Jo terus memukul-mukul tubuh Gerald dengan kedua telapak tangan dan memandang sinis ke arahnya.
“Lepaskan aku Gerald kau sunguh menjijikkan!” serunya merasa terganggu dengan sikap Gerald barusan.
Namun bukan Gerald namanya jika menyerah begitu saja pada Josephine. Lelaki itu justru semakin terlihat liar dan semakin mendekat pada tubuh Jo, dan nyaris berdempetan.
Jo langsung menutup wajahnya enggan melihat lelaki yang berdiri di hadapannya. Jika beberapa tahun lalu ia selalu bergetar saat berdekatan dengan Gerlad, tapi tidak kali ini. Getaran yang mampu membuat jantung Jo berdegup kencang adalah saat ia berduaan dengan sang suami.
“Kau menikmati saat kita bertatapan seperti ini kan?” tanya Gerald sambil mencoba membuka tangan Jo yang menutupi wajah cantiknya.
“Kau sudah mulai sombong sekarang?” tanya Gerald.
“Sial kau Josephine!” pikir Gerald.
Gerald sempat berhenti melangkah dan menoleh ke arah Josephine yang masih mematung di depan mobilnya. Wajah istri Nicko itu masih terlihat pucat karena ancaman dari Gerald. Mata yang biasanya berbentuk almond tampak membulat.Sementara Gerald hanya berdiri sambil tersenyum penuh kemenangan. Tak lupa ia meniupkan ciuman ke arah Josephine yang tengah berdiri di sana sebelum akhirnya ia melambaikan tangan dan melangkah menuju mobil sport miliknya.Ucapan Gerald barusan mampu memporak-porandakan hatinya. Perasaannya kini campur aduk antara marah, sedih, takut dan juga kecewa.“Apa dia serius dengan ucapannya barusan? Tapi Nicko selalu berkata ia tidak apa-apa dan ada seorang tahanan seniora yang selalu melindunginya?” gumamnya sendirian.Tanpa disadari air mata Josephine pun jatuh, sedikit mengganggu riasan di matanya lantaran make up yang dipakainya bukan kelas atas. Jo tak bisa membayangkan
Raina langsung memerintahkan sekretarisnya untuk mengundang Russell beserta anak buahnya di kantor, tapi hanya Russell saja yang masuk ke ruang kerjanya. Pertemuan ini memang sengaja dilakukan di kantornya untuk menghindari kecurigaan dari orang-orang.Russell sudah yakin kalau mereka yang menjebak Nicko adalah orang-orang yang memang mengetahui siapa diri Niko yang sebenarnya. Tentang harta benda dan kedudukan baginya, sebab surat penangkapan yang ditujukan untuknya tertulis nama Nicholas Lloyd.“Ini rekaman suara Raymond Evans, baru saja ia mengakui kalau dirinya mendapat kepercayaan untuk mengurus semua investasi dan uang milik Nicko. Aku yakin dia yang telah mengirimkan investasi ke sembarang tempat. Namun aku sedikit curiga,” kata Raina setelah mengirimkan suara rekaman suara Raymond Evans.“Terima kasih Nona Rayes, ini benar-benar banyak membantu kami,” kata Russell.Pri
