Home / CEO / Tergoda Hasrat si Presdir Tampan / Bab 22 (Ingin Pisah Ranjang)

Share

Bab 22 (Ingin Pisah Ranjang)

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2023-10-31 23:06:53
Anton menatap tak percaya hal yang saat ini dilihatnya. Betapa lahapnya Rangga saat menghabiskan makanannya yang Anton sendiri tidak pernah sekalipun tahu, jika Bosnya itu menyukai makanan yang biasa dijajakan di pinggiran jalan raya.

"Ini rahasia kita berdua."

Anton menelan ludahnya. Sepertinya Rangga mengetahui isi pikirannya.

Setelah selesai menghabiskan makanannya, Rangga terlihat begitu santai dan kembali berkutat dengan dokumen yang tadi dibiarkan begitu saja.

Hal itu benar-benar membuat Anton merasa curiga jika ada yang salah dengan Rangga.

Rangga sendiri bingung dengan kemauan yang ia miliki soal makanan yang sangat diinginkan oleh Suci itu. Seumur hidupnya, baru kali ini Rangga merasakan bagaimana rasanya Pecel lele. Ikan yang terlihat berwarna hitam itu terlihat begitu menggiurkan dan rasanya juga tidak terlalu buruk. Justru, Rangga menyukai rasa gurih manis Ikan tersebut.

***

"Enak?" tanya Rahayu saat memperhatikan wajah menantunya yang sejak tadi hanya menyuapkan sedikit ma
Tri Afifah

Happy Reading ❤️

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 23 ( Aku adalah Istrinya)

    "Iya, tapi hanya sebatas pernikahan diatas kertas." Suci menghela nafas berat, lalu turun dari kasur.Rangga hanya diam memperhatikan istrinya itu yang masuk ke dalam kamar mandi. Rangga Kembali membuka bajunya dan bersiap untuk menyegarkan badannya yang sudah terasa begitu lengket.Sampai kamar mandi, Rangga dapat melihat Suci sedang duduk di pinggiran Bathtub dan salah satu tangannya dimasukkan ke dalam air untuk mengukur suhu hangat pada air.Saat Suci berbalik, Wanita itu nampak terkejut dan hampir saja terpeleset jika Rangga tidak segera meraih pinggang rampingnya."Apa aku seperti hantu?"Suci menggeleng cepat, berusaha untuk menjauh dari jangkauan Rangga, karena wajahnya terlalu dekat dengan dada Rangga. Ini bukan kali pertamanya Suci melihat dada berotot milik Rangga, namun tetap saja. Ia merasa tak pantas jika harus sedekat ini dengan mantan Bosnya itu."Saya sudah menyiapkan yang anda inginkan. Saya, permisi dulu."Ekspresi wajah Rangga berubah saat mendapati Suci yang terlih

    Last Updated : 2023-11-03
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 24 ( Sakit Hati )

    Wajah Siska yang tadinya sumringah mendadak pucat saat Suci memperjelas statusnya sebagai Istri Rangga."Tapi Rangga masih memiliki hutang yang harus dibayar dan sampai kapanpun hutang itu tidak akan pernah lunas!" sanggah Siska dengan senyum meremehkan."Benarkah demikian? Tapi, Sepertinya Mas Rangga tidak pernah sekalipun menceritakan hal ini padaku. Itu artinya…" Suci menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Rangga. Tangannya bergelayut di lengan kokoh sang suami dan menyandarkan kepalanya pada lengan pria yang terlihat diam saja mendengarkan perdebatan dua wanita ini. "Itu artinya, kau tidak berarti apa-apa bagi Mas Rangga," Lanjutnya sambil menatap wajah Siska yang terlihat memerah menahan amarahnya.Rangga hanya diam saja dan sengaja menatap wajah Siska. Menunggu reaksi yang akan dilakukan oleh wanita yang dulu pernah singgah di dalam hatinya."Rangga, aku tidak terima direndahkan Seperti ini!" Siska bangkit dari tempat duduknya dan berlari keluar dari Toko. Membuat b

