Home / Romansa / Telanjur Khilaf / Kisah dari 2017

Share

Kisah dari 2017

Author: Zee Jofany
last update Last Updated: 2021-06-10 16:39:37

Masih dari tahun 2017, saat aku sudah bekerja di salah satu Puskesmas. Memang ada seorang gadis cantik yang dekat denganku, tetapi kami hanya sebatas saling menggenggam tangan. Sebab, dia anak pondok yang menjaga sikap untuk jauh dari khilaf.

Kami membahas hal seru di setiap tulisan yang kukirim padanya, Ayu sangat menyukai tulisan Angela. Dia bahkan, akan antusias dalam membahas adegan demi adegan yang seolah diciptakan begitu nyata oleh istriku. Tentu saja, gadis ini tak tahu penulis aslinya.

Kukatakan jika seseorang membantuku membuat tulisan tersebut, aku juga menyabotase grup-grup menulis milik Angela. Kukatakan jika di sana Dyo Kusuma sering mengisi kelas online, bahkan dianggap sebagai salah satu penulis yang keberadaannya diperhitungkan. Kalian tahu responsnya? Ayu semakin berbinar-binar.

“Bapak hebat, suatu saat Ayu mau sepeti Bapak.” Dia menunjukkan rasa takjub, memberi senyuman terbaik untukku. Lihat, senyuman! Hal paling indah yang jarang kudapat di rumah, aksi sepele yang mulai tergerus zaman.

Jangankan menyambut dengan senyuman, mengirim pesan pribadi saja lupa menyematkan emoticon. Apa pertambahan usia membuat Angela lupa jika dahulu dialah yang mengejarku? Mengatakan hal-hal manis setiap kali berkomentar di akun f******k.

Siapa yang akan melupakan sosok manisnya di masa lalu, Angela berhasil meruntuhkan penilaian buruk mengenai karakter perempuan manja dan malu. Dia muncul bersama kepribadian menyenangkan, memberi semangat hanya dengan komentar konyolnya. Namun, apa yang terjadi setelah pernikahan?

Angela sudah tak melirikku sebagai pria. Jangankan meninggalkan satu kata di kolom komentar, untuk menekan simbol jempol pada setiap kirimanku saja sudah tak bisa. Wanita itu berubah, menjadi asing.

Perhatiannya tak ada lagi, di rumah memang selalu membuat hari-hariku ceria. Membuat masakan aneh, tetapi dengan cita rasa luar biasa. Memberi bekal yang selalu ditunggu teman-teman kantor, bahkan Cindy dan Ayu menyukai masakannya.

Bukan hanya itu yang aku inginkan, Angela yang kini perhatian dengan tindakan justru lalai mengirimiku pesan. Lupa menelepon saat suaminya di luar rumah. Dia hanya fokus pada kegiatan sendiri, abai padaku.

Istriku sibuk mengurusi toko, sedangkan suaminya dibiarkan bekerja tanpa suport. Padahal hanya membalas chat dariku, apa sesusah itu meluangkan waktu? Jika kutegur, Angela akan memberikan alibi yang lucu.

“Mas, saat kamu bekerja. Jadilah profesional meskipun hanya sukwan. Sebab, mengambil waktu bersantai saat jam aktif, sama saja korupsi.” Dia akan mengatakan hal tak masuk akal, padahal di kantor aku bebas tugas. Jika tak ada laporan untuk diketik, bisa duduk santai.

Menata obat di gudang pun tak dilakukan setiap hari, hanya sewaktu-waktu. Akan dilakukan saat kiriman dari farmasi pusat datang atau ketika kepala Puskesmas meminta kami mengemas beberapa jenis obat untuk dikirim ke Pustu atau bidan desa. Kenapa harus mengatakan korupsi waktu ketika tak ada kerjaan?

“Semuanya begitu, mereka akan santai saat tak ada tugas. Bahkan, ada yang menelepon anak dan istrinya, jangan terlalu serius.”

“Mas, kamu selalu menganggap setiap orang di sekitarmu suka. Jangan lupa, tidak semua yang terlihat manis akan mendatangkan kebaikan. Bisa saja mereka menunggu waktu terbaik untuk mengungkap semua kesantaianmu, ada banyak cara untuk mencapai puncak. Salah satunya, menginjak rekan kerja.”

“Kamu terlalu berburuk sangka.”

