Beranda / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Bab 21 : Ancaman Oriaga

Share

Bab 21 : Ancaman Oriaga

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-03 11:55:31

Kirana tak bisa langsung menjawab pertanyaan Shanaya. Untuk melancarkan aksi membuat Shanaya berpikir buruk tentang pamannya saja, dia dan Masayu harus menunggu pak Wira meninggalkan rumah utama, karena jika tidak mana mungkin Rini bisa dengan mudah membohongi Shanaya tadi.

"Kirana, apa Pak Wira diusir?" Shanaya bertanya lagi karena Kirana tak merespon.

"Ah ... pak Wira hanya mengambil libur, mana mungkin Paman mengusirnya?"

Kirana tertawa canggung. Dia dan Masayu berani melakukan ini ke Shanaya, karena Kirana tahu bagaimana sifat gadis yang sedang menikmati makan malam di kamarnya ini.

Pernah suatu kali di kampus Kirana sengaja menyenggol Shanaya saat berpapasan jalan, hingga tugas kuliah yang sedang Shanaya pegang jatuh ke kolam ikan, tapi gadis itu sama sekali tidak marah apalagi mengadu pada Andra yang jelas-jelas sedang mendekatinya.

Kirana diam-diam menyeringai, merasa Shanaya begitu polos dan bodoh. Dia dan sang Mama jelas tidak akan membiarkan Shanaya menjadi nyonya di rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Shana tanya dong sama Om ORI apa benar ga diijinkan makan seperti.kata Kirana Dan ternyata Masayu ada main dgn penjaga bernama Malik ,ngerinya dan Rini tau juga
goodnovel comment avatar
Neee I
Thank you and stay healthy KK Nana.........
goodnovel comment avatar
Sari 💚
aku berharap Shana bisa protes sedikit kenapa ga dikasih ijin makan, setidaknya nanti Ori tau kalau ada yang berniat buruk padanya Shana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 22 : Sesuatu Yang Menyenangkan

    Shanaya memutari meja kerja Oriaga. Dia pikir sesuatu yang harus dilakukan adalah memuaskan pria itu seperti sebelumnya. Padahal yang Oriaga maksud adalah ke depan Shanaya harus mengabarinya jika pulang terlambat."Tunggu! Kalau aku mencium atau bicara terlalu dekat, bisa-bisa Oom Ori tahu kalau aku tadi makan." Shanaya menghentikan langkah setelah bermonolog. Sedangkan Oriaga masih memandangi dengan tatapan heran. "Aku lupa belum gosok gigi saat mandi tadi," ucap Shanaya. Dia buru-buru memutar tumit untuk berlari ke kamar mandi. Tingkahnya ini malah semakin membuat Oriaga kebingungan. "Apa? Dia itu, benar-benar! Jorok sekali."Oriaga menggerutu tapi seketika sadar malah sedang memulas senyum, dia tak percaya bagaimana bisa salah tingkah karena kelakuan acak perempuan muda seperti Shanaya.Oriaga menggeleng seolah berusaha menyadarkan diri. Seharusnya hanya kejantanannya saja yang berereksi melihat tingkah Shanaya, karena dada dan hatinya tidak boleh sampai bereaksi."Aku pasti suda

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-04
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 23 : Bertemu Dengan Negara

    Oriaga merasa Shanaya sedang menyindirnya, tapi entah kenapa dia tak sedikitpun merasa kesal ke gadis itu. Alih-alih menjawab, Oriaga malah sedikit memundurkan kepala untuk memastikan penampilan Shanaya. “Ayo cepat turun untuk sarapan! Kamu harus ikut aku berkuda hari ini.” Meskipun sudah menganggukkan kepala, tapi Shanaya masih mematung sambil bergumam di dalam hati. “Berkuda? Apa yang bisa aku lakukan di sana?” Pundak Shanaya pun longsor seiring dengan semangatnya yang perlahan menguap hilang. Seperti biasa semua orang sudah menunggu di ruang makan. Shanaya yang berjalan beberapa langkah di belakang Oriaga tampak membalas sapaan para pelayan dengan anggukan kepala dan senyuman kecil. Dia ingin sekali menyapa Masayu dan Arumi. Namun, dua wanita itu terlihat tak sedikitpun melirik ke arahnya. “Shana, apa kamu akan ikut Paman pergi berkuda?” Kirana tetap menjadi satu-satunya orang yang berani membuka pembicaraan saat mereka sedang makan. Berpikir mungkin saja pertanyaan Kirana bis