    Last Updated : 2023-11-04
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 25 (Istri Kontrakku Selamanya)

    Rangga menggerakkan rahangnya penuh dengan amarah. Memang ucapannya sudah kelewat batas, namun tidak seharusnya Suci mengatakan hal yang menyulut emosi Rangga. Lagipula, posisi Mobil dalam keadaan berhenti. Lantas untuk apa mengatakan hal itu?Belum selesai pemikirannya, Pintu Mobil telah terbuka dan Suci terlihat turun dari mobil."Suci!"Tidak ada sautan, wanita itu terus berjalan ke depan dan berakhir dengan terduduk. Dari balik kaca mobil, Rangga baru menyadari bahwa istrinya itu sedang mengeluarkan isi perutnya.Rangga bergegas untuk turun dari mobil dan mendekati tubuh Suci."Kau tidak apa-apa?" Rangga menyentuh pundak Suci.Wanita berambut panjang itu tidak menjawab. Ia masih memuntahkan cairan yang terlihat begitu bening.Merasa sudah tak ada lagi yang dikeluarkan, Suci perlahan bangkit dari duduknya dengan dibantu oleh Rangga."Merepotkan sekali!" ucap Rangga saat keduanya telah kembali ke dalam mobil.Suci tidak ambil pusing dengan sikap yang ditujukan oleh Rangga. Yang Ia i

    Last Updated : 2023-11-04
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 26 ( Positif)

    "Dia…?" seorang wanita yang memiliki wajah teduh dan seumuran dengan Rahayu menyambut kedatangan Suci dan Rangga."Istriku." Tegas Rangga, lalu memberikan isyarat pada Suci agar duduk di kursi yang telah disediakan, tepatnya di hadapan Wanita yang terlihat masih memperhatikan Gerak-gerik Suci."Maaf ya, aku tidak bisa datang ke pesta pernikahan kalian. Waktu itu, ada sedikit masalah." Lanjutnya tanpa berpaling dari wajah Suci sambil mengulurkan tangannya pada Suci.Suci menyambut uluran tangan wanita yang berprofesi sebagai dokter itu."Jadi, ada yang bisa aku bantu?""Istriku tiga hari ini memiliki keluhan sering sakit kepala dan terkadang muntah terus. Apa ini bisa dijadikan sebuah tanda, bahwa Ia sedang hamil?"Suci menghela nafas berat, rasanya Pertanyaan Rangga semakin memperburuk keadaan pikiran dan perasaannya.Dokter Nasya kembali menatap wajah Suci yang terlihat menundukkan kepalanya."Baiklah, untuk lebih jelasnya lebih baik kita periksa saja." "Tapi—""Ikuti saja arahan Do

    Last Updated : 2023-11-05
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 27 ( Dibela Mertua)

    Rahayu memandang bingung dengan tingkah laku anak dan menantunya yang terlihat seperti sepasang kekasih yang baru saja bertengkar. Suci terlihat menjaga jarak dengan Rangga. Hal itu bisa ditebak dari gelagat aneh Suci yang memilih untuk duduk di sampingnya. Padahal, biasanya wanita berhidung mancung itu selalu duduk di sebelah Rangga."Kalian bertengkar?" Rahayu tak mampu menahan rasa penasarannya.Rangga menatap malas pada Rahayu, lalu kembali memandang ke arah lain. Tepatnya pada wajah Suci yang terlihat memerah menahan malu."Tanyakan saja pada menantu kesayangan, ibu." Ada senyum meremehkan lawan bicaranya. Suci mengerti, Rangga sengaja melemparkan pertanyaan itu pada dirinya untuk mempermalukan Suci di hadapan Ibu mertuanya."Suci?" Rahayu tampak tidak sabar."Mas Rangga…" Suci menggeleng sambil menunduk. Ia begitu malu dengan kejadian itu. Lantas, sekarang Rangga Kembali mengingatkan hal tersebut."Aku hanya meminta Hak atas dirinya." Rangga memecah keheningan itu.Kening Rahayu

    Last Updated : 2023-11-07
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 28 ( Skor kita Sama!)

