Share

52. Nasi Goreng 02

Penulis: MyMelody
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-15 22:23:52
Martin berdiri dengan tegang dan melihat gagang pintunya yang bergerak-gerak dan seperti hendak dibuka dengan paksa. Dia tercekat. Tanpa ragu-ragu, dia menelpon Magnus.

Kring, kring, kring...

Setelah nada dering ketiga, Magnus mengangkat panggilan telepon dari Martin.

“Hi, Magnus. Kamu di mana?” bisik Martin tegang.

“Hi! Kenapa kamu ngomong bisik-bisik?” bisik Magnus balik bertanya dan juga ikutan bisik-bisik.

Untung bukan bisik-bisik tetangga.

“Ada seseorang yang ingin menerobos masuk apartment-ku.”

“Hah? Apakah kamu sudah melihat orang tersebut lewat lubang pengintip?”

“Sudah, tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Apa yang harus aku lakukan sekarang?”

“Aku akan menghubungi kantor pusat untuk mengirimkan pertolongan dengan segera.”

“Baik, aku tunggu. Terima kasih."

Magnus mengubah panggilan Martin menjadi hold on (menunggu) dan segera menelpon kantor pusat untuk mengirimkan bala bantuan.

Setelah itu, Magnus kembali menekan nomor Martin dan langsung terhubung kembali.

“Done
MyMelody

"Dalam kepanikan, carilah pijakan yang kokoh. Ketenangan adalah kunci untuk bertahan di tengah kekacauan." - Martin Steiner -

| 6
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (61)
goodnovel comment avatar
Okta Viana
knp tlp dari martin gk diangkat sama ken ,apakah ken lagi takut dgn ancaman atau ken penghianat ?......
goodnovel comment avatar
Hestibae
mengapa Ken mengabaikan tlpn dari Martin? apakah Ken seorang penghianat?
goodnovel comment avatar
fhᥱrrᥲ7
.Ken kenapa cuek sma panggilan Martin?...dia tertekan atau malah bagian dri mereka yg jahat?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   53. Video dan Botol Kecil

    Samuel memeluk erat pinggang Freya. Tubuhnya menggigil karena ketakutan. “Mommy, aku takut,” bisiknya pelan. Bibirnya sampai bergetar karena menahan tangis. “Ssshh. Mommy mau intip dulu. Kamu tunggu di sini ya.” Bocah lucu dan menggemaskan itu mengangguk dengan ragu-ragu. Freya berjalan dengan hati-hati dan membuka gorden jendela. Samuel mengikutinya dari belakang. “Mommy, ada siapa di luar sana? Aku bisa mendengar suaranya dari sini.” “Ada seseorang tadi. Tapi sekarang, orang itu sudah pergi,” ucap Freya sambil membungkuk dan membelai wajah Samuel dengan lembut. Ternyata Magnus yang membunyikan bel pintu tadi, harus pergi karena Martin membutuhkan bantuannya. Tubuh kecil Samuel gemetar karena ketakutan yang melandanya. “Look at me!” lanjut Freya sambil mengangkat wajah Samuel. (Anak-anak di Norway, dari kecil sudah diajarkan untuk melakukan kontak mata dengan lawan bicara saat mereka sedang diajak untuk berdialog) Samuel menatap mommy dengan matanya yang bulat. “Kamu tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   54. Aku Cemburu

