Ian datang sambil membawa secangkir teh untuk Josephine. Sementara dia sendiri duduk sambil memegangi kepalanya dan ditemani oleh Cathy yang sekarang perutnya sudah membesar.“Kau tidak apa-apa Jo?” tanya Cathy yang terlihat begitu mengkhawatirkan keadaan adiknya.Josephine menggeleng, kemudian mengambil teh yang dibawakan oleh Ian dan mengucapkan terima kasih, “Terima kasih, Ian.”“Huft!” keluh Jo kemudian meletakkan cangkir kembali yang tinggal tiga perempat.“Apa tehnya terlalu panas Bu?” tanya Ian.Jo menggeleng dan mengelus rambut putranya, “Tidak. Sudah sejak tadi pagi ibu tiba-tiba merasa tidak enak badan.”Cathy mengerutkan alisnya lalu menyentuh telapak tangan adiknya. Tangan Jo terasa dingin saat ini, dan wajahnya juga pucat. Adiknya tampak kelelahan kali ini.Ia pun mulai mengingat apa yang dialaminya beberapa bulan lalu, “Mmm Jo, kapan kau terakhir kali datang bulan?” tanya Cathy tiba-tiba.Saat itu Jo menepuk dahinya, seharusnya dua minggu yang lalu ia mendapatkan periode
Ian datang membawa secangkir teh untuk Josephine. Sedangkan dirinya sendiri duduk memegangi kepalanya dan ditemani oleh Cathy yang kini perutnya sudah membesar."Kamu baik-baik saja Jo?" tanya Cathy yang terlihat begitu khawatir dengan kondisi adiknya.Josephine menggelengkan kepalanya, lalu mengambil teh yang dibawakan oleh Ian dan mengucapkan terima kasih, "Terima kasih, Ian.""Huft!" keluh Jo lalu meletakkan kembali cangkirnya di tempat yang tersisa tiga perempat."Apakah tehnya terlalu panas Bu?" Dia bertanya.Jo menggelengkan kepalanya dan membelai rambut putranya, “Tidak. Kamu merasa tidak enak badan sejak tadi pagi."Cathy mengerutkan alisnya lalu menyentuh telapak tangan kakaknya. Tangan Jo sekarang dingin, dan wajahnya juga pucat. Adiknya tampak kelelahan kali ini.Ia pun mulai mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu, "Mmm Jo, kapan terakhir kali kamu haid?" tanya Cathy tiba-tiba.Jo menepuk dahinya saat itu; dia seharusnya sudah haid dua minggu yang lalu, tapi dia belum.
Andrew Young masih terdiam dan memikirkan banyak hal kali ini. Dia mengetuk sepatunya di lantai marmer. Namun, dia harus bisa mendapatkan obat itu.Tidak tidak. Kemudian Andrew mulai menghitung semua aset yang dimilikinya. Saat ini, dia hanya memiliki uang tunai 15 miliar. Selebihnya ia harus mencairkan aset simpanan di bank.Lebih tepatnya, dia akan menggadaikan sebagian dari asetnya juga untuk mendirikan pabrik obat remaja dan merekrut para ahli untuk mewujudkan usaha baru ini. “MMM Tuan Muda, saya minta maaf. Anda tidak perlu tersinggung. Saya mengerti bahwa obat ini sangat berharga, dan Anda pasti tidak akan sembarangan memberikannya kepada orang lain, ”panggil Andrew Young sambil mencegah kepergian Nicko dan Kyle Brennan. “Hmm, maksudmu aku perampok yang ingin mengambil hartamu? Hmm, maaf saya tidak tertarik. Saya sendiri dapat memperbanyak obat ini jika saya mau. Apalagi, semua orang sudah tahu bahwa sayalah yang membuatnya dan memberikannya kepada Tuan Watson.”Nicko tersenyum
Nicko mengulurkan tangannya kepada Tuan Young dan berkata, “Sementara bahan-bahannya akan disiapkan oleh Tuan Ray. Jika Anda telah membayarnya maka saya akan mengirimkan kepada Anda resep penggunaan obat ini berikut! Tidak hanya itu saya akan menunjukkan caranya. Yang perlu kamu lakukan sekarang hanyalah menyiapkan tempat dan melunasi semuanya!"Tuan Muda mengangguk dengan hormat, "Oke Tuan Muda, besok saya pasti akan melunasi semuanya sebelum jam 12 siang dan Anda tidak perlu khawatir tentang itu. Anda bisa mempercayai saya."Nicko hanya mengangguk lalu kembali menyapa Tuan Young. Kali ini dia benar-benar mengucapkan selamat tinggal.***Josephine baru saja keluar dari toilet dan melihat test kit di telapak tangannya. Saat itu dia menemukan jalur dua di sana. Kali ini dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan berkata kepada saudara perempuannya, "Kali ini saya mendapat garis ganda. Apa yang harus saya lakukan?" Cathy langsung memeluk erat tubuh Josephine dan mengucapkan selamat. "
