Beranda / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Bab 18 : Menutupi Dengan Sangat Baik

Share

Bab 18 : Menutupi Dengan Sangat Baik

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-28 22:48:44

“Bagaimana kabar Ayahmu? Apa keadaannya sudah membaik?”

Flo—pemilik toko kue tempat Shanaya bekerja tampak cemas dengan kondisi Nugroho. Sebagai seorang bos, wanita lajang itu sebenarnya selalu perhatian ke seluruh anak buahnya tak hanya pada Shanaya.

“Aku belum menemui Ayah karena aku ke sini lebih dulu, tapi kata mba Rahma kondisi Ayah sudah semakin membaik.”

Flo mengerutkan kening saat merasa ada yang janggal dari jawaban Shanaya. Meskipun belum sepenuhnya percaya, tapi dia berpikir mungkin saja kabar yang disebutkan oleh dua pegawainya memang benar.

“Kata Farah kamu menikah, apa benar?”

“Benar, dari rumah suamiku aku langsung datang menemui kakak.”

Shanaya menundukkan kepala setelah bicara. Takut jika sampai Flo menanyakan sesuatu tentang suaminya, juga khawatir kalau wanita itu berpikir dia melangkahi dengan menikah lebih dulu. Meski tidak memiliki hubungan darah, tapi Shanaya sudah menganggap Flo seperti kakak kandung sendiri, dia juga tahu bagaimana rumitnya kisah cinta bosnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Putri Dhamayanti
waahh Kirana ini yg ksh obat perangsang ke Shana..ckckck
goodnovel comment avatar
Neee I
Thank you and stay healthy KK Nana.........
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
bukti nya menuduh Kirana tapi Kirana sampai tantang saudara kembar nya klu GK dia GK berbuat ... kira2 siapa ya yg jebak shana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 19 : Keluarga Yang Begitu Tega

    Setelah beberapa saat duduk untuk meredam rasa sedihnya karena tidak akan bekerja lagi di Wonderflo — toko kue di mana dia pernah bekerja. Shanaya pun pergi ke halte sambil membawa tentengan berisi kue yang Flo berikan padanya.Shanaya hendak menuju rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Sebenarnya dia bisa saja menggunakan taksi, tapi enggan karena merasa harus berhemat.Meskipun Oriaga sudah setuju dengan syarat yang disebutnya sebagai keinginan, tapi tetap saja Shanaya tidak bisa tenang, bagaimanapun juga dia tetap tidak akan pernah mengetahui kapan Oriaga mulai bosan lalu meninggalkannya."Aku harus menghemat uang yang dia berikan, lebih baik aku mengambil uang transport dua ratus ribu dan hanya mengeluarkan lima puluh ribu." Shanaya bergumam di dalam hati, memegang erat kotak kue dari Flo di pangkuan sambil memandang keluar jendela. Beberapa menit berlalu Shanaya pun tiba di halte terdekat dari rumah sakit, dia melanjutkan perjalanan dengan berjalan menyusuri trotoar untuk menjangk

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 20 : Pulang Terlambat

    Shanaya tak berani ikut masuk ke lift bersama Oriaga, dia mematung di posisinya dan tak sadar kalau Masayu juga Kirana melihatnya dengan seringai di wajah.Shanaya menekan tombol lift dan menunggu lift itu turun kembali. Dia terus diam sambil menyusun kalimat yang tepat di kepala agar tidak salah saat bicara ke Oriaga nanti.Namun, sepanjang apapun kalimat yang sudah dia buat, ternyata hanya ucapan maaf lah yang terlontar dari bibir Shanaya."Maaf, Oom! Aku pulang terlambat."Shanaya yakin Oriaga mendengar ucapannya, tapi entah kenapa pria yang saat ini sedang duduk di meja kerja itu diam tak membalas. Shanaya merasa sangat aneh karena Oriaga mendiamkannya seperti ini, hingga baru sadar kalau penampilannya tampak sangat kumal. Shanaya buru-buru masuk ke kamar ganti untuk mengambil baju. Dia bergegas membersihkan diri setelah itu berniat meminta maaf dengan cara yang lebih baik ke Oriaga. "Dia marah, iya 'kan? Tapi bukankah aku sudah diizinkan mengurus urusanku hari ini? Aku tidak mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 21 : Ancaman Oriaga