Dengan mata yang memerah, Nicko melirik ke arah Jo yang masih duduk di hadapannya sambil membuang muka. Ia tak mengerti apa maksud dari istrinya kali ini. Sebelumnya tidak pernah ada masalah apapun diantara mereka, tapi kenapa tiba-tiba.Nicko mengusap wajah dengan telapak tangannya. Keadaannya yang tak terurus makin melihat dirinya berantakan.“Kau tidak sedang bercanda kan Jo, ini pasti bohong kan?” tanya Nicko dengan berapi-api berharap agar kenyataan yang ada di hadapannya hanyalah sebuah bualan.Rasanya Josephine ingin menangis saat mendengar pernyataan Nicko barusan. Ingin ia mengatakan kalau hal itu benar-benar sebuah lelucon, tapi itu semua tidak mungkin untuk dilakukannya.“Kau kira aku sedang becanda? Cepat tanda tangani aku sudah muak denganmu!” seru Jo dengan nada bicara yang tidak lancar.Pemuda bermata hazel itu pun menyatukan alis tebalnya d
Jo langsung masuk ke dalam kamar tidurnya pasca berkendara menuju distrik C. Lelah sepanjang perjalanan itu pasti, tapi yang membuatnya lebih lelah adalah ia harus membuat keputusan yang membawanya apda penderitaan, dan mungkin seumur hidupnya.Perempuan berwajah Barbie itu terus saja menangis, kini ia sendirian tak ada yang memberikan dukungan untuknya. Bicara pada keluarganya pasti percuma, mereka semua akan sangat mendukung perceraian ini. Jika ia bicara pada Catherine ia khawatir akan merepotkan kakaknya dan kekasih barunya.“Jo, lihat apa yang dibawa oleh Gerald untukmu!” Daisy datang tiba-tiba tanpa mengetuk pintu kamar anaknya.Wanita paruh baya itu membawa beberapa paper bag untuk diberikan pada Jo. Kesemua paper bag itu berlogo brand-brand kelas atas yang tentunya harganya tak murah.“Huh, Ibu, bisakah kau mengetuk pintu lebih dulu? Aku lelah sekali,” balas Jo yang te
Jo berdiri di depan cermin dengan gaun one shoulder yang tadi dibelikan oleh Gerald. Gaun berwarna hitam dengan aplikasi sequin ini menempel sempurna pada tubuhnya yang ramping. Rok bermodel duyung semakin memperindah bentuk tubuuhnya.Sebenarnya ia bisa tampil sempurna dengan balutan gaun ini, apalagi dengan gelang dan anting yang senada. Namun saat mengingat pakaian ini adalah pemberian Gerald bayangan kesempurnaan itu pun langsung pudar.“Huft!” desahnya mengeluh.Pilihan ini sulit, tapi bagaimanapun harus dijalani karena ini sudah menjadi keputusannya. Demi Nicko yang selalu mengorbankan harga dirinya sebagai lelaki di rumah keluarga Windsor, ia rela harus menjadi istri Gerald yang mungkin nasibnya tak akan baik.Masih melekat kuat di kepala Jo saat Gerald mengatakan akan melakukan operasi keperawanan padanya sebelum mereka menikah. Ini semua benar-benar menakutkan untuknya.&n
Catherine lebih banyak diam semenjak pulang dari restoran Orchid Diamond. Bahkan saat ditanya oleh Chad ia leboh sering mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja.“Apa yang terjadi denganmu sayang? Sejak acara makan malam tadi kau kehilangan keceriaan, apa aku telah berbuat salah atau menyinggungmu?”tanya Chad sambil mengemudikan mobil sportnya.Cathy menghela napas panjang kemudian memulai ceritanya.“Apa mau tidak merasa ada yang aneh saat makan malam tadi?” tanya Cathy sambil menatap lurus ke depan.“Hal aneh apa? Bukankah ini makan malam keluarga, dan adikmu memiliki pengumuman penting,” balas Chad masih berkonsentrasi mengemudi.“Justru itulah kenapa aku mengatakan ada yang aneh. Nicko sedang dipenjara dan tiba-tiba saja ia memutuskan untuk bercerai dan menikah dengan Gerald setelah perceraian itu selesai.”
