Beranda / Romansa / Terbawa Hasrat / Bab 62. Time to Leave

Share

Bab 62. Time to Leave

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-04 01:44:38

Marco menatap foto Xena semasa kecil tengah berpelukan dengan Xander. Raut wajah pria paruh baya itu menunjukan jelas kemuraman dan tersirat menyimpan luka. Manik mata tegasnya telah terselimuti awan gelap yang menyimpan segudang kesedihan.

“Marco?” Angela mendekat pada Marco, menatap suaminya itu tengah melihat foto masa kecil Xena dan Xander.

“Aku tidak bisa menjaga Xena dengan baik,” ucap Marco penuh penyesalan.

Angela memeluk lengan Marco. “Jangan salahkan dirimu atas apa yang telah terjadi. Kita bisa menjaga Xena dengan baik. Mungkin ini memang perjalanan hidup Xena yang harus dia tempuh untuk menjadikannya jauh lebih dewasa. Sekarang lebih baik kita keluar berkumpul dengan anak dan menantu kita. Tidak baik mengurung diri di kamar.”

Marco tersenyum dan menganggukan kepalanya. Detik selanjutnya, Marco meletakan bingkai foto anak-anaknya—melangkah keluar kamar bersama dengan sang istri. Raut wajah muram Marco kini berusaha dia hilangkan agar Xena tak melihatnya sedih.

Di depan, Mar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
sesak rasanya dadaku
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terbawa Hasrat    Bab 63. It’s Over

    Xena tak pernah mengira hidupnya berada di titik terberat. Jika dulu, Xena selalu ceria akan kehidupannya yang indah, kini semua itu telah lenyap tak lagi tersisa. Kehidupan Xena bagaikan berada di dalam dunia yang sunyi tak berpenghuni.Mendengar pengakuan Morgan akan menikah dengan Angie, memang telah membuat hati Xena hancur berkeping-keping. Namun, Xena pun menyadari bahwa apa yang telah dipilih Morgan adalah yang paling terbaik.“Xena, apa kau sudah siap? Dad, Mom, dan Xander sudah menunggu di depan. Kita harus berangkat sekarang. Jadwal penerbangan kita di dua jam lagi.” Audrey menghampiri Xena yang masih bergeming di kamar gadis itu.Ya, hari ini telah tiba waktunya Xena bersama dengan keluarganya kembali ke Roma. Kemarin, dokter telah mengizinkan Xena untuk melakukan penerbangan. Xena memang harus segera kembali ke Roma, dan mengubur semua kenangan buruknya di Paris.“Apa semua barang-barangku sudah dibawa, Kak?” tanya Xena pelan seraya menatap Audrey dengan tatapan kerapuhan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Terbawa Hasrat    Bab 64. He Belongs to Me

    Angie melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu menunjukan pukul sembilan pagi. Wanita itu nampak terburu-buru, seperti memiliki janji temu. Akan tetapi, Angie belum bisa pergi karena wanita itu belum berpamitan pada Morgan.“Morgan?” Angie masuk ke dalam kamar, dan mendapati Morgan berdiri melamun melihat ke luar jendela. Wanita itu mengembuskan napas panjang. Sayangnya, Morgan sama sekali tak menyadari kehadirannya. Padahal dirinya memanggil Morgan sedikit keras. “Morgan?” Angie mendekat, dan menyentuh lengan Morgan. Refleks, Morgan membuyarkan lamunannya di kala merasakan sentuhan tangan Angie. Pria itu kini mengalihkan pandangannya, ke depan Angie, menatap Angie dengan wajah yang dia munculkan senyum. “Ya?” Morgan membelai pipi Angie lembut. “Ada apa?” tanyanya hangat.Angie melingkarkan tangannya di leher Morgan. “Apa yang kau pikirkan?” ujarnya bertanya penuh kelembuan. Sebelumnya, Angie sudah mendapatkan kabar kalau Xena telah kembali ke Roma. Tak hanya it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Terbawa Hasrat    Bab 65. Xena's wish

