reggie lembut, disertai senyumannya yang menawan.

"Ah... abang bisa aja, udah sih jangan bikin aku..." ucap Diandra terjeda, dia tidak melanjutkan kata-katanya yang keburu didera rasa malu.

"Bikin apa coba? baper ya?" Goda Reggie sambil menyolek hidung mancungnya Diandra dengan refleks.

"Isshh .. abang nih, ga sopan tau colak colek," gerutu Diandra pura-pura manyun padahal hatinya sedang jungkir balik.

benih-benih asmara pun mulai tumbuh di antara keduanya tanpa mereka sadari.

Ada debaran halus yang perlahan-lahan menyelinap kedalam hati, di saat sama-sama saling melempar pandangan dan senyuman.

"Emm.. aku boleh minta nomer Whatsap kamu ga?" celetuk Reggie membuyarkan lamunan Diandra yang sedang melayang entah kemana.

"Boleh, tapi buat apa?" tanya Diandra mencoba sedikit tahan harga dan pura-pura tidak mengerti atas permintaan Reggie.

Terlihat jelas, perilaku kikuk dan salah tingkah, namun tak lama berhasil mengontrol dirinya agar tetap terlihat biasa saja dan berwibawa.

"Kamu kan lagi belajar nulis, kebetulan aku buka les privat tentang kepenulisan, jika kamu senang, aku bisa ngajarin kamu biar lebih berkembang bakatnya," Tawar Reggie mencoba mencari cara agar tak terlihat bahwa itu hanya modusnya saja. 

"Sekalian aku les Privatin hati kamu," gumam Reggie dalam hati.

"Waah serius? Abang mau ngajarin aku menulis?" Seru Diandra setengah bersorak.

"Iya serius," jawab Reggie singkat, sambil terus tersenyum.

Diandra bersorak kecil, rasanya ingin sekali Diandra salto, namun segera ia kuasai agar tak terlihat aneh di depan Reggie. 

Padahal sedang berada di keramaian, saking kegirangannnya, kalo saja di kamar tidurnya, mungkin Diandra sudah guling-giling di balik selimut seperti dadar gulung.

Tapi ini di tempat umum, depan Reggie pula, mana mungkin dia lakukan itu, nanti dikira kurang waras dan membuat Reggie menjadi ilfil.

"Aku pikir kamu akan salto, setelah mendapatkan nomer whatshapku," goda Reggie cengengesan seakan memahami dan mendengar sorak sorai yang bergemuruh dalam hati Diandra.

"Pengennya sih gitu bang, tapi malu, takut dikira kehabisan obat," sahut Diandra mulai maladeni candaan Reggie.

Merekapun tertawa bersama di pojok ruangan.

Reggie seolah lupa, bahwa disini mengelola dan mengembangkan Book store yang menjadi tugasnya, bukan malah menggoda gadis tomboi yang membuat hatinya menjadi berdebar debar.

"Ehem ... ehem ... pantesan aja kamu sering ngilang Ndra, sampe puas kami mencarimu disegala penjuru, ternyata malah mojok disini," celetuk Ardi yang sudah menggeser kursi di sebelah kanan Diandra secara tiba-tiba.

Entah dia datang dari mana asalnya, tiba-tiba muncul ada disini bersama Fay yang mengambil posisi duduk di kursi sebelah kiriku.

Kebetulan meja ini yang terletak di pojokan dan menjadi tempat terfavoritku memilik 4 kursi disetiap sisi mejanya.

"Eh ... kalian, ngagetin aja deh, tiba-tiba muncul kaya hantu," celetuk Diandra yang memang merasa kaget dengan kehadiran mereka yang secara tiba-tiba.

"Kamu pikir kami berdua ini jelangkung, yang datang tanpa di undang, kalo pulang wajib di anterin?" Sungut Fay menggerutu kesal dibilang hantu oleh Diandra.

"Tau nih, mentang-mentang nemu mangsa empuk, lupa sama kita-kita," sahut Ardi sambil manyun.

"Apaan sih kalian berdua, dateng-dateng pada ngambek, aku disini lagi belajar menulis sebuah karya, lagi di ajarin sama bapak manajer baik yang ada di depan aku, siapa tau nanti aku jadi penulis terkenal," kilah Diandra mencoba menjelaskan pada kedua sahabatnya.

