Setelah mengetahui cucunya diculik, Suzhi langsung bergegas pulang. Saat tahu bahwa saat itu ada Natasha yang tengah bersama dengan Zihan, Suzhi dengan marah langsung menuju kamar Natasha.Suzhi langsung masuk ke kamar Natasha begitu saja. Dia tidak peduli di sana ada Lucas, Suzhi langsung menampar Natasha.“Memang pembawa sial, kamu Natasha!” maki Suzhi.“Tante Suzhi,”—Lucas mencoba menengahi.“Kali ini diamlah, Lucas! biarkan aku bicara dengan istrimu ini!” pinta Suzhi, “aku tahu kamu akan membelanya, tapi aku juga berhak marah padanya karena dia tidak bisa menjaga cucuku.”Pada akhirnya Lucas diam. Dia memberi ruang kepada Suzhi untuk mengungkapkan emosinya. Begitu pula dengan Natasha, Lucas memberi kesempatan kepadanya untuk membela dirinya sendiri.Suzhi mengeluarkan segala kalimat caciannya untuk Natasha dan Natasha berusaha menerima dan memakluminya. Tidak ada nenek yang akan senang dan tenang saat tahu cucunya diculik. Hanya saja, di sisi lain, Natasha tidak ingin dilihat seb
Di saat berita tentang penculikan Zihan belum mendapat konfirmasi dari keluarga Li maupun kepolisian, kini sudah kembali muncul artikel yang menghubungkan penculikan itu dengan pekerjaan lain Ana. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Ana memiliki pekerjaan lain di samping pekerjaannya sebagai diplomat yang bersinggungan dengan dunia mafia.Tentu saja banyak orang tidak percaya dengan cerita itu. Namun, sayangnya artikel-artikel tersebut dibubuhi dengan foto-foto yang sulit untuk dielak.Adanya artikel yang muncul ke permukaan itupun akhirnya membuat Ana ditelepon oleh pimpinan partai. “Bagaimana bisa muncul berita seperti ini?”“Maaf, saya akan mengurus ini, Pak!”“Tentu, tentu kamu harus mengurus ini, Ana! aku turut sedih jika benar putramu diculik, tapi jangan sampai partai dan pemerintah ikut terseret dalam urusanmu ini!”“Saya meng
Di pagi hari saat akan berangkat ke kantor, Lucas sibuk menelepon sekretarisnya. Dia masuk ke dalam mobil dan kemudian mengakhiri panggilan tersebut.“Kita berangkat sekarang!” ucap Lucas. Namun, supir pribadi Lucas dan juga Kai hanya saling menatap. “Kenapa diam saja?” tanya Lucas kepada supirnya, yang kemudian beralih ke Kai, “Kai?”“E ... Tuan Muda, kita tidak akan ke kantor hari ini!” jawab Kai yang langsung menutup mata, takut tiba-tiba ia ditembak mati bosnya itu.“Apa?”Belum sampai Lucas mendapat penjelasan dari Kai, tiba-tiba saja pintu mobil terbuka dan masuklah Zihan juga Natasha. “Ayo kita berangkat sekarang!” perintah Natasha kepada sang supir.“Yeay!” sorak Zihan sambil mengangkat kedua tangannya.Kai memberi isyarat kepada sang supir untuk segera menjalankan mob
“Zihan, kamu yakin mau naik playing fox?” tanya Natasha.Zihan mengangguk dengan sangat yakin. “Iya, Tante, Zihan suka flying fox.”“Ada apa, Natasha? kamu takut? kenapa kamu terlihat sangat cemas?” tanya Lucas sedikit mengejek.“Tidak, kata siapa aku takut?” jawab Natasha.“Oh, baguslah! kalau begitu aku akan meluncur lebih dulu bersama dengan Zihan dan kamu meluncurlah sendirian setelahnya!”“Ha?”—Natasha mulai panik.Sampai dengan semua peralatan terpasang, Natasha masih belum mau menurunkan gengsinya. Baru di saat Lucas akan meluncur bersama Zihan, Natasha menarik kemeja milik suaminya itu.“Lucas, tunggu!” pinta Natasha, “aku takut ketinggian, aku tidak berani, aku turun lagi saja, ya!” ungkapnya.Mendengar penga