    Satu bulan berlalu … Roma, Italia. Kandungan Xena memasuki minggu ke dua puluh. Perut Xena sudah semakin membesar. Pun tubuh Xena jauh lebih berisi dari sebelumnya. Satu bulan sudah Xena berada di Roma, tapi tak pernah satu kali pun Xena keluar rumah. Gadis itu lebih memilih untuk menyendiri.Beberapa kali, Xena diajak untuk jalan-jalan keluar rumah, tapi rupanya Xena memilih untuk memilih tetap tinggal di rumah. Alasannya, Xena enggan dipotret oleh paparazzi. Sudah cukup banyak gossip tentang dirinya yang membuat nama baik keluarganya terganggu. Pagi itu, Xena duduk di sofa kamar, menatap ke luar jendela, indahnya cuaca di kota kelahirannya itu. Sekalipun hati Xena terluka, tapi dia tak pernah menyesali apa yang telah terjadi. Xena tak pernah menyesal mengenal Morgan ataupun mengandung. Bagi Xena, mengandung adalah hal yang indah. Dirinya akan menemukan belahan jiwanya sekaligus sahabat baru di masa depan nanti.“Nona Xena?” seorang pelayan melangkah menghampiri Xena.“Ada apa?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Terbawa Hasrat    Bab 66. I Can't Marry You

    Morgan menatap cermin, melihat dirinya telah terbalut oleh tuxedo putih. Hari yang dulu pernah menjadi impannya telah terwujud. Dulu, Morgan selalu berharap dan memimpikan akan menikah dengan Angie, namun di kala semesta mengabulkan harapannyan, pria itu malah tak merasakan perasaan menggebu bahagia yang seharusnya hadir.Morgan layaknya tengah menepati janji, bukan karena menginginkan sesuatu hal. Ya, pria itu merasa dirinya sudah tidak lagi waras. Sejak tadi pun dia merutuki perasaannya yang sama sekali tak merasakan rasa bahagia. Yang Morgan rasakan adalah kecemasan dan perasaan bersalah yang semakin dalam. Hatinya tak bisa menutupi, bahwa dirinya telah melakukan sebuah dosa besar.“Tuan?” Hemlet melangkah masuk ke dalam ruang ganti pria.Morgan mengalihkan pandangannya, menatap Hemlet yang kini ada di hadapannya. Morgan seakan ingin memberikan suatu perintah pada sang asisten, namun lidahnya seolah mati tak mampu merangkai kata.“Tuan, sebentar lagi upacara pernikahan Anda akan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Terbawa Hasrat    Bab 67. New Life

    Beberapa bulan kemudian … Auckland, New Zealand. Angin berembus kencang menggerakan bunga-bunga yang baru saja tumbuh. Langit terang dan cerah seakan matahari menunjukan keindahannya yang memukau sempurna. Pemandangan indah dan menyejukan sangatlah menyegarkan mata.Xena menelusuri taman di belakang rumahnya hanya dengan kaki telanjang. Dress besar menutupi perut buncitnya, membuat Xena tampil sangat cantik. Usia kandungan Xena kini telah memasuki minggu ke tiga puluh lima.Beberapa hari lalu, dokter mengatakan dalam waktu dua minggu lagi, Xena akan melahirkan. Tentu Xena memilih untuk melahirkan di New Zealand, tidak di Roma. Gadis itu telah memulai kehidupan barunya di New Zealand.Selama ini, Xena sama sekali tidak tahu berita di Roma. Xena memutuskan menetap sementara di New Zealand, dan meninggalkan semua kehidupannya di Roma. Xena ingin hidup tenang dan damai tanpa ada gangguan dari siapa pun.“Ah, bunga lily sudah tumbuh.” Xena mengusap-usap perutnya, mengajak anak yang ada d

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Terbawa Hasrat    Bab 68. Fire at the Mall