Sementara Reggie hanya mengangguk memberi hormat pada kedua sahabat Diandra sambil terus mengembangkan senyum.

"Duh senyumannya, ngembang mulu dari tadi, kalo balon udah terbang kali ya?" batin Diandra merasa sangat gemas melihat Reggie yang terus tersenyum.

"Aamiinn...!" Seru kedua sahabatnya secara bersamaan sambil menengadahkan tangan ke atas dengan suara yang sangat keras.

Pluukk...!

Sebuah buku mendarat tepat di meja kami yang dilempar seseorang.

"Woy... berisik...!" Seorang pengunjung yang sejak tadi sibuk dengan laptop dan bukunya, entah apa yang dia kerjakan merasa terganggu dengan kegaduhan yang diciptaan kedua sahabat Diandra.

Related chapters

  • Terjebak Perjodohan   Terpesona

    *** Lemparan buku itu membuat mereka terkejut. Kemudian dengan santainya, Reggie berdiri dan menghampiri pengunjung tersebut. Reggie lalu membungkuk hormat dan meminta maaf pada pria tadi yang berada tak jauh dari meja mereka. Terlihat ada percakapan di antara mereka, sehingga membuat Reggie berkali-kali mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda permohonan maaf yang mewakilkan ketiga sahabat itu. Dengan senyuman yang masih saja terus terkembang. Diandra mengedarkan pandangan ke seluruh pengunjung yang ada di ruangan itu, mereka saling berbisik. Ada yang melihat ke arah mereka bertiga, ada pula yang berbisik sambil melihat ke arah Reggie dan pengunjung pria tersebut. Selang beberapa menit kemudian, Reggie pun berbalik ke tempat duduk Diandra dan kedua sahabatnya. Suasana jadi sedikit menegang setelah insiden pelemparan buku tersebut. Kalau saja itu ruangan terbuka, mungkin Diandra sudah menggebrak balik pada pria tersebut yang sudah sangat tida

    Last Updated : 2021-06-09
  • Terjebak Perjodohan   Kemilau Senja

    ***Kemudian mereka beranjak pergi bersama-sama meninggalkan ruangan tersebut, dengan Reggie yang berjalan paling depan, di ikutin Diandra dan Fay yang berjalan berdampingan, kemudian di susul Ardi yang berjalan paling belakang. Mereka lalu menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai dua.Ketiga sabahat itu mengira awalnya akan dibawa ke ruang kerja Reggie yang terletak di lantai dua, tapi dugaan mereka salah. Reggie masih terus berjalan berbelok menaiki anak tangga berikutnya. Tanpa banyak bertanya, ketiga sahabat itu tetap mengikuti kemana pun langkah Reggie membawa mereka.Akhirnya mereka sampai di pintu yang menjadi ujung anak tangga yang di perkirakan adalah lantai tiga. Namun lagi-lagi dugaan mereka salah. Setelah Reggie membuka pintu tersebut, tampaklah sebuah ruangan terbuka. Tepatnya ini adalah sebuah Roof top atau disebut juga atap gedung.Roof top gedung ini sangat teduh, tidak panas seperti kebanyakan atap gedung lainnya. Sekilas tempat i

    Last Updated : 2021-06-09
  • Terjebak Perjodohan   Sang Preman Jatuh Cinta

    ***"Fay, aku mau curhat, nih," seru Diandra saat pulang dari Book Store tadi yang di antar oleh Ardi."Tumben? Memangnya kamu mau cerita apa, sih? Girang banget kayaknya," tanya Fay dengan santai."Aku di kasih nomornya Bang Reggie, dong," ungkap Diandra sambil langsung atraksi guling-guling di kasur, seperti kebiasaannya di saat Diandra merasa sangat girang.Tak lama kemudian ...Bluuugghhh ...Diandra nyemplung bablas dari kasur. Fay yang melihat aksi sirkus sahabatnya langsung tertawa terpingkal-pingkal."Aseeem kamu, Fay! Bukannya nolongin, malah ngetawain. Puas banget kayaknya lihat aku nyungsep," gerutu Diandra dengan manyun sambil berusaha bangkit dari sisi ranjang dengan tubuh terbelit selimut sembari mengusap-usap pinggang dan lengannya.Tapi Fay masih saja tertawa. Sampai-sampai dia memegangi perutnya dan sangat kesulitan menghentikan tawanya."Bisa nggak, kamu tuh berhenti ketawa? Berdosa banget, kamu. Huh ..

