Share

Bab 38

Author: Bintu Hasan
last update Last Updated: 2024-11-18 18:20:36

Bab 38

Entah kenapa Albian sekarang lebih perhatian pada wanita yang sedang berbadan dua itu. Setiap kali dibutuhkan, dia selalu berusaha ada. Tidak seperti dulu di mana dia melakukannya karena terpaksa, didesak Jessica dengan alasan ibu hamil itu harus dituruti.

Hari-hari yang dilalui penuh canda dan tawa, seperti saat Albian sedang dimabuk cinta Jessica. Dia merasakan bunga-bunga bermekaran dalam hatinya ketika berada di dekat Sonia. Lelaki itu tidak mampu mengelak, dia benar-benar terpesona, berhasil dibuat nyaman.

Bukan hanya lelaki itu, Sonia pun sesungguhnya merasakan hal yang sama. Setiap kali berada di dekat Albian, jantungnya seketika berdetak tidak normal sampai harus menghela napas kasar. Setiap waktu bersama membuat Sonia merasa dilindungi.

Beberapa hari yang lalu dia merasa telah jahat karena merebut lelaki itu dari Jessica, tetapi hatinya menepis rasa bersalah itu mengingat Jessica adalah wanita licik. Jika Sonia tidak menyerang lebih dulu, maka dia akan diserang habis-h
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 39

    Bab 39Indah menatap dalam pada kedua mata Asri yang terlihat tidak tenang. Tentu saja karena sebenarnya wanita itu khawatir ketahuan dirinya sengaja mendukung Jessica melakukan kejahatan. Namun, setelah beberapa saat dalam keheningan, perlahan dia bisa menguasai diri hingga membalas tatapan itu."Aku nanya, Airin mana? Nggak adil kalau kita capek kerja, sedangkan dia santai-santai." Asri kembali membuka suara, kali ini terdengar penuh penekanan."Bibi suruh keluar beli bahan yang diperlukan di pasar." Bi Sumi yang menjawab ketika menyadari mereka hanya diam.Asri mendelik kesal. Dia merasa telah dibodohi oleh wanita tua itu. Akan tetapi, dia tidak bisa bertindak banyak mengingat Dea pun sedang berada di luar rumah dan jika mereka menanyakan itu, apa yang harus dia jawab? Sungguh dia tidak begitu pandai berbohong apalagi jika mendapat tatapan menghujam.Andai saja mau, baik Indah atau Bi Sumi bisa menanyakan keberadaan Dea karena mereka ada senior di sana. Sayang sekali, semua dirasa

    Last Updated : 2024-11-21
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 40

    Bu Laura berdecih mendengar ucapan itu. Dia tahu betul kalau Jessica adalah rubah yang licik dan memang harus diusir dari sana. Andai saja anaknya patuh sejak lama, maka tidak akan ada perdebatan panjang setiap kali mereka bertemu, sengaja atau tidak.Suasana semakin menegangkan karena Jessica pun terkadang menabuh genderang perang lebih dulu. Mereka tidak pernah akur sekali pun dan tentu saja Albian selalu membela istri tercintanya membuat wanita itu tidak takut sama sekali.Sebentar lagi mereka akan berpisah selamanya, mungkin tidak salah jika saling melontarkan kata-kata hina sekarang, begitu pikir Jessica. Namun, dia mengingat satu hal bahwa Albian akan menaruh rasa benci apabila ternyata mereka memang sengaja melakukan jebakan dan menunjukkan bukti kalau Jessica pun tidak sebaik yang dibayangkan"Jadi, siapa perempuan tadi, Jessica?" Bu Laura bertanya dengan tatapan penuh intimidasi.Wanita yang memakai lipstick merah menyala itu tersenyum lebar, menampilkan gigi yang berderet ra

    Last Updated : 2024-11-26
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 41

    "Ibu, memangnya apa salah Jessica sampai Sonia yang lebih baik menemani aku? Apa Ibu lupa kalau Jessica adalah menantu—""Menantu siapa? Memangnya sejak kapan Ibu nganggap dia itu menantu?" potong Bu Laura menatap tidak suka. Dadanya naik turun karena amarah terus membuncah. Dia berdoa agar Tuhan segera memberi jalan keluar m dari masalah itu.Ya, Jessica adalah masalah menurut keluarga Albian. Mereka tahu betul bahwa wanita licik itu selalu memanfaatkan kecintaan Albian padanya. Beberapa kali pula Elsa memergokinya menelepon seseorang dan berulang kali menyebut tentang warisan. Namun, ketika memberitahu sang kakak, justru dia yang dianggap menjatuhkan fitnah.Mereka sedang menanti saat paling tepat untuk menjatuhkan Jessica karena kesalahan kecil tidaklah berarti. Wanita itu tidak mudah dijatuhkan karena dia pandai menjual air mata dan kesedihan yang membuat Albian semakin jatuh cinta, sayang, dan percaya kepadanya."Nggak apa-apa, Mas. Kalau misal Ibu emang maunya kamu ngajak Sonia,

