Share

Bab 11

Author: Lusia Sudarti
last update Last Updated: 2024-11-23 12:31:27

11. Terjebak Cinta Terlarang

Iya Atau Tidak!

Penulis: Lusia Sudarti

Part 11

***

Karena semua sudah siap di meja aku pun masuk kedalam kamarku. Mandi lagi dan membersihkan semua noda dosa.

"Di, ikut Mas kerja ya?" ajak Bapak saat kami di meja makan.

"Iya Mas ...!" jawabnya setengah hati.

Dia melirikku dan aku pura-pura tak melihatnya, raut wajahnya berubah sedikit masam.

"Pak, Maya mau kerja lagi ya?" ucapku membujuk Bapak karena aku bosan berada dirumah terus.

"Enggak usah May, nanti kamu sakit lagi!" cegah Bapak sambil menatap tajam kearahku.

"Biarlah Bapak sama Ibumu yang kerja kamu dirumah aja, membantu pekerjaan rumah yang ringan-ringan saja," imbuh beliau sambil menyesap kopi.

Aku hanya diam menjadi pendengar dan Anak yang baik. Ibu dan Sunardi hanya mendengarkan tanpa berani mengeluarkan suara.

"Nanti setiap bulan Bapak kasih kamu uang Rp 500.000, dari Ibu Rp 500.000.

Untuk kebutuhan kamu. Anjani biar jadi tanggung jawab kami," sambung Bapak kembali.

Aku masih terd
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 14

    14. Terjebak Cinta Terlarang Jadi Pemuas Nafsu Penulis:Lusia Sudarti Part 14 Di kamar tak jadi tidur, malah teringat peristiwa yang terjadi semalam. Jeratnya, perbuatannya membuatku seperti orang gila. Hingga membutakan mata hatiku yang membuat benar-benar lupa akan jati diriku sesungguhnya.🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Keesokan harinya ketika sedang sarapan pagi seperti biasa, aku mengutarakan keinginanku kepada kedua orang tuaku untuk menunaikan ibadah puasa. "Bu, besok bulan suci Ramadhan. Boleh ya Maya Puasa?" tanyaku sambil menatap beliau penuh harap. "Maya, Ibu gak mau penyakitmu kambuh! Kamu gak kasihan sama Kami? Bagaimana kalo bertambah parah?" ucap Ibu sedikit tegas dengan raut wajah penuh kebingungan. Aku pun sesungguhnya dalam kebimbangan dan tak yakin bisa berpuasa, karena asam lambung dan gagal ginjal yang akut. "Ya sudah Bu! Maya akan mencoba untuk mendengar nasihat Bapak sama Ibu," jawabku lirih. Dalam hati berontak, tapi tapi akal dan fikiran tak mampu menolak. Setiap har

    Last Updated : 2024-11-27
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 13

    13. Terjebak Cinta Terlarang Nafsu Liar Paman Penulis: Lusia Sudarti Part13 *** Malam ini seperti tiada akhirnya, dan ini hampir pukul 04:00 dini hari. Aku lelah aku capek tapi aku masih berada dikungkungan tubuhnya. "Dek, jangan tinggalkan Paman," ucapnya yang kesekian kalinya. Aku tak tahu sudah yang keberapa kalinya ini terjadi dan terjadi lagi. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Malam penuh kubangan dosa. Yang kulakukan bersamanya.Di sebuah kamar berukuran 5x6, menjadi saksi bisu perbuatan nista kami berdua. Ternyata kedatangan sang Paman, membuat petaka bagi aku keponakan-nya. Yang seharusnya dilindungi dengan segenap hati, sepenuh jiwa. Cinta buta, yang hanya mengikuti nafsu dan kenikmatan dunia. Bahkan menghalalkan segala cara aku menikmatinya tanpa sadar, yang kuingat hanya menuruti semua keinginannya.Aku tanpa bisa melawannya dan menjadi korban ilmu pelet sang Paman. 🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Adzan shubuh berkumandang, begitu syahdu dan membangunkanku dari mimpi, aku menggeliat untuk merenggang

