Beranda / CEO / Tergoda Hasrat si Presdir Tampan / Bab 116 ( Semakin Cinta)

Share

Bab 116 ( Semakin Cinta)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-10 16:01:04

Meskipun Suci mengatakan hal itu, bagi Rangga ucapan yang baru saja ia dengar langsung dari bibir istrinya itu adalah suatu pujian untuk dirinya.Rangga masih ingat betul Bagaimana kali pertama ia bersitegang dengan Suci karena malam yang terlupakan itu. dimana insiden itu berawal, saat dirinya tidak sadar telah merenggut kesucian wanita yang kini memiliki tahta tertinggi dalam hatinya.

Melihat ekspresi wajah Rangga seperti itu, suci mencubit lengan suaminya itu. disaat seperti ini bisa-bisanya Rangga tersenyum-senyum seperti itu padahal baik ibunya, Sandi dan Anton sedang memandang ke arah mereka.

Mendapat perlakuan seperti itu, Rangga kembali memfokuskan dirinya menatap wajah Sandi.

“ Apa benar ibuku yang telah melakukan hal ini pada anda? “Tanya Rangga memulai pembicaraan.

Sandi mengangguk lemah, sebenarnya kata-kata yang telah Ia ucapkan pada Lestari sudah menguras sebagian besar tenaganya.jadi, untuk berkata-kata pada Rangga, Sandi memutuskan untuk tidak terlalu banyak mengatakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 117 ( Ajakan ke Pantai! )

    Suci menggeleng seraya tersenyum menatap Rangga. Ia kembali mengunyah makanannya dan menelannya. Saat akan menjawab ucapan Rangga senyuman di wajah Suci memudar mengingat bahwa orang yang menjadi kekasih Rangga sebelum menikah dengannya adalah Siska."Benarkah yang kau ucapkan mas? “tanya suci.Mendapat pertanyaan itu, Rangga sedikit kecewa karena Suci tidak menjawab perkataan cinta yang baru saja ia ucapkan.“Kau meragukan hal itu, sayang?” Rangga balik bertanya tentang rasa ragu yang terbesit dalam pikiran Suci.“Jujur saja, aku terus merasa cemburu jika mengingat kembali tentang kisah percintaanmu dengan Siska. "Jawab suci.Rangga menatap suci, lalu menggeleng."Itu tidak benar sayang, walaupun aku pernah memulai suatu hubungan dengan Siska, tapi itu hanya sebuah masa lalu yang sudah aku lupakan. Jadi kau tidak perlu cemas akan hal itu. Kita sudah melewati banyak rintangan bersama-sama. Jadi, Aku harap kali ini pikiran yang ada di dalam kepalamu tidak akan mempengaruhi hubungan kit

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 118 ( Honeymoon)

    “Aku tidak ingin menjadi obat nyamuk lagi. Jadi, jangan libatkan aku dalam masalah ini, aku akan pergi ke suatu tempat jika kalian sudah membutuhkanku aku akan datang kembali. “Ucap Anton saat ketiganya sudah berada di halaman parkir mobil di area Pantai.Suci tersenyum, antara geli dan lucu melihat ekspresi wajah Anton saat ini. Rangga tidak peduli, pria itu segera turun dari mobil disusul oleh Suci.Setelah mereka berdua turun dari mobil, Anton kembali menjalankan mobilnya,meninggalkan Sepasang suami istri itu.Rangga dan Suci saling bergandengan tangan, keduanya seperti sedang melakukan honeymoon bersama.Suci melirik sekilas pada suaminya itu. Walaupun tidak memperlihatkan sebuah senyuman di wajah tampannya itu, tapi Suci yakin saat ini suasana Rangga lebih baik dari sebelumnya.“Bagaimana kalau kita berenang? “Tanya Rangga sesaat mereka berada di tepi pantai.Suci menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap ke tubuh suaminya itu.“Jangan bercanda Mas, aku tidak bisa berenang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 119 ( Honeymoon yang Bermasalah)

    Setelah puas menikmati air kelapa muda yang begitu sangat segar kami menuju ke arah parkir mobil untuk menunggu kedatangan Anton. sebelum kami menunggu Anton di area parkir pantai ini, Rangga sudah menghubungi Anton terlebih dahulu agar kami tidak terlalu lama menunggunya.“Mas, sepertinya tadi kau tidak terlalu menikmati air kelapa yang aku pesankan. kenapa? "tanya suci yang begitu penasaran dengan ekspresi wajah Rangga yang terlihat biasa saja saat menikmati air kelapa muda tersebut. “Kau tahu sayang, kau sepertinya cocok menjadi seorang detektif. Aku sudah berusaha untuk biasa saja saat meminum air kelapa tersebut ke rumah tapi sepertinya aku tidak bisa berbohong lagi. “Sahut Rangga dengan mimik wajah yang merasa bersalah karena telah membohongi suci.“"Apa sebenarnya kau tidak terlalu menyukai minum air kelapa muda kalaupun benar, seharusnya kau sejak awal bicara padaku. jadi, aku bisa memesankan minuman lain yang kau sukai. itu salahmu mas, bukan salahku! “Rangga menghela nafas

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 120 ( Terbayang Masa Lalu)

    Mata Suci melotot tajam menatap Rangga yang terlihat tersenyum ke arahnya. Suci yang enggan berdebat, Ia langsung pergi meninggalkan Rangga dengan membawa paper bag besar pemberian wanita paruh baya yang tadi tanpa sengaja memergoki dirinya dan Rangga sedang…..Suci tidak sanggup membayangkan kejadian itu. Ia benar-benar merasa malu atas apa yang dilakukannya bersama dengan Rangga.Suci menghentikan langkahnya, lalu ia berbalik menatap ke arah suaminya itu."Ada apa ? "Tanya Rangga saat melihat tubuh istrinya itu berbalik menghadap dirinya.“Mas aku baru pertama kalinya ke tempat ini, Lalu bagaimana bisa aku mengetahui Di mana letak kamar kita berada.jangan mempermainkanku Mas cepat katakan dimana tempatnya, tubuhku sudah sangat lengket dan aku ingin cepat-cepat mandi.”Jawab Suci dengan mimik wajah penuh kekesalan.Rangga menahan senyumnya, ia mencoba untuk tidak menertawakan sifat kekanakan Suci. pria itu lantas bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah suci.Di rumah Rahayu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 121 (Bertemu Rival)

    Rangga dan suci memutuskan untuk kembali ke rumah sakit tanpa Anton. Karena pria itu saat ini sedang tidak bisa mengantarkan keduanya. ada sesuatu yang harus ia selesaikan. Sebelumnya, Anton juga telah mengatakan bahwa ia tidak dapat mengantar Rangga dan suci. Itulah sebabnya, Mengapa Rangga memutuskan untuk membawa mobil sendiri.Rangga dan suci tiba di rumah sakit saat langit telah berubah gelap.sinar matahari telah terbenam dan berganti dengan cahaya rembulan. Keduanya nampak berjalan beriringan di koridor rumah sakit. Langkah kaki suci terhenti saat ia melihat siluet tubuh seseorang yang sangat ia kenali. Melihat tubuh istrinya itu berhenti mendadak, Rangga membalikkan tubuhnya, menatap ragu pada wajah Suci.“ Ada apa Sayang? "Tanya Rangga penasaran.”Suci tidak mengatakan apa-apa. tapi, Rangga memperhatikan sorot mata suci yang menatap ke arah depan. Ia pun, mengikuti arah pandang wanita itu. Hal yang Ia temukan pertama kali adalah sosok tubuh seseorang yang sangat ia kenali sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 122 ( Berkas yang Sudah Siap)

    “Mungkin bagimu saat ini berbicara denganku adalah hal yang sia-sia belaka. tapi suatu saat nanti Suci, kau akan berterima kasih kepadaku karena telah ada dalam hidupmu.” kata Restu penuh dengan rasa percaya diri.Suci terdiam karena merasa ada sesuatu yang membuatnya bimbang. Jika yang dikatakan Restu itu benar, bagaimana bisa tempo hari Restu merencanakan sesuatu hal yang di luar nalar yaitu akan mengoperasi wajahnya menjadi Siska agar Rangga tidak dapat lagi mengenalnya.“Secuil pun aku tidak akan pernah mengucapkan kata terima kasih kepadamu Restu. Kau adalah orang yang ikut serta memperburuk keadaan Rumah tanggaku dengan Rangga. bahkan, kau merencanakan sesuatu yang sangat buruk kepadaku saat itu. Apa kau tidak ingat jika kau akan merubah wajahku dengan Siska? “Restu terkekeh pelan.Ia sudah mempersiapkan diri jika Suci akan mengatakan hal itu. jadi baginya hal itu tidak terlalu membuat dirinya khawatir.“Cinta itu seperti obsesi. Bagiku saat itu adalah hal yang harus aku lakuka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 123 ( Tidak Bimbang)