    Last Updated : 2024-11-30
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 42

    Bab 42Jessica dan Sonia berdiri tidak jauh dari kamar mereka, pastinya menjamin bahwa sang suami tidak akan mendengar. Tatapan mereka tidak lagi bersahabat, seperti dulu.Mungkin memang sudah ditakdirkan bahwa Jessica akan membawa saingannya sendiri dalam rumah itu sehingga harus bekerja lebih keras. Sonia mulai mendapatkan hati Albian, maka tidak menutup kemungkinan suatu hari memiliki tempat pertama."Ini acara keluarga pertamamu, Sonia. Nggak ada alesan kamu menghindarinya. Ibu lebih memilih kamu, aku yakin nggak ada kesulitan seperti yang kamu takutkan." Jessica tersenyum, tetapi kedua matanya seolah-olah ingin menerkam wanita berbadan dua itu."Tapi aku sedang tidak enak badan, Kak. Sebaiknya Kak Jessi sebagai istri pertama yang ke sana. Aku ini dinikahi cuman buat ngelahirin anak, mereka pun ngiranya aku orang lain, kan?""Nggak, Sonia. Kamu punya tempat di hati Mas Al dan sebenarnya pun Mas Al pengin kamu datang sama dia. Lihat aja dia berusaha ngebujuk kamu, kan? Terlepas dar

    Last Updated : 2024-12-02
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 43

    Bab 43Kendaraan roda empat melaju dengan kecepatan sedang. Sonia menggenggam erat tangan sang suami karena merasa gugup. Dia tahu bahwa tidak mudah menghadapi perangai orang kaya apabila merasa paling berpengaruh, terutama karena sudah melihat sikap mertua dan adik iparnya kemarin.Jantung berdegup tidak normal bagai pacuan kuda, tetapi Sonia merasa harus menyembunyikan kegelisahannya itu. Sesekali dia menatap suaminya yang sedang mengobrol dengan supir pribadi mereka."Kamu khawatir, Sonia?""Nggak, Mas. Cuman agak gugup. Dulu aku tuh gak pernah hadir di acara ultah orang kaya, baru kali ini. Apalagi status udah jadi istri, tapi harus bersikap seolah-olah aku bukan istrimu, Mas. Itu mudah aja, aku cuma takut mereka ngerjain aku.""Emang iya ada orang kaya yang ngerjain orang lain?""Mas kayak nggak tau aja. Banyak orang kaya yang mandang remeh orang miskin, bahkan bisa nganggep mereka itu kek sampah dunia. Kalau mereka tahu aku ini miskin, mungkin bakal dicaci, Mas. Misal disebut ga

    Last Updated : 2024-12-02
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 44

    Bu Laura balas menampar Sonia. Kedua matanya memancarkan semburat merah pertanda amarah sedang memuncak. Mereka menjadi pusat perhatian dan beruntung saja sang ayah sedang berada di halaman depan rumah karena urusan penting.Suasana yang semula dipenuhi kebahagiaan menjadi tegang. Dada Sonia pun naik turun karena sebenarnya muak melihat sikap orang kaya yang selalu seenaknya ingin mempermalukan orang miskin. Tidak, dia tidak boleh mengalah sampai diinjak-injak, dia memiliki harga diri meskipun bukan dari keluarga terpandang."Kamu sadar posisimu di sini? Elsa adalah tuan rumah, yang punya acara, adik dari Albian tempatmu mengadu nasib dan menumpang hidup. Elsa adalah putri keluarga—""Aku tahu, Nyonya, bahkan sangat tahu. Elsa orang kaya dan berpendidikan. Seharusnya dia tahu bagaimana cara memperlakukan orang lain, terlebih itu adalah tamu sendiri. Aku memang bukan orang penting, tetapi datang karena diundang. Aku bukan orang kaya, tetapi hatiku bukan keturunan rendah." Sonia sengaja

    Last Updated : 2024-12-02
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 45

