Home / Romansa / Terjebak Gairah ABG / 6. Merasa kehilangan

Share

6. Merasa kehilangan

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-03-26 09:45:30

Aku benar-benar dilematis antara ingin menikmati dosa dan menolak untuk menambah dosa. Sekali aku lakukan maka aku akan terjebak pada kenimatanan sesaat, yang akibatnya akan aku Hawaii seumur hidupku. Tidak ada satu perbuatan tanpa menimbulkan akibat, yang akan menguras tenaga dan pikiran nantinya. 

Kadang makanan yang tersaji hanya lezat dalam pandangan, begitu dimakan tidaklah selezat apa yang terlihat. Itulah tipu daya yang kadang berbaur dengan nafsu, yang manusia jarang kuasa menghadapinya. Aku berpikir harus menjadi pemenang untuk mengalahkan semua keinginan menuruti nafsu. 

"Noni, om akan lakukan itu setelah kamu benar-benar sembuh. Setelah om nikahi kamu secara sah.” Ucapku dengan spontan, hanya untuk membuatnya tenang. 

Noni kaget mendengar ucapanku itu, dia berbalik badan menghadap ke arahku. Noni tersenyum dengan senang, sementara aku sendiri bingung dengan apa yang sudah aku katakan, bagaimana aku merealisasikan ucapan tersebut pun aku belum tahu seperti apa nantinya. 

"Om serius?” Tanya Noni, setelah itu dia memeluk dan menciumku. "Terima kasih ya om.." ucapnya lebih lanjut. 

"Om cuma ingin melihat kamu senang dan bahagia, yaudah sekarang kamu tidur ya" bujukku sambil membelai rambutnya. 

"Tapi tidurnya dipeluk om ya?" Pinta Noni, aku kembali serba salah. 

Aku takut dalam tidur godaan setan itu datang, dan aku tidak bisa menahan diri. Namun aku tetap penuhi permintaan Noni. Aku peluk Noni dengan kasih sayang, dan aku ingin dia merasakan itu bukanlah sebagai peluk an yang berbaur nafsu. 

Yang penting bagiku malam itu bisa menenangkan Noni sehingga dia bisa tidur dengan nyenyak, tanpa ada tuntutan harus melalukan hubungan seks. Kami bisa melewati malam itu tanpa ada terjadi sesuatu apa pun sampai pagi menjelang. 

Begitu pagi datang, aku ajak Noni segera meninggalkan cottage, dengan alasan siang aku sudah harus ada di Jakarta. Dengan naik taksi dari lembang aku mengantar Noni pulang. Dia terlihat begitu senang, dengan janji yang aku sampaikan tadi malam. Sekarang aku malah yang bingung, gak tahu gimana caranya menepati janji tersebut. 

Dalam perjalanan yang cukup jauh dari Lembang menuju jalan Soekarno-Hatta, Noni tertidur dipangkuanku. Sepanjang jalan aku terus berpikir bagaimana mengakhiri hubunganku dengan Noni, karena aku memang merasa tidak nyaman dengan hubungan yang aneh ini. Jarak usia kami terlalu jauh, aku yang sudah menginjak usia 55 tahun, sementara Noni baru 20 tahun. 

Kadang aku berpikir, Soekarno saja bisa menikahi Ratna Sari Dewi yang perbedaan usianya juga cukup jauh. Tapi aku juga mencoba untuk realistis, aku siapa sih? Kok mau sok berpoligami? menghidupi satu isteri saja aku masih belum mampu banget. Masih banyak yang harus aku pikirkan tenimbang berpikir untuk berpoligami. 

Berbagai pikiran berkecamuk, antar realistis dan tidak realistis, sekadar untuk merasa kasihan terhadap Noni, dengan kemampuan finansilku untuk menghidupinya. Sesampai di rumah Noni, aku bangunkan dia dari tidurnya yang begitu pulas. 

"Non kita sudah sampai, om nanti mampir gak lama ya, karena siang om sudah harus di kantor" Ucapku. 

"Ya deh om, tapi om jangan lupa janjinya ya?” 

