Beranda / Pendekar / Taring Putih Dari Barat / 347. Memeriksa Jarahan

Share

347. Memeriksa Jarahan

Penulis: Ampas tahu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-17 23:45:42
Di sebuah area yang tenang, seorang pemuda tegap tengah duduk dengan penasaran menatap ke arah beberapa hal yang ada di telapak tangannya.

Pemuda itu tidak lain adalah Surya yang baru saja berdamai dengan dirinya sendiri saat tak mampu mencari cara yang tepat untuk keluar dari masalahnya.

Karena begitu tidak tahu apa yang harus dia lakukan, pemuda itu kemudian kembali menggunakan kubus yang telah diwariskan oleh bunglon kepadanya untuk membuat sebuah tempat yang aman.

Setelah itu, pemuda tegap yang masih sedikit kesal itu mulai merencanakan untuk melihat semua barangan jarahannya.

Surya yang masih saja menatap sejumlah cincin yang ada di telapak tangannya tampak bingung.

“Ahhh hal mana dulu yang aku lihat?” tanya Surya masih saja berkonflik.

Jelas bahwa pemuda itu tidak benar-benar ingin melihat ke dalam sekumpulan cincin itu sekarang.

Namun karena tak ada lagi yang bisa dia lakukan, Surya pun mulai mengambil salah satu cincin yang ada di tangannya.

Selain karena Surya ingin me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Taring Putih Dari Barat   348. Melihat Kalung Biru

    Sosok Surya tampil sedikit buruk saat melihat ke satu arah. Pemuda itu baru saja melakukan kegiatan menyenangkan saat dia menutup mata ketika memilih cincin yang akan dia lihat isinya. Namun Surya yang senang itu hanya bisa sedikit heran, ini semua karena hal yang didapati surya adalah kalung dengan batu biru di tengahnya. Meskipun tampilan dari kalung itu begitu glamor dan tampak mahal, Surya entah mengapa tampil begitu buruk sampai-sampai dia menghilangkan ekspresi bahagianya yang terpampang cerah di wajahnya pada saat sebelumnya. “Ahhh aku baru ingat bahwa benda ini berasal dari sosok itu.” Surya berkata dengan mengejek. Pemuda itu baru saja ingat bahwa kalung itu merupakan benda yang ditinggalkan oleh pemimpin dari dua orang yang surya telah lihat cincin penyimpanannya pada waktu sebelumnya. Surya sudah melihat isi dari kalung biru permata itu pada awalnya, Surya jelas kecewa dengan isi kalung itu, pemuda tegap itu berharap begitu banyak saat berpikir bahwa dia seharusnya men

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Taring Putih Dari Barat   349. Getaran

    Di sebuah area yang tertutup dengan sejumlah filamen berwarna kebiruan di sekitarnya, tampak ada seorang pemuda tegap tengah duduk terpaku di area tengah dari tempat aneh itu. Pemuda itu begitu fokus saat menatap buku sedikit tua yang ada di hadapannya. “Ahhh sekarang aku yakin hal ini lah yang disembunyikan sosok itu!” teriak Surya sedikit bahagia. Di saat itu, Surya begitu kagum dengan serangan yang dilancarkan oleh pemuda slengean pada waktu sebelumnya. Jika pemuda itu benar-benda menghantamkan kepalanya ke arah Surya, mungkin Surya telah lama tak bernafas sekarang. Surya sedikit ingin menggunakan jurus itu jika dia bisa. Lagipula Surya kekurangan jurus sekarang. “Serangan tanduk membabi bauta...” gumam Surya pelan saat melihat kata-kata yang ada di sampul buku lusuh itu. “Apakah aku mungkin menggunakan serangan itu menjadi seranganku?” tanya Surya penuh harap. Dengan ini pemuda berbadan tegap itu mulai membaca dengan tampilan yang khusyuk. Aksara di buku itu jelas dapat de

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • Taring Putih Dari Barat   350. Buah Biasa

    “Snifff.... Ahhhhh....” Di sebuah area yang lapang namun gelap, tampak seorang pemuda tegap tengah mencium satu hal dengan begitu penuh nafsu. Pemuda itu sama sekali tak membiarkan sedikitpun dari bau benda yang ada di ciumnya itu untuk pergi dan menyebar dengan sia-sia. “Ahhhhh ini begitu harum dan juga nyaman, tapi jelas bau ini lebih pekat dari bau yang sebelumnya,” kata pemuda tegap itu paham. Pemuda yang sedang sibuk menciumi hal balok logam yang sedikit rusak itu adalah Surya. pemuda itu telah terjebak di dalam gua ini cukup lama. Karena Surya sendiri menjadi buntu dan tak tahu harus melakukan apa, dia hanya bisa menghabiskan waktunya untuk melihat-lihat hal yang ada di dalam penyimpanan yang telah dia jarrah dari orang-orang sebelumnya. Mencium bau yang semakin kuat itu, Surya mulai membolak-balikkan balok logam yang ada di tangannya dengan begitu penasaran. “Aku jadi penasaran hal apa yang sebenarnya di sembunyikan di dalam...” kata Surya dengan sedikit bersemangat. Sur

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Taring Putih Dari Barat   351. Pralaya Yang Rakus