Gerald merangkul Josephine setibanya di kediaman keluarga Windsor. Sebuah mobil sprot terparkir disana, dan saat itulah secercah harapan muncul pada diri Jo, itu adalah mobil Chad, kemungkinan Cathy berada di rumah. Namun saat melihat lelaki yang merangkul pinggangnya harapannya pun luntur.“Tidak … aku tak boleh mengadu pada siapapun, keselamatan Nicko adalah taruhannya,” batin Jo mencoba untuk memberi kekuatan pada dirinya sendiri.“Jo, ingat jangan pernah berani untuk membantah, kau harus melakukan apa yang aku katakan, kau tahu kan kalau,—”“Nyawa Nicko adalah taruhannya jika aku tak mau menurutimu, begitu kan yang akan kau katakan?” tanya Josephine cepat-cepat memotong ucapan lelaki yang ada di hadapannya. Walau takut, tapi Jo berusaha untuk tegar, bagaimanapun juga harus dihadapi kesemuanya.Gerald langsung tersenyum dan menyentuhpipi Jo dengan l
Russell tampak serius memperhatikan layar laptopnya dengan ditemani oleh Raina yang duduk di sampingnya. Mereka berdua baru saja mendapatkan rekaman cctv dari gedung apartemen dan lingkungan sekitar tempat tinggal Raymond Evans.Si rambut merah tampak serius memperhatikan apa yang terlihat pada layar. Mereka meminta rekaman cctv seminggu sebelum dan setelah terjadinya transaksi terlarang di rekening Tuan Muda.Melelahkan memang untuk memeriksa, tapi ini harus dilakukan oleh mereka, tak peduli kalau jemari cukup lelah untuk mencari gambar Raymond Evans.“Huft, aku belum menemukan sesuatu yang aneh,” gumam Russell.Namun tidak dengan Raina, perempuan berkulit gelap ini menggeser kursinya maju, dan mengambil alih keyboard dari Russell.“Kau menemukan sesuatu?”“Ya, aku tak lagi menemukan rekaman istri dan kedua anak Russell semenjak
Matthew tidak berkata apa-apa, bahkan bereaksi terhadap Josephine yang masih keheranan. Ia malah menunjukkan sikap dingin pada Josephine. Saat ini jantung Josephine pun bergetar penuh ketakutan, ia langsung memeluk tubuh Ian yang saat ini sudah tertidur dengan erat.Matthew melirik sejenak dan tak mempedulikan Jo, ia malah melangkah keluar dan kembali dengan membawa kejutan. Matthew langsung menarik tubuh dua penjaga yang sedang pingsan ke dalam dan menggulingkannya pada tumpukan jerami.Tanpa diduga Matthew pun mendekat ke arah Jo dan melepas jaketnya dan memberikan pada Josephine, “Pakai ini di luar akan dingin!”Sedikit ragu Josephine pun menerima dan memakai jaket milik Matthew. Pemuda asing itu pun mengangkat tubuh Ian pada pundaknya dan mengangguk , “Aku akan mengantarmu ke kota, setelah itu hubungi suamimu untuk menjemput! Kita harus cepat sebelum mereka semua bangun!” ajak Matthew.
“Jadi ini perbuatanmu?” tanya Nicko dengan geram. Kali ini wajahnya memerah dan matanya menatap tajam ke depan.“Ha ha ha kenapa? Apa ini terdengar menyakitkan untukmu? Baguslah kalau ini terdengar menyakitkan untukmu. Setidaknya dengan begini kau tahu telah berhadapan dengan siapa, dan kau bisa berpikir ulang untuk menghianati putriku!”“Watson, kau!” amuk Nicko. Kali ini ia benar-benar marah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tangannya mulai mengepal kuat dan memaki pria yang meneleponnya. Tak ada yang pernaha mengira kalau Robert Watson, ayah Camilla terlibat penculikan istri dan anaknya sekarang.“Brengsek kau Watson, apa maumu! Aku peringaktan kau kalau aku tidak pernah mengkhianati putrimu. Itu hanya sebuah permainan konyol di masa kecil!” balas Nicko.“Permainan konyol masa kecil katamu? Sayang sekali sampai sekarang putriku masih saja
