Tergoda Gadis Muda
Bab 40Suara ketukan pintu mengagetkanku. Kubuka pintu perlahan sambil mengendong Titan. Lala dan Eki sedang tidur siang. Umi ada di kamarnya sedangkan baby sister Eki meminta izin keluar.Aku terkejut melihat tiga lelaki bertubuh kekar dan besar. Wajahnya sangar seperti preman. Tato menempel di lengan mereka. Mata mereka terlihat merah. Pandangannya menatapku sangar seakan aku adalah mangsanya.Suhu tubuhku berubah dingin, ingin menjerit, tapi tak bisa. Suamiku sedang bekerja. Kepada siapa aku meminta tolong. Mendekap anakku dengan perasaan takut. Ya Allah lindungilah kami."Kami ingin bertemu bu Eni?""Saya Eni. Kalian siapa?""Oh, jadi kamu yang menerima panggilan saya," tanyanya dengan melipat tangan."Apa yang kalian lakukan? Lepaskan tangan kalian dari tubuhku!" ucap aku mendekap tubuh anakku. Mereka menyentuh lenganku dan menariknya."Rumah ini disita! Kalian tidak pernah menyeTergoda Gadis Muda Bab 41Kang Udin pulang ke rumah, melihat mereka masuk ke mobil."Mereka siapa, De?" tanya suamiku menatap mobil yang melaju pelan."Mereka rentenir Kang," jawabku. Wajahku terlihat panik dan tegang. Keringat dingin membasahi tubuhku."Rentenir! Siapa yang Meminjam uang?" tanya kang Udin heran."Rini, Kang." Aku masuk ke dalam dan duduk di sofa tanganku masih mengendong Titan. Menceritakan semua perkataan sang rentenir."Astaga! Bagaimana Rini bisa mengambil surat itu?" "Aku gak tahu, Kang," ucapku pelan. Menutup wajah dengan satu tangan. "Kita harus bagaimana, Kang. Aku gak punya uang sebanyak itu. Rumah Umi sudah terjual dan uangnya hanya ada 100 juta. Bagaimana ini?" "Rini selalu membuat masalah. Aku tak menduga ia licik bagaikan ular." "Dia ular dan kamu tergoda olehnya. Tergoda gadis muda polos dan kamu mengorbankan kami," sungutku kesal.
Tergoda Gadis MudaBab 42Ketukan pintu mengagetkan kami yang sedang berkumpul di ruang tengah. Umi sudah mengetahui masalah yang terjadi.Kang Udin bangkit dan membuka pintu perlahan. Rentenir itu kembali lagi. Dengan tiga orang bodyguard berbadan besar dan kekar."Kalian sudah siap angkat kaki dari rumah ini?" tanya bos rentenir dengan tangan di masukkan ke dalam saku celana."Maaf Pak, tolong kasih waktu kami untuk membayar utang Rini. Istri saya Rini sudah meninggal beberapa bulan lalu. Saya mohon beri kami waktu." ucap kang Udin mengiba kepada bos rentenir." Kami sudah mendapatkan uangnya akan tetapi, istri saya di rampok.""Alasan kalian!""Maaf kami sudah memberi toleransi kepada kalian. Kalian harus pergi dari rumah ini.""Bagaimana kalau 50 juta dulu Pak? Sisanya akan kami lunasi.""Oh, tidak bisa. Rumah ini sudah ada yang nawar. Lebih baik kalian angkat kaki dari rumah in
Tergoda Gadis MudaBab 43 "Apa kabar kalian, apakah merindukanku," tanyanya dengan senyum sinis. Wajahnya terdapat luka goresan di bagian pelipis. Luka memanjang menggores wajah cantiknya. "Ri-rini, kamu masih hidup," tanya kang Udin dengan suara yang bergeta dan terkejut. Suara tawanya yang mencekam membuat Lala memeluk tubuh rampingku. Memanggil namaku lirih. "Aku masih hidup!""Bagaimana kehidupan kalian setelah aku mati." Tersenyum sinis dengan mata yang melotot. Ia melangkahkan kaki mendekati aku dan anak-anakku. "Ternyata, anakmu sudah lahir," ucapnya menyentuh kepala Titan, tatapannya menatapku sinis melihat tubuh Lala bergetar. Menghampiri kang Udin dan menatapnya dari ujung kepala sampai ujung kaki."Ri-rini, apa yang terjadi denganmu?" tanya suamiku menatap istri kesayangannya."Mengapa kamu menjadi seperti ini dan berubah kasar." "Akang--Rini yang polos dan lugu telah mati. Ist