    Ella tersenyum puas melihat video yang sedang diputarnya. Entah sudah berapa kali dia memutar video itu. Ia hanya ingin memastikan bahwa orang yang dia lihat adalah salah satu gadis yang bersama dengan mereka dalam acara pesta lajang malam itu. “Heh, tak kusangka, ternyata ada pengkhianat di antara kita,” gumam Ella pelan. Dia merasa geram melihat pengkhianat itu melakukan sesuatu yang sangat keji. "Minuman siapa sih yang telah diteteskan cairan terkutuk itu? Poor girl.” Tanpa sadar Ella mencengkram ponselnya kuat-kuat. Gadis itu menggulir isi galeri ponselnya dan memeriksa kembali video-video lain hasil rekamannya pada malam itu. Dia berharap akan menemukan siapa pemilik gelas minuman yang telah dimasukan obat pembawa malapetaka itu. Namun, hasilnya nihil. Dia tidak mengambil video selanjutnya karena Hilde telah menariknya ke lantai disco setelah itu. “Aku tidak pernah menyangka kalau dia tega berbuat itu terhadap sahabatnya sendiri." Ella mendengus dengan wajah kesal. In

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   55. Ella yang Setia Kawan

    Chloe hanya terdiam mendengar suara bass milik Mateo. ‘Aku menelponmu karena ingin menyelamatkanmu dari situasi yang tidak menyenangkan itu.’ ‘I know,’ ucap Chloe singkat. ‘Kalau kau perlu bantuan, maka aku akan...' ‘Tidak, terima kasih.’ Chloe lagi-lagi memotong perkataan pria itu dengan cepat. Selain itu, dia tidak mau lagi berurusan dengan pria yang membuat gelora di dalam tubuhnya tidak terkontrol. Untuk saat ini, Chloe hanya ingin fokus memberi pelajaran kepada Audrey dan Albert yang telah mengkhianatinya. ‘Kamu serius mau pulang sama pria mesum itu?’ tanya Mateo dengan nada tegang. Chloe bisa merasakan kekuatiran dalam suaranya. ‘Memangnya kenapa?’ umpan Chloe sambil melirik ke arah Albert yang sudah mulai gelisah dan berjalan mondar-mandir di depannya. ‘Aku hanya tidak mau terjadi apa-apa padamu.’ ‘Terima kasih sudah peduli padaku, tapi aku baik-baik saja,’ ucap Chloe. Ia lalu menutup sambungan telepon. Mateo berdiri dalam kegelapan dan menatap Chloe. Dia tidak mara

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   56. Muak

    “Bolehkah aku minta nomor handphonemu?” tanya pria itu sekali lagi. Dia menatap Ella dengan wajah memohon, yang membuat hati gadis cantik itu meleleh. “Baiklah, tapi jangan menelponku terus ya.” “Kenapa? Apakah itu sangat mengganggu kalau ada yang menelpon kamu?” “Ya, itu sangat mengganggu, karena aku adalah seorang youtuber,” jelas Ella sambil mulai menyebut nomor hapenya. “Baiklah, aku akan mengingat hal itu,” janji pria itu. “Oh iya, perkenalkan, namaku Frank. Senang berkenalan denganmu.” “Namaku Ella. Nice to meet you too, dan terima kasih sudah menolongku.” “Glad I could help.” Ella pun berlalu dari sana. Setelah menyalakan mesin mobil, dia melambaikan tangan pada pria yang telah menolongnya. Lalu dia menoleh kepada Audrey yang tertidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman untuk tubuhnya. “Hei, Audrey. Ternyata ada berkatnya juga aku jemput kamu. Lumayan dapat satu kecengan baru,” canda Ella walaupun dia tahu bahwa Audrey tidak bisa mendengarnya. Gadis itu benar-benar

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   57. Setitik Cahaya

    Martin yang masih panik segera membuka pengait jendela ruang tamunya. Dia menyalakan kamera di ponselnya dan juga menggunakan kamera kepolisian sebagai ekstra. Tak lupa dia langsung memencet tombol live, sehingga video tersebut langsung ditonton oleh followers-nya dan pihak kepolisian. “Heiiiiiii! Hentikan perbuatan kalian!” Kedua pria itu dan Ken, yang sedang berdiri dengan ketakutan dan wajah babak belur, menatap ke arah Martin yang berdiri di atas sebuah kursi. Setengah bagian dari tubuhnya sudah hampir keluar dari jendela. Pria yang memegang pistol itu, kini mengarahkan senjatanya ke arah Martin. “Turunkan senjatamu!!! Apa yang kalian sedang lakukan sekarang, aku rekam secara langsung dan ditonton oleh semua followers-ku dan pihak kepolisian.” Kedua pria itu saling berpandangan dengan ragu-ragu. Akhirnya salah satu dari mereka yang memegang Ken, mendorong pria malang itu sampai dia jatuh terguling-guling. Setelah itu, mereka berdua berlalu dari sana dengan langkah terburu-b

