TEMEN TAPI DEMEN 20 C
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Diambilnya ponsel di meja, lalu menekan tombol dipojok kanan. Foto wajah mereka berdua saat melihat sunset pada waktu itu menghiasi layar ponsel sebagai walpaper. Soni menatap Shasa yang terlihat begitu cantik. Apalagi senyumnya, selalu membuat hatinya berdebar hebat.
Soni
[ Selamat siang, Cantik ... maaf ya baru ngasih kabar. Aku baik-baik saja, kamu gak usah khawatir. Hatiku juga baik. Mungkin nanti pulangnya sore kalau gak malem. ]
Setelah pesan terkirim, Soni keluar kamar. Terlihat Bapak sudah berada di dapur sedang makan siang. "Makan, Son ...." tawar Bapak.
"Ini juga mau makan." Soni langsung mengambil piring dan nasi beserta sayur dan lauknya. Kemudian memakannya sampai habis.
Untuk membahagiakan pasangan dibutuhkan tenaga yang kuat.
TEMEN TAPI DEMEN 21 AOleh: Kenong Auliya Zhafira Mitos tentang pernikahan sesama anak tunggal yang katanya bisa mendatangkan kesialan dan malapetaka memang masih melekat kuat di desa. Apalagi di desanya Soni dan Shasa. Akan tetapi, ia masih belum tahu banyak tentang keluarga Shasa. Karena yang ia tahu hanya Shasa adalah anak tunggal.Ibunya Soni memilih diam dan tidak menanggapi omongan Ibu di sebelahnya. Ia ingin mencari tahu sendiri lewat Soni jika mereka sudah kembali. Harapan untuk menjadikan Shasa sebagai menantu masih begitu besar dalam benaknya. Ia tidak mau menyerah hanya dengan mitos seperti itu.Dua kali sudah mitos selalu hadir sebagai batu sandungan dalam rencana pernikahan Soni dan Shasa. Memang benar, ketika menjelang hari pernikahan itu pasti akan selalu ada rintangan.Ibunya
TEMEN TAPI DEMEN 21 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraAyah tersenyum mendengar pertanyaan Shasa. Karena selama ini memang tidak pernah mengajaknya. Bukan tidak mau, hanya tidak ingin membuka luka lama sang istri."Kuburannya jauh. Di tempat kelahiran Ayah. Dulu waktu menjadi pengantin baru, ibumu langsung ikut ke kampung Ayah. Dan setelah tragedi menyakitkan itu, Ayah memutuskan kembali ke desa ini. Makanya Ibu hanya bisa mendoakan. Dan Ayah sengaja mau menetap di sini biar Ibumu bisa memulai kehidupan baru. Eh, malah bisa jadi besanan sama Hadi. Sekalian memulai perjodohan yang lalu supaya terlaksana," jawab Ayah sambil mengelus rambut Shasa dengan penuh kasih.Ayah memang tidak lahir dan dibesarkan di Kebumen, melainkan di seberang pulau sana. Karena orang tuanya saling mengenal, maka mereka di jodohkan. Dan seperti yang Ibu ceritakan, kalau ibunya memiliki tem
TEMEN TAPI DEMEN 21 COleh: Kenong Auliya ZhafiraRasa bahagia akan kehadiran Shasa jauh lebih berarti dari itu. "Jadi masalah ini aman ya, Pak?" tanya ibu memastikan sekali lagi."Iya, Bu ... tetangga memang jarang ada yang tahu. Karena Weni sendiri jarang bercerita tentang kehidupannya pada orang lain yang bukan siapa-siapa." Bapak menjawab sambil tersenyum.Sementara Soni mendengar ucapan orang tuanya dengan hati yang pedih. Ia baru tahu kalau Tante Weni sangat mendamba anak laki-lakinya, bahkan godaan calon mantu yang sering ia dengar pasti secara tidak sengaja mengingatkan tentang anaknya.Daripada rasa bersalah semakin menjadi, Soni memilih ke kamar. "Em, aku ke kamar dulu. Mau ngapel pacar lewat pesan," ucap Soni sambil bangkit berdiri dan meninggalkan ruang makan. Padahal hatinya menjadi pilu mendengar cerita bapakny