Aku minta supir taksinya menunggu sebentar, karena aku gak mau repot-repot cari taksi lagi. Aku mampir kerumah Noni, dan berbincang sama nenek, tidak lama setelah itu aku segera pamit. 

"Maaf ya nek, kami tadi malam terpaksa nginap, karena hujannya gak berhenti sampai malam.” Aku minta maaf pada nenek Noni. 

"Ya gak papa.. nenek percaya sama nak Danu, bisa menjaga batas hubungan kalian” ucap nenek. 

"Alhamdulillah nek, yaudah saya gak bisa mampir lama nek, saya harus sampai Jakarta siang ini"

"Yaudah, hati-hati dijalan"

"Ya nek, In Shaa Allah Noni sehat nek, kemarin gak ada ada keluhan apa-apa, Noni om pulang ya" Danu pamit pada nenek dan Noni

Aku langsung naik taksi menuju ke stasiun bandung. Sepanjang perjalanan menuju stasiun, aku kembali mempertimbangkan janjiku pada Noni. Apa yang harus aku katakan kalau seandainya aku tidak bisa menepati janji tersebut. Bagiku saat itu, aku sudah berhasil mengalahkan keinginan nafsu yang begitu sangat menggoda. Satu tahap sudah aku lalui, dan masih ada tahapan lain yang harus aku hadapi.

Setelah satu minggu sejak kepulanganku dari Bandung, Noni tidak pernah lagi menghubungiku, mungkin dia sangat kecewa karena aku tidak ingin menidurinya. Aku memang tidak sampai hati untuk melakukan itu, karena aku sangat tahu penderitaannya. 

Noni adalah gadis yang pantas untuk menjadi anakku, tenimbang menjadi kekasih. Meskipun Soekarno pernah melakukannya, namun aku tidak mungkin menikahi anak yang seusia anakku, dan aku bukanlah seorang seperti Soekarno, aku bukanlah siapa-siapa yang pantas untuk melakukannya. 

Ada rasa rindu kepada Noni, beberapa kali aku mencoba menghubunginya, tapi tidak pernah bisa tersambung. Ada rasa khawatir kalau-kalau Noni kembali anpal, karena sakit Noni kadang-kadang bisa mendadak membuatnya pingsan dan perlu penanganan serius. 

Bersambung 

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sentosa Aji
ha ha gk masuk akal author cerita nya,mna ada kucing di kasih ikan gk mau, author paling impoten ha ha
goodnovel comment avatar
Nur Hidayati
55 tahun, itu sih udah opa opa, kakek2... ibarat PNS udah jelang pensiun
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjebak Gairah ABG   7. Kembali Bertemu Noni

    Beberapa kali aku mencoba WA dia, namun tetap saja tidak berbalas. Aku mencoba melupakan Noni untuk fokus kepada pekerjaanku yang semakin padat. Tidak terasa, sudah hampir dua minggu tetap tidak ada kabar dari Noni.Suatu hari, tiba-tiba dia muncul di Jakarta, dia meminta aku untuk datang ke sebuah hotel. Rupanya Noni dijebak oleh temannya, dan ingin dijual pada lelaki hidung belang. Untung saja dia segera menghubungiku, dan aku membawa dia keluar dari hotel tersebut.Akhirnya dia aku tempatkan di sebuah hotel, dan rencananya besok baru aku antar pulang ke Bandung. Noni tidak mau nginap di hotel kalau tidak ditemani aku, sementara aku tidak ingin apa yang tidak aku inginkan terjadi."Kalau om Danu gak mau temani aku, ngapain om membawa aku keluar dari hotel tersebut? Biar aja aku jadi santapan lelaki hidung belang!!” ucap Noni kesal.Akhirnya aku temani dia malam itu, aku kasih alasan ke rumah kalau aku tidak pulang, ka

    Last Updated : 2022-03-26
  • Terjebak Gairah ABG   8. Kerinduan pada Noni

    Aku benar-benar merasa kehilangan Noni, tidak ada sama sekali komumikasi yang biasa aku lakukan sejak terakhir menerima pesan darinya. Aku sangat khawatir kalau penyakitnya kembali kambuh.Di tengah penantianku menunggu khabar dari Noni, keponakan isteriku mengajakku untuk bertemu. Meski keponakan isteriku dia sangat dekat denganku, namanya Yosi. Yosi telepon aku saat aku sedang di kantor,“Om.. ada waktu gak? Yosi mau kenalin teman nih, mau gak?” Tanya Yosi. Aku berkata dalam Hati, “Apa lagi nih.. pasti Yosi mau kenalkan temannya ABG juga.” Ucapku dalam hati.Begitu istirahat makan siang aku ajak Yosi ketemuan di cafe yang ada di dekat kantor. Aku merasa aneh dengan diriku sendiri karena selalu dekat dengan ABG, seakan-akan takdirku selalu bertemu ABG.Singkat cerita, bertemulah aku dengan Yosi dan temannya yang ABG juga. Yosi perkenalkan temannya, “Om kenalin Maura temanku, masih ting ting lho om..” Ujar Yosi sambil senyum-senyum menatapku. Aku

    Last Updated : 2022-03-29
  • Terjebak Gairah ABG   9. Tak Ada Noni, Maura pun Jadi

    Akhirnya aku jawab pertanyaannya, “Maura.. sejak awal om kenal kamu, om sudah tertarik sama kamu, hanya saja om gak bisa ungkapkan, om sayang sama kamu kok.” Jawabku. Maura kembali mencecarku dengan pertanyaan, dia tanya kenapa aku tidak pernah mau menidurinya dan tidur berdua dengannya.Aku cuma bilang pada Maura kalau aku tidak ingin menambah penderitaannya. Maura tiba-tiba sedih dan berurai airmata, “Om tahu gak sih? Kalau Maura sangat ingin tidur sama Om, dan om peluk dengan penuh kasih sayang?” Tanya Maura sambil terus menangis.Karena saat itu kami ngobrolnya di sebuah Cafe, aku tidak berani untuk memeluk Maura. Aku takut ada yang menyaksikan pertemuanku dengan Maura. Untuk memenuhi keinginannya, akhirnya aku ajak Maura ke sebuah Hotel di daerah Jakarta Pusat. Aku check in terlebih dahulu, setelah itu Maura menyusul aku ke kamar.Tidak lama setelah aku berada di kamar Maura datang mengetuk pintu. Begitu pintu aku buka Maura langsung memelukku, aku se

    Last Updated : 2022-03-29
  • Terjebak Gairah ABG   10. Maura yang Menggoda

    Aku cerita tentang pengalamanku berhubungan dengan ABG yang Hyper, yang tidak ada capeknya dalam berhubungan intim. Dalam satu kali pertemuan bisa berhubungan sampai berkali-kali, sehingga sampai membuat mataku berkunang-kunang.Belum selesai semua ceritaku tangan Maura sudah beraksi. Rupanya mendengar ceritaku Maura langsung terpancing gairahnya, dia pun tidak lagi mendengar ceritaku. Secara atraktif tangannya menjamah lembah bawahku, sehingga aku pun terpancing untuk meresponnya.Maura rupanya sudah benar-benar tidak bisa menahan gairahnya, dia mengambil posisi ‘woman on top.' Posisi itu dianggapnya paling nyaman bagi dirinya yang sedang hamil. Aku membiarkan Maura memimpin permainan, dan aku lebih kepada menerima. Dengan begitu aku bisa lebih hemat tenaga.Tidak lama setelah itu Maura mencapai pelepasan terlebih dahulu. Aku membalikkan posisinya berada di bawah agar aku bisa menuntaskan permainan dengan maksimal. Entah apa yang membuatku masih bisa bertahan,

