Beranda / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Bab 47 : Apa Tidak Rindu?

Share

Bab 47 : Apa Tidak Rindu?

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-21 23:45:12
Hari itu Isaak mengantar Oriaga ke bandara. Mereka berdiri bersisian memandang jet pribadi yang akan membawa Oriaga pulang ke Indonesia dari dalam ruang tunggu khusus.

Isaak masih memikirkan nasihat Oriaga soal mencari wanita yang dicintainya juga kemungkinan keberadaan darah dagingnya.

“Apa kamu benar-benar tidak mau aku bantu? Aku yakin bisa dengan mudah menemukan wanita itu dan anakmu.”

Isaak menggeleng. Keputusannya sudah bulat untuk pergi mencari keberadaan Seruli dengan usahanya sendiri ke Indonesia.

“Setelah urusan di sini selesai, aku pasti akan langsung terbang ke Indonesia dan mengabarimu. Orangku juga sudah bergerak mencari keberadaan Seruli,” ujar Isaak. Tatapannya menerawang jauh. Dia sejatinya takut jika benar Seruli sudah bahagia dan mungkin sang anak kandung juga tidak akan mau mengakuinya sebagai ayah.

“Beri tahu aku kalau kamu butuh bantuan, dan saat kamu datang ke Indonesia segera kabari, aku akan membawa Shana bertemu denganmu.” Oriaga menepuk pundak Isaak lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Sari 💚
wkwkwk bisa²nya nanti Adit menikah kontrak karna harus menikah kilat .... Hayo, siapa yang bakal jadi istrinya nanti wkwk. Cie, Ori bisa ngasih surprise juga. Btw, gmn kalau Shana anaknya Isaak yah, bisa² Ori dihajar sama Isaak ...hahah
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
nikah kilat ala Aditya, lain dari yang lain, kalau yang lain karena hamidun duluan, kalau ini karena tawaran gaji yang mangiurkan............
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
ya ambruk baru aja rindu udah muncul aja si oom hahahahahaha bucin mampus bgt deh ah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 48 : Melepas Rindu

    Shanaya diam dan semakin memeluk erat bukunya. Dia merasa organ tubuh yang berada di belakang buku itu berdebar-debar. Shanaya meneteskan air mata, bagaimana bisa dia seperti ini? Merindukan sesorang seperti saat dia merindukan sang bunda. Kenapa dia seperti sangat takut kehilangan Oriaga? Apa karena pria itu kaya? Memiliki segalanya dan bisa memberi semua hal yang wanita manapun idamkan. "Wah ... tega sekali, aku bahkan sudah menepati janji tapi sambutanmu seperti ini." Oriaga menggelengkan kepala seolah kecewa, di saat itu Shanaya mendekat lalu berkata— "Sebentar! Aku bingung meletakkan buku ini di mana, Oom." Oriaga tersenyum melihat tingkah polos istri kecilnya. Dia seketika membayangkan Isaak jika bertemu dengan anak Seruli, pasti seperti dia dan Shanaya saat ini. Shanaya melepas tas dan meletakkannya di anak tangga untuk menjadi alas buku yang dia pinjam, setelah itu menghambur memeluk Oriaga tak peduli apakah ada orang yang melihat mereka. “Kenapa kamu tidak memberi kabar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 49 : Tubuhmu, Milikku!

    Shanaya tak banyak bertanya tentang tempat yang akan dituju Oriaga, tapi di dalam hati dia sudah menerka suaminya pasti akan mengajaknya ke hotel. Shanaya heran, bagaimana bisa tenaga Oriaga masih ada bahkan setelah melakukan perjalanan jauh. Bukankah seharusnya pria itu istirahat? Shanaya menggeleng pelan, bahunya tak lama mengedik karena mendapati tebakannya benar. Oriaga membelokkan kemudi ke King Hotel. Namun, bukannya menuju lobi Oriaga malah turun ke parkiran bawah tanah. "Oom kenapa tidak parkir di depan?" Shanaya menelan ludah merasa takut karena ada yang janggal. "Terlalu repot jika harus melakukannya di kamar."Shanaya melebarkan manik mata tak percaya. Dia yang awalnya menatap intens Oriaga seketika mengalihkan pandangan ke arah depan. Menggunakan sebuah kartu akses pria itu melewati portal parkir dan melesatkan mobil semakin turun ke parkiran."Sebenarnya ada berapa lantai parkiran yang dimiliki King Hotel?" Shanaya bertanya tapi tidak mendapat jawaban dari Oriaga. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 50 : Fitnah

