Home / Romansa / Tawanan Hasrat sang Penguasa / 177. Identitas Rafael

Share

177. Identitas Rafael

Author: VERARI
last update Last Updated: 2025-02-15 14:31:34
Poppy tercengang. “Lalu mengapa aku harus menyuapinya?” gumamnya, menyesal telah membuang tenaga untuk melayani orang sejahat Dante, juga sempat mengasihani kondisinya.

‘Mengerikan,’ batin Poppy. Dante benar-benar terlihat sakit. Dia bahkan tak bisa menggerakkan tangannya.

Hanya demi menguji kelayakan Robin, Dante mampu berbuat sejauh itu. Robin yang baru memimpin Luciano belum bisa mengungguli koneksi kakeknya. Informasi yang Robin dapatkan membutuhkan waktu dan proses yang tidak mudah.

“Rafael sejak awal sudah tahu kalau kakeknya pura-pura sakit. Robin pun pasti juga menyadarinya.”

“Hanya aku yang berhasil dibodohi ….”

Sienna tersenyum tipis melihat reaksi Poppy. Sekarang, dia tahu asalan Rafael selalu antusias menceritakan tentang Poppy meski hanya melalui tulisan.

Dia mulai terpikat pada kepolosan menantunya. Poppy menunjukkan dengan jelas berbagai ekspresi wajah sesuai dengan perasaannya, berbeda dari orang-orang di sekelilingnya yang penuh dengan tipu daya.

“Rafael dulu sempat a
VERARI

Salah satu biro intelijen adalah CIA, kalau di Indonesia ada BIN. Tapi, di sini biro tersebut hanya fiktif, ya…

| 7
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sybil
kirian rafael emg jahat. maap ya
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Sumpah jahat bgt Dante menghancurkan hidup anknya sendiri n' RT anknya sampe anknya gila . skrg hidup Robin yg hancur, tega bnr emg nii aki². smoga Robin bsa segera bertemu lg sm Poppy.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   178. Melindungi Kakak

    “Kakekku tidak mau menjalin hubungan dengan keluarga Martinez. Dia sendiri yang menembak Hugo karena kasus Bruno.”Robin masih mengingatnya dengan jelas. Sebab, itulah saat pertama Dante mengajarinya cara menembak.“Saya juga kurang memahaminya, Tuan. Tapi, isi perjanjian itu sudah sangat jelas.”Kerutan muncul di antara alis Robin. Dia segera membaca kertas perjanjian itu. Tangannya sontak gemetaran ketika mulai menyadari kesalahan besarnya.“Mustahil ….”Dia membaca ulang salah satu klausa perjanjian mereka. ‘Keluarga Luciano akan memberikan pembayaran secara berkala kepada keluarga Martinez untuk menjaga perjanjian ini.’“Saul memerintahkan orang-orangnya untuk menyerang, mungkin karena Anda telah menggantikan posisi Tuan Dante dan tidak mengetahui perjanjian ini.”“Dan kakekku memanfaatkanku untuk melenyapkan Pulau Solterra agar perjanjian mereka berakhir,” ujar Robin lemas, tak menduga jika Dante akan selicik ini.Robin tak bisa tinggal diam di kamar istrinya lebih lama. Dia haru

    Last Updated : 2025-02-15
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   179. Dihantui Rasa Bersalah

    ‘Bocah itu sangat bodoh … dia hanya ingin tahu apakah dia bisa mengembalikan sosok kakaknya seperti dulu. Aku sudah mengatakan kalau kau hanya iblis yang sudah tidak bisa diselamatkan! Tapi, dia tetap melakukan rencana gila itu sampai mati dengan sia-sia!’‘Rencana kami sudah berhasil. Kami sudah mendapatkan semua bukti nyata, baik dari pihak Luciano maupun Martinez! Dia tidak perlu ikut campur lagi dalam pertarungan kalian! Dia tidak perlu mendatangimu!’Ucapan Bruno terngiang dalam kepala Robin. Di kamar Poppy tanpa lampu yang menyala, dia berbaring lemas sambil memukul-mukul kepalanya agar suara Bruno menghilang.Seharusnya dia tak menemui Bruno setelah Antonio melapor. Tidak, seharusnya dia tak gegabah mengakhiri hidup adiknya … adik kandungnya! Mengapa dia harus membenci Rafael?“Sialan ….”Kepala Robin terasa akan pecah. Dadanya sangat sesak dan begitu menyakitkan.Dia membutuhkan kehadiran Poppy untuk memberinya ketenangan. Namun, istrinya pun tak ada di sisinya.‘Rafael selalu

