Share

Kecurigaan Mila

Author: Akina
last update Last Updated: 2022-11-25 12:19:29

Bram pun tak bisa melihat wajah pengendara tersebut. Sementara lampu sudah hijau dan ia pun harus segera melajukan kendaraannya. Ia hanya melihat pengendara sepeda motor yang menabraknya melintas di sampingnya. Ia pun menepikan kendaraannya ternyata benar jika bamper belakang mobil cukup ringsek. Bram pun sempat mengumpat karena ia juga merasa kesal dengan orang yang tak bertanggung jawab itu. Tetapi ada yang aneh. Ia melihat secara kertas menempel di belakang mobil. "Kertas apa ini?" gumamnya.

Setelah membuka kertas itu Bram pun terkejut. Isi dari kertas tersebut ia kirimkan kepada Mila melalui aplikasi hijau. Menunggu balasan Mila tak kunjung masuk akhirnya Bram pun terpaksa menuju ke bengkel untuk memperbaiki mobilnya.

Setelah di bengkel ternyata mobil Bram tak bisa langsung jadi. Melainkan perlu beberapa hari karena hantaman dari belakang cukup keras dan membuat ringsek.

"Pak, ini bisa tapi sekitar 5 harian," jelas pegawai bengkel.

"Wah, lama sekali. Mobil ini saya pakai untuk be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Teror

    "Pak, sudah berapa lama Anda bekerja di perusahaan ini?" tanya Mila."Sudah 20 tahun, Bu. Sejak Ayah Anda masih memimpin perusahaan ini," jawab Pak Arman santai."Oh, terima kasih. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah bekerja dengan baik dan menaikkan profit perusahaan ini, Pak,'' sahut Mila. Ia tak melihat ada gerak gerik yang aneh dari Pak Arman itu. "Kalau begitu Pak Arman bisa kembali ke ruangan!" lanjutnya.Pak Arman pamit dan meninggalkan ruangan Mila. Ia pun menuju ruangannya. Mila masih mengawasi Pak Arman dari cctv dan memang memasuki ruangannya juga dikunci. Mila pun masih terus merasa curiga. Ia juga tak bisa langsung bertanya kepada Santi karena ia menduga kalau Santi ada hubungan nya dengan Pak Arman.Mila pun mencoba menghubungi ayahnya."Ayah, Halo?" sapa Mila melalui panggilan telepon."Iya, Mila. Ada apa?" tanya Pak Seno."Yah, sejauh mana sih Ayah mengenal Pak Arman?" "Pak Arman manajer keuangan itu?" "Iya. Ya dia memang sudah lama bekerja dengan

    Last Updated : 2022-11-26
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Kebusukan Santi

    "Mobil saya di bengkel, Om. Kebetulan kemarin ditabrak orang dari belakang," jawab Bram dengan santai.Tak lama kemudian Mila pun datang dengan pakaian biasa dan sepertinya sudah mandi juga. Tercium bau wangi dari sabun. "Memangnya separah apa kok bisa sampai ringsek begitu, Bram?" telisik Pak Seno."Iya, Om. Aku juga nggak tahu sih. Kejadian nya di lampu merah dan pengendara motor itu langsung menancap gas. Wajahnya juga nggak terlihat. Dan yang semakin heran lagi ada sebuah kertas yang menempel di bamper belakang itu," jelas Bram.Pak Seno mengerutkan keningnya."Iya, Yah. Aku juga begitu. Tadi aku nggak sengaja nabrak orang nggak sampai jatuh sih orang itu terus kabur dan menempelkan kertas yang isinya "Jangan Menikah!" sahut Mila.Pak Seno menghela napas. "Sepertinya kalian sedang diteror. Tetapi siapa yang berani meneror kalian seperti ini? gumamnya. Bram pun mencoba memikirkan apakah dia memiliki musuh atau tidak. Ia pun merasa tak memiliki musuh. "Mila, kenapa kamu tadi tiba

    Last Updated : 2022-11-26
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Penangkapan Pak Arman dan Santi