    Last Updated : 2021-06-10
  • Terjebak Perjodohan   Khawatir

    ***Keesokan harinya, Fay sibuk mencari keberadaan Ardi karena dia ingin menceritakan semuanya tentang Diandra. Mau bagaimana pun juga, Fay sangat menyayangi Diandra seperti saudaranya sendiri. Dan tak ingin sesuatu yang berlebihan terjadi padanya.Bukan dia tidak menyukai Diandra dekat dengan Reggie, tapi Fay sangat khawatir apabila mereka berdua saling melibatkan hati dan perasaan, sementara Diandra sudah di jodohkan oleh orangtuanya. Itu pasti akan melibatkan banyak hati yang terluka.Sementara Fay sendiri belum tahu status Reggie seperti apa. Entah masih single atau sudah punya pasangan. Karena kalau Reggie sudah punya pasangan, itu akan menjadi boomerang bagi keduanya apabila cinta mereka terlanjur bersemi dan tumbuh tanpa disadari.Fay ingin agar Ardi membantunya mencari tahu fakta tentang seorang Reggie Kaivan tersebut. Apa statusnya dan darimana asalnya?"Duh .. Si Ardi kemana, sih? Kalau lagi genting kayak gini aja, susah banget nyarinya.

    Last Updated : 2021-06-12
  • Terjebak Perjodohan   Chating-ngan Membuat Gila

    ***Sementara di dalam ruang privasi Book Store -tempat favorit Diandra- dia tampak murung dan duduk seorang diri di meja paling pojok. Ternyata penyebabnya adalah karena hari ini Reggie tidak masuk kerja. Bukan karena sakit, tapi karena ternyata dia di tugaskan untuk mengurus projek di cabang kota lain oleh CEO Book Store ini.Diandra mengetahui hal tersebut dari pegawainya saat dia menanyakan sang Manager klimis, yang bahkan hingga menjelang sore yang di nanti tak juga muncul.Dreeet .. Dreeet .. Dreeet ..Tiba-tiba benda pipih yang bertuliskan 'OPPO' itu bergetar menandakan ada pesan masuk. Dengan segera Diandra membuka pesan tersebut, dan nama Reggie lah yang tertera disana. Seketika pipi Diandra bersemu merah saat membuka pesan itu."Assalamualaikum, Diandra!" tulis Reggie di pesan tersebut.Iya, ini adalah pertama kalinya Reggie mengirimkan pesan pada Diandra sejak mereka bertukar nomor."Waalaikumsalam, Bang," balas Diand

    Last Updated : 2021-06-16
  • Terjebak Perjodohan   Sang Dosen

    ***Pagi harinya, Diandra dan Fay sangat sibuk mempersiapkan jam kuliah pagi."Hari ini mata kuliah apa, sih?" tanya Diandra sambil mengacak-acak beberapa diktatnya dengan terburu-buru."Pengantar Filsafat, Ndra," jawab Fay dengan santainya."Duh, mata kuliah yang paling aku benci, tuh. Padahal 'kan kita sastra, kudu ya .. ada mata kuliah Filsafat?" gerutu Diandra sambil tangannya terus menggeledah meja dan lemari bukunya. Sementara Fay masa bodoh dengan omelan Diandra itu.Fay memang sudah mempersiapkannya sejak semalam. Berbeda dengan Diandra yang gedebak-gedebuk karena belum mempersiapkan apapun untuk kuliah hari ini. Dia terlalu sibuk chattingan dengan manager handsome sampai pagi. Alhasil .. Fay pun jadi ikutan sibuk membantu segala keperluan Diandra yang bangun sedikit terlambat."Kamu sih, mendadak bucin. Jadi lupa segalanya, 'kan?" gerutu Fay yang manyun dengan bibir mungilnya."Ssttt ... berisik. Niat bantuin nggak, sih