TEMEN TAPI DEMEN 22 AOleh: Kenong Auliya Zhafira Menyerah dalam hubungan yang masih baik-baik saja sebisa mungkin jangan ditanam dalam ingatan. Jikalau perasaan masih sama, maka perjuangkanlah hingga titik terakhir. Karena memang tidak akan ada bahagia tanpa dibarengi rasa sakit terlebih dahulu.Soni mulai mengerti maksud apa yang berusaha disampaikan oleh sang ibu. Dalam hati, ia akan berjanji bertahan sekuat tenaga menahan semua rintangan termasuk rasa rindunya untuk sementara waktu.Melihat Soni terdiam, membuat sang ibu berpikir kalau anaknya bisa mengambil makna apa yang tersirat."Ya sudah. Kalau begitu Ibu akan simpan uangnya. Kamu tidur udah malem. Pasti lelah setelah membantu Bapak seharian," ucap Ibu kemudian pergi meninggalkan kamarnya."Makasih
TEMEN TAPI DEMEN 22 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraSang ibu yang mendengar menjadi ikut tertawa. Akan tetapi hatinya merasakan iba melihat anaknya menjadi bahan ledekan oleh suami."Udah! Kayak enak kecil aja main ledekan. Ayah itu harusnya ngalah sama yang muda," ucap Ibu ikut menimpali."Dan kamu, Sha ... tidak semua pernikahan dinilai dari seberapa banyak mahar yang kamu dapat. Melainkan sebanyak apa usahanya untuk selalu bertanggung jawab akan kehidupanmu. Jadi jangan pernah merasa iri jika orang lain mendapat mahar yang sangat banyak. Karena bahagia itu datangnya dari hati," pesan Ibu kali ini membuat keduanya menjadi saling pandang.Ayah sangat memahami itu, meski dulu maharnya tidak banyak untuk Weni, tetapi ia kini mampu memberikan hidup yang sangat layak tanpa kekuarangan apa pun. Baik dari sandang, pangan, dan juga yang lainnya.
TEMEN TAPI DEMEN 23 A Oleh: Kenong Auliya Zhafira Tidak semua apa yang kita lihat itu adalah kebenaran. Bisa aja apa yang kita lihat adalah sebuah kesalahpahaman. Karena terkadang asumsi tanpa bukti akan selalu menjadi penyesalan dalam hati. Berbaik sangka itu sangat diperlukan. Jangan sampai hati menghitam karena selalu berburuk sangka. Akan tetapi, jika dalam kasus cemburu semua itu belum berlaku secara adil. Masih banyak emosi yang menutup mata batin itu sendiri. Hingga menyisakan satu amarah dalam dada yang entah kapan akan terpecah. Soni masih terus dibutakan oleh rasa cemburunya. Bahkan terlontar penyesalan dalam hatinnya tentang hubungan dengan Shasa yang kini mulai serius, tetapi ia dengan mudahnya pergi bersama lelaki lain. Padahal dirinya tengah bekerja keras untuk segera menghalal
TEMEN TAPI DEMEN 23 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBukannya menjawab, Shasa justru malah menangis. Membuat sang ayah serba bingung."Lah ... lah ... kok malah nangis?" ucapnya sambil mengelus lembut rambut Shasa.Ingus yang keluar masuk menjadi pemandangan yang menjijikkan sekaligus terlihat lucu di mata sang ayah."Aku kangen sama Soni, Yah ... udah seminggu dia sama sekali gak kasih kabar. Terkahir pas malem habis acara keluarga. Hua ... hua ... Hua!" Shasa melanjutkan lagi tangisannya. Membuat ingus semakin banyak."Ya, elah. Gitu aja sampai kesenggol motor dan babak belur. Mewek pula! Kan tingal kirim pesan duluan bisa ...." jawab sang ayah yang terkesan meledek."Udah buruan ... sekali-kali tidak masalah kalau cewek dulu yang bilang kangen. Biasanya juga gak tahu malu. Ayah mau misahin tel
TEMEN TAPI DEMEN 24 AOleh: Kenong Auliya Zhafira Menyadari kesalahan setelah membuatnya sakit bahkan menangis pasti akan meninggalkan rasa penyesalan yang teramat dalam. Terjebak oleh opini diri sendiri tanpa mau berusaha mendengar dari pihak lain memang menyiksa. Akan tetapi, tidak seharusnya mengucapkan kata yang membuat rasa sakitnya bertambah menjadi.Semarah apa pun janganlah sampai mengucapkan kata yang tidak sesuai dengan hatimu.Soni masih terguguk dengan kenyataan bahwa dirinya-lah yang telah melukai Shasa, bukan dia yang terluka."Shasa, Pak ... aku tadi mengirim pesan yang mungkin melukai hatinya. Rasanya tadi aku belum bisa mendamaikan hatiku sendiri. Setelah mengetahui kalau dia tidak senga