    “Grrr... Grr...” Suara getaran yang renyah tiba-tiba saja terdengar di tempat yang seharusnya kedap suara itu. Jelas bahwa Surya kini berada di dalam tempat vakum yang telah dia buat menggunakan kubus milik bunglon beberapa saat sebelumnya. “Apa lagi ini?” tanya Surya saat mencari tahu bunyi apa itu sebenarnya. Pemuda berbadan tegap itu kemudian mulai melihat ke seluruh sudut yang ada di tubuhnya. Setelah beberapa saat mencari, Surya akhirnya menemukan tempat mana yang bergetar itu. Hal itu berada tepat di kantung yang ada di baju miliknya. Surya yang melihat getaran halus itu hanya bisa menyipit dibuatnya. “Apakah perutku meronta-ronta ingin makan lagi? Tapi mengapa aku tak merasakan lapar?” tanya Surya bingung. “Grrr... grrr...” hal yang ada di perut Surya itu terus saja bergetar selama beberapa saat lagi. Karena Surya begitu penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, pemuda tegap itu akhirnya meraih area perutnya itu dengan begitu waspada. “Grrr... Grrrr.” Dengan ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Taring Putih Dari Barat   352. Rencana Surya

    Di dalam area yang tertutup oleh filamen berwarna biru, tampak sebuah pedang gelap tengah mengudara dengan tampilan yang bergetar. Pedang itu memang benda mati, namun hal panjang gelap itu terlihat begitu hidup saat gemetar ketakutan di udara. Pedang itu tampil begitu pengecut saat memundurkan tubuhnya seolah takut melihat ke satu arah. Arah yang menjadi hadapan pedang itu melihat adalah seorang pemuda tegap yang sedang berdiri di depannya. Pemuda itu terlihat begitu biasa, tak ada sedikitpun hal yang mencengangkan dari pemuda itu kecuali senyuman aneh yang terus saja menghiasi wajahnya. “Hahahahahahaha akhirnya!” teriak pemuda sebelumnya dengan tidak jelas. Pralaya yang melihat hal ini menjadi terkejut. pedang itu lagi-lagi tampil seperti makhluk hidup saat menunjukan gerak-gerik ragu. Pedang pralaya itu seolah berkata. “Ada apa dengan manusia aneh ini?” Sementara pedang gelap itu tengah gemetar seolah ketakutan, Surya yang menjadi alasan dari sikap pedang itu hanya bisa terus

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Taring Putih Dari Barat   353. Menginjak

    “Hiyaaa!” teriak seorang pemuda saat meraih sebuah benda panjang gelap yang bergerak ke arah tangannya. Pedang yang sudah sedari tadi melesat dengan cepat ke arah pemuda itu berada hanya bisa terkejut dan mencoba untuk menghentikan dirinya. Namun sayang seribu sayang, pedang itu sama sekali tak bisa mewujudkan keinginannya itu karena di berada di udara. Tak ada satu hal pun yang bisa menahannya sekarang, bahkan untuk gaya gesek, udara begitu lemah untuk menahan. Dengan ini pedang itu hanya bisa pasrah dengan menyesal ketika masuk ke pelukan pemuda yang ada di hadapannya. Jelas bahwa pedang itu telah masuk ke dalam perangkap pihak lain. Pedang yang tertangkap itu hanya bisa bertanya-tanya, apa kebutuhan tuannya menjebaknya seperti itu. Sementara pralaya tengah dalam pemikiran yang rumit, Surya malah masih girang saat menangkap pengacau kecil yang selalu mengganggunya. Pemuda berbadan tegap itu baru saja menjebak pralaya dengan begitu tak masuk akal, Surya mengiming-imingi pedang

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19
  • Taring Putih Dari Barat   354. Rencana Surya

    “Ahhhh dasar pedang bodoh!” keluh seorang pemuda yang tengah terduduk dengan meringis di tanah. Sosok yang terduduk itu tampak begitu kesakitan saat sedang memegang pinggangnya. Sementara itu, benda panjang gelap yang sebelumnya berada di kaki pemuda itu kini tengah mengambang dengan ragu di udara. Jelas pedang itu begitu bingung dengan prilaku yang baru saja ditunjukkan oleh majikannya. Setelah beberapa saat selesai mengeluh akan pinggangnya, Surya akhirnya memutuskan dirinya untuk mulai bangkit beranjak dari duduknya itu. Surya dengan ini mulai bangkit dengan pelan sambil menatap ke arah pedangnya itu dengan tampilan yang bermusuhan. “Dasar pedang bodoh! Apakah kau tak mau ini?” tanya Surya saat mengangkat tampilan buah yang akrab. Pralaya yang sudah dari tadi mengambang di udara mulai bergetar seolah paham apa yang tuannya katakana. Pedang itu begitu bernafsu ketika bergerak dengan sigap menuju ke arah tangan Surya. Surya yang masih saja dendam itu kembali tersenyum dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Taring Putih Dari Barat   355. Menjilat

    “Hmmm... Pralaya....” Di gua yang gelap penuh rongga, tampak seorang pemuda tengah membuka mulutnya dengan ragu ketika berbicara dengan benda panjang gelap yang ada di hadapannya. Pedang yang mendengar kan kata-kata pelan Surya itu hanya bisa menegang seolah dia bertanya apa yang sebenarnya diinginkan oleh Surya. Bersamaan dengan itu, pralaya juga sedikit waspada karena dia ingat bahwa tidak ada yang baik setiap dia berurusan dengan majikannya itu. Dengan ini pedang bodoh itu hanya bisa terus menatap ke arah Surya dengan tampilan yang waspada seolah siap bertarung kapan saja. Sementara itu, Surya yang melihat hal ini mau tak mau menjadi berkonflik karenanya. Jelas pemuda dengan badan tegap itu masih ragu dengan rencananya. Namun karena Surya sama sekali tak memiliki hal lain yang bisa membantunya, pemuda itu hanya bisa dengan enggan membuka mulutnya. “Tuan pedang yang tampan, aku ingin mengajukan penawaran untuk mu...” Surya berkata dengan begitu menjilat. Pralaya yang mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27

Bab terbaru

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status