Home / Romansa / Terjebak Gairah ABG / 97. Noni Cemburu

Share

97. Noni Cemburu

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-05-08 08:57:01

Kami sudah sampai di rumah nenek hari menjelang malam. Nenek meninggalkan aku dan di Adriana di ruangan tamu. Tanpa rasa canggung Adriana memelukku dengan sangat erat, dia seakan menahan hasrat dan gairahnya yang tak tersalurkan. Dia membujukku agar mau menemaninya di hotel.

“Om mau temani aku di hotel malam ini ya? Pliiis.. kita kan udah lama om gak ketemu, om mau ya?” Adriana terus merayuku, sesekali dia mencumbu bibirku.

“Kalau tanpa Noni jelas gak mungkin Dri, Noni pasti tidak akan izinkan. Tapi, kalau kita bertiga sama Noni pastinya tidak ada yang bisa kita lakukan.” Aku hanya bisa katakan itu pada Adriana.

Disaat aku dan Adriana masih berpelukan, tanpa kami sadari Noni pulang dari kantor. Melihat kami dalam keadaan berpelukan Noni menegur kami, “Papa!! Apa-apain sih begitu? Kamu gak salah Dri bersikap gitu sama Papaku!!?” sergah Noni seketika.

Aku buru-buru melepaskan pelukan Adriana, “Papa dan Adriana gak melakukan apapun Non, Adrian hanya kangen dengan sosok Papanya.” Jawabku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Gairah ABG   98. Melepas Hasrat dan Gairah

    Malam semakin larut namun mata tak kunjung terpejam. Begitu juga dengan Noni dan Adriana, yang kedua bola matanya masih menatap tajam kearahku. Aku hanya mampu menyunggingkan senyuman pada Adriana yang dari matanya bisa aku rasakan kalau dia pun ingin dipeluk layaknya Noni.Noni sekalipun matanya terpejam, namun tangannya terus bergerilya dibalik kain sarungku. Wajahku yang begitu dekat dengan lehernya semerbak mewangi, membangkitkan gairahku. Lebih-lebih tangannya terus menyusuri lembah terlarangku tanpa ragu. Noni mendorong pinggulnya memberi isyarat agar aku meresponnya.Tapi, aku tidak sampai hati melihat Adriana menatapku penuh harap. Aku tahu kalau Noni belum bisa tidur sebelum aku menghantarkannya pada puncak pelepasan. Namun situasi dan kondisinya memang tidak memungkinkan. Adriana membalikkan tubuhnya membelakangi aku dan Noni.Sambil berbisik Noni memaksaku untuk melakukan sesuatu, “Ayuk Pa..” bisik Noni. Aku pun memenuhi ajakan Noni, dengan perlahan-lahan aku melakukan pene

    Last Updated : 2022-05-08
  • Terjebak Gairah ABG   99. Kecurigaan Noni Terbukti

    “Jadi Adriana yang Papa ceritakan itu Adri ya Pa? Pantasan Papa dan Adri begitu akrab.” Noni tanyakan itu dengan nada kecewa.“Ya Non.. begitu Adriana ketemu nenek, Papa sudah tahu kalau Adri yang dimaksud nenek adalah Adriana.” Jawabku.Adriana merasa aneh dengan pertanyaan Noni, “Emang kamu belum tahu kalau Adri yang dibilang nenek itu aku, Non?”Noni kasih alasan kalau dia belum buktikan tanda yang dipunggung Adri, setelah dia tahu tidak ada tanda dipunggung Adri barulah dia sadar kalau Adri adalah Adriana gadis yang biasa aku kencani.“Kamu tidak usah persoalkan itu Non, toh kamu sudah bertemu dengan Adri sahabat dan sepupu kamu. Itulah kenyataan yang ada dihadapan kamu.”“Ya Pa.. aku sih maklum, cuma saja kok dunia begitu sempitnya ya?”Aku minta pada Noni dan Adriana tidak usaha mempersoalkan itu lagi, karena kita tidak pernah tahu seperti apa rencana Tuhan dalam mempertemukan Noni dan Adriana, juga dengan aku sendiri. Aku katakan juga pada Noni, bahwa aku sendiri tidak pernah b

