Tergoda Gadis Muda
Bab 59"Lala," panggil seseorang menyapa anakku.Aku berdiri agak jauh darinya. Tak ingin menghampiri mereka. Bagaimana ini. Apa aku harus ikut bergabung bersama mereka atau pulang saja.Tiba-tiba Titan menangis, tangannya mengarah ke kang Udin. Tubuh mungil dalam dekapanku tak bisa diam."Titan, sini Sayang!" panggil lelaki itu.Aku berjalan perlahan menuju tempat dia berdiri. Menundukkan wajah agar ia tak mengenaliku.Mengambil Titan dari dekapan. Tak sengaja kulitnya bersentuhan denganku. Ia terkejut begitu juga aku. Aku mendongkak dan menatap netranya.Memundurkan langkah, memberi jarak agar tak terlalu dekat. Kang Udin masih menatapku dalam diam."Bapak, ayo kita ke sana!" tunjuk Lala ke arah buah-buahan.Kang Udin menarik lenganku. Segera kutepis tanganya." Maaf," ucapnya kikuk.Ia melangkah terlebih dahulu bersama Lala dan aku menTergoda Gadis Muda Bab 60Pov RiniAku mengenal kang Udin melalui sosmed aplikasi biru. Sebenarnya, aku sudah tahu lelaki itu memiliki istri dan anak dan dia juga adalah kakak ipar kang Rohim kekasihku sejak sekolah.Kang Rohim adalah cinta pertamaku, tapi memilih menikahi gadis lain bukan aku. Orang tua Rohim tak setuju dengan hubungan percintaan kami. Hatiku terasa sakit dan nyeri mendapat perlakuan mereka. Apa salahku, sehingga mereka tak menerima cinta kami.Aku bertekadmembalas Dina yang telah merebut kekasih hatiku dengan cara mendekati kang Udin dan menikah dengannya. Aku tak mau menikah sah dengan lelaki itu. Kami harus menikah siri. Rencanaku harus berhasil bagaimanapun caranya.Lelaki bodoh itu masuk perangkapku. Dengan wajah yang polos dan sok imut berbicara dengannya membuat dia berbunga-bunga dan aku mengajak lelaki beristri ke atas ranjang tanpa ada penolakkan darinya. Lelaki mana yang tidak
Tergoda Gadis MudaBab 61Pov RiniAku dan kang Rohim sedang bercumbu di ruang tamu, tiba-tiba Dina datang membuka pintu ia menghampiri kami sambil menyentuh dada kanannnya.Setelah berkata kasar kepadaku, tubuhnya jatuh ke lantai. Penyakit jantungnya kambuh akhirnya ia dibawa ke rumah sakit dan menghembuskan napas terakhir. Apa aku senang? Tentu aku senang tak ada saingan. Sikap mertua dan kakak maduku berubah sejak saat itu.Hidupku dengan kang Udin tanpa pekerjaan. Pasti, membuatku sengsara dan menderita. Untuk makan saja susah apalagi untuk belanja. Beruntung kang Rohim mau menanggung semua keperluanku. Seminggu tiga kali ia akan datang membawaku jalan-jalan.Mba Eni dan Umi mencari bukti perselingkuhanku dengan Rohim. Untung saja kang Udin tak percaya karena matanya sudah tertutup cinta buta. Aku tertawa dan bersorak dalam hati.Semakin hari, aku dan Rohim semakin menjauh. Tak pernah chat maupun vidio call.