    Kirana tak bisa langsung menjawab pertanyaan Shanaya. Untuk melancarkan aksi membuat Shanaya berpikir buruk tentang pamannya saja, dia dan Masayu harus menunggu pak Wira meninggalkan rumah utama, karena jika tidak mana mungkin Rini bisa dengan mudah membohongi Shanaya tadi."Kirana, apa Pak Wira diusir?" Shanaya bertanya lagi karena Kirana tak merespon."Ah ... pak Wira hanya mengambil libur, mana mungkin Paman mengusirnya?" Kirana tertawa canggung. Dia dan Masayu berani melakukan ini ke Shanaya, karena Kirana tahu bagaimana sifat gadis yang sedang menikmati makan malam di kamarnya ini.Pernah suatu kali di kampus Kirana sengaja menyenggol Shanaya saat berpapasan jalan, hingga tugas kuliah yang sedang Shanaya pegang jatuh ke kolam ikan, tapi gadis itu sama sekali tidak marah apalagi mengadu pada Andra yang jelas-jelas sedang mendekatinya.Kirana diam-diam menyeringai, merasa Shanaya begitu polos dan bodoh. Dia dan sang Mama jelas tidak akan membiarkan Shanaya menjadi nyonya di rumah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 22 : Sesuatu Yang Menyenangkan

    Shanaya memutari meja kerja Oriaga. Dia pikir sesuatu yang harus dilakukan adalah memuaskan pria itu seperti sebelumnya. Padahal yang Oriaga maksud adalah ke depan Shanaya harus mengabarinya jika pulang terlambat."Tunggu! Kalau aku mencium atau bicara terlalu dekat, bisa-bisa Oom Ori tahu kalau aku tadi makan." Shanaya menghentikan langkah setelah bermonolog. Sedangkan Oriaga masih memandangi dengan tatapan heran. "Aku lupa belum gosok gigi saat mandi tadi," ucap Shanaya. Dia buru-buru memutar tumit untuk berlari ke kamar mandi. Tingkahnya ini malah semakin membuat Oriaga kebingungan. "Apa? Dia itu, benar-benar! Jorok sekali."Oriaga menggerutu tapi seketika sadar malah sedang memulas senyum, dia tak percaya bagaimana bisa salah tingkah karena kelakuan acak perempuan muda seperti Shanaya.Oriaga menggeleng seolah berusaha menyadarkan diri. Seharusnya hanya kejantanannya saja yang berereksi melihat tingkah Shanaya, karena dada dan hatinya tidak boleh sampai bereaksi."Aku pasti suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 23 : Bertemu Dengan Negara

    Oriaga merasa Shanaya sedang menyindirnya, tapi entah kenapa dia tak sedikitpun merasa kesal ke gadis itu. Alih-alih menjawab, Oriaga malah sedikit memundurkan kepala untuk memastikan penampilan Shanaya. “Ayo cepat turun untuk sarapan! Kamu harus ikut aku berkuda hari ini.” Meskipun sudah menganggukkan kepala, tapi Shanaya masih mematung sambil bergumam di dalam hati. “Berkuda? Apa yang bisa aku lakukan di sana?” Pundak Shanaya pun longsor seiring dengan semangatnya yang perlahan menguap hilang. Seperti biasa semua orang sudah menunggu di ruang makan. Shanaya yang berjalan beberapa langkah di belakang Oriaga tampak membalas sapaan para pelayan dengan anggukan kepala dan senyuman kecil. Dia ingin sekali menyapa Masayu dan Arumi. Namun, dua wanita itu terlihat tak sedikitpun melirik ke arahnya. “Shana, apa kamu akan ikut Paman pergi berkuda?” Kirana tetap menjadi satu-satunya orang yang berani membuka pembicaraan saat mereka sedang makan. Berpikir mungkin saja pertanyaan Kirana bis