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode EOleh: Kenong Auliya ZhafiraSatu bulan berlalu kehidupan mereka semakin mesra. Dan juga sibuk, untuk Soni. Karena mereka masih numpang, Soni mengusulkan seminggu nginep di rumahnya, dan sebaliknya.Jika Soni sibuk sampai larut malam, maka Shasa akan memilih pulang ke rumahnya. Meninggalkan Ibu Niar dengan Kayla saja.Sejak bekerja sama dengan besan, jasa tarub mereka semakin besar dan lengkap. Bahkan sudah terkenal di berbagai desa. Hasan pun mulai terampil berkat ajaran dari Hadi.Hanya Shasa yang sering merajuk jika Soni selalu pulang malam. Ia merasa menjadi yang nomor dua. Padahal dulu saat masih temenan, tidak pernah merajuk jika Soni tidak punya waktu.Akan tetapi, sekarang bawaannya selalu gelisah jika Soni pulang malam. Shasa akan memasang wajah cemberut. Hidupnya mula
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni menghentikan laju motornya sejenak di tengah perjalanan. Getar ponsel dalam saku celana memaksanya menepikan motor.Shasa diam memperhatikan gerak jari Soni membuka ponselnya.Bapak[ Semua sudah oke. Kamu bisa ke sini. ]Senyum tipis tercetak di pipinya. Membuat Shasa bertanya pesan dari siapa hingga sesenang itu.Soni membalas pesan dengan cepat.Soni[ Oke. Lagi di jalan. ]Kemudian memasukkan ponsel kembali ke saku."Lanjut lagi," ucap Soni sembari melajukan roda duanya.Sikap Soni yang tertutup membuat Shasa kecewa. Biasanya kalau ada pesan, ia selalu cerita. Namun sekarang ...."Pesan dari siapa, Sayang? Kok, kamu senyum
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode COleh: Kenong Auliya ZhafiraRey langsung menambah sentuhan akhir dari kejutan ini dengan memasang lampu warna-warni dan beberapa bunga palsu dan asli di samping kanan kiri tarub. Kemungkinan bunga mawar putih dan merah adalah bunga kesukaan Shasa.Hadi juga tak lupa membuat meja layaknya prasmanan dengan hiasan kain penutup yang disesuaikan, yakni putih dan gold.Untuk kursinya, Hadi sengaja memilihkan yang paling bagus. Tentunya kursi plastik yang dihias oleh kain penutup dengan tambahan pita bewarna merah muda. Pun dengan meja yang berbentuk bundar tak kalah cantik.Hasan benar-benar terpesona oleh keahlian milik Hadi. Jasa tarubnya ternyata lumayan lengkap. Hanya belum merambah ke dekorasi dan sound system. Andai saja semua itu lengkap, pasti biaya untuk pernikahan bisa ditaksir puluhan juta ha
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode BOleh: Kenong Auliya ZhafiraBerkumpul dengan keluarga akan selalu membuat waktu berjalan cepat. Tak terasa jarum jam sudah menunjuk angka sembilan malam. Raga pun sudah ingin diistirahatkan dari rasa lelah."Ya udah. Sekarang kita tidur ya? Udah malem," titah sang ayah.Mereka beranjak dan berjalan menuju kamar masing-masing. Shasa menatap sang ibu yang selalu bergelayut manja jika akan masuk ke kamar. Membuatnya merasa iri.Jangankan gandengan tangan, jalan aja kayak kereta. Depan belakang.Akan tetapi semua itu terganti saat pintu sudah tertutup rapat dan terkunci. Tiba-tiba Shasa merasa tubuhnya melayang. Soni menggendongnya di depan. Kedua tangan Shasa spontan mengalung di leher prianya sebagai pegangan.Shasa tersenyum menatap
TEMEN TAPI DEMEN 31Last Episode AOleh: Kenong Auliya Zhafira Pria sejati adalah pria yang selalu bisa membuat wanitanya bahagia dan tidak pernah membuatnya menangis. Yang akan selalu berusaha mewujudkan setiap keinginan sesuai kemampuannya.Soni ingin menjadi pria seperti itu untuk Shasa-- istri sekaligus teman hidupnya."Hei ... tidak ada yang percuma. Kan, masih bisa dipakai. Lagian dihias secantik apa pun juga nantinya akan dirusak. Kan, mau dipakai bukan untuk hiasan," jawab Soni seakan mencoba menenangkan. Padahal dalam otaknya akan merancang kejutan termanis untuknya."Maaf ... untuk soal tarub memang benar-benar tidak bisa kasih yang cantik. Bukannya tidak mau, tapi keadaan memaksa kita untuk ini. Ya sudah, biar kamu gak sedih lagi, kita nginep di sini malam ini. Kali aja kamu kangen sama Ayah dan ibumu
TEMEN TAPI DEMEN 30 C 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira Soni memilih ikut berlari kecil hingga sampai ke rumah. Napasnya lumayan ngos-ngosan karena sudah lama tidak berlari lagi. Sang bapak yang melihat mereka berdua berlari menjadi ingin tertawa. Kedekatan mereka benar-benar membawa aura yang berbeda di rumah. Kayla langsung menuju ke dapur mengambil air minum. Untuk membasahi dahaganya. Shasa melihat Kayla menjadi penasaran apa yang sedang ia lakukan. "Kay habis ngapain? Kok ngos-ngosan?" "Habis dikejar buaya." Kayla menjawab asal lalu meletakkan gelas di meja. Akan tetapi mengingat ucapan Soni kalau Rey teman Shasa, ia berbalik dan ingin bertanya tentangnya. "Mbak." "Iya. Kenapa?" "Mbak Shasa
TEMEN TAPI DEMEN 30 B 2 Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Haish! Awas kamu, Son! Bikin malu aja pakai ninggalin jejak merah," batin Shasa. Ia baru menyadari saat Soni mennyentuh jenjang lehernya lebih lama. Ternyata, oh, ternyata ia meninggalkan jejak. Ibu mertua yang sejak tadi diam mendengarkan sebenarnya ingin tertawa, tapi takut membuat mantunya lebih malu. Ia tahu rasanya digoda karena menjadi pengantin baru. Jadi lebih baik berpura-pura tidak melihat. "Kayla, lebih baik kkta cepat selesaikan semua ini. Biar semua bisa dibagi telat waktu," ucap Tante Niar yang kesannya mengalihkan topik utama. Ucapan Tante Niar langsung mendapat respon yang baik. Terbukti Kayla jadi tidak bertanya lebih detail. Mereka bertiga kembali fokus memasak. Hampir berjam-jam bergelut di dapur. Sampai akhirnya bisa se
TEMEN TAPI DEMEN 30 A2 Last EpisodeOleh: Kenong Auliya Zhafira Takaran cemburu untuk pasangan yang masih pacaran dan sudah menikah hanya berbeda dalam penyampaiannya. Apabila masih pacaran kemungkinan besar hanya akan dipendam dengan marah yang tanpa sebab, berbeda jika sudah menikah. Kemungkinan akan diungkapkan dengan blak-blakkan dan terbuka.Shasa masih menatap Kayla dan Soni bergantian. Memang dari sorot matanya ada binar bahagia bertemu kembali dengan Kayla."Dia istrimu, Mas?" tanya Kayla sambil melihat Shasa dari ujung kepala hingga kaki."Mas ...? Dia memanggil Soni, Mas ...?" batin Shasa. Rasanya ingin tertawa dan juga memaki. Bagaimana tidak, dirinya saja yang dari dulu kenal sampai sekarang jadi pasangan tak pernah memanggil begitu.Soni terlihat tersenyum mendapati perta
TEMEN TAPI DEMEN 29 DOleh: Kenong Auliya ZhafiraSoni langsung menggoreskan jejak penanya dalam buku nikah. Kemudian dengan lantang membaca semua kewajiban dan haknya sebagai suami yang baik hingga selesai."Sekali lagi selamat menempuh hidup baru. Semoga sakinah, mawadah, warohmah," ucap pak penghulu lalu pergi meninggalkan ruangan.Om Hasan memeluk Soni dengan hangat. "Selamat, Son," bisiknya. Tangannya menepuk lembut punggung mantunya."Makasih, Om.""Jangan panggil, Om ... kan sudah jadi anak mantu. Panggil Ayah juga kaya Shasa," ucapnya lagi yang sukses membuat Soni gelagapan."I--iya ... A--ayah," jawab Soni terbata."Selamat, ya, Mbak Shasa ... akhirnya kalian naik level dari temen jadi manten," ucap Pak Danu sambil mengusap lengan Shasa."Ma