    Satu minggu sudah Mila mengawasi Pak Arman dan Santi. Baginya sudah cukup bukti untuk menyeret mereka ke penjara. Karena ternyata ada keterlibatan Santi saat memanipulasi data. Apalagi saat Mila tak berada di tempat ternyata melalui komputer yang Santi pegang mengambil data tanpa sepengetahuan Mila. Hari ini Mila memang sengaja sok baik kepada Pak Arman dan Santi. Ia masih pura-pura tak tahu jika sebenarnya hari ini Mila akan melihat kedua orang itu diseret ke penjara dengan dilihat seluruh orang kantor. Mila mengajak Pak Arman dan Santi makan bersama di ruangannya. Ekspresi wajah Santi juga terlihat biasa saja. Padahal kalau sedang berdua di ruangan Pak Arman bisa mesra sekali."Terima kasih atas jamuan makannya, Bu Mila. Ini sangat berarti sekali," ucap Pak Arman setelah selesai menikmati hidangan makan yang disediakan oleh Mila. Sedangkan Santi hanya diam saja dan masih menikmati makanan yang ada di depannya."Oh, ya. Ngomong-ngomong kalau besok kita dapat proyek apakah Pak Arman

    Last Updated : 2022-11-27
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Super Hero

    "Tapi saya merasa belum siap, Bu. Itu adalah posisi yang cukup krusial," bantah Rian.Mila menghela napas. "Lalu, menurut kamu saya harus bagaimana? Bukankah resiko pekerjaan kamu bisa dinaik turunkan posisinya?""Maaf, Bu. Tetapi menurut saya apakah tidak mencari orang lain saja? Di divisi saya cukup banyak orang yang kompeten," sahut Rian.Mila makin penasaran. Kenapa ayahnya meminta Rian yang jadi manajer keuangan sedangkan Rian ini merasa tak sanggup. Memang menjadi manajer keuangan tidak lah mudah. Apalagi kalau menyangkut tentang uang. Contoh nya saja Pak Arman. Kinerja bagus saking bagusnya tak terendus uang digelapkan sampai milyaran. Memang tak membuat rugi perusahaan tetapi profit yang seharusnya tinggi sekali hanya menjadi tinggi saja. "Iya, Bu. Memang risikonya begitu. Tetapi apakah Bu Mila memang memberikan kesempatan untuk saya mencoba saya akan berusaha sebaik mungkin," sahut Rian."Rian, dengarkan saya! Pekerjaan ini bukan ajang untuk coba-coba, ya! Ini menyangkut kes

    Last Updated : 2022-11-27
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Segerombolan Sepeda Motor

    "Ya, Pak," sahut Mila.Polisi pun memberikan beberapa pertanyaan kepada Mila dan Pak Seno sebagai pelapor. Mila dan Pak Seno memberikan keterangan sejelas-jelasnya karena semua bukti sudah diberikan kepada pihak kepolisian. Tak lama kemudian Pak Seno dan Mila dihadirkan di sana juga."Pak Seno tolong jelaskan kenapa saya harus dibawa ke penjara? Saya sudah membantu perusahaan Pak Seno puluhan tahun. Apakah tak ada rasa empati kepada saya?" tanya Pak Arman langsung menjurus kepada Pak Seno. "Harusnya Anda yang tahu diri dong! Saya sudah percaya sepenuhnya kepada Anda lalu dengan seenaknya Anda mencuri uang perusahaan," sahut Pak Seno santai tetapi tegas."Oh, jadi perhitungan. Itu sudah bisa dibilang sebagai hak saya karena saya telah membesarkan nama perusahaan Anda," sahut Pak Arman. Entah seperti tak ada rasa malu telah jelas-jelas mencuri yang bukan haknya.Pak Seno berdesis. Jadi maksud Anda itu hak Anda karena telah membantu di perusahaan saya? Anda kira saya tak pernah menggali

    Last Updated : 2022-11-27
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Ragu

    Mila tak sempat menjawab. Ia hanya sempat membaca sekilas kemudian terlelap dalam tidur. Keesokan harinya, Mila baru ingat pesan dari Bram. Dan menyampaikan kepada ayahnya perihal usulan Bram."Sebaiknya kamu ambil cuti dulu, Mila? Tinggal satu minggu lagi kamu menikah dan kamu hanya memikirkan pekerjaan," tutur Bu Yuni."Nggak bisa, Bu. Di kantor cukup sibuk sampai aku juga nggak sempat istirahat. Kan semuanya sudah diurus sama ibu 'kan? Nanti juga nggak banyak acara hanya akad saja. Aku kira semuanya bisa berjalan cepat," sahut Mila seraya menikmati sandwich yang tersedia."Tapi, Mila. Kamu juga butuh istirahat! Jangan nanti kamu sudah hari H kamu terlihat lesu dan tak fresh. Kamu juga harus perawatan tubuh lah minimal," balas Bu Yuni. Ia juga tak mau kalau putrinya terlihat tak seperti putri yang sangat cantik di hari pernikahan nya."Hmm, iya. Nanti akhir pekan aku akan libur, Bu. Tapi untuk satu minggu ini juga nggak bisa. Lagipula setelah masalah Pak Arman kemarin Ayah menunjuk