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 24 : Bilik 2X2 Meter

    Mendengar ucapan orang itu Shanaya buru-buru mengunci layar ponsel dan menoleh. Dia tak menyangka Andra berada di sana, karena saat sarapan tadi kembaran Kirana itu tidak menampakkan diri. Tanpa meminta persetujuan, Andra menarik kursi lalu duduk satu meja dengan Shanaya. Dia kembali mengulangi ucapannya tadi soal tidak boleh mengambil foto di tempat itu. “Maaf, aku tidak tahu. Aku baru sekali datang ke sini,” kata Shanaya. “Apa kamu tidak melihat tulisan-tulisan itu bertebaran di beberapa sudut tempat ini?” Andra menjawab sambil mengangkat dagu untuk menunjuk papan peringatan berwarna putih dengan tulisan merah di atasnya. Meski memberitahu Shanaya letak tulisan itu, tapi matanya terus tertuju ke wajah Shanaya hingga membuat gadis itu merasa canggung. “Ah … iya, aku tidak memperhatikan.” Shanaya menjawab lirih kemudian menunduk, sejujurnya dia merasa malu ke Andra. “Tidak usah menunduk di depanku, Shana. Posisimu sekarang lebih tinggi dariku karena kamu adalah istri dari pamanku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 25 : Takut Hamil

    Shanaya dan Oriaga masih bergumul di bilik itu hingga keringat tampak membasahi kening mereka. Tanpa keduanya duga, di luar bilik itu Andra berdiri sambil memulas senyum ironi. Pemuda itu tak percaya akan mendengar suara-suara erotis dari mulut gadis yang dia sukai.Tangan Andra mengepal kuat di sisi badan. Dia keluar dengan muka merah menahan amarah, bahkan Andra sama sekali tak menoleh tantenya yang berdiri di dekat sana. Arumi memulas seringai melihat betapa marahnya Andra. Wanita itu memiliki ide jahat saat melihat Shanaya masuk ke kamar ganti tadi. Arumi tentu saja tahu apa yang akan dilakukan sang kakak lalu membohongi Andra kalau Oriaga sedang mencarinya.Ini bukan kali pertama Oriaga meminta ruang ganti di tempat itu dikosongkan hanya untuknya. Setiap kali meminta hal ini Oriaga pasti akan memanggil PSK ke sana. "Apa yang kamu lihat di dalam sampai keluar dengan muka marah seperti itu?" gumam Arumi. Padahal dia sudah tahu jawabannya. Arumi menekuk tangan ke depan dada sambi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 26 : Memastikan Kemampuan

    Shanaya tidak tahu bagaimana ibu dan kakak tirinya bisa sampai ke rumah Oriaga. Dia pun perlahan mendekat, meski di dalam hati takut dua orang ini akan mempermalukan dirinya."Ada apa Ibu ke sini?" Tanya Shanaya. Dia bahkan enggan untuk duduk dan hanya berdiri di dekat sofa."Heh ... yang sopan!" Hardik Ricky. "Meskipun kamu sudah dinikahi pria kaya, tapi kamu ga bisa seenaknya lupa siapa yang memberimu makan selama ini dan dari mana asalmu."Ricky membantak bahkan memasang wajah garang ke Shanaya seperti yang biasa dia lakukan."Sudah, Ky! Jangan galak-galak ke Shana, dia sekarang nyonya besar lho." Ariani bicara sambil menepuk paha sang putra, terdengar menasihati Ricky padahal menyindir Shanaya."Ah ... benar juga ya, Bu. Sekarang Shanaya ini istri pemilik Pradipta Grup." Ricky tertawa-tawa setelah membalas ucapan sang ibu.Shanaya yang menyaksikan tingkah dan mendengar obrolan itu merasa dua mahkluk di depannya ini hanya datang untuk mengacaukan ketenangannya. Shanaya pun tak ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status