Beranda / Romansa / Terbelenggu Cinta sang Pewaris / Chap 27. Dia mantan suamiku, 'kan?

Share

Chap 27. Dia mantan suamiku, 'kan?

Penulis: NAS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Apa ada seseorang dalam toilet, Nate?” Mia penasaran.

Nate terkesiap karena pertanyaan Mia. Ia sedikit melirik ke belakang tubuhnya. Tempat toilet berada, di dalamnya terdapat perempuan yang masih disembunyikan olehnya. Nate tak dapat membiarkan Mia mengetahui keberadaan Emma.

Nate tak buta selama dua tahun menikah dengan Emma. Ia mengetahui dengan persis bahwa perempuan berusia lebih dari setengah abad yang merupakan ibunya lebih menyukai Mia daripada Emma. Nate tetap bersikeras menikahi kekasihnya meski ibunya memaksa memilih Mia. Sebagai gantinya, mereka tetap tinggal di kediaman Mordha agar dirinya tak terlalu menjadi anak durhaka.

Perasaan Nate mengatakan jika Mia mengetahui keberadaan Emma, cepat atau lambat Josephine akan mengetahui tentang Emma. Ia tak mengetahui bagaimana hubungan dirinya dengan perempuan yang masih disembunyikan di dalam toilet ke depannya. Sebab itu, lebih baik tak membuat Josephine semakin membenci Emma.

“Tak ada siapa-siapa di toilet, Mia,” jelas Nate
NAS

Yuk! Jangan lupa vote, ya^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 28. Apa kau tertarik, Emma?

    “Ini aku, Emma,” terang perempuan di hadapan Emma. “Paige.” Emma mengernyit. “Paige?” “Ya, Paige Anderson.” Dia tersenyum canggung. “Paige Hailey Anderson,” ungkapnya karena Emma masih tak mengingat dirinya. Emma sedikit membuka mulutnya karena terkejut. Bukan terkejut karena kaget, melainkan tak menyangka. Perempuan yang sedang berbincang dengan dirinya tak tampak seperti sekarang saat terakhir bertemu. Ya, uang bukan segala-galanya, tetapi uang bisa melakukan segala-galanya. Suntik sana sini, tarik ke kanan dan kiri atau mungkin pisau bedah dapat merubah wajah. “Oh hai,” balas Emma sembari mengatur raut wajah terkejutnya. “Apa kabar, Paige?” Emma dan Paige pernah bertemu beberapa kali saat menjadi model. Saat itu, Emma baru memulai karir sebagai seorang model, sedangkan Paige sudah memulai lebih dulu. Dapat dikatakan, Paige adalah seniornya. Emma pernah menjadi model karena tak sengaja bertemu dengan seorang pencari bakat. Ia masih seorang putri seorang pengusaha yang memiliki

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 29. Apa kau pikir aku pelacur?

    Emma tiba di depan hotel mewah sebelum pukul tujuh malam. Hotel mewah berbintang lima yang memiliki bangunan berwarna abu-abu dan lantai sebanyak dua puluh. Ada dua buah pintu kaca tinggi dari lantai sampai menyentuh langit-langit yang bergerak berputar saat dilewati oleh para tamu hotel. Emma agak merasa heran karena harus menemui kenalan dari teman lamanya di sebuah hotel. Ketika pertama kali bertemu dengan seorang pencari bakat, dirinya diminta untuk datang ke kantor bukan hotel. Akan tetapi, naluri sebagai seorang kepala keluarga membuat Emma menutup mata. Ia menyingkirkan segala pikiran aneh dan kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Emma hanya ingin segera mendapat pekerjaan demi memenuhi kebutuhan. “Kamar superior lantai sepuluh.” Emma mengingat-ingat pesan dari Paige. Sama seperti nama jalan tempat hotel itu berada. Emma langsung mengarah ke tempat lift berada. Ia masuk ke dalam lift, lalu menekan tombol angka sepuluh. Fokusnya hanya menemui kenalan dari Paige karena it

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 30. Kau menjual dirimu, Emma?