Pria yang dikenal Josephine melipat tangannya di depan dada lalu berjalan mendekati Josephine. “Kau ingin tahu kenapa aku bisa berada di sini? Tentu saja karena aku ingin bertemu denganmu manisku.”Tentu saja pria itu adalah Gerlad Jones, laki-laki paling egois yang pernah dikenal oleh Josephine.“Apa kau tidak bosan menggangguku terus menerus? Bukankah kau sudah tahu kalau aku dan kau tidak lagi ada hubungan apa-apa?” balas Josephine dengan ketus.Gerald langsung berjongkok dan menjajari posisinya dengan Josephine. Kali ini ia menyentuh lembut pipi Josephine dan membuat mantan kekasihnya itu jijik.Josephine tampak menepiskan tangan Gerald yang terus saja berusaha untuk menyentuhnya. Semakin Josephine menghindar semakin ia senang untuk menggodanya.“Kulitmu tetap saja mulus dan lembut, hanya saja sekarang kau sedikit berbeda. Sepertinya kau sedikit
Sore ini Nicko tengah menemani Josephine dan Ian untuk pergi ke taman. Kali ini mereka hanya ditemani oleh Jacklyn dan juga Owen pengawal Ian dan Jo.Sepertinya sudah cukup lama Josephine tidak menghabiskan waktu bertiga seperti sekarang ini. Belakangan, Nicko memang sibuk dengan segala aktivitasnya sendiri dan juga dunia pengobatan yang baru saja didapatkan olehnya. Kini mereka pun berpikir untuk beristirahat sejenak, lagipula semalam Jo berkata kalau ia ingin berbagi.Dengan bantuan Owen dan juga Jacklyn mereka pun menggelar meja dan meletakkan beberapa kotak makanan di sana yang akan diberikan pada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kali ini bukan hanya Jo saja yang terlihat begitu senang, tapi juga Ian, karena ia sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama ayah angkatnya itu.Begitu Nicko selesai membereskan meja dan meletakkan beberapa makanan, seorang wanita paruh baya dengan pakaian lusuh pun mendatangi mereka. Dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya dia adalah
Saat ini Andrew Young benar-benar terdesak. Ia benar-benar tidak menyangka akan mengalami nasib seperti ini.Orang yang dulu pernah dia remehkan tiba-tiba saja membalikkan keadaan hanya dalam hitungan beberapa menit saja. Dulu ia menganggap remeh keluarga Watson karena mereka memiliki kelas ekonomi di bawahnya.Apalagi dengan Nicko, dia justru tak pernah memperhitungkan pemuda itu sama sekali. Justru menganggap Nicko seperti hama yang harus segera dibasmi. Namun sekarang dialah hama itu. Bahkan Chuck yang jadi sekutunya juga menyalahkan dirinya.“Chuck, kau tidak menganggapku lagi? Apa kau tidak mengingat hubungan baik kita terdahulu?” tanya Tuan Young dengan suara yang terdengar bergetar karena mengandung kesedihan.Chuck menggeleng dan kembali berkata, “Apa kau tidak dengar apa yang telah dikatakan oleh pamanku tadi? Kami keluarga Watson sama sekali tidak menyambut kedatangan seorang pembohong. Sekarang lebih baik kau pergi dari sini!”“Chuck kau,—” Andrew tak lagi melanjutkan ucapa
Tubuh Andrew Young tiba-tiba terasa kaku dan lemas. Sekarang ia sudah tidak punya uang lagi dan itu sangat menyakitkan. Sekarang ia mendengar kabar kalau putra bungsunya mati bunuh diri, hidupnya benar-benar hancur saat ini.Dengan langkah yang gontai ia pun berjalan ke arah panggung kembali. Saat itu ia sudah melihat keadaan yang porak poranda. Semuanya penuh dengan sampah dan tak ada satu orangpun di sana.Ia pun berjalan dengan gontai, tapi seketika seorang pelayan pun datang untuk mengejarnya, “Maaf Tuan Young, ini tagihan untuk acara malam ini!”Saat itulah Andrew Young langsung menepuk dahinya dan bergumam kalau ia hampir lupa dengan tagihan yang harus dilunasinya. Saat menyewa tempat ini memang ia baru membayar setengah dari total layanan banket yang dipesan olehnya.Saat ini ia masih bisa bernapas lega sebab dalam saldo rekeningnya masih tersisa uang untuk biaya pelunasan acara kali ini. Namun untuk setelah itu ia tidak tahu harus bagaimana. Bahkan tidak yakin bisa membeli tik
