Bukan hal yang sulit bagi Bintang untuk menjalani malam pertama ini. Dia memiliki pengalaman bersama dengan Dasha, sehingga dia tahu apa yang harus dia lakukan di malam ini. Irina terlihat sudah tidak sabar untuk melakukan malam pertama bersama dengan Bintang. Membuka segelnya yang masih rapat terkunci, di bobol oleh Bintang. Irina pun segera merias diri untuk membuat Bintang semakin berhasrat di malam ini. Sepertinya pesta di hari ini cukup melelahkan bagi Bintang. Dia capek, sehingga tidak terpikir untuk melakukan hubungan badan di malam ini. Hanya ada tidur yang ada dipikiran Bintang saat ini, mengingat aktivitas padat yang dilakukan oleh Bintang sebelum pernikahan dirinya dan Irina digelar. Bintang terlihat begitu mengantuk, dia segera pergi ke kamar mandi untuk melepaskan pakaian pesta yang dikenakan olehnya. Membersihkan keringat yang mulai membasahi tubuhnya. Bintang tidak ingin tidur dengan keadaan basah kuyup oleh keringat yang mengucur di tubuhnya. Bintang langsung dibua
Dasha sepertinya tidak memiliki kegiatan apapun di malam ini. Semua pekerjaan dia sudah selesai. Begitu juga pekerjaan rumah yang harus dia kerjakan, sepertinya sudah tidak ada lagi yang harus dikerjakan. Dasha kembali teringat sebuah buku kecil yang dia simpan di laci kamarnya. Mungkin ini waktu yang tepat bagi Dasha untuk membaca buku catatan kecil tersebut. Entah mengapa Dasha begitu bersemangat untuk membaca buku kecil yang ia temukan di tumpukan kado pemberian dari pacar Oscar. Dasha mulai berjalan ke arah kamarnya, dia mulai menuju ke arah laci miliknya tersebut. Tidak sabar bagi Dasha untuk segera mengambil buku kecil tersebut. Membaca isi dari buku kecil tersebut. Entah apa yang ada di dalam buku itu. Tetapi cukup membuat Dasha penasaran dengan isi tulisan yang ada. Dasha membuka laci miliknya, mengambil buku itu dengan segera. Dia mulai membawa buku itu ke atas kasurnya. Tempat yang nyaman untuk membaca buku kecil tersebut. Dasha memperhatikan sampul buku kecil itu. Gamba
2 tiket pergi ke Maladewa atau biasa di sebut Maldives sudah ada di tangan Bintang. Negara itu akan menjadi tujuan dari Bintang dan Irina melakukan bulan madu. Tempat yang indah untuk menghabiskan waktu bersama selama masa bulan madu. Awalnya semua berjalan baik, sampai Irina mulai merasa Maldives bulan lagi tempat yang indah menurutnya. Maldives tidak jauh berbeda dari Bali yang sudah sering dia kunjungi. Hingga Irina pun ingin melakukan bulan madu ke salah satu negara yang ada di Eropa. Negara tersebut adalah Prancis, negara yang di kenal akan icon menara Eiffel yang sudah tersohor tersebut..Tentu perubahan tempat bulan madu itu tidak jadi masalah. Tetapi Bintang sedikit heran saja dengan Irina yang bisa-bisanya merubah tujuan bulan madu mereka. Padahal keduanya sudah sempat setuju pergi ke Maldives untuk bulan madu. Tetapi secara tiba-tiba Irina menggangu tujuan bulan madunya secara mendadak."Padahal kita sudah keluar uang banyak untuk pergi ke Maldives. Tapi mengapa kita pindah
Midah sedari tadi menguping pembicaraan dari Bintang dan Irina. Mendengarkan setiap obrolan yang dibuat oleh Irina dan Bintang. Obrolan akan rencana bulan madu yang secara tiba-tiba di batalkan oleh Irina dengan sepihak. Awalnya Midah mengabarkan jika pasangan pengantin baru itu akan pergi ke Maldives selama satu minggu penuh. Tetapi kini rencana itu batal, pasangan pengantin baru itu akan pergi ke Prancis untuk bulan madu. Ia pun harus segera mengabarkan pada Riska akan rencana bulan madu yang akan dilakukan oleh Irina dan Bintang. Riska harus segera tahu akan rencana dari keduanya. Mungkin saja, Dasha akan turut serta dalam perjalanan ke Prancis untuk mengganggu bulan madu yang akan di lakukan oleh Irina dan Bintang. Midah berjalan dengan penuh kehati-hatian meninggalkan bagian luar kamar dari Irina. Dia tidak boleh ceroboh, sehingga tugas dia sebagai mata-mata yang diemban akan ketahuan oleh Irina dan Bintang. Hari ini Midah selamat, langkah kakinya yang berjalan dengan tanpa sua