    Emma berbalik ke arah toilet untuk mengambil pakaiannya. Ia ingin segera mengenakan kemeja dan rok miliknya, lalu pergi dari laki-laki tua bangka di hadapannya. Dalam hati, Emma merutuki diri sendiri yang tak pernah belajar dari pengalaman. Ia hanya ingin mencari uang dengan jalan yang benar. Namun, siapa sangka lagi-lagi dirinya harus terjebak bersama laki-laki mesum. George bergegas mengejar, kemudian menggendong Emma ke atas ranjang. Laki-laki tanpa sehelai kain pada tubuhnya sudah telanjur bergairah melihat tubuh perempuan dewasa yang masih tampak sempurna. Belum lagi, penolakan semakin membuat dirinya terpacu untuk memenuhi milik Emma. “Lepaskan aku!” teriak Emma. Ia memukul dan mendorong tubuh George yang sudah menindih tubuhnya, tetapi sebelah tangan George mencengkeram kedua tangannya. Emma terus berteriak dan memberontak karena tak ada waktu baginya untuk terisak-isak. Selain bertubuh gagah, laki-laki tua bangka itu juga mempunyai tubuh lebih besar dari Emma. Hanya butuh

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 31. Kita mau ke mana, Nate?

    Nate hendak makan malam bersama Mia di W Bar yang berada di lantai enam. Ia dan Mia baru saja keluar dari lift saat pintu lift sebelahnya juga terbuka. Rupanya, bukan hanya Nate dan Mia yang akan menikmati makan malam sembari disuguhkan pemandangan kota Chicago dari rooftop lantai enam, melainkan beberapa pasangan lain.Mata Nate menangkap sosok seorang perempuan berada di dalam lift yang dilewati olehnya. Di saat beberapa pasangan lain sudah keluar dari lift dan mengosongkan lift tersebut, perempuan itu tertinggal sendiri di dalam lift. Tentu saja, perempuan mengenakan kemeja merah muda dan rok pendek berwarna hitam menarik perhatian Nate.“Emma?” gumam Nate dalam hati.Jantung Nate berdetak sangat kencang saat melihat lift bergerak naik, alih-alih turun. Nate dengan cepat mengantarkan Mia ke arah W Bar dan meminta Mia menunggu dirinya di sana. Sementara laki-laki itu bergegas kembali ke arah lift. Ia memantau ke lantai berapa lift tadi membawa Emma.Jantung yang telah berdetak kenca

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 32. Kau menginap di sini saja, Emma.

    Emma sedang tak memakai pakaian yang layak, bahkan tak memakai alas kaki. Ia meninggalkan semuanya di kamar George. Lebih tepatnya, di dalam toilet kamar George. Perempuan itu terpaksa ikut dengan Nate menuju sebuah kamar suite seharga ribuan dolar per malam. Sebuah kamar suite dengan kelas tertinggi yang berada di lantai delapan belas. Ia pernah hampir datang ke sana saat laki-laki itu memberi pilihan sulit antara masuk penjara atau bertemu di hotel. Sekarang, dirinya benar-benar datang justru untuk bersembunyi. “Duduklah di sini,” pinta Nate seraya mengarahkan Emma pada sofa di ruang tamu. Emma beberapa kali mengusap air mata dengan punggung tangannya. Perempuan tangguh itu pun sesekali bisa lemah kala berhadapan dengan kejadian menakutkan. Bagaimana tak menakutkan ketika dirinya digendong ke atas ranjang oleh laki-laki yang tak mengenakan sehelai kain pun di tubuhnya. “Minum ini.” Nate memberikan sebotol air mineral yang baru diambil dari kulkas. Emma tak mengambil air mineral

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 33. Laki-laki yang mana, Dave?

    Mia tiba di lantai delapan belas tepat ketika pintu lift di sebelah lift yang tadi membawa dirinya hampir tertutup. Lift sebelah itu membawa tunangannya bersama perempuan lain. Kedua tangannya mengepal erat karena pasangan di dalam lift bahkan tak menghiraukan dirinya. “Argh!” pekiknya saat lift mulai bergerak turun. Niat hati ingin membuat Nate benci pada sang mantan istri. Namun, justru membuat keduanya semakin tak bisa dipisahkan. “Sialan kau, Emma!” umpatnya. Mia mengambil ponsel dari dalam dompet bermerek yang dihadiahkan oleh Nate. Perempuan itu sengaja memakai semua pemberian tunangannya saat makan malam untuk membuat terkesan. Akan tetapi, justru malah ditinggalkan. “Dasar perempuan jala—” Mia tak melanjutkan kata-katanya karena Josephine mengangkat panggilan teleponnya. “Halo, Mrs Mordha.” “Mia, apa kau tahu baru jam setengah tiga pagi di sini?” protes Josephine disusul suara menguap dari balik ponsel. Mia mengubah nada suaranya menjadi tersedu-sedu. “Maafkan aku, Mrs M

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 34. Good morning, Baby!