    Last Updated : 2024-11-30
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 14

    14. Terjebak Cinta Terlarang Jadi Pemuas Nafsu Penulis:Lusia Sudarti Part 14 Di kamar tak jadi tidur, malah teringat peristiwa yang terjadi semalam. Jeratnya, perbuatannya membuatku seperti orang gila. Hingga membutakan mata hatiku yang membuat benar-benar lupa akan jati diriku sesungguhnya.🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Keesokan harinya ketika sedang sarapan pagi seperti biasa, aku mengutarakan keinginanku kepada kedua orang tuaku untuk menunaikan ibadah puasa. "Bu, besok bulan suci Ramadhan. Boleh ya Maya Puasa?" tanyaku sambil menatap beliau penuh harap. "Maya, Ibu gak mau penyakitmu kambuh! Kamu gak kasihan sama Kami? Bagaimana kalo bertambah parah?" ucap Ibu sedikit tegas dengan raut wajah penuh kebingungan. Aku pun sesungguhnya dalam kebimbangan dan tak yakin bisa berpuasa, karena asam lambung dan gagal ginjal yang akut. "Ya sudah Bu! Maya akan mencoba untuk mendengar nasihat Bapak sama Ibu," jawabku lirih. Dalam hati berontak, tapi tapi akal dan fikiran tak mampu menolak. Setiap har

    Last Updated : 2024-12-01
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 15

    15. Terjebak Cinta Terlarang CEMBURU Penulis: Lusia Sudarti Part 15 ***"Iya Di, hati-hati di jalan, Mbak sama Mas titip Maya dan Anjani ya?" ucap Ibu. "Iya Mbak, Mas beres jangan khawatir," jawabnya lagi. Mereka semua kami salami satu persatu.Kami pun berangkat naik taxi ke pusat kota. 🍒🍒🍒🍒🍒 Di perjalanan aku sedikit jadi pendiam. "Ma, lama gak kita ketempat Mbah Uyut?" tanya Anjani. "Lama, nanti pulangnya kalo Anjani mau masuk sekolah!" Nardi yang jawab sebelum aku sempat menjawab. "Oohh ...," Anjani hanya ber-oh ria. Sedang aku hanya diam sambil memeluknya, dan memandang keluar kaca bus yang membawa kami. "Dek, kok diem aja? Adek gak suka ya Paman ajak kerumah?" tanya-nya penuh selidik sembari menyentuh jemariku. Ia menoleh kepadaku, aku hanya menoleh sekilas kepadanya lalu melihat jemariku yang digenggamnya, ia pun sedang menatapku. Entah sinar apa yang ada dikedua netranya.Seolah mempertegas bahwa aku ini miliknya. "Enggak kok Paman, aku hanya males ngomong!

    Last Updated : 2024-12-03
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 16

    16. Terjebak Cinta Terlarang BERKENALAN Penulis: Lusia Sudarti Part 16 "Eh Ric, gantian dong ngobrolnya! Masa kamu aja yang deket Dek Maya," sungut Ferdi di sambung sama Angga. "Enggak tau nih si Rico, dipepet teruus kalo ada yang bening-bening!" sungut Angga. Rico dan aku hanya tersenyum mendengar candaan mereka. Sedangkan Sunardi semakin kesal mendengar dan melihat obrolan kami. Raut gelisah semakin terlihat jelas di wajahnya sebentar-sebentar dia membuang nafas kasar.Melihat gelagatnya, teman-teman Sunardi pun heran. "Lho kamu kenapa Di ... kok kayaknya kesal begitu," tanya Ferdi. Sunardi gelagapan ditanya demikian oleh Ferdi. "Eeh gak apa-apa bro! Santai aja, terusin aja ngobrolnya, aku mau kedalam sebentar!" sahutnya sambil berlalu menuju kedalam rumah. "Oh iya Dek! Ambilin minum buat mereka, nanti protes nggak dikasih minum!" perintahnya kepadaku sembari tersenyum kaku. Aku pun bergegas kedapur karena malam hampir larut semua sudah terlelap dalam mimpi masing-masing