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   58. Jason dan Rencana-nya

    Jason mengerjapkan matanya dengan perlahan. Kepalanya terasa pusing dan berdenyut-denyut. Sambil menahan sakit itu, dia berusaha untuk bangkit berdiri. "Aaauuu," ringisnya pelan. Tubuhnya limbung sebentar. Mungkin karena dia sudah berbaring terlalu lama di atas lantai. Dia mencoba untuk mengingat kembali kejadian yang terjadi. Namun, sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi. Jason menyentuh bekas hantaman tongkat golf di kepalanya, dan di sana terdapat benjolan yang cukup besar. "Sialan! Siapa yang yang telah memukul kepalaku tadi?" tanya Jason pada dirinya sendiri. Dia melihat sekeliling dan sadar kalau dia masih ada di ruang tamu milik Freya. Sepintas dia seperti melihat kembali adegan yang telah terjadi. Kemarahan dan kebenciannya terhadap gadis itu semakin bertambah. “Sial! Ke mana di Freya sekarang? Dasar perempuan tidak tahu diri.” Jason memaki-maki sambil menendang meja di depannya. Dia melampiaskan amarahnya pada benda tersebut. "Tunggu saja pembalasanku. Aku akan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   59. Chloe yang Keras Kepala

    Ke mana perginya Chloe saat Albert mengambil mobil di parkiran bawah tanah? Chloe berdiri dan menunggu Albert yang sedang mengambil mobil di tempat parkiran yang terletak di basement. Dia merasakan hatinya seperti dikoyak-koyak saat mengingat kembali adegan-adegan pengkhianatan yang terjadi tepat di depan matanya. Tubuh Chloe menggigil kedinginan, tetapi itu bukan karena cuaca yang dingin atau angin yang berhembus pelan. Dia menggigil karena perbuatan Albert yang tega berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Kring, kring, kring! Gawai milik Mateo berdering di dalam genggaman tangan Chloe. Dia melirik nama si pemanggil dan dia pun tahu bahwa itu Mateo yang menelponnya. “Hello,” ucap Chloe sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Dia bisa merasakan bahwa pria itu masih ada di sekitar tempat itu dan sedang mengawasinya. “Aku berdiri di samping kanan gedung bar. Bisakah kau bertemu denganmu?” pinta Mateo dengan suara beratnya yang disukai Chloe. “Maaf, aku tidak bisa bertemu denganmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   60. Hasil Otopsi

    Pling, pling, pling! Chloe penasaran dan ingin melihat siapa pengirim pesan-pesan tersebut. Dia menyipitkan matanya saat melihat nama yang tertera di sana. “Albert?” desis Chloe pelan. “Kenapa pria itu mengirim pesan kepada Freya?” 'Hi, Freya! Apakah kamu baik-baik saja? Aku benar-benar….' Chloe hanya bisa membaca setengah dari isi pesan yang tertera di layar depan sebagai bagian dari notifikasi. Untuk membaca seluruh isi pesannya, hanya si pemilik ponsel yang bisa, entah dengan menggunakan sidik jari ataupun face recognition. Wanita itu menoleh ke arah Freya yang kini sudah mulai terlihat seperti orang yang sedang tidur pulas. Ingin rasanya dia meraih jempol Freya dan meletakan di tombol home gawainya untuk membuka kunci pengaman pada gawai tersebut. Chloe menggeleng-gelengkan kepalanya dan berperang dengan hati nuraninya. Dia ingin sekali mengetahui alasan Albert mengirim pesan kepada Freya. Chloe menekan lagi tombol home dan membaca pesan-pesan singkat yang lain. “Hi, Freya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   291. Triple C