    Xena duduk di sebuah kafe dengan pemandangan yang sangat indah. Gadis itu sengaja duduk di pinggir jendela guna melihat pemandangan. Banyak pasangan muda yang nampak begitu romantis, dan menyejukan pemandangan matanya. Meski memiliki sedikit rasa iri pada pasangan muda itu, tapi tetap Xena selalu mampu mengatasi perasaannya.Pagi ini, Xena sengaja ke kafe yang letaknya tak terlalu jauh dari rumah. Gadis itu ingin menikmati duduk di kafe sambil melihat banyak manusia yang nampak sibuk dengan segala aktivitas mereka. Selama tinggal di Auckland memang kebiasaan Xena adalah menikmati kehidupannya. Xena tak ingin stress memikirkan masalah.“Nona, ini minuman Anda.” Seorang pelayan menyajikan susu hangat ke hadapan Xena serta sandwich tuna.“Terima kasih,” jawab Xena hangat.“Ah, ya, Nona. Bunga ini untuk Anda. Tadi ada pria yang meminta saya memberikan bunga ini pada Anda.” Seorang pelayan memberikan bunga mawar merah yang indah pada Xena.“Untukku?” Xena menerima bunga mawar merah, dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Terbawa Hasrat    Bab 69. I Don’t Love You Anymore!

    Pelupuk mata Xena mulai terbuka. Rasa sakit di kepalanya perlahan mulai menghilang. Sayup-sayup di kala mata Xena terbuka—dia mengendarkan pandangannya ke sekitar menatap dirinya berada di dalam sebuah kamar asing yang belum pernah didatanginya.Raut wajah Xena berubah. Kesadaran gadis itu mulai pulih. Kepingan memori mulai tersusun di dalam otaknya. Xena ingat dengan jelas dirinya berada di sebuah mall, tapi mall itu kebakaran. Pun dirinya terjebak di dalam mall, di kala berusaha untuk melarikan diri.Xena tak mungkin salah. Ingatannya masih berfungsi sangat baik. Namun, kenapa sekarang malah dirinya ada di sini? Wait! Apa mungkin dirinya diculik? Wajah Xena memucat ketakutan membayangkan sesuatu hal negative di pikirannya.“Nona, Anda sudah bangun?” Seorang pelayan melangkah menghampiri Xena, membawakan jus buah.Xena menatap sang pelayan dengan tatapan bingung dan tak mengerti. “Kenapa aku ada di sini?” tanyanya menuntut jawaban.“Tuan yang membawa Anda ke sini, Nona,” jawab sang p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Terbawa Hasrat    Bab 70. Never Give Up

    Morgan memejamkan mata singkat seraya menenggak wine di tangannya. Raut wajah pria itu nampak gelisah. Hingga detik ini, Xena tak pernah mau percaya padanya. Berkali-kali dirinya sudah menjelaskan, tapi tetap Xena tak mau mendengarkan penjelasannya. Saat ini, Morgan masih mengurung Xena di kamar, tak mengizinkan Xena untuk pergi. Dia tahu bahwa tindakan ini salah, namun jika dirinya melepaskan, maka pasti Xena akan mencoba melarikan diri darinya. Hal itu yang membuat Morgan akhirnya memilih untuk tak membiarkan Xena pergi ke mana pun.“Tuan Morgan?” Hemlet melangkah mendekat pada Morgan.Morgan mengalihkan pandangannya, menatap dingin asistennya itu. “Ada apa?”“Tuan, apa Anda masih mengurung Nona Xena?” tanya Hemlet penuh hati-hati.Morgan mengembuskan napas kasar. “Ya, aku masih mengurungnya. Aku takut Xena meninggalkan kota ini setelah bertemu denganku.”Hemlet tersenyum samar. “Tuan, Nona Xena sedang hamil besar. Akan sangat beresiko jika beliau berpergian jauh. Anda jangan dulu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09