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 17

    17. Terjebak Cinta Terlarang Hari Raya Idul Fitri Penulis: Lusia Sudarti Part 17 *** Setelah setengah jam bersama melakukan penyatuan tanpa ikatan. Ia pun lunglai dengan nafas terengah, keringat membasahi seluruh tubuhnya. Entah tenaga apa yang dimiliki oleh Sunardi itu? Setelah 30 menit istirahat sambil memeluk tubuhku yang masih berbalut selimut, hasratnya bangun kembali dan tegak menantang. Sunardi pun melancarkan serangan kedua dengan tanpa ampun. Tubuhku bergetar tak mampu menolak semuanya. Tanpa ampun ia melakukan penyatuan berkali-kali yang membuatku semakin tak berdaya. "Aku gak mau Paman." "Pa-amaan, hentikan!" teriakku, namun ia tak menghiraukan ucapanku, gerakannya semakin membabi buta ia beranjak untuk merubah posisinya bergantian. Dengan kedua tangan-nya ia membantu mengangkat dan menurunkan tubuhku diatasnya, sementara bibirnya memagut mengvlvm put**g d4d4ku dengan rakus, sehingga membuatku menggelepar tak berdaya. Tak hanya dengan satu g4y4 dan posis

    Last Updated : 2024-12-16
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 18

    18. Terjebak Cinta Terlarang Kejujuran Maya Tentang Nardi Penulis: Lusia Sudarti Part 18 WARNING!!! Bacaan mengandung konten dewasa. Bijak lah untuk memilih bacaan!Rate 21+++++ ****"Eeheemm!" deheman Ferdi menyadarkan Rico dan aku. Lalu genggamannya dilepas dari tanganku. "Ric, ada orang disini! Kamu fikir kami ini Patung!" cecar Angga yang melihat gelagat panas dari Nardi. Mbah yang gak tahu menahu pun tersenyum mendengar kata-kata Angga. "Biarin aja lho Ngga! Maya kan singel, Rico jugakan belum menikah," ujar Mbah memberi dukungan.Sepertinya Mbah memberikan lampu hijau. Aku hanya menunduk, Rico seperti mendapat angin segar mendengar kata-kata Mbah Herman. Ia tersenyum kepadaku sembari menatapku dengan mesra, hatiku menjadi berdebar tak menentu. Jangan ditanya kalau Nardi, wajahnya sudah seperti makan belimbing wuluh. "Ma, ayo kita keluar! Anjani bosan di dalam terus!" Anjani mengajakku lebaran kerumah tetangga dan aku mengiyakan. "Mbah, Maya mau ketempat Mbah Asih du

    Last Updated : 2024-12-16
  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 19

    19. Terjebak Cinta Terlarang Perbuatan Nardi Terkuak Penulis: Lusia Sudarti Part 19 Sebelum baca jika berkenan, Subscribe, Follow, komen dan pencet lopenya ya!🥰 WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan. Mengandung Konten Dewasa Rate 21+++++ ***"Maya mau pulang Mas, lebaran ketupat nanti." Rico terdiam mendengar ucapanku."Mama, Om sini!" suara imut Anjani mengagetkan kami.Dan aku seoalah tersadar dari alam mimpi, begitu pun dengan Rico. Tanpa aba-aba kami tertawa, karena tersadar dari kekonyolan yang tercipta tanpa sengaja. "Hehehe, untung aja!" gumamnya yang nampak salah tingkah. Aku pun demikian dan rasanya ingin menceburkan diri disaluran irigasi agar menghilang. "Sebentar Tuan Putri cantik!" teriaknya seraya melambaikan tangannya kepada Anjani. "Ayo Om, ihh gak asyik ah!" gerutunya, disertai dengan wajah cemberut. Aku tersenyum melihatnya cemberut dengan wajah semakin imut. "Iya-iya Ruan Putri." Rico pun melangkah mendekati Anjani yang sedang asyik bermain air.

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 24

    24. Terjebak Cinta Terlarang Kehebohanku Bersama Sahabatku Penulis : Lusia Sudarti Part 24 "May aku sebelah sana, anjani ditengah, kamu dipinggir ya." "Iya, aku dipinggir aja," tukasku. Kami pun terlelap dalam buaian mimpi.*** Sayup-sayup terdengar suara adzan dari masjid di desaku.Aku mengumpulkan segenap tenagaku, aku merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Aku membangunkan Sella yang masih tertidur pulas. Hem, tidurnya kok pulas banget, sampai-sampai suara adzan tak terdengar olehnya. "Sell! Sella ... ayo bangun sholat dulu. Nanti kalau masih ngantuk tidurlah lagi!" aku memanggilnya perlahan sambil menepuk-nepuk pipinya perlahan agar terbangun. Ia pun membuka mata dengan tatapan heran kearahku. Mungkin ia lupa kalau tidur di tempatku. "Hei, kok bengong sih? Ayo bangun sholat! Nanti keburu habis waktu lho," ajakku lagi. Ia mengerjapkan mata, memandang berkeliling, menyapu setiap sudut dengan netranya. "Heem May, aku lupa kalau aku dikamar mu!" ucapnya menggeliat lal

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 23

    23. Terjebak Cinta TerlarangPenulis : Lusia Sudarti Kedatangan Mas Rafa Part 23"Ini tehnya Mas," Sella membawakan teh untuk kami. Lalu segera pamit. "Iya Sell terimakasih," sela hanya tersenyum. "Sell, ini tolong bawain kebelakang ya," aku meminta tolong padanya membawakan oleh-oleh dari Mas Rafa, ia pun menyambut plastik yang kuberikan untuk dibawa serta kedapur.*** Sella datang lagi membawa piring diatas baki berisi makanan dari Mas Rafa. Mas Rafa menatapku dengan pandangan sulit untukku jabarkan. Aku pun masih diam seribu basa, entah dari mana aku harus memulai percakapan dengannya. Aku teringat akan kata dan penghinaan Tante Ningsih. Tante dari Mas Rafa, yang begitu menyakitkan. 'Sehina itukah aku dimata mereka?" lirihku. "Oh ada tamu to?" sapa Bapak yang baru keluar dari dapur. Entah habis dari mana! Dan duduk disebelahku berbasa-basi sebentar. "Iya Pak, barusan datang," jawabku. Setelah Mas Rafa menyalaminya. "Kabarnya, mau pulang ke Bengkulu Mas, kapan?" tanya Ba

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 22

    22. Terjebak Cinta Terlarang Baru saja mau membuka hati, kecewa kembali Penulis: Lusia Sudarti WARNING!!! Mengandung konten dewasa!! Bijaklah untuk memilih.RATE 21++++ Part 22 Aku mengangguk. Anjani tertidur dipelukanku.Kasihan sekali, usianya masih terlalu kecil untuk mendengarkan kata-kata yang tak pantas. Kubaringkan ia dikamar. Lalu aku menemani Sella ngopi yang tadi belum sempat kami minum.Aku menghempaskan bobot disamping Sella. Huuffftt ...! Kuhempas nafas dengan kasar dan emosi masih menguasai hati dan fikiran. "Lalu apa yang kamu lakukan setelah kejadian tadi May? Aku turut bersedih tentang hal ini," Sella mengusap lembut pundakku, untuk memberikan kekuatan. "Entahlah Sel ... aku sedang berusaha menata hatiku sekarang! Baru saja aku membuka lembaran baru, tapi ternyata kenyataan dan kebahagiaan hanyalah khayalan belaka," desahku sendu. "Sabar ya May? Mungkin Allah sedang menunjukkan siapa nantinya yang terbaik untukmu," ujar Sella. "Nanti malam ia berjanji un

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 21

    21. Terjebak Cinta Terlarang.Penolakan Ningsih Penulis:Lusia Sudarti Part 21 Rate 21+++++ *** "Maaf saat itu, aku betul-betul sibuk!" kilahku. "Oh ya sudah! Kalo sekarang, kira-kira sibuk enggak nih? "Baru banget pulang! Duduk pun belum Ga!" ketusku. Ya udah, enggak pa-pa," sahutnya. Pasti ia kecewa terhadapku.Fikiranku bercabang-cabang antara Arga dan Rafa. 'Ahh pusing! Biarlah waktu yang menjawabnya." Hari ini ritual pun dimulai.Setelah semalam melakukan tirakatan.Tidak tidur sekejap pun.Satu hari ini makan nasi tujuh kepal yang harus habis.Dan kepalan itu harus Ibu yang membuat, karena dari beliaulah restuku. Begitu juga keesokan harinya.Di hari kedua, enam buah nasi putih kepal. Begitu selanjutnya. Selalu dikurang satu. Hari terakhir hanya satu kepal nasi putih.Dan kepalan itu sebesar mangkuk bakso. Setelah tujuh hari tujuh malam, ini yang paling berat. Puasa satu hari satu malam, tanpa tidur, makan dan minum.Menjelang pukul tiga dinihari, harus melakukan

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 20

    20. Terjebak Cinta Terlarang Selain Pelet, Ada Juga Siluman Kera Yang Mengikutiku. Penulis: Lusia Sudarti Part 20 WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan.Mengandung unsur Dewasa RATE 21+++++ *** "Istigfar Pak! Istigfar, maafkan Nardi Pak!" ratap Ibunya, dalam tangisnya meluluhkan emosi beliau. Dengan menahan amarah yang meluap.Pak Herman pun meninggalkan mereka. Nardi hanya bisa meratapi kesalahannya dan menangis tersedu. 'Maafin Paman Dek, Paman khilaf, tapi Paman benar-benar menyukai Adek," ratapnya semakin pilu. Begitulah Mbah Herman bercerita kepada Bapak saat melakukan panggilan telpon dikamarku, pada saat itu aku mendengarnya dengan sangat jelas.🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Sementara dirumahku beberapa hari kemudian. Bapak merawat dan menjagaku dengan penuh kasih. Anjani menangis disisiku sambil mengusap pucuk kepalaku. "Mama kenapa? Mama cepet sembuh dong!" dengan lembut dibelai wajahku yang nampak pucat menurutnya. Drrtt! Drrtt! Drrtt," "Pak! Ada telpon!" teriak Anjani kep

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 19

    19. Terjebak Cinta Terlarang Perbuatan Nardi Terkuak Penulis: Lusia Sudarti Part 19 Sebelum baca jika berkenan, Subscribe, Follow, komen dan pencet lopenya ya!🥰 WARNING!! Bijaklah dalam memilih bacaan. Mengandung Konten Dewasa Rate 21+++++ ***"Maya mau pulang Mas, lebaran ketupat nanti." Rico terdiam mendengar ucapanku."Mama, Om sini!" suara imut Anjani mengagetkan kami.Dan aku seoalah tersadar dari alam mimpi, begitu pun dengan Rico. Tanpa aba-aba kami tertawa, karena tersadar dari kekonyolan yang tercipta tanpa sengaja. "Hehehe, untung aja!" gumamnya yang nampak salah tingkah. Aku pun demikian dan rasanya ingin menceburkan diri disaluran irigasi agar menghilang. "Sebentar Tuan Putri cantik!" teriaknya seraya melambaikan tangannya kepada Anjani. "Ayo Om, ihh gak asyik ah!" gerutunya, disertai dengan wajah cemberut. Aku tersenyum melihatnya cemberut dengan wajah semakin imut. "Iya-iya Ruan Putri." Rico pun melangkah mendekati Anjani yang sedang asyik bermain air.