Beberapa panggilan telepon dari Riska, sempat tidak terangkat oleh Dasha. Panggilan telepon itu seperti penting dari Riska, sehingga begitu banyak. Dasha membuka pesan yang di kirim oleh Riska pada dirinya. Dasha.... Aku hanya ingin mengabarkan, jika Bintang dan Irina akan pergi liburan bulan madu ke Prancis. Mereka membatalkan liburan mereka ke Maldives. Kurang lebih seperti itu isi pesan yang disampaikan oleh Riska pada Dasha. Dia berharap Dasha akan segera merubah rute perjalanan dia juga. Mengubah dari Maladewa menuju Prancis. "Gak konsisten banget sih mereka berdua. Awalnya mau ke Maldives. Eh, tiba-tiba malah pergi ke Prancis." Gerutu Dasha begitu selesai membaca pesan dari Riska. Dasha yang terlihat menggerutu, langsung di timpali oleh Oscar. Dia baru datang ke kamar Dasha, tetapi sudah melihat wajah Dasha yang terlihat begitu kesal di pagi ini. "Apa yang membuatmu kesal di pagi ini?" tanya Oscar berjalan mendekat ke arah Dasha. "Biasa, si pelakor dan suaminya. Untuk bula
Paris, tentu akan jadi tujuan utama bulan madu Irina di Prancis. Kota yang memiliki icon menara Eiffel itu, menjadi destinasi utama yang akan di tuju oleh dia dan Bintang. Selain tempatnya yang indah serta memiliki historis akan cinta. Paris juga merupakan tempat yang indah untuk mencuci mata. Berbelanja dan sebagainya di berbagai brand ternama yang ada di dunia ini. Tidak heran bagi Irina memilih Paris sebagai tujuan utama dari destinasi yang akan di tujunya. Beberapa temannya mulai menghubungi Irina, mereka menitip beberapa barang mahal untuk dibeli oleh Irina. Tentu sebagian diharapkan akan jadi hadiah dari Irina. Mengingat Irina adalah anak konglomerat yang memiliki harta yang melimpah. Rose adalah teman semasa kuliah Irina di Australia. Mereka begitu dekat hingga kini, sebab Rose di anggap seperti saudara sendiri oleh Irina. Tidak heran Rose banyak memberikan masukan yang tentunya di terima dengan baik oleh Irina. Pagi ini Rose telah tiba di Indonesia, dia tidak bisa menghadir
Dasha terlihat begitu asyik memasak menu makan malam di dapur. Dia memang memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menciptakan masakan yang lezat. Tidak salah, jika Oscar sudah mulai jarang pergi restoran mahal. Saat ini Oscar lebih sering makan malam di rumah bersama dengan Dasha. Begitu Oscar pulang ke rumah, dia mencium aroma masakan Dasha yang begitu menggoda. Oscar tidak kuasa saat mencium aroma masakan Dasha yang begitu lezat. Dia pun sudah tidak sabar untuk mencicipi menu masakan yang Dasha buat. Apalagi Dasha memasak menu masakan yang Oscar sukai. Cumi balado dengan daun jeruk nipis. Sebuah menu yang kerap Oscar beli dengan harga mahal. Seiring Dasha yang kerap masak di rumah. Malam ini Oscar juga memiliki sedikit kejutan yang akan dia berikan pada Dasha. Kejutan yang akan membuat Dasha bahagia. Oscar yakin, Dasha akan bahagia dengan sedikit kejutan yang akan dia berikan tersebut. Oscar menyapa Dasha dengan begitu lembutnya. Dia mencium aroma masakan dari Dasha dari jarak y
Dua koper rasanya masih kurang bagi Irina untuk membawa perlengkapan selama berada di Prancis nantinya. Bulan madu yang akan berlangsung selama kurang lebih 2 minggu itu, akan menjadi bulan madu yang mengesankan bagi Irina dan Bintang. Kaos lingerie menjadi barang terakhir yang di masukkan oleh Irina ke dalam koper miliknya. Kaos lingerie berwarna hitam itu, akan menjadi kaos dinas Irina selama bulan madu bersama dengan Bintang. Mungkin saja Irina akan menciptakan suasana yang cukup menakjubkan dalam proses bulan madu bersama dengan Bintang di Prancis. Ada banyak tempat yang akan dikunjungi oleh keduanya. Hingga mungkin akan ada banyak momen yang tidak akan pernah dilupakan oleh keduanya. "Sebenarnya masih banyak barang yang akan aku bawa di koper ini. Tapi, seperti cukup segini saja. Aku takut kebanyakan bawa barang." ucap Irina dengan wajah kurang puas. "Memang kamu mau bawa apalagi, seperti masih ada ruang di koperku." ucap Bintang. "Catokan." ujar Irina dengan penuh semangat.