    Isaak menemui Amora di kediaman wanita itu, meskipun hubungan mereka tidak baik sejak pertama menikah dan menganggap putra yang hadir di pernikahan mereka bukanlah darah dagingnya, tapi Isaak tetap tidak bisa membiarkan anak berumur lima tahun mengetahui masalah orang dewasa. Dia tetap memeluk Issa, mendengarkan celotehan anak itu dan memberi respon seperti biasa.“Tuan muda Issa, saatnya mandi!”Isaak menoleh mendengar suara pengasuh putranya, di saat yag bersamaan Amora juga mendekat dan membuatnya menurunkan Issa dari gendongan.“Aku mau main sama Daddy.” Issa melayangkan protes, bibirnya mengerucut lantas mendongak memandang Isaak dengan sorot mata mengiba.“Nanti kamu bisa main lagi setelah mandi,” ucap Amora. Meski kalimatnya itu dia tujukan ke Issa, tapi matanya memandang wajah suami yang tidak pernah dia miliki seutuhnya ini.Sama halnya seperti Amora, Isaak juga melakukan hal yang sama. Pria itu mengucapkan kalimat untuk sang putra, tapi memandang ke Amora.“Mommy-mu benar, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 51 : Situasi Yang Tak Diinginkan Shana

    Beberapa menit yang lalu sebelum mengirim pesan ke Shanaya, Masayu memilih untuk mengabari kejadian di rumah utama ke Arumi. Dia berjanji ke Arumi akan menyudutkan Shanaya dan membuat gadis itu terkena hukuman yang sama seperti Arumi. Masayu mengajak sang adik untuk bersatu menyingkirkan Shanaya dari rumah, tidak boleh ada salah satu di antara mereka yang berkhianat karena sejatinya mereka memiliki tujuan yang sama dan kurang kompak.Arumi yang mengetahui kabar itu merasa sangat senang, dia bahkan memberikan ide ke Masayu agar Shanaya tak bisa mengelak. Lagipula itu bukan fitnah, bungkusan aneh yang pelayan temukan memang benar-benar bukan jebakan yang dilakukan oleh Masayu apalagi Arumi. Seperti menggenggam kartu AS Shanaya, Masayu menunggu kedatangan gadis itu di ruang tamu. Dia memulas senyum miring, bahkan tidak merasa gentar mengetahui Shanaya pulang bersama Oriaga. Masayu berpikir malah semakin bersemangat untuk membongkar kebobrokan Shanaya di depan sang kakak.“Kakak sudah pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 52 : Temuan Bukti

    Beberapa saat yang lalu sebelum Shanaya dan Oriaga pulang, Masayu diam-diam berbicara ke Rini. Dia meminta pelayan kepercayaannya itu membantu menjalankan ide yang Arumi cetuskan."Kamu bilang pernah melihat benda semacam itu sebelumnya 'kan?" Rini mengangguk menjawab pertanyaan Masayu. Adik pertama Oriaga itu menoleh ke kiri dan kanan agar tidak ada yang melihat mereka, kemudian membisikkan sesuatu ke Rini. Pelayan itu terlihat mengangguk-anggukkan kepala, tidak menunjukkan rasa kaget sama sekali karena sudah terbiasa mendapatkan perintah aneh nan kotor dari Masayu.Setelah mendengarkan apa yang Masayu inginkan, Rini pun bergegas melakukannya. Tak sulit bagi pelayan itu — yang memiliki banyak ide licik seperti sang majikan.Masayu tersenyum miring mengingat apa yang sudah Rini persiapkan. Dia yakin rencananya membuat Shanaya berada dalam kesulitan pasti akan berhasil kali ini.Shanaya sendiri tak membela diri, dia menuju ke kamar bersama Oriaga, pak Wira juga Masayu tanpa bicara. H