    Last Updated : 2025-02-15
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   180. Kedatangan Rod

    Pagi harinya, Poppy membuka mata dan langsung terkejut melihat suasana asing di sekelilingnya. Namun, dia segera sadar jika saat ini tidak berada di kediaman Robin.Dia merindukan Robin setelah memimpikannya. Namun, suasana damai dan tenang di sekitarnya membuat hatinya sedikit ringan, meski ada sedikit rasa mengganjal tanpa tahu alasannya.“Nyonya, kau sudah bangun?” bisik suara familier di pintu.Donna membuka pintu kamar itu, hanya memasukkan kepalanya ke sela pintu. Setelah melihat Poppy bangun, dia segera masuk dan mengunci pintu, mengangkat telunjuk di depan hidungnya.“Jangan bersuara, Nyonya.”“Kenapa?” Poppy berbisik dengan suara serak sambil mengusap mata.“Kata Nyonya Sienna, sekarang jadwal kedatangan orang suruhan Tuan Dante mengantar pasokan makanan. Kita terlalu cepat sampai karena Marcello sangat cemas sepanjang perjalanan kemarin.”“Pantas saja kau bilang tempat ini aman, tapi berbahaya.” Poppy berdecak lirih. Dia bahkan tak merasa jika pemberian Dante adalah sebuah k

    Last Updated : 2025-02-16
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   181. Tidak Lolos Tes

    “Tidak … Rafael … mustahil ….” Sienna meraung penuh kesedihan. Dia sudah membujuk Rafael agar tidak memprovokasi Robin, tahu jika putra sulungnya itu dapat melakukan tindakan berlebihan seperti kakeknya. Sejak dia menghilang dari kehidupan putranya, Robin sangat dekat dengan Dante yang membawa pengaruh besar dalam pembentukan kepribadiannya. Dia selalu berharap tebakannya salah. Namun ternyata, Robin benar-benar membunuh adik kandungnya. Robin tidak pernah memercayai bahwa Sienna tak pernah sekali pun berniat mengkhianati keluarganya. Hal itu yang membuat Sienna bertambah semakin menderita.Sebelum pergi, Rod menambahkan, “Karena Rafael sudah mati dan Bruno mungkin sedang menunggu ajalnya, kau bebas keluar dari sini. Lagi pula, Robin pasti akan mendatangimu. Dia selalu ingin melenyapkan keberadaanmu, Sienna.”Poppy segera keluar dari kamar setelah memastikan Rod dan anak buahnya sudah tak ada lagi di sekitar rumah. Dia memeluk Sienna, menangis tanpa mengatakan apa pun. Sementara pel

    Last Updated : 2025-02-16
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   182. Lawan atau Kawan?

    “Hentikan, Rod!! Jangan bawa-bawa mereka semua dengan masalah kita! Rahasia masa laluku akan terkubur begitu aku menelan racun ini, bukan? Robin akan selamanya membenciku seperti keinginan Dante!” Poppy menggeleng pelan. Dia berusaha merebut botol racun dari tangan Sienna, namun langsung ditepis kasar olehnya. Marcello juga tak bisa bergerak leluasa, waspada dengan anak buah Rod yang sangat fokus pada mereka. Sienna memutar botol kaca berisi cairan racun segenggam tangannya itu. Dia sudah siap menerima ajalnya. Setelah kehilangan putra bungsunya, dia tak memiliki apa pun lagi. Robin pun akan selalu membencinya. Dia hanya menyayangkan satu hal, yaitu tak bisa memeluk suami tercintanya lagi. Setidaknya, dia ingin mengatakan kepada Stefan jika selama ini dia selalu setia dan hanya mencintainya. “Tidak … jangan lakukan itu …,” bisik Poppy memohon. Sienna tersenyum padanya, setengah terpaksa karena perasaannya masih diselimuti kesedihan. “Jaga Robin baik-baik. Terangilah jalanny

