Share

Bab 41

"Siapa kalian berdua?" Satpam tua tersebut bertanya sendu. Kesedihan tercerminkan di mata dan wajahnya, melihatnya Abizar cukup prihatin. Kehilangan seorang majikan yang memberi makan, sekalipun laknat tetap menyedihkan. Abizar teringat satu tahun yang lalu, Abizar pergi ke luar kota hanya sehari dan kecelakaan di tengah jalan. Luka Abizar tidak parah, tapi mendengar kabar Abizar Mawar menangis nyaris gila karena berpikir Abizar mati di tempat, di rumah sakit Abizar mendiami kamar mayat.

"Lupa wajahku?" Abizar menggerai rambut, meminta satpam tersebut untuk kembali meneliti wajahnya. Satpam tersebut memajukan beberapa langah, diamatinya wajah dan tubuh Abizar, lelaki itu teringat.

"Yang waktu itu?" Suara paraunya menyahut.

"Yap, izinkan kami masuk."

Pandangan satpam tersebut beralih ke Mawar, dari gerak matanya seperti meminta penjelasan siapa lelaki yang datang bersama Abizar.

"Dia Omar Hafshan, nama tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kalian 'kan?"

"Ah," berubah menjadi ketak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status