    “Ssst,” bisik Chloe begitu melihat Mateo yang masuk ke dalam kamar bayi. Rupanya si kembar tiga baru saja mulai tertidur setelah rewel karena rebutan ASI. Chloe bertekad untuk memberikan asi kepada ketiga junior tercintanya. Dia menolak dengan tegas untuk memberikan susu formula.“Kamu terlihat sangat lelah, sayang,” bisik Mateo yang tiba-tiba menggendong istrinya dan membawanya keluar dari kamar bayi. Chloe hampir saja memekik karena kaget, tapi akhirnya dia merangkul leher suaminya dan menikmati perlakuan mesra darinya.“Aku harus memompa air susuku dulu sayang, karena kalau tidak, maka mereka akan rewel lagi saat bangun nanti.”“Tenang saja, aku akan menemanimu memompa susu untuk bayi-bayi kita.”Chloe mengangguk riang. Sudah beberapa malam dia tidak bisa tertidur lelap. Mengurus satu bayi saja sudah sangat melelahkan, apalagi tiga bayi sekaligus. Kadang dia sampai kelelahan dan bisa ketiduran saat sedang makan atau menyusui si kembar.Setelah tiba di kamar, Mateo segera meminta be

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   290. Surat untuk Freya

    “Bolehkah aku meminta selembar kertas lagi?” pinta Jason begitu menyerahkan surat yang sudah dia tulis untuk Samuel.“Untuk apa?” tanya petugas penjara dengan alis bertaut itu sambil menerima surat dari tangan Jason. Baginya, memberikan selembar kertas kepada seorang tahanan adalah ide yang paling buruk. Sudah kejadian beberapa kali para tahanan memakai hal itu untuk melukai tubuh mereka. Bahkan ada yang bisa memotong urat nadi mereka dengan sebuah pulpen atau selembar kertas.“Aku akan menulis sebuah surat lagi,” ucap Jason dengan wajah memelas. Dia sudah capek bermain sandiwara sekarang. Semua usahanya sia-sia.“Hmm, kamu boleh mendapat selembar kertas lagi tapi, tapi dengan satu syarat.”“Apa syaratnya?”“Kamu tulis di sel khusus saja karena aku tidak mengizinkan kamu untuk sendirian di dalam sel-mu.”“Baiklah,” balas Jason pasrah. Dia sudah tidak punya energi lagi untuk berdebat dengan petugas penjara.“Di mana aku akan menulis surat ini?” tanya Jason.“Ikut aku.”Jason mengikuti

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   289. Keadilan Ditegakkan

    Albert duduk terpekur menunggu sang pengacara menghampirinya. Sidang keputusan akhir yang dijadwalkan hari ini, menentukan berapa lama ia akan mendekam dalam penjara.“Ke mana daddy dan mommy?” tanya Albert begitu Mr. Edward, pengacara keluarganya muncul dari balik pintu.Mr. Edward menarik napas panjang, lalu dengan wajah sedih, dia menceritakan tragedi yang telah terjadi di mansion keluarganya. Albert hanya bisa mencengkram pinggiran meja mendengar penuturan pengacaranya.“Sampai saat ini, kami masih terus mencari jejak Mr. Ragnar. Semoga beliau segera ditemukan.”“Siapa yang telah melakukan perbuatan terkutuk itu?” dengus Albert dengan wajah memerah. Selama beberapa hari dia menantikan kabar dari kedua orang tuanya, tapi ternyata mereka sendiri sedang mengalami musibah.“Kami belum tahu siapa yang melakukan penyerangan tersebut, Tuan.”“Bukankah ada kamera CCTV di setiap sudut mansion milik daddy?”“Benar, Tuan, tapi malam itu, semua CCTV telah dikuasai oleh pihak lawan.”Albert m