    Last Updated : 2022-03-30
  • Terjebak Gairah ABG   11. Sarapan Pagi Ala Maura

    Maura yang masih bermalas-malasan di tempat tidur tiba-tiba bilang, “Om.. sarapan pagi Yuk!!” Ujarnya. “Ya pesan aja Maura, tinggal pesan kok.” Jawabku dengan polosnya. Mendengar jawabanku Maura tertawa, “Hahaha.. Morning Sex maksudnya Om, bukan Morning Breakfast om!!” ujar Maura bercanda.“Kamu udah bersih-bersih belum?” tanyaku. Maura langsung turun dari tempat tidur, ditariknya tubuhku ke kamar mandi. Aku buru-buru melepaskan pakaian dan segera mengikuti keinginan Maura. Sebelum menghidupkan shower Maura sikat gigi terlebih dahulu.Begitu selesai sikat gigi dipeluknya tubuhku dibawanya ke bawah shower. Di bawah kucuran air yang keluar dari shower kami berpagut mesra dan saling mencumbu. Pelan-pelan Maura mencumbu tubuhku, mulai dari leher turun ke dada. Maura terus melancarkan aksinya sampai turun ke bagian bawahku.Segera aku angkat tubuhnya sejajar dengan tubuhku. Aku mendominasi Maura agar dia tidak melakukan yang

    Last Updated : 2022-03-30
  • Terjebak Gairah ABG   12. Noni Menghilang Muncul Ita

    Di saat aku sedang tidak ingin berkencan dengan ABG, tiba-tiba Ita mengajakku untuk bertemu. Aku tidak bisa menolaknya, karena pertemuanku dengan Ita baru sebatas perkenalan biasa. Aku mengajak Ita bertemu di sebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan dekat dengan lokasi syutingnya.Seperti yang sudah-sudah aku check in terlebih dahulu, setelah itu baru Ita menyusul. Pada kencan kedua ini Ita sudah mempersiapkan 2 saset alat kontrasepsi, itu artinya dia ingin tidak Cuma sekali. Padahal dengan Noni dan Maura aku tidak pernah menggunakannya. Atas dasar itu aku meyakini kalau Ita sudah biasa melakukan hal itu.Ita memposisikan dirinya untuk melayaniku, jadi semua inisiatif dari Ita, aku tinggal membalas serangan yang dilakukannya. Dalam pandanganku Ita juga baik sikapnya, hanya saja sangat berbeda dengan Noni dan Maura. Ita sangat agresif, dia tahu bagaimana memancing gairahku.Mungkin karena responku tidak terlalu membuatnya puas, dia pun menarik tanganku ke a

    Last Updated : 2022-03-31
  • Terjebak Gairah ABG   13. Grace Teman Anakku

    Keesokan harinya Grace telepon aku, dia mengutarakan kesulitannya. “Om bisa bantu aku gak? Aku lagi kesulitan nih.. aku siap kok om mau apain juga.” Ujar Grace. Aku mulai berpikir dan aku sangat dilematis. Kalau tidak ditolong aku kasihan, karena Grace teman anakku. Kalau aku tolong, bisa-bisa aku jadi pamrih dengan peluang yang diberikannya.Aku bertemu dengan Grace hari itu juga. Tujuan ku menemuinya agar tahu apa yang menjadi kesulitannya, dan apa solusi yang akan kuberikan. Yang repotnya, dia minta ketemuannya di hotel. Alasannya tidak ingin ada yang mengetahui dan demi keamananku. Aku mulai tergoda lagi, dan aku memenuhi keinginannya.Singkat cerita aku pun check ini di sebuah hotel dan dia menyusul kemudian. Begitu sudah ketemuan malah bukan langsung cerita tentang kesulitannya, dia malah mengajak ngobrol sambil tiduran. “Busyet deh nih anak!!” Ucapku dalam hati. Grace tidak lagi seperti anak SMP seperti yang pernah aku kenal. 

    Last Updated : 2022-03-31
  • Terjebak Gairah ABG   14. Ayam Kampus

    Aku gak habis pikir dengan Grace, dalam usianya yang masih muda sekali sudah sangat profesional dalam teknik bercinta. Aku tanya sama Grace, “kamu aktivitas sehari-hari apa Grace?” Tanyaku. “Ya kuliah om.. Seperti Rani aja om, Cuma aja orang tuaku di daerah om.” Jawab Grace.Aku menduga kalau Grace ini gaya hidupnya melebihi kiriman orang tuanya, karena dari penampilannya sangat terlihat dari barang-barang dipakainya. Tapi, aku tidak ingin menanyakan itu lebih jauh. Setelah dari hotel aku diajaknya untuk melihat tempat kos yang ingin ditempatinya.Tempat kos itu berada di Jakarta Selatan tidak jauh dari kampusnya. Sebuah tempat kos yang eksklusif semi apartemen, dengan biaya sewa juga cukup lumayan. Grace sangat menginginkannya, dia ajak aku berhitung kalau sewa hotel kalau 4 kali check in menurutnya sudah bisa sewa apartemen. Secara kalkulasi memang benar dan sangat menguntungkan.“Gimana om? Okey gak kalau aku tinggal