    Last Updated : 2025-02-16
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   183. Reuni

    “Tidak apa-apa, Nyonya. Mereka ada di pihak kita,” ucap Marcello. Marcello langsung menurunkan senjata, mengikuti perintah. Dia tahu jika seragam orang-orang itu adalah milik polisi internasional yang datang menyelamatkan mereka, pasukan yang dikirim Rafael. Suara tembakan pun tak lagi terdengar. Namun, sesaat kemudian, terdengar seruan dari jauh, “Sienna!!” Stefan berlari kencang sambil menangis. Dia mendorong salah satu polisi internasional dengan kasar, lalu berlari memeluk istrinya penuh kerinduan. “Kau benar-benar Siena-ku! Larry tidak membohongiku!” “Stefan … bagaimana kau bisa berada di sini?” Stefan mengendurkan pelukan, meraba wajah istrinya, memeriksa seluruh tubuhnya dengan tatapan tak percaya. Melihat sosok yang membuatnya menderita karena kerinduan selama belasan tahun, membuat kesadaran Stefan kembali. Tak ada obat yang lebih manjur dibanding mendapatkan satu-satunya keinginannya. Stefan sangat bahagia hingga tak peduli dengan sekelilingnya, mencium istrinya bert

    Last Updated : 2025-02-17
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   184. Aku Kembali Untukmu

    Akhirnya, Poppy sampai di tempat yang sangat dirindukannya setelah menempuh perjalanan jauh. Langit sudah petang dan waktunya untuk mengistirahatkan badan, tetapi dia mengabaikan rasa lelahnya untuk bisa segera bertemu dengan Robin Luciano. “Kau jangan khawatir. Di sini ada banyak anggota kami yang bersiaga di sekeliling kediaman. Anak buah Dante tidak akan berani mendekat,” ucap Franco. Poppy mengangguk dengan mata berair, melihat rumah besar yang dulu begitu menakutkan baginya dari kaca mobil. Namun, saat ini, kakinya tak sabar berlari memasuki rumah itu. “Donna, periksalah keadaan Alice, Lucia, dan Nyonya April lebih dulu. Aku mengkhawatirkan mereka, tapi aku ingin langsung menemui Robin,” perintah Poppy halus saat mereka sampai di depan gerbang depan kediaman. “Baik, Nyonya. Saya juga mengkhawatirkan keadaan mereka.” Mobil yang membawa mereka memasuki halaman depan kediaman. Para pengawal Robin tak ada yang berani mencegah setelah melihat para pasukan khusus kepolisian ya

    Last Updated : 2025-02-17
  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   185. Melihat Keterpurukan Suami Kejam

    Poppy pikir, Robin akan mengelak atas semua ucapannya setelah benar-benar bangun. Seperti dulu, berpura-pura mabuk dan menyangkal segalanya.Namun, Robin justru menatapnya penuh kerinduan, mengecup lembut singkat bibirnya. Tak ada sanggahan atau ketidaksetujuan dari sorot matanya.“Kenapa kau kembali?”Di lain sisi, Robin sudah sangat yakin jika Poppy tak akan pernah kembali lagi padanya. Selama Poppy menghilang, dia menyadari dengan semua sikap kejamnya, juga tak pernah menunjukkan perasaan yang sesungguhnya. Dia benar-benar tak menyangka jika Poppy akan kembali untuknya. Namun, dia masih ingin mendengarnya agar semakin percaya jika wanita di hadapannya bukan sekedar ilusi semata.“Sudah kubilang, aku kembali untukmu. Karena aku masih menjadi tawananmu.” Poppy tetap berhati-hati mengutarakan perasaannya. Enggan gegabah menyatakan kasih sayang, yang pada akhirnya mungkin akan ditolak lagi. Apalagi, suasana hati Robin masih diselimuti kesedihan dan peny