Tergoda Gadis MudaBab 44Aku menunggu kang Udin di depan teras kontrakan. Lelaki itu sudah pergi hampir satu jam. Aku takut telah terjadi sesuatu dengan lelaki yang dipanggil Bapak oleh Lala.Kang Udin berjalan dengan gontai. Bajunya kotor, wajahnya bernoda merah."Astaghfirullahaladzim, Kang! teriakku menutup mulut dengan kedua tangan.Mengapa keadaan suamiku seperti itu.Mendekati lelaki itu dengan perasaan khawatir. Untuk kedua kalinya, aku melihat dirinya terluka.Akang Udin masuk dengan langkah sempoyongan. Wajahnya babak belur. Plastik yang di bawa robek di bagian pinggirnya. Aku menghampiri suamiku."Akang, apa yang terjadi? Mengapa seperti ini?" tanya aku khawatir melihat kondisi kang Udin."Akang, dipukulin orang," rintihnya memegang perutnya. Noda merah menetes di hidung suamiku. Membawa masuk tubuhnya ke dalam, menyandarkan di dinding"Siapa yang mukulin Akang?" Me
Tergoda Gadis MudaBab 45Melihat tubuh Lala yang tergeletak di lantai membuat aku berlari ke arahnya. Tangan mereka kutepis dan mendorong tubuh mereka. Aku memeluk tubuh anak perempuanku."Apa yang kalian lakukan dengan anakku?" hardik aku menatap mereka."Kalian telah mengganggu anak-anakku! Tak akan aku biarkan." Menatap mereka satu persatu. Mereka tertawa terbahak-bahak mendengar ucapanku."Kamu perempuan, bisa apa?" ejek mereka kepadaku.Aku mencoba menyadarkan Lala. Seorang lelaki memberi aku minyak gosok. Aku menatap laki-laki itu, ia berbeda dari bodyguard yang lain.Ia juga memberi aku air minum untuk Lala.Lala sadar dari pingsannya. Dan aku memberi minum kepada anakku. Suara tangisan Titan membuatku menoleh.Perempuan yang mengendong bayiku keluar kamar dan panik. Aku menatap anak kedua dalam dekapan perempuan itu.Perempuan itu mengh
Tergoda Gadis MudaBab 46Aku tak bisa tidur, mendengar percakapan mereka. Rini akan membunuhku dan menjual anak-anakku.Tidak boleh terjadi. Aku harus menyelamatkan anak-anak. Tapi, bagaimana caranya. Kang Udin saja tak ada.Berjalan bolak-balik. Menggigit kuku tangan hingga berdarah. Tidak, aku tak akan menyerah. Mereka anak-anakku tak boleh disakiti.Menghampiri Lala dan Titan. yang sedang terbaring di atas tempat tidur. Segera menutup mata agar aku bisa berpikir jernih.---Hawa dingin terasa menusuk ke tulang. Mengerjapkan mata perlahan. Biasanya, ada alarm di ponsel. Entah ke mana ponsel milikku.Jam berapa sekarang. Aku harus salat subuh. Untung saja kamar mandi di dapur. Segera melaksanakan salat subuh.Walaupun tak ada jam dinding, aku bisa tahu dari suara ayam jantan berkokok.Aku mencoba memanggil Rini untuk meminjam mukena. Tapi, mana mungkin wanita i
Tergoda Gadis MudaBab 47Aku mengerjap mata dan menatap Rini di sampingku. Tubuhnya masih terbalut daster kekurangan bahan."Ayo bangun, ini bukan hotel!" Menarik bahuku kasar."Jangan berisik anak-anakku sedang tidur." Menatap kedua anakku."Ikut aku!" pintanya kasar."Tak mau, aku masih ngantuk," ungkapku."Ikut aku atau aku buang anakmu."Ancaman dia membuatku mengikuti keinginannya. Berjalan mengekori dari belakang..Entah ke mana wanita itu membawaku."Bersihkan semua ini dan jangan sampai ada noda sedikitpun," perintahnya.Ruang tamu, dapur sangat kotor dan berantakan. Rini dan anak buahnya berpesta semalaman. Wanita itu memang gila dan tak waras."Cepat!" Mendorong tubuhku hingga terjerembab ke lantai. "Aku bukan pembatumu!" "Kamu sekarang adalah babuku. Aku bebas melakukan apa saja. Kalau kamu tak menuruti keinginanku. Aku buang anak-anakmu
Tergoda Gadis MudaBab 48Malam semakin larut. Aku tak bisa memejamkan mata. Teringat kejadian tadi. Rini tega melukai Titan tanpa perasaan.Aku harus pergi bagaimanapun caranya.Ceklek!Dibalik pintu, berdiri pengasuh Titan. Membawa minum dalam botol dan makanan ringan."Non, Rini belum pulang. Ini kamu simpan untuk anakmu. Jangan keluar kalau malam. Mereka suka berpesta dan mabuk. Jangan sampai kamu diperkosa. Jaga anak-anakmu," pesannya."Bu, tolong kami. Aku ingin pergi dari sini," ungkapku dengan berbisik."Saya juga gak betah. Tiap hari lihat orang zina. Takut dan ngeri.""Bu, bagaimana cara saya keluar dari sini. Tolong bantu saya. Kasihan anak-anak. Rini kejam dan tak berperasaan."Wanita itu menatap kedua anakku yang sudah terlelap. Menatap iba. Aku yakin ia bisa membantuku.---Seperti malam-malam sebelumya, suara musik mengema