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 18

    18. Terjebak Cinta Terlarang Kejujuran Maya Tentang Nardi Penulis: Lusia Sudarti Part 18 WARNING!!! Bacaan mengandung konten dewasa. Bijak lah untuk memilih bacaan!Rate 21+++++ ****"Eeheemm!" deheman Ferdi menyadarkan Rico dan aku. Lalu genggamannya dilepas dari tanganku. "Ric, ada orang disini! Kamu fikir kami ini Patung!" cecar Angga yang melihat gelagat panas dari Nardi. Mbah yang gak tahu menahu pun tersenyum mendengar kata-kata Angga. "Biarin aja lho Ngga! Maya kan singel, Rico jugakan belum menikah," ujar Mbah memberi dukungan.Sepertinya Mbah memberikan lampu hijau. Aku hanya menunduk, Rico seperti mendapat angin segar mendengar kata-kata Mbah Herman. Ia tersenyum kepadaku sembari menatapku dengan mesra, hatiku menjadi berdebar tak menentu. Jangan ditanya kalau Nardi, wajahnya sudah seperti makan belimbing wuluh. "Ma, ayo kita keluar! Anjani bosan di dalam terus!" Anjani mengajakku lebaran kerumah tetangga dan aku mengiyakan. "Mbah, Maya mau ketempat Mbah Asih du

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 17

    17. Terjebak Cinta Terlarang Hari Raya Idul Fitri Penulis: Lusia Sudarti Part 17 *** Setelah setengah jam bersama melakukan penyatuan tanpa ikatan. Ia pun lunglai dengan nafas terengah, keringat membasahi seluruh tubuhnya. Entah tenaga apa yang dimiliki oleh Sunardi itu? Setelah 30 menit istirahat sambil memeluk tubuhku yang masih berbalut selimut, hasratnya bangun kembali dan tegak menantang. Sunardi pun melancarkan serangan kedua dengan tanpa ampun. Tubuhku bergetar tak mampu menolak semuanya. Tanpa ampun ia melakukan penyatuan berkali-kali yang membuatku semakin tak berdaya. "Aku gak mau Paman." "Pa-amaan, hentikan!" teriakku, namun ia tak menghiraukan ucapanku, gerakannya semakin membabi buta ia beranjak untuk merubah posisinya bergantian. Dengan kedua tangan-nya ia membantu mengangkat dan menurunkan tubuhku diatasnya, sementara bibirnya memagut mengvlvm put**g d4d4ku dengan rakus, sehingga membuatku menggelepar tak berdaya. Tak hanya dengan satu g4y4 dan posis

  • Terjebak Cinta Terlarang   Bab 16

    16. Terjebak Cinta Terlarang BERKENALAN Penulis: Lusia Sudarti Part 16 "Eh Ric, gantian dong ngobrolnya! Masa kamu aja yang deket Dek Maya," sungut Ferdi di sambung sama Angga. "Enggak tau nih si Rico, dipepet teruus kalo ada yang bening-bening!" sungut Angga. Rico dan aku hanya tersenyum mendengar candaan mereka. Sedangkan Sunardi semakin kesal mendengar dan melihat obrolan kami. Raut gelisah semakin terlihat jelas di wajahnya sebentar-sebentar dia membuang nafas kasar.Melihat gelagatnya, teman-teman Sunardi pun heran. "Lho kamu kenapa Di ... kok kayaknya kesal begitu," tanya Ferdi. Sunardi gelagapan ditanya demikian oleh Ferdi. "Eeh gak apa-apa bro! Santai aja, terusin aja ngobrolnya, aku mau kedalam sebentar!" sahutnya sambil berlalu menuju kedalam rumah. "Oh iya Dek! Ambilin minum buat mereka, nanti protes nggak dikasih minum!" perintahnya kepadaku sembari tersenyum kaku. Aku pun bergegas kedapur karena malam hampir larut semua sudah terlelap dalam mimpi masing-masing

DMCA.com Protection Status