    Last Updated : 2025-02-18

Latest chapter

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   X

    Karya ini spesial untuk seseorang yang mengalami trauma serupa. Saya menulis ini dengan harapan X bisa jadi seperti Poppy yang akhirnya menemukan kebahagiaan sejati, serta dijadikan penghiburan dan motivasi. Respons trauma pada setiap individu itu berbeda-beda--saya tahu-- tapi saya yakin jika kamu bisa melaluinya. Waktu akan menyembuhkan lukamu, semua orang di sekitarmu akan selalu membantu. Kalau memang masih ada orang-orang toxic yang menghakimi nasib burukmu/hidupmu, abaikan saja ... seperti Rafael mengabaikan kebencian kakeknya. Maafkan kesalahan mereka untuk membuat hidupmu lebih nyaman dan damai, seperti Poppy memaafkan kesalahan besar ibu tirinya. Semua orang berhak bahagia, begitu pula denganmu ... 🌞 Sedikit dari Author ... Sebenarnya V tipe yang ... ini loh karyaku, mau suka atau nggak itu dari perspektif masing-masing, mungkin ada penulis lain yang baca cuma butuh inspirasi tanpa meninggalkan jejak, mungkin orang tertentu yg kalau pas cerita nggak sesuai dengan kei

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   223. Poppy

    “Oh, jangan menangis, Nick,” pinta Robin, berusaha menidurkan putranya. Namun, suara tangisan Nick semakin kencang. Poppy lantas ikut membantu Robin menenangkannya. “Lihat wajah Nick, suamiku. Dia menangis, tapi seperti sedang marah … seperti kau yang sering marah tidak jelas.” Poppy terkekeh. “Dia akan menjadi pria yang lebih tampan dariku kelak.” Poppy tiba-tiba mencium pipi Robin. “Tapi, kau tetap jadi pria yang paling tampan untukku.” Meski telah hidup bersama lebih dari setahun, wajah Robin masih merona setiap kali mendengar pujian istrinya. Debaran dalam dadanya pun masih sama seperti awal-awal menyadari cintanya. Perasaan Robin tak berubah. Hanya sikapnya yang berubah menjadi lebih penyayang. “Jangan terlalu banyak membaca novel! Awas saja kalau kau juga merayu pria lain!” “Itu tidak akan pernah terjadi.” Poppy malah mengusap-usap wajahnya ke wajah suaminya sambil terkekeh. “Aku tahu kau suka dirayu.” Robin masih menyimpan aura misterius. Namun, Poppy merasa lebih ban

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   222. Ratu

    “Dokter! Cepat periksa istriku!” titah Robin.Poppy tampak begitu lemas. Napasnya berat dan matanya tertutup rapat.“Istri Anda hanya kelelahan, Tuan.”Robin bernapas lega. Dia kembali menggenggam tangan istrinya. Seandainya dia bisa melahirkan, dia akan menggantikan peran Poppy daripada melihatnya begitu tak berdaya.Menyaksikan istrinya melahirkan, Robin sontak teringat pada Sienna. Apa pun kesalahannya, Sienna juga pernah mempertaruhkan nyawa demi melahirkannya.Robin merenung sambil menciumi punggung tangan Poppy. Dia yang merasa lebih tinggi dari para wanita, sampai membeli seorang istri, juga bersikap buruk pada ibunya, ternyata hanya pria lemah yang tak lebih kuat dari mereka.“Silakan menunggu di luar, Tuan. Kami akan bersiap memindahkan Nyonya Poppy ke kamar.”Robin keluar dari ruang bersalin dengan wajah bahagia. Keluarganya menyambut dengan pelukan hangat sambil memberikan selamat.Ketika memeluk Sienna, ucapan lirih lolos dari mulutny