“Menjaga segala risiko buruk itu wajib, Mas. Salah satunya, dengan bersikap profesional di tempat kerja. Kamu hanya 8 jam di Puskesmas, sisanya di rumah bersamaku. Apa aku harus memberondongmu dengan perhatian yang bisa menjadi bumerang? Perhatian bukan ada pada durasi pengiriman chat dan telepon, Mas. Dari 24 jam, kita hanya perlu 8 jam untuk fokus pada pekerjaan. Apa 16 jam perhatianku tak ada artinya buatmu?”

Lihat! Dia beranggapan aneh, terlalu serius menghadapi aturan kehidupan. Aku di sini karena ayah adalah sahabat kepala Puskesmas, mana mungkin menegur hanya karena bermain ponsel. Angela saja yang berlebihan, dia tak taju jika setiap hari suaminya menonton youtube dan chat mesra dengan Ayu melalui komputer kantor.

Semuanya tak ada masalah, baik-baik saja sampai saat ini. Semua orang justru memperhitungkan keberadaanku, mereka akan menjadikanku yang pertama setiap kali membutuhkan sesuatu. Butuh sopir ambulans di keadaan darurat, ganti shift, atau membeli makan siang. Semuanya akan mencariku jika butuh sesuatu.

Jadi, mustahil aku diberhentikan hanya karena bermain media sosial. Daripada ribet urusan Angela, mending aku fokus bersama Ayu. Tak usah mendengarkan setiap celoteh unfaedah dari perempuan sok tahu itu.

“Ini apa, Pak?” tanya Ayu ketika kuberi dia jam tangan berwarna merah muda, gadis itu terlihat sangat senang. Sampai memandangku dengan tatap berkaca-kaca, manis sekali dia ketika sudah menunjukkan pesonanya.

“Hadiah kecil untuk fans terbaikku.” Aku menyentuh ujung hidungnya dengan telunjuk, Ayu tersipu malu-malu. Saat ini kami berada di ruang obat, aku sengaja menyusulnya dengan alasan memeriksa stok.

“Makasih, Pak. Ayu cinta sama Bapak, semoga kita berjodoh. Selain itu, Ayu berharap perceraian Bapak dilancarkan agar setelah lulus nanti ....” Dia tampak ragu melanjutkan kalimatnya, kesempatan bagus. Gadis lugu ini mengungkapkan perasaan hanya dengan dipancing jam tangan murah, mudah sekali menyesap madunya.

Tak mau membuang kesempatan, aku meraih kedua tangannya sambil menghadiahkan tatap lembut. Dia tertunduk, momen yang sangat manis. Jiwa laki-laki dalam diri meminta dimanfaatkan dengan sempurna. Hanya namanya saja anak pondok, saat kusentuh pun dia akan memejamkan mata. Menikmati setiap detail perlakuan.

Aku selalu beruntung, senantiasa lancar dalam menaklukkan anak gadis orang. Cindy hanya bermodalkan kacamata 20 ribu untuk bisa mendapat servis bibir gratis, kunaikkan dengan harga ponsel 200 ribu. Sudah memberikan segalanya tanpa kuminta, rela melakukan apa pun untuk Dyo Kusuma.

Saat ini pun, sama. Ayu diam saja, entah saat bibirku menyusuri setiap inci wajah atau ketika tangan bergerilya nakal. Malah, dia menekan kuat saat aku hendak mewisuda pertukaran air liur.

Ternyata, penampilan berbanding terbalik dengan hasrat. Gadis ini lebih liar, meminta lebih dengan bahasa tubuh. Membimbing tangan menuju area terlarang, benar-benar keberuntungan paling indah.

Apa aku salah? Dia yang meminta, loh. Dari awal sudah dijabarkan dengan detail, aku hanya berusaha. Namun, Ayu tak menolak, justru memudahkan segalanya.

Jadi, saat aku tak mengalami kesulitan dalam melepas kancing seragam dan menyelusup ke dalam tangkuban  benda lembut berspons, semua murni atas izin pemiliknya. Rintihan manja yang memaksaku berbuat jauh, mana tega membiarkan anak manis ini memohon dengan ratapan nikmat yang menanjakkan hasrat.

Ini bukan mesum, tetapi adegan romantis. Akan kurang ajar saat aku melakukannya dengan paksa, merenggut dengan diberi cuma-cuma itu berbeda. Siapa yang tak suka gratisan? Jangan munafik, ya! Perempuan suka berburu diskon dengan gratis ongkos kirim bukan?

Sama, aku normal. Sangat menikmati setiap pelayanan gratis yang diberikan secara suka rela, apalagi untuk urusan ini. Tak akan berpikir dua kali untuk lanjut pada tahap berikutnya.

Jangan penasaran pada adegan selanjutnya, ini sudah lewat 1000 kata. Akan menjadi porno literasi saat dijabarkan dengan detail, cukup bayangkan saja. Sudah pada dewasa dan paham cara membuat bayi bukan?

***

Related chapters

  • Telanjur Khilaf   Bonus Shift Malam

    Ini di tahun yang sama, kejadian 2017 lalu. Ketika aku masih bersama Ayu, santri asal pondok pesantren ternama yang dianggap alim nan lugu itu sudah dilepas segelnya oleh Dyo Kusuma. Bangga? Jelas, dong! Usia 28 tahun masih laku pada gadis.Sebenarnya malas sekali untuk dinas malam, tetapi daripada di rumah dan terlibat adu pendapat dengan Angela atau diabaikan olehnya hanya karena dia selalu curiga pada setiap alasanku betah di Puskesmas. Heran, dia selalu merasakan hal-hal yang menyudutkan, bisa enggak tak usah mempermasalahkan kesenanganku?Aku tak melakukan hal busuk, Ayu menyerahkan kehormatannya tanpa paksaan. Dia mau, kenapa justru menganggap para pria brengsek? Tingkat kebejatan seseorang selalu dinilai secara sepihak, apa akan terjadi sebuah dosa jika tak diberi celah?Jika memang aku satu-satunya pelaku kejahatan, dianggap tukang celup sana-sini. Apa si pemilik celupan terbebas dari kesalahan? Kenapa setiap perempuan selalu memaafkan khilafnya sesama,

    Last Updated : 2021-06-10
  • Telanjur Khilaf   Bukan Aku yang Menggoda

    “Dyo!” Panggilan ini sedikit mengagetkan, seorang bidan muda yang masih sukwan menepuk pundak. Dia tersenyum saat melihat tampangku, tak ada sopan-sopannya anak muda sekarang. Padahal umurnya jauh di bawah aku.Masih mending Shiva, mau memanggil 'Mas'. Eh! Dia tak menampakkan diri setelah menyerahkan diri semalam, servis luar biasa di kala tak terduga. Kejutan keren yang mampu membuat semangat menggebu pagi ini.Namun, di mana Ayu? Kenapa dia tak terlihat? Biasanya bus mini akan datang sebelum aku muncul di sini, tetapi sekarang malah belum menampakkan batang hidung.“Apa, sih, Meg?” Aku langsung menanyakan maksud sang gadis berbadan sintal datang di saat tak biasa, atlet voli Puskesmas itu pun hanya menyengir. Mirip kuda kebelet kawin, ada apa dengannya? Mendadak sok akrab begini, pasti ada maunya.“Kita selesaikan sekarang saja, ya?” Kalimat aneh ini cukup rancu, menimbulkan sedikit perasaan aneh dalam benak. Apa yang

    Last Updated : 2021-06-10
  • Telanjur Khilaf   Relationshit!

    Dalam suatu tempat kerja pasti akan sering terjadi hal-hal penuh kejutan, ternyata tak hanya kaum pria saja. Namun, Kambing Hitam paling mengenaskan selalu dari sisi kami. Padahal setiap kali hal ilegal terjadi diam-diam, mereka yang mau.Bukankah suatu kejadian dianggap bejat dan biadab ketika penuh paksaan? Aku bahkan sama sekali tak memaksa, justru mereka yang menggiring sosok suami mania sepertiku menuju lembah kecurangan paling mematikan. Keterlaluan!Menempati kantor baru, ruang sempit yang mengharuskan berdesakan. Tak betah di dalam, para lelaki lebih suka berdiam diri di luar. Menghabiskan waktu dengan bercengkerama atau sekadar bermain kartu, tak ada pasien serius. Hanya sesekali warga datang untuk memeriksakan diri.Shiva atau Mega tak ditempatkan di sini, Ayu juga mulai jarang datang. Tak ada hiburan sama sekali, membosankan bekerja jika terus begini. Aku berharap waktu segera berlalu, mengembalikan Ayu kembali sehingga semangat tak lagi bersembunyi.

    Last Updated : 2021-06-10
  • Telanjur Khilaf   Istri Tak Tahu Diri

    “Puas?” sentakku saat kami tiba di rumah, memerhatikan perempuan yang tengah melepas kerudung panjangnya hingga menampakkan keseluruhan pesona. Memang dia tampak menarik dilihat sisi mana pun, bukan hanya sekadar bualan belaka. Kemungkinan rasa percaya diri super tingginya berasal dari wajah cantik yang terpancar nyata.Angela memiliki 1001 cara dalam menyikapi kecurangan demi kecurangan yang kulakukan, anehnya dia tak pernah mempermasalahkan hingga lanjut. Wanita satu ini menurutku terlalu tenang, ia akan bersikap santai setelah melakukan hal besar. Apa dia Psikopat?Seolah tak terjadi apa-apa, Angela akan melakukan setiap aktivitas seperti biasa. Sama sekali tidak terusik oleh Ayu, padahal dialah yang melaporkan kekasih hatiku itu. Sama seperti kasus Cindy, Angela hanya melakukan tugas sesuai porsi yang ia inginkan.“Apa kamu tak kasihan padanya? Dia dikeluarkan dari pondok!” Aku benar-benar gusar, bagiku sosok Ayu tak layak mendapat pe

    Last Updated : 2021-06-10
  • Telanjur Khilaf   Puncak Muak Terhadap Istriku

    “Apa lagi, sih?” Angela tampak malas membuka pintu kamar saat aku sudah selesai mengantar Mama pulang, kenyang dengan omelan wanita yang melahirkanku ke dunia. Sementara istriku tampak enggan mempersilakan suaminya masuk kamar.“Masih tanya apa?” ulangku tak percaya pada caranya menyambut, Angela hanya berbalik badan. Malas memandang suaminya sendiri, apa ini sikap seorang istri setelah melakukan aksi kurang ajar?Dia bahkan berani bertingkah tak sopan di depan mama, menunjukkan rasa benci berlebihan. Dasar istri tidak punya etika! Seorang ibu wajib dihormati sekalipun sering membuat goresan luka serta hinaan padanya. Toh, ibu mertua tetaplah orang tua yang harus dia hormati.“Kenapa kamu mengatakannya pada mama?” Aku langsung mengatakan apa yang ada dalam kepala, tak sanggup menahan diri untuk sekadar berbasa-basi. Dia memang harus diberi pelajaran agar tidak selalu bertingkah sesuka hati.“Ada bukti kalau aku ya

    Last Updated : 2021-08-01
  • Telanjur Khilaf   Kebuasan Seorang Janda

    Jika semua orang mengatakan mengenai perselingkuhan terjadi karena adanya niat dari si pelaku, kalimat tersebut sedikit berlebihan. menurutku, tidak semua keinginan mengarah pada hal buruk. Apalagi mengenai kecurangan hati.Namun, lebih mengarah pada kesempatan. Begitulah yang selama ini kualami terkait hal-hal yang dianggap sangat tidak terhormat, siapa yang memulai? Bukan aku dan sama sekali tidak pernah terencana. Semua terjadi begitu saja!Seperti sekarang, Hera datang dalam kehidupan rumah tangga kami bukan karena aku yang mengundang. Dia mengetuk pintu dan sebagai tuan rumah yang baik, bukankah sangat disarankan untuk menghormati tamu? Mempersilakan masuk sesuai aturan yang ada.[Mas Dyo apa kabar?]Kalian baca pesannya? Padahal kami baru bertemu semalam, dia juga sangat jelas melihat kondisiku sangat baik. Basa-basi ini sangat jelas akan mengarah ke mana bukan?[Ini aku, Mas. Hera!][Mas Dyo lupa?][Aku yang pas SMA suka sama M

    Last Updated : 2021-08-01
  • Telanjur Khilaf   Istri Super Peka

    Begitulah kami mengawali sebuah hubungan manis, aku begitu menyukai kebersamaan yang sangat nyaman. Sebab, Hera mampu mengimbangiku di atas ranjang dengan benar, tidak sebentar-sebentar mengaduh kesakitan. Jadi, lebih leluasa melampiaskan hal yang selalu tak terbendung dalam diri.Jadi, aku benar-benar memutuskan menggunakannya sebagai teman ranjang, berbagi kehangatan yang jauh lebih menggairahkan. Setidaknya memiliki hiburan yang begitu menantang, tidak monoton dalam menyikapi kehidupan. Apalagi dengan Angela yang sangat menyebalkan.“Kamu mau lembur atau ke hotel?” sindirnya suatu waktu ketika melihatku sedang mengambil sepatu kerja, “daripada investasi dosa tanpa mendapatkan keuntungan pahala, mending nikah saja sana. Bukankah keinginanmu sangat besar sampai tak bisa membedakan antara hasrat dengan nafsu setan?”Dia yang sedang menarikan jemari di atas laptop justru kian mahir melontarkan kalimat-kalimat pedas, bagaimana dirinya sangg

    Last Updated : 2021-08-02
  • Telanjur Khilaf   Adegan yang Harus Kukisahkan

    Ini masih saat sebelum Angela melabrak kami di hotel, terjadi beberapa bulan sebelumnya. Ketika Hera menginginkan hal tak masuk akal, meminta dirinya menikah. Sebagai bukti cinta serta keseriusan katanya.Itu gila! Apa dia ingin menjadikanku tumbal? Apa Hera lupa jika selama satu tahun ini menghabiskan uang siapa?Kalau aku benar-benar harus kehilangan Angela, tentu hidup sengasara akan benar-benar tersaji nyata di depan mata. Dia memang sedikit berbeda di atas ranjang, kurang menguasai medan karena memang memiliki penyakit bawaan. Namun, untuk urusan menghasilkan uang, Hera bukan tandingan sepadan.Jika kami benar-benar menikah dan Angela tahu, tentu perceraian akan ada di depan mata. Hanya saja, tak mungkin melepas Hera yang selalu bisa memberikan kepuasan. Harus menemukan alasan agar dia tidak selalu membahas pernikahan.“Mas, kapan kita akan menikah?” tanyanya dengan nada manja yang sangat khas, menempelkan dua tombol on di lengan

    Last Updated : 2021-08-02

Latest chapter

  • Telanjur Khilaf   Selingkuhan Papa

    “Kenapa mukamu begitu?” Tari mengerutkan kening sembari membuka pintu untuk memudahkan aku masuk, masih mau mengaitkan nama sahabatku dengan artis lagi? Tari Maharani, bukan ada tambahan Cut di depannya. Dia juga kagak ada sensual bin bak gitar Spanyol.Hanya gadis manis yang akan membuatkan ramen di saat muka ini kusut, bahkan disetrika pun belum tentu bisa balik kencang. Padahal umurku belum begitu tua, berkat Papa dan Angela semua terasa begitu melelahkan. Apa hidup memang sesialan ini?“Bagi link, dong.” Aku langsung menodong Tari dengan permintaan situs yang kemungkinan ia miliki, gadis itu langsung melempar bantal kursi. Apa lagi, sih? Orang cuma minta alamat sebuah video.“Dasar cabul!” Dia menggerutu sembari menuju dapur, pasti akan memasakkan mie instan bumbu setan. Baguslah, setidaknya kepedasan level Dewa mampu mengurangi rasa kesal akibat pertemuan panas dengan Ika.“Otakmu cabul, orang aku mau nonton lanjutan Mr. Queen. Lumayan ngademin isi kepala.” Langsung saja kubalas,

  • Telanjur Khilaf   Mulai Tak Asyik

    Pantas saja lelaki tua itu keblinger, langsung betah tinggal berjauhan dengan Mama setelah berjumpa perempuan ini. Naluri binatangnya memang mumpuni, pandai menilai tingkat kemurahan seorang wanita. Di depanku sudah duduk seorang perempuan bernama Ika, panggilan kelas atas yang menjadi simpanan Papa selama satu tahun terakhir.Jadi, dia manusianya? Penampakan fisik yang memang menggoda, seolah dicungkil dari dunia kamasutra. Layak menjadi bulan-bulanan nafsu liar, sangat menjijikkan. Cantik, tapi kalau rela dijarah gratisan ... tetap sampah!“Kamu mencariku kata Mas Bimo, ada apa?” tanya Ika sok akrab, padahal ini kali pertama kami bertemu. Profesional sekali. Apa gara-gara perempuan tak punya urat malu di depanku, papa sampai mulai meninggalkan rumah dan bermain tangan?“Iya, Mas Bimo mengatakan kalau Mbak Ika sudah tak melayani tamu karena akan menikah. Sebelumnya selamat, tapi ....” Aku sengaja menggantung kalimat, menunjukkan keraguan dengan tampang serius. Menghadapi wanita tak t

  • Telanjur Khilaf   Buah yang Sama

    Ika bukan janda beranak tiga, dia tak bersuami lantaran mantannya memang sudah meninggal, dan belum memiliki anak. Jadi, jangan ada yang mengaitkan namanya dengan ketenaran seorang artis Ibu Kota. Sebab, setiap alur kisah memiliki narasi dan konflik berbeda, sekalipun premis mirip.Banyak pula yang protes akan nama papa. Ferdy S, profesi pun sebagai pengacara. Ya Tuhan, aku bahkan tidak bermaksud mendongeng mengenai nama-nama beken di Negara ini. Sampai ada ancaman bakal somasi dan sebagainya.Apa kemiripan sebuah nama dan profesi akan menjerat seorang anak ke dalam bui? Ini hanya kisah ayah biadabku, tentang sosok lelaki 55 tahun yang hobi mengoleksi perempuan berparas cantik nan glow up. Bukan mengenai pengacara andal yang sepak terjangnya menjadi sorotan media.Papa juga terkenal, tetapi sebatas pengacara lokal dengan berbagai skandal cukup memusingkan kepala. Sebab, sebagai anak, aku merasa menyesal dan malu terlahir dari perpaduan gen Ferdy S dan Julia. Apa kalian juga akan mempe

  • Telanjur Khilaf   Karma Dimulai!

    Kalian selalu beranggapan jika aku brengsek bukan? Semua itu bermula bukan tanpa alasan, mau tahu alasannya? Baiklah, kita mulai kembali menoleh ke belakang, terkait alasanku sangat memburu wanita.Hanya saja, sekarang kabar buruk lain menimpa. Ayahku akan kawin lagi, ada apa dengan pria itu? Dia mau bersaing denganku?Laki-laki yang mendapat gelar ayah itu tak layak disebut manusia, dia bahkan tega mengkhianati Mama. Wanita paling setia di dunia ini. Akan lebih baik kalau membuat pengalihan rasa kesal, dari Hera menuju perempuan lain.Usiaku memang sudah cukup matang serta telah memiliki istri, bahkan bersiap menduda kalau Angela nekat meminta cerai. Akan tetapi, bukan alasan untuk tetap diam saat ada yang mencoba merusak rumah tangga kedua orang tuaku. Singkatnya, perempuan yang sedang mendekati Papa adalah janda kesepian. Mereka berniat menikah tanpa tahu malu.Mama sudah tahu tentang kebusukan suaminya, tetapi memilih pasrah. Berharap keajaiban datang, sangat naif sekali. Di zaman

  • Telanjur Khilaf   Kemunafikan Terstruktur

    Kurasa tak perlu menunggu lebih lama lagi, nyatanya Tuhan tidak sedang ingin membuatku tenang. Bahkan, menciptakan sensasi aneh lainnya. Rasa kaget berlipat ganda harus kurasakan sekarang sembari mengerjap-ngerjap tak percaya.Sebab, sosok paling menjijikkan sudah berdiri di depan mata. Apa yang ingin dia lakukan sekarang? Kenapa harus muncul di hadapanku saat malas melayaninya?Lebih baik kuabaikan, buat apa juga meladeni wanita yang sangat tidak tahu diri ini. Akan lebih baik bagiku menghindar, bukan memberi peluang. Sebab, kami tak perlu menjalani kehidupan palsu lagi.Dia hanya akan menyisakan kenangan paling buruk, kedatanganku ke rumah ini hanya untuk menghindari Angela. Membuat istriku tidak tenang, tentu akan merenung di sana. Hanya saja, kenapa Hera pun menunjukkan sikap aneh?“Minggirlah, jangan mendekat padaku karena aku lelah.” Aku sengaja menekankan kalimat, mengingatkan pada sebuah penolakan menyakitkan.Hanya saja, saat hendak melewati, justru wanita itu mencekal pergel

  • Telanjur Khilaf   Kedok Selingkuhan

    Ini nasib sial, sekali lagi Tuhan menempatkan pada takdir paling buruk. Setelah semua yang menimpa diri, merasa telah dientas dari sengsara. Namun, hanya berpindah pada perundungan lain. Hera, si manis dengan perangai buruk. Artis yang layak mendapat penghargaan terbaik, enam bulan penuh mampu menyihir melalui karakter palsu.Aku terkecoh, tertipu oleh setiap senyum teduh yang ramah. Kesabaran dalam menenangkan, diikuti sikap lembut penuh perhatian. Semua itu hanya muslihat, ia bahkan tidak lebih baik dari Angela.Selingkuhan pemilik janji manis dengan kenyataan pahit, target yang hendak kubuat menyesal. Akan tetapi, justru aku dikejutkan olehnya. Bagaimana bisa tertipu oleh pesona yang kunilai tanpa kebohongan?Aku tak boleh terusik, tetap fokus pada tujuan. Sebab, kedatanganku padanya memang untuk mendapatkan kepuasan. Jadi, lebih baik tetap bersikap tenang meski berada di bawah tekanan kenyataan yang tidak diinginkan.Jangan sampai gagal sebelum melakukan aksi nyaman, apalagi targe

  • Telanjur Khilaf   Adegan yang Harus Kukisahkan

    Ini masih saat sebelum Angela melabrak kami di hotel, terjadi beberapa bulan sebelumnya. Ketika Hera menginginkan hal tak masuk akal, meminta dirinya menikah. Sebagai bukti cinta serta keseriusan katanya.Itu gila! Apa dia ingin menjadikanku tumbal? Apa Hera lupa jika selama satu tahun ini menghabiskan uang siapa?Kalau aku benar-benar harus kehilangan Angela, tentu hidup sengasara akan benar-benar tersaji nyata di depan mata. Dia memang sedikit berbeda di atas ranjang, kurang menguasai medan karena memang memiliki penyakit bawaan. Namun, untuk urusan menghasilkan uang, Hera bukan tandingan sepadan.Jika kami benar-benar menikah dan Angela tahu, tentu perceraian akan ada di depan mata. Hanya saja, tak mungkin melepas Hera yang selalu bisa memberikan kepuasan. Harus menemukan alasan agar dia tidak selalu membahas pernikahan.“Mas, kapan kita akan menikah?” tanyanya dengan nada manja yang sangat khas, menempelkan dua tombol on di lengan

  • Telanjur Khilaf   Istri Super Peka

    Begitulah kami mengawali sebuah hubungan manis, aku begitu menyukai kebersamaan yang sangat nyaman. Sebab, Hera mampu mengimbangiku di atas ranjang dengan benar, tidak sebentar-sebentar mengaduh kesakitan. Jadi, lebih leluasa melampiaskan hal yang selalu tak terbendung dalam diri.Jadi, aku benar-benar memutuskan menggunakannya sebagai teman ranjang, berbagi kehangatan yang jauh lebih menggairahkan. Setidaknya memiliki hiburan yang begitu menantang, tidak monoton dalam menyikapi kehidupan. Apalagi dengan Angela yang sangat menyebalkan.“Kamu mau lembur atau ke hotel?” sindirnya suatu waktu ketika melihatku sedang mengambil sepatu kerja, “daripada investasi dosa tanpa mendapatkan keuntungan pahala, mending nikah saja sana. Bukankah keinginanmu sangat besar sampai tak bisa membedakan antara hasrat dengan nafsu setan?”Dia yang sedang menarikan jemari di atas laptop justru kian mahir melontarkan kalimat-kalimat pedas, bagaimana dirinya sangg

  • Telanjur Khilaf   Kebuasan Seorang Janda

    Jika semua orang mengatakan mengenai perselingkuhan terjadi karena adanya niat dari si pelaku, kalimat tersebut sedikit berlebihan. menurutku, tidak semua keinginan mengarah pada hal buruk. Apalagi mengenai kecurangan hati.Namun, lebih mengarah pada kesempatan. Begitulah yang selama ini kualami terkait hal-hal yang dianggap sangat tidak terhormat, siapa yang memulai? Bukan aku dan sama sekali tidak pernah terencana. Semua terjadi begitu saja!Seperti sekarang, Hera datang dalam kehidupan rumah tangga kami bukan karena aku yang mengundang. Dia mengetuk pintu dan sebagai tuan rumah yang baik, bukankah sangat disarankan untuk menghormati tamu? Mempersilakan masuk sesuai aturan yang ada.[Mas Dyo apa kabar?]Kalian baca pesannya? Padahal kami baru bertemu semalam, dia juga sangat jelas melihat kondisiku sangat baik. Basa-basi ini sangat jelas akan mengarah ke mana bukan?[Ini aku, Mas. Hera!][Mas Dyo lupa?][Aku yang pas SMA suka sama M

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status