    "Jessica tidak harus tahu apa yang terjadi di pesta tadi," kata Albian begitu mereka tiba di pintu utama."Kenapa, Mas?"Albian menghela napas berat. "Andai semua semudah yang dibayangkan."Mendengar itu, Sonia memilih diam daripada harus melempar pertanyaan lagi. Dia tahu kalau suaminya menyimpan beban karena sampai sekarang belum mendapat restu. Jika Jessica saja diperlakukan demikian, maka bagaimana dengan dirinya? Sanggupkan melalui semua itu apabila rahasia telah terungkap?Daun pintu terbuka lebar, mereka melangkah beriringan melewati ruang tamu dan langsung ke lantai dua karena suasana pun telah sepi. Keduanya menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri.Menghela napas berat, Sonia menyimpan gaun yang sudah robek itu untuk menjadikannya kenangan meskipun terkesan buruk. Dia harus mengingat kejadian paling memalukan dalam hidupnya dan berharap suatu hari tidak pernah jatuh ke lubang yang sama.Setelah lima belas menit menghabiskan waktu di kamar mandi karena merasa gerah.

    Last Updated : 2024-12-04
  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 46

    Bab 46Keesokan harinya ketika jam menunjuk angka sembilan pagi, Sonia berdiri di dekat tangga dan terasa sulit melanjutkan langkahnya karena masih terusik dengan insiden memalukan di pesta ulang tahun Elsa tadi malam. Dia mengusap perut yang semakin membesar itu, merasakan setiap gerakan calon buah hatinya.Andai saja dia tidak menuruti keinginan suami untuk datang ke acara itu, maka pikiran pasti takkan terusik, bahkan saat sarapan pun lebih memilih diam dan membiarkan Albian mengobrol panjang dengan Jessica.Wanita berbadan dua itu menghela napas berat. Rasanya semakin menyesakkan dada. Dia menggaruk telinga yang tidak gatal ketika teringat kalau tadi dia meminta izin pada sang suami untuk pulang ke rumah barang dua hari, tetapi tidak mendapat izin dengan dalih khawatir ada yang mencoba melukai.Apa yang bisa dia lakukan selain menanti dengan sabar? Tidak bisakah keluarganya saja yang datang menjenguk? Tadi subuh memang sempat bertukar pesan dengan Tania, sekadar menanyakan kabar.

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 118

    Setelah malam penuh ketegangan itu, rumah Albian tidak lagi menjadi tempat yang aman. Ethan memutuskan memindahkan keluarga Albian ke tempat persembunyian sementara. Sebuah vila di luar kota, tersembunyi di balik hutan, dipilih sebagai lokasi terbaik untuk memastikan keamanan mereka. Jessica duduk di kursi dekat jendela besar vila itu, pandangannya kosong menatap ke luar. Dia merasa seperti beban berat terus menghimpitnya. Sonia, yang tak pernah membiarkan orang lain tenggelam dalam rasa bersalah terlalu lama, mendekatinya. “Kita semua berada di sini karena kamu, Jessica,” kata Sonia, nada suaranya tegas, “tapi aku ingin kamu tahu, aku tidak sepenuhnya menyalahkanmu.” Jessica menoleh, matanya berkaca-kaca. “Sonia ... aku sudah menghancurkan hidup kalian. Jika sesuatu terjadi pada Farhan atau Alia ....” Sonia menggeleng. “Aku tidak mau mendengar penyesalan itu lagi. Apa yang kita perlukan sekarang adalah rencana. Kamu bilang kamu punya salinan data itu. Di mana?” Wanita itu m

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 117

    Malam itu, suasana rumah keluarga Albian penuh ketegangan. Jessica duduk di sudut ruangan dengan wajah penuh kecemasan, tangannya gemetar saat memegang secangkir teh yang hampir dingin. Di seberangnya, Sonia dan Albian saling bertukar pandang, mencoba membaca pikiran satu sama lain.Farhan dan Alia sudah terlelap di kamar mereka, tidak menyadari badai yang tengah mendekat. Sonia menatap Albian dengan ekspresi yang sulit diterjemahkan—campuran antara kekhawatiran dan kekuatan.“Jessica.” Sonia akhirnya memecah keheningan. “Kita harus tahu semuanya. Tidak ada yang bisa disembunyikan sekarang. Apa sebenarnya yang mereka inginkan darimu?”Jessica menggigit bibir bawahnya, ragu-ragu untuk bicara. “Aku sudah memberitahu kalian. Itu semua tentang dokumen yang aku curi—”“Tidak mungkin hanya itu,” potong Sonia, nadanya tegas, “mereka tidak akan mengorbankan segalanya hanya untuk mengejar dokumen biasa.”Albian menatap Jessica tajam. “Jessica, kalau kamu ingin kami membantu, kamu harus berkata