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   221. Kemarahan Capri

    Capri akan makan siang ketika Antonio meneleponnya. Dia sampai tersedak suapan pertama saat mendengar Poppy keguguran dan sedang diperiksa dokter.Dengan kecepatan penuh, Capri mengemudikan mobil sampai ke rumah sakit yang dikatakan Antonio. Dia bahkan kena tilang karena melanggar rambu lalu lintas jalan. Untung saja, dia tak mengalami kecelakaan.Melihat orang-orang berkumpul di ruang pemeriksaan, serta rekan sejawatnya yang pucat pasi, Capri merasakan firasat buruk. Tanpa basa-basi, dia segera mengikuti dokter itu untuk memeriksa kondisi Poppy.Setelah menunggu beberapa menit, Capri keluar sambil menunduk.“Jangan katakan itu,” gumam Robin, enggan mendengar berita buruk.Capri membuka mulut akan bicara. Namun, teriakan seorang wanita dari kejauhan menghalanginya.“Robin!!!” seru Sienna sambil menangis.Dia langsung memeluk putranya. “Tidak apa-apa. Yang penting Poppy selamat. Jangan menyalahkan dirimu sendiri.”

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   220. Keguguran

    “Istriku!!” Robin panik bukan main. Poppy tak pernah menunjukkan wajah kesakitan seperti itu, bahkan ketika dia menyiksanya.Poppy memegangi perutnya yang terasa melilit kencang. Bayi dalam perutnya seakan memberontak ingin keluar, berputar-putar di dalam perutnya.Robin dapat merasakan gerakan bayi dari perut istrinya yang begitu jelas, seperti menendang tangannya. Bayi itu bahkan ikut menyalahkannya, pikir Robin.Dengan tangan gemetar, dia menekan nomor telepon Antonio di ponselnya sampai ibu jarinya hampir salah menekan nomor orang lain.“Cepat kemari! Istriku kesakitan!”“Baik, Tuan!”Antonio yang menunggu di luar, bergegas lari kencang ke dalam bersama para pengawal. Kedatangan mereka membuat pengunjung lain kaget dan panik.Sementara itu, Robin sudah berhasil menggendong istrinya. Cukup berat, namun dia tak begitu merasakannya.Mereka akhirnya bertemu di koridor. Para pengawal segera mengawal Robin, juga Antonio yang membawa sepatu Poppy yang terjatuh.“Cepat ke rumah sakit!” t

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   219. Dua Kali ...

    “Wah! Terima kasih banyak, Tuan Robin! Semoga kita bisa berjumpa lagi.” Wanita muda itu lalu pergi tanpa melihat Poppy.Robin berdiri canggung, tak berani menatap istrinya. “Ayo, makan … makan dulu.”Robin jelas menyembunyikan sesuatu!Ketika akan digandeng suaminya, Poppy segera menarik tangannya. “Apa-apaan itu tadi? Sejak kapan kau jadi ramah pada orang lain?!”Sebelum pertanyaan Poppy terjawab, seorang pelayan restoran mendekati mereka. “Tuan Robin, saya akan mengantar Anda ke ruangan yang sudah Anda pesan.”Dengan bibir cemberut, Poppy akhirnya menunda kemarahannya. Sampai di dalam ruangan VIP restoran, dia langsung menatap tajam suaminya yang duduk berseberangan darinya.“Kau belum menjawabku!”Sepanjang mengenal Robin, baru kali ini Poppy melihat kegugupan suaminya itu.Robin bingung … harus dari mana dia mulai menceritakannya?‘Tidak, itu bukan rahasia. Aku tidak pernah berniat menyembunyikan sesuatu dari istriku,’ batin Robin.“Kenapa kau membiarkan wanita lain mendekatimu? J