    Last Updated : 2021-06-23
  • Terjebak Perjodohan   Tentang Hati

    ***Sesampainya di taman -Telaga Sarangan-, Diandra celingukan mencari sosok pria yang selama beberapa ini ia rindukan. Tak berapa lama, dia pun menemukan sosok pria tersebut. Dia sedang duduk di sebuah kursi taman yang menghadap langsung ke air terjun di ujung telaga sambil membaca sebuah buku karya penulis terkenal.Diandra berjalan mengendap-endap, berharap bisa mengintip buku apa yang sedang Reggie baca dengan begitu serius."Nggak perlu mengendap seperti itu. Kalau kamu penasaran, tanya aja sama aku," celetuk Reggie yang seakan mengetahui kedatangan Diandra.Suara Reggie yang tiba-tiba itu cukup membuat Diandra hampir saja nyungsep ke depan dan semakin salah tingkah dibuatnya. Dengan tersipu malu, Diandra pun duduk di kursi samping Reggie."Maaf ya, lama nunggu!" ucap Diandra basa basi menghilangkan kegugupannya.Tak bisa dipungkiri, saat berhadapan langsung dengan Reggie, jantung Diandra seperti genderang yang mau perang. Begitupun den

    Last Updated : 2021-06-28
  • Terjebak Perjodohan   Mengungkap Fakta

    *****Di dalam kamar, Diandra seperti orang kesurupan. Guling sana .. guling sini yang sesekali dia tersenyum girang. Sementara Fay yang memperhatikan tingkah sahabat tersayangnya itu, hanya diam menatap dengan perasaan yang sulit digambarkan. Antara senang melihat temannya bisa jatuh cinta dengan normal pada lawan jenisnya, tapi juga sedih dengan fakta yang sudah diketahuinya."Andraaa ..." seru Fay mencoba memanggil Diandra yang sedang terlena dalam dunia barunya.Namun Diandra tak menggubris sedikitpun panggilan Fay, dan masih terus dengan kegilaannya."Diandraaa ..." sekali lagi Fay memanggil Diandra dengan menggunakan jurus suara andalannya yang melengking."Iya Fay, sayang. Ada apa, sih? Berisik, ah .." sungut Diandra yang merasa terganggu dengan ulahnya Fay."Kamu kenapa sih, Ndra? Kenapa sekarang kamu berubah kayak gini?" tanya Fay lirih.Dengan malas, Diandra bangun dari tidur ngasalnya, lalu ia pun berkata, "Aku nggak kenapa

    Last Updated : 2021-06-30

Latest chapter

  • Terjebak Perjodohan   Kehilangan

    ** Teruntuk hati ..AKu tahu kau lelah dengan semua rasa iniRasa yang hanya bisa hadir di mimpi dan bayang-bayangmu saat iniRasa yang terkadang selalu menyiksamu di setiap malamRasa yang bagaikan ada namun tak terwujud Hati .. tetaplah tegar dan bersabarKarena aku yakin ada saatnya semua rasa risau itu akan hilang dan berganti dengan kebahagiaanHati .. tetaplah disana tunggu aku yang akan datang untuk memelukmu Saat cinta telah memilih, salahkah aku?Mungkin akalku tak nalar, jiwaku tak tenang, kegelisahan menjadi teman yang abadiItulah kebodohanku yang mencintaimuTapi jika mencintaimu adalah satu kebodohan, aku bangga dengan kebodohankuKarena aku tak mendengar kata orangAku hanya mengikuti perasaan dan kata hatikuAku hanyalah seonggok hati yg tersesat di raga yang salahMencintaimu bukanlah pilihanku, tapi hatiku Diandra ** Sejak saat itu mereka sudah tak berkomunikasi lagi. Reggi

  • Terjebak Perjodohan   Mulai LDR

    Beberapa bulan kemudian ... Diandra dan Reggie masih menjalin komunikasi. Hanya saja mereka berkomunikasi via telpon dan chat, tanpa ketemu langsung lagi. Setelah pertemuan mereka beberapa bulan yang lalu, Reggie tidak pernah lagi muncul di hadapan Diandra. Jangankan ketemuan, Diandra pun tidak mengetahui dimana keberadaan Reggie. Karena Reggie tidak pernah memberitahukan dimana ia ditugaskan. Diandra yang merasa kehilangan kekasihnya menjadi tak bersemangat untuk melanjutkan karya tulisnya. Suatu hari Diandra mencoba menelpon Reggie, karena gejolak rindu di dadanya seakan tak terbendung lagi. "Assalamualaikum, Abang?" sapa Diandra saat telponnya di angkat. "Waalaikumsalam," jawab suara di sebrang telpon. "Abang apa kabar?" tanya Diandra sangat hati-hati. "Alhamdulillah baik. Kabar kamu sendiri gimana?" jawab Reggie dan balik bertanya tentang keadaan Diandra. "Alhamdulillah, aku juga baik, Bang," ucap Diandra kembali be