    Last Updated : 2022-05-09
  • Terjebak Gairah ABG   100. Di Interogasi Nenek dan Noni

    Aku jelaskan kronologis perkenalanku dengan nenek dan Noni, hanya saja terhadap nenek aku tidak ceritakan seluruhnya. Nenek tanyakan padaku kenapa aku tidak cerita kalau pernah ketemu Adriana. Aku jelaskan pada nenek, aku tidak tahu kalau Adri yang dimaksudkan nenek adalah Adriana.“Noni kasih tahu saya kalau Adri mempunyai tanda lahir di bahu kanannya, sementara Adriana yang saya kenal tidak ada tanda itu nek. Jadi saya tidak menganggap kalau Adriana adalah Adri yang nenek maksudkan.” Jelasku pada nenek.“Tapi, masak sih Papa tidak punya dugaan kalau Adriana adalah Adri?” Tanya Noni.“Noni.. yang namanya Adri itu pastinya banyak, tidak mungkin Papa akan langsung mengira kalau Adriana adalah Adri.”Nenek akhirnya memaklumi penjelasanku, “Ya sudahlah.. yang penting Adri yang nenek cari sudah ketemu. Kebetulan saja kenal sama Danu, udah toh? Jangan dijadikan masalah.”Noni yang sudah tahu banyak ceritaku tentang Adriana, seakan sulit menerima kenyataan itu. Di hadapan nenek dia seolah-o

    Last Updated : 2022-05-10
  • Terjebak Gairah ABG   101. Noni Tidak Masuk Kerja

    Sampai menjelang siang, Noni akhirnya memutuskan untuk tidak masuk kerja. Noni menghubungi pak Supriatna dan minta izin tidak masuk kerja. Noni jelaskan pada pak Supriatna kalau dia bangun kesiangan. Aku dan Noni berbicara tentang banyak hal, seperti biasanya dia tetap manja meskipun dihadapan nenek. Yang nenek tahu aku adalah ayah kandung Noni, sehingga nenek menganggap kedekatan ku dengan Noni adalah sesuatu yang wajar.Noni menceritakan hubungannya dengan Supriatna yang semakin intensif, mereka sering jalan berdua hanya sekadar ngobrol.“Aku belum bisa cerita pada Pak Supriatna, Pa.. tentang masa laluku. Biarlah nanti kalau dia tahu baru aku cerita.” Ujar NoniHal itu diceritakan Noni saat kami hanya berdua ngobrol di ruang tamu. Nenek menyibukkan diri di dapur. Aku serahkan sepenuhnya persoalan itu pada Noni,“Papa sih terserah kamu aja mana baiknya, Papa gak bisa memaksa kamu untuk menceritakan hal itu pada Supriatna.”Ada kekhawatiran Noni setelah menikah, dia khawatir tetap te

    Last Updated : 2022-05-10
  • Terjebak Gairah ABG   102. Menghindari Noni Ketemu Clara

    Selepas makan siang aku keluar rumah dengan alasan untuk bertemu dengan Ningsih. Namun, sesungguhnya aku hanya ingin menghindar dari Noni yang minta temani tidur siang. Aku tidak ingin lagi Noni selalu terobsesi berhubungan denganku, yang berakibat buruk nantinya pada hubungannya dengan Supriatna.Kepada nenek juga sudah aku jelaskan kalau aku ada urusan dengan Ningsih. Aku tahu kalau Noni sangat keberatan aku meninggalkannya sendiri di rumah. Tapi, aku harus lakukan itu demi kebaikannya. Kalau sekadar menuruti hawa nafsu, jelas aku lebih memilih untuk kencan dengan Noni. Tapi, yang jelas itu bukanlah lagi pilihan yang terbaik.Aku menuju ke sebuah mall untuk sekadar cuci mata, namun iseng-iseng aku telepon Clara, kebetulan dia mengangkatnya.“Hai Clara.. kamu lagi di Bandung atau di Jakarta?” tanyaku saat dalam perjalanan ke maal.“Aku lagi di kosan om.. Om Danu di mana?” Clara balik bertanya.Aku jelaskan pada Clara kalau aku lagi di Bandung, besok akan pulang ke Jakarta. Clara sang