Tergoda Gadis MudaBab 62"Sri! Sri!" panggil Rini mengalahkan toa mesjid. Suaranya mengema, melangkah ke arahku yang sedang menyuapi Titan."Iya, Bu. Ada apa?""Ih, jangan panggil saya Ibu. Panggil Nyonya.""Baik Nyonya. Ada apa?""Kamu rapikan kamar saya berantakan sekali!" perintahnya."Bukankah ada bibi yang biasa rapikan?""Hei, kamu ngebantah. Saya gaji kamu tiap bulan. Terserah saya mau nyuruh kamu apa?""Titan lagi makan, Nyonya."Mengambil piring dari tanganku dan membuang sembarangan.Prang!Titan menangis histeris mendengar suara pecahan piring membentur lantai."Biarkan saja dia. Cepat rapikan kamar saya!""Iya, Nyonya." Membawa Titan bersamaku."Hei, mau dibawa ke mana anak saya!"Apa dia bilang, anaknya. Ngaku-ngaku anak. Dasar tuman, yang melahirkan aku bukan dia. Kalau emang Titan a
Tergoda Gadis MudaBab 63Ponsel Rini terus berdering. Tak henti-hentinya, kang Udin tak peduli dengan suara ponsel Rini sedangkan aku penasaran. Ah, siapa sebenarnya yang menghubunginya. "Pak, ponsel Nyonya berbunyi." Tunjukku ke arah benda pipih berkelap-kelip."Biarkan saja. Jangan kamu angkat!" ucapnya pelan dan mengelengkan kepala. Aku tahu pasti Rini akan marah jika, barang-barangnya disentuh orang lain. Aku melanjutkan pekerjaan yang tertunda akibat bunyi ponsel. Pikiranku beraneka buana. Apakah Rohim masih berhubungan dengan Rini.Tak mungkin, Rohim memiliki hubungan. Sedangkan Rini terlihat membenci lelaki itu. Maryam juga sangat baik dan cantik. Terlihat dari mata Rohim lelaki itu sudah bertaubat. Suara tangisan Titan membuatku bergegas merapikan kamar nyonya besar. Tak pantas sekali wanita muda cacat itu kupanggil demikian. Semakin kencang tangisan anakku. Ada bapaknya
Tergoda Gadis MudaBab 64Aku semakin kesal melihat tingkah Rini yang selalu seenaknya kepada anak-anakku. Rini sering memarahi Lala dengan alasan yang tak jelas. Kang Udin sebagai bapaknya hanya diam dan tak membela. Tambah membenci hatiku, ingin menampar wajah yang pas-pas itu. Kenapa aku begitu mencintai lelaki pengecut sepertinya.Ku tarik tubuh kang Udin dan mendorongnya ke arah sumur agar ia sadar kewajibannya menjaga anak-anaknya. Sayang itu hanya dalam khayalan.Rasa geram hanya bisa kupendam. Seandainya, aku dapat menghajar lelaki itu. Ah, semua hanya mimpi belaka. Rini keluar dari kamar. Bertolak pinggang bagaikan juragan tanah. Kimono masih menempel di tubuhnya. "Lala! Kamu sikat lantai kamar mandi ini!" perintah Rini bertolak pinggang. Seolah-olah ia adalah majikan dan anakku pembantu.Tubuh Lala menghampiri Rini dengan santai tanpa membantah. Mungkin sudah terbiasa dengan sikap buruk wa