    Last Updated : 2022-04-01

Latest chapter

  • Terjebak Gairah ABG   197. Ending

    196. EndingTiga bulan kemudian Noni yang pada awalnya tidak tertarik dengan Nara, menjalin hubungan hanya untuk menyenangkan hati orang tuanya. Lambat laun cintanya berlabuh juga pada Nara, “Mas.. Kok kamu sabar sekali menghadapi aku?” itu dikatakan Noni satu hari sebelum akad nikahnya dengan Nara padaku. “Non, aku sangat yakin dengan kekuatan cinta, mencintai itu seperti titik air di atas batu. Harus intens dan serius, itulah yang akhirnya aku dapatkan.” jawab Nara penuh keyakinan Noni memeluk Nara sangat erat, “Kamu hebat, mas, kesabaran kamulah yang membuat aku jatuh cinta pada akhirnya.” bisik Noni. Nara jelaskan pada Noni, bukan hanya dalam mencintai harus yakin pada perasaan. Tapi, dalam segala hal manusia harus serius pada tujuan hidupnya. Bagi Nara, cukuplah penderitaan sudah menjadi bagian hidupnya. Sekarang dia ingin menghiasi cintanya pada Noni penuh dengan kebahagiaan. “Aku sangat berharap Papa besok hadir pada pernikahanku, tanpa ada Papa hidupku belumlah lengkap.

  • Terjebak Gairah ABG   196. Pernikahan Adriana

    Satu bulan kemudianPernikahan pak Anggoro dan Adriana tidaklah dirayakan secara meriah, mengingat isteri pak Anggoro juga belum lama meninggal. Sebuah pernikahan yang sangat sederhana, yang dirayakan di villa pak Anggoro di puncak. Aku hadir bersama isteriku, sengaja aku minta Sri untuk menemaniku. Tadinya Sri tidak ingin pergi, karena dia tahu di acara itu pasti ada Widarti Mama Noni, yang merupakan mantanku sebelum menikahi Sri. “Mas.. biarlah aku di rumah saja, aku tidak ingin nanti Widarti malah tidak menerima kehadiranku.” ucap Sri saat itu“Sri.. mas justeru ingin perlihatkan pada Widarti, bahwa aku bahagia bersama kamu. Aku ingin semua orang tahu, bahwa aku bangga sama kamu, Sri.”Akhirnya Sri bersedia menemaniku malam itu. Sri terlihat cantik sekali, karena memang dia tidak pernah berdandan seperti itu. Kami berangkat dari rumah dengan menggunakan mobil kantor yang dipinjamkan pak Anggoro. Sampai di Villa kami agak terlambat, sehingga kedatangan kami menjadi perhatian bany

  • Terjebak Gairah ABG   195. Pujian Virna

    “Dalam keadaan habis sakit aja stamina om masih okey, gimana sebelumnya ya?” puji Virna “Om cuma bisanya seperti tadi itu, Virna, maaf ya performa om kurang bagus.” aku sedikit merendahkan diriVirna memelukku, “Om.. apa yang aku rasakan tadi sudah lebih dari cukup. Makanya aku membayangkan om saat masih sehat.”Aku jelaskan pada Virna, bahwa sesuai dengan usiaku saat ini performaku sudah jauh menurun. Namun, Virna menganggap kalau aku masih mampu mengimbangi durasinya dalam bercinta. Selama ini Virna bisa merasakan seperti itu jika berhubungan dengan lelaki seusianya. Baginya apa yang aku suguhkan padanya sudah lebih dari cukup. “Ada yang istimewa dari om, cara om memperlakukan aku. Om benar-benar pakai perasaan saat melakukannya.”“Kalau itu soal kebiasaan aja, Vir, om selalu menganggap pasangan bercinta itu adalah kekasih. Om tidak akan bercinta dengan wanita yang tidak om sukai.”Virna mempererat pelukannya, “Terima kasih om sudah perlakukan aku dengan penuh cinta.” ucap Virna