    Last Updated : 2022-05-11
  • Terjebak Gairah ABG   103. Noni Merahasiakan Sesuatu

    Pulang dari kosan Clara aku langsung ke rumah nenek. Saat aku sampai di rumah Noni belum pulang kerja, aku ngobrol tentang banyak hal dengan nenek. Nenek minta tolong padaku agar bisa menasehati Adriana. Nenek keberatan kalau Adriana berhubungan dengan suami orang. “Danu.. mungkin gak kamu menasehati Adri agar dia tidak berhubungan dengan pak Anggoro? Nenek tidak ingin dia mengganggu rumah tangga orang lain.” Nenek katakan itu padaku. Namun, aku menyarankan agar nenek sendiri mengatakan itu pada Adriana. “Kalau saya rasanya gak mungkin nek menasehati Adri, bisa saja Adri mau dengar omongan saya. Tapi, pak Anggoro pasti keberatan.” Jawabku “Menurut kamu sebaiknya gimana? Nenek gak mau terjadi sesuatu pada Adri.”“Menurut saya, sebaiknya saat nenek nginap di Jakarta, nenek katakan itu pada Adri.”Nenek mempertimbangkan apa yang aku sarankan, beliau menganggap itu momen yang tepat untuk mengatakannya pada Adriana. Tapi, aku juga berpikir sebelum nenek bertemu Adriana, aku harus kemuka

    Last Updated : 2022-05-12
  • Terjebak Gairah ABG   104. Mendengar Curhat Noni

    Setelah makan malam, aku dan Noni masih ngobrol di ruang tamu. Dia menceritakan hubungannya dengan Supriatna yang semakin intens, hanya saja dia merasa tidak menemukan kenyamanan dalam hubungan tersebut. Noni mengakui kalau Supriatna adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Aku sangat merasakan apa yang dirasakan Noni, meskipun dia tidak mengatakannya. Aku merasa iba dengan Noni, tapi aku tidak ingin larut dalam perasaan itu. Biar bagaimanapun aku harus memberikan ruang untuk Noni berpikir dalam menghadapi masalahnya. “Kamu kalau punya masalah, katakan saja sama Papa kamu. Siapa tahu Papa kamu bisa kasih jalan keluarnya. Masalah jangan kamu pendam Non.” Nenek menasehati Noni. “Iya nek.. aku akan ceritakan sama Papa, tapi tidak semuanya bisa aku ungkapkan sekarang.” Cetus Noni. Nenek memberikan gambaran sebuah pernikahan, di mana posisi seorang isteri saat mendampingi suami. Semua yang dilakukan seorang isteri sebaiknya diketahui suami. Dan nenek minta pada Noni, saat memutus

    Last Updated : 2022-05-12
  • Terjebak Gairah ABG   105. Noni yang Hampir Patah

    “Aku biasa diperlakukan Papa dengan penuh kasih sayang, sulit rasanya aku menerima perlakuan seorang calon suami seperti itu..” Ucap Noni dengan lirih. Noni katakan itu dengan tetap memandang langit-langit kamar. Aku biarkan Noni menumpahkan segala keluh kesahnya, aku hanya mendengarkannya. Aku membalikkan badanku kearah Noni, aku tatap matanya yang penuh butiran airmata. Aku peluk Noni, aku katakan padanya, “Non.. apa yang kamu hadapi sekarang ini adalah sebuah proses, dimana Tuhan ingin menguatkan hati kamu dengan sebuah ujian.”“Iya Pa.. Noni sadar betul dengan semua itu, Noni menjadi dewasa oleh keadaan. Selalu begitu Tuhan menempa Noni.”Aku terus berusaha untuk menguatkan hati Noni, rasanya tidak adil kalau aku membiarkan Noni menghadapi persoalannya sendirian. Dia masih terlalu muda untuk menerima berbagai penderitaan. Baru saja dia berharap akan mereguk kebahagiaan, dan siap mengorbankan cita-citanya. Namun, rupanya dia belum bisa menikmatinya, dia masih harus diuji dengan