    “Mas, jangan terlalu dipikirkan.” Suci mendekat pada suaminya, “Apapun Yang terjadi, Ibu adalah orang yang patut Mas hormati. Walaupun ibu banyak salahnya, Aku harap Mas tetap menjunjung tinggi martabat ibu sebagai orang tuamu.” lanjut suci dengan sambil mengelus lengan Rangga. Bukannya bersyukur memiliki ibu kandung yang begitu menyayanginya, Rangga tetap saja kecewa dengan apa yang telah ibunya lakukan selama ini. seharusnya ibunya lebih berempati pada orang-orang di sekitarnya. Sehingga tidak menimbulkan kekacauan Seperti ini.“Ibu, Lebih Baik Ibu istirahat saja sekarang. Kami akan berada di sini untuk membantu ibu menjaga Pak Sandi. Aku tahu, ibu tidak rela meninggalkan pak Sandi karena takut jika Ibu mertuaku mengecoh kita dan mengambil Pak Sandi.”Lestari tidak dapat menolak permintaan suci. Karena jujur saja, sebenarnya ia juga membutuhkan waktu untuk tidur guna mendapatkan kembali energinya.Keesokan harinya,Rangga memutuskan untuk mengantar Lestari ke kantor polisi. Sedangk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 124 ( Izin Pulang)

    Persoalan klasik seorang pria adalah saat mereka lupa akan sebuah hal yang disukai oleh istrinya itu. Pertanyaan Lestari membuat harga diri Rangga sedikit tergores karena tidak pernah dan tidak mencoba untuk mencari tahu apa yang diinginkan oleh istrinya itu. Sedikit ragu, akhirnya Rangga memutuskan untuk bertanya pada mertuanya itu.“Apa sebenarnya impian Suci, Bu? Karena jujur sebagai seorang suaminya, Aku tidak pernah mengetahui impian Istriku itu.aku terlalu egois, terlalu memikirkan tentang persoalan kantor dan secara tidak langsung membuat diriku tidak mengetahui banyak tentang istriku.”Lestari tidak terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Rangga. Jangankan Rangga, suaminya Juwari, mengetahui impian dirinya saat Suci akan memasuki bangku sekolah menengah Pertama. Karena Rahayu mengambil jurusan ilmu komunikasi membuat Juwari berpikir bahwa suci memimpikan untuk merangkai masa depannya dengan memperdalam ilmu komunikasi itu. namun,ternyata Juwari salah. Suci mengambil jurusa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12

Bab terbaru

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 152 ( I Love You, My Presdir! )

    "Sepertinya, kita salah kamar."Rangga dan Joni saling tatap, lalu mengalihkan pandangannya pada Suci."Apa maksudmu, sayang?" tanya Rangga."Wanita itu, dia tidak mungkin Siska. wajahnya...sama sekali, tidak mirip dengan Siska. aku yak-""Maaf, tapi itulah Siska. wanita yang wajahnya rusak dan bertubuh kurus itu Siska." Potong Joni. Saat Suci akan mematahkan perkataan Joni, seorang dokter dan perawat datang menghampiri mereka."Siapa diantara kalian, yang bernama Rangga?" tanya dokter itu sambil tersenyum."Saya, dok. " Rangga maju selangkah, agar bisa lebih dekat dengan sang dokter bertubuh gempal itu."Saya harap, kedatangan anda bisa sedikit membantu kesembuhan Siska," Mendengar nama Siska disebut, Suci kembali menolehkan kepalanya pada kaca jendela ruangan itu.Suci kembali mendekatkan wajahnya pada kaca jendela ruangan itu. Berkali-kali ia menggelengkan kepalanya, air matanya menetes begitu saja tanpa dapat ia cegah. Siska yang dulu terlihat begitu cantik dengan wajah yang semp

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 151 ( Menemui Mantan)

    Sandi yang telah sepenuhnya pulih dari luka yang dideritanya, telah kembali ke rumah. Lebih tepatnya, rumah yang disediakan oleh Lestari. Ia begitu menjaga keamanan mantan sahabatnya itu, dari orang-orang yang bisa saja kembali akan melukainya."Bagaimana, sudah kau urus semuanya?"Joni mengangguk mengiyakan.Lestari mendesah lega, karena semua rencana yang telah ia rancang sudah mulai menemui titik terang."Baguslah, kalau begitu tugasmu kali ini adalah mengantarkan anak menantuku ke Rumah Sakit-""Anda serius?"potong Joni. Pria itu nampak menatap wajah majikannya itu begitu serius."Maaf, apabila tindakan saya tidak sopan. tapi, terlalu berisiko jika harus kembali mempertemukan Rangga dengan mantan kekasihnya itu. saya hanya kasihan pada Suci." Lanjutnya tanpa berani memandang wajah Lestari.wanita itu sempat ingin memprotes, namun hal itu urung ia ucapkan karena paham bahwa Joni sudah mengetahui seluk beluk tentang keluarganya.Joni bukan sekedar anak buah Lestari. Namun, pria itu