Tergoda Gadis Muda Bab 65Mengambil dua cangkir memberi kopi dan gula di cangkir berbeda. Mataku melirik kanan dan kiri. Mengeluarkan botol kecil dari kantung baju. Kutuangkan sedikit demi sedikit ke dalam cangkir mereka. Semoga esok pagi mereka tak bersuara lagi. Kang Udin dan Rini meraih cangkir yang kuletakkan di atas meja. Menatap mereka dari kejauhan. Apa reaksi yang akan terjadi. Aku memberi obat pencuci perut kepada bapak dari anak-anakku. Beberapa kali ia harus mondar mandir ke kamar mandi. Rasa kesal ku pada lelaki itu membuatku tega melakukan hal tersebut.Sedangkan Rini. Kuberi obat tidur agar mulutnya tak berkoar. Rini langsung masuk ke kamar. Kang Udin selalu mondar-mandir ke kamar mandi. Biar rasa ia sakit perut. Tubuh kang Udin semakin melemas. Rini tak kuat menahan katuk mata. Rini membawa kang Udin ke klinik dan akhirnya lelaki itu harus di rawat inap. Sel
Tergoda Gadis MudaBab 66"Sedang apa kalian!" teriak Rini. Ia memergoki ku sedang berpelukan dengan kang Udin. Kami terkejut dengan kemunculannya. Kang Udin melepaskan pelukannya. Ia manatap Rini dengan benci."Ternyata, selama ini kalian membohongiku. Kamu adalah Eni. Kurang ajar sekali kamu!" makinya dengan menunjukkan jari telunjuk ke arah wajahku.Rini mengambil gawainya dalam saku celana, ia hendak menghubungi seseorang. Kang Udin merebut paksa ponsel tersebut."Tolong, jangan kamu sakiti mereka!" ucap kang Udin mengiba. Ia menjauhkan ponsel Rini. Rini berusaha mengambilnya, meraihnya dengan paksa. Ia memukul tubuh kang Udin."Berikan ponselku, Kang. Berikan! Kau akan menyesal telah mempermainkanku," ancam Rini. Wajahnya memerah menahan amarah."Tidak, aku tak akan membiarkan kamu menyakiti mereka. Kamu hampir membunuh istriku. Kali ini aku tak akan diam saja." Rini terkejut dengan ucapan suaminya dan
Tergoda Gadis Muda Bab 67"Lala, kenapa bapak belum keluar?" tanyaku kepada anakku.Tiba-tiba perasaanku tak enak. Apa yang dilakukan suamiku di dalam rumah.Aku masih setia menunggu suamiku tak kunjung datang. Segumpal asap keluar dari dalam rumah."Lala, apa yang terjadi? Mengapa banyak asap di rumah itu?" Kuingin mendekat, tapi melihat Titan dalam dekapan berpikir dua kali."Ibu lebih baik kita lihat bapak," ujar Lala. Wajahnya khawatir menatap rumah itu.Tak berapa lama terdengar bunyi ledakkan dan api semakin membesar. Gumpalan asap menghitam tercium bau bensin."Bu, Bapak masih di dalam!" Lala panik hendak menyusul. Aku menariknya untuk menjauh. Orang-orang mulai berdatangan. Kami berteriak meminta tolong."Tolong! Tolong! Kebakaran!"Semua orang mengambil ember dan mengisi dengan air."Awas! Mobilny
Tergoda Gadis MudaHari pernikahan telah tiba. Lala mengenakan kebaya putih untuk melakukan akad nikah. Makeup menambah kecantikan Lala.Aura terlihat cerah, sebelum menikah Lala melakukan puasa selama tiga hari. Membaluri tubuh dengan lulur kunyit yang dipercaya mencerahkan kulit tubuh.Sedangkan, Arka memakai jas hitam. Tampan dan berwibawa. Arka memandang dirinya dari pantulan kaca."Sebentar lagi, tittle dudamu akan berganti menjadi suami orang," ucapnya pada diri sendiri..Arka tak ingin menunda lagi. Memiliki Lala seutuhnya. Mumpung masih berada di Di Indonesia. Ini adalah kesempatan emas bagi lelaki beranak satu."Papa!" sapa Rafatar ketika melihat Arka."Hei, jagoan papa. Ganteng banget," puji Arka mencium pipi gembul anaknya."Anak siapa dulu, dong!" ucapnya bangga."Kamu sudah siap?" tanya Susi mengendong anaknya."Pasti Mbak."