    Satu laki-laki yang mengetuk pintu dan satu lagi laki-laki yang membuka pintu. Keduanya saling beradu sorot mata tajam dengan wajah merah padam. Seolah-olah mereka berdua menyimpan dendam satu sama lain. Terlebih lagi, laki-laki di hadapan David. Ia menggertakan gigi sembari mengepalkan tangan karena tak percaya dengan yang dilihat olehnya. “Apa kau ada gangguan pendengaran?!” ketus laki-laki yang mengetuk pintu. “Aku tanya, apa yang kau lakukan di sini?” “Kau yang bertamu ke sini!” David mengingatkan dengan nada kasar. “Seharusnya kau yang menjawabku!” “Bertamu?” Laki-laki yang menjadi lawan bicara David bertanya-tanya dalam hati. “Apa dia … tinggal di sini?” Emma bergegas menuju pintu rumah saat mendengar keributan. Tangannya membuka daun pintu agar terbuka semakin lebar, lalu wajahnya muncul dari sebelah tubuh David. “Nate?” sebut Emma tak percaya. Perempuan itu menutup mulut dengan sebelah tangannya. “Bagaimana dia bisa tahu rumahku?” batinnya. Emma menoleh pada teman yang

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 35. Apa menurutmu ini ide bagus, Dave?

    “Apa kau sudah menikahi Uncle Dave, Mom?” Laki-laki kecil dan mungil bertanya sembari mengejapkan mata beberapa kali. Laki-laki kecil yang pintar berucap dan sangat kritis itu memiliki nama Ethan Sean Melgren. Sang buah hati yang usianya sekarang sudah lebih dari lima tahun. Dia putra satu-satunya yang menjadi harta sekaligus kekuatan bagi Emma. Nama tengah dan belakang Ethan diambil dari nama sang kakek. Ethan memiliki tubuh sedikit lebih tinggi daripada anak seusianya. Wajah mungil dengan mata cokelat seperti mata milik sang ibu serta bulu mata melengkung ke atas. Dia sungguh laki-laki yang sangat tampan dan akan semakin tampan saat besar nanti. “Prft.” Emma lalu tertawa mendengar pertanyaan sang buah hati. “Tentu saja tidak, Baby. Kenapa kau bertanya seperti itu, hm?” “Bukankah ini tempat tinggal Uncle Dave?” tanya Ethan dengan tatapan penuh menyelisik. Pada saat menginjak usia lima tahun, Ethan beberapa kali menanyakan tentang ayahnya. Laki-laki bertubuh kecil itu diberi penge

Bab terbaru

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 45. Kenapa kau menceraikan aku dulu?!

    “Kau mau datang padaku atau aku datang padamu, Emma?” tanya seorang laki-laki dari balik ponsel. Emma sedang bersama sang buah hati saat nomor tak dikenal menghubungi. Perempuan beranak satu itu tadinya tak ingin menerima panggilan, tetapi perasaannya berkata lain. Untung saja, Emma mengikuti perasaannya karena jika tidak laki-laki itu sudah berdiri di depan apartemennya. Emma membelalakkan mata saat mendengar suara lawan bicaranya. “Nate? Dari mana kau tahu nomorku?” “Apa itu penting, Emma?” Nate kembali bertanya. “Aku sudah di depan gedung apartemenmu. Kau yang keluar atau aku yang masuk, hm?” Dada Emma berdetak sangat kencang. Tanpa sadar, kepalanya justru menoleh pada sang buah hati yang sedang asyik belajar mewarnai. “Aku yang keluar!” tegas perempuan yang terpaksa harus meninggalkan putranya sejenak. “Mom—” Suara bocah kecil itu terpotong karena sang ibu dengan cepat menutup mulutnya. “Tunggu saja aku di restoran dekat apartemen ini. Aku akan memberi nama restoran lewat pe

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 44. Kau harus memuaskan aku, Fynn.

    Kelap-kelip lampu dansa mengikuti ingar bingar musik di klub malam Kota London. Sebuah klub ternama yang ramai didatangi pengunjung yang ingin menikmati musik, hiburan sampai minuman keras untuk melepas penat.Seorang perempuan cantik duduk sendiri menunggu hiburan. Dia perlu meluapkan kekesalan karena tunangan yang terang-terangan menolak dirinya. Jika tunangannya ingin bersikap keras kepala, dia pun akan melakukan hal sama karena dia berniat mempertahankan miliknya.Di saat sang perempuan sibuk menenggak minuman pahit dalam gelas kristal, datang seseorang yang segera mengambil tempat di sebelah perempuan itu. Tamu yang ditunggu-tunggu rupanya laki-laki tampan bertubuh tinggi bak model terkenal.“Kau sudah datang dari tadi, ya?” tanya laki-laki yang mengenakan kemeja berwarna silver.Perempuan cantik berambut hitam itu tak menjawab. Tubuh kesepian yang lama tak tersentuh menuntut ingin dimanja. Dia langsung naik ke atas pangkuan laki-laki bay

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 43. Kau pernah mencintaiku, Nate!