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 24 : Bilik 2X2 Meter

    Mendengar ucapan orang itu Shanaya buru-buru mengunci layar ponsel dan menoleh. Dia tak menyangka Andra berada di sana, karena saat sarapan tadi kembaran Kirana itu tidak menampakkan diri. Tanpa meminta persetujuan, Andra menarik kursi lalu duduk satu meja dengan Shanaya. Dia kembali mengulangi ucapannya tadi soal tidak boleh mengambil foto di tempat itu. “Maaf, aku tidak tahu. Aku baru sekali datang ke sini,” kata Shanaya. “Apa kamu tidak melihat tulisan-tulisan itu bertebaran di beberapa sudut tempat ini?” Andra menjawab sambil mengangkat dagu untuk menunjuk papan peringatan berwarna putih dengan tulisan merah di atasnya. Meski memberitahu Shanaya letak tulisan itu, tapi matanya terus tertuju ke wajah Shanaya hingga membuat gadis itu merasa canggung. “Ah … iya, aku tidak memperhatikan.” Shanaya menjawab lirih kemudian menunduk, sejujurnya dia merasa malu ke Andra. “Tidak usah menunduk di depanku, Shana. Posisimu sekarang lebih tinggi dariku karena kamu adalah istri dari pamanku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-05
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 25 : Takut Hamil

    Shanaya dan Oriaga masih bergumul di bilik itu hingga keringat tampak membasahi kening mereka. Tanpa keduanya duga, di luar bilik itu Andra berdiri sambil memulas senyum ironi. Pemuda itu tak percaya akan mendengar suara-suara erotis dari mulut gadis yang dia sukai.Tangan Andra mengepal kuat di sisi badan. Dia keluar dengan muka merah menahan amarah, bahkan Andra sama sekali tak menoleh tantenya yang berdiri di dekat sana. Arumi memulas seringai melihat betapa marahnya Andra. Wanita itu memiliki ide jahat saat melihat Shanaya masuk ke kamar ganti tadi. Arumi tentu saja tahu apa yang akan dilakukan sang kakak lalu membohongi Andra kalau Oriaga sedang mencarinya.Ini bukan kali pertama Oriaga meminta ruang ganti di tempat itu dikosongkan hanya untuknya. Setiap kali meminta hal ini Oriaga pasti akan memanggil PSK ke sana. "Apa yang kamu lihat di dalam sampai keluar dengan muka marah seperti itu?" gumam Arumi. Padahal dia sudah tahu jawabannya. Arumi menekuk tangan ke depan dada sambi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 26 : Memastikan Kemampuan

    Shanaya tidak tahu bagaimana ibu dan kakak tirinya bisa sampai ke rumah Oriaga. Dia pun perlahan mendekat, meski di dalam hati takut dua orang ini akan mempermalukan dirinya."Ada apa Ibu ke sini?" Tanya Shanaya. Dia bahkan enggan untuk duduk dan hanya berdiri di dekat sofa."Heh ... yang sopan!" Hardik Ricky. "Meskipun kamu sudah dinikahi pria kaya, tapi kamu ga bisa seenaknya lupa siapa yang memberimu makan selama ini dan dari mana asalmu."Ricky membantak bahkan memasang wajah garang ke Shanaya seperti yang biasa dia lakukan."Sudah, Ky! Jangan galak-galak ke Shana, dia sekarang nyonya besar lho." Ariani bicara sambil menepuk paha sang putra, terdengar menasihati Ricky padahal menyindir Shanaya."Ah ... benar juga ya, Bu. Sekarang Shanaya ini istri pemilik Pradipta Grup." Ricky tertawa-tawa setelah membalas ucapan sang ibu.Shanaya yang menyaksikan tingkah dan mendengar obrolan itu merasa dua mahkluk di depannya ini hanya datang untuk mengacaukan ketenangannya. Shanaya pun tak ingi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 27 : Sisi Lain Pria Dewasa