    Last Updated : 2022-11-27
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Rawon

    "Iya,bukannya kamu dapat jatah makan di ruangan mu?" tanya Mila. Karena memang pimpinan perusahaan memiliki jatah makan yang diantar ke ruangan termasuk juga Rian dan Mila."Iya sih, Bu. Cuma saya lebih nyaman beli di sini saja. Sudah terbiasa juga. Juga bisa berkumpul sama teman-teman. Karena kalau di ruangan sendiri kesepian," jawab Rian dengan tersenyum tipis."Iya juga sih. Ya sudah kamu pesan makanan lalu duduk di sini! Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan," ucap Mila. Rian pun mengangguk kemudian menuju ke pemesanan makanan. Tak lama kemudian Rian pun menyusul ke meja Mila berada. "Bu Mila mau tanya apa?" tanyanya."Oh iya. Kamu tahu kalau menu andalan di sini rawon?" tanyanya. Entah kenapa Mila ingin berbasa basi dengan Rian."Iya, Saya tahu kok, Bu. Hanya saja saya nggak terlalu suka rawon jadi saya jarang pesan rawon. Katanya sih memang enak dan sesuai dengan lidah para karyawan di sini," jelas Rian sembari menikmati makanan yang telah ia pesan.Mila hanya melihat Rian

    Last Updated : 2022-11-28
  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Tragis

    Setelah sampai di rumah ibu tadi, Mila dan Bram juga disuguhkan air serta makanan ringan."Merepotkan sekali saya, Bu," ucap Mila."Nggak apa-apa. Saya juga jarang kedatangan tamu kok. Oh ya perkenalkan saya Luluk. Jadi hubungan kalian dengan keluarga Bu Retno apa ya?" tanya Bu Luluk."Saya adalah mantan istri Adam, Bu. Sekitar satu tahun yang lalu kami bercerai. Dan kedatangan kami ke sini untuk memberitahukan kepada Bu Retno dan Adam untuk pernikahan saya yang satu minggu lagi akan digelar. Tetapi saya juga bingung kenapa rumahnya kok sepi dan ditumbuhi banyak rumput liar seperti itu," jelas Mila. Bu Luluk hanya manggut-manggut saja. "Oh, jadi begitu ya? Tak mengira saya. Sebenarnya satu tahun yang lalu setelah Adam pindah ke sini mereka di rumah itu sering sekali cekcok. Menantu Bu Retno alias istri Adam itu sering sekali juga ribut. Suasana di sini jadi agak nggak nyaman karena setiap hari di rumah itu selalu saja ribut. Nggak ada hari tanpa ribut."Bu Luluk menghela nafas. Seper

    Last Updated : 2022-11-28

Latest chapter

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Bahagia

    Sementara itu Bapaknya Rian juga masih ingin lebih lama dengan Rian. Karena saat ini Callista juga sebagai tidur karena pasti lelah setelah perjalanan cukup panjang. "Jadi kamu sekarang menjadi direktur utama di perusahaan milik keluarga Mila?" tanya Bapak. "Iya, Pak. Terima kasih atas didikan Bapak sampai akhirnya aku berada pada titik ini," sahut Rian."Itu karena semua kamu sendiri, Rian. Kamu memang anak yang sangat berbakat dalam segala hal. Bapak hanya ingin menyampaikan kalau Bapak bangga dengan kamu yang gigih dalam melakukan segala hal. Intinya kamu harus selalu menjadi diri yang jujur dalam segala hal. Dan jangan sampai kamu menyakiti istri! Karena kebahagiaan istri adalah ladang rejeki untuk kamu. Semakin kamu bisa membahagiakan istri tentu rejeki akan mengalir deras," balas Bapak. Ia sudah bertahun-tahun menjalankan pernikahan dengan ibunya Rian dan ingin memberikan teladan yang baik kepada anak-anaknya. "Maafkan Bapak yang waktu itu memaksa kamu untuk menikahi Ajeng kare

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   ke Kota

    Ibunya Rian menceritakan kalau sejak satu tahun terakhir Bapaknya mengalami sakit. Ia tidak dinyatakan sakit apa oleh dokter. Tetapi menurut dokter karena banyak pikiran. Bapak juga mengakui kalau dirinya sakit karena terlalu memikirkan Rian yang tak kunjung pulang. Ia tak mau menghubungi Rian dan meminta Wega untuk menghentikan komunikasi nya dengan Rian untuk membiarkan Rian pulang dengan sendiri nya. Ternyata Rian akhirnya pulang hari ini dan membuat semuanya menjadi clear. Wajah cerah tampak jelas di muka Bapak. Menurut ibunya Rian, Bapak nya memang agak berkurang. Hal itu membuat Bapak menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Ia hanya terus memikirkan Rian dan Rian. Ia merasa begitu bahagia karena anak nya pulang dengan membawa cucu serta menantunya juga. Bapak telah lama menyesali perkataan nya waktu itu untuk mengusir Rian dan tak akan menerima Rian kembali lagi. Tetapi sebagai seorang ayah tentu ucapan itu hanya kemarahan sesaat. Ia tak benar-benar mengucapkan itu. Tetapi hal it