  • Terjebak Perjodohan   Kejujuran

    ***Beberapa saat mereka saling terdiam. Reggie dan Diandra sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing. Sementara Fay menanti obrolan selanjutnya dari mereka dengan harap-harap cemas."Aku ngerti kemana arah tujuan pembicaraan kamu," ucap Reggie kembali membuka obrolan yang sempat hening.Deg ...Hati Diandra dan juga Fay merasa semakin berdebar menanti jawaban Reggie."Kamu ingin aku jujur, 'kan?" tanya Reggie yang terdengar masih berusaha menenangkan diri. Sementara Diandra hanya mengangguk pasrah."Iya, aku emang udah punya tunangan, Diandra," lirih Reggie sambil tertunduk.Jleebb ...!Seakan ada ribuan belati yang menghujam jantung dan hati Diandra, dan sakitnya seakan patah seribu tulang."Padahal aku udah tahu, tapi kenapa sakit banget saat kalimat itu terucap langsung dari mulut Reggie?" batin Diandra berkecamuk."Maafin aku, Diandra. Aku nggak bermaksud bohongin kamu atau sengaja mainin perasaanmu. Ak

  • Terjebak Perjodohan   Fakta

    Keesokan harinya ..."Ardi ..." sapa Diandra sambil menepuk pundak sahabatnya, saat menemukan Ardi sedang makan siang di kantin."Apa sih, Ndra? Ganggu orang makan aja?" tanya Ardi dengan cueknya dan masih melahap hidangan favoritnya."Aku mau nanya sama kamu, tolong jawab jujur, ya!" pinta Diandra sambil menggeser kursi yang berada di hadapan Ardi."Iya, sok .. mau nanya apa?" tanya Ardi masih santai."Tentang Reggie," jawab Diandra serius.Ardi yang hendak menyantap mie ayam, mendadak menggantung dengan mulut menganga terbuka. Beberapa saat Ardi hanya mematung di posisi semula, sampai akhirnya Diandra membuyarkan aksi melongonya.Braaakkk ...!!!"Loncat ... kodok ... biawak ...!" seru Ardi mendadak latah saking kagetnya, saat meja tempat dia makan di gebrak oleh Diandra. Sampai mie ayam yang sedari tadi menggantung di tangannya loncat berhamburan."Kamu makan kodok sama biawak, Di?" tanya Diandra tanpa dosa."Gi

  • Terjebak Perjodohan   Mengungkap Fakta

    *****Di dalam kamar, Diandra seperti orang kesurupan. Guling sana .. guling sini yang sesekali dia tersenyum girang. Sementara Fay yang memperhatikan tingkah sahabat tersayangnya itu, hanya diam menatap dengan perasaan yang sulit digambarkan. Antara senang melihat temannya bisa jatuh cinta dengan normal pada lawan jenisnya, tapi juga sedih dengan fakta yang sudah diketahuinya."Andraaa ..." seru Fay mencoba memanggil Diandra yang sedang terlena dalam dunia barunya.Namun Diandra tak menggubris sedikitpun panggilan Fay, dan masih terus dengan kegilaannya."Diandraaa ..." sekali lagi Fay memanggil Diandra dengan menggunakan jurus suara andalannya yang melengking."Iya Fay, sayang. Ada apa, sih? Berisik, ah .." sungut Diandra yang merasa terganggu dengan ulahnya Fay."Kamu kenapa sih, Ndra? Kenapa sekarang kamu berubah kayak gini?" tanya Fay lirih.Dengan malas, Diandra bangun dari tidur ngasalnya, lalu ia pun berkata, "Aku nggak kenapa