    "Bagaimana dengan penjualan di sini?" tanya Rangga saat memperhatikan Tokonya yang terlihat sudah mulai ramai pengunjung."Bagus Pak, setelah insiden beberapa saat lalu, antusiasme mereka untuk mencicipi kue kita bertambah. Walaupun sebenarnya ada sedikit kendala." Jawab salah seorang karyawan yang bertugas sebagai bagian pemasaran produk Roti."Apa itu?"Karyawan tersebut terlihat gelisah dan menundukkan kepalanya. Seperti takut menyampaikan pendapatnya."Katakan saja, aku harus tahu semua informasi tentang Toko.""Dua hari yang lalu, Pak Restu datang dan mengatakan bahwa istri anda adalah mantan kekasihnya. Anda disebut sebagai orang yang merusak rencana pernikahannya.Anton yang sedari tadi diam, terlihat begitu antusias untuk mendengarkan perkataan Karyawan tersebut."Saya juga sedikit bingung, apa tujuannya mengatakan hal tersebut. Beberapa pengunjung nampak jelas merekam perkataannya, namun anehnya tidak ada berita yang terlihat di laman media sosial manapun. Seperti ada yang me

    Last Updated : 2023-11-07
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 29 ( Meminta Pertolongan)

    Siska tidak senang dengan keputusan Rahayu yang merestui pernikahan Rangga dan Suci. Itu sebabnya, pagi ini Ia datang dengan membawa Soto ayam kampung favorit Rahayu. Ia ingin kembali meraih hati ibu angkatnya itu."Selamat Pagi!" ucapnya saat memasuki ruang makan, dimana Rangga, Suci dan Rahayu Sedang menikmati sarapannya.Rangga memutar bola matanya, malas dengan kedatangan Siska yang akan memperkeruh suasana pagi hari ini.Rahayu memaksakan senyumnya saat Siska memeluk tubuhnya dan menyodorkan makanan yang ia bawa."Apa ini?""Tentu saja makanan favorit ibu." Jawab Siska terlihat bangga dengan hal yang ia lakukan."Kebetulan, sudah lama ibu tidak merasakannya.""Ah, benarkah? Aku pikir, menantu Ibu pernah memasaknya. Atau jangan-jangan, istri Mas Rangga belum tahu makanan favorit ibu. Wah, wah…mengejutkan sekali."Suci meletakkan sendok makannya di atas piring yang masih tersisa makanan. Ia menatap wajah Siska yang terlihat menatapnya."Apa itu masalah buatmu?"Rangga tersenyum pua

    Last Updated : 2023-11-07
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 30 (Terlihat Menggoda)

    Suci tak berani mengangkat kepalanya. Namun, ia dapat merasakan tangan Rangga mulai menyentuh kepalanya dan disandarkan pada bahunya, Seperti memberikan kekuatannya pada diri Suci.Mendapatkan perlakuan seperti itu malah membuat Suci terbawa perasaan dan menumpahkan air matanya.Rangga mengelus lembut rambut Suci. Walaupun sebenarnya ia masih kesal dengan ulah Suci yang lebih memilih mengabarkan kejadian ini pada Mantannya itu, tapi Ia tak tega jika harus memarahi Suci dalam keadaan seperti ini.Beberapa saat kemudian, Seorang dokter dan perawat keluar dari ruangan."Bagaimana kondisi Ayah saya, dok?" Suci bangkit dari tempat duduknya dan langsung menghambur ke arah sang dokter yang tampak lelah, namun masih dapat menyunggingkan senyumnya."Alhamdulillah, pasien telah melewati masa kritisnya."Suci mendesah lega saat mengetahui keadaan Ayahnya baik-baik saja. "Apa sebelumnya pasien baru menjalani sebuah operasi besar?" kembali dokter memberikan pertanyaan."Iya, beberapa Minggu yang