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 116

    Sonia memutuskan untuk tidak tinggal diam. Dia mengamati kembali rekaman CCTV yang menunjukkan pria dengan jaket logo misterius itu. Dalam pikirannya, ada satu pertanyaan yang terus menghantuinya: kenapa mereka begitu gigih mengejar Jessica?Sementara itu, di ruang kerjanya, Albian menelepon salah satu kontak kepercayaannya. “Dapatkan semua informasi tentang logo ini. Siapa pun yang terlibat di balik organisasi ini, aku ingin tahu segalanya,” katanya dengan nada penuh determinasi.Tak lama, Albian keluar dari ruang kerja. “Kita harus berbicara serius,” katanya sambil memandang Sonia dan Jessica.“Apalagi sekarang, Mas?” tanya Sonia.“Aku sudah memanggil penyelidik pribadi untuk menyelidiki organisasi ini. Tapi Jessica, kamu harus bicara jujur. Apa yang sebenarnya mereka inginkan darimu? Ini bukan sekadar ancaman biasa. Pasti ada alasan besar kenapa mereka segigih ini.”Wanita itu tampak gugup. “Mereka menginginkan ... dokumen penting yang dulu aku ambil dari salah satu pemimpin mereka

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 115

    Suara retakan dari dapur membuat Sonia dan Jessica saling pandang dengan ketegangan di mata mereka. Sonia segera meraih ponsel di meja, bersiap menghubungi Albian yang sedang bekerja di ruang pribadinya. Namun sebelum dia sempat menekan tombol, Jessica menahan tangannya."Tunggu. Kalau kamu membuat suara, mereka bisa tahu kita menyadari kehadiran mereka," bisik Jessica."Siapa mereka?" tanya Sonia, suaranya tertahan, tetapi tegas.Jessica tidak menjawab. Dia hanya menatap ke arah dapur, memasang kewaspadaan.Dari bayangan di balik pintu dapur, terdengar langkah-langkah pelan. Jessica meraih sebuah benda berat—kayu kecil yang tergeletak di dekat meja—dan bergerak mendekati pintu.Sonia, meskipun gugup, mengikuti di belakangnya.Namun, sebelum mereka bisa mendekat, pintu terbuka, dan seseorang yang tidak dikenal muncul. Wajahnya tertutup oleh topi dan masker. Tatapannya tajam, tetapi dia tampak terkejut mendapati Jessica dan Sonia berdiri di sana."Siapa kamu?!" Sonia berseru dengan sua

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 114

    Keesokan harinya, Jessica benar-benar kembali seperti yang dijanjikan. Kali ini, dia membawa dokumen-dokumen yang katanya bisa membuktikan ancamannya nyata. Sonia duduk di ruang tamu bersama Albian, dengan sikap waspada, sementara Jessica mulai menjelaskan.“Orang ini, namanya Vincent,” kata Jessica, sambil menunjuk sebuah nama di salah satu dokumen, “dia mantan rekan bisnisku. Awalnya, aku pikir dia hanya marah karena aku mundur dari proyek kami. Tapi belakangan, dia mulai mengancam akan membocorkan rahasia pribadiku dan menyebarkan berita palsu untuk menghancurkan reputasiku.”“Dan apa hubungannya dengan kami?” potong Sonia dingin.Jessica menelan ludah, gugup. “Karena Vincent tidak hanya menyerangku. Dia juga menyebut nama kalian. Dia tahu aku pernah menjadi bagian dari kehidupan kalian dan dia akan menggunakan itu untuk mempermalukan kalian di publik.”Albian memijat pelipisnya, sementara Sonia menatap Jessica dengan tajam. “Jadi, karena ulahmu sendiri, sekarang kami juga terancam