    Nate baru saja mendarat di Bandara London Heathrow dan wajahnya tampak sangat tak ramah pagi itu. Bukan karena mengantuk, melainkan karena kesal. Bagaimana tak kesal jika perempuan yang dicari olehnya bersembunyi di negaranya. Bodohnya lagi, orang suruhannya tak dapat melacaknya. Nate baru mengetahui keberadaan Emma dari seorang mata-mata. Laki-laki tampan yang sedang kesal itu berniat langsung menemui sang perempuan. Dia sudah tak dapat lagi menahan perasaannya. Apalagi, perempuan yang pernah menikah dengannya seolah sedang bermain kucing-kucingan dengannya. Akan tetapi, Nate mengurungkan niat. Laki-laki yang sedang tampak kejam itu tak boleh membuat takut sang perempuan. Ia tak ingin lagi ditinggalkan karena tujuan sekarang mencari tahu yang terjadi di masa lalu. Jika perempuan yang digugat cerai tak melakukan seperti kesalahan, Nate akan merebutnya kembali. Mia bergegas berlari untuk menyambut tunangannya. “Nate Sayang, kenapa kau tak bilang akan pulang?” “Apa aku tak boleh pula

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 42. Kau tampan, tetapi kurang ajar!

    “Apa aku harus membawamu ke negara lain, Em?” David bertanya dari balik ponsel. Emma tercekat dan matanya membulat. “Aku saja belum bekerja di sini, Dave!” Perempuan cantik yang sudah meninggalkan restoran itu baru berniat ingin menikmati keindahan kota London bersama keluarga dan temannya. Sebab, kemarin seorang pengurus rumah tangga akhirnya berhasil didapatkan. Namun, tak disangka-sangka keberadaan dirinya malah diketahui sang mantan mertua. Emma dalam perjalanan kembali ke apartemen saat dihubungi temannya. Ia kemudian menceritakan kejadian yang baru dialami. Kebetulan restoran yang tadi didatangi olehnya hanya selisih dua gedung dari bangunan menjulang tinggi. Sebuah bangunan yang akan menjadi kantornya selama beberapa bulan ke depan. David belum mulai bekerja persis seperti Emma. Hanya sekedar mengunjungi kantor yang baru buka beberapa bulan lalu. Setelah mendengar cerita dari temannya, laki-laki berambut pirang itu geram. Dia hendak mendatangi Emma untuk menghibur, tetapi pe

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 41. Ethan … ayahmu sudah lama meninggal.

    “Apa kau begitu menyukai kedua pamanmu, Ethan?” Emma mengangkat kedua alisnya sembari menunggu jawaban sang buah hati. “Kau mengajak main Uncle Dave dan menelepon Uncle Jeff … hampir setiap hari.” Anak laki-laki bertubuh seratus sentimeter itu mengangguk dengan cepat. “Tentu saja.” “Dan kau tak menyukaiku? Padahal aku ibumu!” Emma berpura-pura merajuk. “Aku yang melahirkanmu, tetapi kau tak pernah mengajakku bermain seperti kau dengan Dave. Kau juga tak bercerita padaku seperti kau bercerita pada Jeff.” Bocah mungil itu memeluk sang ibu. “Aku menyukai Mommy, tetapi aku anak laki-laki, Mom. Aku harus bermain dan bercerita pada sesama laki-laki!” Emma yang sedang merajuk pun tertawa mendengar alasan putranya. Ia berjongkok agar tubuh mereka sejajar, lalu dikecup kening sang buah hati. Perempuan itu tak menyangka kesulitan yang dialami saat mengandung putranya sama sekali tak sia-sia karena putranya adalah sumber kekuatan. Emma tak pernah merasa anaknya adalah beban baginya. Ia tak t

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 40. Cari perempuan ini secepatnya!

