Home / Romansa / Temen Tapi Demen / Temen Tapi Demen 29 C

Share

Temen Tapi Demen 29 C

last update Last Updated: 2022-04-20 18:19:51

TEMEN TAPI DEMEN 29 C

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Akan tetapi, ini lebih baik daripada harus menunggu lagi dan lagi setelah penantian panjang. Menatap sang pria yang kini berdiri di hadapan, itu sudah lebih dari cukup mengganti semua mimpi. Karena mimpi yang sesungguhnya adalah bisa hidup berdua sebagai pasangan bersama sang pria.

Tarub dan pernak-perniknya kini tidak lagi utama.

Soni yang merasa sedang diperhatikan menjadi heran. Ia mulai berpikir kalau Shasa ragu melakukan hal ini. 

"Sha, kamu kenapa? Kok lihat aku begitu? Kamu ragu? Mumpung belum mulai, kamu masih bisa membatalkannya. Aku akan menerima kalau kamu belum siap," ucap Soni sambil menggenggam jemari wanitanya.

Shasa menggeleng pelan. Bukan itu maksud tatapannya. "Enggak ... bukan itu. Aku gak ragu sama sekali. Aku justru ingin semua ini segera bera

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 29 D

    TEMEN TAPI DEMEN 29 DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni langsung menggoreskan jejak penanya dalam buku nikah. Kemudian dengan lantang membaca semua kewajiban dan haknya sebagai suami yang baik hingga selesai."Sekali lagi selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawadah, warohmah," ucap pak penghulu lalu pergi meninggalkan ruangan.Om Hasan memeluk Soni dengan hangat. "Selamat, Son," bisiknya. Tangannya menepuk lembut punggung mantunya."Makasih, Om.""Jangan panggil, Om ... kan sudah jadi anak mantu. Panggil Ayah juga kaya Shasa," ucapnya lagi yang sukses membuat Soni gelagapan."I--iya ... A--ayah," jawab Soni terbata."Selamat, ya, Mbak Shasa ... akhirnya kalian naik level dari temen jadi manten," ucap Pak Danu sambil mengusap lengan Shasa."Ma

    Last Updated : 2022-04-20
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 A

    TEMEN TAPI DEMEN 30 A2 Last EpisodeOleh: Kenong Auliya Zhafira Takaran cemburu untuk pasangan yang masih pacaran dan sudah menikah hanya berbeda dalam penyampaiannya. Apabila masih pacaran kemungkinan besar hanya akan dipendam dengan marah yang tanpa sebab, berbeda jika sudah menikah. Kemungkinan akan diungkapkan dengan blak-blakkan dan terbuka.Shasa masih menatap Kayla dan Soni bergantian. Memang dari sorot matanya ada binar bahagia bertemu kembali dengan Kayla."Dia istrimu, Mas?" tanya Kayla sambil melihat Shasa dari ujung kepala hingga kaki."Mas ...? Dia memanggil Soni, Mas ...?" batin Shasa. Rasanya ingin tertawa dan juga memaki. Bagaimana tidak, dirinya saja yang dari dulu kenal sampai sekarang jadi pasangan tak pernah memanggil begitu.Soni terlihat tersenyum mendapati perta

    Last Updated : 2022-04-20
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 B

    TEMEN TAPI DEMEN 30 B 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Haish! Awas kamu, Son! Bikin malu aja pakai ninggalin jejak merah," batin Shasa. Ia baru menyadari saat Soni mennyentuh jenjang lehernya lebih lama. Ternyata, oh, ternyata ia meninggalkan jejak. Ibu mertua yang sejak tadi diam mendengarkan sebenarnya ingin tertawa, tapi takut membuat mantunya lebih malu. Ia tahu rasanya digoda karena menjadi pengantin baru. Jadi lebih baik berpura-pura tidak melihat. "Kayla, lebih baik kkta cepat selesaikan semua ini. Biar semua bisa dibagi telat waktu," ucap Tante Niar yang kesannya mengalihkan topik utama. Ucapan Tante Niar langsung mendapat respon yang baik. Terbukti Kayla jadi tidak bertanya lebih detail. Mereka bertiga kembali fokus memasak. Hampir berjam-jam bergelut di dapur. Sampai akhirnya bisa se

    Last Updated : 2022-04-20
  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 C