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 53 : Meluapkan Emosi

    Shanaya tiba-tiba merasakan sebuah kebencian, dia berjalan menuju kamar ganti untuk mengambil jaket dan tas. Tanpa meminta izin ke Oriaga, Shanaya memesan taksi online lalu turun. Gadis itu tak menyadari Oriaga melihatnya yang masuk ke dalam lift menuju bawah.Shanaya dengan berani mencari keberadaan Masayu. Dia masuk ke ruang kerja wanita itu tanpa permisi. Shanaya menatap penuh kebencian Rini kemudian menyambar kantong plastik berisi uraian dari bungkusan guna-guna yang diberikan oleh Ariani."Apa yang kamu lakukan? Beraninya masuk ke ruanganku tanpa permisi!" Bentak Masayu.Namun, Shanaya tak peduli. Dia keluar dari sana tanpa bicara dan menggenggam erat barang yang membuatnya berada dalam masalah. Shanaya keluar dari rumah dan berjalan cepat menuju gerbang di mana sebuah taksi online yang dia pesan sudah menunggu.Penjaga rumah utama sampai bingung. Penjaga itu sudah bertanya berkali-kali tapi Shanaya diam dan langsung masuk ke dalam taksi tanpa pamit.Oriaga sendiri memutuskan kem

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 54 : Kebusukan Ibu Tiri

    Shanaya diam tak membalas doa buruk Ariani tentang pelakor yang akan merebut Oriaga. Hingga pria yang sejak tadi berada di luar masuk ke dalam dan menghampiri keduanya.Ariani dan Shanaya sama-sama terkejut. Mereka pikir Ricky yang datang tapi ternyata bukan.“Ka-ka-kamu, sejak kapan datang?” Tanya Ariani ketakutan. Dia bahkan mundur sampai kakinya terbentur meja.Shanaya sendiri bergegas membuang muka, mengusap pipinya yang basah lantas bertanya bersama siapa Oriaga datang ke rumah sang ayah.“Aku membawa mobil sendiri.”Perasaan bersalah seketika menyelimuti hati Shanaya. Oriaga seharusnya istirahat karena baru saja melakukan perjalanan jauh, tapi malah datang ke rumah ayahnya malam-malam begini. Shanaya sendiri enggan berbesar hati dengan menduga Oriaga datang untuk menyusulnya. Dia seketika tak berkutik saat tatapan mata sang suami tertuju pada benda laknat di atas meja —yang menjadi biang keributan di rumah utama.“Apa kamu datang untuk marah ke ibu tirimu?”Oriaga melempar perta

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 55 : Tak Akan Pulang Tanpamu

    Masayu yang mendapat perlakuan kurang ajar dari Shanaya semakin emosi jiwa. Dia memikirkan bahwa gadis itu sudah berani melawan. Masayu mengungkapkan rasa kesalnya ke Kirana yang baru saja pulang dari acara bersenang-senang dengan teman-temannya. Namun, putrinya itu tampak tak mendengarkan dan tiba-tiba malah mengumpat.“Kenapa kamu itu? Apa kamu tidak mendengarkan Mama?”Kirana mengepalkan tangan lalu memandang benci Masayu kemudian berkata,”Apa yang Mama alami tidak lebih menyebalkan dari pada yang akan aku alami.”“Apa maksudmu?”“Elkan akan kembali kuliah, di saat Shanaya juga akan mulai aktif lagi. Gadis itu benar-benar, kenapa hidupnya selalu beruntung. Bukankah orang melarat seharusnya sial?” Amuk Kirana.Masayu geleng-geleng kepala, tak habis pikir karena masalahnya dan Kirana bersumber dari gadis yang sama. Masayu tahu Kirana sangat menyukai adik ipar Isaak itu dan dia pun setuju saat Kirana mengatakan ingin mengejar Elkan, tapi setelah sekian lama sang putri bahkan tak sedik

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status