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 113

    Jessica tersenyum tipis, tapi jelas terlihat tegang. “Aku butuh bicara denganmu, Mas.” Albian diam, tubuhnya membeku. Dia ingin langsung menutup pintu, tapi Jessica memandangnya dengan sorot mata yang penuh tekanan. “Ini penting.” Sonia, yang mendengar suara di depan pintu, berjalan mendekat. “Mas? Siapa—” Langkahnya terhenti begitu melihat Jessica berdiri di ambang pintu. “Sonia.” Jessica mengangguk singkat, seolah kehadirannya adalah hal yang wajar. “Lama tidak bertemu.” “Kamu ... mau apa lagi kamu ke sini?” tanya Sonia, suaranya bergetar, bukan karena takut, tapi karena amarah yang berusaha dia kendalikan jika teringat pada perbuatan wanita licik itu. Jessica melirik Sonia sebelum kembali menatap Albian. “Aku perlu bicara dengan kalian. Ini soal sesuatu yang sangat penting.” “Jessica, kamu seharusnya tidak di sini,” ujar Albian, nadanya datar, tapi penuh ketegasan. Wanita licik itu mendesah. “Aku tidak punya pilihan lain, Mas. Percayalah, aku tidak ingin datang jika tidak te

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 112

    Suara tawa Farhan dan Alia menggema di halaman belakang rumah besar itu. Farhan, yang kini berusia tujuh tahun, tengah mengejar adiknya yang baru belajar berjalan dengan langkah kecil-kecil yang lucu. Sonia memandangi mereka dari teras sambil menyeduh teh hangat, senyum lembut menghiasi wajahnya."Mereka tumbuh begitu cepat," gumamnya.Albian muncul dari dalam rumah dengan membawa nampan kecil berisi kue-kue kering. "Dan mereka semakin mirip dengan ibunya," katanya sambil duduk di samping Sonia.Sonia tersenyum sambil mengambil satu kue. "Kalau Farhan, mungkin. Tapi Alia jelas memiliki sikap keras kepala ayahnya.""Hati-hati, itu terdengar seperti kritik," goda Albian sambil tersenyum lebar."Tidak, itu pujian terselubung, Mas," balas Sonia sambil menahan tawa.Malam harinya setelah anak-anak tidur, Sonia dan Albian duduk bersama di ruang keluarga. Albian mengambil map kecil dari meja."Aku punya ide," katanya sambil membuka map itu dan menunjukkan brosur liburan, "bagaimana kalau kit

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 111

    Cahaya mentari pagi menyusup ke dalam ruang kerja Sonia, yang dipenuhi dengan peta, dokumen, dan laporan. Sebagai inisiator utama proyek amal keluarga, Sonia telah membawa perubahan besar yang awalnya hanya bertujuan lokal, kini berkembang hingga ke tingkat internasional."Ibu, ini laporan dari cabang baru di Kamboja," kata seorang staf muda, menyerahkan sebuah dokumen kepada Sonia.Sonia menerima laporan itu dengan senyuman. "Terima kasih, Lisa. Pastikan mereka mendapatkan semua dukungan yang mereka butuhkan. Kita ingin hasil ini berkelanjutan, bukan hanya pencapaian sementara."Lisa mengangguk sebelum bergegas pergi. Proyek amal yang dimulai Sonia kini mencakup pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan di berbagai negara berkembang. Tantangannya semakin besar, tetapi semangat Sonia tetap menyala.Sungguh dia tidak menduga akan menjadi seorang wanita karir, padahal dulu hanya dipandang sebelah mata. Besar kemungkinan memang itu adalah buah dari kesabarannya. Sonia harus lebih

  • Terjebak Jadi Istri Kedua sang CEO   Bab 110

    Angin musim gugur berembus lembut di taman belakang rumah besar keluarga Albian. Hari itu, keluarga besar mengadakan pertemuan santai untuk merayakan keberhasilan proyek amal yang baru saja selesai. Proyek tersebut tidak hanya membantu banyak orang, tetapi juga memperkuat citra keluarga di mata publik. Sonia, yang menjadi ujung tombak proyek itu, kini menjadi pusat perhatian.“Sonia, kamu benar-benar luar biasa,” kata salah satu bibi dari pihak Albian, Bu Gertrude. Dia dikenal sebagai salah satu anggota keluarga yang paling sulit memuji orang lain, “proyek ini berjalan sangat baik, dan aku yakin kontribusimu yang membuatnya berhasil.”Sonia tersenyum hangat, sedikit tersipu. “Terima kasih, Tante Gertrude. Tapi ini semua hasil kerja tim. Aku hanya melakukan bagian kecil.”Mertua, yang duduk tidak jauh dari mereka, hanya mengangguk kecil sambil menyesap tehnya. Meskipun dia tidak langsung memuji, tatapan matanya tidak lagi penuh keraguan seperti sebelumnya.“Sonia memang pekerja keras,”

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status