    TEMEN TAPI DEMEN 30 C 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira Soni memilih ikut berlari kecil hingga sampai ke rumah. Napasnya lumayan ngos-ngosan karena sudah lama tidak berlari lagi. Sang bapak yang melihat mereka berdua berlari menjadi ingin tertawa. Kedekatan mereka benar-benar membawa aura yang berbeda di rumah. Kayla langsung menuju ke dapur mengambil air minum. Untuk membasahi dahaganya. Shasa melihat Kayla menjadi penasaran apa yang sedang ia lakukan. "Kay habis ngapain? Kok ngos-ngosan?" "Habis dikejar buaya." Kayla menjawab asal lalu meletakkan gelas di meja. Akan tetapi mengingat ucapan Soni kalau Rey teman Shasa, ia berbalik dan ingin bertanya tentangnya. "Mbak." "Iya. Kenapa?" "Mbak Shasa

    Last Updated : 2022-04-20
  • Temen Tapi Demen   Last Episode A

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode AOleh: Kenong Auliya Zhafira Pria sejati adalah pria yang selalu bisa membuat wanitanya bahagia dan tidak pernah membuatnya menangis. Yang akan selalu berusaha mewujudkan setiap keinginan sesuai kemampuannya.Soni ingin menjadi pria seperti itu untuk Shasa-- istri sekaligus teman hidupnya."Hei ... tidak ada yang percuma. Kan, masih bisa dipakai. Lagian dihias secantik apa pun juga nantinya akan dirusak. Kan, mau dipakai bukan untuk hiasan," jawab Soni seakan mencoba menenangkan. Padahal dalam otaknya akan merancang kejutan termanis untuknya."Maaf ... untuk soal tarub memang benar-benar tidak bisa kasih yang cantik. Bukannya tidak mau, tapi keadaan memaksa kita untuk ini. Ya sudah, biar kamu gak sedih lagi, kita nginep di sini malam ini. Kali aja kamu kangen sama Ayah dan ibumu

    Last Updated : 2022-04-22
  • Temen Tapi Demen   Last Episode B

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerkumpul dengan keluarga akan selalu membuat waktu berjalan cepat. Tak terasa jarum jam sudah menunjuk angka sembilan malam. Raga pun sudah ingin diistirahatkan dari rasa lelah."Ya udah. Sekarang kita tidur ya? Udah malem," titah sang ayah.Mereka beranjak dan berjalan menuju kamar masing-masing. Shasa menatap sang ibu yang selalu bergelayut manja jika akan masuk ke kamar. Membuatnya merasa iri.Jangankan gandengan tangan, jalan aja kayak kereta. Depan belakang.Akan tetapi semua itu terganti saat pintu sudah tertutup rapat dan terkunci. Tiba-tiba Shasa merasa tubuhnya melayang. Soni menggendongnya di depan. Kedua tangan Shasa spontan mengalung di leher prianya sebagai pegangan.Shasa tersenyum menatap

    Last Updated : 2022-04-22
  • Temen Tapi Demen   Last Episode C

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode COleh: Kenong Auliya ZhafiraRey langsung menambah sentuhan akhir dari kejutan ini dengan memasang lampu warna-warni dan beberapa bunga palsu dan asli di samping kanan kiri tarub. Kemungkinan bunga mawar putih dan merah adalah bunga kesukaan Shasa.Hadi juga tak lupa membuat meja layaknya prasmanan dengan hiasan kain penutup yang disesuaikan, yakni putih dan gold.Untuk kursinya, Hadi sengaja memilihkan yang paling bagus. Tentunya kursi plastik yang dihias oleh kain penutup dengan tambahan pita bewarna merah muda. Pun dengan meja yang berbentuk bundar tak kalah cantik.Hasan benar-benar terpesona oleh keahlian milik Hadi. Jasa tarubnya ternyata lumayan lengkap. Hanya belum merambah ke dekorasi dan sound system. Andai saja semua itu lengkap, pasti biaya untuk pernikahan bisa ditaksir puluhan juta ha

    Last Updated : 2022-04-22
  • Temen Tapi Demen   Last Episode D

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni menghentikan laju motornya sejenak di tengah perjalanan. Getar ponsel dalam saku celana memaksanya menepikan motor.Shasa diam memperhatikan gerak jari Soni membuka ponselnya.Bapak[ Semua sudah oke. Kamu bisa ke sini. ]Senyum tipis tercetak di pipinya. Membuat Shasa bertanya pesan dari siapa hingga sesenang itu.Soni membalas pesan dengan cepat.Soni[ Oke. Lagi di jalan. ]Kemudian memasukkan ponsel kembali ke saku."Lanjut lagi," ucap Soni sembari melajukan roda duanya.Sikap Soni yang tertutup membuat Shasa kecewa. Biasanya kalau ada pesan, ia selalu cerita. Namun sekarang ...."Pesan dari siapa, Sayang? Kok, kamu senyum