    David menatap sepasang iris mata cokelat milik teman yang diam-diam disukai olehnya. “Bagaimana jika aku meminta kau menikah denganku, Em?” Emma terkesiap karena pertanyaan yang mengejutkan. Ia balik menatap laki-laki tampan berambut agak panjang yang berada di sebelahnya sembari mengejapkan mata beberapa kali. “A-Apa maksudmu, Dave?” tanyanya kebingungan. “Bukankah tadi kau bertanya cara membayar hutangmu padaku?” David mengingatkan perempuan itu. “Dan aku menjawab, bagaimana jika aku meminta kau menikah denganku? Untuk membayar hutangmu.” Laki-laki itu menyunggingkan senyuman seraya menaikkan alisnya beberapa kali. “Apa yang akan kau lakukan, Em?” Tak sedikit orang mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki tak dapat berteman. Bukan tanpa alasan, melainkan sudah banyak kejadian. Itu juga yang terjadi pada David. Anak laki-laki dari pemilik Doxon Group sudah menyukai temannya sejak lama mereka masih remaja. Selama lima belas tahun atau dapat dikatakan setengah hidupnya, dia memend

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 39. Jangan mempersulit dirimu, Em!

    David yang memiliki nama lengkap David John Doxon memang bukan orang sembarang. Laki-laki itu putra pertama sekaligus anak laki-laki satu-satunya dari pemilik Doxon Group. Dia menjabat sebagai COO atau disebut juga sebagai tangan kedua dari CEO yang tak lain adalah ayahnya. Dan cepat atau lambat, Doxon Group juga akan menjadi miliknya. Seperti Mordha Oil & Gas Company, perusahaan milik ayah David bergerak di bidang minyak dan gas bumi. Kedua perusahaan itu sama-sama masuk ke dalam delapan perusahaan minyak dan gas terbesar di seluruh dunia. Mereka berdua sangat kompetitif sampai perusahaan lainnya menyebut mereka sebagai rival sejati. Sebagai pimpinan operasional perusahaan, dia bertanggung jawab mengawasi dan mengambil keputusan. Termasuk kantor yang baru buka beberapa bulan lalu di London, Inggris. Oleh sebab itu, David akan bertugas di sana selama beberapa bulan ke depan. Emma berkali-kali menolak saat David menawarkan pekerjaan dengan alasan tak ingin merepotkan. Namun, perempua

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 38. Aku suka tinggal di Chicago, Mom.

    Selama satu minggu, Nate sudah beberapa kali menghancurkan barang karena kesal. Sang pewaris tampan dan kejam itu masih belum menemukan keberadaan Emma. Ia sudah memerintahkan asistennya agar menambah orang lagi yang dapat membantu orang suruhan mereka. Nate tetap melakukan pekerjaannya meski berada di Chicago. Ia sibuk mengurusi pekerjaan, mendengar rengekan tunangan, cerocosan ibu dan memantau pencarian Emma. Kepala yang ditumbuhi rambut cokelat alami miliknya serasa ingin pecah. Sebab itu, Nate memilih menghancurkan barang daripada kepala orang. “Bukankah sudah aku bilang kalau pekerjaanku di sini belum selesai?” Nate sedikit mendesis di ponsel karena rengekan sang tunangan. “Apa tak ada yang bisa kau kerjakan di London selain meneleponku setiap saat?” “Aku meninggalkan pekerjaanku untukmu, Nate!” Mia terdengar tak terima dengan kata-kata dari laki-laki yang dicintainya. “Well, apa aku memintamu?” Nate menantang perempuan yang sedang kesal di balik ponsel. “Kau boleh kembali ke

  • Terbelenggu Cinta sang Pewaris   Chap 37. Ibu tirimu memang sialan!

    “Emma …,” panggil suara laki-laki dari belakangnya. Emma terdiam karena suara di belakangnya sembari mencoba menebak-nebak siapa pemilik suara berat dan dalam. Hampir mirip seperti suara Nate, tetapi sedikit berbeda. “Kau … Emma, ‘kan?” Laki-laki itu memastikan. Emma sedikit demi sedikit menoleh ke arah asal suara. Matanya lebih dulu menatap kemeja biru gelap yang menutupi tubuh tegap dan kuat. Ia mengira-ngira laki-laki itu memiliki tinggi yang sama dengan Nate jika dilihat dari tinggi bahu di hadapannya. Perempuan yang hendak masuk ke dalam restoran ayam cepat saji itu menelan air liur. “Dia bukan Nate karena aku hapal suaranya,” batinnya. “Lalu … dia siapa?” Laki-laki berambut pirang agak gelap sedikit meninggikan suara. “Melgren!” tegurnya. “Jangan pura-pura tak mengenaliku!” Emma perlahan-lahan mengangkat kepala sampai mata cokelat tua beradu tatap dengan sepasang iris mata biru pucat. Perempuan itu mengejapkan mata beberapa kali dengan mulut sedikit terbuka karena laki-laki

DMCA.com Protection Status