  • Terjebak Perjodohan   Tentang Hati

    ***Sesampainya di taman -Telaga Sarangan-, Diandra celingukan mencari sosok pria yang selama beberapa ini ia rindukan. Tak berapa lama, dia pun menemukan sosok pria tersebut. Dia sedang duduk di sebuah kursi taman yang menghadap langsung ke air terjun di ujung telaga sambil membaca sebuah buku karya penulis terkenal.Diandra berjalan mengendap-endap, berharap bisa mengintip buku apa yang sedang Reggie baca dengan begitu serius."Nggak perlu mengendap seperti itu. Kalau kamu penasaran, tanya aja sama aku," celetuk Reggie yang seakan mengetahui kedatangan Diandra.Suara Reggie yang tiba-tiba itu cukup membuat Diandra hampir saja nyungsep ke depan dan semakin salah tingkah dibuatnya. Dengan tersipu malu, Diandra pun duduk di kursi samping Reggie."Maaf ya, lama nunggu!" ucap Diandra basa basi menghilangkan kegugupannya.Tak bisa dipungkiri, saat berhadapan langsung dengan Reggie, jantung Diandra seperti genderang yang mau perang. Begitupun den

  • Terjebak Perjodohan   Sang Dosen

    ***Pagi harinya, Diandra dan Fay sangat sibuk mempersiapkan jam kuliah pagi."Hari ini mata kuliah apa, sih?" tanya Diandra sambil mengacak-acak beberapa diktatnya dengan terburu-buru."Pengantar Filsafat, Ndra," jawab Fay dengan santainya."Duh, mata kuliah yang paling aku benci, tuh. Padahal 'kan kita sastra, kudu ya .. ada mata kuliah Filsafat?" gerutu Diandra sambil tangannya terus menggeledah meja dan lemari bukunya. Sementara Fay masa bodoh dengan omelan Diandra itu.Fay memang sudah mempersiapkannya sejak semalam. Berbeda dengan Diandra yang gedebak-gedebuk karena belum mempersiapkan apapun untuk kuliah hari ini. Dia terlalu sibuk chattingan dengan manager handsome sampai pagi. Alhasil .. Fay pun jadi ikutan sibuk membantu segala keperluan Diandra yang bangun sedikit terlambat."Kamu sih, mendadak bucin. Jadi lupa segalanya, 'kan?" gerutu Fay yang manyun dengan bibir mungilnya."Ssttt ... berisik. Niat bantuin nggak, sih

  • Terjebak Perjodohan   Chating-ngan Membuat Gila

    ***Sementara di dalam ruang privasi Book Store -tempat favorit Diandra- dia tampak murung dan duduk seorang diri di meja paling pojok. Ternyata penyebabnya adalah karena hari ini Reggie tidak masuk kerja. Bukan karena sakit, tapi karena ternyata dia di tugaskan untuk mengurus projek di cabang kota lain oleh CEO Book Store ini.Diandra mengetahui hal tersebut dari pegawainya saat dia menanyakan sang Manager klimis, yang bahkan hingga menjelang sore yang di nanti tak juga muncul.Dreeet .. Dreeet .. Dreeet ..Tiba-tiba benda pipih yang bertuliskan 'OPPO' itu bergetar menandakan ada pesan masuk. Dengan segera Diandra membuka pesan tersebut, dan nama Reggie lah yang tertera disana. Seketika pipi Diandra bersemu merah saat membuka pesan itu."Assalamualaikum, Diandra!" tulis Reggie di pesan tersebut.Iya, ini adalah pertama kalinya Reggie mengirimkan pesan pada Diandra sejak mereka bertukar nomor."Waalaikumsalam, Bang," balas Diand

  • Terjebak Perjodohan   Khawatir

    ***Keesokan harinya, Fay sibuk mencari keberadaan Ardi karena dia ingin menceritakan semuanya tentang Diandra. Mau bagaimana pun juga, Fay sangat menyayangi Diandra seperti saudaranya sendiri. Dan tak ingin sesuatu yang berlebihan terjadi padanya.Bukan dia tidak menyukai Diandra dekat dengan Reggie, tapi Fay sangat khawatir apabila mereka berdua saling melibatkan hati dan perasaan, sementara Diandra sudah di jodohkan oleh orangtuanya. Itu pasti akan melibatkan banyak hati yang terluka.Sementara Fay sendiri belum tahu status Reggie seperti apa. Entah masih single atau sudah punya pasangan. Karena kalau Reggie sudah punya pasangan, itu akan menjadi boomerang bagi keduanya apabila cinta mereka terlanjur bersemi dan tumbuh tanpa disadari.Fay ingin agar Ardi membantunya mencari tahu fakta tentang seorang Reggie Kaivan tersebut. Apa statusnya dan darimana asalnya?"Duh .. Si Ardi kemana, sih? Kalau lagi genting kayak gini aja, susah banget nyarinya.

DMCA.com Protection Status