“Ehm ... maaf, Tuan dan Nona, ini makanannya!” sela supir Lucas.Lucas dan Natasha yang sejak tadi saling menatap itupun segera mengalihkan pandangan mereka dan menjauhkan diri. Demi menutupi kecanggungannya itu, dia memanggil Zihan untuk makan siang.Di sela makan siang mereka, Natasha berbicara kepada Zihan. “Ada peternakan di sebelah sana, bagaimana kalau setelah ini kita ke sana? kita bisa ikut memberi makan ternak dan belajar cara mengolah hasil peternakan.”Zihan mengangguk dengan penuh semangat. Dia sangat antusias dan tidak sabar untuk segera pergi ke peternakan.Lucas ikut senang melihat keponakannya senang. Namun, di sisi lain dia sedikit cemas terhadap kantor dan terus melirik ponselnya yang sejak tadi memperlihatkan panggilan dari Lian.Rupanya, sosok Lucas yang terus melirik ponselnya itu diketahui oleh Natasha. “Ada apa, Lucas? apakah a
Sebelum pulang, Lucas, Natasha, dan Zihan mampir ke sebuah restoran untuk makan malam. Mereka memesan banyak makanan enak yang menjadi favorit Zihan.“Zihan, Zihan senang jalan-jalan hari ini?” tanya Natasha.Zihan mengangguk—“Hem! Zihan sangat-sangat-sangat senang, Tante.”Agenda makan malam itupun berlanjut dengan ditemani antusiasme Zihan dalam bercerita tentang rangkuman serta kesan dari jalan-jalan mereka hari ini. Sepertinya, hari ini akan menjadi hari yang sangat berkesan di hidup Zihan.Ketika Natasha sudah tidak mendapati ada kekhawatiran dan ketakutan di mata Zihan, dia lantas mulai memancing Zihan dengan ingatan mengenai sekolah. “Zihan, Tante Natasha boleh tanya sesuatu?” izin Natasha.“Boleh,” jawab Zihan.“Zihan kangen atau tidak sama teman-teman Zihan?”Mende
Ketika menyadari bahwa sedang ada hujan lebat di luar sana, Suzhi bergegas menuju kamar Zihan. Namun, saat pintu kamar Zihan dibuka, Suzhi terkejut karena ternyata cucunya tidak ada di sana.Sebelum paniknya bertambah besar, Suzhi segera pergi ke kamar Lucas dan Natasha. Namun, sesampainya di depan kamar keponakannya itu, panik Suzhi rupanya sudah meningkat, sehingga ia lupa untuk mengetuk pintu dan langsung membukanya.“Luc—”Baru saja Suzhi akan mengadu kepada Lucas, dia sudah cepat-cepat menutup mulutnya. Ternyata, Zihan bukannya hilang, tapi tidur di kamar Lucas bersama dengan Lucas dan Natasha.“Oh, maafkan aku sudah mengganggu kalian!” ucap Suzhi sangat pelan. Pintu kamar Lucas itupun juga ia tutup dengan sangat hati-hati.Lucas yang sebenarnya belum tertidur itupun lantas membuka matanya. Dia tahu sang tante datang, tapi dia membiarkannya.
Setelah diberhentikan oleh Mei Rui sebagai pelayan Natasha, Yue pun menghadap kepada Lucas. Dia meminta maaf untuk kesalahan yang dia buat.“Maafkan saya, Tuan Muda! tidak seharusnya saya mengambil keputusan dan langkah sepihak tanpa persetujuan Tuan Muda.”“Tidak apa, Yue, apa yang sudah kamu lakukan tempo hari sudah sangat baik!” puji Lucas, “dengan mama memecatmu, itu berarti bahwa kamu cukup mengganggu baginya.”Mengetahui Lucas tidak marah, Yue merasa sedikit bersyukur. Walaupun, sebenarnya dia cukup sedih karena setelah ini harus keluar dari kediaman Li dan tidak bisa bersama dengan Natasha lagi.“Yue, setelah ini bersiaplah karena tugasmu akan menjadi lebih banyak!” perintah Lucas kemudian.“Ya?”—Yue terkejut mendengarnya—“Apa maksud Tuan?”“Bukankah yang berakhir