Bab terbaru

  • Terbawa Hasrat    Bab 94. Ending Scene (TAMAT)

    Beberapa minggu kemudian …Suara tangis bayi memecahkan ruang persalinan. Tangis bayi laki-laki itu begitu kencang bercampur dengan tangis haru bahagia dari Xena dan Morgan. Berkali-kali Morgan mengecupi bibir Xena. Dua insan saling mencintai itu tengah berbahagia dengan kelahiran anak kedua mereka. Setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali memiliki buah cinta lagi.Sang dokter meminta Xena untuk melakukan proses IMD. Bayi laki-laki Xena lahir dengan sehat dan sempurna, tanpa kekurangan apa pun. Meski baru lahir, tapi bayi laki-laki Xena itu sudah memiliki rambut yang hitam dan tebal. Bibir mungil sedikit belah, dan hidung nan mancung. Jika di lihat, wajah bayi laki-laki itu perpaduan dari wajah Xena dan Morgan.“Sayang … kau tampan sekali,” ucap Xena dengan air mata yang terus berlinang. Hatinya lega sekarang putranya sudah berada di dalam pelukannya. Bahkan sekarang putra kecilnya itu begitu lahap meminum susu. Sepertinya putranya sangat lapar.Morgan tersenyum menatap hangat put

  • Terbawa Hasrat    Bab 93. Extra Part VIII

    Lampu kamera menyorot di ballroom hotel megah pernikahan Biana berlangsung. Para tamu undangan menyaksikan janji suci pernikahan Biana Faye dan Lake Tate. Tampak semua tamu undangan turut berbahagia atas pernikahan Biana dan pria yang bernama Lake Tate—yang sekarang telah resmi menjadi suaminya. Xena dan Morgan duduk di kursi bagian depan nomor tiga, mereka melihat jelas upacara pernikahan Biana dan Lake yang tengah berlangsung. Keluarga besar Xena duduk di kursi di belakang Xena dan Morgan.Bonita berada di pangkuan Morgan. Tentu gadis kecil itu diajak ke pesta. Xena dan Morgan memang sengaja mengajak Bonita. Lagi pula, Rikkard dan Rachel juga ikut, jadi Bonita tak merasa kesepian sama sekali.Sejak tadi, Xena menjadi sorotan para media. Terutama Bonita yang duduk di pangkuan Morgan. Kilat kamera tak henti terarah pada keluarga kecil Morgan. Bagaimana tidak? Morgan Louise adalah mantan suami dari Biana Faye, wajar kalau kehidupan keluarga pria itu menjadi sorotan para media. Berunt

  • Terbawa Hasrat    Bab 92. Extra Part VII

    Xena menatap undangan pernikahan Biana yang baru saja diantar oleh kurir. Sebuah undangan dengan design kombinasi gold dan putih, membuat undangan itu nampak sangat indah dan elegan. Hanya melihat undangan pernikahan saja, Xena sudah yakin bahwa konsep pernikahan Biana akan sangat cantik.Hal itu tidak perlu diragukan. Mengingat Biana adalah anak dari seorang Presiden Prancis. Pasti pernikahannya dibuat dengan konsep sedemikian indah dan cantik. Iri? Jelas saja Xena tidak iri. Malah, Xena sangat bahagia mendengar kabar tentang Biana telah menemukan belahan jiwanya.Xena ingat dulu Biana mengatakan tak pernah bisa melupakan Morgan. Padahal Morgan hanya menjadikan Biana sebagai alat agar Morgan memiliki chanel demi bisa menemukan Angie. Jika saja Xena berada di posisi Biana, sudah pasti Xena akan sangat hancur dan terpuruk.Bagi Xena, sosok Biana adalah sosok wanita yang kuat, hebat, dan tegar. Bahkan di detik-detik terakhir dirinya memilih menyerah dengan Morgan, Biana datang memberika