    Last Updated : 2023-11-08

Latest chapter

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 152 ( I Love You, My Presdir! )

    "Sepertinya, kita salah kamar."Rangga dan Joni saling tatap, lalu mengalihkan pandangannya pada Suci."Apa maksudmu, sayang?" tanya Rangga."Wanita itu, dia tidak mungkin Siska. wajahnya...sama sekali, tidak mirip dengan Siska. aku yak-""Maaf, tapi itulah Siska. wanita yang wajahnya rusak dan bertubuh kurus itu Siska." Potong Joni. Saat Suci akan mematahkan perkataan Joni, seorang dokter dan perawat datang menghampiri mereka."Siapa diantara kalian, yang bernama Rangga?" tanya dokter itu sambil tersenyum."Saya, dok. " Rangga maju selangkah, agar bisa lebih dekat dengan sang dokter bertubuh gempal itu."Saya harap, kedatangan anda bisa sedikit membantu kesembuhan Siska," Mendengar nama Siska disebut, Suci kembali menolehkan kepalanya pada kaca jendela ruangan itu.Suci kembali mendekatkan wajahnya pada kaca jendela ruangan itu. Berkali-kali ia menggelengkan kepalanya, air matanya menetes begitu saja tanpa dapat ia cegah. Siska yang dulu terlihat begitu cantik dengan wajah yang semp

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 151 ( Menemui Mantan)

    Sandi yang telah sepenuhnya pulih dari luka yang dideritanya, telah kembali ke rumah. Lebih tepatnya, rumah yang disediakan oleh Lestari. Ia begitu menjaga keamanan mantan sahabatnya itu, dari orang-orang yang bisa saja kembali akan melukainya."Bagaimana, sudah kau urus semuanya?"Joni mengangguk mengiyakan.Lestari mendesah lega, karena semua rencana yang telah ia rancang sudah mulai menemui titik terang."Baguslah, kalau begitu tugasmu kali ini adalah mengantarkan anak menantuku ke Rumah Sakit-""Anda serius?"potong Joni. Pria itu nampak menatap wajah majikannya itu begitu serius."Maaf, apabila tindakan saya tidak sopan. tapi, terlalu berisiko jika harus kembali mempertemukan Rangga dengan mantan kekasihnya itu. saya hanya kasihan pada Suci." Lanjutnya tanpa berani memandang wajah Lestari.wanita itu sempat ingin memprotes, namun hal itu urung ia ucapkan karena paham bahwa Joni sudah mengetahui seluk beluk tentang keluarganya.Joni bukan sekedar anak buah Lestari. Namun, pria itu

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 150 ( Sedikit Rasa Iba)

    Lestari menatap wajah Suci, sebenarnya ia tidak ingin menyakiti buah hatinya itu. Tapi, sebagai seorang wanita, Lestari tidak cukup kuat untuk menahan beban pikiran saat melihat penderitaan Siska.“Maafkan, ibu sayang. Ibu kasihan melihat keadaan Siska. Dia benar-benar membutuhkan bantuan kita. Ibu tahu, kau akan kembali terluka saat suamimu menolongnya. Tapi, ibu yakin kau akan merasa kasihan jika melihat keadaannya.”Suci mengalihkan pandangannya pada suaminya. Ia ingin melihat dan mendengar, apa yang akan diucapkan oleh Rangga. Suci ingin mendengar, jawaban yang akan keluar dari bibir pria itu.Rangga yang ditatap seperti itu, mengalihkan pandangannya. Ia tidak dapat langsung memberikan jawaban atas apa yang diinginkan oleh ibu mertuanya itu. Jujur saja, banyak hal yang dulu pernah ia alami bersama dengan Siska. Ia tidak menampik, bahwa kehadiran Siska dulu pernah mengisi ruang dalam hatinya.“Apa jawabanmu, mas?” Suci tidak dapat bersabar lagi. Ia tidak ingin menunggu lebih lama l

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 149 ( Permintaan Lestari)

    Rangga hanya diam menatap isi karung yang telah dibuang oleh seseorang di depan pagar rumahnya.“Apa kita laporkan ke polisi saja, mas?” tanya Suci saat melihat isi karung yang membuat perutnya bergejolak ingin muntah.“Tega sekali mereka,”“Hubungi Polisi, kita akan lihat apa yang sebenarnya mereka inginkan. Jangan-jangan ini perbuatan Anton.” Pikir Rangga dengan mata yang masih menatap tubuh anjing yang telah mati. Bukan hanya satu, melainkan tiga ekor anjing yang sudah tidak bernyawa.***Pemberitaan tentang Karung berisi anjing yang telah mati menjadi topik hangat untuk, dibicarakan diberbagai macam platform media elektronik. Keluarga Rangga kembali menjadi bulan-bulanan pembicaraan media sosial manapun. Hal itu, membuat pria itu kembali harus ekstra berhati-hati saat pergi ke suatu tempat, terutama untuk keselamatan Suci, istrinya.“Ini adalah hasil petisi tanda tangan para karyawan yang tidak menginginkan kehadiran mu, di kantor ini.” Anton membuka rapat koordinasi dengan para p

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 148 ( Kali Ini, Harus Berhasil!)

    "Apa kau mau aku pecat, hah! mengganggu saja!" ucap Rangga pada seorang wanita yang terlihat menundukkan kepalanya saat pintu kamar telah terbuka."Ma-maaf pak, tapi tadi ada mobil berhenti di depan gerbang. terus melemparkan sesuatu di dalam karung. penjaga di depan gerbang, tidak berani membukanya tanpa persetujuan anda." Jawab wanita itu.Rangga menggeleng, otaknya terasa ingin pecah. namun, ia berusaha untuk tetap tegar menghadapi kenyataan bahwa ada saja manusia yang mencoba untuk mengganggu waktunya."Baiklah, dengarkan aku baik-baik. biarkan karung itu ditempatnya, tunggu sampai aku turun ke bawah, yang terpenting. kamera pengawas sudah merekam aksi orang tersebut. mengerti?""Baik, pak. saya akan memberikan informasi ini pada para penjaga." wanita itu bergegas untuk pergi meninggalkan Rangga."Ada apa mas?" tanya Suci, saat Rangga kembali masuk.ke dalam kamar dan menutup pintu."Hanya masalah kecil, tapi mereka membesarkan semuanya."Rangga menatap tubuh Suci yang sudah terbal

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 147 ( Ada Pengganggu)

    Rangga masih belum beranjak dari tempat duduknya. pria itu terlihat kesal karena sudah mendapatkan penolakan mentah-mentah oleh Suci. wanita itu nampak lebih segar setelah keluar dari kamar mandi.Suci memang menolak berhubungan dengan Rangga. hal itu karena bagian bawah tubuhnya masih merasa sakit karena ulah Rangga saat di kantor tadi."Masih marah?" Rangga menatap dingin wanita cantik yang saat ini sedang menatapnya."Sayang..." Suci mendekat, duduk di samping pria yang masih menampilkan wajah enggannya.Rangga mendesah pasrah, ia tidak mungkin bisa terus-terusan marah pada istrinya itu."Aku kesal, tidak dapat menikmati makananku." Jawab Rangga dengan senyum liciknya."Jadi, kau pikir aku ini makanan?"Rangga tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Istrinya itu.Suci terlihat sedikit terkejut, dengan respon yang diberikan oleh suaminya itu. setelah beberapa lama tidak melihat wajah Rangga yang tertawa lepas Seperti ini, rasanya hal ini begitu menakjubkan.Suci merengkuh tubuh

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 146 ( Diiringi dengan Hujan)

    Rangga mendekatkan wajahnya pada Suci, membuat wanita itu seketika mundur dan tidak dapat berbuat apa-apa karena kepalanya telah terpojok ke kaca jendela mobil."Mas, berhenti!"Rangga menghentikan gerakannya, alisnya terangkat satu. raut wajahnya terlihat agak kesal karena ucapan Suci."Mas, tolonglah. ini di jalanan, masa mau ciuman di dalam mobil?""Tidak ada yang salah, kita adalah suami istri yang sah!" Rangga terlihat kesal, pria itu kembali memperbaiki posisi duduknya pada kursi yang diduduki."Mas, jangan marah. dengarkan aku, setelah itu... terserah dirimu mau melakukan apa pun yang mas mau."Rangga menoleh, menatap wajah sang istri dengan senyum liciknya."Aku sempat menatap sorot mata Anton yang begitu kosong. apa mungkin selama ini Anton berpura-pura saja menjadi jahat?"Rangga semakin mengerutkan keningnya . ia masih merasa aneh dengan cara berpikir Suci. bagaimana bisa, apa motifnya?Rangga menggeleng, bentuk dari tidak setujunya ucapan yang baru saja Suci ucapkan."Tapi

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 145 ( Tatapan Mata yang Kosong)

    Suci sedang bersandar pada mobil, menunggu Rangga yang sedang mengambil kunci mobilnya yang tertinggal di ruangannya.“Suci?”Mendengar namanya dipanggil, Suci sedikit terkejut. Terlebih, ia mengenali suara itu. Walaupun ragu, Suci akhirnya menoleh . Karena tidak mungkin dirinya berpura-pura tidak mendengar sapaan itu. “Anton?”Pria itu menyunggingkan senyumnya. Seperti tidak terjadi apa-apa.“Pertemuan ini terasa canggung,” ujar Anton. Langkah kakinya semakin mendekat pada tubuh Suci.Suci berdehem beberapa kali, untuk menghilangkan rasa gugupnya.“Sebenarnya…hal ini tidak perlu terjadi. Aku, masih berharap agar kau tetap jadi asisten, mas Rangga.” Anton menghentikan langkahnya, tepat dihadapan Suci.Pria itu terlihat masih tersenyum menanggapi perkataan Suci. Namun, senyumannya justru membuat wanita cantik itu terlihat tidak suka. Lebih tepatnya, rasa takut yang terlihat jelas pada wajah Suci.“Kenapa ekspresi mu seperti itu? bukankah kita teman?”“Teman?”Anton mengangguk, mengiy

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 144 ( Tidak akan Kalah! )

    Setelah puas menikmati permainan singkat yang telah Rangga lakukan, Suci segera membasuh tubuhnya di toilet ruangan Rangga. Ia tidak ingin jika bertemu dengan karyawan di kantor ini, mereka dapat mencium aroma tubuh Rangga yang masih menempel pada tubuhnya.“Sudah?” tanya Rangga yang melihat tubuh istrinya itu baru keluar dari toilet.Suci mengangguk, lalu memilih untuk duduk di Sofa.Rangga dapat melihat bagaimana lelahnya sang istri setelah mendapatkan hukuman atas kesalahannya karena main kabur dari rumah. Namun, siapa sangka jika Suci tidak menyadari hal itu. Rangga memang sengaja akan mengerjai Suci di kantor, itulah sebabnya mengapa ia memilih untuk berangkat pagi-pagi sekali.“Mas, apa hari ini kau ada rapat?”Rangga mencoba untuk mengingat.“Hari ini tidak, tapi besok jam sebelas akan ada Rapat yang membahas soal petisi tanda tangan untuk aku dikeluarkan dari kantor ini, dan di pindahkan ke kantor cabang.” Jawab Rangga, wajahnya sama sekali tidak mengisyaratkan kesedihan. Pri

DMCA.com Protection Status