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   288. Surat untuk Samuel

    “Silahkan tanda tangan di sini, Tuan Jason,” ucap notaris Jason setelah pria itu menulis semua total kekayaan Jason. Semua miliknya akan jatuh ke tangan Samuel saat anak itu berusia delapan belas tahun. “Sebentar, aku akan membaca ulang semuanya terlebih dahulu.” Jason pun membaca surat tersebut dengan serius.“Masih ada satu yang kurang,” cetus Jason sambil mengetuk-ngetuk jari-jarinya di atas meja. “Harta yang mana lagi, Tuan?” tanya sang Notaris yang bernama Mr. Jon“Aku masih mempunyai satu harta lagi yang belum tertera di sini.”Mr. Jon menautkan alisnya dan kembali memeriksa total kekayaan Jason baik harta bergerak maupun tidak bergerak.“Aku masih mempunyai satu rumah di jalan Karl Johan, itu ingin aku wariskan pada Samuel.”“Baiklah, akan saya masukkan ke dalam daftar ini, tapi saya butuh waktu untuk membuat surat wasiat yang baru.”“Bisa selesai besok?”“Bisa, Tuan.”“Hmm, kalau begitu kita buat jadwal untuk besok. Aku juga mau menulis surat untuk anak itu.”Mr. Jon mengangg

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   287. Kembalilah pada Mommy dan Daddy

    “Apa ada apa dengannya?” jerit Chloe semakin panik. Dia sudah tidak memperdulikan lagi dengan perawat dan jarum yang sedang menjahit bagian intimnya yang sudah dilewati tiga kepala bayi beberapa menit yang lalu. Hatinya terasa sakit seperti akan kehilangan sesuatu yang berharga dari hidupnya.Mateo menyerahkan bayi laki-laki yang terlihat seperti tertidur itu, ke dalam gendongan Chloe. “Darling, kamu kenapa? Selamat datang di dunia ini," ucap Chloe lembut. Dia mendekap bayi itu dan mengecup keningnya dengan lembut. Tidak ada reaksi dari bayi itu, bibirnya semakin membiru.“Tolong!” jerit Chloe histeris. “Lakukan sesuatu!” Dia memeluk bayi itu lembut dan menggosok punggung bayi dengan lembut untuk merangsang pernapasan sang bayi. Sambil melakukan hal itu, tak henti-hentinya Chloe menaikkan doa untuk kesembuhan sang putra.“Sepertinya ada sesuatu yang menyumbat hidung dan mulutnya,” celetuk Chloe. Saat hendak membuka mulut sang bayi untuk memberikan napas bantuan, Chloe melihat begitu

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   286. Lakukan Sesuatu!

    Mateo menatap bayi itu dengan mata penuh haru. Namun, kebahagiaannya tertahan oleh kenyataan bahwa Chloe masih dalam proses melahirkan dua bayi lagi. "Sayang, kamu sangat luar biasa …, tapi masih ada dua bayi mungil kita yang bersiap untuk keluar!" bisiknya penuh kekaguman dan ketegangan.Chloe hanya bisa mengangguk lemah, tubuhnya masih bergulat dengan kontraksi berikutnya."T-tolong ..., aku tak tahu bisa berapa lama lagi," ujarnya dengan napas tersengal.“Kamu pasti bisa, sayang. Aku akan berjuang bersamamu.”“Aaaaa, kamu cerewet sekali,” teriak Chloe frustasi. “Coba aja kamu hamil dan melahirkan, biar kamu tahu rasakan sendiri,” tambahnya dengan emosi. Benar juga apa yang dikatakan orang-orang, kalau terlalu cerewet dengan orang hamil yang sedang berjuang untuk melahirkan, yang ada malah didamprat kembali. Mateo hanya bisa nyengir menerima omelan ChloeDengan cepat, Linda membersihkan bayi pertama Chloe dan Mateo, lalu meminta salah satu perawat untuk menyerahkan bayi itu kepada