    Last Updated : 2022-04-22

Latest chapter

  • Temen Tapi Demen   Last Episode E

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode EOleh: Kenong Auliya ZhafiraSatu bulan berlalu kehidupan mereka semakin mesra. Dan juga sibuk, untuk Soni. Karena mereka masih numpang, Soni mengusulkan seminggu nginep di rumahnya, dan sebaliknya.Jika Soni sibuk sampai larut malam, maka Shasa akan memilih pulang ke rumahnya. Meninggalkan Ibu Niar dengan Kayla saja.Sejak bekerja sama dengan besan, jasa tarub mereka semakin besar dan lengkap. Bahkan sudah terkenal di berbagai desa. Hasan pun mulai terampil berkat ajaran dari Hadi.Hanya Shasa yang sering merajuk jika Soni selalu pulang malam. Ia merasa menjadi yang nomor dua. Padahal dulu saat masih temenan, tidak pernah merajuk jika Soni tidak punya waktu.Akan tetapi, sekarang bawaannya selalu gelisah jika Soni pulang malam. Shasa akan memasang wajah cemberut. Hidupnya mula

  • Temen Tapi Demen   Last Episode D

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni menghentikan laju motornya sejenak di tengah perjalanan. Getar ponsel dalam saku celana memaksanya menepikan motor.Shasa diam memperhatikan gerak jari Soni membuka ponselnya.Bapak[ Semua sudah oke. Kamu bisa ke sini. ]Senyum tipis tercetak di pipinya. Membuat Shasa bertanya pesan dari siapa hingga sesenang itu.Soni membalas pesan dengan cepat.Soni[ Oke. Lagi di jalan. ]Kemudian memasukkan ponsel kembali ke saku."Lanjut lagi," ucap Soni sembari melajukan roda duanya.Sikap Soni yang tertutup membuat Shasa kecewa. Biasanya kalau ada pesan, ia selalu cerita. Namun sekarang ...."Pesan dari siapa, Sayang? Kok, kamu senyum

  • Temen Tapi Demen   Last Episode C

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode COleh: Kenong Auliya ZhafiraRey langsung menambah sentuhan akhir dari kejutan ini dengan memasang lampu warna-warni dan beberapa bunga palsu dan asli di samping kanan kiri tarub. Kemungkinan bunga mawar putih dan merah adalah bunga kesukaan Shasa.Hadi juga tak lupa membuat meja layaknya prasmanan dengan hiasan kain penutup yang disesuaikan, yakni putih dan gold.Untuk kursinya, Hadi sengaja memilihkan yang paling bagus. Tentunya kursi plastik yang dihias oleh kain penutup dengan tambahan pita bewarna merah muda. Pun dengan meja yang berbentuk bundar tak kalah cantik.Hasan benar-benar terpesona oleh keahlian milik Hadi. Jasa tarubnya ternyata lumayan lengkap. Hanya belum merambah ke dekorasi dan sound system. Andai saja semua itu lengkap, pasti biaya untuk pernikahan bisa ditaksir puluhan juta ha

  • Temen Tapi Demen   Last Episode B

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerkumpul dengan keluarga akan selalu membuat waktu berjalan cepat. Tak terasa jarum jam sudah menunjuk angka sembilan malam. Raga pun sudah ingin diistirahatkan dari rasa lelah."Ya udah. Sekarang kita tidur ya? Udah malem," titah sang ayah.Mereka beranjak dan berjalan menuju kamar masing-masing. Shasa menatap sang ibu yang selalu bergelayut manja jika akan masuk ke kamar. Membuatnya merasa iri.Jangankan gandengan tangan, jalan aja kayak kereta. Depan belakang.Akan tetapi semua itu terganti saat pintu sudah tertutup rapat dan terkunci. Tiba-tiba Shasa merasa tubuhnya melayang. Soni menggendongnya di depan. Kedua tangan Shasa spontan mengalung di leher prianya sebagai pegangan.Shasa tersenyum menatap