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   218. Wanita Asing

    Dante tak punya niat lagi untuk membesarkan seorang Luciano yang bisa membangkitkan kerajaan mafianya. Dia sudah pasrah dengan hidupnya yang akan segera berakhir.“Yang penting, istri dan anakmu sehat. Kuharap, Poppy dapat melahirkan cicitku tanpa masalah,” ucap Dante tulus selagi menahan sakit di jantungnya.Sebelum mengunjungi Dante, Robin ingin membicarakan banyak hal. Termasuk menunjukkan bahwa dia telah mengubah Pulau Luciano seperti keinginannya selama ini. Robin selalu ingin menyalahkan keputusan kakeknya. Namun sekarang, dengan keadaan Dante yang seperti itu, ucapannya hanya terkunci dalam hati.“Bagaimana keadaan Stefan?” Meskipun begitu, Dante masih belum bisa menerima sosok Sienna. Sejak dulu hingga saat ini, Dante merasa jika keluarganya berantakan karena wanita itu.“Papa sudah semakin sehat dengan hadirnya mama.”“Baguslah.” Tapi, Dante tak menunjukkan kebenciannya pada Sienna secara gamblang. Dia khawatir Robin tak mau menjenguknya lagi.“Rafael juga menemukan bakat b

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   217. Sulitnya Berubah

    “Maaf, Tuan.” Antonio lupa pada kecemburuan Robin yang semakin bertambah kuat selama istrinya mengandung. Bahkan, Robin pernah menugaskan tiga pengawal untuk ikut membangun proyek di Pulau Luciano hanya karena tersenyum menyapa Poppy dalam jarak dekat.Beruntung, penggunaan senjata sekarang diawasi ketat oleh Rafael supaya tak terjadi kekacauan yang tidak perlu. Kalau tidak, Robin mungkin akan menembak semua orang yang dipikirnya mencoba merayu Poppy.“Jangan keterlaluan, Antonio! Cepat cari pendamping daripada merayu istri orang lain!” Robin berdecak sebal selagi menuntun istrinya.“Baik, Tuan. Saya akan memikirkannya.”Mereka pun segera melaju ke rumah tahanan wanita.Awalnya, Carita menolak bertemu. Namun, Robin menggunakan kekuasaannya untuk memaksa Carita tanpa sepengetahuan Poppy.Dibalik kaca pembatas, Poppy akhirnya bisa menatap wajah ibu tirinya dari dekat. Carita terlihat kurus dan lusuh. Matanya tampak sayu, tak bisa menatap lurus ke arah anak tirinya.“Bagaimana kabarmu?”

  • Tawanan Hasrat sang Penguasa   216. Di Bawah Satu Atap yang Sama

    Robin mewujudkan harapan Poppy sesuai ucapannya. Setiap hari selama berbulan-bulan, dia selalu memanjakan istrinya itu.Dengan kasih sayang yang Poppy dapatkan dari keluarga barunya, traumanya menghilang sepenuhnya. Dan kini, dia siap menemui ibu tirinya yang mendekam di balik jeruji besi.“Apa kau yakin akan menemuinya? Tidak bisakah menunggu setelah kau melahirkan?” Robin mengusap perut buncit istrinya yang duduk di pangkuannya. Wajahnya sesekali mengernyit ketika Poppy bergerak.Berat … namun, Robin tak mengeluh sedikitpun.“Aku yakin. Seminggu lagi aku akan melahirkan. Aku ingin dia mengetahuinya. Biar bagaimanapun, dia adalah orang yang membesarkanku selama ini.” Kebencian Poppy pada Carita berangsur menghilang, meski dia belum bisa memaafkan sepenuhnya. “Aku akan mendampingimu, sekaligus menjenguk kakek.”Dante Luciano dirawat di rumah sakit kepolisian. Sebulan lalu, Dante mengalami gagal ginjal parah, juga komplikasi penyakit lainnya.Robin juga baru tahu jika Dante ternyata

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status