  • Terjebak Gairah ABG   194. Kencan dengan Virna

    Keesokan harinya Pulang dari Bandung aku semakin percaya diri, terlebih lagi setelah kencan dengan Noni. Ternyata aku memang harus membebaskan diri dari berbagai ketakutan, aku harus lebih santai menghadapi keadaan. Virna memang tidak mungkin telepon aku, karena dia hanya memasukkan nomor ponselnya di daftar kontakku. Aku sangat yakin kalau dia mau menguji aku, apakah aku bersedia untuk meneleponnya. Saat aku berada di taman perumahan aku telepon Virna, “Hai Vir.. kok kamu gak kelihatan di taman?” tanyaku Virna katakan pagi itu dia tidak di rumah, dia sedang berada di luar rumah. Virna mengajakku untuk bertemu, “Di mana Virna?” tanyaku lagiVirna katakan kalau dia sedang staycation di sebuah hotel dan dia memberikan nama hotelnya, juga nomor kamarnya. Aku tidak buang kesempatan itu, aku segera pulang ke rumah untuk segera mandi. Saat aku sedang berpakaian, Sri masuk ke kamar, “Tuh kan! Kalau sudah sehat aja gak betah di rumah, mas mau kemana rapi gitu?” tanya Sri penuh kecurig

  • Terjebak Gairah ABG   193. Rencana Pernikahan

    Di kantor, aku, Nara dan Noni membicarakan rencana pernikahan Noni dan Nara. Keluarga Noni menginginkan pernikahan dilaksanakan enam bulan lagi. Berbeda dengan keinginan Noni dan Nara, yang menginginkan pernikahan dilaksanakan tahun depan. Noni dan Nara butuh masukan dariku, “Pernikahan itu bisa dilaksanakan tergantung kesiapan kalian, karena yang akan menikah adalah kalian,” itu yang bisa aku katakan“Iya Pa, aku dan mas Nara siapnya tahun depan, tapi Papa dan Mama maunya lebih cepat dari itu.” ujar NoniNara pun menjelaskan, secara finansial dia baru bisa melaksanakan tahun depan. Namun, menurut Nara Jatimin menyanggupi untuk menutupi seluruh biaya. Alasan Jatimin, karena Noni anaknya satu-satunya. “Jadi, sebetulnya alasan kalian menunda juga terlalu prinsip, ya. Ikuti saja keinginan Papa kamu, Non, itulah yang paling baik. Aku jelaskan juga alasan Nara menunda bisa ditanggulangi Jatimin, jadi alasan Nara tidaklah menjadi halangan bagi keluarga Noni. Keluarga Noni tidak terlalu

  • Terjebak Gairah ABG   192. Berdua Noni

    Satu minggu kemudian Aku dijemput Noni dan Nara, alasannya Noni dan Nara banyak yang ingin dibicarakan di Bandung terkait rencana pernikahan mereka. Di Bandung aku nginap di rumah Nara, rumah yang pernah aku tempati sebagai kepala cabang. Saat aku di kantor menemani Nara dan bertemu dengan karyawan, Noni mengajakku keluar. Alasannya, dia ingin memberikan kejutan padaku. Aku minta izin pada Nara, “Nara.. om izin jalan sama Noni ya, Noni mau kasih kejutan pada om.”“Iya mas.. gak lama kok, aku mau perlihatkan sesuatu pada Papa.”“Okey.. Gak apa-apa kok, silahkan aja Pa.. saya belum bisa menemani karena lagi padat hari ini.” ucap Nara. Noni menyetir mobilnya, aku mendampinginya di depan. Noni cerita, bahwa rumah nenek sudah di renovasi, itulah yang ingin diperlihatkannya padaku. “Rumahnya sudah bagus Pa, yang renovasi Papa Jatimin.”“Jadi kamu mau kasih lihat rumah nenek sama Papa?”“Iya Pa, biar gimanapun rumah itu banyak kenangan kita, Pa. Papa senang gak aku ajak ke sana?”Aku me