Andrew Young tersentak dengan pernyataan mantan pengawalnya itu. Apalagi mereka malah menahannya dan membuat dirinya tidak lagi bisa bergerak dan mengumpankan pada orang-orang yang kini memburunya.Sebenarnya sekarang dia sudah benar-benar terjepit, tak ada yang bisa menolongnya. Ingin berteriak dan meminta tolong pada Matthew tapi sekarang anak muda itu sudah tidak bersamanya lagi. Lalu Tuan Watson, seharusnya pria itu bisa diandalkan olehnya. Sementara Chuck, adalah benar-benar sekutu baginya. Namun posisi mereka terlalu jauh dan tak memungkinkan untuknya berteriak.Kalaupun ia berteriak meminta bantuan mereka, sebelum Chuck datang ke sini dirinya pun sudah babak belur.Kini yang bisa dilakukannya hanya menggertak mantan pengawalnya lagi agar mau melindunginya. Pengawal yang telah dipecatnya adalah kumpulan orang-orang bodoh dengan badan yang kekar. Dengan memberikan mereka sedikit harapan saja, mereka pasti akan bergerak melindunginya, tak peduli sesulit apa rintangan yang harus di
Andrew Young mencoba untuk mengejar Nyonya Eleanor yang sekarang sudah menuruni panggung dan mengarah pada jalan keluar. Ia terus saja memanggil wanita itu dan memintanya untuk kembali.Namun sayang saat ia baru saja menuruni panggung ia sudah dihadang oleh beberapa orang yang telah membeli obatnya.Salah satunya adalah Tuan Austin. Ia berdiri merentangkan tangan dan menghalanginya untuk pergi. “Kau mau kemana? Segera bertanggung jawab atas apa yang telah kau lakukan pada kami! Kembalikan uang kami!”Beberapa yang telah membeli obat itu pun ikut membantu Tuan Austin. Mereka semua tampak mengepungnya.“Cepat kembalikan uang kami!” seru orang-orang itu sambil berteriak marah.Andrew Young justru menggelengkan kepala dan mencoba untuk menolak, “Tidak … tidak kalian sudah tahu kan kalau jika barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan.”Namun orang-orang tidak mau mengerti dan berkata kepadanya dengan lantang, “Tidak bisa, uang ini harus dikembalikan karena kau telah melakukan penip
Andrew Young tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Tentu tidak Tuan. Harga itu adalah harga yang sangat sepadan dengan apa yang kalian dapatkan.”“Huh kau pasti ingin merampok kami dengan membayar biaya yang tak sedikit itu! Aku tak mau membeli!” seru salah satu pengunjung.Andrew Young pun tersenyum sinis an berkata, “Aku tidak memiliki niat merampok pada kalian. Aku menetapkan harga yang pantas. Seperti yang kalian lihat pada pesta ulang tahun Tuan Watson, dan juga perubahan pada diriku. Kalian semua bahkan sudah menyentuhku dan merasakan perbedaan yang terjadi. Jadi menurutku 2,5 miliar itu sangat pantas.”Para pengunjung yang mengerubunginya pun berbicara seperti dengung kumbang. Setelah itu ia pun berkata lagi dengan memberikan penjelasan pada semuanya. “Apa kalian semua tidak tahu kalau di masa muda kita banyak menghabiskan waktu untuk bekerja keras, memikirkan banyak hal bahkan membuat kita lupa akan makan dan kurang tidur. Seringkali kita harus memakan makanan cepat saji unt