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 150 ( Sedikit Rasa Iba)

    Lestari menatap wajah Suci, sebenarnya ia tidak ingin menyakiti buah hatinya itu. Tapi, sebagai seorang wanita, Lestari tidak cukup kuat untuk menahan beban pikiran saat melihat penderitaan Siska.“Maafkan, ibu sayang. Ibu kasihan melihat keadaan Siska. Dia benar-benar membutuhkan bantuan kita. Ibu tahu, kau akan kembali terluka saat suamimu menolongnya. Tapi, ibu yakin kau akan merasa kasihan jika melihat keadaannya.”Suci mengalihkan pandangannya pada suaminya. Ia ingin melihat dan mendengar, apa yang akan diucapkan oleh Rangga. Suci ingin mendengar, jawaban yang akan keluar dari bibir pria itu.Rangga yang ditatap seperti itu, mengalihkan pandangannya. Ia tidak dapat langsung memberikan jawaban atas apa yang diinginkan oleh ibu mertuanya itu. Jujur saja, banyak hal yang dulu pernah ia alami bersama dengan Siska. Ia tidak menampik, bahwa kehadiran Siska dulu pernah mengisi ruang dalam hatinya.“Apa jawabanmu, mas?” Suci tidak dapat bersabar lagi. Ia tidak ingin menunggu lebih lama l

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 149 ( Permintaan Lestari)

    Rangga hanya diam menatap isi karung yang telah dibuang oleh seseorang di depan pagar rumahnya.“Apa kita laporkan ke polisi saja, mas?” tanya Suci saat melihat isi karung yang membuat perutnya bergejolak ingin muntah.“Tega sekali mereka,”“Hubungi Polisi, kita akan lihat apa yang sebenarnya mereka inginkan. Jangan-jangan ini perbuatan Anton.” Pikir Rangga dengan mata yang masih menatap tubuh anjing yang telah mati. Bukan hanya satu, melainkan tiga ekor anjing yang sudah tidak bernyawa.***Pemberitaan tentang Karung berisi anjing yang telah mati menjadi topik hangat untuk, dibicarakan diberbagai macam platform media elektronik. Keluarga Rangga kembali menjadi bulan-bulanan pembicaraan media sosial manapun. Hal itu, membuat pria itu kembali harus ekstra berhati-hati saat pergi ke suatu tempat, terutama untuk keselamatan Suci, istrinya.“Ini adalah hasil petisi tanda tangan para karyawan yang tidak menginginkan kehadiran mu, di kantor ini.” Anton membuka rapat koordinasi dengan para p

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 148 ( Kali Ini, Harus Berhasil!)

    "Apa kau mau aku pecat, hah! mengganggu saja!" ucap Rangga pada seorang wanita yang terlihat menundukkan kepalanya saat pintu kamar telah terbuka."Ma-maaf pak, tapi tadi ada mobil berhenti di depan gerbang. terus melemparkan sesuatu di dalam karung. penjaga di depan gerbang, tidak berani membukanya tanpa persetujuan anda." Jawab wanita itu.Rangga menggeleng, otaknya terasa ingin pecah. namun, ia berusaha untuk tetap tegar menghadapi kenyataan bahwa ada saja manusia yang mencoba untuk mengganggu waktunya."Baiklah, dengarkan aku baik-baik. biarkan karung itu ditempatnya, tunggu sampai aku turun ke bawah, yang terpenting. kamera pengawas sudah merekam aksi orang tersebut. mengerti?""Baik, pak. saya akan memberikan informasi ini pada para penjaga." wanita itu bergegas untuk pergi meninggalkan Rangga."Ada apa mas?" tanya Suci, saat Rangga kembali masuk.ke dalam kamar dan menutup pintu."Hanya masalah kecil, tapi mereka membesarkan semuanya."Rangga menatap tubuh Suci yang sudah terbal

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 147 ( Ada Pengganggu)