    Shanaya bingung kenapa napas Oriaga memburu seperti orang yang baru saja dikejar hantu. Dia menegakkan badan dan mendekat, meskipun di dalam hati takut tapi Shanaya yakin Oriaga tidak mungkin menyakitinya. “Oom kenapa?” Oriaga bingung, merasa pria dewasa berumur 41 tahun sepertinya harus lebih bijak dalam melakukan segala sesuatu. Namun, mendengar suara lengket Shanaya menyapa saja membuat miliknya tegang, bukankah semestinya dia lebih terangsang melihat tubuh telanjang PSK tadi. “Apa Oom sakit? Apa yang bisa aku lakukan? Oom mau minum?” Shanaya menanyakan banyak hal, tapi Oriaga tetap tak membalas. Gadis itu hampir berdiri tapi Oriaga lebih dulu menekan kedua pundaknya hingga Shanaya terduduk kembali. Oriaga menatap lekat mata Shanaya, memindai manik kecokelatan di mana ada pantulan dirinya di dalam sana. “Katakan padaku! Siapa kamu sebenarnya?” “A-a-apa?” Shanaya terbata-bata. “Kenapa Oom bertanya seperti itu? Aku Shanaya.” Mata mereka bersirobok. Shanaya mengikuti ke mana a

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 28 : Snack Bar Dari Shanaya

    Pak Wira yang mendengar percakapan Isaak dan Oriaga pun tersenyum. Dia membereskan berkas yang sudah ditandatangani pria itu lalu memasukkannya ke dalam amplop. “Anda hanya tinggal terbang dari sini ke Indonesia untuk bertemu Tuan Oriaga, ini bukan sesuatu yang sulit,” ucap pak Wira. “Pasti ada sesuatu yang membuat Anda tidak ingin menginjakkan kaki ke Indonesia,” imbuhnya menyelidik. Isaak tersenyum dan urung menenggak wine dari gelas kristal di tangannya. Pantulan dirinya dan pak Wira pada kaca jendela kamar hotel president suit di lantai delapan belas itu menunjukkan bagaimana Isaak diam-diam memendam kesedihan. “Aku beberapa kali bertemu Oriaga di Bali. Apa Bapak pikir Bali itu bukan Indonesia?” Sangkal Isaak. “Kebanyakan orang luar menganggap begitu.” “Tapi aku lahir di Indonesia dan lima tahun besar di sana.” “Apa anak lima tahun sudah paham itu?” Balas pak Wira. Isaak akhirnya tak bisa menahan tawa. Dia terbahak lantas mengangguk-angguk. “Sekarang aku tahu kenapa Ori menj

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Bab 29 : Penuh Dengan Hal Tak Terduga

    Aston mencoba memastikan pendengarannya tidak keliru dengan mengulang ucapan Oriaga. Tatapan tajam dari atasannya itu sudah cukup menjadi jawaban kalau dirinya tidak keliru. "Baik, saya akan melakukan perintah Anda," ujar Aston sambil membetulkan letak kacamata yang bertengger di hidung."Satu lagi! Aku ingin temanmu yang bernama Aditya bekerja padaku.""Apa, Pak?" Aston tercenung, bahkan selama beberapa detik dia sampai lupa untuk mengambil napas. "Kamu pikir aku tidak tahu kalau sebelum melamar menjadi sekretarisku kamu adalah seorang bodyguard dan bekerja di sebuah jasa pengamanan?" Oriaga tersenyum miring tanpa memandang Aston, karena sibuk membubuhkan tanda tangan di berkas yang harus Aston bawa."Orang lain mungkin tidak bisa melihat, tapi aku tahu kamu sengaja menyembunyikan otot di balik bajumu yang longgar."Aston menelan ludah, sama sekali tak menyangka Oriaga bisa mengetahui masa lalunya. Meskipun ada perasaan ingin berbohong, tapi Aston sadar jika sampai melakukan itu, m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10