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Garda Depan

    "Nyata, Sayang. Bukan mimpi lagi," sahut Rian. Ia juga begitu tak percaya tadi."Aku seperti mimpi saja," balas Mila.*Satu tahun kemudian. Kini usia Callista sudah satu tahun. Ia merayakan hari ulang tahunnya bersama dengan Mila dan Rian. Rian kini juga telah menjabat sebagai direktur utama di perusahaan milik Ayahnya Mila. Mila mempercayakan semuanya pada Rian. Ia juga tak mau ketinggalan untuk melihat tumbuh kembang Callista. Ia memilih mengelola resto saja. Jaraknya juga hanya melompat pagar rumah nya saja. Tak perlu naik kendaraan. Callista tumbuh dengan baik dan juga sehat. Ia juga sudah mulai belajar berjalan. Dengan tingkah lucu dari seorang anak.Seperti perayaan acara tujuh bulanan, acara ulang tahun Callista juga digelar di resto. Dengan menggratiskan semua pengunjung selama satu hari penuh. Tepat pukul dua belas siang, Mila dan Rian mengajak Callista bernyanyi bersama dengan pengunjung yang saat itu datang. Dengan kue tart berkarakter lucu beserta angka satu yang menjad

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Tak Terbayangkan

    Setelah kepergian Bu Widia akhirnya keesokan harinya Mila diperbolehkan untuk pulang. Sesuai dengan janji Mila yang akan menempati rumah samping rumah restonya. Ternyata rumah itu cukup besar jika dibandingkan dengan rumah restonya. Ia tak pernah melihat rumah itu sebelum nya. Karena ia hanya fokus sama rumah nya sendiri. Juga ia tak pernah melihat ke kanan dan ke kiri. Begitu Mila masuk ke dalam rumah ia disambut oleh dua orang. Satu ia memang tak mengenal sebelum nya. Ia tampak seperti baby sitter dengan pakaian yang khas. Tetapi di samping itu begitu familiar. Mila seakan mendapatkan kembali orang yang selama ini telah setia bekerja di rumahnya. "Bibi," serunya.Bibi telah kembali ke rumah Mila yang baru. Ia telah diminta oleh Bu Widia untuk kembali bekerja di rumah Mila. Mila begitu bersyukur. Callista segera digendong oleh baby sitter yang setelah tahu bernama Mbak Sisil. Usianya juga sudah berkepala empat tetapi orang nya meminta untuk dipanggil Mbak saja. Mila melihat rumah i

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Kebaikan

    "Callista?" tanya Mila.Rian mengangguk. "Ya, kita beri nama anak kita Callista, bagaimana?""Setuju. Callista, semoga dia bisa jadi anak yang sesuai namanya, ya? Gemar akan kebajikan dan menjadi Wanita paling cantik. Cantik sikap maupun juga cantik wajah," sahut Mila. Ia kemudian mengecup kening bayinya yang telah diberikan nama Callista.Rian kemudian menyuapi Mila makanan yang telah ia beli sebelum nya. Karena ia begitu sayang pada sang istri. Ia begitu kagum dengan pengorbanan Mila yang berjuang untuk melahirkan sang buah hati. Terlebih Mila dalam keadaan yang begitu lemah tetapi Mila dapat bertahan sampai akhirnya berhasil dengan selamat sampai sekarang. Mila awalnya menolak karena ia tak mau disuapi. Tetapi akhirnya mau saja karena Rian memintanya untuk menuruti saja keinginan Rian yang ingin menyuapi dirinya. Ia melihat Rian begitu sabar dalam mendampingi dirinya yang berjuang.Tak terasa sama suapan terakhir. Mila kemudian merasa di sekitar payudara nya nyeri. "Aduh, kenapa s

