Share

Memendam Luka

Bab 49

“Maksudmu?” sahut Elang tak paham dengan ucapan istrinya.

“Bukannya dia hadir antara kita karena untuk memberikan kita keturunan? Sekarang aku sudah bisa hamil sendiri, jadi kurasa dia tidak perlu ada di sini lagi,” ujar Kayla takut-takut. Ia harus mengatakan apa yang mengganjal perasaannya sebelum terlambat.

“Sayang, tidak semudah itu,” sergah Elang cepat. Ia berdiri meninggalkan kursi kebangsaannya yang empuk dan nyaman itu untuk berjalan mondar-mandir di depan meja kerjanya yang jarang ditempati.

Permintaan Kayla itu membuat rasa gelisah Elang makin meningkat. Tak hanya itu, ia juga khawatir jika kecemasan Kayla itu makin menjadi hingga membuatnya berbuat yang tidak-tidak.

“Mengapa tidak mudah? Toh aku sudah terbukti hamil dan kita tidak memerlukan kehadiran dia lagi.” Kayla tetap memaksa. Sebisa mungkin ia ingin menjaga keutuhan rumah tangganya dari pahitnya madu.

“Tidak bisa, Sayang.” Elang terdiam sejenak. Ia tak mau mengatakan apa yang sedang mengganggu pikirannya soal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status