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   285. Dorong yang Kuat

    “Nyonya Chloe akan melahirkan sekarang!” cicit Linda dengan wajah sedikit panik. Tapi dia berusaha menyembunyikan kepanikan-nya agar Mateo tidak ikut-ikutan tegangnya.“Hah? A-aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan bathup,” gagap Mateo. Dari awal kehamilan, Chloe memang sudah merencanakan akan melahirkan di dalam air (water birth). Wanita itu ingin merasakan bagaimana melahirkan secara normal, tapi di dalam air.Sebenarnya, bathup yang Mateo adalah sejenis kolam karena besar yang sudah di siapkan beberapa hari yang lalu. Dia meminta pelayan untuk mengisi kolam itu itu dengan air hangat.Malam itu, langit di luar jendela terasa gelap lebih dari biasanya, seolah turut merasakan ketegangan di dalam mansion Chloe dan Mateo. Cahaya lampu-lampu kecil di ruang kamar mereka yang luas, memberikan penerangan lembut. Namun, suasana di sana jauh dari kata tenang. Beberapa pelayan sibuk membantu dengan menyiapkan barang-barang yang diperlukan. Tak lama kemudian, kolam karet besar sudah terisi

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   284. Kontraksi

    Jason terbaring lemas di ranjang tidurnya yang semakin hari semakin terasa sempit. Dia sudah putus asa karena semua usahanya tidak ada yang berhasil. Dari mulai dengan menipu para sipir penjara dengan pura-pura sakit dan sesak napas, sampai meminta simpati dari dokter penjara. Namun, semua tidak ada yang berjalan sesuai dengan rencana yang telah dia susun dengan matang. Belum lagi dengan tindakannya mengancam Freya di rumah sakit, kini dia terkena pasal baru dan hukumannya diperpanjang karena dianggap sebagai tahanan yang membahayakan orang-orang sekitar. Hak cutinya pun diambil kembali oleh pihak hukum.“Apa yang harus aku lakukan?” bisik Jason dalam kesendiriannya. Dia kesepian, tiba-tiba, dia merindukan wajah Samuel, bocah tampan yang mirip sekali dengannya.“Aku harus melakukan sesuatu,” cetus Jason sambil melompat dari tempat tidurnya, lalu ia berjalan ke arah jeruji penjara, mencoba untuk memanggil seorang petugas yang sedang berjaga-jaga.“Bisakah Anda ke sini sebentar? Ada se

  • Terjebak Hasrat Mafia Bengis   283. Baby Shower

    Chloe duduk di sofa bersama teman-temannya. Wajahnya terlihat begitu cantik dan bersinar setelah didandani oleh Hilde.“Coba rasakan ini,” ucap Chloe sambil menarik tangan Freya dan meletakkannya di atas perutnya yang sudah semakin membesar. “Oh, aku merindukan masa-masa seperti ini,” bisik Freya sambil menikmati pergerakan dan tendangan tiga bayi kembar di kulit perut Chloe.“Ini sangat luar biasa, tapi tidak ketika kamu harus bolak-balik kamar mandi karena tendangan mereka,” keluh Chloe dengan wajah konyol.“Hahaha, aku ingat itu,” celetuk Freya. Chloe pun tersenyum lebar, tangan lembutnya mengelus perutnya yang sudah sangat besar. Matanya berbinar melihat tamu-tamu yang berdatangan, membawa kado-kado berwarna pastel. Baby shower kali ini berbeda dari yang ia bayangkan. Tidak hanya karena kehamilannya yang luar biasa dengan tiga bayi kembar. Tetapi juga karena Mateo, suaminya, yang memutuskan untuk mengambil alih semua persiapan acara gender reveal.Mateo, seperti biasa, terlihat

DMCA.com Protection Status