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Melahirkan

    Saat Mila hendak dilepaskan terlihat pakaian Mila bagian bawah nampak basah. "Siapa yang menyiram kamu? Kok basah semua baju kamu?" gumam Joko.Bu Widia yang menyadari kalau Mika hendak melahirkan justru mendorong tubuh Joko dan membantu Mila Melepaskan semua tali yang menempel pada tubuhnya. "Cepat buka mobil dan angkat Mila ke dalam mobil!" perintah nya.Rian segera mengangkat tubuh istrinya ke dalam mobil. Dan mobil pun dengan cepat melaju dan hampir saja menabrak beberapa pengendara lain. Tetapi berhasil sampai di rumah sakit dengan selamat. Rian segera membawa Mila ke ruang UGD dan melihat kondisi Mila begitu lemah. Rian menemani Mila, ia ingin menepati janjinya ketika melahirkan nanti ia akan menemani Mila di samping nya. "Pak, ini air ketubannya sudah habis. Jadi nggak memungkinkan untuk melahirkan normal,'' ujar Dokter yang telah melihat kondisi Mila."Lakukan yang terbaik untuk istri saya, Dok!" sahut Rian. Ia sudah cemas melihat Mila dalam kondisi lemas.

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Mila Diculik

    Keesokan harinya, Bu Widia mengabarkan kalau akan ada orang yang memantau rumah resto Mila. Karena dirasa tak aman karena adanya anak buah Yana yang berkeliaran. Mila dan Rian cukup berterima kasih karena ternyata ada orang yang masih ada di pihak mereka untuk saat ini. Bu Widia telah menyuruh orang juga untuk mengawasi perusahaan milik keluarga Mila serta rumah Yana juga. Karena Bu Widia benar-benar ingin membantu keluarga teman lamanya. Rian juga fokus mengurus resto saja. Ia juga harus menjadi suami siaga yang menjaga istrinya jika Sewaktu-waktu akan melahirkan. Karena menurut dokter HPL hanya sebagai perkiraan saja. Tetapi yang namanya takdir tidak akan bisa ditentang. Begitu juga kapan anaknya akan lahir. *Satu bulan berlalu.Bu Widia mengabarkan jika Yana telah ditangkap. Rian yang mendapatkan kabar itu langsung meminta izin ke kantor polisi untuk mengecek kebenaran. Mila diminta untuk selalu di rumah serta memegang ponsel jika Sewaktu-waktu ia akan m

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Teman Lama Pak Seno

    "Lalu bagaimana dengan kami? Aku sudah mengatakan yang sebenarnya kepada kalian. Kenapa kalian tega membiarkan aku dan Sera dalam ketakutan," tanya Sera. Wajahnya seperti marah."Kamu bisa istirahat di kamar karyawan. Kan ada beberapa tempat tidur di sana. Kamu bisa pakai satu untukmu dan Sean. Kamu tahu sendiri kalau kamar kami hanya satu di sini. Apa kamu tahu siapa yang membakar rumahku, Sera?" sahut Mila. Ia hanya ingin mengetes Sera saja."Aku benar-benar nggak tahu. Aku juga tahu dari berita kalau rumah kamu kebakaran," jawab Sera. Kemudian Sean menangis. Sera mengatakan kalau Sean mengantuk. Mila kemudian mengantarkan Sera ke kamar khusus karyawan agar Sean bisa tidur dengan nyaman. Sementara itu Rian membawa rekaman pembicaraan nya dengan Sera ke kantor polisi. Beberapa kali Rian menoleh ke arah belakang mobil yang sejak awal tadi seperti mengikuti nya. Ia kemudian melewati jalanan yang selalu ramai kendaraan. Meskipun agak jauh. Agar ia merasa aman sepanjang p

  • Terjebak Perjanjian Pranikah   Pengkhianatan

    Kenapa Yana melakukan semua itu? Dugaannya memang sangat tepat. Tetapi bagaimana menolong orang yang telah menjadi suruhan Yana begitu juga dengan istrinya. Ia harus berhati-hati karena Yana bukanlah manusia yang memiliki hati manusia. Hatinya sudah seperti iblis. Mungkin karena dia terlahir dari orang tua yang tidak memberikan dia kasih sayang. Sehingga ia seperti kurang kasih sayang dan tak ada yang mengarahkan dalam kebaikan. Itulah tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak agar bisa berfikir jernih dan juga bisa dihargai oleh orang lain.Rian juga harus berhati-hati. Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan kantor polisi dan telah membuat kesepakatan kalau pelaku tadi tidak memberitahukan kepada Rian. Seperti yang dikatakan oleh pelaku, kalau Rian sebenarnya sudah diikuti oleh orang suruhan Yana. Sehingga Rian juga harus santai seperti tak tahu apa-apa. Ia memutuskan untuk pulang ke rumah resto. Ia menyampaikan hal yang ia dapatkan dari kantor polisi. "Hah? Teg

DMCA.com Protection Status