Bab terbaru

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 20 : END

    Hari itu mungkin menjadi hari yang paling ditunggu oleh semua orang. Sebuah pesta pernikahan digelar megah, senyum serta canda tampak kentara di wajah keluarga terutama dua pasang mempelai yang kini sedang berdansa. Oriaga melihat Shanaya yang tersenyum, lantas mendekatkan bibir ke telinga istrinya itu kemudian berbisik, “Apa kamu ingin pesta pernikahan seperti ini?” Shanaya semakin melebarkan senyum lantas menoleh suaminya. “Bukankah sudah terlambat kalau kita membuat pesta?” tanya balik Shanaya. Oriaga menanggapi ucapan Shanaya dengan senyuman karena apa yang dikatakan memang benar. Pesta pernikahan Andra, Mauri, Elkan, dan Kirana berlangsung hari itu. Shanaya menatap ke para pengantin baru itu, setelah semua yang dilalui, kini semua orang mendapat kebahagiaan tak terkecuali. “Mereka sangat bahagia,” ucap Shanaya ke Oriaga. “Kita juga,” balas pria itu sambil menggenggam erat tangan Shanaya. Shanaya melebarkan senyum lantas menyandarkan kepala di pundak Oriaga.

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 19 : Kebutuhan Bayi

    Pagi itu selepas Oriaga berangkat ke kantor, Shanaya tampak duduk di taman bersama Pak Wira yang punya tugas tambahan mengawasinya satu kali dua puluh empat jam.Pak Wira terlihat membawa buku catatan dan pulpen di tangannya. Pria tua itu membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung sebelum berkata,“Saya sudah membuat daftar barang yang harus disiapkan sebelum Anda melahirkan.”Ternyata diam-diam Pak Wira memiliki catatan barang apa saja yang harus disiapkan Shanaya untuk menyambut kelahiran anaknya.Shanaya pun memperhatikan Pak Wira yang memegang buku catatan itu, hingga mulai membaca apa saja yang tertulis di sana.“Baju new born lima lusin, baju tidur tiga lusin, selimut sepuluh, sepatu sepuluh, lalu--” Belum juga Pak Wira selesai menyebutkan semua barang yang dicatat, Shanaya sudah menghentikan pria itu.“Kenapa banyak sekali, Pak? Bayi tidak perlu baju sebanyak itu, lagipula yang Pak Wira sebutkan itu baju, bukan popok sekali pakai,” ucap Shanaya.“Memangnya Pak Wira men

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (11)

    “Kenapa mendadak seperti ini? Sebenarnya tidak perlu dijemput tidak apa-apa, aku bisa pergi ke sana sendiri,” ucap Mauri. Dia terkejut karena Andra tiba-tiba menghubungi.“Itu Kirana sudah di bawah, tidak masalah! Pergi saja bersama dengannya,” ucap Andra dari seberang panggilan.Mauri benar-benar tak percaya mendengar ucapan Andra, tapi karena tak ingin Kirana lama menunggu, Mauri pun buru-buru menyambar tasnya menuju lobi.Hari itu secara mendadak Andra memberitahu bahwa Kirana akan datang untuk mengajak Mauri pergi ke butik.Mauri yang merasa belum mengenal dekat Kirana jelas merasa sungkan, apalagi saat sampai di lobi Kirana sudah berdiri di sana lantas menghampirinya.“Apak amu sudah siap?” tanya Kirana saat bertemu sang calon kakak ipar. Mauri kaget sekaligus senang mendapati sikap ramah Kirana. Namun, masih ada sedikit rasa sungkan di hatinya, hingga Mauri hanya mengangguk membalas pertanyaan Kirana.Tak menunggu lama Kirana pun mengajak Mauri masuk ke mobilnya yang masih terp

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Extra Part 18 : Selepas Dari Rumah Mauri

    Baru saja masuk kamar, tapi Oriaga langsung ditodong pertanyaan dari Shanaya yang ternyata menunggu dirinya pulang. Shanaya yang sedang bersantai duduk di atas ranjang seketika menegakkan badan. Wanita itu antusias bertanya,“Bagaimana tadi pertemuan dengan orang tuanya Mauri?” “Lancar dan tentu saja Ayah Mauri langsung merestui,” jawab Oriaga. Oriaga berjalan mendekat ke Shanaya yang sejak tadi ternyata sedang membaca buku. Oriaga naik ke ranjang, lantas tanpa permisi mengambil buku Shanaya kemudian berbaring terlentang untuk membaca buku itu. “Kenapa bacanya sambil berbaring? Baca sambil duduk, nanti matamu sakit kalau membaca dengan posisi seperti itu,” ucap Shanaya sambil menatap Oriaga. “Aku memang sudah 43 tahun, tapi mataku ini masih bisa melihat dengan jelas. Kamu tenang saja,” balas Oriaga dengan santainya tanpa mengganti posisi. “Sombong, awas saja nanti kalau kamu mengeluh matamu gatal atau berair.” Shanaya bicara dengan nada candaan, dia menggeser dudu

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (10)

    Malam harinya Andra pun pergi ke rumah orang tua Mauri bersama Oriaga dan Masayu. Andra tak bisa bersikap tenang, dia terlihat sangat gugup saat baru saja turun dari mobil.“Jangan gugup, tarik napas panjang lalu embuskan perlahan,” ucap Masayu sambil merapikan kemeja Andra. Dia memulas senyum, menyadari bahwa sang putra mungkin sedang tidak baik-baik saja.Andra menatap sang mama, dia mengangguk kemudian melakukan apa yang dikatakan oleh Masayu.Masayu kemudian menggandeng tangan Andra, bersama Oriaga berjalan menuju pintu rumah Abraham.Saat sampai di depan rumah, ibu Mauri menyambut mereka dengan ramah meski wanita itu terlihat pucat dan tubuhnya masih kurang bugar.“Apa Anda baik-baik saja? Jika masih kurang sehat, seharusnya tak perlu menyambut kami di depan,” ucap Masayu berpindah menggandeng tangan ibu Mauri.Ibu Mauri pun mengajak semuanya masuk sambil digandeng Masayu. Meski baru pertama kali bertemu, tapi mereka tampak dekat.“Apa kondisi Anda sudah membaik?” tanya Masayu ka

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (9)

    Andra sudah sangat panik hingga memutuskan membuang status sebagai atasan dan bawahan lalu mencoba menghubungi nomor pamannya sendiri. “Ada apa?” Suara Oriaga terdengar dari seberang panggilan. Detak jantung Andra seketika mulai normal kembali, dia terlihat sangat lega karena panggilannya dijawab oleh Oriaga. “Paman ada di mana?” tanya Andra dengan suara yang masih panik. “Aku sedang ada urusan di luar,” jawab Oriaga, “ada apa?” tanya pria itu lagi. “Bagini Paman, ayah Mauri memintaku membawa Paman ke rumahnya nanti malam." Andra memberitahu Oriaga tanpa ada lagi basa-basi. “Sudah kuduga karena hal itu kamu menghubungi dengan suara panik seperti ini,” ucap Oriaga dari seberang panggilan. “Bagaimana aku tidak panik, aku ke ruangan Paman dan di sana sepi, bagaimana jika tiba-tiba saja Paman ke luar kota,” balas Andra. “Tenang saja, aku akan datang dan memastikan kalau kamu akan menikah dengan Mauri,” ucap Oriaga mencoba menenangkan Andra. Andra pun bernapas dengan

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (8)

    Setelah berbincang dengan Oriaga, Andra tak menunggu lama untuk menghubungi Mauri, memberitahu kabar baik yang didapatnya.“Apa kamu masih di rumah sakit?” tanya Andra saat panggilannya dijawab Mauri.“Iya,” jawab Mauri dari seberang panggilan.“Aku sudah menemui pamanku, dia setuju untuk membantu kita,” ucap Andra lagi. Ia mendengar suara helaan napas kasar dari seberang panggilan, hingga kemudian Mauri bicara.“Syukurlah kalau memang seperti itu.”Ada kelegaan di wajah Mauri yang tidak bisa Andra lihat karena mereka tidak sedang bersama. Bahkan jika saat ini berdekatan Mauri sangat ingin memeluk erat Andra.“Sampaikan ke papamu, pamanku bilang ingin bertemu, mau di rumah utama atau di rumahmu terserah yang penting papamu percaya.”“Hm … aku akan coba bertanya dulu ke Papa,” balas Mauri dari seberang panggilan.“Aku akan menunggu kabar darimu, kalau bisa cepatnya,” ucap Andra.“Pasti aku kabari segera,” balas Mauri. “Oh … ya, hari ini aku izin tidak ke kantor sehari lagi, aku sedang

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (7)

    Pagi itu Andra datang ke rumah utama. Saat sampai di sana, dia bertemu dengan Shanaya yang baru saja keluar dari lift dan heran melihat kedatangannya. Andra awalnya hendak menyapa, tapi melihat rambut Shanaya yang basah di pagi hari membuat Andra tertegun, bahkan pikiran pria itu sampai ke mana-mana. “Andra, tumben kamu datang pagi sekali?” sapa Shanaya. “Iya." Andra menjawab sekenanya. Masih kaget karena pikiran liar di kepala. “Itu ... memangnya wanita hamil boleh sering melakukan .... ?” Andra menjeda lisan, tanpa sadar mengungkapkan isi kepala. Shanaya terkejut mendengar pertanyaan Andra, hingga dia pun membalas, “Maksudmu bercinta? Itu malah sangat penting untuk menjaga kestabilan hormon.” Andra mengedip beberapa kali, dia bingung mendengar penjelasan Shanaya. Namun, agak sungkan untuk bertanya. “Makanya kamu cepetan nikah supaya tahu hal semacam ini,” ucap Shanaya saat melihat Andra bingung. Andra mengerucutkan bibir mendengar hinaan Shanaya, hingga dia pun mem

  • Terjebak Gairah Paman Billionaire   Side Story : Andra (6)

    “Tidak bisa! Aku harus bicara serius ke papamu, jika masalah ini tidak dibereskan dan dituntaskan, maka akan terus berlarut,” ujar Andra mencoba meyakinkan Mauri.Mauri tertegun melihat Andra yang terlihat serius, hingga akhirnya mengangguk pelan mengizinkan pria itu pergi. “Baiklah, tapi hati-hati,” ucap Mauri yang masih menyimpan perasaan cemas.Andra mengangguk lalu menyentuh lembut pipi Mauri, dia lantas menoleh ke ibu Mauri yang terbaring lemah. Dia tersenyum tipis ke wanita itu seolah meminta izin.Setelahnya Andra pun keluar dari kamar inap itu, dan berlari mengejar Abraham yang berjalan di koridor hingga menghadang dan membuat Abraham berhenti melangkah.“Tunggu, saya ingin bicara dengan Anda,” ucap Andra. Meskipun menerima perlakuan buruk, tapi dia tetap bersikap sopan.Abraham terlihat kesal melihat Andra. Pria itu tak mau bicara, lebih memilih berjalan melewati Andra lagi tapi kembali dihadang.“Izinkan saya bicara pada Anda Pak,” ucap Andra membujuk.“Tidak ada yang perlu

DMCA.com Protection Status