Tergoda Gadis MudaLala menatap Arka penuh selidik. Dari mana lelaki itu mendapatkan foto dan video tersebut. Lala hendak berdiri. Namun, Baron mencegah tubuh Lala agar duduk kembali, menenangkan diri. Menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya."Sabar, Bos. Kita lihat dulu."Wajah Lala memerah, semua orang yang berada di sana tertawa. Foto Lala sejak kecil hingga masuk sekolah.Foto Lala tanpa busana sewaktu kecil. Bermain tanah dan lumpur. Wajah Lala marah saat di ambil gambarnya.Lala yang jutek dan galak sejak kecil terlihat jelas di wajah, kulitnya tropis karena ia senang bermain bola dan layangan.Lala ketika berlomba 17 Agustus merayakan ulang tahun kemerdekaan. Pakaian dan wajahnya terkena lumpur mengikuti panjat pinang.Tawa mereka masih mengema. Video Lala ketika masuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan SMA 80, tempat Arka mengajar dan bertemu Lala.Vide
Tergoda Gadis MudaLala mendapatkan kabar kalau ibunya telah melahirkan. Berita baik ini membuat Lala semakin bahagia. Davin yang memberi informasi tersebut."Mas, ibu sudah lahiran." Lala menghampiri apartemen kekasihnya yang baru saja sampai."Alhamdulillah.""Adikku kembar. Laki-laki dan perempuan.""Apa kamu berniat untuk ke sana?" Menepuk sofa agar kekasihnya duduk."Maunya. Tapi ....""Sebentar lagi liburan musim semi. Sebulan lumayan itu. Bagaimana kalau kita pulang ke Indonesia. Aku kangen Rafatar.""Benarkah! Asik! Kita bisa ke Indonesia."Lala mempersiapkan semua kebutuhannya yang akan di bawa ke sana. Nancy mendekatinya."Kamu jadi ke Indonesia?""Tentu. Sekolah telah libur sebulan. Aku ingin bertemu adikku.""Ehm, enak sekali. Aku sendirian dong.""Kan ada Abdul. Dia bisa nemenin kam
Tergoda Gadis MudaLala hendak melayangkan tangan lentik yang selalu dirawatnya hingga putih dan bersih ke arah pipi Arka. Lelaki berkaos hitam dengan jaket coklat menahan jemari Lala dengan tangan kekarnya. Lala hendak memberontak namun, kekuatan Arka tak sebanding dengannya. "Kamu masa lupa kalau kita melakukannya." Memeringkan sedikit kepala. Menyadari semakin cantik wajah Lala."Kapan?!" Membulatkan mata tak percaya."Ehm, waktu di gudang sekolah. Iya, gudang sekolah." Arka tak berani mengatakan yang sesungguhnya. Lelaki itu telah mencuri ciuman pertama Lala."Bohong!" hardiknya."Ehm, suer." Senyum terpaksa di bibir mantan guru Lala."Kita gak melakukannya dan itu gak kena bibir. Aku masih ingat." "Eh. Kamu masih ingat kejadian itu." Menaikkan salah satu alis. Mengoda Lala gemas. "Ehm, gak juga." Menarik lengannya dari
Tergoda Gadis Muda"La, tadi aku ke temu cowok ganteng banget! Meleleh liatnya." Nancy masuk tanpa mengucapkan salam.Melatakkan buku dan tas di atas meja belajar. Kamar mereka cukup luas. Lala tidur di kamar sebelah kanan dan Nancy sebelah kiri. "Ck, nih orang. Ucapain salam dulu baru ngomong." "Abis itu om-om ganteng banget." Memeluk boneka Lala gemas. "Oh, om-om aku kira anak muda. Kenapa gak kenalan?" Lala kembali fokus di buku pelajarannya. "Gak. Cuma bisa lihat dari jauh. Kayaknya dia nyasar La. Kasihan. Wajahnya bingung banget. Pasti pertama kali ke Inggris. Pengen nolongin tapi takut." "Mau nolong apa nyolong sampe takut segala." Terkekeh geli. "Ih, kamu itu. Emangnya aku cewek apaan nyamperin cowok." "Lah, kan mau kasih pertolongan bukan keperawanan, Nancy." "Tapi, kayaknya dia dari Indonesia. Mungkin orang jawa. Seandainya aja aku kenal sama dia. Past