    Last Updated : 2022-05-13

Latest chapter

  • Terjebak Gairah ABG   197. Ending

    196. EndingTiga bulan kemudian Noni yang pada awalnya tidak tertarik dengan Nara, menjalin hubungan hanya untuk menyenangkan hati orang tuanya. Lambat laun cintanya berlabuh juga pada Nara, “Mas.. Kok kamu sabar sekali menghadapi aku?” itu dikatakan Noni satu hari sebelum akad nikahnya dengan Nara padaku. “Non, aku sangat yakin dengan kekuatan cinta, mencintai itu seperti titik air di atas batu. Harus intens dan serius, itulah yang akhirnya aku dapatkan.” jawab Nara penuh keyakinan Noni memeluk Nara sangat erat, “Kamu hebat, mas, kesabaran kamulah yang membuat aku jatuh cinta pada akhirnya.” bisik Noni. Nara jelaskan pada Noni, bukan hanya dalam mencintai harus yakin pada perasaan. Tapi, dalam segala hal manusia harus serius pada tujuan hidupnya. Bagi Nara, cukuplah penderitaan sudah menjadi bagian hidupnya. Sekarang dia ingin menghiasi cintanya pada Noni penuh dengan kebahagiaan. “Aku sangat berharap Papa besok hadir pada pernikahanku, tanpa ada Papa hidupku belumlah lengkap.

  • Terjebak Gairah ABG   196. Pernikahan Adriana

    Satu bulan kemudianPernikahan pak Anggoro dan Adriana tidaklah dirayakan secara meriah, mengingat isteri pak Anggoro juga belum lama meninggal. Sebuah pernikahan yang sangat sederhana, yang dirayakan di villa pak Anggoro di puncak. Aku hadir bersama isteriku, sengaja aku minta Sri untuk menemaniku. Tadinya Sri tidak ingin pergi, karena dia tahu di acara itu pasti ada Widarti Mama Noni, yang merupakan mantanku sebelum menikahi Sri. “Mas.. biarlah aku di rumah saja, aku tidak ingin nanti Widarti malah tidak menerima kehadiranku.” ucap Sri saat itu“Sri.. mas justeru ingin perlihatkan pada Widarti, bahwa aku bahagia bersama kamu. Aku ingin semua orang tahu, bahwa aku bangga sama kamu, Sri.”Akhirnya Sri bersedia menemaniku malam itu. Sri terlihat cantik sekali, karena memang dia tidak pernah berdandan seperti itu. Kami berangkat dari rumah dengan menggunakan mobil kantor yang dipinjamkan pak Anggoro. Sampai di Villa kami agak terlambat, sehingga kedatangan kami menjadi perhatian bany

  • Terjebak Gairah ABG   195. Pujian Virna

    “Dalam keadaan habis sakit aja stamina om masih okey, gimana sebelumnya ya?” puji Virna “Om cuma bisanya seperti tadi itu, Virna, maaf ya performa om kurang bagus.” aku sedikit merendahkan diriVirna memelukku, “Om.. apa yang aku rasakan tadi sudah lebih dari cukup. Makanya aku membayangkan om saat masih sehat.”Aku jelaskan pada Virna, bahwa sesuai dengan usiaku saat ini performaku sudah jauh menurun. Namun, Virna menganggap kalau aku masih mampu mengimbangi durasinya dalam bercinta. Selama ini Virna bisa merasakan seperti itu jika berhubungan dengan lelaki seusianya. Baginya apa yang aku suguhkan padanya sudah lebih dari cukup. “Ada yang istimewa dari om, cara om memperlakukan aku. Om benar-benar pakai perasaan saat melakukannya.”“Kalau itu soal kebiasaan aja, Vir, om selalu menganggap pasangan bercinta itu adalah kekasih. Om tidak akan bercinta dengan wanita yang tidak om sukai.”Virna mempererat pelukannya, “Terima kasih om sudah perlakukan aku dengan penuh cinta.” ucap Virna