  • Terjebak Gairah ABG   191. Virna yang Hangat

    Virna belum tahu situasi di kompleks perumahan, dengan entengnya dia mengajakku mampir ke rumahnya, “Om keberatan gak kalau aku ajak mampir ke rumah?”“Keberatan sih gak, Virna, masalahnya kompleks perumahan ini bukanlah seperti perumahan pondok indah. Apa kata warga entar lihat om ke rumah kamu.” aku menolak dengan halus. “Om.. aku mau tanya, sekarang performa om gimana?”Sepertinya Virna mau menguji staminaku, “Performa sih lumayan dibandingkan beberapa bulan yang lalu.”Virna pembicaraannya sudah mulai rada panas, dia menanyakan vitalitasku sudah kembali normal atau belum. Dari gestur tubuhnya Virna terlihat sangat gelisah, seperti ada yang ingin buru-buru dia tuntaskan. Virna mengulurkan tangannya, “Om pegang deh telapak tangan aku..” Aku ambil telapak tangannya, “Lho? Kok basah gini, Vir? Kenapa tuh?” tanyaku pura-pura polos“Aku gitu om.. kalau sudah ketemu yang aku inginkan, aku jadi nervous kalau tidak aku dapatkan.”Aku sebetulnya tahu apa yang Virna sedang alami dan ras

  • Terjebak Gairah ABG   190. Kembali Tergoda

    Kesehatanku sudah berangsur pulih, setiap pagi aku mulai melakukan olah raga ringan dengan gerak jalan. Selain itu aku juga mengubah penampilan, yang tadinya lebih klimis, sekarang wajahku mulai ditumbuhi kumis dan brewok tipis. Di taman komplek perumahan aku berlari-lari kecil untuk jarak pendek, sekadar menggerakkan tubuh agar berkeringat. Banyak juga penduduk disekitarnya yang ikut berolahraga. Saat sedang melepas lelah di bangku taman, seorang gadis menghampiriku, “Pagi om.. maaf om warga disekitar komplek ini ya?” tanya gadis itu“Iya dik.. adik juga warga sini ya? Kok om baru lihat kamu?” aku berusaha bersikap seramah mungkin“Kenalin om.. Virna, aku warga baru di sini, baru dua bulan pindah ke sini.” Dia mengulurukan tangan dan memperkenalkan diriAku pun membalas jabatan tangannya sambil memperkenalkan diri, “Danu.. om warga pertama di komplek ini.”Virna yang memakai outfit sport yang ketat dengan belahan depan rendah, sehingga memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya yang men

  • Terjebak Gairah ABG   189. Bertemu Yosi

    Yosi pada akhirnya datang ke rumahku, dia kaget saat tahu aku lagi sakit, “Ya Tuhan, om.. aku benar-benar gak tahu kalau om sakit. Emang Maura tahu dari mana om sakit, tante?”“Tante juga gahu Yosi, yang jelas dia datang ke rumah saat om lagi sakit. Dia bawa anaknya yang berusia hampir satu tahun.”Yosi ceritakan pada isteriku kenapa dia kenalkan Maura padaku, alasan dia semata-mata karena aku sering menolong orang lain. Yosi katakan kalau dia kasihan pada Maura yang sedang hamil, tapi cowoknya kabur. Saat itu aku hanya diminta mencari solusinya, dan aku memberikan solusinya. “Yang aku tahu gitu tante, Maura juga bilang sama aku kalau om Danu baik dan tidak macam-macam.”“Kamu sering menemui om ya?”“Gak sering tante, baru sekali itu aja.. benar kan om?”“Ya Sri.. Yosi ketemu aku baru kali itu aja.”“Emang Maura cerita apa sama tante soal om?”Sri katakan pada Yosi, bahwa Maura tidak banyak bicara. Maura hanya prihatin melihat keadaanku, dia belum sudah lama tidak bertemu denganku.

DMCA.com Protection Status