  • Terbawa Hasrat    Bab 91. Extra Part VI

    Jam dinding menunjukkan pukul sembilan malam. Xena masuk ke dalam kamar, setelah tadi dia membacakan dongeng untuk Bonita. Tentu Xena tak hanya sendiri, Morgan pun turut menemani Bonita. Namun, setelah Bonita terlelap, Morgan ke luar sebentar karena ingin menjawab telepon.Xena mengusap-usap perutnya yang begitu buncit. Perutnya sudah terasa begitu begah. Makan sedikit ataupun makan banyak tetap saja Xena merasakan perutnya terasa begah. Sampai membuatnya kesulitan untuk bergerak.Xena ingin membaringkan tubuh di ranjang, namun Morgan dengan sigap membantu sang istri untuk berbaring di ranjang. Ya, Morgan tahu kalau Xena pasti kesulitan untuk berbaring karena posisinya perut Xena semakin hari semakin bertumbuh besar.Xena tersenyum sambil menatap Morgan yang membantunya. “Terima kasih, Sayang.”Morgan ikut berbaring di samping Xena, menarik tubuh Xena masuk ke dalam pelukannya. “Jangan berterima kasih. Kau seperti ini kan karena mengandung anakku.” Tangan Morgan mengusap-usap perut bu

  • Terbawa Hasrat    Bab 90. Extra Part V

    “Paman Zack, ice cream ini enak sekali. Aku boleh nambah tidak?” Bonita begitu lahap memakan ice cream cokelat yang dibelikan oleh Zack. Gadis kecil itu nampak begitu riang gembira. Layaknya gadis kecil kebanyakan. Memang ice cream memang makanan favorite anak kecil. Zack tersenyum sambil mencubit pelan pipi bulat Bonita. “Memangnya kau tidak sakit gigi kalau makan ice cream terlalu banyak, hm?”“Tidak, Paman. Aku tidak pernah sakit gigi. Aku selalu rajin menggosok gigiku. Lihat saja gigiku bagus.” Bonita menunjukan gigi putih bersih dan rata di hadapan Zack. Ya, memang gigi gadis kecil itu sangat rapi dan putih. Itu menunjukkan bahwa memang gadis kecil itu diurusi dengan benar-benar. Zack kembali tersenyum. “Nanti bisa-bisa Paman dimarahi Mommy dan Daddy-mu kalau kau terlalu banyak makan ice cream, Little Girl.” Bonita mendesah panjang. “Paman, kau tenang saja. Mommy dan Daddy tidak akan tahu kalau aku makan banyak ice cream. Ayolah Paman, belikan aku ice cream lagi. Aku masih in

  • Terbawa Hasrat    Bab 89. Extra Part IV

    “Iya, Kak. Kau tidak usah mencemaskanku. Aku dan kandunganku sehat-sehat. Bonita juga sehat, Kak.”“Jangan lupa minum vitaminmu, Xena. Jangan kelelahan. Jangan berpikir negative. Ingat kandunganmu sudah besar. Sebentar lagi kau akan melahirkan.” “Iya, Kak. Aku pasti mendengar semua perintahmu.”“Ya sudah, aku tutup dulu. Sebentar lagi pesawatku akan take off.” “Take care, Kak. Salamkan untuk Dad, Mom, Kak Audrey, dan dua keponakanku tersayang.”“Ya, aku akan menyampaikan.” Panggilan tertutup. Xena meletakan ponselnya ke tempat semula, dan menatap ke cermin melanjutkan memoles wajahnya dengan pelembab. Meski hamil, tapi Xena wajib merawat kulitnya. Tentunya dalam pengawasan dokter kandungan.Walau sebenarnya, terkadang Xena malas sekali merawat kulitnya. Apalagi sejak hamil anak laki-laki. Namun, yang memicu Xena tetap wajib menjaga kecantikannya adalah karena dirinya memiliki suami yang sangat tampan. Xena tak mau sampai sang suami melirik wanita lain. Sekalipun sang suami setia, t