    Rangga masih belum beranjak dari tempat duduknya. pria itu terlihat kesal karena sudah mendapatkan penolakan mentah-mentah oleh Suci. wanita itu nampak lebih segar setelah keluar dari kamar mandi.Suci memang menolak berhubungan dengan Rangga. hal itu karena bagian bawah tubuhnya masih merasa sakit karena ulah Rangga saat di kantor tadi."Masih marah?" Rangga menatap dingin wanita cantik yang saat ini sedang menatapnya."Sayang..." Suci mendekat, duduk di samping pria yang masih menampilkan wajah enggannya.Rangga mendesah pasrah, ia tidak mungkin bisa terus-terusan marah pada istrinya itu."Aku kesal, tidak dapat menikmati makananku." Jawab Rangga dengan senyum liciknya."Jadi, kau pikir aku ini makanan?"Rangga tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Istrinya itu.Suci terlihat sedikit terkejut, dengan respon yang diberikan oleh suaminya itu. setelah beberapa lama tidak melihat wajah Rangga yang tertawa lepas Seperti ini, rasanya hal ini begitu menakjubkan.Suci merengkuh tubuh

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 146 ( Diiringi dengan Hujan)

    Rangga mendekatkan wajahnya pada Suci, membuat wanita itu seketika mundur dan tidak dapat berbuat apa-apa karena kepalanya telah terpojok ke kaca jendela mobil."Mas, berhenti!"Rangga menghentikan gerakannya, alisnya terangkat satu. raut wajahnya terlihat agak kesal karena ucapan Suci."Mas, tolonglah. ini di jalanan, masa mau ciuman di dalam mobil?""Tidak ada yang salah, kita adalah suami istri yang sah!" Rangga terlihat kesal, pria itu kembali memperbaiki posisi duduknya pada kursi yang diduduki."Mas, jangan marah. dengarkan aku, setelah itu... terserah dirimu mau melakukan apa pun yang mas mau."Rangga menoleh, menatap wajah sang istri dengan senyum liciknya."Aku sempat menatap sorot mata Anton yang begitu kosong. apa mungkin selama ini Anton berpura-pura saja menjadi jahat?"Rangga semakin mengerutkan keningnya . ia masih merasa aneh dengan cara berpikir Suci. bagaimana bisa, apa motifnya?Rangga menggeleng, bentuk dari tidak setujunya ucapan yang baru saja Suci ucapkan."Tapi

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 145 ( Tatapan Mata yang Kosong)

    Suci sedang bersandar pada mobil, menunggu Rangga yang sedang mengambil kunci mobilnya yang tertinggal di ruangannya.“Suci?”Mendengar namanya dipanggil, Suci sedikit terkejut. Terlebih, ia mengenali suara itu. Walaupun ragu, Suci akhirnya menoleh . Karena tidak mungkin dirinya berpura-pura tidak mendengar sapaan itu. “Anton?”Pria itu menyunggingkan senyumnya. Seperti tidak terjadi apa-apa.“Pertemuan ini terasa canggung,” ujar Anton. Langkah kakinya semakin mendekat pada tubuh Suci.Suci berdehem beberapa kali, untuk menghilangkan rasa gugupnya.“Sebenarnya…hal ini tidak perlu terjadi. Aku, masih berharap agar kau tetap jadi asisten, mas Rangga.” Anton menghentikan langkahnya, tepat dihadapan Suci.Pria itu terlihat masih tersenyum menanggapi perkataan Suci. Namun, senyumannya justru membuat wanita cantik itu terlihat tidak suka. Lebih tepatnya, rasa takut yang terlihat jelas pada wajah Suci.“Kenapa ekspresi mu seperti itu? bukankah kita teman?”“Teman?”Anton mengangguk, mengiy

  • Tergoda Hasrat si Presdir Tampan   Bab 144 ( Tidak akan Kalah! )

    Setelah puas menikmati permainan singkat yang telah Rangga lakukan, Suci segera membasuh tubuhnya di toilet ruangan Rangga. Ia tidak ingin jika bertemu dengan karyawan di kantor ini, mereka dapat mencium aroma tubuh Rangga yang masih menempel pada tubuhnya.“Sudah?” tanya Rangga yang melihat tubuh istrinya itu baru keluar dari toilet.Suci mengangguk, lalu memilih untuk duduk di Sofa.Rangga dapat melihat bagaimana lelahnya sang istri setelah mendapatkan hukuman atas kesalahannya karena main kabur dari rumah. Namun, siapa sangka jika Suci tidak menyadari hal itu. Rangga memang sengaja akan mengerjai Suci di kantor, itulah sebabnya mengapa ia memilih untuk berangkat pagi-pagi sekali.“Mas, apa hari ini kau ada rapat?”Rangga mencoba untuk mengingat.“Hari ini tidak, tapi besok jam sebelas akan ada Rapat yang membahas soal petisi tanda tangan untuk aku dikeluarkan dari kantor ini, dan di pindahkan ke kantor cabang.” Jawab Rangga, wajahnya sama sekali tidak mengisyaratkan kesedihan. Pri

DMCA.com Protection Status