Tergoda Gadis MudaLala berusaha beradaptasi dengan teman-temannya. Untung saja Lala memiliki teman satu negara. Ia bernama Nancy. Gadis dengan rambut sebahu memiliki lesung pipit menambah kecantikan alami.Banyak lelaki di kampus mengincar Nancy berwajah asia. Gadis itu menolak tawaran para pemuda dengan halus dan lembut agar mereka tak sakit hati cintanya di tolak."Nancy, aku pinjam catatanmu, dong," pinta Lala. Mendekati meja belajar milik Nancy.Mereka satu jurusan dan satu kelas. Nancy lebih pintar darinya. Sudah hampir sebulan Lala berada di Inggris.Setiap hari Eni selalu melakukan video call dengan putrinya."Ibu kalau pagi-pagi gak lihat kamu. Pasti mual dan muntah." Ucapannya terdengar manja. Wajah Eni khas bangun tidur langsung mengubungi sang anak."Kayaknya, debaynya mirip Lala." Terkekeh menatap sang ibu yang terlihat sedikit merajuk."Lala, ibu
Tergoda Gadis Muda"Bos, kalau nanti lulus mau ke mana?" tanya Rehan. Mereka sedang berada di ruang keluarga."Di atas bumi di bawah langit." Mata Lala fokus ke layar LCD."Ih, sih Bos. Kalau gak di atas bumi ya akhirat dong.""Mati dong. Emang kamu mau ke mana?""Aku mau jadi TNI membasami kejahatan," ucapnya bangga."Batman kali bukan TNI." Lala terkekeh geli. "Menjaga keamanan negara yang betul.""Iya, Ya. Malu sama Bos jadinya.""Kalian sedang apa?" tanya Davin yang baru keluar dari kamar."Biasanya Pa. Ngobrol setelah lulus." Lala menimpali."Emangnya Lala mau kuliah di mana?" tanya Davin, papa tiri Lala."Ehm, ada Pa. Tapi ...." Lala menundukkan kepala takut untuk mengungkapkan. Antara tega tak tega mengatakan tujuan pendidikannya."Ke mana?" Davin menegaskan kembali pertanyaannya."Ke I-Inggris."
Tergoda Gadis MudaFlashback Arka Arka bergegas pulang ke kontrakan. Lelaki itu takut kehilangan sang istri apalagi dalam keadaan hamil. "Laila, kamu kenapa?" tanyanya setiba di kontrakan.Suasana rumah kacau balau. Banyak barang-barang pecah dan berhemburan. Laila masih terdiam setelah menghubungi ponsel mamimya. Nyatanya, wanita itu tak bisa membawa Laila ke Belanda. Dengan alasan yang berbelit-belit. Hanya papi harapan satu-satunya. Ia begitu gengsi menghubungi lelaki itu. "Laila, kamu kenapa, Sayang?" "Aku lelah hidup miskin. Aku lelah makan tahu tempe all day. Aku lelah dan capek!" "Laila, tenang. Kamu lagi hamil. Kontrol emosimu." "Aku tak mau hidup miskin." "Roda akan terus berputar. Kita yang di bawah bisa saja berada di atas sewaktu- waktu. Kamu tak boleh begitu." Arka memeluk tubuh Laila. Membelai rambut sang istri dengan penuh kasih sayan
Tergoda Gadis MudaBu Sinta memilih menjual ke orang lain daripada ke bank. Sisa uangnya akan dipakai untuk umroh. Ia tinggal dengan Susi menjaga cucunya yang sering ditinggal kerja.Sedangkan Arka, memilih mengontrak. Kontrakan Arka tak begitu besar hanya sepetak saja. Jalur jalannya tidak terlalu ramai."Untuk sementara, kita tinggal di sini dulu.""Apa tidak bisa lebih besar lagi?""Nanti kalau aku sudah punya pekerjaan lebih baik. Kita baru mengontrak yang lebih besar.""Benarkah?"Arka menganggukkan kepala agar Laila merasa senang."Bagaimana dengan kuliahku? Mami dan papi tak pernah mengirim aku uang lagi.""Ehm, maaf aku juga gak bisa membayarnya. Uang kuliahmu sangat mahal."Laila kuliah di kampus swasta sedangkan, Arka universitas negeri. Harga semesternya lebih mahal Laila tiga kali lipat."Semester ini aku keluar," lirihnya.