  • Terbawa Hasrat    Bab 88. Extra Part III

    “Daddy!” Bonita berlari menghamburkan tubuhnya di kala melihat Morgan berada di ruang makan. Refleks, Morgan menggendong putri kecilnya itu, dan menghujani putri kecilnya dengan kecupan lembut penuh dengan kasih sayang mendalam.“Little girl, satu minggu tidak melihatmu, kau semakin cantik dan tinggi.” Morgan memeluk erat Bonita. Pun dia sangat merindukan putri kecilnya. Tak bertemu satu minggu, membuatnya sangatlah tersiksa. Bonita memeluk leher Morgan. “Daddy aku kesal pada Daddy. Daddy pulang lama sekali. Tadi saja Mommy menelepon tapi Daddy tidak jawab. Apa Daddy tidak merindukanku?” Bibir Bonita tertekuk kala mengatakan itu.Xena tersenyum samar melihat Bonita begitu manja pada Morgan. Ya, saat ini Xena bersama dengan suami dan putrinya berada di ruang makan. Bonita belum tahu kepulangan Morgan. Itu yang membuat gadis kecil itu bahagia dan riang di kala melihat keberadaan Morgan.Morgan menyapukan hidungnya ke hidung Bonita. “Little Girl, tentu saja Daddy merindukanmu. Daddy cep

  • Terbawa Hasrat    Bab 87. Extra Part II

    Morgan menurunkan tubuh Xena tepat di kala tiba di kamar. Pria itu menangkup kedua pipi sang istri, memberikan ciuman yang tersirat sedikit agresif. Tampak Xena sedikit kewalahan mendapatkan ciuman dari suamunya itu.Xena meremas pelan kemeja sang suami, dan mulai membalas ciuman suaminya, meski sedikit kesulitan mengimbangi ciuman liar dari suaminya itu. Ciuman yang menunjukkan jelas kerinduan yang mendalam.“Morgan.” Xena menepuk lengan kekar Morgan. “Kau membuat napasku hampir putus. Apa kau berniat membunuh istrimu yang sedang hamil, lalu kau bisa menikah lagi?” tukasnya menuduh. Morgan menyentil pelan kening Xena yang berbicara konyol. “Aku sangat merindukanmu. Seminggu tidak melihatmu membuatku tersiksa.”Bibir Xena tertekuk. “Kau bilang merindukanku, tapi tadi ponselmu saja tidak aktif. Apa kau sedang bersama dengan seorang wanita?!” serunya jengkel.Morgan tersenyum samar sambil menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar tuduhan sang istri. Sejak hamil anak kedua memang istrin

  • Terbawa Hasrat    Bab 86. Extra Part

    Note: Karena banyak yang request, extra part jadi muncul di sini juga ya. Follow IG: abigail_kusuma95Tiga tahun berlalu … “Bonita, jangan berlari-lari. Nanti kau jatuh, Sayang.” Xena berseru sambil bertolak pinggang, menatap Bonita yang sejak tadi terus berlari. Tampak raut wajah Xena sedikit kesal, karena sudah sejak tadi Bonita bermain tapi tak juga merasa lelah.“Mommy, aku masih ingin bermain.” Bonita berlari mengelilingi taman, dengan raut wajah riang. Gadis kecil itu memegang bola kecil. Seiring berjalannya waktu, Bonita tumbuh menjadi sosok gadis yang lincah. Terkadang, Xena sampai kewalahan menghadapi Bonita yang terlalu lincah.Well, bisa jadi sifat lincah Bonita ini menurun dari Xena yang memang sejak dulu terkenal lincah. Sewaktu Xena kecil, dia selalu terkenal dengan gadis pembuat masalah. Kedua orang tuanya sekaligus kakaknya sampai dibuat sakit kepala dengan ulah Xena yang kerap kabur-kaburan sekaligus berfoya-foya.Xena mengusap-usap perutnya yang buncit. “Bonita, per

DMCA.com Protection Status