Saat ini Josephine tengah terbaring sendiri di ranjang, tapi tidak memejamkan mata. Melihat kedatangan suami yang tiba-tiba ia pun langsung merubah posisi menjadi duduk bersandar."Nicko, kau datang kemari?" tanya Josephine sambil menunjukkan raut wajah yang terlihat ceria.Nicko hanya balas dengan senyum kemudian mendekatinya dan mengusap rambut pirang istrinya. Setelah mengusap rambutnya, Nicko langsung menyentuh pipi Josephine dan berbicara padanya dengan lembut, "Jo, bagaimana perasaanmu? Cathy bilang kau sedang tidak enak badan?""Kau langsung datang karena aku tidak enak badan? Apa kau tidak sibuk kali ini?" tanya Josephine sambil menatapnya heran.Nicko menggeleng, "Tidak, aku sedang tidak ada kesibukan sekarang ini. Saat ini aku memang datang khusus melihatmu. Bukankah sudah beberapa hari ini kita tidak bersama. Aku ... Aku terus terang mengkhawatirkanmu.""Aku sedang di rumah Catherine, kau tak perlu memusingkan keaadaanku. Lagipula kau sudah memanggil Jacklyn untuk menemanik
Melihat suaminya yang begitu tenang dan memikirkan dirinya, Josephine pun menghembuskan napas panjang dan berkata, "Sebenarnya ini bukan tentang aku. Namun aku memikirkan hal lain. Jika masalahnya hanya pada perubahan tubuhku, tentu itu bukan hal besar. Dengan kehidupan kita yang sekarang pun tentu tidak menjadi masalah. Namun aku berpikir tentang Ian, bagaimana nanti ia bisa menghadapi semua ini."Nicko menghembuskan napas panjang. Ia tak mengira kalau Josephine begitu memperhatikan putra angkatnya. Sejak kematian Rodgie, Ian lebih sering murung. Nicko dan Josephine tahu, pasti berat baginya kehilangan sosok orang yang dicintainya."Kau berpikir tentang Ian?" tanya Nicko.Josephine mengangguk dan berkata, "Bagaimanapun juga kita berdua sudah memutuskan untuk mengadopsi Ian. Artinya kita harus menjaga dan merawatnya, bukan hanya memberinya makan, tempat tinggal dan membiayai kebutuhannya. Namun kita juga harus membentuk mentalnya, kita harus bertanggung jawab dengan kebahagiannya."N
Kali ini kulit wajah Kyle terlihat kencang. Tubuhnya yang tadi kurus berubah berisi. Rambut kelabunya berubah pirang dan memiliki mata biru tanpa ada kerutan di sekitarnya. Ia benar-benar terlahir kembali.Kyle memang patuh kepada Tuan Muda, jadi ia pun langsung menuruti pesan yang tadi sudah disampaikan. Tanpa menunggu lama ia pun menghubungi nomor yang tertera pada kotak. Saat itu Kyle mendengar suara yang sedikit asing di telinganya, tapi kadang ia merasa kalau sangat kenal dengan pemilik suara itu. Siapa sebenarnya orang yang tengah ia telepon."Apa kau Kyle Brenann?" tanya seseorang yang dihubunginya. Namun belum sempat Kyle menjawab, orang yang diteleponnya sudah menanyakan perihal obat, apakah ia sudah meminumnya atau tidak.Kyle menjawab dengan sedikit takut dan berkata, "Ya aku sudah meminumnya.""Kalau begitu kirimkan fotomu yang sekarang dan setelah ini kami akan datang menjemputmu dan membawamu pergi!" seru si pemilik suara.Kyle pun mengangguk. Dengan cepat ia pun mengir
Saat ini matahari baru saja keluar. Langit yang awalnya hitam berubah sedikit terang, dan ini kali pertamanya Tuan Young bangun dengan sangat pagi.Ia membuka jendela kamar tidurnya dan menghembuskan napas perlahan. Kali ini ia benar-benar tidak sabar untuk menunggu pertemuannya dengan Tuan Muda untuk yang kedua kalinya. Seperti yang telah dijanjikan oleh Tuan Muda.Kali ini ia akan bertemu dengan Tuan Ray untuk membahas masalah pembuatan obat awet muda yang sangat fenomenal itu."Huh aku benar-benar tidak sabar untuk menunggu hari ini. Sejak semalam tidurku sungguh tidak nyenyak karena aku terus memikirkan hari ini," Andrew Young berbicara sendirian.Setelah menghirup segarnya udara pagi melalui jendela, Andrew Young pun menghembuskan napas panjang. Ia pun segera membersihkan diri dan turun ke bawah.Saat itulah ia tanpa sengaja melihat Camilla yang tampak terburu-buru untuk pergi. Sejenak Andrew Young pun berhenti karena tidak tahan melihat pesona gadis muda itu.Saat ini Camilla me
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt