Chad langsung mendongak dan melirik ke arah Nicko. Mencoba menerka-nerka apa yang terjadi pada istrinya kali ini.“ada sesuatu tentang istriku? Tunggu! Apa ini sesuatu yang berbahaya?” tanya Chad dengan kedua mata yang mulai menyipit.Lelaki yang tingginya sama dengan Nicko ini pun mulai menunjukkan ekspresi wajah penuh kekhawatiran.“Ada apa dengan Cathy, tadi dia sudah membaik, kenapa kini jadi mencurigakan? Apa mungkin ada kematian anakku di dalam sana atau janin yang tak juga berkembang? Ah tidak … bagaimana aku bisa memberitahu Cathy jika hal ini terjadi,” batin Chad kemudian menggeleng.Pemuda ini semakin khawatir saat mengingat Nicko mengajaknya bicara di luar.“Yah sepertinya terjadi sesuatu yang buruk hingga ia mengajakku bicara di sini,” pikir Chad kemudian ia menghembuskan napas panjang memastikan dirinya siap untuk menerima segala kemungkinan buruk.“Nick, katakan saja padaku ada apa. Aku akan berusaha siap untuk menerima semua kemungkinan buruk. Mungkin aku akan memberita
Jo masih saja diam di samping suaminya saat mereka menempuh perjalanan pulang ke rumah. Pikirannya melaju pada apa yang dilakukan oleh Cathy beberapa saat lalu.“Apa benar suamiku memiliki keahlian Dewa itu? Jika memang benar, apakah mungkin ini yang dilakukan olehnya padaku beberapa waktu lalu,” pikir Jo.“Jo,” panggil Nicko lembut.Jo yang terkejut pun langsung menoleh ke arah suaminya.“Eh kau memanggilku? Ada apa?” tanya Josephine.“Hmm tidak, aku hanya memikirkan sesuatu,” jawab Jo.Nicko menyatukan alis matanya dan melihat ke arah istrinya lalu menghembuskan napas panjang.“Hmm apa kau terpikirkan oleh apa yang diucapkan Chad mengenai ibumu?” tanya Nicko.Jo masih diam.Setelah Jo menemani Cathy, Chad pun berpamitan pada istrinya untuk mengantar Nicko maupun Jo ke lobi rumah sakit. Saat itu Chad meminta waktu padanya dan Nicko dan Jo untuk menceritakan apa yang terjadi pada ibu mertua mereka.Kali ini Jo benar-benar terkejut dengan apa yang dilakukan oleh ibunya. Ia tak pernah m
Jo berdiri di hadapan Nicko dan merapikan penampilan suaminya yang hendak pergi ke kantor. Suaminya berjanji kalau hari ini tidak akan pulang lambat dan menghabiskan waktu untuk makan malam di rumah.“Kau serius dengan perkataanmu barusan?” tanya Jo, ada gurat kekhawatiran saat melihat suaminya yang kini memegang kunci mobil.“Tentu saja, sudah lama aku tak mengendarainya, ini mobil kesayanganku Jo,” kata Nicko yang saat ini menggenggam erat kunci mobil jenis jeepnya.Ia memiliki koleksi mobil mewah, tapi yang paling disukainya tetaplah jeep, itu membuatnya merasa gagah saat mengendarainya. Apalagi mobil jeep kuat di segala medan.“Hmm memangnya ada apa Jo?” tanya Nicko dengan santai.“Ah tidak, hanya saja menurutku kau lebih baik pergi dengan sopir saja.”Nicko tertawa dan menganggap istrinya berlebihan.“Ah sudahlah, tak akan ada apa-apa. Sekali-sekali berakting jiwa muda kan tidak masalah.”“Tapi Nick, aku sangat menkhawatirkanmu. Bagaimana jika nanti ada sesuatu,” Jo tak melanjutk
Sejenak ia memegang perutnya yang terasa sakit akibat pukulan yang baru dilayangkan padanya. Tangannya menggenggam cukup kuat, berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan pria-pria bertubuh besar itu. Ia memang memiliki kemampuan untuk memusnahkan dengan menggerakkan tangan kanannya dan membangkitkan aliran batu merah yang berada pada tubuhnya, tapi ia tak boleh gegabah.Nicko harus mempertimbangkan banyak hal sebelum dirinya melakukan penyerangan. Jika tidak bukan hanya nyawa musuhnya yang melayang, tapi bisa jadi nyawanya juga."Hoo hah!" teriaknya sambil mengayunkan kedua tangan hingga bisa melepaskan diri dari belenggu mereka.Tak ayal, orang-orang yang menyergapnya pun tersentak. Tak mengira pemuda yang ukuran tubuhnya jauh lebih kecil daripada mereka mampu melepaskan diri.Sebenarnya, ukuran tubuh yang lebih kecil ini menjadi keuntungan tersendiri untuk Nicko. Ia dengan leluasa menyelinap melalui sela-sela mereka dan membalik keadaan.Seperti yang baru saja dilakukannya. Saat me
Josephine masih saja tak tenang dan mudah sekali terpancing emosi kali ini. Ia seperti seseorang yang terkena OCD, sehingga hal kecil saja mampu untuk mengganggunya. Pelayan yang bekerja pada keluarga Lloyd sampai terkejut dan tak menyangka kalau Nyonya Josephine yang selama ini dikenal berhati lembut bisa bersikap seperti ini.“Aduh kenapa sejak tadi aku merasa tidak tenang ya,” gumam Josephine yang masih saja merasa cemas.Perempuan berambut pirang ini berulang kali melangkah ke sana kemari dan berharap mood nya akan berubah. Namun hasilnya nihil, ia masih saja merasa cemas dan terus berpikir tentang apa yang terjadi pada suaminya.“Huh semoga tidak ada hal buruk yang terjadi pada suamiku,” pikir Josephine.Sementara itu ….Russell mendorong paksa empat tukang pukul yang disewa oleh Henry Davis. Mereka semua dalam keadaan tangan terikat ke belakang. Wajah mereka penuh lebam akibat serangan Russell dan anak buahnya."Apa lagi yang akan kita lakukan pada mereka?" tanya salah satu anak
Seorang wanita berdiri sambil memegangi tas tangan dan belanjaannya. Hari ini adalah hari yang menggembirakan untuknya. Majikannya diajak anak perempuannya untuk menginap di rumahnya sehingga ia tak perlu bekerja. Sudah lama sekali ia menunggu kesempatan ini, ingin sekali memeluk putranya yang menderita cerebal palsy.Ia tak bisa menyembunyikan kegembiraannya kali ini. Berulang kali dia tersenyum membayangkan pertemuan dengan anaknya. Membayangkan ekspresi anak lelakinya yang menerima banyak hadiah dari majikannya.Tak jauh dari tempatnya berdiri tampak beberapa laki-laki yang memperhatikannya dengan buas, mereka memiliki maksud tersembunyi, sepertinya tas dan belanjaan yang menarik minat mereka.Perlahan empat laki-laki itu mendekat ke arahnya dan tiba-tiba saja jantungnya berdegup dengan kencang."Apa kau sendirian saja?" tanya salah seorang berandal mulai mendekati wanita itu.Sementara tiga orang lainnya mulai mengambil tempat dan mengepung wanita ini. Membuat dirinya semakin kesul
S2. 101Satu per satu suruhan Henry Davis dibebaskan. Ancaman dari Russell memang begitu menakutkan, tak ada alasan lain bagi mereka selain menuruti perkataan pria itu. Walaupun mereka tidak akan mendapatkan hadiah apa-apa atau mungkin ampunan dari Russell setidaknya nyawa mereka akan selamat.Sempat salah satu dari mereka berpikir untuk tidak menghianati Tuan Davis, tapi untuk apa mereka melakukannya? Tak ada untungnya buat mereka. Yang mereka harapkan sekarang hanyalah satu, mereka bisa melepaskan kaki mereka dari belenggu pelacak dan berjalan dengan bebas.Pengawal sewaan itu pun tiba di sebuah villa mewah yang ada di pinggiran kota. Villa dengan pemandangan hutan pinus, dimana suara cicit burung terdengar begitu nyaring saat menyanyi.Pengawal itu mendekatkan wajahnya pada camera dan mic yang ada di samping dan mengabarkan kedatangannya. Kemudian, dalam beberapa detik saja pintu pagar elektrik di depannya pun terbuka dan memberikan akses padanya untuk masuk."Tuan sudah menunggumu
S2.101Dari kejauhan Russell pun mendengarkan percakapan yang diucapkan oleh tukang pukul sewaan Tuan Davis. Pengawal pribadi Nicko itu pun mengepalkan tanganya kuat-kuat tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.“Tenyata ia bekerja sama dengan mertua Tuan Muda. Huh sungguh tak bisa dibiarkan,” ungkapnya.Russell pun memberitahukan temuannya pada Nicko dan mengatakan banyak hal mengenai Henry Davis. Henry Davis adalah salah satu pria yang menjadi target Daisy Windsor. Pria itu memiliki dendam pada keluarga Lloyd sama seperti Nicko.Pria itu memiliki bisnis di bidang interior yang cukup terkenal.“Hmm jadi dia seperti itu? Baiklah Russell kita harus bergerak cepat. Habisi saja bisnisnya dan buat ia benar-benar tak memiliki apa-apa!” perintah Nicko pada Russell.Kali ini ia memang tidak bisa melakukan eksekusi karena harus membantu penyembuhan putra dari Correy. ***Russell beserta anak buahnya menghentikan mobil di depan sebuah workshop interior mewah dan memperhatikann
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt