Share

Kesempatan

Setelah menautkan jari kelingking dan saling bersumpah untuk tidak pernah menyerah satu sama lain, Arvin dan Zoya tertidur di ranjang pasien. Untungnya Zoya berada di kamar VIP yang ukuran ranjangnya juga lumayan besar.

Dalam tidurnya, Arvin tidak lagi bermimpi. Pria itu akhirnya bisa tidur sangat nyenyak tanpa bermimpi melihat Zoya bangun dari koma lagi. Seolah hari-hari itu hanyalah mimpi buruk.

Zoya terbangun beberapa jam setelahnya, ketika merasakan kehadiran seseorang di sisi ranjang. Wanita itu menyipitkan mata, rasa kantuk membuat pandangannya masih buram dan sedikit sulit mengenali sosok jangkung yang sedang berdiri.

"Kenapa bangun? Tidurlah lagi, Love."

Zoya merasakan usapan lembut di kepalanya sebelum tangan besar itu menutup kedua mata Zoya, mengisyaratkan agar ia kembali melanjutkan tidurnya.

Zoya tidak bisa menolak saat rasa nyaman dari tangan hangat yang tengah menutup matanya kembali membuatnya terbuai dan terlelap.

"Papa ...." Zoya bergumam pelan sebelum benar-benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status