  • Temen Tapi Demen   Last Episode A

    TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode AOleh: Kenong Auliya Zhafira Pria sejati adalah pria yang selalu bisa membuat wanitanya bahagia dan tidak pernah membuatnya menangis. Yang akan selalu berusaha mewujudkan setiap keinginan sesuai kemampuannya.Soni ingin menjadi pria seperti itu untuk Shasa-- istri sekaligus teman hidupnya."Hei ... tidak ada yang percuma. Kan, masih bisa dipakai. Lagian dihias secantik apa pun juga nantinya akan dirusak. Kan, mau dipakai bukan untuk hiasan," jawab Soni seakan mencoba menenangkan. Padahal dalam otaknya akan merancang kejutan termanis untuknya."Maaf ... untuk soal tarub memang benar-benar tidak bisa kasih yang cantik. Bukannya tidak mau, tapi keadaan memaksa kita untuk ini. Ya sudah, biar kamu gak sedih lagi, kita nginep di sini malam ini. Kali aja kamu kangen sama Ayah dan ibumu

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 C

    TEMEN TAPI DEMEN 30 C 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira Soni memilih ikut berlari kecil hingga sampai ke rumah. Napasnya lumayan ngos-ngosan karena sudah lama tidak berlari lagi. Sang bapak yang melihat mereka berdua berlari menjadi ingin tertawa. Kedekatan mereka benar-benar membawa aura yang berbeda di rumah. Kayla langsung menuju ke dapur mengambil air minum. Untuk membasahi dahaganya. Shasa melihat Kayla menjadi penasaran apa yang sedang ia lakukan. "Kay habis ngapain? Kok ngos-ngosan?" "Habis dikejar buaya." Kayla menjawab asal lalu meletakkan gelas di meja. Akan tetapi mengingat ucapan Soni kalau Rey teman Shasa, ia berbalik dan ingin bertanya tentangnya. "Mbak." "Iya. Kenapa?" "Mbak Shasa

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 B

    TEMEN TAPI DEMEN 30 B 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Haish! Awas kamu, Son! Bikin malu aja pakai ninggalin jejak merah," batin Shasa. Ia baru menyadari saat Soni mennyentuh jenjang lehernya lebih lama. Ternyata, oh, ternyata ia meninggalkan jejak. Ibu mertua yang sejak tadi diam mendengarkan sebenarnya ingin tertawa, tapi takut membuat mantunya lebih malu. Ia tahu rasanya digoda karena menjadi pengantin baru. Jadi lebih baik berpura-pura tidak melihat. "Kayla, lebih baik kkta cepat selesaikan semua ini. Biar semua bisa dibagi telat waktu," ucap Tante Niar yang kesannya mengalihkan topik utama. Ucapan Tante Niar langsung mendapat respon yang baik. Terbukti Kayla jadi tidak bertanya lebih detail. Mereka bertiga kembali fokus memasak. Hampir berjam-jam bergelut di dapur. Sampai akhirnya bisa se

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 30 A

    TEMEN TAPI DEMEN 30 A2 Last EpisodeOleh: Kenong Auliya Zhafira Takaran cemburu untuk pasangan yang masih pacaran dan sudah menikah hanya berbeda dalam penyampaiannya. Apabila masih pacaran kemungkinan besar hanya akan dipendam dengan marah yang tanpa sebab, berbeda jika sudah menikah. Kemungkinan akan diungkapkan dengan blak-blakkan dan terbuka.Shasa masih menatap Kayla dan Soni bergantian. Memang dari sorot matanya ada binar bahagia bertemu kembali dengan Kayla."Dia istrimu, Mas?" tanya Kayla sambil melihat Shasa dari ujung kepala hingga kaki."Mas ...? Dia memanggil Soni, Mas ...?" batin Shasa. Rasanya ingin tertawa dan juga memaki. Bagaimana tidak, dirinya saja yang dari dulu kenal sampai sekarang jadi pasangan tak pernah memanggil begitu.Soni terlihat tersenyum mendapati perta

  • Temen Tapi Demen   Temen Tapi Demen 29 D

    TEMEN TAPI DEMEN 29 DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni langsung menggoreskan jejak penanya dalam buku nikah. Kemudian dengan lantang membaca semua kewajiban dan haknya sebagai suami yang baik hingga selesai."Sekali lagi selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawadah, warohmah," ucap pak penghulu lalu pergi meninggalkan ruangan.Om Hasan memeluk Soni dengan hangat. "Selamat, Son," bisiknya. Tangannya menepuk lembut punggung mantunya."Makasih, Om.""Jangan panggil, Om ... kan sudah jadi anak mantu. Panggil Ayah juga kaya Shasa," ucapnya lagi yang sukses membuat Soni gelagapan."I--iya ... A--ayah," jawab Soni terbata."Selamat, ya, Mbak Shasa ... akhirnya kalian naik level dari temen jadi manten," ucap Pak Danu sambil mengusap lengan Shasa."Ma

DMCA.com Protection Status