  • Terjebak Gairah ABG   194. Kencan dengan Virna

    Keesokan harinya Pulang dari Bandung aku semakin percaya diri, terlebih lagi setelah kencan dengan Noni. Ternyata aku memang harus membebaskan diri dari berbagai ketakutan, aku harus lebih santai menghadapi keadaan. Virna memang tidak mungkin telepon aku, karena dia hanya memasukkan nomor ponselnya di daftar kontakku. Aku sangat yakin kalau dia mau menguji aku, apakah aku bersedia untuk meneleponnya. Saat aku berada di taman perumahan aku telepon Virna, “Hai Vir.. kok kamu gak kelihatan di taman?” tanyaku Virna katakan pagi itu dia tidak di rumah, dia sedang berada di luar rumah. Virna mengajakku untuk bertemu, “Di mana Virna?” tanyaku lagiVirna katakan kalau dia sedang staycation di sebuah hotel dan dia memberikan nama hotelnya, juga nomor kamarnya. Aku tidak buang kesempatan itu, aku segera pulang ke rumah untuk segera mandi. Saat aku sedang berpakaian, Sri masuk ke kamar, “Tuh kan! Kalau sudah sehat aja gak betah di rumah, mas mau kemana rapi gitu?” tanya Sri penuh kecurig

  • Terjebak Gairah ABG   193. Rencana Pernikahan

    Di kantor, aku, Nara dan Noni membicarakan rencana pernikahan Noni dan Nara. Keluarga Noni menginginkan pernikahan dilaksanakan enam bulan lagi. Berbeda dengan keinginan Noni dan Nara, yang menginginkan pernikahan dilaksanakan tahun depan. Noni dan Nara butuh masukan dariku, “Pernikahan itu bisa dilaksanakan tergantung kesiapan kalian, karena yang akan menikah adalah kalian,” itu yang bisa aku katakan“Iya Pa, aku dan mas Nara siapnya tahun depan, tapi Papa dan Mama maunya lebih cepat dari itu.” ujar NoniNara pun menjelaskan, secara finansial dia baru bisa melaksanakan tahun depan. Namun, menurut Nara Jatimin menyanggupi untuk menutupi seluruh biaya. Alasan Jatimin, karena Noni anaknya satu-satunya. “Jadi, sebetulnya alasan kalian menunda juga terlalu prinsip, ya. Ikuti saja keinginan Papa kamu, Non, itulah yang paling baik. Aku jelaskan juga alasan Nara menunda bisa ditanggulangi Jatimin, jadi alasan Nara tidaklah menjadi halangan bagi keluarga Noni. Keluarga Noni tidak terlalu

  • Terjebak Gairah ABG   192. Berdua Noni

    Satu minggu kemudian Aku dijemput Noni dan Nara, alasannya Noni dan Nara banyak yang ingin dibicarakan di Bandung terkait rencana pernikahan mereka. Di Bandung aku nginap di rumah Nara, rumah yang pernah aku tempati sebagai kepala cabang. Saat aku di kantor menemani Nara dan bertemu dengan karyawan, Noni mengajakku keluar. Alasannya, dia ingin memberikan kejutan padaku. Aku minta izin pada Nara, “Nara.. om izin jalan sama Noni ya, Noni mau kasih kejutan pada om.”“Iya mas.. gak lama kok, aku mau perlihatkan sesuatu pada Papa.”“Okey.. Gak apa-apa kok, silahkan aja Pa.. saya belum bisa menemani karena lagi padat hari ini.” ucap Nara. Noni menyetir mobilnya, aku mendampinginya di depan. Noni cerita, bahwa rumah nenek sudah di renovasi, itulah yang ingin diperlihatkannya padaku. “Rumahnya sudah bagus Pa, yang renovasi Papa Jatimin.”“Jadi kamu mau kasih lihat rumah nenek sama Papa?”“Iya Pa, biar gimanapun rumah itu banyak kenangan kita, Pa. Papa senang gak aku ajak ke sana?”Aku me

  • Terjebak Gairah ABG   191. Virna yang Hangat

    Virna belum tahu situasi di kompleks perumahan, dengan entengnya dia mengajakku mampir ke rumahnya, “Om keberatan gak kalau aku ajak mampir ke rumah?”“Keberatan sih gak, Virna, masalahnya kompleks perumahan ini bukanlah seperti perumahan pondok indah. Apa kata warga entar lihat om ke rumah kamu.” aku menolak dengan halus. “Om.. aku mau tanya, sekarang performa om gimana?”Sepertinya Virna mau menguji staminaku, “Performa sih lumayan dibandingkan beberapa bulan yang lalu.”Virna pembicaraannya sudah mulai rada panas, dia menanyakan vitalitasku sudah kembali normal atau belum. Dari gestur tubuhnya Virna terlihat sangat gelisah, seperti ada yang ingin buru-buru dia tuntaskan. Virna mengulurkan tangannya, “Om pegang deh telapak tangan aku..” Aku ambil telapak tangannya, “Lho? Kok basah gini, Vir? Kenapa tuh?” tanyaku pura-pura polos“Aku gitu om.. kalau sudah ketemu yang aku inginkan, aku jadi nervous kalau tidak aku dapatkan.”Aku sebetulnya tahu apa yang Virna sedang alami dan ras

  • Terjebak Gairah ABG   190. Kembali Tergoda

    Kesehatanku sudah berangsur pulih, setiap pagi aku mulai melakukan olah raga ringan dengan gerak jalan. Selain itu aku juga mengubah penampilan, yang tadinya lebih klimis, sekarang wajahku mulai ditumbuhi kumis dan brewok tipis. Di taman komplek perumahan aku berlari-lari kecil untuk jarak pendek, sekadar menggerakkan tubuh agar berkeringat. Banyak juga penduduk disekitarnya yang ikut berolahraga. Saat sedang melepas lelah di bangku taman, seorang gadis menghampiriku, “Pagi om.. maaf om warga disekitar komplek ini ya?” tanya gadis itu“Iya dik.. adik juga warga sini ya? Kok om baru lihat kamu?” aku berusaha bersikap seramah mungkin“Kenalin om.. Virna, aku warga baru di sini, baru dua bulan pindah ke sini.” Dia mengulurukan tangan dan memperkenalkan diriAku pun membalas jabatan tangannya sambil memperkenalkan diri, “Danu.. om warga pertama di komplek ini.”Virna yang memakai outfit sport yang ketat dengan belahan depan rendah, sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya yang men

  • Terjebak Gairah ABG   189. Bertemu Yosi

    Yosi pada akhirnya datang ke rumahku, dia kaget saat tahu aku lagi sakit, “Ya Tuhan, om.. aku benar-benar gak tahu kalau om sakit. Emang Maura tahu dari mana om sakit, tante?”“Tante juga gahu Yosi, yang jelas dia datang ke rumah saat om lagi sakit. Dia bawa anaknya yang berusia hampir satu tahun.”Yosi ceritakan pada isteriku kenapa dia kenalkan Maura padaku, alasan dia semata-mata karena aku sering menolong orang lain. Yosi katakan kalau dia kasihan pada Maura yang sedang hamil, tapi cowoknya kabur. Saat itu aku hanya diminta mencari solusinya, dan aku memberikan solusinya. “Yang aku tahu gitu tante, Maura juga bilang sama aku kalau om Danu baik dan tidak macam-macam.”“Kamu sering menemui om ya?”“Gak sering tante, baru sekali itu aja.. benar kan om?”“Ya Sri.. Yosi ketemu aku baru kali itu aja.”“Emang Maura cerita apa sama tante soal om?”Sri katakan pada Yosi, bahwa Maura tidak banyak bicara. Maura hanya prihatin melihat keadaanku, dia belum sudah lama tidak bertemu denganku.

DMCA.com Protection Status